kab/kota: Jati

  • Polisi Tunggu Hasil Autopsi Usut Penyebab Pria Tewas Kepala Rusak di Ciliwung

    Polisi Tunggu Hasil Autopsi Usut Penyebab Pria Tewas Kepala Rusak di Ciliwung

    Jakarta

    Mayat pria dengan kondisi kepala rusak ditemukan warga di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi masih menunggu hasil autopsi mencari tahu penyebab kematian korban.

    “Kami masih menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Kramat Jati (mencari tahu penyebab kematian korban),” kata Kasat Reskrim AKBP Ardian Satrio Utomo saat dihubungi wartawan, Minggu (13/7/2025).

    Ardian mengatakan saat ditemukan kepala korban rusak. Polisi menduga mayat tersebut adalah pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri). Namun saat ini masih proses pemeriksaan bersama keluarga korban.

    “Betul kondisi (kepala) rusak. Makanya kami butuh keterangan dari Rumah Sakit Kramat Jati untuk memastikan penyebab kematiannya,” jelasnya.

    Diketahui, penemuan mayat dalam kondisi tanpa kepala sempat membuat warga geger. Mayat berjenis kelamin laki-laki itu ditemukan di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, pada Kamis (10/7).

    Polisi menduga kepala korban dimakan binatang. Saat mayat ditemukan ada beberapa biawak di sekitar tubuh korban.

    (idn/idn)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 3 Fakta Terkini Terkait Kasus Temuan Jasad Tanpa Kepala di Kali Ciliwung – Page 3

    3 Fakta Terkini Terkait Kasus Temuan Jasad Tanpa Kepala di Kali Ciliwung – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jasad pria ditemukan mengambang di Kali Ciliwung, Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan (Jaksel) pada Rabu siang 9 Juli 2025. Kondisi jasad sangat mengenaskan tidak mengenakan busana dan sudah membusuk.

    Wakil Menteri Dalam Negeri atau Wamendagri Bima Arya pun membenarkan jenazah tanpa kepala yang ditemukan di kali Ciliwung tersebut merupakan salah satu pegawai dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    “Ada dugaan itu staff pengemudi biro umum Kemendagri,” kata Bima Arya saat dikonfirmasi, Jumat 11 Juli 2025.

    Bima Arya mengatakan korban sebelum ditemukan meninggal dunia, dia sempat memancing di kawasan Bogor, Jawa Barat. Nahas, korban juga pada saat itu sempat dilaporkan menghilang karena tertimpa longsor di kawasan Megamendung, Bogor beberapa waktu lalu.

    Polisi pun melakukan tes DNA. Pemeriksaan dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Untuk lebih akurat lagi pihak RS Polri melakukan tes DNA,” kata Kapolsek Pancoran Kompol Mansur, dikutip dari Antara.

    RS Polri, saat ini masih melakukan autopsi untuk pemeriksaan lebih lanjut yang nantinya akan dites DNA. Terlebih, dari hasil autopsi sudah mendekati ciri otentik yang diyakini keluarga korban dengan melihat langsung di RS Polri.

    “Dari autopsi hasil sudah mendekati otentik ciri-ciri seperti tahi lalat di bawah mata, tahi lalat di bawah dagu dan jenggot masih tersisa,” ucap Mansur.

    Berikut sederet fakta terkini usai temuan jasad tanpa kepala di Kali Ciliwung dihimpun Tim News Liputan6.com:

     

    Jasad kedua wanita pasien Covid-19 ini tertukar, salah satunya sempat dikubur. Beruntung keluarga menyadari kejadian ini, jenazah yang terlanjur dikuburkan pun dimandikan ulang, dan dimakamkan di wilayah yang berbeda.

  • Maybank Sekuritas: Properti Masih Menarik, End User Jadi Penopang

    Maybank Sekuritas: Properti Masih Menarik, End User Jadi Penopang

    Bisnis.com, JAKARTA — Maybank Sekuritas memperkirakan sektor properti masih menyimpan prospek positif pada tahun ini didorong oleh pembeli end user.

    Analis Maybank Sekuritas Kevin Halim menyampaikan bahwa pihaknya memberikan rekomendasi positif terhadap sektor ini, didukung oleh ketahanan pertumbuhan pre-sales di tengah bayang-bayang ketidakpastian ekonomi global.

    “Peraihan pre-sales emiten properti pada Kuartal I/2025 masih menunjukkan performa yang sehat, terutama karena permintaan dari pembeli end-user,” ujarnya kepada Bisnis dikutip, Sabtu (12/7/2025).

    Dia menambahkan dengan penurunan suku bunga Bank Indonesia (BI) kedepannya berpotensi menjadi katalis positif utama yang mendorong kinerja emiten properti.

    Maybank Sekuritas secara khusus memberikan rekomendasi buy untuk empat emiten properti besar, yaitu PT Bumi Serpong Damai Tbk. (BSDE) BSDE, PT Ciputra Development Tbk. (CTRA), PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), dan PT Summarecon Agung TBK. (SMRA) dengan target harga masing-masing secara berurutan adalah 1.200, 1.300, 580, dan 630.

    Kevin menyebutkan bahwa valuasi saat ini relatif menarik, berada di kisaran 5–7 kali price to earnings (P/E) FY25E, serta diskon 70–85% terhadap RNAV (revised net asset value).

    Saham CTRA, lanjutnya, menjadi pilihan utama karena konsistensi pre-sales, skema joint operation yang efisien, serta momentum pertumbuhan laba yang diperkirakan akan kuat hingga akhir 2025. Sementara itu, PWON dinilai unggul karena pendapatan berulang atau recurring income yang solid serta rencana ekspansi yang terarah.

    Dibandingkan dengan emiten properti regional Asean, dia menilai valuasi emiten Indonesia tergolong paling murah. “P/E emiten properti Indonesia mirip dengan Thailand, tetapi Indonesia punya leverage yang lebih rendah,” imbuh Kevin. 

    Di sisi lain, Kevin menggambarkan bahwa pasar properti Filipina tengah menghadapi tekanan akibat kelebihan pasokan kondominium dan eksodus POGO (Philippines Offshore Gaming Operators) exit, yang berdampak pada sewa ruang kantor.

    Pasar Malaysia dan Singapura memang memiliki valuasi P/E lebih tinggi, tetapi karakteristiknya berbeda karena dominasi struktur Real Estate Investment Trust atau yang dikenal dengan REITs.

    Terkait prospek ke depan, Kevin menyebut ada dua sisi katalis yang harus dicermati. Di satu sisi, penurunan suku bunga BI akan memperbesar peluang peningkatan likuiditas dan permintaan. Namun di sisi lain, ancaman penurunan penjualan akibat ketidakpastian ekonomi global dan potensi kenaikan suku bunga KPR menjadi risiko yang tak bisa diabaikan.

  • Curah Hujan Tinggi, BPBD Jakarta Minta Wilayah Ini Waspadai Longsor – Page 3

    Curah Hujan Tinggi, BPBD Jakarta Minta Wilayah Ini Waspadai Longsor – Page 3

    Isnawa menjelaskan, antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri, apabila tanah dalam keadaan miring atau berpotensi bergerak atau bergeser.

    BPBD DKI Jakarta juga mengajak masyarakat untuk melakukan penanaman pohon di lokasi rawan dan sudah minim vegetasi untuk mencegah potensi bahaya tanah longsor serta meminimalisir dampak yang lebih serius jika terjadi hujan lebat.

    “Penanganan bencana harus secara komprehensif. Bisa dilakukan swadaya atau kolektif oleh masyarakat,” kata Isnawa.

    Berdasarkan PVMBG, beberapa wilayah di Provinsi DKI Jakarta berada di Zona Menengah potensi terjadinya tanah longsor, yaitu Jakarta Selatan, yang meliputi wilayah Kecamatan Cilandak, Jagakarsa, Kebayoran Baru, Kebayoran Lama, Mampang Prapatan, Pancoran, Pasar Minggu, dan Pesanggrahan.

    Kemudian, Jakarta Timur yang meliputi wilayah Kramat Jati dan Pasar Rebo.

  • Takut Hilang Panggung, Disinyalir Jadi Faktor Gibran Batal Berkantor di Papua

    Takut Hilang Panggung, Disinyalir Jadi Faktor Gibran Batal Berkantor di Papua

    GELORA.CO – Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah menilai ketidaksiapan Gibran Rakabuming Raka, menjadi faktor batalnya wakil presiden (wapres) tersebut berkantor di Papua.

    “Situasi itu menandai jika Gibran tidak siap menerima tugas, bisa jadi batalnya penugasan bukan dari Presiden, tetapi pertimbangan politik Gibran yang memungkinkan akan kesulitan jalankan tugas,” kata Dedi kepada Inilah.com saat dihubungi di Jakarta, Jumat (11/7/2025).

    Selain itu, menurutnya, dari sisi politik keputusan berkantor di Papua memang tidak menguntungkan Gibran, karena bisa saja Gibran akan kehilangan momentum publikasi yang biasa ia lakukan.

    “Popularitas Gibran juga bisa menurun jika ia ‘dipinggirkan’ ke Papua. Meskipun, alasan lebih pentingnya sangat mungkin karena faktor kemampuan,” ujarnya.

    Secara terpisah, peneliti politik dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Wasisto Raharjo Jati menyebut bila Wapres Gibran benar-benar berkantor di Papua, maka hal ini dapat menjadi bagian dari upaya mendekatkan pusat ke daerah.

    “Terlebih lagi Papua ini selama rentan terjadi konflik, maka adanya Wapres Gibran di sana diharapkan bisa menjembatani proses dialog selama ini belum efektif,” jelas Wasisto.

    Dia menduga, pembatalan penugasan tersebut bisa saja karena pertimbangan politik. “Saya pikir (pembatalan penugasan) itu, bagian dari proses politik yang perlu menimbang banyak hal,” tandasnya

    Sebagai informasi, Wapres Gibran dipastikan batal berkantor secara permanen di Papua. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi telah meluruskan informasi yang menyebut Gibran bakal berkantor permanen di Papua, setelah diberi mandat oleh Presiden Prabowo Subianto.

    Prasetyo menjelaskan, tak ada perintah presiden, yang benar adalah mandat Undang-Undang Otonomi Khusus Papua yang di dalamnya secara eksplisit menyebut percepatan pembangunan Papua itu diketuai oleh wakil presiden.

    “Jadi kami mau meluruskan, bahwa tidak benar yang disampaikan atau yang berkembang di publik bahwa Bapak Presiden menugaskan. Memang undang-undangnya mengatur mengenai percepatan pembangunan Papua itu dikoordinatori atau diketuai oleh Wakil Presiden,” katanya kepada wartawan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (9/7/2025).

  • Jelang Masuk Sekolah, Omzet Pedagang Seragam di Kramat Jati Anjlok

    Jelang Masuk Sekolah, Omzet Pedagang Seragam di Kramat Jati Anjlok

    Jakarta, Beritasatu.com – Pedagang seragam sekolah dan alat tulis di Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur mengeluhkan sepinya pembeli menjelang masuknya tahun ajaran baru 2025/2026. Kurangnya daya beli masyarakat diduga jadi faktor omzet mereka menurun.

    Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, omzet pedagang seragam sekolah meningkat setiap menjelang pergantian tahun ajaran baru. Kali ini kondisinya justru sebaliknya.

    Meski proses belajar mengajar di sekolah dimulai lagi pada Senin (14/7/2025), para pedagang seragam dan alat tulis belum merasakan ada peningkatan permintaan dari konsumen. 

    Seorang pedagang seragam sekolah di Pasar Kramat Jati, Hani (30) mengatakan penjualan di kiosnya setiap tahun terus menurun. Dia bahkan menyebutkan omzet penjualan seragam rata-rata mendapatkan ratusan juta atau tiga digit, namun saat ini menurun hingga 50%. 

    “Kalau dibandingkan tahun ini, dibandingkan tahun sebelumnya agak menurun ya. Sebelumnya bisa omzet tahun lalu itu bisa tiga digit, tetapi agak turun meski enggak sampai 50%,” kata Hani di Pasar Kramat Jati, Jumat (11/7/2025). 

    Hani tidak menampik penjualan seragam di kiosnya memang menurun karena kini ada opsi alternatif penjualan secara daring. Untuk itu, dia mengatakan bisnisnya dapat terbantu melalui penjualan online. 

    “Mungkin setiap tahun menurun, cuma lebih ke offline, kalau online masih alhamdulilah, bisa menutup kita juga online, omzet masih ketutup,” ujarnya. 

    Hal senada diungkapkan oleh Rizal (39), pedagang seragam di Pasar Kramat Jati lainnya. Rizal mengatakan usahanya sedikit terbantu saat menjelang tahun ajaran baru seperti saat ini. 

    “Tetapi semenjak Covid-19 (omzet) udah menurun banget. Kita gimana lagi ya, karena daya beli masyarakat melemah juga sih,” ungkap Rizal. 

    Rizal mengungkapkan meski penjualan secara daring ikut mengancam keberlangsungan bisnisnya, dirinya belum memutuskan untuk beralih cara bisnisnya dari luring. 

    “Sejak Covid-19 sudah menurun, tetapi empat tahun terakhir parah, pendapatan turun 75% mungkin ada,” kata Rizal. 

    Lebih lanjut, Rizal mengungkapkan penurunan omzet semenjak 25 tahun dia berjualan di Pasar Kramat Jati, tahun ini menjadi yang terparah. 

    “Kalau kayak sekarang ini jutaan, kalau dahulu bisa puluhan (juta). Apa lagi dua hari jelang tahun ajaran bisa puluhan dalam sehari, sekarang sejutaan saja jauh merosot,” jelas Rizal. 

  • Hilang Misterius! Pria Diduga ASN Kemendagri Ditemukan Tak Bernyawa Tanpa Kepala di Kali Ciliwung

    Hilang Misterius! Pria Diduga ASN Kemendagri Ditemukan Tak Bernyawa Tanpa Kepala di Kali Ciliwung

    GELORA.CO –  Penemuan mayat laki-laki tanpa kepala di Kali Ciliwung, Pancoran, Jakarta Selatan, terus diselidiki secara intensif oleh pihak kepolisian.

    Peristiwa mengejutkan ini sempat menggemparkan warga sekitar, terlebih karena kondisi tubuh korban sudah tidak utuh dan menimbulkan banyak tanda tanya.

    Pihak kepolisian kini tengah memfokuskan proses identifikasi melalui pemeriksaan DNA demi memastikan identitas korban yang diduga seorang pegawai Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri).

    Meski keluarga korban telah memberikan informasi mengenai ciri fisik tertentu, polisi belum bisa menyimpulkan sebelum hasil tes DNA keluar dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.

    Proses autopsi pun masih berlangsung dan menjadi bagian krusial dalam pengungkapan kasus yang menjadi sorotan publik ini.

    Sementara itu, sejumlah ciri yang ditemukan dari jasad korban disebutkan sudah mengarah pada identitas yang sesuai dengan keterangan keluarga.

    Kapolsek Pancoran, Kompol Mansur, menyampaikan bahwa pemeriksaan lanjutan berupa tes DNA sedang dilakukan di RS Polri untuk mendapatkan hasil identifikasi yang lebih akurat.

    Menurutnya, tim forensik dari rumah sakit melakukan autopsi guna mengecek lebih dalam kemungkinan adanya kecocokan dengan data yang dimiliki keluarga.

    Dari hasil awal autopsi, ditemukan sejumlah ciri yang memperkuat dugaan identitas korban.

    “Sudah mendekati otentik, seperti adanya tahi lalat di bawah mata, tahi lalat di bawah dagu, dan masih ada sisa jenggot,” jelas Kompol Mansur kepada wartawan, Jumat (11/7/2025).

    Meski ciri-ciri fisik tersebut memberikan petunjuk penting, pihak kepolisian tetap menekankan bahwa proses identifikasi harus melalui pembuktian ilmiah berupa DNA agar tidak keliru dalam menentukan identitas.

    Mayat laki-laki tanpa kepala ini pertama kali ditemukan pada Rabu (9/7/2025) oleh seorang warga yang sedang memancing di Kali Ciliwung, kawasan Rawajati Timur III, Pancoran.

    Kondisi jasad saat ditemukan sudah mengalami kerusakan yang cukup parah, dan kepala korban tidak ditemukan di lokasi.

    Polisi menduga kerusakan tubuh korban disebabkan oleh hewan liar seperti biawak yang kemungkinan menyerang jasad saat berada di aliran sungai.

    Dugaan sementara mengarah pada seorang pegawai Kemendagri yang sebelumnya dilaporkan hilang saat memancing di kawasan Megamendung, Bogor, Jawa Barat.

    Namun demikian, hingga kini belum ada kepastian resmi terkait hal itu sampai hasil DNA selesai dan dicocokkan dengan data keluarga.

    Polisi juga masih mendalami kemungkinan lokasi kejadian awal serta bagaimana jasad tersebut bisa sampai ke aliran Kali Ciliwung.

    Saat ini, penyidik terus mengumpulkan informasi tambahan termasuk dari CCTV sekitar hingga keterangan warga yang berada di sekitar lokasi penemuan mayat.

    Kasus ini menyorot perhatian publik bukan hanya karena kondisi mengenaskan korban, tapi juga karena adanya dugaan bahwa korban merupakan ASN aktif di lingkungan pemerintah.

    Jika benar korban adalah pegawai Kemendagri, hal ini akan membuka ruang investigasi lanjutan terkait kronologi hilangnya korban di Bogor hingga akhirnya ditemukan meninggal di Jakarta Selatan.

    Pihak berwajib pun mengimbau masyarakat yang memiliki informasi tambahan untuk segera melapor guna membantu proses penyelidikan.

    Polisi juga meminta publik untuk tidak menyebarkan spekulasi yang belum terbukti kebenarannya, demi menjaga privasi keluarga korban dan kelancaran penyelidikan.

    Dengan tahapan identifikasi yang sedang berjalan, publik saat ini menunggu hasil resmi dari tes DNA yang diharapkan bisa memberikan titik terang atas misteri penemuan mayat tanpa kepala ini.***

  • Dokter Tifa Minta Lihat Ijazah Jokowi saat Diperiksa sebagai Saksi Terlapor

    Dokter Tifa Minta Lihat Ijazah Jokowi saat Diperiksa sebagai Saksi Terlapor

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tifauziah Tyassuma atau yang dikenal sebagai dokter Tifa memenuhi panggilan pemeriksaan oleh penyelidik Subdit Keamanan Negara (Kamneg) Ditreskrimum Polda Metro Jaya pada Jumat (11/7/2025), terkait kasus tudingan ijazah palsu Presiden Joko Widodo.

    Kepada wartawan, Tifa menjelaskan bahwa ia hadir untuk memberikan klarifikasi sebagai saksi terlapor dalam kasus yang belakangan kembali menjadi sorotan publik. “Undangan klarifikasi sebenarnya ya, tapi di situ sudah tertera saya sebagai saksi terlapor. Artinya saya sebagai saksi terlapor membutuhkan klarifikasi juga dari Polda apa sih materinya sehingga saya menjadi terlapor,” ujar Tifa.

    Ia juga menyatakan ingin mengetahui siapa pihak yang melaporkannya dan berencana meminta penyidik menunjukkan dokumen ijazah milik Presiden Jokowi. Menurutnya, hal itu penting agar diskusi dan pemeriksaan bisa berjalan secara objektif dan jelas.

    “Itu kan sebenarnya muaranya kan soal ijazah, ijazah yang diklaim apapun itu lah, mau diklaim asli, mau diklaim palsu. Tapi yang jelas jati diri dari ijazah secara analog itu kan sampai hari ini belum kita dapatkan. Seharusnya saya sebagai terlapor itu punya hak untuk melihat, karena dengan itu diskusi menjadi jelas,” kata Tifa.

    Ia menegaskan bahwa tidak pernah menyebarkan ujaran kebencian atau melakukan penghasutan terkait isu tersebut. “Saya enggak merasa melakukan apapun, saya enggak melakukan penghasutan, saya enggak melakukan ujaran kebencian. Benar-benar semua dalam koridor ilmiah,” tuturnya.

  • Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Juli 2025

    Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang Regional 11 Juli 2025

    Kapal Penangkap Ikan KM Kramat Jati Terbakar di Karimunjawa, 1 ABK asal Brebes Hilang
    Tim Redaksi
    BREBES, KOMPAS.com
    – Kapal Motor (KM) Kramat Jati yang berukuran di bawah 100 gross tonnage (GT) dan berasal dari Tegal, Jawa Tengah, dilaporkan mengalami kebakaran di perairan sekitar Pulau Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada Kamis (10/7/2025).
    Kapal penangkap ikan tersebut membawa 19 anak buah kapal (ABK) yang berasal dari Tegal dan Brebes.
    Dari jumlah tersebut, satu ABK bernama Mulyono asal Desa Rancawuluh, Kecamatan Bulakamba, Brebes, dilaporkan hilang.
    Hingga saat ini, penyebab kebakaran belum diketahui secara pasti.
    Sebuah video berdurasi 37 detik yang merekam momen
    kebakaran kapal
    dan upaya penyelamatan para awak kapal telah beredar luas di media sosial dan grup WhatsApp.
    Dalam video tersebut, terlihat kobaran api yang cukup besar dan asap tebal yang hampir membakar seluruh bagian kapal.
    Belasan ABK tampak melompat ke laut untuk menyelamatkan diri dengan menggunakan peralatan pelampung seadanya.

    Mereka berusaha berenang menuju kapal niaga yang melintas di dekatnya dengan berpegangan pada seutas tali.
    Carab, perangkat Desa Rancawuluh, membenarkan bahwa ada sembilan warganya yang menjadi ABK di KM Kramat Jati saat insiden terjadi. “Warga kami ada sembilan orang. Kalau yang belum ditemukan satu orang,” ungkap Carab saat dikonfirmasi wartawan pada Jumat (11/7/2025).
    Carab juga menyebutkan nama-nama para ABK yang selamat, yaitu Nur Rohman, Tarsiman, Jauri, Sujadi, Konidin, Sugianto, Tanuri, Santosa, dan Mulyono.
    Mulyono adalah satu-satunya ABK yang belum ditemukan.
    Menurut informasi yang diterima Carab, para ABK yang selamat saat ini sedang dalam perjalanan menuju Pelabuhan Perikanan Kluwut, Brebes, dengan menumpang KM Mina Ade Putra, yang diperkirakan akan mendarat di Pelabuhan Kluwut dalam dua hari ke depan.
    “Diinformasikan sementara KM Kramat Jati sudah tidak tampak, dan dimungkinkan telah tenggelam. Serta satu orang ABK atas nama Mulyono masih belum ditemukan,” tambahnya.
    Kepala Satuan Polairud Polres Brebes, AKP Nur Mahmud, membenarkan peristiwa kebakaran kapal tersebut. “Betul ada warga Rancawuluh, tapi itu kapalnya asal Tegal. Tapi jumlah pastinya kami belum tahu berapa,” kata Nur saat dikonfirmasi wartawan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 65 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pulogebang Jaktim

    65 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pulogebang Jaktim

    Ilustrasi – Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur memadamkan kebakaran rumah dan kios di Jalan Dukuh V RT 06/RW 05, Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (11/6/2025). ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

    65 personel berupaya padamkan kebakaran rumah di Pulogebang Jaktim
    Dalam Negeri   
    Editor: Calista Aziza   
    Jumat, 11 Juli 2025 – 10:40 WIB

    Elshinta.com – Sebanyak 65 personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan kebakaran rumah di Jalan Rawa Kuning RT07/RW 07, Pulogebang, Kecamatan Cakung.

    “Sebanyak 13 unit mobil pemadam kebakaran dan 65 personel Gulkarmat Jakarta Timur dikerahkan untuk memadamkan api,” kata Kepala Sudin Gulkarmat Jakarta Timur Muchtar Zakaria saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.

    Muchtar menyebut, informasi kebakaran disampaikan oleh salah satu warga sekitar melalui call center Dinas Gulkarmat Jakarta pada pukul 06.38 WIB.

    Lalu, pihak Sudin Gulkarmat Jakarta Timur langsung menuju tempat kejadian perkara bersama satu unit pemadam kebakaran untuk pengerahan awal.

    “Kami terima kabar pukul 06.38 WIB, terus tiba di lokasi sekitar pukul 06.50 WIB. Awal pemadaman kami lakukan pukul 06.51 WIB,” ujar Muchtar.

    Dia menyebut, saat ini pihaknya terus berupaya untuk memadamkan api agar tak semakin merambat ke bangunan lainnya, sekaligus meminimalisir kerugian.

    “Status kebakaran saat ini situasi kuning, api dilokalisir pukul 07.14 WIB. Saat ini sudah proses pendinginan,” ucap Muchtar.

    Api diduga akibat adanya arus pendek listrik (korsleting), namun belum diketahui secara pasti penyebab kebakaran dan total kerugian yang melanda rumah itu.

    Sumber : Antara