kab/kota: Jati

  • Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah Megapolitan 19 Juli 2025

    Warga Korban Kebakaran Tebet: KK dan KTP Ludes, Anak Butuh Seragam Sekolah
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Korban selamat dari
    kebakaran
    yang melanda kawasan padat penduduk di Jalan Kutilang, Bukit Duri,
    Tebet
    ,
    Jakarta
    Selatan, berharap mendapat bantuan dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
    Anwar Sanusi (52), salah satu warga terdampak, menyampaikan harapannya agar Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dapat memberikan perhatian khusus kepada para korban, terutama terkait dokumen penting yang turut hangus terbakar dalam peristiwa tersebut.
    “Identitas saya, istri sama anak, itu enggak ada yang kebawa. KK, KTP, habis,” ujar Anwar kepada
    Kompas.com
    di lokasi, Sabtu (19/7/2025).
    Anwar mengatakan sangat membutuhkan bantuan untuk pengurusan kembali dokumen-dokumen pribadi seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK), yang menurutnya penting untuk keperluan administrasi dan bantuan lanjutan.
    Tidak hanya itu, Anwar juga berharap pemerintah dapat membantu perlengkapan sekolah untuk anak perempuannya yang masih aktif bersekolah.
    Sejumlah perlengkapan seperti buku dan seragam, kata dia, turut ludes dalam kebakaran.
    “Anak saya kan masih sekolah, kalau bisa dibantu perlengkapannya,” ucapnya.
    Anwar pun berharap agar Gubernur Pramono Anung dan Wakil Gubernur Rano Karno dapat meninjau langsung lokasi kebakaran.
    Ia menilai, kehadiran pemimpin daerah sangat penting untuk melihat langsung kondisi para korban serta memberikan dukungan moral dan bantuan nyata.
    “Semoga memperhatikan warganya yang terkena musibah, datang ke tempat melihat dan meninjau. Kalau bisa sih, sedikit banyaknya ngasih bantuan lah,” imbuhnya.
    Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Peristiwa ini menelan korban jiwa sebanyak empat anak. Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban berinisial A diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah telah dievakuasi ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga sumber api berasal dari korsleting listrik yang terjadi di salah satu kontrakan di kawasan padat penduduk tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri Megapolitan 19 Juli 2025

    Kesaksian Korban Selamat Kebakaran Tebet: Saya Terobos Api Demi Anak dan Istri
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Kebakaran
    hebat melanda permukiman padat penduduk di Jalan Kutilang, Bukit Duri,
    Tebet
    ,
    Jakarta
    Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Sebanyak empat anak tewas dalam kejadian tersebut. Seluruh korban merupakan penghuni sebuah kamar kontrakan di lantai dua.
    Seorang warga yang selamat dari
    kebakaran
    Tebet hari ini, Anwar Sanusi (52), mengaku sedang tertidur pulas ketika peristiwa tersebut terjadi.
    Ia baru menyadari kediamannya dikepung api ketika dibangunkan oleh sang istri yang panik setelah melihat kepulan asap hitam mulai merangsek ke dalam rumah.
    “Sama istri saya dibangunin, ada apa? Saya lihat asap sudah gede sama api,” ujar Anwar kepada
    Kompas.com
    di lokasi.
    Seketika, Anwar langsung membangunkan putrinya yang tengah tertidur pulas. Ia kemudian membawa anak dan istrinya keluar rumah.
    “Saya enggak berpikir panjang lagi, saya menyelamatkan anak istri saya, saya terobos keluar,” ujar Anwar.
    Anwar mengaku dilanda kepanikan saat mengevakuasi keluarganya. Ia bahkan berlarian sejadi-jadinya untuk menyelamatkan diri dan keluarganya.
    Harta benda tak sempat ia selamatkan. Semua barang elektronik di dalam rumah hangus terbakar.
    Bahkan, dokumen penting seperti kartu tanda penduduk (KTP) dan kartu keluarga (KK) turut musnah dalam kebakaran tersebut.
    “Terus identitas saya, istri sama anak, itu enggak ada yang kebawa, KK, KTP, habis,” jelas Anwar.
    Setelah berhasil mengevakuasi keluarganya, Anwar baru menyadari bahwa tangannya mengalami luka.
    “Iya, luka goresan,” ungkapnya.
    Korban selamat lainnya, Sukiyanti, mengatakan bahwa saat kebakaran terjadi ia tengah berada di dalam rumah. Ia mendadak terkejut ketika melihat asap dan api mulai menyambar atap rumahnya.
    Seketika itu juga, Sukiyanti langsung keluar rumah dengan mendobrak pintu untuk menyelamatkan diri.
    “Saya lari keluar enggak ingat apa-apa, pokoknya pintu saya buka, lalu kabur,” ungkapnya.
    Menurut Sukiyanti, api membesar dengan sangat cepat, sehingga ia tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharganya.
    “Saya sampai enggak bawa apapun,” tambahnya.
    Meski demikian, ia tetap bersyukur karena berhasil selamat dari kobaran api yang nyaris merenggut nyawanya.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban tewas yang berinisial A diketahui merupakan kakak-beradik.
    Seluruh jenazah kini telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Enggan Langsung Tinjau Kebakaran di Tebet, Rano Karno: Kalau Saya Datang Malah Bikin Kisruh
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Enggan Langsung Tinjau Kebakaran di Tebet, Rano Karno: Kalau Saya Datang Malah Bikin Kisruh Megapolitan 19 Juli 2025

    Enggan Langsung Tinjau Kebakaran di Tebet, Rano Karno: Kalau Saya Datang Malah Bikin Kisruh
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Wakil Gubernur Jakarta
    Rano Karno
    mengaku enggan untuk berkunjung langsung ke tempat-tempat yang tengah mengalami peristiwa kebakaran karena khawatir malah akan mengganggu.
    Hal itu ia sampaikan sehubungan dengan peristiwa kebakaran rumah yang terjadi di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi.
    “Kadang-kadang kalau saya datang ke tempat begitu (TKP kebakaran) bukan membantu, malah jadi bikin kisruh. Ya maaf, mungkin masyarakat antusias menyambut, tapi saya pantau kok,” kata Rano kepada wartawan di Lapangan STIK Pamentas, Jakarta Selatan, Sabtu.
    Meski begitu, ia memastikan tetap mengawasi proses penanganan kebakaran yang menewaskan empat anak-anak tersebut.
    Rano menjelaskan, seluruh tim dan dinas terkait semuanya sudah ke lokasi tanpa menunggu instruksi lebih lanjut.
    Oleh karena itu, kunjungannya ke TKP memungkinkan baru bisa dilakukan usai situasi sudah lebih kondusif sehingga tak mengganggu para petugas yang masih bertugas.
    “Cuma memang kalau kita berkunjung, mungkin lebih bagus kalau suasananya sudah agak normal dalam pengertian, supaya enggak menghambat operasional yang ada di sana,” jelasnya.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu pagi.
    Keempat korban tewas dalam peristiwa ini berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4).
    Kedua korban tewas berinisial A merupakan kakak-beradik. Saat ini seluruh jenazah keempat korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga kebakaran yang disebabkan oleh korsleting.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi Kebakaran Rumah di Tebet yang Tewaskan 4 Bocah
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        19 Juli 2025

    Kronologi Kebakaran Rumah di Tebet yang Tewaskan 4 Bocah Megapolitan 19 Juli 2025

    Kronologi Kebakaran Rumah di Tebet yang Tewaskan 4 Bocah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Kebakaran melanda sebuah rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet,
    Jakarta
    Selatan, pada Sabtu (19/7/2025) pagi hingga mengakibatkan empat anak tewas.
    Kepala Suku Dinas Gulkarmat Jakarta Selatan, Syamsul Huda, menjelaskan, insiden kebakaran pertama kali diketahui oleh warga sekitar pukul 06.23 WIB.
    Warga kemudian langsung melaporkan temuan tersebut ke petugas pemadam kebakaran.
    “Warga sekitar TKP melihat kebakaran lalu meminta salah seorang warga untuk melapor ke damkar,” ujar Syamsul, Sabtu.
    Pada saat itu juga, terdapat salah satu orangtua yang sempat meminta tolong petugas pemadam kebakaran untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak di lantai dua.
    Menurut Syamsul, orangtua tersebut meminta tolong kepada petugas setelah berhasil menyelamatkan diri dari kobaran api.
    Namun, petugas yang baru tiba di lokasi tak berhasil menyelamatkan nyawa sang anak lantaran gagal menembus kobaran api di lantai dua.
    “Setelah petugas pertama datang, orangtua meminta tolong untuk menyelamatkan anaknya yang terjebak, petugas yang sudah menggunakan alat SCBA tidak berhasil menembus untuk menyelamatkan karena api sudah besar,” jelas Syamsul.
    Berdasarkan informasi yang diterimanya, sejumlah warga berupaya menyelamatkan diri dengan meloncat melalui jendela lantai dua kontrakan ketika petugas tiba di lokasi.
    Namun, empat anak yang tak sempat diselamatkan orangtuanya terjebak dan meninggal di lantai dua kontrakan.
    “Dikarenakan panik akhirnya korban jiwa terdiri dari anak-anak tertinggal, orangtua korban tidak sempat membawa anak untuk menghindar dari kebakaran,” imbuh dia.
    Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025) pagi.
    Keempat korban tewas dalam peristiwa ini berinisial L (13), K (3), A (7) dan A (4).
    Kedua korban tewas berinisial A merupakan kakak-beradik. Saat ini seluruh jenazah keempat korban telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    Petugas menduga kebakaran disebabkan karena korsleting listrik.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pungli Masih Marak, Satu Truk Bisa Kena Palak Rp 100-150 Juta Setahun

    Pungli Masih Marak, Satu Truk Bisa Kena Palak Rp 100-150 Juta Setahun

    Jakarta

    Praktik pungutan liar (pungli) terkait dengan angkutan barang masih marak. Bahkan, dalam setahun ratusan juta harus melayang karena membayar pungli.

    Truk over dimension over load (ODOL) masih beredar di jalan raya. Pemerintah menanggapi serius praktik truk ODOL ini. Berbagai persoalan mengenai truk ODOL akan diatasi. Ditargetkan tahun depan tidak ada lagi truk ODOL di jalan raya.

    Salah satu penyebab maraknya truk ODOL adalah karena masih banyak praktik pungli di lapangan. Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, dalam setahun satu truk harus keluar duit ratusan juta untuk pungli.

    AHY menegaskan praktik pungli harus segera diberantas lantaran menjadi salah satu penyebab biaya logistik membengkak. Ia menilai jika pungli berhasil dihentikan, maka biaya perjalanan logistik akan turun secara signifikan, sehingga tidak ada lagi alasan untuk mengoperasikan angkutan over dimension over load demi efisiensi biaya.

    “Kita harus menghapus praktik pungli. Sudah ada data bahwa satu truk bisa mengeluarkan Rp 100 juta hingga Rp 150 juta setiap tahun hanya untuk pungli. Kalau biaya perjalanan bisa efisien tanpa pungli maka tidak perlu lagi mengoperasikan kendaraan over dimension over load, tidak ada alasan lagi untuk melanggar, karena sistem kita sudah lebih adil dan efisien,” kata AHY dikutip dari siaran pers Direktorat Jenderal Perhubungan Darat.

    Sebagai tindak lanjut, AHY meminta seluruh kementerian/lembaga terkait termasuk aparat penegak hukum untuk memperkuat pengawasan hingga penegakan hukum terhadap praktik pungli.

    Sebelumnya, pengamat transportasi yang menjabat sebagai Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat Djoko Setijowarno mengatakan, banyak keluhan dari sopir truk terkait masalah pungli di lapangan.

    “Pemalakan oknum preman dari Tol Cikampek hingga Kramat Jati, sopir truk bawa besar harus bayar pungli Rp 200 ribu. Jika istirahat di bahu jalan (setelah gerbang tol), mereka juga kena pungli petugas tol. Katanya, sudah pernah disampaikan ke direksi, tetapi sampai sekarang masih ada pungli,” kata Djoko.

    “Sementara menurut komunitas sopir truk, jika di bahu jalan dipungli sama oknum PJR, di rest area dipungli sama satpam rest area. Pengakuan pengusaha angkutan barang, di sekitar Tanjung Priok ada kampung, jalur menuju gudang yang masuk portal harus bayar Rp 100 ribu dengan stempel RT setempat. Mengangkut sayuran dari Garut ke Pasar Kramatjati (Jakarta), harus menyisihkan paling tidak Rp 175 ribu melewati 5-6 titik pungutan liar,” sambungnya.

    Menurut Djoko, pemilik barang dan pengusaha juga menjadi korban pungli yang jumlahnya lebih besar. Hal itu membuat ongkos logistik lebih tinggi.

    “Diperkirakan praktik pungli di sektor logistik telah membebani 15-20 persen ongkos angkut logistik di Indonesia. Punglinya dilakukan mulai baju seragam hingga tidak memakai baju. Penuturan pengusaha truk, ongkos logistik di Indonesia sudah lebih tinggi dari Thailand. Pungli di angkutan logistik Indonesia harus dihilangkan dan harus dimasukkan dalam program Zero ODOL yang sedang ditangani Kemenko Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah,” tegas Djoko.

    (rgr/dry)

  • Penemuan Mayat Perempuan di Cisauk Bermula dari Warga Cium Bau Busuk
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Penemuan Mayat Perempuan di Cisauk Bermula dari Warga Cium Bau Busuk Megapolitan 18 Juli 2025

    Penemuan Mayat Perempuan di Cisauk Bermula dari Warga Cium Bau Busuk
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Warga
    Cisauk
    , Kabupaten Tangerang, digegerkan dengan penemuan sesosok mayat perempuan dengan tangan terborgol dan membusuk di semak-semak pada Rabu (17/7/2025) sore.
    Penemuan mayat
    ini bermula ketika sejumlah warga mencium bau busuk yang menyengat dari sekitar lokasi kejadian.
    “Awalnya warga sekitaran situ mencium bau. ‘Kok ini bau busuk?’ ‘Iya nih bau banget dari kemarin, kenapa?’ kira-kira begitu,” ujar Kapolsek Cisauk AKP Dhady Arsya, kepada
    Kompas.com
    , Jumat (18/7/2025).
    Setelah itu, warga berinisiatif menelusuri sumber bau dan menemukan titik yang paling menyengat.
    “Terus dicarilah baunya itu di mana. ‘Oh iya tambah bau nih di sini.’ Terus disamperin ke sumber baunya, dikorek-korek sedikit, tapi warga enggak berani lanjut karena sudah ketahuan sumber baunya,” ujar Dhady.
    Merasa curiga, warga melaporkan hal ini ke Polsek Cisauk sekitar pukul 17.30 WIB. Usai mendapat laporan, polisi mendatangi lokasi kejadian.
    Ternyata, sumber bau itu berasal dari sesosok mayat perempuan yang ketika ditemukan memakai setelan jas hujan warna merah muda, serta mengenakan kerudung warna ungu. 
    Namun, kondisi jenazah sudah membusuk sehingga sulit dikenali. 
    “Sekitar lebih dari seminggu. Saya enggak bisa memastikan karena itu hanya ahli yang bisa mengetahui kapan waktu kematiannya” kata Dhady.
    Pada hari yang sama, polisi menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) sejak pukul 18.30 WIB hingga sekitar pukul 21.00 WIB.
    Kini, jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Kramat Jati untuk dilakukan visum guna kepentingan penyelidikan lebih lanjut.
    “Baru ciri-cirinya saja yang kita dapat. Kami tidak mau menduga-duga misalnya ‘oh ini kayak si A’, padahal belum ada hasil resmi dari yang ahlinya,” ucap Dhady.
    Sebelumnya,
    penemuan mayat
    tanpa identitas itu diunggah oleh akun Instagram @kabar.
    cisauk
    dan ramai di media sosial.
    Dalam unggahan tersebut, terlihat warga tengah berkumpul untuk melihat proses evakuasi yang dilakukan di sebuah lahan yang diduga tempat kejadian perkara (TKP).
    Di lokasi tersebut juga terlihat tim Inafis Polri datang dengan mobil bewarna oranye yang bertuliskan ‘crime scene investigation polisi evidence response team’ di bagian belakang mobil, serta tulisan ‘Inafis’ di bagian samping mobil.
    Pada keterangan unggahan akun Instagram tersebut tertulis bahwa jasad itu ditemukan usai warga mencium bau tak sedap di sekitar lokasi.
    Jasad tanpa identitas itu kemudian dievakuasi dan masih dalam penyelidikan Polres Tangerang Selatan.
    “Penemuan bermula saat warga mencium bau menyengat seperti bangkai di sekitar lokasi. Saat ini, jenazah telah dievakuasi dan tengah dalam proses penyidikan oleh tim forensik Polres Tangerang Selatan,” tulis dalam unggahan akun Instagram @kabar.cisauk.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tawuran 36 Remaja di Lubang Buaya Bermula dari Saling Ejek di Media Sosial
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        18 Juli 2025

    Tawuran 36 Remaja di Lubang Buaya Bermula dari Saling Ejek di Media Sosial Megapolitan 18 Juli 2025

    Tawuran 36 Remaja di Lubang Buaya Bermula dari Saling Ejek di Media Sosial
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Rencana
    tawuran
    36 remaja di wilayah
    Lubang Buaya
    , Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (17/7/2025) dini hari bermula dari saling ejek di media sosial.
    Dari saling ejek, kelompok remaja itu lantas janjian untuk saling serang.
    “Kelompok remaja yang saling mengejek dan akan melakukan tawuran. Awalnya akan melakukan tawuran di sekitar Condet wilayah Kramat Jati,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly, di Mapolsek Cipayung, Kamis (17/7/2025).
    Rencana tawuran itu terdeteksi oleh patroli siber Polri. Dit Sat Samapta Polda Metro Jaya lantas melakukan penyisiran di wilayah Condet, namun tidak ditemukan aktivitas mencurigakan di lokasi tersebut.
    Polisi kemudian melanjutkan patroli ke arah Lubang Buaya, Cipayung.
    “Sesampainya di lapangan sepak bola di daerah Lubang Buaya Cipayung, tim melihat ada segerombolan remaja yang mereka curigai kelompok tersebut yang kurang lebih berjumlah 100 orang,” tutur Nicolas. 
    Dari lokasi, polisi mengamankan 36 orang, sisanya melarikan diri saat akan ditangkap. Selain itu, turut diamankan 60 sepeda motor dan dua mobil.
    “Kita amankan sebanyak 60 sepeda motor dan dua mobil dan kami melakukan penangkapan terhadap 36 orang yang sisanya melarikan diri,” tutur Nicolas.
    Nicolas menerangkan, dua mobil digunakan para pelaku untuk membawa senjata tajam yang dipakai tawuran. Ada sebanyak 27 senjata tajam berupa celurit disita.
    “Kami melakukan penggeledahan, ternyata di dalam mobil terdapat 27 senjata tajam jenis corbet dan celurit ditambah lagi ada juga handphone,” ungkap Nicolas.
    Para remaja ini dikenakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 yang mengatur tentang larangan memasukkan, membuat, memiliki, membawa, atau menggunakan senjata tajam tanpa hak.
    Selain itu, Pasal 55, 56, dan 53 KUHP berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama atau turut serta, serta delik aduan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kronologi dan Modus Perdagangan Bayi di Jabar, Diincar Sejak Dalam Kandungan

    Kronologi dan Modus Perdagangan Bayi di Jabar, Diincar Sejak Dalam Kandungan

    Bisnis.com, JAKARTA — Polda Jawa Barat mengungkap sindikat perdagangan bayi internasional sudah memesan anak tersebut sejak di dalam kandungan.

    Kabid Humas Polda Jawa Barat Kombes Hendra Rochmawan mengatakan kasus jual beli bayi ini ditemukan di media sosial Facebook. Modusnya, orang tua mulanya “mengiklankan” bayinya saat dalam kandungan ke Facebook untuk mencari adopter.

    Setelah itu, tersangka AF selaku pengumpul bayi menghubungi orang tua bayi untuk menawarkan diri sebagai adopter. Pada intinya, AF mengaku bakal merawat bayi itu dengan suaminya secara pribadi.

    “Modus operandi yang bisa kami sampaikan di sini adalah tersangka AF yang merupakan perekrut dari jaringan bayi ini menghubungi orang tua bayi yang mengiklankan bayi yang masih dalam kandungan lewat media sosial yaitu Facebook,” ujar Hendra kepada wartawan, Kamis (17/7/2025).

    Singkatnya, AF dan orang tua bayi sepakat untuk melakukan pertemuan. Sebelum terjadi kesepakatan, AF menanyakan persyaratan yang diminta orang tua agar bisa menjadi adaptor.

    Setelah pembahasan kesepakatan itu, orang tua dan AF bersepakat bahwa adopsi bayi itu mencapai Rp10 juta. Adapun saat bayi lahir, orang tua bakal diberikan uang Rp600.000 untuk persalinan.

    Hanya saja saat tersangka membawa bayi itu, orang tua sekaligus pelapor tidak bertemu dengan AF.

    “Kemudian sisanya akan diberikan keesokan harinya. Sekaligus memberikan KTP dan KK milik tersangka. Dan tersangka membawa anak pelapor, akan tetapi sampai keesokan harinya tersangka tidak kunjung datang,” imbuhnya.

    Kronologi Perdagangan Bayi ke Singapura 

    Dalam hal ini, Polda Jabar telah menetapkan 13 tersangka dalam perkara ini. Berdasarkan hasil pendalaman, sindikat ini telah melakukan perdagangan bayi sejak 2023. Total, bayi yang telah diperdagangkan mencapai 25 orang.

    Selanjutnya, setelah bayi itu diambil oleh dari orang tuanya, sindikat ini menyalurkannya ke empat orang sebagai penampung berinisial M (35), Y (35), Y (45) dan W (DPO).

    Setelah diterima penampung, bayi itu kemudian disalurkan ke YN sebagai pengasuh sampai berusia dua sampai dengan tiga bulan. Setelahnya, bayi itu dikirimkan ke Jakarta atas perintah tersangka L.

    “Setelah berusia 2 sampai 3 bulan atau sesuai dengan permintaan tersangka L bayi-bayi tersebut dikirim ke Jakarta,” tutur Hendra.

    Setelah di Jakarta, bayi ini kemudian dikirim ke Pontianak untuk dibuatkan berkas dokumen yang berkaitan dengan jati diri bayi seperti akta, KK hingga paspor.

    Selama proses itu, bayi-bayi tersebut diasuh oleh beberapa pengasuh di Pontianak dengan upah Rp2,5 juta. Dalam hal ini, ada juga tersangka S berperan sebagai pembuat dokumen palsu.

    Selain pembuat dokumen palsu, S juga berperan sebagai pencari orang tua kandung palsu dengan imbalan Rp5 juta sampai dengan Rp6 juta.

    “Kemudian bayi-bayi ini selanjutnya diadopsi secara ilegal di Negara Singapura,” pungkasnya.

    6 Bayi Selamat 

    Adapun, Dirkrimum Polda Jabar Kombes Surawan menyatakan bahwa pihaknya telah berhasil menyelamatkan enam bayi dari sindikat ini.

    Dia juga merincikan total ada 15 bayi yang telah dikirimkan ke Singapura. Sementara, empat bayi lainnya masih dilakukan pendalaman.

    “Singapura yang jelas 15. Yang 10? Nah ini yang kemarin 6 diselamatkan di Pontianak. Sisanya kan ada data itu ada yang ngurus dokumen-dokumen tuh ditolak,” tutur Surawan.

    Dia menambahkan pihaknya akan terus melakukan pendalaman terkait kasus ini agar bisa terungkap secara benderang.

    “Masih dicari, iya,” tutur Surawan.

  • Polisi tangkap puluhan remaja yang hendak tawuran

    Polisi tangkap puluhan remaja yang hendak tawuran

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian menangkap puluhan remaja yang membawa senjata tajam dan hendak melakukan tawuran di kawasan Lubang Buaya, Cipayung, Jakarta Timur, Rabu (16/7) sekitar pukul 03.30 WIB.

    “Kami telah mengamankan sebanyak 36 remaja, pemuda, yang akan melakukan tawuran,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly saat konferensi pers di Mapolsek Cipayung, Jakarta Timur, Kamis.

    Polres Jakarta Timur juga menyita sebanyak 27 senjata tajam jenis corbet dan celurit.

    Penangkapan dilakukan saat tim gabungan melakukan patroli siber dan langsung memantau akun sosial media. Lalu, dalam patroli tersebut ditemukan adanya peristiwa saling ejek antarkelompok remaja yang mengarah pada rencana tawuran.

    “Awalnya kami monitor akan melakukan tawuran di sekitar Condet wilayah Kramat Jati, tapi dilakukan patroli ke arah sana tidak ditemukan. Akhirnya mereka melakukan patroli ke arah Lubang Buaya Cipayung, Jakarta Timur,” ujar Nicolas.

    Sesampainya di lapangan sepak bola di kawasan Lubang Buaya, polisi menemukan sekelompok remaja sedang berkumpul.

    “Kami temukan sekitar 100 orang berkumpul dengan membawa sepeda motor yang kita amankan sebanyak 60 dan dua mobil. Kami melakukan penangkapan terhadap 36 orang, sisanya melarikan diri,” katanya.

    Penggagalan aksi ini merupakan hasil kerja tim gabungan dari Tim Presisi Direktorat (Dit) Samapta Polda Metro Jaya, Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur,m dan Polsek Cipayung.

    Sebanyak 36 orang tersebut dikenakan Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951 tentang larangan memasukkan, membuat, memiliki, membawa atau menggunakan senjata tajam tanpa hak.

    Pasal ini berkaitan dengan sanksi pidana bagi pelaku yang melanggar aturan tersebut dengan ancaman hukuman penjara paling lama sepuluh tahun.

    Sedangkan Pasal 55, 56, dan 53 KUHP (Kitab Undang-Undang Hukum Pidana) berkaitan dengan tindak pidana yang dilakukan secara bersama-sama atau turut serta, serta delik aduan.

    “Mereka akan melakukan tawuran tapi tidak terjadi karena faktor dari eksternal. Untuk itu kami mengenakan dia pasal percobaan melakukan tindak pidana,” katanya.

    Polres Metro Jakarta Timur bersama Polda Metro Jaya juga secara rutin melakukan pemantauan terhadap akun-akun yang terindikasi berhubungan dengan tawuran.

    “Setiap hari memonitor akun-akun yang terkait dengan yang berbau tawuran. Kami selalu aktif memonitor pergerakan kelompok-kelompok tawuran ini khususnya yang ada di Jakarta Timur,” ujar Nicolas.

    Data yang dihimpun ANTARA menyebutkan, jumlah kasus tawuran di Jakarta Timur (Jaktim) mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2024.

    Data dari Polres Metro Jakarta Timur bahkan mencatat tujuh kasus pada Juni, 12 kasus pada Juli dan meningkat menjadi 16 kasus pada Agustus 2024. Total mencapai 35 kasus dalam tiga bulan tersebut.

    Kawasan Duren Sawit menjadi salah satu titik rawan, dengan lima insiden tawuran terjadi antara November hingga awal Desember 2024. Adapun wilayah yang rawan tawuran antara lain Cakung, Pasar Rebo dan Jatinegara.

    Data itu juga menegaskan, seluruh kecamatan di Jaktim dapat dikategorikan sebagai zona merah tawuran karena tidak ada kecamatan yang bebas dari insiden tersebut. Namun, selama libur Lebaran 2025, terjadi penurunan kasus tawuran di wilayah tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Rute Alternatif di Kota Bandung Saat Penutupan Jalan 19-20 Juli 2025, Mana Saja?

    Liputan6.com, Bandung – Sejumlah ruas jalan di Kota Bandung, Jawa Barat akan ditutup pada akhir pekan ini Sabtu, 19 Juli 2025 sampai Minggu, 20 Juli 2025. Oleh karena itu, masyarakat yang hendak beraktivitas dapat melintasi beberapa jalur alternatif.

    Sebagai informasi, penutupan jalan sementara ini berkaitan dengan digelarnya acara Pocari Sweat Run 2025, event lari tahunan berskala nasional. 

    Rute yang akan dilalui pelari akan ditutup sementara mulai pukul 00.00 WIB hingga 10.00 WIB. Oleh karena itu, pengalihan lalu lintas diterapkan. Berikut sejumlah rute alternatif yang dapat dilalui:

    Sabtu, 19 Juli 2025 

    Arah Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa

    Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Kiara Artha Park

    Arah Dago menuju Asia Afrika

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Perintis Kemerdekaan – Jalan Braga – Jalan Lembong – Jalan Asia Afrika

    Arah Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Ir. H. Juanda – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Wastukencana – Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Arah Pajajaran menuju Gor Saparua

    Jalan Pajajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Lembong – Jalan Veteran – Jalan Sunda – Jalan Aceh

    Arah Simpang Dago menuju Trans Studio Mall (TSM)

    Jalan Ir. H Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Arah Simpang Dago menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Cicaheum menuju Tol Pasteur

    Jalan AH. Nasution – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover – Jalan Dr. Djundjunan

    Arah Supratman menuju Cisarua

    Jalan Supratman – Jalan Cendana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Gandapura – Jalan Aceh

     

    Minggu, 20 Juli 2025

    Dari Dago menuju Tol Pasteur

    Jalan Wastukencana (Kebun Binatang) – Flyover Pasupati

    Dari Dago menuju Kiara Artha Park

    Jalan Surapati – Jalan PJ. Mustofa – Jalan Cikutra  (Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Terusan Kiaracondong

    Dari Simpang Dago menuju Saparua

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan Diponegoro – Jalan Citarum – Jalan Lombok – Jalan Aceh

    Dari Pasteur menuju Kiara Artha Park

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Cikutra (Rumah Sakit Santo Yusuf) – Jalan Ahmad Yani – Jalan Ibrahim Adjie

    Dari Simpang Dago menuju Stadion Siliwangi

    Jalan Surapati – Jalan Sentot – Jalan Citarum – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Lombok

    Dari Simpang Dago menuju TSM

    Jalan Dipatiukur – Jalan Surapati – Jalan PHH. Mustofa – Jalan Pahlawan – Jalan Supratman – Jalan Ahmad Yani – Jalan Bogor – Jalan Jakarta – Jalan Sukabumi – Jalan Laswi – Jalan Gatot Subroto

    Dari Pasteur menuju Terminal Cicaheum

    Jalan Dr. Djundjunan – Flyover Pasupati – Jalan Surapatul PH. Mustofa – Jalan AH. Nasution

    Dari Simpang Dago menuju Masjid Agung

    Jalan Ir. H. Juanda – Jalan Tamansari – Flyover – Jalan Cihampelas – Jalan Rajiman – Jalan Pajajaran (GOR) – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung – Jalan Kebon Jati – Jalan Otista – Jalan Kepatihan

    Dari Alun-Alun Kota Bandung menuju Bandung Electronic Center (BEC)

    Jalan Asia Afrika – Jalan Gardujati – Jalan Pasirkaliki – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Jukut – Jalan Wastukencana – Jalan LL. RE. Martadinata – Jalan Purnawarman

    Dari Simpang Dago menuju Stasiun Bandung

    Jalan Tamansari – Jalan Flyover Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Cichaeum menuju Stasiun Bandung

    Jalan PHH. Mustofa – Jalan Surapati – Flyover Pasupati – Jalan Cihampelas – Jalan Abdul Rivai – Jalan Cokroaminoto – Jalan Padjajaran – Jalan Cicendo – Jalan Kebon Kawung

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

    Gatot Subroto menuju Pindad

    Jalan Gatot Subroto – Putar arah di Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Pindad

    Dari Stasiun Bandung menuju Dipatiukur

    Jalan Kebon Kawung – Jalan Cokroaminoto – Jalan Pasteur – Jalan Flyover – Dago Cikapayang – Jalan Dipatiukur

    Antapani menuju Soekarno-Hatta

    Jalan Antapani – Jalan Terusan Jakarta – Pasar Kiaracondong – Jalan Kiaracondong – Soekarno-Hatta

     

    Penulis: Arby Salim