kab/kota: Jati

  • Kisah UKM dari Cianjur Mengolah Limbah Desa Menjadi Perangkat Audio Bernilai Tinggi

    Kisah UKM dari Cianjur Mengolah Limbah Desa Menjadi Perangkat Audio Bernilai Tinggi

    Jakarta: Berawal dari keresahan terhadap limbah kayu jati kehutanan, Devasari Rahmawati mendirikan Faber Instrument Indonesia (FII), yaitu perusahaan yang mengubah potongan kayu sisa menjadi radio speaker bergaya vintage dengan teknologi modern. Mengusung filosofi “From Waste to Wisdom”, FII tidak sekadar menjual produk audio, tapi juga menghadirkan karya seni yang bernilai lingkungan dan sosial.

    Devasari mengawali perjalanannya dari Desa Cipendawa, sebuah desa di Kecamatan Pacet, Cianjur. Dengan prinsip sustainable craftmanship dan pemberdayaan komunitas, seluruh produksi FII dilakukan oleh para pengrajin lokal, termasuk perempuan serta penyandang tuna netra. Salah satu inovasi awal FII yaitu radio kayu Model Hafiz. Sebuah radio kayu estetik yang bisa memainkan 30 Juz murottal Alquran, dapat berfungsi sebagai radio, serta sebagai perangkat home audio dan home decoration.

    “Melalui inovasi seperti Model Hafiz, FII membuktikan bahwa suara indah bisa lahir dari kepedulian terhadap manusia, budaya, dan bumi – The Sound of Art,” tutur Devasari mengenang awal perjalanannya.

    Saat ini produk-produk radio kayu FII dibanderol dari harga 1 juta hingga 3 juta rupiah. Puncak pencapaian FII datang pada tahun 2021, ketika radio kayu Model Joglo menjuarai Wood Awards yang diselenggarakan di Inggris dan menjadi merchandise resmi ajang COP26. Prestasi ini menegaskan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di panggung global dengan tetap berakar pada nilai lokal.

    Namun perjalanan FII tidak selalu mudah. Devasari menghadapi tantangan dalam menjaga keberlanjutan produksi di tengah keterbatasan sumber daya dan akses teknologi di desanya. Ia kemudian memeperkuat sistem produksi berbasis komunitas, menambah jumlah pelatihan pengrajin lokal, memanfaatkan limbah kayu sekitar, serta berkolaborasi dengan kampus dan lembaga inovasi seperti STP-IPB. Pendekatan ini melahirkan ekosistem pengrajin yang mandiri, efisien, dan berdaya.
     
    Diplomat Success Challenge (DSC) Berperan dalam Membentuk Karakter Wirausaha

    Mengikuti Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 tahun 2024 menjadi titik balik penting dalam perjalanannya. Melalui proses mentoring dan kompetisi, Devasari belajar mengubah visi idealis menjadi model bisnis yang terukur dan berkelanjutan. “DSC bukan hanya lomba, tapi ruang refleksi. Ajang pembuktian bahwa semangat impact-driven business bisa berjalan seiring dengan keberhasilan komersial,” ujarnya.

    Setelah bergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN), jejaring yang mengumpulkan alumni DSC dari tahun ke tahun, Devasari melihat perubahan besar dalam cara berpikir dan bertindak. Ia kini mengelola FII sebagai bisnis berdampak yang memberi manfaat bagi lebih banyak orang. Berkat jejaring DEN, kolaborasi lintas sektor pun terbuka. Mulai dari media, kemitraan bisnis, hingga peluang ekspansi internasional. Dampak sosial FII juga kian meluas: lebih banyak pengrajin terlibat, kapasitas produksi meningkat, dan kisah FII dikenal luas hingga mancanegara.
     
    Bagi Devasari, DSC dan DEN adalah ruang tumbuh wirausaha Indonesia. “Di sini saya belajar bahwa bisnis bukan hanya soal profit, tapi juga dampak dan ketulusan. DSC membuat saya sadar bahwa kita tidak berjalan sendiri,” tuturnya.

    Ia berpesan kepada para calon peserta DSC, “Jangan takut memulai dari kecil, karena yang besar selalu lahir dari keberanian pertama. Datanglah ke DSC bukan hanya untuk menang, tapi untuk tumbuh sebagai pribadi dan wirausaha yang membawa dampak.”

    Sebagai program kompetisi, inkubasi, dan ekosistem kewirausahaan terbesar di Indonesia, tahun ini, DSC Season 16 hadir dengan semangat baru: “Wujud Sinergi Kolaborasi. dan siap menawarkan hibah modal usaha dengan total 2,5 miliar Rupiah. Saat ini DSC Season 16 telah memasuki masa seleksi nasional, dan siap menyambu ide-ide bisnis baru untuk berkolaborasi membangun dampak nyata.  Nantikan update DSC Season 16 di www.diplomatsukses.com, dan melalui kanal resmi DSC di media sosial Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, X @diplomat_sukses, dan YouTube Series di @diplomatsuccess.

    Jakarta: Berawal dari keresahan terhadap limbah kayu jati kehutanan, Devasari Rahmawati mendirikan Faber Instrument Indonesia (FII), yaitu perusahaan yang mengubah potongan kayu sisa menjadi radio speaker bergaya vintage dengan teknologi modern. Mengusung filosofi “From Waste to Wisdom”, FII tidak sekadar menjual produk audio, tapi juga menghadirkan karya seni yang bernilai lingkungan dan sosial.
     
    Devasari mengawali perjalanannya dari Desa Cipendawa, sebuah desa di Kecamatan Pacet, Cianjur. Dengan prinsip sustainable craftmanship dan pemberdayaan komunitas, seluruh produksi FII dilakukan oleh para pengrajin lokal, termasuk perempuan serta penyandang tuna netra. Salah satu inovasi awal FII yaitu radio kayu Model Hafiz. Sebuah radio kayu estetik yang bisa memainkan 30 Juz murottal Alquran, dapat berfungsi sebagai radio, serta sebagai perangkat home audio dan home decoration.
     
    “Melalui inovasi seperti Model Hafiz, FII membuktikan bahwa suara indah bisa lahir dari kepedulian terhadap manusia, budaya, dan bumi – The Sound of Art,” tutur Devasari mengenang awal perjalanannya.

    Saat ini produk-produk radio kayu FII dibanderol dari harga 1 juta hingga 3 juta rupiah. Puncak pencapaian FII datang pada tahun 2021, ketika radio kayu Model Joglo menjuarai Wood Awards yang diselenggarakan di Inggris dan menjadi merchandise resmi ajang COP26. Prestasi ini menegaskan bahwa karya anak bangsa mampu bersaing di panggung global dengan tetap berakar pada nilai lokal.
     

     
    Namun perjalanan FII tidak selalu mudah. Devasari menghadapi tantangan dalam menjaga keberlanjutan produksi di tengah keterbatasan sumber daya dan akses teknologi di desanya. Ia kemudian memeperkuat sistem produksi berbasis komunitas, menambah jumlah pelatihan pengrajin lokal, memanfaatkan limbah kayu sekitar, serta berkolaborasi dengan kampus dan lembaga inovasi seperti STP-IPB. Pendekatan ini melahirkan ekosistem pengrajin yang mandiri, efisien, dan berdaya.
     

    Diplomat Success Challenge (DSC) Berperan dalam Membentuk Karakter Wirausaha

    Mengikuti Diplomat Success Challenge (DSC) Season 15 tahun 2024 menjadi titik balik penting dalam perjalanannya. Melalui proses mentoring dan kompetisi, Devasari belajar mengubah visi idealis menjadi model bisnis yang terukur dan berkelanjutan. “DSC bukan hanya lomba, tapi ruang refleksi. Ajang pembuktian bahwa semangat impact-driven business bisa berjalan seiring dengan keberhasilan komersial,” ujarnya.
     
    Setelah bergabung dalam Diplomat Entrepreneur Network (DEN), jejaring yang mengumpulkan alumni DSC dari tahun ke tahun, Devasari melihat perubahan besar dalam cara berpikir dan bertindak. Ia kini mengelola FII sebagai bisnis berdampak yang memberi manfaat bagi lebih banyak orang. Berkat jejaring DEN, kolaborasi lintas sektor pun terbuka. Mulai dari media, kemitraan bisnis, hingga peluang ekspansi internasional. Dampak sosial FII juga kian meluas: lebih banyak pengrajin terlibat, kapasitas produksi meningkat, dan kisah FII dikenal luas hingga mancanegara.
     
    Bagi Devasari, DSC dan DEN adalah ruang tumbuh wirausaha Indonesia. “Di sini saya belajar bahwa bisnis bukan hanya soal profit, tapi juga dampak dan ketulusan. DSC membuat saya sadar bahwa kita tidak berjalan sendiri,” tuturnya.
     

     
    Ia berpesan kepada para calon peserta DSC, “Jangan takut memulai dari kecil, karena yang besar selalu lahir dari keberanian pertama. Datanglah ke DSC bukan hanya untuk menang, tapi untuk tumbuh sebagai pribadi dan wirausaha yang membawa dampak.”
     
    Sebagai program kompetisi, inkubasi, dan ekosistem kewirausahaan terbesar di Indonesia, tahun ini, DSC Season 16 hadir dengan semangat baru: “Wujud Sinergi Kolaborasi. dan siap menawarkan hibah modal usaha dengan total 2,5 miliar Rupiah. Saat ini DSC Season 16 telah memasuki masa seleksi nasional, dan siap menyambu ide-ide bisnis baru untuk berkolaborasi membangun dampak nyata.  Nantikan update DSC Season 16 di www.diplomatsukses.com, dan melalui kanal resmi DSC di media sosial Instagram @diplomatsukses, Facebook Wismilak Diplomat, X @diplomat_sukses, dan YouTube Series di @diplomatsuccess.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News


    Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id

    (PRI)

  • Samsat Keliling di Jadetabek ada di sini

    Samsat Keliling di Jadetabek ada di sini

    Jakarta (ANTARA) – Layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor melalui Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling hari ini ada di 13 lokasi di Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek).

    Pelayanan Samsat Keliling ini bisa diakses masyarakat untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Samsat Keliling di Jadetabek tersebar di beberapa wilayah agar masyarakat mudah menjangkau pelayanan tanpa mendatangi kantor pusat.

    Untuk mengakses pelayanan di Samsat Keliling masyarakat diwajibkan membawa beberapa persyaratan pembayaran pajak kendaraan, seperti KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi.

    Pemohon juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor tahunan. Sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Berikut wilayah layanan Samsat Keliling di Jadetabek seperti informasi akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Samsat Keliling Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Samsat Keliling Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Samsat Keliling Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Samsat Keliling Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-15.00 WIB dan Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Samsat Keliling Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Samsat Keliling Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas dan Parkiran Busway Foodmosehere 08.00-14.00 WIB

    7. Samsat Keliling Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-15.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB

    8. Samsat Keliling Ciledug bertempat di Kantor Kecamatan Pinang dan Ruko Green Village dari jam 09.00-12.00 WIB

    9. Samsat Keliling Ciputat halaman parkir samsat dan Kantor Kelurahan Pondok Betung pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Samsat Keliling Kelapa Dua, di Halaman Gtown Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Samsat Keliling Kabupaten Bekasi, Pasar Bersih Jababeka Cikarang, dari pukul 09.00-14.00 WIB

    12. Samsat Keliling Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kecamatan Bojong Gede 09.00-12.00 WIB

    13. Samsat Keliling Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir 08.00-12.00 WIB.

    Sementara untuk Samsat Keliling Kota Bekasi pada Senin ditiadakan.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Masa Kecil Jokowi Tinggal di Kampung Palu Arit

    Masa Kecil Jokowi Tinggal di Kampung Palu Arit

    GELORA.CO -Mantan Presiden Joko Widodo alias Jokowi pernah mengisi masa kecilnya di Boyolali, Jawa Tengah. 

    Ketua Umum Komunitas Wanita Pejuang Indonesia (KWPI Nasional, Wuri Handayani mengatakan, Jokowi menghabiskan masa kecilnya di Dusun Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali.

    Wuri yang asli Solo mengaku pernah melakukan investigasi ke kampung tempat tinggal Jokowi kecil beberapa waktu lalu.

    “Saya sempat di-warning sih. Hati-hati ini daerah namanya Kampung Palu Arit, zaman kecilnya Jokowi,” kata Wuri dalam podcast Refly Harun Keren Cadas, dikutip Senin 13 Oktober 2025.

    Saat bertandang ke sana, Wuri mengaku melihat banyak perubahan. Termasuk rumah masa kecil Jokowi yang sudah mewah.

    “Sekarang bangunan joglo sudah bagus dari bahan kayu jati semua, ada taman-tamannya,” kata Wuri. 

    Diketahui, ibunda Jokowi, almarhumah Sudjiatmi Notomihardjo, merupakan warga asli Boyolali. Sudjiatmi terlahir dari pasangan Wiroredjo dan Sani yang merupakan pengusaha kayu. Keduanya tinggal di Dusun Gumukrejo, Kelurahan Giriroto, Ngemplak, Boyolali

  • Golkar Usul Ponpes Dapat Alokasi Dana Pendidikan dari APBN agar Tak Berjuang Sendiri
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        13 Oktober 2025

    Golkar Usul Ponpes Dapat Alokasi Dana Pendidikan dari APBN agar Tak Berjuang Sendiri Nasional 13 Oktober 2025

    Golkar Usul Ponpes Dapat Alokasi Dana Pendidikan dari APBN agar Tak Berjuang Sendiri
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Fraksi Partai Golkar mendorong agar lembaga pendidikan pondok pesantren (ponpes) turut mendapatkan alokasi dana pendidikan sebesar 20 persen dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),
    Ketua Fraksi Partai Golkar DPR M Sarmuji menyebutkan, skema tersebut hendaknya diatur dalam revisi Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).
    “Fraksi Partai Golkar mendukung penuh agar pendidikan keagamaan seperti pesantren masuk dalam revisi UU Sisdiknas. Ini penting supaya pondok pesantren juga mendapatkan hak pendanaan dari APBN sebesar 20 persen, sama seperti lembaga pendidikan lainnya,” ujar Sarmuji dalam keterangannya, Minggu (12/10/2025).
    Sarmuji menegaskan, pondok pesantren adalah bagian integral dari sistem pendidikan nasional yang memiliki peran besar dalam membentuk karakter dan moral bangsa.
    Sementara, sampai saat ini masih banyak pesantren yang masih bertahan dengan dana swadaya masyarakat dan sumbangan sukarela.
    Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa ponpes tidak boleh dibiarkan berjuang sendirian.
    “Jangan biarkan pesantren berjuang sendirian. Negara harus hadir secara sistematis dan berkelanjutan, bukan hanya dengan bantuan insidental,” ucapnya.
    Lalu, Sarmuji mengungkit insiden robohnya bangunan di Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur.
    Menurut dia, kejadian tersebut menjadi pengingat bahwa perhatian negara terhadap pesantren harus bersifat struktural, bukan sekadar karitatif.
    “Pondok Al Khoziny sempat mendapatkan bantuan dari APBN. Itu bukti bahwa ketika negara hadir, pesantren bisa mendapatkan fasilitas yang lebih baik. Tapi yang lebih penting, kita perlu memastikan agar lembaga pendidikan agama berbasis swadaya masyarakat ini mendapatkan dukungan anggaran secara kontinyu ke depan,”  kata Sarmuji.
    Sarmuji menyampaikan, jika pesantren dimasukkan secara eksplisit dalam revisi UU Sisdiknas, maka keberlanjutan pendanaannya akan terjamin dan tidak bergantung pada kebijakan tahunan.
    Dengan demikian, pesantren bisa meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan tenaga pendidiknya, tanpa kehilangan jati diri kemandirian yang menjadi ciri khas.
    “Negara tidak boleh hanya mengakui peran pesantren secara moral, tetapi juga harus menegaskannya secara fiskal,” kata dia.
    Sementara itu, Sarmuji menekankan Golkar akan memperjuangkan rumusan revisi UU Sisdiknas yang baru benar-benar mencerminkan keadilan bagi seluruh bentuk satuan pendidikan di Indonesia, baik formal, nonformal, maupun berbasis keagamaan.
    “Pesantren bukan pelengkap pendidikan nasional, melainkan fondasi moral bangsa. Maka hak mereka atas dana pendidikan dari APBN adalah bentuk penghormatan negara terhadap kontribusi besar pesantren dalam sejarah pendidikan Indonesia,” ujar Sarmuji.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap 3 Pembunuh Remaja di Bekasi, 1 Orang Buron
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Polisi Tangkap 3 Pembunuh Remaja di Bekasi, 1 Orang Buron Megapolitan 12 Oktober 2025

    Polisi Tangkap 3 Pembunuh Remaja di Bekasi, 1 Orang Buron
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polres Metro Bekasi Kota menangkap tiga orang yang diduga membunuh AFDD (16), remaja yang ditemukan tewas penuh luka di Pondok Gede, Kota Bekasi.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu mengatakan, tiga pelaku masing-masing berinisial NP, RFS, dan IMS.
    Sementara satu pelaku berinisal H masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).
    “Kemudian Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku dengan barang bukti sajam. Selanjutnya para terduga pelaku dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota guna dilakukan pengusutan lebih lanjut,” kata Braiel saat dikonfirmasi, Minggu (12/10/2025).
    Braiel menjelaskan, korban sempat terlibat perkelahian dengan pelaku utama berinisial H.
    “Motif korban dan pelaku H terjadi perselisihan dan saling menantang di WhatsApp, tersinggung pribadi karena saling ejek, lalu korban mendatangi pelaku dan terjadi perkelahian kemudian pelaku lain ikut membantu pelaku H saat keduanya berkelahi,” kata dia.
    Adapun korban ditemukan tewas di Jalan Raya Hankam, Pondok Gede, pada Kamis (9/10/2025) sekitar pukul 02.30 WIB, dengan luka tusuk di punggung sebelah kiri.
    “Koban ditemukan sudah meninggal dunia dalam keadaan tergeletak di Jalan Raya Hankam dengan mengalami luka tusuk pada bagian punggung sebelah kiri diduga korban adalah korban kekerasan,” ucap Braiel.
    Jenazah AFDD kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap 3 Pembunuh Remaja di Bekasi, 1 Orang Buron
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Remaja di Bekasi Dibunuh, Berawal Aksi Saling Ejek di Medsos Megapolitan 12 Oktober 2025

    Remaja di Bekasi Dibunuh, Berawal Aksi Saling Ejek di Medsos
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Seorang remaja berinisial AFDD (16), ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka di kawasan Pondok Gede, Kota Bekasi.
    Diduga korban dibunuh usai sebelumnya sempat terlibat aksi saling ejek di media sosial.
    “Koban ditemukan sudah meninggal dunia dalam keadaan tergeletak di Jalan Raya Hankam dengan mengalami luka tusuk pada bagian punggung sebelah kiri diduga korban adalah korban kekerasan,” ucap kata Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu saat dihubungi, Minggu (12/10/2025).
    Braiel menjelaskan, korban ditemukan sekitar pukul 02.30 WIB. Jenazah AFDD kemudian dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk pemeriksaan lebih lanjut.
    “Kemudian Polisi melakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan tiga orang terduga pelaku dengan barang bukti sajam. Selanjutnya para terduga pelaku dibawa ke Polres Metro Bekasi Kota guna dilakukan pengusutan lebih lanjut,” kata Braiel.
    Tiga pelaku berinisial NP, RFS, dan IMS. Sementara satu pelaku lainnya masih berstatus dalam daftar pencarian orang (DPO).
    Menurut Braiel, motif pembunuhan tersebut berawal dari saling ejek di media sosial hingga berujung perkelahian.
    “Motif korban dan pelaku H terjadi perselisihan dan saling menantang di WA.Tersinggung pribadi karena saling ejek, lalu korban mendatangi pelaku dan terjadi perkelahian kemudian pelaku lain ikut membantu pelaku H saat keduanya berkelahi,” ungkap dia.
    Atas perbuatannya, para pelaku dijerat Pasal 170 ayat (2) dan/atau Pasal 351 KUHP tentang pengeroyokan yang menyebabkan korban meninggal dunia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Warga Minta JPO Pasar Kramat Jati Rutin Dirawat
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        12 Oktober 2025

    Warga Minta JPO Pasar Kramat Jati Rutin Dirawat Megapolitan 12 Oktober 2025

    Warga Minta JPO Pasar Kramat Jati Rutin Dirawat
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Warga di sekitar Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, meminta agar Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di depan pasar tersebut dirawat secara rutin.
    Pasalnya, JPO itu sempat rusak dan baru diperbaiki setelah videonya viral di media sosial.
    “Ya harusnya dirawat rutin aja biar nyaman, kemarin sudah dibetulin sama Bina Marga.Kemarin sama tadi pagi juga masih ada yang betulin kok, jangan nunggu ramai aja,” ujar salah satu pedagang Pasar Kramat Jati, Sugeng saat ditemui, Minggu (12/10/2025).
    Menurut Sugeng, kondisi JPO yang berlubang sudah berlangsung cukup lama. Ia menduga kerusakan terjadi akibat hujan yang membuat besi jembatan berkarat dan papan penutup menjadi keropos.
    “Iya, bolong sudah lama, keropos itu mungkin kena hujan kali ya nah baru dibenerin, bolong ada enam bulan lebih kali ya,” kata dia.
    Senada dengan itu, Yuniar (71), pengguna JPO yang kerap melintas untuk ke pasar, berharap jembatan tersebut lebih nyaman dan aman digunakan, terutama bagi lansia.
    “Kita sebagai pengguna jalan takut juga, kemarin-kemarin masih bolong, saya rutin lewat sini buat ke pasar,” ucap dia.
    Ia mengaku sempat merasakan lantai jembatan yang berbunyi dan bergoyang ketika diinjak pejalan kaki.
    “Iya ada bolong dan bunyi ini yang bikin takut, sudah lama ini enggak ada dibenerin, baru kemarin baru liat perbaikan,” ungkap dia.
    “Nah kalau kotak amal juga seharusnya enggak disitu kan mengganggu juga ya, apa lagi itu kan ditempatin di jalan masuk pas mau naik atau turun,” lanjut dia.
    Sebelumnya, JPO di depan Pasar Kramat Jati, Jakarta Timur, viral di media sosial setelah terlihat rusak dan berlubang.
    Dalam video yang diunggah akun Instagram @ijoeel, tampak sejumlah papan JPO sudah berkarat, keropos, dan meninggalkan beberapa lubang.
    Beberapa papan juga tampak bergoyang dan mengeluarkan bunyi ketika diinjak oleh warga yang melintas.
    Selain itu, di sepanjang JPO tampak beberapa kotak amal yang diletakkan di jalur pejalan kaki, sehingga mempersempit ruang bagi pengguna jembatan.
    “JPO udah lama rusak, bikin bahaya nih yee ada di Halte TJ Kramat Jati. Sudah pada keropos, lampu mati, dan lain-lain. Mana rame nih JPO,” tulis keterangan akun Instagram ijoeel.
    Pantauan Kompas.com pada Minggu (12/10/2025) siang menunjukkan bahwa sebagian lantai JPO telah diperbaiki.
    Lantai yang sebelumnya berlubang kini sudah diganti, namun beberapa lainnya masih tampak longgar dan berbunyi saat diinjak.
    Tiga kotak amal masih terlihat di jembatan tersebut, salah satunya bertuliskan “Masjid Al-Ihsan Kramat Jati”. Selain itu, kabel jaringan telekomunikasi masih tampak semrawut dan menempel pada pagar JPO.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Harison Mocodompis, Mengabdi 3 Dekade di Kementerian ATR/BPN – Page 3

    Cerita Harison Mocodompis, Mengabdi 3 Dekade di Kementerian ATR/BPN – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta Sebagai jembatan komunikasi antara instansi dan publik, Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) memiliki peran penting dalam meningkatkan kepercayaan dan membangun citra positif di mata publik.

    Di balik fungsi strategis itu, Harison Mocodompis sebagai Kepala Biro Humas dan Protokol, memegang prinsip sederhana, namun bermakna, yaitu bekerja dengan hati. Baginya, jabatan dan tanggung jawab hanyalah wadah untuk mengabdi dengan tulus dan terus menghadirkan inovasi sebagai pelayan publik.

    “Kalau kita menganggap pekerjaan ini sebagai bagian dari ibadah, kita akan melaksanakannya dengan gembira, dengan hati yang sukacita. Saya datang ke kantor setiap hari dengan semangat, berpikir kebaikan apa yang bisa saya lakukan hari ini,” ujar Harison Mocodompis, Sabtu ( (11/10/2025).

    Harison Mocodompis mengatakan, semangat bekerja dengan hati harus jadi budaya di setiap unit pelayanan publik. Menurutnya, perubahan besar dalam institusi pemerintah tidak hanya ditentukan oleh program dan kebijakan, tetapi juga oleh kualitas sumber daya manusia (SDM).

    “Perbaikan persepsi masyarakat terhadap pemerintah bukan semata karena programnya bagus, tapi karena SDM-nya benar-benar bekerja dengan jati diri sebagai pelayan publik,” tutur Harison Mocodompis.

     

  • Kronologi Penemuan Ibu dan Bayi yang Tewas di Mushala Terminal Kalideres
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        10 Oktober 2025

    Kronologi Penemuan Ibu dan Bayi yang Tewas di Mushala Terminal Kalideres Megapolitan 10 Oktober 2025

    Kronologi Penemuan Ibu dan Bayi yang Tewas di Mushala Terminal Kalideres
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kepala Terminal Kalideres Revi Zulkarnaen mengungkapkan, kronologi ditemukannya HH (38), ibu dan bayi yang tewas di dalam mushala terminal tersebut pada Kamis (9/10/2025).
    Revi menjelaskan, orang yang pertama kali menemukan HH dalam kondisi memprihatinkan adalah pengelola toilet umum di dekat mushala.
    Awalnya, pengelola toilet tersebut melihat HH memasuki toilet seorang diri, kemudian keluar sambil mendorong sebuah keranjang sampah dan menuju mushala.
    Menurut Revi, HH merupakan seorang perempuan yang bekerja sebagai tukang urut bagi para sopir bus di terminal.
    “Karena ibu itu memang profesinya tukang urut, jadi enggak ada yang curiga waktu dia lalu lalang. Orang anggapnya udah biasa aja kan,” kata Revi kepada Kompas.com, Jumat (10/10/2025).
    Namun, pengelola toilet merasa ada yang janggal dari gerak-gerik HH, terutama karena korban bolak-balik dengan kondisi yang terlihat lemas.
    Akhirnya, dia mengecek ke dalam mushala dan menemukan HH sudah terkulai lemas dengan celana dan kaki dipenuhi darah.
    “Infonya ibu itu udah lemah banget. Katanya udah enggak bisa ngomong waktu ditanyain,” ujar Revi.
    Saksi yang menemukan HH melapor ke petugas Dinas Perhubungan (Dishub) yang berjaga di terminal dan kemudian diteruskan ke Polsek Kalideres.
    Revi yang mendapat informasi tersebut juga mengaku langsung berinisiatif memanggil tim medis dari Puskesmas Kalideres untuk memberikan pertolongan pertama.
    Tim medis dari puskesmas dan Polda Metro Jaya pun datang menggunakan ambulans dan segera melakukan pengecekan.
    Namun, tim medis memastikan bahwa HH telah meninggal dunia dan baru saja melahirkan.
    Meski begitu, Revi mengatakan, awalnya para petugas hanya menemukan HH yang tergeletak di dalam mushala.
    Bayi itu kemudian baru ditemukan saat polisi tiba dan melakukan penyusuran TKP.
    “Awalnya enggak ada (bayinya). Mungkin naluri polisi ya, akhirnya dicari-cari itu. Dicari-cari, ternyata ada di tempat sampah, di sekitar mushola itu, kondisinya sudah meninggal juga,” ungkap Revi.
    Keranjang itu merupakan tempat sampah yang sempat didorong oleh HH saat keluar dari toilet umum.
    Jenazah HH dan bayinya saat ini berada di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
    Sebelumnya diberitakan, seorang wanita dan bayinya ditemukan tak bernyawa di dalam sebuah mushala di Terminal Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis (9/10/2025) siang lalu.
    “Benar, seorang wanita dan bayinya ditemukan meninggal dunia di dalam musholla,” ujar Kapolsek Kalideres, Kompol Arnold Julius Simanjuntak saat dikonfirmasi, Jumat (10/10/2025).
    Menurut Arnold, sang ibu yang berinisial diketahui berinisial HH (38) diduga meninggal dunia akibat pendarahan usai melahirkan bayinya seorang diri.
    “Diduga sang ibu meninggal akibat pendarahan setelah melahirkan sendiri, begitu pula bayinya yang ditemukan sudah tidak bernyawa,” kata Arnold.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Masih Ada Warga Belum Punya, BP Taskin Luncurkan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik di Jakarta Pusat

    Masih Ada Warga Belum Punya, BP Taskin Luncurkan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik di Jakarta Pusat

    JAKARTA – Akses sanitasi yang layak bukan lagi kemewahan, tapi kebutuhan dasar. Itulah yang mendorong Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) di bawah kepemimpinan Budiman Sudjatmiko meresmikan Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik bagi warga Kelurahan Kampung Bali, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat, 10 Oktober.

    Program ini menjadi langkah awal dari tujuh titik kegiatan serupa yang akan digelar secara bertahap di wilayah DKI Jakarta. Tujuannya sederhana tapi penting, yakni meningkatkan kualitas hidup masyarakat berpenghasilan rendah lewat fasilitas sanitasi yang bersih, sehat, dan aman.

    Deputi Bidang Percepatan Pemberdayaan Kapasitas Akses BP Taskin, Novrizal Tahar menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek pembangunan fisik. “Kami ingin memastikan setiap warga memiliki akses terhadap sanitasi yang bersih dan aman. Pengentasan kemiskinan tidak cukup dengan bantuan ekonomi, tapi juga harus menyentuh aspek dasar kehidupan seperti kesehatan dan lingkungan,” ujarnya.

    Peresmian yang digelar di Jl. Tanah Rendah, RT 002 RW 01, Kampung Bali ini dihadiri Wali Kota Jakarta Pusat Arifin, jajaran pemerintah kota, mitra swasta, serta masyarakat setempat. Suasana hangat terasa ketika rombongan bersepeda bersama dari Plaza Kantor Wali Kota menuju lokasi peresmian, menggambarkan semangat kolaborasi dan gaya hidup sehat.

    Program Bantuan Toilet dan Tangki Septik ini tidak berdiri sendiri. BP Taskin menggandeng tiga mitra utama yang masing-masing memiliki peran penting dalam mewujudkan sanitasi layak bagi warga. Sato hadir sebagai penyedia solusi sanitasi modern yang fokus memperluas akses toilet sehat di kawasan padat penduduk. Biovisi berkontribusi lewat teknologi ramah lingkungan yang digunakan untuk pengolahan limbah rumah tangga agar tidak mencemari tanah dan air. Sementara Aqualon memastikan keberlanjutan infrastruktur melalui produksi perpipaan air bersih, drainase, dan bahan bangunan berbasis plastik yang ramah lingkungan serta telah bersertifikat halal.

    Ketiganya tidak hanya menyumbang fasilitas, tetapi juga terlibat dalam edukasi masyarakat tentang pentingnya sanitasi dan pengelolaan limbah yang berkelanjutan.

    “Kami menyambut baik inisiatif BP Taskin bersama mitra swasta. Program ini memberi contoh konkret bagaimana sinergi lintas sektor dapat memberi dampak sosial besar bagi warga,” kata Wali Kota Arifin.

    Kegiatan ini juga diisi dengan penanaman pohon di Jalan Jati Baru 14 sebagai simbol komitmen terhadap lingkungan hijau dan sehat.

    Melalui kolaborasi ini, BP Taskin berharap program Bantuan Toilet dan Tangki Septik dapat diperluas ke enam lokasi lain di DKI Jakarta agar semakin banyak warga menikmati manfaatnya—karena pengentasan kemiskinan sejatinya dimulai dari rumah yang sehat dan lingkungan yang bersih.