kab/kota: Jati

  • Polisi ungkap identitas jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung

    Polisi ungkap identitas jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung

    Personel Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur (Jaktim) mengevakuasi mayat pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur, Selasa (29/7/2025) malam. ANTARA/HO-Sudin Gulkarmat Jakarta Timur.

    Polisi ungkap identitas jenazah di plafon pabrik obat Pulogadung
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 30 Juli 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Jenazah pria pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung, Jakarta Timur (Jaktim) pada Selasa (29/7) adalah salah seorang teknisi pada perusahaan itu.

    “Terkait penemuan jenazah pada pabrik obat di Jalan Pulomas Selatan, Pulogadung itu, korban bernama Rastono (37), seorang teknisi yang bekerja di perusahaan tersebut,” kata Kapolsek Pulogadung Kompol Suroto saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu.

    Identitas korban terungkap setelah mendapatkan keterangan dari enam saksi yang merupakan petugas keamanan pabrik, kepala teknisi, hingga teman Rastono. Kepala teknisi perusahaan Nurudin Muslimin (56) menyatakan bahwa Rastono tidak masuk kerja sejak Senin (28/7).

    Sedangkan teman korban bernama Mustofa (34) mengaku terakhir melihat Rastono pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB dengan pakaian yang dikenakan sama seperti jenazah di plafon tersebut.

    “Keterangan saksi VI (Mustofa) pada Sabtu (26/7) sekitar pukul 18.00 WIB bersama Rastono memperbaiki pompa air. Lalu Mustofa mandi di mes karyawan dan sempat melihat korban menggunakan kaos kuning dan celana panjang biru. Setelah mayat diturunkan dari plafon, Mustofa menyatakan bahwa benar mayat tersebut adalah Rastono,” jelas Suroto.

    Hasil pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) juga menemukan kaki kanan korban terlilit kabel listrik. Dugaan sementara, korban meninggal akibat tersengat aliran listrik saat memperbaiki instalasi. Lebih lanjut, Suroto menyebut, penemuan jenazah bermula ketika salah satu karyawan mencium bau tak sedap dari arah plafon gudang pada Selasa (29/7) sekitar pukul 14.30 WIB.

    Lalu karyawan tersebut kemudian menghubungi petugas keamanan dan bersama-sama melakukan pengecekan. Sekitar pukul 15.30 WIB, mereka menemukan sosok pria dalam kondisi terlentang di atas plafon mushola, mengenakan kaos kuning dan celana panjang biru. Wajah korban sudah menghitam dan tubuh mulai membusuk.

    Temuan itu langsung dilaporkan ke Polsek Pulogadung. Tim gabungan dari piket reserse kriminal (Reskrim) Polsek dan Polres Jakarta Timur, bidang kedokteran dan kesehatan (Biddokkes), Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT), serta tim Inafis Polres segera mendatangi lokasi dan melakukan olah TKP.

    Jenazah kemudian dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan visum dan autopsi guna memastikan penyebab kematian. Polisi masih mendalami kasus ini dan memeriksa sejumlah saksi.

    “Kami masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kematian korban,” ucap Suroto.

    Sebelumnya, Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur menyebut, jenazah yang membusuk pada plafon sebuah pabrik obat di kawasan Pulogadung pada Selasa (29/7) malam diduga kesetrum.

    “Kemungkinan tadi yang telah kita temukan itu kondisi jenazah penyebabnya adalah tersetrum,” kata Petugas Rescue Gulkarmat Pulogadung Yusuf Fajar Monas saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu dini hari.

    Yusuf menyebut, proses evakuasi berjalan cukup sulit karena lokasi yang sempit dan kondisi jenazah laki-laki tersebut sudah dalam keadaan membusuk. Tim penyelamat menduga korban meninggal akibat tersengat listrik karena posisi jenazah yang menempel di bagian besi yang tersambung dengan aliran listrik.

    Sebanyak satu unit pemadam kebakaran dan empat personel turut membantu evakuasi jenazah sejak pukul 20.21 WIB dan berhasil diselesaikan pada pukul 21.27 WIB.

    Sumber : Antara

  • Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Misteri Hilangnya Azka Usai Datangi Watu Togok Pantai Siung

    Liputan6.com, Jakarta Senja di pantai selatan Yogyakarta menyambut kedatangan wanita bertubuh langsing. Usai memarkirkan sepeda motor, dia menuju pantai. Jam menunjukkan pukul 17.30 WIB. Langit berubah gelap. Dia lantas menyewa sebuah tenda berwarna biru untuk bermalam di bibir Pantai Siung.

    Wanita tersebut bernama Azka Nurfadillah. Kamis tanggal 27, dia sendirian datang ke pantai yang terkenal dengan jalur panjat tebingnya itu.

    Di kalangan pelancong, Pantai Siung ibarat surga tersembunyi di balik bukit kapur dan hamparan pohon jati. Lokasinya terpencil, namun hamparan pasir putih dan suara deburan ombak selalu setia menyambut siapa saja yang datang, termasuk Azka.

    Di Pantai Siung terdapat 250 jalur panjat tebing berstandar internasional. Selain itu semua, satu lagi menjadi magnet kuat Pantai Siung adalah Watu Togok.

    Watu dalam bahasa Indonesia berarti batu. Bentuknya tinggi menjulang. Lokasi berada di antara batuan karang. Tidak mudah untuk ke sana. Selain jalan terjal, juga hanya bisa dilakukan saat air laut surut.

    Watu Togok ini juga yang bikin Azka penasaran. Berbekal video, Azka mulai mencari tahu jalur menuju Watu Togok kepada tim SAR. Namun tim SAR mengingatkan agar Azka mengurunkan niatnya.

    “Lokasi tersebut sangat berbahaya dan tertutup untuk umum,” kata Koordinator SAR Satlinmas Korwil I Yogyakarta Sunu Handoko Bayu Sagara, Selasa (29/7).

    Bukannya balik kanan, Azka tetap nekat. Siang pukul 13.00 WIB, tim SAR menerima laporan dari seorang nelayan. Azka terlacak berada di Watu Togok, yaitu di balik gunung sisi timur Pantai Siung.

    Tanpa menunggu waktu, tim SAR segera menuju lokasi menjemput korban dan membawa kembali ke pantai.

    Hari berganti, Sabtu dini hari sekitar pukul 02.00 WIB, anggota tim SAR masih melihat Azka duduk di depan tendanya. Namun pada pukul 07.00 WIB, Azka sudah tidak ada di tenda.

    Minggu tanggal 27 Juli 2025, tim SAR mendapat laporan dari tukang parkir bahwa sepeda motor yang dikendarai Azka masih berada di parkiran.

  • Kemenko Polkam: Diplomat Indonesia bertugas berdasarkan Astacita

    Kemenko Polkam: Diplomat Indonesia bertugas berdasarkan Astacita

    Jakarta (ANTARA) – Wakil Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Lodewijk Freidrich Paulus meminta para diplomat bertugas sesuai dengan Astacita yang menjadi pedoman Presiden Prabowo Subianto.

    Pedoman Astacita itu harus menjadi pedoman para calon Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia (Dubes LBBP RI) untuk meningkatkan eksistensi NKRI di negara lain.

    Lodewijk dalam siaran pers resmi Kemenko Polkam yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu, mengatakan salah satu program Astacita yang harus dijalankan para diplomat, yakni meningkatkan perekonomian negara.

    “Para duta besar dapat lebih berperan aktif melakukan diplomasi ekonomi guna mendukung target pencapaian pertumbuhan ekonomi 8 persen,” katanya.

    Hal tersebut, kata Lodewijk, dapat dilakukan dengan membangun hubungan diplomatis dengan negara sahabat.

    Selain itu, pendekatan ekonomi pun dapat dilakukan para diplomat agar dapat membuahkan kesempatan investasi ataupun sistem dagang yang menguntungkan Indonesia.

    Selain itu, Lodewijk juga berharap para diplomat mampu berperan untuk mewujudkan target Presiden Prabowo dalam meningkatkan kepemimpinan dan pengaruh dunia sesuai Global Power Index ke peringkat 29 pada tahun 2029.

    “Kemenko Polkam sebagai salah satu unsur pemerintah pusat sangat mengharapkan bapak/ibu calon Dubes LBBP RI dapat menjadi perwakilan terbaik yang dapat mencerminkan jati diri dan nilai-nilai kebangsaan Indonesia di tataran dunia internasional,” tutup Lodewijk.

    Pewarta: Walda Marison
    Editor: Didik Kusbiantoro
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Menyoal Burnout, Dikaitkan Autopsi Psikologis Diplomat Kemlu sebelum Meninggal

    Menyoal Burnout, Dikaitkan Autopsi Psikologis Diplomat Kemlu sebelum Meninggal

    Jakarta

    Diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu) ADP (39) disebut mengalami efek burnout akibat beban pekerjaan dan peran humanistik yang selama ini dilakukan. Mereka juga menemukan ADP beberapa kali sempat mencari pertolongan medis kesehatan mental secara daring.

    “Almarhum pekerja kemanusiaan, memikul berbagai tanggung jawab, menjalankan tugas peran profesional sekaligus peran humanistik sebagai pelindung, pendengar, rescuer bagi WNI yang terjebak dalam situasi krisis dan memastikan bahwa negara hadir bagi WNI yang di luar negeri,” kata Ketua Umum Apsifor Nathanael Sumampouw dalam jumpa pers di Polda Metro Jaya, Selasa (29/7/2025).

    “Ini semua tentu menimbulkan dampak seperti burnout, kelelahan kepedulian, terus menerus terpapar dengan trauma, dinamika psikologis itu kami temukan di masa akhir kehidupannya,” sambungnya.

    Sebenarnya apa itu burnout? Dikutip dari Psychology Today, burnout adalah kondisi kelelahan emosional, mental, dan fisik yang disebabkan oleh stres berkepanjangan atau berulang.

    Burnout paling banyak disebabkan oleh stres di tempat kerja. Kondisi ini secara umum juga mungkin dipicu oleh aspek kehidupan lain, seperti pengasuhan anak, merawat orang lain, atau bahkan hubungan romantis.

    Gejala-gejala burnout biasanya muncul ketika seseorang tidak memiliki kendali atas cara pekerjaan yang dilakukan. Ini juga bisa terjadi ketika seseorang melakukan tugas yang bertentangan dengan jati diri mereka.

    Burnout dapat terjadi ketika tujuan yang ingin dicapai tidak selaras dengan diri atau ketika seseorang merasa kurang mendapatkan dukungan. Jika tidak mengambil waktu ‘istirahat’ sesekali, kondisi burnout bisa muncul.

    Masalah burnout juga dapat memicu problem kesehatan fisik seperti sakit kepala, kelelahan, maag, hingga gangguan saluran pencernaan.

    Berikut ini adalah tanda-tanda burnout yang mungkin harus diwaspadai:

    Takut dan enggan terhadap pekerjaan.Sering merasa sinis.Mudah marah.Mudah tersinggung.

    Burnout Berbeda dengan Stres

    Secara definisi, burnout adalah periode stres yang berlangsung lama dan terasa seolah-olah tidak bisa diperbaiki. Sedangkan, stres biasanya bersifat sementara atau terkait dengan tujuan tertentu. Kondisi stres cenderung tidak berbahaya.

    Namun, jika stres terasa tiada akhir dan disertai dengan perasaan hampa, apatis, dan putus asa, itu mungkin merupakan tanda burnout. Orang yang mengalami burnout harus istirahat agar tidak berlanjut ke fase depresi dan memicu penurunan kinerja yang signifikan.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Polda Metro Ambil Alih Kasus Kematian Diplomat Kemlu, Percepat Pengungkapan”
    [Gambas:Video 20detik]
    (avk/kna)

  • Balita Tewas Dianiaya Ayahnya di Tangsel, Tubuhnya Penuh Lebam
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        28 Juli 2025

    Balita Tewas Dianiaya Ayahnya di Tangsel, Tubuhnya Penuh Lebam Megapolitan 28 Juli 2025

    Balita Tewas Dianiaya Ayahnya di Tangsel, Tubuhnya Penuh Lebam
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Polisi menemukan sejumlah luka lebam pada tubuh bocah laki-laki berusia empat tahun yang tewas diduga akibat dianiaya ayah kandungnya sendiri.
    “Benar bahwa anak itu ada beberapa lebam di tubuhnya,” ujar Kasat Reskrim Polres Tangerang Selatan AKP Wira Graha Setiawan saat dikonfirmasi, Senin (28/7/2025).
    Namun, dia tidak menjelaskan secara rinci penyebab luka lebam pada tubuh balita tersebut.
    Polisi masih perlu menunggu hasil forensik korban yang dilakukan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Untuk informasi tersebut sedang kita dalam karena kita butuh keterangan dari ahli forensik. Kami masih menunggu hasil dari penyelidikan,” kata dia.
    Sebelumnya, korban diketahui sempat mengeluh kesakitan sejak Jumat (25/7/2025), pukul 21.00 WIB, tepatnya diduga setelah mengalami tindak kekerasan.
    Namun, saat telah dibawa ke rumah sakit, bocah tersebut justru meninggal dunia pada Sabtu (26/7/2025) sekitar pukul 01.00 WIB.
    “Sebenarnya anak ini sudah merasa kesakitan dari pukul 21.00 WIB karena infonya telah terjadi kekerasan namun anak ini dibawa ke rumah sakit dan dinyatakan meninggal sekitar pukul 01.00 WIB,” ucap dia.
    Kasus ini kemudian dilaporkan oleh pihak keluarga kepada Polsek Ciputat Timur.
    Usai menerima laporan tersebut, polisi yang melakukan pengecekan ke lokasi menemukan adanya dugaan kekerasan yang mengarah pada tindak pidana.
    “Kami lakukan cek TKP dan ditemukan bahwa dugaan balita ini meninggal karena kekerasan,” jelas dia.
    Dalam proses penyelidikan awal, polisi telah menangkap dua orang terduga pelaku. Namun, dia masih enggan menyebutkan identitas kedua orang tersebut lantaran masih dalam proses penyelidikan.
    “Untuk saat ini kita dalami dua orang (terduga pelaku) untuk penyelidikan lebih lanjut,” ucap dia.
    Jenazah korban saat ini masih berada di Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati untuk dilakukan otopsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Adaptasi pilar informasi bangsa menuju relevansi digital

    Adaptasi pilar informasi bangsa menuju relevansi digital

    Jakarta (ANTARA) – Tiga pilar informasi bangsa—TVRI, RRI, dan Perum LKBN Antara—kini dihadapkan pada tantangan krusial, digempur badai disrupsi digital yang menuntut perubahan besar.

    Sebagai media publik, mereka memikul mandat konstitusional menghadirkan informasi berkualitas, memperkuat budaya, dan menjaga keberagaman.

    Dunia sudah berubah total; model penyiaran satu arah tergerus konten berbasis algoritma personal, audiens berbondong-bondong pindah ke platform mobile, dan kepercayaan publik menuntut transparansi serta partisipasi aktif.

    Tantangan utama bagi mereka bukan sekadar bertahan, melainkan tetap relevan dan menjadi lokomotif informasi publik di era multiplatform yang hiruk pikuk ini.

    Sayangnya, TVRI, RRI, dan LKBN Antara belum sepenuhnya masuk radar pasar sebagai institusi media menjanjikan secara komersial. Ini wajar, sebab ketiganya memang tidak didesain sebagai korporasi media biasa yang mengejar profit, melainkan sebagai pelayan publik dengan misi kebangsaan luhur.

    Ironisnya, ketiga lembaga ini memiliki modal raksasa yang unik, namun semua itu bisa jadi tak berarti jika transformasi tak kunjung dilakukan.

    TVRI, misalnya, punya jaringan siaran nasional tak tertandingi dan studio daerah di tiap provinsi, ditambah koleksi konten budaya kaya yang belum tergarap maksimal. RRI punya basis audio luas, menjangkau masyarakat 3T, dengan potensi podcast lokal yang sangat mengena.

    LKBN Antara adalah satu-satunya kantor berita nasional yang punya legitimasi dan akses langsung ke lembaga negara dan media lokal, menjadikannya gudang informasi otentik tak ternilai.

    Ketiga lembaga ini masih terjebak logika administratif yang kerap bertabrakan dengan semangat inovasi media digital serba cepat.

    Sumber pendanaan mayoritas dari APBN membuat mereka tidak fleksibel merespons dinamika pasar.

    Namun, solusinya bukan berarti melepas APBN atau menyingkirkan birokrasi; apalagi privatisasi. Yang dibutuhkan adalah rekayasa kelembagaan cerdas: hibridisasi antara kekuatan negara dan kelincahan korporasi. Dengan begitu, mereka bisa bergerak lincah tanpa kehilangan jati diri publik.

    Aset digital

    Bagi pilar informasi bangsa ini, transformasi digital bukan sekadar adopsi teknologi, tetapi soal keberanian mengubah orientasi dan mentalitas secara total.

    Bayangkan TVRI menjadi Netflix-nya konten budaya Indonesia—menayangkan serial dokumenter Nusantara atau sinema pendek lokal via aplikasi streaming modern. RRI bisa membangun ekosistem podcast edukatif atau drama radio digital. Konten live audio interaktif juga bisa jadi senjata baru.

    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 5 Penyebab Seseorang Bisa Mengalami Krisis Eksistensial

    5 Penyebab Seseorang Bisa Mengalami Krisis Eksistensial

    YOGYAKARTA – Krisis eksistensial dialami ketika merasa seolah hidup berjalan begitu saja tanpa arah yang jelas. Umumnya, diiringi pertanyaan mendalam seperti “Apa tujuan saya di dunia ini?” atau “Apakah semua ini benar-benar berarti?”. Krisis eksistensial adalah fase ketika seseorang mulai mempertanyakan nilai, makna, dan arah hidup secara mendalam.

    Ini bukan sekadar stres atau kebosanan biasa, tapi bentuk pencarian yang lebih filosofis dan emosional tentang keberadaan diri. Krisis ini bisa muncul di berbagai tahap kehidupan dan sering kali dipicu oleh momen-momen tertentu yang mengubah cara pandang seseorang terhadap hidup. Lalu, apa saja penyebab umum seseorang mengalami krisis eksistensial? Melansir BetterHelp, Minggu, 27 Juli, berikut penjelasan tentang penyebab umum seseorang mengalami krisis eksistensial.

    1. Mengalami perubahan besar dalam hidup

    Kehilangan orang tercinta, perceraian, berpindah pekerjaan, atau mengalami penyakit serius bisa mengguncang struktur kehidupan yang selama ini terasa stabil. Ketika hal-hal yang dulu memberikan makna tiba-tiba hilang, seseorang mungkin mulai mempertanyakan siapa dirinya tanpa semua itu. Menurut psikolog Dr. Irvin Yalom, pengalaman eksistensial seperti kematian, kebebasan, isolasi, dan ketidakbermaknaan adalah empat tema utama yang sering muncul dalam jenis krisis ini.

    Ilustrasi penyebab seseorang bisa mengalami krisis eksistensial (Freepik)

    2. Tekanan sosial dan ketidakpuasan pribadi

    Hidup di tengah ekspektasi sosial yang tinggi baik dari keluarga, media sosial, atau lingkungan, sering membuat seseorang merasa tertinggal atau tidak cukup. Saat target hidup terasa sulit dicapai, timbul perasaan kecewa, lalu muncul pertanyaan seperti “Apakah semua ini pantas diperjuangkan?”. Banyak orang mengalami krisis eksistensial karena merasa jalan hidupnya tidak sesuai dengan siapa dirinya sebenarnya. Hal ini bisa memicu kegelisahan yang dalam dan perasaan hampa.

    3. Kehilangan makna atau tujuan

    Krisis eksistensial juga bisa muncul dalam rutinitas harian yang terasa monoton. Saat hidup hanya berputar di antara bangun, bekerja, makan, lalu tidur tanpa adanya ruang untuk refleksi atau pertumbuhan, seseorang bisa merasa kosong. Bahkan kesuksesan material tidak selalu bisa mengisi kekosongan itu.

    Psikiater Viktor Frankl dalam bukunya Man’s Search for Meaning menyatakan bahwa manusia sangat membutuhkan rasa makna dalam hidup. Ketika makna itu hilang, krisis pun mudah muncul.

    4. Kesadaran akan kematian dan keterbatasan waktu

    Menyadari bahwa hidup memiliki batas bisa menjadi momen yang menyadarkan seseorang. Krisis ini sering kali terjadi di usia paruh baya, yang dikenal sebagai midlife crisis, karena orang mulai berpikir bahwa waktu mereka di dunia terbatas. Refleksi seperti ini bisa mendorong pertanyaan eksistensial seperti “Sudahkah saya hidup sesuai yang saya inginkan?”.

    5. Pencarian jati diri dan spiritualitas

    Beberapa orang memiliki kecenderungan untuk merenung lebih dalam tentang kehidupan dan keberadaannya. Pencarian ini bisa mengarah pada pertanyaan spiritual, eksistensial, bahkan filosofis. Jika tidak menemukan jawaban yang memuaskan, seseorang bisa merasa bingung, tersesat, bahkan terputus dari dirinya sendiri.

    Krisis eksistensial bukanlah tanda kelemahan. Justru, ketika mengalami krisis eksistensial bisa menjadi tanda bahwa Anda sedang tumbuh dan mempertanyakan apa yang benar-benar penting dalam hidup. Dengan dukungan yang tepat, baik dari diri sendiri, orang terdekat, maupun profesional seperti psikolog dan psikiater, krisis ini bisa menjadi titik balik menuju hidup yang lebih bermakna.

  • Polda Metro Rotasi 543 Perwira dari Tingkat Pertama hingga Menengah

    Polda Metro Rotasi 543 Perwira dari Tingkat Pertama hingga Menengah

    JAKARTA – Polda Metro Jaya melakukan mutasi dan rotasi terhadap 543 personel pada jabatan perwira tingkat pertama (pama) hingga perwira menengah (pamen).

    Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (TR) Nomor ST/359/VII/KEP/2025, ST/360/VII/KEP/2025, ST/362/VII/KEP/2025 yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Muh. Dwita Kumu Wardana pada 25 Juli 2025.

    “Benar, TR tersebut dalam rangka tour of duty dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu, 27 Juli. 

    Berdasarkan TR yang diterima ANTARA pada Minggu, tercatat ada 13 Kapolsek yang dilakukan rotasi yaitu, Kompol Gomos Simamora diangkat menjadi Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Saut Parulian Tobing diangkat sebagai Kapolsek Cipayung Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Rusit Malaka diangkat sebagai Kapolsek Medan Satria Polres Metro Bekasi Kota.

    Kemudian Kompol Chairul Saleh diangkat sebagai Kapolsek Cinere Polres Metro Depok, Kompol Wito diangkat sebagai Kapolsek Babelan Polres Metro Bekasi, Kompol Imam Syafii diangkat sebagai Kapolsek Kapolsek Bekasi Utara Polres Metro Bekasi, AKP Sutikno diangkat sebagai Kapolsek Duren Sawit Polres Metro Jakarta Timur, AKP Pesta Hasiholan Siahaan diangkat sebagai PS Kapolsek Kramat Jati Polres Metro Jakarta Timur, AKP Andre Try Putra diangkat sebagai Kapolsek Senen Polres Metro Jakarta Pusat.

    Selanjutnya AKP Muhammad Trisno diangkat sebagai Kapolsek Kedung Waringin Polres Metro Bekasi, AKP Akhmadi diangkat sebagai Kapolsek Rawalumbu Polres Metro Bekasi Kota, AKP Alex Chandra diangkat sebagai Kapolsek Cabang Bungin Polres Metro Bekasi dan AKP Firdaus M diangkat sebagai Kapolsek Tambelang Polres Metro Bekasi.

    Berikut 543 personel dari berbagai posisi yang menjalani promosi jabatan atau perpindahan setara (flat):

    • Jabatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): 15 personel

    • Jabatan Komisaris Polisi (Kompol): 65 personel

    • Jabatan Ajun Komisaris Polisi (AKP): 110 perseonel

    • Jabatan Inspektur Polisi Satu (Iptu): 79 personel

    • Jabatan Inspektur Polisi Dua (Ipda): 77 personel

    • Jabatan Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): 10 personel

    • Jabatan Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): 29 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi Kepala (Bripka): 30 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi (Brigpol): 31 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi Satu (Briptu): 33 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi dua (Bripda): 64 personel

  • Samsat Keliling juga tersedia di Jadetabek pada Senin

    Samsat Keliling juga tersedia di Jadetabek pada Senin

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan sistem administrasi manunggal satu atap (Samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Senin.

    Akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro menyebutkan, layanan ini untuk memudahkan warga dalam pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek :

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat dan halaman parkir Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 WIB dan TMP Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat pukul 08.00-15.00 dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-Alun Cibodas dan parkiran busway Foodmosphere pukul 09.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Cipinang dan Metland Cyber Puri pukul 09.00–14.00 WIB

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di halaman GTwon Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok 08.00-14.00 WIB

    14. Cinere di halaman kantor Samsat pukul 08.00-12.00 WIB

    Masyarakat diminta membawa beberapa persyaratan untuk melakukan pembayaran pajak kendaraan anda, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi, pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polda Metro Jaya rotasi 543 perwira dari tingkat pertama hingga menengah

    Polda Metro Jaya rotasi 543 perwira dari tingkat pertama hingga menengah

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya melakukan mutasi dan rotasi terhadap 543 personel pada jabatan perwira tingkat pertama (pama) hingga perwira menengah (pamen).

    Mutasi tersebut tertuang dalam Surat Telegram (TR) Nomor ST/359/VII/KEP/2025, ST/360/VII/KEP/2025, ST/362/VII/KEP/2025 yang ditandatangani Kepala Biro SDM Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Muh. Dwita Kumu Wardana pada 25 Juli 2025.”Benar, TR tersebut dalam rangka ‘tour of duty’ (tugas keliling) dan penyegaran organisasi untuk melayani serta melindungi masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya di Jakarta, Minggu.

    Berdasarkan TR yang diterima ANTARA pada Minggu, tercatat ada 13 Kapolsek yang dilakukan rotasi yaitu, Kompol Gomos Simamora diangkat menjadi Kapolsek Palmerah Polres Metro Jakarta Barat, Kompol Saut Parulian Tobing diangkat sebagai Kapolsek Cipayung Polres Metro Jakarta Timur, Kompol Rusit Malaka diangkat sebagai Kapolsek Medan Satria Polres Metro Bekasi Kota.

    Kemudian Kompol Chairul Saleh diangkat sebagai Kapolsek Cinere Polres Metro Depok, Kompol Wito diangkat sebagai Kapolsek Babelan Polres Metro Bekasi, Kompol Imam Syafii diangkat sebagai Kapolsek Kapolsek Bekasi Utara Polres Metro Bekasi, AKP Sutikno diangkat sebagai Kapolsek Duren Sawit Polres Metro Jakarta Timur, AKP Pesta Hasiholan Siahaan diangkat sebagai PS Kapolsek Kramat Jati Polres Metro Jakarta Timur, AKP Andre Try Putra diangkat sebagai Kapolsek Senen Polres Metro Jakarta Pusat.

    Selanjutnya AKP Muhammad Trisno diangkat sebagai Kapolsek Kedung Waringin Polres Metro Bekasi, AKP Akhmadi diangkat sebagai Kapolsek Rawalumbu Polres Metro Bekasi Kota, AKP Alex Chandra diangkat sebagai Kapolsek Cabang Bungin Polres Metro Bekasi dan AKP Firdaus M diangkat sebagai Kapolsek Tambelang Polres Metro Bekasi.

    Berikut 543 personel dari berbagai posisi yang menjalani promosi jabatan atau perpindahan setara (flat) :

    • Jabatan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP): 15 personel

    • Jabatan Komisaris Polisi (Kompol): 65 personel

    • Jabatan Ajun Komisaris Polisi (AKP): 110 perseonel

    • Jabatan Inspektur Polisi Satu (Iptu): 79 personel

    • Jabatan Inspektur Polisi Dua (Ipda): 77 personel

    • Jabatan Ajun Inspektur Polisi Satu (Aiptu): 10 personel

    • Jabatan Ajun Inspektur Polisi Dua (Aipda): 29 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi Kepala (Bripka): 30 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi (Brigpol): 31 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi Satu (Briptu): 33 personel

    • Jabatan Brigadir Polisi dua (Bripda): 64 personel

    Pewarta: Ilham Kausar
    Editor: Alviansyah Pasaribu
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.