kab/kota: Jati

  • Mau bayar PKB? Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Mau bayar PKB? Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) bagi wajib pajak yang mau membayar pajak kendaraan bermotor (PKB), pada Kamis.

    Akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di Jakarta, menyebutkan 14 wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00 – 14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan Gud. Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 09.00-13.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper dan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-11.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Hal. Gtown House Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat Kota Bekasi pukul 08.00 – 12.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di halaman parkir Samsat Kabupaten Bekasi pukul 09.00-14.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00 – 14.00 WIB

    14. Cinere di halaman parkir Samsat Cinere pukul 08.00-14.00 WIB

    Masyarakat perlu membawa KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, dan tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Lalu, sebagai pilihan, warga juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (SIGNAL) untuk membantu menyelesaikan urusan bayar PKB. Aplikasi SIGNAL dapat digunakan untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara daring di 33 provinsi melalui telepon seluler di genggaman dan berkas STNK juga akan dikirim ke alamat.

    Namun, aplikasi ini tak bisa digunakan untuk pemilik kendaraan yang menunggak pajak lebih dari satu tahun. Bagi penunggak pajak lebih dari setahun, tetap harus kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kolintang, Warisan Harmonis dari Sulawesi Utara

    Kolintang, Warisan Harmonis dari Sulawesi Utara

    Namun kini, kolintang telah dirancang menyerupai susunan orkestra kecil yang terdiri dari berbagai jenis unit kolintang melodi, kolintang alto, kolintang tenor, kolintang cello, hingga kolintang bass.

    Setiap jenis memiliki fungsi berbeda dalam memainkan komposisi musik secara utuh dan harmonis. Tak hanya itu, penyetelan nada pada kolintang pun kini dilakukan dengan pendekatan ilmiah, menggunakan sistem nada diatonik maupun kromatik agar mampu mengiringi lagu-lagu modern tanpa kehilangan keasliannya.

    Inovasi ini menjadikan kolintang semakin fleksibel dalam menjangkau berbagai genre musik serta digemari oleh kalangan muda yang ingin mengenal budaya nenek moyangnya dengan sentuhan kekinian. Proses pelatihan kolintang pun telah merambah ke dunia pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi, yang bertujuan untuk melestarikan eksistensinya di tengah arus globalisasi.

    Di sisi lain, kolintang juga menjadi alat perekat sosial dalam masyarakat Minahasa. Tidak sedikit komunitas dan sanggar seni yang secara aktif menggelar pelatihan dan pertunjukan kolintang, baik untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa.

    Kegiatan ini tidak hanya melatih keterampilan bermusik, tetapi juga memperkuat rasa kebersamaan, disiplin, dan cinta terhadap warisan budaya lokal. Dalam berbagai festival budaya di Sulawesi Utara, kolintang selalu menjadi penampil utama yang dinanti-nantikan, menyajikan keindahan musikal yang menyentuh hati setiap pendengarnya.

    Bahkan dalam momen-momen penting kenegaraan, seperti Hari Kemerdekaan atau kunjungan pejabat tinggi negara, kolintang sering dijadikan sebagai alat musik pengiring lagu-lagu kebangsaan dengan aransemen yang unik dan menggugah semangat nasionalisme.

    Dengan demikian, kolintang bukan hanya warisan Minahasa, tetapi juga harta karun budaya bangsa Indonesia yang memiliki nilai artistik dan historis yang tinggi.

    Sebagai warisan budaya yang terus hidup dan berkembang, kolintang menjadi contoh nyata bagaimana sebuah alat musik tradisional dapat beradaptasi dengan zaman tanpa kehilangan jati dirinya. Ia menyimpan nilai filosofis tentang keseimbangan hidup, kerja sama, dan keteraturan.

    Setiap nada yang dihasilkan dari kayu-kayu sederhana itu adalah hasil dari perhitungan yang presisi dan keselarasan yang harmonis, mencerminkan cara hidup masyarakat Minahasa yang menjunjung tinggi nilai kekeluargaan dan gotong royong.

    Kolintang mengajarkan kita bahwa seni tidak hanya tentang bunyi yang indah, tetapi juga tentang pesan, makna, dan hubungan manusia dengan lingkungannya.

    Oleh karena itu, keberadaan kolintang harus terus dijaga, diperkenalkan, dan dikembangkan dari generasi ke generasi sebagai bukti bahwa musik tradisional Indonesia mampu berdiri sejajar dengan musik dunia. Di tengah hiruk-pikuk era digital, suara kolintang tetap bergema, mengingatkan kita bahwa akar budaya adalah fondasi utama dari kemajuan bangsa.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Mengintip Kemegahan Jakarta Murugan Temple, Kuil Hindu Terbesar di Jakarta Barat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 Juli 2025

    Mengintip Kemegahan Jakarta Murugan Temple, Kuil Hindu Terbesar di Jakarta Barat Megapolitan 16 Juli 2025

    Mengintip Kemegahan Jakarta Murugan Temple, Kuil Hindu Terbesar di Jakarta Barat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Jakarta
    bukan hanya memiliki masjid terbesar di Asia Tenggara, tetapi juga menjadi lokasi berdirinya sebuah
    kuil Hindu
    megah yang bernama
    Jakarta Murugan Temple
    .
    Kuil yang mulai dibangun 2020 ini berdiri di atas lahan seluas sekitar 4.000 meter persegi di Jalan Daan Mogot, Kalideres,
    Jakarta Barat
    . Bangunan tersebut diresmikan pada Februari 2025.
    Tempat ibadah umat Hindu Tamil ini memiliki ikon utama berupa
    patung Raja Gopuram
    setinggi 40 meter, yang dinamai Visera Gopuram, serta patung Dewa Muruga setinggi 20 meter di bagian depannya.
    “Raja Gopuram ini yang terbesar di Asia Tenggara,” ujar Radjen, salah satu admin operasional Jakarta Murugan Temple, saat ditemui
    Kompas.com,
    Rabu (16/7/2025).
    Gerbang utama kuil memperlihatkan arsitektur khas hasil perpaduan budaya Hindu Bali. Bangunan kuil terdiri dari tiga lantai dengan fungsi dan ciri khas masing-masing.
    Lantai pertama digunakan sebagai aula serbaguna. Ruangan ini menampilkan arsitektur bergaya budaya Hindu Jawa, dengan sentuhan ukiran kayu jati khas Jawa atau gebyok.
    “Ada gebyok yang menampilkan kisah Ramayana. Nanti ada kisah Mahabarata di dalam reliefnya, dan juga. Nanti itu bisa kita lihat juga setiap kolom-kolom tiang itu akan ada alur tata cara pernikahan adat istiadat Hindu suku Tamil,” jelas Radjen.
    Aula tersebut dapat digunakan sebagai tempat resepsi pernikahan, namun dengan ketentuan khusus. Makanan yang dihidangkan dalam acara tidak diperbolehkan mengandung unsur hewani.
    “Lantai pertama ini aula untuk pesta pernikahan serbaguna. Kuil ini untuk kami gunakan, tapi dengan catatan harus gunakan makanan-makanan yang non-hewani. Hanya untuk vegetarian saja,” tambah Radjen.
    Lantai kedua digunakan sebagai ruang peribadatan. Hanya umat Hindu yang diperbolehkan memasuki ruangan ini.
    Sementara itu, lantai ketiga menampilkan beragam pahatan dewa-dewa Hindu dengan corak warna khas
    arsitektur budaya
    India. Berbeda dengan lantai dua, lantai tiga terbuka untuk umum, termasuk pengunjung non-Hindu.
    Radjen mengingatkan pengunjung untuk mematuhi sejumlah aturan saat berkunjung. Salah satunya adalah wajib melepas alas kaki sebelum masuk ke dalam kuil.
    Selain itu, perempuan yang sedang dalam masa haid tidak diperkenankan memasuki area dalam kuil.
    “Sama seperti tempat beribadah lainnya, perempuan haid dilarang masuk,” ungkapnya.
    Jakarta Murugan Temple dibangun secara swadaya oleh Yayasan SHRI Sanathana Dharma Aalayam, bekerja sama dengan berbagai komunitas lintas agama seperti Muslim, Kristen, Buddha, hingga Katolik.
    Kuil ini terbuka untuk umum dan tidak memungut biaya apa pun bagi pengunjung yang ingin melihat keindahan arsitektur kuil Hindu terbesar di Asia Tenggara tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kirab Budaya Meriahkan Tahun Baru Islam di Jati Agung Lampung Selatan

    Kirab Budaya Meriahkan Tahun Baru Islam di Jati Agung Lampung Selatan

    Kirab Budaya Nusantara itu diawali dengan suguhan tarian Singo Jawo dari Jawa Barat yang dibawakan secara atraktif oleh para pemuda desa.

    Penonton juga disuguhkan pertunjukan debus, yakni seni pertunjukan ekstrem dengan menusukkan benda tajam ke tubuh, termasuk ke bagian mulut, tanpa menimbulkan luka.

    Sebanyak 24 desa yang tersebar di Kecamatan Jati Agung turut serta memeriahkan acara. Masing-masing perwakilan desa menghadirkan ragam seni budaya khas daerah mereka, baik berupa musik, tarian, hingga busana adat.

    Menurut Ketua Paguyuban Wangsa Syailendra, Ki Ageng R. Indra Fatahillah, kegiatan itu sengaja digelar untuk menguatkan kembali semangat kebhinekaan di tengah masyarakat Jati Agung yang dihuni oleh beragam suku dan etnis.

    “Dari sini kita ingin tunjukkan bahwa keberagaman bukanlah penghalang, tapi justru kekuatan untuk bersatu lewat budaya,” ujar Ki Ageng R. Indra.

  • Banjir landa Jakarta, 109 RT terendam

    Banjir landa Jakarta, 109 RT terendam

    Senin, 7 Juli 2025 12:18 WIB

    Warga membersihkan rumahnya saat banjir merendam kawasan permukiman di Kramat Jati, Cawang, Jakarta, Senin (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada Senin (7/7) pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir yang berangsung surut di wilayah Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah aliran sungai di Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Tembok musala jebol disebabkan luapan kali di Pasar Minggu Jakar. Warga melihat kondisi tembok musala yang jebol diterjang banjir di kawasan Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta, Senin (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada Senin (7/7) pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir yang berangsung surut di wilayah Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah aliran sungai di Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Warga melintas saat banjir merendam kawasan permukiman di Kramat Jati, Cawang, Jakarta, Senin (7/7/2025). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat pada Senin (7/7) pukul 06.00 WIB sebanyak 109 rukun tetangga (RT) masih terendam banjir yang berangsung surut di wilayah Jakarta Barat, Timur, Pusat, dan Selatan akibat tingginya intensitas hujan dan meluapnya sejumlah aliran sungai di Jakarta. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/bar

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras Megapolitan 14 Juli 2025

    Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sari (32), warga Kramat Jati,
    Jakarta
    Timur, berharap
    pemerintah
    menindak tegas para pelaku pengoplosan beras yang dinilai merugikan masyarakat.
    Pasalnya, mereka mengaku lelah menghadapi berbagai kasus kejahatan yang terus terjadi di dalam negeri, khususnya yang menyangkut kebutuhan pokok.
    “Harus ditindak, kemarin bensin, sekarang beras. Itu merugikan. Sudah beli mahal, tapi dapat kualitas jelek,” ujar Sari saat ditemui, Senin (14/7/2025).
    Sari mengaku telah menggunakan beras kemasan yang dijual di minimarket selama tiga tahun terakhir karena berharap mendapatkan kualitas terbaik.
    “Karena saya berharap beli beras kemasan di minimarket itu kualitasnya lebih bagus. Memang lebih mahal sedikit, tapi penginnya kualitasnya bagus,” ungkapnya.
    Namun, dalam beberapa hari terakhir sebelum isu
    beras oplosan
    viral, Sari mengaku sudah mencurigai adanya perubahan rasa dan tekstur pada beras yang dikonsumsinya.
    “Saya sudah menyadari beberapa hari terakhir, kalau dulu pulen banget, sekarang rasanya seperti beras murah,” ucapnya.
    Bahkan, ia pernah mendapati beras dalam kondisi kotor dan berwarna kehitaman, tidak seperti biasanya.
    Senada dengan Sari, Rika (31), warga Cipinang, menilai peredaran beras oplosan harus ditindak karena merugikan konsumen.
    “Makanya pemerintah harus bisa menindak pelaku yang mengoplos beras dan menjelaskan merek apa saja yang terlibat,” tuturnya.
    Kendati demikian, Rika mengaku sejauh ini belum pernah mendapati beras oplosan saat berbelanja di supermarket maupun minimarket.
    “Sejauh ini belum pernah lihat. Menurut saya beras itu kebutuhan pokok ya, bahaya juga sih kalau dioplos dengan kualitas yang berbeda, itu merugikan,” katanya.
    Sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengungkapkan, beras oplosan beredar bahkan sampai di rak supermarket dan minimarket.
    Menurut dia, beras itu dikemas seolah-olah premium, tapi kualitas dan kuantitasnya menipu. Hal ini menjadi sebuah keprihatinan serius di sektor pangan nasional.
    Temuan tersebut merupakan hasil investigasi Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Satgas Pangan yang menunjukkan 212 merek beras terbukti tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label mutu.
    Pemerintah
    disebut langsung menindaklanjuti isu tersebut dengan melaporkan
    kasus beras oplosan
    itu ke Kapolri dan Jaksa Agung, berharap proses penegakan hukum berjalan cepat dan memberi efek jera kepada para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sudah Lelah Semua Komoditas Diduga Oplosan, Warga: Kemarin Bensin, Sekarang Beras
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        14 Juli 2025

    Sempat Curiga Rasa dan Warna Beras Berubah, Warga Kaget Ternyata Diduga Oplosan Megapolitan 14 Juli 2025

    Sempat Curiga Rasa dan Warna Beras Berubah, Warga Kaget Ternyata Diduga Oplosan
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sari (32), warga Kramat Jati,
    Jakarta Timur
    , mengaku terkejut setelah mengetahui adanya praktik pengoplosan beras yang beredar di tengah masyarakat.
    “Itu sangat merugikan, sudah tiga tahun pakai beras kemasan, yang termasuk merek-merek disebutkan oplosan itu,” tutur Sari saat ditemui, Senin (14/7/2025).
    Sari menyampaikan, selama ini ia lebih memilih membeli beras kemasan di minimarket karena dianggap memiliki kualitas lebih baik dibandingkan beras kiloan.
    “Karena saya berharap beli beras kemasan di minimarket, kualitasnya lebih bagus, harga memang lebih mahal sedikit tetapi ingin kualitasnya bagus,” ungkapnya.
    Namun, beberapa hari terakhir sebelum isu ini viral, ia sudah mulai mencurigai adanya perubahan rasa dan tekstur pada beras yang biasa dikonsumsinya.
    “Tapi saya sudah menyadari beberapa hari terakhir sebelum viral ini, kalau dulu-dulu pulen banget sekarang kaya beras murah,” kata Sari.
    Bahkan, ia pernah mendapati beras dalam kondisi kotor dan berwarna kehitaman—hal yang tidak biasa ia temui sebelumnya.
    Sementara itu, Rika (31), warga Cipinang, Jakarta Timur, juga merasa kecewa atas dugaan maraknya praktik pengoplosan beras. Ia menilai tindakan tersebut sangat merugikan masyarakat.
    “Menurut saya beras itu kebutuhan pokok ya, bahaya juga sih kalau dioplos dengan kualitas yang berbeda, itu merugikan masyarakat,” kata Rika.
    Ia berharap pemerintah dapat segera mengambil langkah tegas untuk menindak para pelaku pengoplos beras.
    “Makanya pemerintah harus bisa menindak pelaku yang mengoplos beras dan merek apa saja harus dijabarin lagi,” tuturnya.
    Sebelumnya, Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengungkapkan,
    beras oplosan
    telah beredar hingga ke rak-rak supermarket dan minimarket.
    Beras tersebut dikemas seolah-olah berjenis premium, padahal secara kualitas dan kuantitas sangat tidak sesuai.
    Temuan itu merupakan hasil investigasi
    Kementerian Pertanian
    bersama Satgas Pangan. Mereka menemukan 212 merek beras yang tidak memenuhi standar mutu, mulai dari berat kemasan, komposisi, hingga label kualitas.
    Pemerintah langsung menindaklanjuti temuan tersebut dengan melaporkan kasus ini kepada Kapolri dan Jaksa Agung, agar proses penegakan hukum berjalan cepat dan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Viral Aksi Premanisme di Toko Jamu, Polisi: Itu Bukan Daerah Depok – Page 3

    Viral Aksi Premanisme di Toko Jamu, Polisi: Itu Bukan Daerah Depok – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sebuah video viral di media sosial aksi premanisme terhadap pedagang jamu. Pada video tersebut, dinarasikan toko jamu yang mendapatkan aksi premanisme berada di Jati, Sawangan, Depok.

    Pada video tersebut terdapat dua orang mendatangi toko jamu dan meminta minuman. Penjaga toko sempat memberikan minuman namun dua orang yang belum diketahui identitasnya, meminta minuman dalam jumlah banyak.

    Penjaga toko jamu bersikeras tidak dapat memberikan minuman yang diminta dua orang tersebut. Masih tampak dalam video, dua orang tersebut diduga dalam kondisi mabuk. Bahkan saat permintaannya ditolak, sempat melemparkan botol ke arah penjaga toko.

    Tidak terima tokonya diamuk dua orang diduga dalam kondisi mabuk. Penjaga toko langsung menyerang dua orang tersebut sambil menggunakan senjata tajam.

    Menanggapi video tersebut, Kasi Humas Polres Metro Depok, AKP Made Budi menegaskan, video yang viral aksi premanisme kepada penjaga toko jamu bukan di daerah Depok. Hal itu berdasarkan hasil penelusuran anggota kepolisian di lokasi kejadian.

    “Itu bukan daerah Depok atau di wilayah hukum Polres Metro Depok,” ujar Made.

    Made menjelaskan, kejadian aksi premanisme kepada penjaga toko jamu berada di kawasan Pondok Cabe Udik, Tangerang Selatan. Polres Metro Depok tidak mentolerir adanya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat.

    “Polres Metro Depok terus berusaha menjaga kondusifitas masyarakat dari aksi premanisme,” terang Made.

    Made meminta, masyarakat apabila menerima informasi dari media sosial, dapat bijak dalam menyikapi informasi yang beredar. Masyarakat dapat melakukan pengecekan dan mencari kebenaran terlebih dahulu dari informasi yang diterima.

    “Jangan sampai masyarakat resah karena informasi hoaks, masyarakat selalu bijak dalam menerima informasi dari media sosial,” ucap Made.

     

  • Sunan Drajat, Wali Bijak dari Lereng Paciran Mengubah Kemanusiaan dengan Laku Sosial dan Etika

    Sunan Drajat, Wali Bijak dari Lereng Paciran Mengubah Kemanusiaan dengan Laku Sosial dan Etika

    Etika dan moralitas menjadi inti dari setiap ajaran yang disampaikan oleh Sunan Drajat. Ia dikenal sering menggunakan tembang atau syair sebagai medium dakwah, salah satu yang terkenal adalah pitutur luhur berupa falsafah hidup Jawa.

    Makna dari petuah ini sangat dalam yaitu berikan tongkat kepada yang buta (bimbingan kepada yang tidak tahu), berikan makanan kepada yang lapar, pakaian kepada yang telanjang, dan tempat berteduh kepada mereka yang kehujanan.

    Ajaran ini merupakan manifestasi langsung dari prinsip tauhid sosial, yakni bahwa keimanan kepada Tuhan mesti tercermin dalam kepedulian terhadap sesama. Dalam pandangan Sunan Drajat, tidak ada ibadah yang lebih utama selain menolong orang lain.

    Oleh karena itu, ajaran-ajarannya selalu mengandung nilai-nilai kasih sayang, kerja sama, dan empati. Ia pun menolak kekerasan dalam menyebarkan Islam, dan lebih memilih jalan kelembutan, kebijaksanaan, dan keteladanan dalam bertutur kata dan bersikap.

    Keberadaan Sunan Drajat juga berhasil menciptakan tatanan sosial baru di wilayah Lamongan dan sekitarnya. Ia tidak hanya dihormati oleh kalangan Muslim, tetapi juga oleh masyarakat lintas agama yang menyaksikan langsung kontribusi sosialnya yang besar.

    Bahkan, ia seringkali menjadi penengah dalam konflik antarkelompok dan menjadi penasihat para penguasa lokal dalam menjalankan pemerintahan yang adil dan bijaksana. Tradisi-tradisi lokal yang bertentangan dengan nilai kemanusiaan secara perlahan ia luruskan tanpa menghilangkan jati diri budaya masyarakat. Inilah mengapa dakwahnya diterima luas, karena ia memahami betul bahwa agama yang datang bukan untuk merusak, tetapi menyempurnakan nilai-nilai luhur yang sudah hidup dalam budaya masyarakat.

    Peninggalannya tidak hanya berupa mushola atau pesantren, tetapi juga sistem nilai yang hidup hingga kini, menjadikan Paciran sebagai simbol dakwah sosial yang humanis dan menyentuh hati.

    Warisan Sunan Drajat masih terus dikenang hingga hari ini. Makamnya yang terletak di daerah Paciran, Lamongan, menjadi salah satu situs ziarah penting bagi umat Islam di Jawa Timur.

    Namun lebih dari sekadar tempat ziarah, kompleks makam tersebut juga menjadi pusat pembelajaran nilai-nilai sosial-keagamaan yang diwariskan oleh beliau. Para pengunjung yang datang bukan hanya untuk berdoa, tetapi juga untuk merenungkan kembali makna dari kehidupan yang saling menolong dan menjunjung tinggi etika.

    Di tengah dunia modern yang kerap kali kehilangan arah moral, ajaran Sunan Drajat terasa begitu relevan bahwa keberagamaan sejati bukan diukur dari banyaknya ibadah ritual, melainkan dari seberapa besar manfaat kita bagi orang lain. Bahwa etika dan kepedulian sosial adalah jembatan terbaik menuju keberkahan hidup, baik di dunia maupun di akhirat.

    Dengan demikian, Sunan Drajat bukan hanya seorang penyebar Islam, tetapi juga seorang pemimpin spiritual, pendidik, dan reformis sosial yang menginspirasi. Namanya harum bukan karena kekuasaan atau kemegahan, tetapi karena ketulusan dan kebijaksanaan dalam mengabdi pada masyarakat.

    Ia adalah simbol bahwa kemuliaan sejati terletak dalam pengabdian kepada sesama manusia, dan bahwa agama jika diajarkan dengan cinta dan kebaikan akan menjadi kekuatan transformatif yang membawa kesejahteraan bagi seluruh umat.

    Di tengah zaman yang kian individualistis, ajaran dan keteladanan Sunan Drajat adalah suluh yang tak pernah padam, menerangi jalan kemanusiaan yang luhur dan penuh kasih.

    Penulis: Belvana Fasya Saad

     

  • Ada Usulan Jemaah Haji Diberangkatkan Menggunakan Kapal Laut

    Ada Usulan Jemaah Haji Diberangkatkan Menggunakan Kapal Laut

    Bisnis.com, JAKARTA – Ada usulan jika jemaah haji akan diberangkatkan ke tanah suci menggunakan Kapal Laut. Usulan tersebut datang dari Menteri Agama Nasaruddin Umar yang juga sudah menyatakan jika usulan harus dikaji ulang.

    “Digagas ke depan kami kira sangat prospektif memperkenalkan umrah dan haji melalui kapal laut. Kami juga kemarin berbicara dengan sejumlah pejabat-pejabat di Saudi Arabia,” kata Nasaruddin Umar dalam peluncuran SGIE Report 2024/2025, seperti dilansir dari situs resmi Kemenag.

    Kemudian menurut laporan Antaranews, Menag mengungkapkan Indonesia memiliki sejarah panjang terkait perjalanan haji melalui jalur laut, seperti penggunaan kapal Belle Abeto dan Gunung Jati di masa lalu.

    Namun, perjalanan tersebut bisa memakan waktu hingga tiga hingga empat bulan.

    “Sekarang mungkin kapalnya lebih cepat. Jalur laut itu memang ada, tapi lebih cocok untuk negara-negara yang jaraknya lebih dekat, seperti Mesir. Kalau kita kan jauh, jadi perlu dihitung ulang,” kata dia.

    Menurut dia, ada sejumlah perusahaan yang datang dan menawarkan alternatif pemberangkatan ibadah haji dan umrah. Namun, mereka akan menggunakan pihak ketiga dalam proses penyewaan kapal.

    “Banyak sih perusahaan yang pernah datang ke kantor, mempresentasikan konsep itu. Tapi mereka juga belum punya kapal sendiri,” katanya.

    Untuk umrah, Menag mengakui bahwa jalur laut secara terbatas sudah dilakukan oleh sebagian jamaah Indonesia, meski tidak langsung dari Indonesia.

    “Biasanya mereka terbang dulu ke negara terdekat, lalu melanjutkan perjalanan naik kapal pesiar ke Tanah Suci. Tapi itu jumlahnya masih sangat sedikit,” kata dia.

    Tanggapan BP Haji..