Penyebab Kebakaran Penjaringan Diduga karena Korsleting
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kebakaran
di Penjaringan Jakarta Utara, diduga karena korsleting. Akibat
kebakaran
itu satu orang tewas.
“Dugaan penyebab adalah korsleting,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu (20/7/2025).
Korsleting itu terjadi di salah satu kios yang tengah ditinggal pemiliknya pergi ke pasar dalam keadaan terkunci.
Oleh karena itu, warga tak bisa memadamkan api hingga akhirnya merambat dengan cepat.
Alhasil, anak pemilik kios bernama Irwan (22) yang sedang sakit tak bisa diselamatkan oleh warga.
“Di kios tersebut terdapat anak korban yang sedang sakit tertinggal di dalam. warga mencoba menyelamatkan namun tidak bisa karena terkunci dan api sudah membesar tidak bisa dikendalikan,” kata Gatot.
Kini, jasad Irwan sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diperiksa lebih lanjut.
Akibat kebakaran tersebut delapan kepala keluarga (KK) dengan total 22 jiwa terdampak.
Mereka kini sebagian mengungsi di rumah keluarganya, sedangkan sebagian lagi di pos RW.
Selain memakan korban,
kebakaran di Penjaringan
ini membuat kerugian materil.
“Kerugian kurang lebih mencapai Rp 168 juta,” uajr Gatot.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jati
-
/data/photo/2025/07/20/687cb9f8a8a87.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Penyebab Kebakaran Penjaringan Diduga karena Korsleting Megapolitan 20 Juli 2025
-
/data/photo/2025/07/20/687cb10a846aa.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah Megapolitan 20 Juli 2025
Kebakaran di Penjaringan Hanguskan 6 Kios dan 1 Rumah
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
–
Kebakaran
yang terjadi di Jalan Muara Baru Raya, Blok J, RT 16, RW 17, Penjaringan, Jakarta Utara, menghanguskan enam kios dan satu bangunan rumah pada, Minggu (20/7/2025).
“Objek terbakar adalah enam kios dan satu bangunan rumah,” ujar Kasiops Sudin Gulkarmat Jakarta Utara Gatot Sulaeman saat diwawancarai Kompas.com, Minggu.
Gatot mengatakan, penyebab
kebakaran
Penjaringan diduga karena korsleting di salah satu kios.
“Berawal dari korsleting listrik yang berada disalah satu kios sehingga menyebabkan kebakaran dan menjalar dengan cepat,” kata Gatot.
Ditambah lagi, kios yang mengalami korsleting itu tengah ditinggal oleh pemiliknya dalam kondisi terkunci.
“Warga tidak bisa untuk memadamkan. Namun, dari kios tersebut terdapat anak korban yang sedang sakit tertinggal di dalam,” ucap Gatot.
Warga sudah berusaha untuk menyelamatkan korban. Namun, karena api semakin membesar pemuda bernama Irwan (22) tewas terbakar.
“Selanjutnya, korban dilarikan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk proses lebih lanjut,” kata Gatot.
Akibat
kebakaran di Penjaringan
, delapan kartu keluarga (KK) dengan total 22 jiwa terdampak.
Kios sekaligus rumah tinggal mereka hangus rata dengan tanah.
Pengamatan
Kompas.com
di lokasi, api berhasil dipadamkan sekitar 10.21 WIB.
Kini, area kebakaran tersebut sudah dipasang garis polisi. Sebagian korban juga tengah sibuk mencari sisa-sisa barang berharga di tengah tumpukan puing.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/811903/original/064703500_1424074927-fassassins.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Akhirnya! Serial Assassin’s Creed Siap Tayang di Netflix, Digarap Sutradara Westworld dan Halo – Page 3
Antusiasme terhadap serial ini tak hanya datang dari para penggemar, tetapi juga dari tim kreatif di balik layarnya.
Kedua showrunner, Roberto Patino dan David Wiener, menyatakan bahwa mereka sudah lama mengagumi semesta Assassin’s Creed yang kaya akan sejarah, filosofi, serta konflik emosional.
“Kami sudah menjadi penggemar berat Assassin’s Creed sejak pertama kali dirilis pada 2007,” tulis keduanya dalam sebuah pernyataan resmi.
“Setiap hari kami bekerja mengembangkan serial ini, kami selalu merasa antusias dan rendah hati dengan berbagai kemungkinan yang ditawarkan semesta Assassin’s Creed.”
Patino dan Wiener juga menekankan bahwa serial ini akan mengeksplorasi tema-tema besar seperti pencarian jati diri, takdir, serta makna kepercayaan dan tujuan hidup.
Meski fokus pada sisi drama dan filosofi, mereka memastikan tetap menghadirkan elemen-elemen aksi seperti parkour, pertarungan intens, serta latar visual yang epik, ciri khas yang sudah melekat pada identitas Assassin’s Creed sejak awal.
Bagi mereka, serial ini juga merupakan perwujudan dari “hubungan antarmanusia lintas budaya dan waktu.”
-
/data/photo/2025/07/20/687ca9d6d7440.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Cerita Ibu yang 2 Anaknya Tewas Saat Kebakaran Bukit Duri Megapolitan 20 Juli 2025
Cerita Ibu yang 2 Anaknya Tewas Saat Kebakaran Bukit Duri
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com
– Para korban
kebakaran
di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, mengaku sempat berebut untuk keluar rumah melalui jendela saat peristiwa itu terjadi pada Sabtu (19/7/2025).
Pasalnya, jendela itu adalah satu-satunya akses mereka untuk menyelamatkan diri keluar dari rumah yang sudah dilahap api.
“Itu juga yang lompat dari jendela berebutan. Jendelanya cuma satu, orangnya ada lima lebih,” ujar Novi (28), salah satu korban selamat
kebakaran Bukit Duri
, kepada wartawan di tenda pengungsian, Minggu (20/7/2025).
Novi yang harus membawa tiga dari empat anaknya sempat pasrah. Suaminya, seorang sopir mikrotrans, sudah berangkat kerja dari pagi buta. Sehingga, keselamatan anak-anak itu sepenuhnya ada di tangan dia.
Mereka saling dorong untuk menyelamatkan diri. Beberapa warga kesulitan keluar dari sana karena akses yang terlalu kecil.
Kemudian, saat warga lain sudah berhasil keluar, tersisa Novi dan tiga anaknya.
“Aku kayaknya terakhir, soalnya dorong-dorongan berebutan. Kalau enggak kayak gitu, aku juga kayaknya enggak selamat juga,” kata Novi.
Satu anaknya yang masih berusia tiga bulan berada dalam gendongannya. Ia mengajak dua putrinya untuk ikut melompat keluar dari jendela.
Namun, A (4) menolak karena takut. Ia hanya bisa menangis memanggil ayahnya. Sementara itu, anaknya yang lebih tua, A (7) sempat mau mengikuti Novi untuk melompat.
Ia pun keluar lebih dulu karena khawatir bayinya kehabisan oksigen di tengah kepulan asap. Sambil memeluk bayinya, Novi meluncur kemudian mendarat dengan posisi terduduk di gang kecil samping kontrakannya.
Novi tak langsung berdiri. Ia berteriak pada warga yang berlarian di hadapannya, meminta pertolongan untuk menyelamatkan dua putrinya yang lain.
Namun pertolongan tak kunjung datang. Putrinya pun tak kunjung keluar dari jendela.
“Aku sudah minta tolong, ‘Tolong, anakku masih di atas, tolong,’ kata aku begitu. Enggak didengerin sama sekali aku ngomongin apapun, sudah teriak juga,” ucap Novi.
Saat kakinya sudah cukup kuat untuk menopang tubuhnya, Novi berlari ke luar gang. Menunggu angkot mikrotrans yang dikendarai suaminya melintas.
Namun, ketika suaminya datang dan berlari ke rumah, api sudah terlalu besar. Tidak ada yang diizinkan untuk masuk lagi.
Pada akhirnya, dua putri Novi meninggal bersama dua anak perempuan lainnya, LP (11) dan J (3).
Sementara putri sulungnya, R (9), selamat dari bencana itu karena sudah keluar rumah sejak pagi sekali untuk bermain bersama temannya.
Saat melihat putrinya itu mendatanginya, Novi menangis lega.
Keempat korban tewas ini kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi. Selanjutnya, mereka akan dimakamkan sesuai permintaan keluarga.
Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025) pagi.
Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban terakhir, A (7) dan A (4), diketahui merupakan kakak-beradik.
Seluruh jenazah telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Penyebab kebakaran Bukit Duri
diduga karena korsleting.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

IMI Bangka Belitung Dukung Bamsoet Maju Jadi Ketum Periode 2025-2030
Jakarta –
Ketua Umum Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat Bambang Soesatyo (Bamsoet) kembali mendapatkan dukungan kuat dari IMI Provinsi seluruh Indonesia. Kali ini dukungan mengalir dari Ketua dan jajaran pengurus IMI Provinsi Bangka Belitung (Babel) untuk kembali maju sebagai Ketua Umum IMI periode 2025-2030.
Bamsoet menilai apa yang telah dilakukan IMI Bangka Belitung, mulai dari konsistensi dalam menggelar event, mencetak atlet muda berbakat, hingga mendorong ekonomi kreatif berbasis otomotif adalah bukti bahwa IMI daerah punya peran sangat strategis dalam mewarnai wajah otomotif Indonesia. Hal itu diungkapkan oleh Bamsoet saat menerima surat dukungan dari Ketua beserta jajaran pengurus IMI Bangka Belitung Adhy Sarphio di Jakarta, hari ini.
“Saya sangat menghargai komitmen dan kepercayaan dari IMI Bangka Belitung. Dukungan IMI Babel bersama puluhan IMI Provinsi lainnya menjadi energi tambahan bagi saya untuk terus berjuang membangun IMI yang adaptif terhadap perubahan zaman, tanpa kehilangan jati dirinya sebagai rumah besar insan otomotif nasional,” kata Bamsoet dalam keterangannya, Minggu (20/7/2025).
Bamsoet menilai IMI Bangka Belitung telah menunjukkan konsistensi dalam pengembangan ekosistem otomotif yang sehat dan berdaya saing. Kepedulian pada pembinaan atlet, pemberdayaan komunitas, hingga sinergi lintas sektor dengan pemerintah daerah, swasta, dan komunitas, menjadi penanda bahwa semangat otomotif tidak hanya kuat di kota-kota besar, tetapi juga tumbuh subur di provinsi kepulauan seperti Babel.
“IMI Bangka Belitung telah banyak menggelar kegiatan otomotif yang melibatkan kolaborasi antara komunitas, pemerintah, dan pelaku industri lokal. Salah satu adalah Bangka Belitung Adventure Offroad Challenge yang sukses menghadirkan ratusan peserta dari berbagai provinsi dan memberikan dampak ekonomi langsung bagi UMKM local,” tutur Bamsoet.
“Tidak hanya itu, pelatihan marshal, lisensi pembalap, serta sertifikasi teknisi modifikasi juga aktif dilakukan sebagai bagian dari agenda peningkatan kualitas SDM otomotif daerah,” sambungnya.
Sementara itu, Ketua IMI Babel Adhy Sarphio menegaskan dukungan IMI Babel diberikan karena Bamsoet dinilai berhasil membawa IMI ke arah yang lebih inklusif, modern, dan profesional.
Dia menilai, selama kepemimpinan Bamsoet, IMI tidak hanya bertransformasi secara administratif dan digital, tetapi juga berhasil merangkul cakupan sektor otomotif yang lebih luas. Mulai dari olahraga balap, komunitas hobi, hingga sektor industri kreatif seperti modifikasi, aftermarket, dan edukasi teknis otomotif.
“Kami dari IMI Bangka Belitung memberikan dukungan penuh kepada Pak Bamsoet untuk melanjutkan kembali kepemimpinannya sebagai Ketua Umum IMI periode berikutnya. Dalam empat tahun terakhir, kami melihat IMI tidak lagi statis sebagai regulator kompetisi semata, tetapi sudah menjadi motor penggerak industri otomotif dari hulu hingga hilir. Di bawah kepemimpinan beliau, kami di daerah merasa didengar, didampingi, dan diberi ruang untuk berkembang,” tutup Adhy Sarphio.
(akn/ega)
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5037301/original/000128400_1733395088-arti-mimpi-rumah-kebakaran.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Detik-detik Seorang Ibu Berusaha Selamatkan 4 Anaknya dari Kebakaran di Tebet – Page 3
Liputan6.com, Jakarta Novi tidak menyangka akhir pekan kali ini begitu amat menyedihkan. Bukan hanya rumahnya yang hangus dilalapa si jago merah, tapi ia harus kehilangan dua anaknya akibat terjebak saat kebakaran melahap rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Sabtu (19/7/2025).
Novi duduk beralaskan terpal di tengah keramaian posko pengungsian. Masih membekas diingatannya detik-detik kobaran api datang tanpa diundang.
Kepada wartawan, ia bercerita. Saat itu, pagi mulai menyingsing. Matanya masih terlelap dan badannya masih menempel dengan kasur. Tiba-tiba asap mengepul terlihat dari dalam rumah.
“Saya lagi tidur tahu-tahu asepnya udah banyak,” kata Novi, Sabtu (19/7/2025).
Saat kebakaran terjadi, Novi tidur di lantai dua bersama keempat anaknya yaitu Rofiah (9), Nurul Azkia, Azizah (4) dan Muhammad Rayanza (3 bulan). Sedangkan suaminya ketika itu sedang bekerja.
Dengan kepanikan, Novi langsung mengajak anak-anak untuk menyelamatkan diri. Tangga untuk turun sudah dipenuhi asap dan api. Tak ada pilihan lain, Novi terpaksa melompat dari lantai 2 rumah.
Saat itu, Novi sempat menarik anak-anak untuk mengikuti langkahnya. Namun mereka menolak dan lebih memilih untuk mencari jalan keluar lain.
“Saya sudah berusaha narik anak saya yang dua itu aku ajak lompat, tapi dia malah pergi ke mana-mana nyari jalan udah penuh asap,” ucap Novi.
“Terus anak-anakku sudah mencar,” ucap Novi.
Bukan cuma Novi yang melakukan tindakan nekat itu, penghuni lain juga banyak yang mencoba.
“Itu aja keluar, lompat dari jendela berebutan sama tetangga yang lain. Aku sampai kedorong-dorong,” ucap dia.
Novi lolos dari maut. Meski mengalami luka di bagian kaki dan pinggang. “Kaki sama pinggang sakit,” ucap Novi.
Kini Novi hanya bisa pasrah. Luka di tubuhnya belum sembuh, tapi luka di hatinya jauh lebih perih.
Dia kehilangan dua buah hatinya dalam sekejap, dalam kobaran api yang tak memberi ampun. Kedua anak Novi itu adalah Nurul Azizah (7) dan Azizah (4), yang telah dievakusi di RS Polri, Kramat Jati.
Rencananya, kedua buah hatinya itu akan dimakamkan di TPU Menteng Pulo. Tapi proses masih menunggu pencocokan jenazah lewat foto dan data visual lainnya.
“Ini masih ada itu katanya wajahnya sama semua harus pakai foto yang ada senyumnya, keliatan giginya. Kalau yang satu sudah kelihatan,” kata Novi.
Duka mendalam menyelimuti Kota Kut, Irak. Sebanyak 61 orang tewas, termasuk wanita dan anak-anak, akibat kebakaran hebat di sebuah pusat perbelanjaan baru yang beroperasi seminggu terakhir.
-
/data/photo/2025/07/19/687b111d6aac2.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Jeritan Minta Tolong Terdengar Sebelum Kebakaran Tebet Tewaskan Empat Anak Megapolitan 19 Juli 2025
Jeritan Minta Tolong Terdengar Sebelum Kebakaran Tebet Tewaskan Empat Anak
Penulis
JAKARTA, KOMPAS.com –
Suasana pagi di kawasan padat penduduk Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri,
Jakarta
Selatan berubah mencekam saat
kebakaran
hebat melanda sebuah rumah kontrakan pada Sabtu (19/7/2025) sekira pukul 06.00 WIB.
Empat anak meninggal dunia dalam peristiwa tersebut, sementara dua orang ibu mengalami luka-luka.
Seorang saksi mata, Dewi Rahmawati, yang tengah menjemur pakaian saat kejadian, mengatakan ia sempat mendengar teriakan minta tolong dari salah satu korban.
“Aku lihat ada asap tebal dari arah rumah kontrakan. Terus ada anak kecil teriak, ‘Mama, mama, tolong aku dong. Mama, mama, om, om, tolongin aku’,” ungkap Dewi kepada wartawan, Sabtu pagi, dikutip dari
Antara
.
Dewi menyebut kepulan asap hitam pekat dengan cepat menyelimuti bangunan rumah kontrakan berukuran 200 meter persegi itu, yang diketahui memiliki delapan pintu dan dihuni oleh sejumlah keluarga.
Data sementara dari pihak berwenang menyebutkan bahwa korban terdampak dari kebakaran ini mencakup 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.
Empat anak yang meninggal dunia masih dalam proses identifikasi di RS Polri Kramat Jati. Adapun inisial dan usia korban jiwa adalah PL (perempuan, 13 tahun), K (perempuan, 3 tahun), A (laki-laki, 7 tahun), dan A (perempuan, 4 tahun)
Selain itu, dua orang ibu dengan inisial A dan M turut mengalami luka dan telah dilarikan ke rumah sakit yang sama untuk mendapatkan perawatan intensif.
Pihak kelurahan setempat menyatakan bahwa satu keluarga yang menempati unit indekos terdiri dari dua orang yang meninggal dunia dalam kejadian ini.
Menurut laporan dari Suku Dinas Penanggulangan
Kebakaran
dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Selatan, kebakaran pertama kali dilaporkan pada pukul 06.21 WIB.
Area yang terbakar diperkirakan seluas 200 meter persegi, dan penyebab awal diduga berasal dari korsleting listrik di salah satu unit kontrakan.
Taksiran kerugian materi akibat kebakaran ini mencapai Rp 674 juta.
Pemerintah Kota Jakarta Selatan melalui kelurahan dan dinas sosial telah melakukan pendataan warga terdampak dan menyiapkan lokasi penampungan sementara serta bantuan logistik dasar.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Warga sudah peringatkan pemilik kos karena pernah terjadi kebakaran
Jakarta (ANTARA) – Seorang saksi bernama Dewi Rahmawati menyebutkan warga sudah memperingatkan pemilik kos lantaran kebakaran di Jalan Kutilang, RW 02, Kelurahan Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan itu sudah pernah terjadi sebelumnya.
“Ini kejadian udah dua kali sebenarnya,” kata Dewi di lokasi kebakaran Bukit Duri, Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurut dia, sebelumnya sempat terjadi kebakaran di indekos atau rumah kontrakan tersebut pada beberapa waktu lalu.
Namun, kebakaran yang pertama terbilang hanya kepulan asap putih, sehingga masih bisa teratasi dan tak ada korban jiwa.
Sedangkan, kebakaran terbaru ini memiliki asap berwarna hitam yang menandakan api dan diperparah dengan adanya korban jiwa.
“Cuman waktu itu selamat, kalau sekarang memang udah keterlaluan banget udah sampai korban jiwa gitu. Padahal kita udah sering bilang jangan cuma ngambil orang aja gitu,” jelasnya.
Lebih lanjut, dia mengatakan rumah indekos tersebut dibangun dengan bahan semi permanen seperti kayu, sehingga api bisa menjalar dengan cepat.
“Iya penyebab katanya korsleting listrik.Terus alirannya jatuh ke bawah, kena motor, motornya meledak,” ujarnya.
Rumah kontrakan atau indekos yang terbakar itu memiliki delapan pintu dengan penghuninya didominasi keluarga.
Kebakaran itu mengakibatkan empat orang anak tewas. Kini, empat jenazah anak kebakaran itu masih diidentifikasi oleh Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati.
Empat korban jiwa yakni perempuan inisial PL (13), perempuan K (3), laki-laki A (7) dan perempuan A (4).
Mereka termasuk dalam korban terdampak yakni 10 kepala keluarga (KK) atau 27 jiwa.
Kemudian, dua orang ibu terluka inisial A dan M yang bersama dengan empat orang korban jiwa dibawa ke Rumah Sakit Polri.
Penyebab kebakaran pada area luas yang terbakar sebesar 200 meter persegi (m2) itu diduga karena korsleting aliran listrik dengan taksiran kerugian sekitar Rp674 juta.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Syaiful Hakim
Copyright © ANTARA 2025Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.
-
/data/photo/2025/07/19/687b5f70b1933.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Korban Kebakaran Tebet Mengungsi ke Tenda Darurat, Status Tanggap Darurat Diterapkan Megapolitan 19 Juli 2025
Korban Kebakaran Tebet Mengungsi ke Tenda Darurat, Status Tanggap Darurat Diterapkan
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Sebanyak 27 korban selamat dalam
kebakaran
yang melanda permukiman padat penduduk di
Tebet
,
Jakarta
Selatan, mengungsi ke tenda darurat yang telah disiapkan pemerintah.
“Saat ini jumlah pengungsinya 27 jiwa dari 13 KK,” kata Camat Tebet, Dyan Airlangga kepada wartawan di lokasi, Sabtu (19/6/2025).
Pantauan
Kompas.com
di lokasi, tenda darurat tersebut didirikan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta.
Tenda dengan luas sekitar 15 meter x 100 meter itu berdiri di sebuah lapangan yang tak jauh dari lokasi kebakaran.
Di samping tenda darurat juga berdiri sebuah posko pengungsian.
Posko ini berfungsi sebagai pusat data, mencatat daftar nama korban, jumlah pengungsi, serta logistik bantuan yang masuk.
Dyan juga mengungkapkan bahwa status tanggap darurat ditetapkan selama tiga hari ke depan untuk wilayah sekitar lokasi kebakaran.
Penetapan status tersebut dilakukan sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) dalam situasi bencana kebakaran.
“Dan ini bisa diperpanjang sesuai dengan kebutuhan, bisa satu minggu, bisa satu bulan, disesuaikan dengan kondisi lapangan,” ungkap Dyan.
Meski berstatus tanggap darurat, Dyan memastikan tidak ada pembatasan aktivitas bagi masyarakat sekitar.
“Jadi kita tidak membatasi sampai dengan warga itu bisa beraktivitas normal kembali,” imbuh dia.
Sebelumnya diberitakan, empat anak tewas dalam kebakaran rumah kontrakan di Jalan Kutilang, Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan, Sabtu (19/7/2025) pagi.
Keempat korban tewas berinisial L (13), K (3), A (7), dan A (4). Dua korban terakhir, A (7) dan A (4), diketahui merupakan kakak-beradik. Seluruh jenazah telah dilarikan ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.
Petugas menduga penyebab kebakaran adalah korsleting listrik.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
/data/photo/2025/07/19/687b997f20654.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)