kab/kota: Jati

  • Polisi ungkap senjata api milik pencuri motor di Jakbar pistol mainan

    Polisi ungkap senjata api milik pencuri motor di Jakbar pistol mainan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkap senjata api yang digunakan oleh pencuri motor di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, merupakan pistol mainan.

    “Senjata mainan itu ternyata. Memang ada kunci letter T yang dipakai. Tapi pas dicek, ternyata pistol mainan itu,” kata Kanit Reskrim Polsek Cengkareng Iptu Aang Kaharudin saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Warga yang menghajar pelaku berinisial W (31) itu pun tak menyadari senjata yang digunakan pelaku adalah pistol mainan.

    “Tapi, ya, namanya kan warga kan enggak tahu, ya, mainan apa asli, taunya itu senjata aja,” ujar Aang.

    Pihak kepolisian menerima informasi pencurian tersebut pada Senin (27/10) pukul 19.00 WIB.

    “Jadi, semalam sekitar pukul 7 malam, ada salah satu warga telepon ke Polsek, ada maling motor di kawasan Duri Kosambi. Tapi, ternyata pas kami datang, posisi pelaku sudah dihakimi warga. Karena sudah lumayan juga tuh kondisinya, langsung kita bawa ke RS Polri Kramat Jati,” papar Aang.

    Sebelumnya, seorang pencuri sepeda motor yang bersenjata api babak belur setelah diamuk massa di kawasan Duri Kosambi, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (27/10) malam..

    Pelaku pun tidak lagi sadarkan diri ketika diamankan oleh kepolisian.

    “Kalau melihat kondisi pelaku, memang yang namanya massa, ya, parah, habis itu jadi sasaran massa,” kata Ketua RT 006 RW 008, Duri Kosambi Muslih, Selasa.

    Kendati berlumur darah dan tak sadarkan diri, kata dia, pelaku masih hidup dan masih bernafas saat diamankan oleh polisi ke Mapolsek Cengkareng.

    “Sudah enggak sadar, tapi masih ada (nafasnya). Mungkin (dibawa) ke Rumah Sakit Polri, ya, kalau setahu saya,” ujar Muslih.

    Dia menceritakan pengeroyokan itu terjadi setelah pelaku mencoba mencuri motor milik seorang pedagang di pinggir Jalan Kresek Raya.

    “Kejadiannya itu di parkiran pemancingan, yang dicuri itu motornya tukang keripik singkong,” papar Muslih.

    Menurut dia, pelaku sempat membobol dan membawa motor korban dengan cara didorong. Namun, tindak kejahatan itu kemudian dipergoki korban yang sontak mengejar pelaku.

    Korban dan pelaku pun sempat terlibat aksi saling tarik motor, tak jauh dari lokasi awal.

    “Motor diambil, sudah dibawa jarak sekitar 100 meter. Tahulah (korban) motornya lagi dibawa, dikejar. Sempat tarik-tarikan itu,” terang Muslih.

    Kalah dalam perebutan motor itu, sambung dia, pelaku kemudian melarikan diri dengan berlari masuk ke dalam permukiman warga.

    Saat melarikan diri, pelaku sempat mengancam warga yang mengejarnya dengan sepucuk senjata api berupa pistol. Namun, senjata itu hanya dikeluarkan dan tidak ditembakkan sama sekali, sehingga warga tetap mengejar pelaku.

    Rute pelarian yang sekaligus dijadikan tempat bersembunyi pelaku rupanya berujung pada sebuah gang buntu. Pelaku pun tertangkap oleh gerombolan warga di Gang Masjid Al Hikmah dan langsung menjadi sasaran pengeroyokan.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Inspirasi Lokasi Pernikahan Outdoor Paling Romantis, Mana Saja?

    Inspirasi Lokasi Pernikahan Outdoor Paling Romantis, Mana Saja?

    Surabaya (beritajatim.com) Pernikahan bertema outdoor semakin digemari oleh pasangan muda. Selain pesta pernikahan yang identik dengan gedung megah dan dekorasi klasik, ternyata banyak calon pengantin juga menyukai suasana alam terbuka sebagai latar momen sakral mereka. Udara segar, cahaya alami, dan keindahan pemandangan sekitar menciptakan kesan hangat sekaligus romantis yang sulit ditiru di ruang tertutup.

    Selain itu, konsep pernikahan outdoor dianggap lebih fleksibel dan personal. Dekorasi bisa disesuaikan dengan kepribadian pasangan, mulai dari tema rustic, garden party, hingga bohemian yang santai namun tetap elegan. Tak hanya indah untuk diabadikan dalam foto, pernikahan di alam terbuka juga menghadirkan suasana akrab dan nyaman bagi para tamu.

    Menariknya, kini semakin banyak tempat di Indonesia yang menawarkan venue outdoor dengan pesona masing-masing. Dari taman hijau yang tenang, tepi danau yang menawan, area dengan panorama alam spektakuler, hingga tempat-tempat bersejarah, semuanya siap menjadi saksi hari bahagia yang penuh cinta dan keindahan.

    Prambanan
    Tak bisa dipungkiri, Prambanan kini menjadi salah satu lokasi favorit bagi pasangan muda yang ingin menggelar pernikahan berkonsep outdoor. Dikelilingi keindahan candi yang megah dan suasana alam yang tenang, tempat ini menawarkan nuansa romantis yang begitu memikat. Tak heran, banyak pasangan memilih Prambanan sebagai latar janji sehidup semati, di bawah langit terbuka yang menghadirkan kesan sakral sekaligus modern.

    Borobudur
    Tak kalah menawan, Plataran Borobudur di Magelang juga menjadi pilihan favorit bagi pasangan yang ingin menggelar pernikahan di alam terbuka dengan nuansa budaya yang kuat. Dikelilingi perbukitan hijau dan panorama candi yang tampak di kejauhan, tempat ini memancarkan kesan sakral sekaligus elegan. Suasana tenang dan pemandangan alam yang memukau membuat momen pernikahan terasa hangat, berkesan, dan penuh makna.

    Amanjiwo resort
    Masih di kawasan Magelang, Amanjiwo Resort menjadi salah satu lokasi impian untuk pernikahan outdoor yang mewah dan intim. Dikelilingi panorama perbukitan serta arsitektur khas Jawa yang elegan, tempat ini menawarkan suasana tenang dan penuh keanggunan. Momen pernikahan terasa begitu eksklusif, seolah berada di dunia tersendiri yang dipenuhi ketenangan dan keindahan alami.

    Ulutawu, Bali
    Uluwatu dikenal dengan tebing tinggi yang menghadap langsung ke laut biru.Bagi pasangan yang mendambakan pernikahan dengan latar laut biru dan langit senja yang menawan, Uluwatu adalah pilihan sempurna. Berdiri di atas tebing tinggi dengan pemandangan samudra luas, tempat ini menawarkan nuansa romantis yang tak tertandingi. Banyak resort di kawasan ini menyediakan venue outdoor yang elegan, ideal untuk pesta pernikahan yang hangat namun tetap berkelas.

    Pine Hill Cibodas
    Untuk pasangan yang menyukai nuansa alam hijau dan udara sejuk pegunungan, Pine Hill Cibodas di Bandung ini bisa jadi pilihan ideal. Dikelilingi hutan pinus yang rindang dan suasana yang tenang, tempat ini memancarkan kesederhanaan yang menenangkan. Dengan dekorasi bernuansa rustic atau garden party, pernikahan di sini akan terasa hangat, akrab, dan penuh keindahan alami.

    Bale Kambang
    Di Kota Solo, Bale Kambang menawarkan pesona tradisional yang memikat. Bangunan joglo besar berdiri megah di tengah taman hijau dan kolam air yang menambah kesan sejuk serta damai. Paduan arsitektur klasik dan dekorasi modern menjadikan setiap momen terasa elegan tanpa kehilangan nuansa budaya Jawa yang kental.

    Plataran Joglo House
    Meski berada di tengah hiruk pikuk ibu kota Jakarta, Plataran Joglo House menghadirkan ketenangan khas pedesaan Jawa. Suasana taman tropis, kayu jati yang hangat, dan desain joglo yang anggun menjadikannya pilihan ideal untuk pesta pernikahan bergaya etnik modern. Tempat ini menghadirkan kesan eksklusif, tradisional, dan romantis dalam satu paket yang sempurna.

    Suasananya lebih hangat, pemandangannya memanjakan mata, dan setiap momen terasa lebih dekat dengan alam. Dengan banyaknya pilihan venue outdoor di Indonesia, kamu bebas mewujudkan pernikahan impian, hangat, berkesan, dan pastinya tak terlupakan. Yang paling penting, bukan seberapa mewah tempatnya, tapi bagaimana suasana itu bisa mencerminkan kisah cinta kalian.

    [Erlina Damayanti]

  • Aturan Tenda Hajatan Tutup Jalan, Komisi A DPRD Surabaya Minta Pemkot Tidak Gegabah

    Aturan Tenda Hajatan Tutup Jalan, Komisi A DPRD Surabaya Minta Pemkot Tidak Gegabah

    Surabaya (beritajatim.com) – Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Yona Bagus Widyatmoko, mengingatkan Pemkot agar tidak tergesa-gesa membuat aturan pembatasan tenda hajatan yang menutup jalan kampung.

    Dia menilai rencana Wali Kota Eri Cahyadi harus mempertimbangkan kearifan lokal dan kebiasaan warga yang selama ini saling memaklumi.

    “Tidak perlu buru-buru menyikapi keluhan sebagian warga. Kalau betul-betul akan dilarang, Pemkot Surabaya harus memberikan solusi,” ujar Yona, Minggu (26/10/2025).

    Politisi Gerindra yang akrab disapa Cak Yebe ini menyebut, sejak dulu masyarakat Surabaya memiliki budaya tepo seliro dan tenggang rasa dalam menggelar hajatan. Menurut dia, fenomena penutupan jalan lingkungan untuk acara nikahan, khitan, syukuran keluarga, hingga kedukaan sudah berjalan dengan mekanisme sosial yang kuat di tingkat RT/RW.

    “Mulai nikahan, khitan, kumpul keluarga besar atau kedukaan, selama ini warga mendirikan tenda itu lazimnya sudah izin RT/RW dan tetangga kanan kiri. Warga memaklumi,” ucap dia.

    Cak Yebe menilai, tidak semua hajatan harus melalui izin berlapis sampai tingkat kepolisian. Dia menyebut perlu ada klasifikasi jenis tenda yang berpotensi mengganggu keamanan dan kenyamanan pengguna jalan.

    “Klasifikasikan dulu hajatan yang dianggap berpotensi mengganggu kenyamanan pengguna jalan dan masyarakat, jangan digeneralisir,” jelas Cak Yebe.

    Menurut dia, tenda yang dipasang satu hingga tiga unit dengan ukuran kecil sebenarnya tidak berdampak signifikan. Namun, jika panjang tenda sudah melebihi 18 meter, barulah diperlukan mekanisme izin lebih lanjut.

    “Kalau tiga tenda ukuran sampai 12 meter dimaknai panjang per tenda 4 meter, itu tidak ngaruh sama sekali. Yang berpotensi masalah itu yang lebih dari 18 meter panjangnya,” tegas Cak Yebe.

    Cak Yebe menambahkan, lazimnya tenda hajatan hanya terpasang singkat dan dibongkar cepat. Untuk tenda duka pun, meski sedikit lebih lama, masyarakat tetap memaklumi sepanjang masih dalam batas kewajaran dan ada akses jalan alternatif.

    “Biasanya pemasangan tenda paling lama mulai H-2 dan dibongkar H+1. Kalau tenda duka biasanya lebih lama bisa H+7 tapi warga memahami,” kata dia.

    Dia menilai, aturan yang tepat adalah tetap mengedepankan izin berjenjang sesuai skala acara. Untuk hajatan kampung berskala kecil cukup melalui persetujuan RT/RW dan Ketua RW yang konfirmasi ke Lurah, sementara acara besar yang mengundang massa lebih luas bisa dilengkapi izin kepolisian untuk ijin keramaian.

    “Tenda hajatan yang hanya menutup jalan sehari, sebaiknya semua memaklumi. Budaya saling menghargai antartetangga di Surabaya itu tinggi,” tutur Cak Yebe.

    Cak Yebe mengingatkan, kebijakan publik harus menyentuh rasa keadilan sosial masyarakat. Tidak semua warga punya kemampuan ekonomi menggelar hajatan di gedung atau di Ballroom hotel di Surabaya. Dia berharap aturan nanti tidak menyalahi jati diri kampung-kampung Surabaya yang hidup rukun dan guyub.

    “Saya melewati jalan kampung yang ditutup karena hajatan, saya memaklumi. Fenomena ini sudah jamak. Sebaiknya tidak perlu disikapi berlebihan,sing penting saling bisa memahami dan tepo sliro, pun demikian dengan sang sohibul hajat, tidak bersikap semaunya sendiri harus dipikirkan hak pengguna jalan,” pungkas Cak Yebe. [asg/suf]

  • Tembak Korbannya, Dua Curanmor Bersenpi di Tambora Ditangkap Warga Lalu Dihajar hingga Kritis – Page 3

    Tembak Korbannya, Dua Curanmor Bersenpi di Tambora Ditangkap Warga Lalu Dihajar hingga Kritis – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Dua orang terduga pelaku berinisial D dan R dilarikan ke rumah sakit setelah diamuk warga saat kepergok tengah melakukan pencurian sepeda motor di wilayah Tambora, Jakarta Barat. Kejadian ini terjadi di Jalan Terate Raya, Kelurahan Jembatan Lima, pada Kamis (23/10) malam.

    Kanit Reskrim Polsek Tambora Polres Metro Jakarta Barat AKP Sudrajat Djumantara mengatakan, insiden itu terjadi ketika warga memergoki kedua pelaku tengah berusaha membawa kabur sepeda motor milik salah satu warga.

    “Saat beraksi, salah satu pelaku menggunakan senjata api rakitan jenis revolver. Pelaku panik ketika aksinya diketahui warga, lalu melepaskan tembakan hingga ada yang mengenai salah satu warga di lokasi,” kata Sudrajat dalam keterangannya, Minggu (26/10).

    Warga yang marah kemudian mengejar dan selanjutnya menangkap kedua pelaku tersebut, yang akhirnya mengalami luka parah akibat amukan massa.

    “Untuk kedua pelaku saat ini telah kami rujuk ke RS Polri Kramat Jati, satu menjalani operasi kepala dan satu lagi operasi rahang. Kondisinya belum memungkinkan untuk dimintai keterangan,” jelasnya.

  • Evakuasi KA Purwojaya yang Anjlok di Bekasi Tuntas, Jalur Bisa Dilintasi Lagi

    Evakuasi KA Purwojaya yang Anjlok di Bekasi Tuntas, Jalur Bisa Dilintasi Lagi

    Bekasi

    PT KAI menyebut evakuasi seluruh rangkaian KA Purwojaya yang anjlok di Km 56+1/2 emplasemen Stasiun Kedunggedeh, Bekasi, telah selesai dilakukan. Jalur kereta api di wilayah itu pun bisa dilintasi lagi.

    Manager Humas KAI Daop 1 Jakarta, Ixfan Hendriwintoko, mengatakan kereta api bisa melintas dengan kecepatan terbatas, yakni 10 Km/jam, di Km 55+900 sampai dengan 56+500. Dia mengatakan KA 134 Parahyangan relasi Stasiun Gambir-Bandung menjadi kereta pertama yang melintas di jalur itu setelah proses evakuasi dan perbaikan jalur KA dinyatakan selesai.

    “Kami menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh petugas di lapangan yang telah bekerja tanpa henti, serta memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh pelanggan yang terdampak atas keterlambatan maupun pembatalan sejumlah perjalanan kereta api selama proses evakuasi berlangsung,” ujar Ixfan dalam keterangan tertulis, Minggu (26/10/2025).

    Dia mengatakan ada keterlambatan perjalanan KA selama proses evakuasi dan normalisasi jalur. KAI mengatakan seluruh pelanggan yang terdampak mendapat kompensasi sesuai ketentuan.

    “Kami memahami bahwa banyak pelanggan yang perjalanannya tertahan atau tertunda. Kami terus berupaya agar seluruh perjalanan dapat kembali normal secepatnya,” ujar Ixfan.

    Selain keterlambatan, ada juga pembatalan perjalanan beberapa perjalanan kereta api pada 25 dan 26 Oktober 2025. Berikut daftarnya:

    Sabtu (25/10):

    1. KA 58F Purwojaya lintas Kedunggedeh-Cilacap
    2. KA 57F Purwojaya lintas Kroya-Gambir
    3. KA 337 Commuterline Jatiluhur lintas Cikampek-Cikarang
    4. KA 334 Commuterline Walahar lintas Cikarang-Cikampek
    5. KA 22 Argo Muria lintas Gambir-Semarang Tawang
    6. KA 19 Argo Sindoro lintas Semarang Tawang-Gambir
    7. KA 48 Taksaka lintas Gambir-Yogyakarta

    Minggu (26/10):

    1. KA 26 Argo Merbabu lintas Gambir-Semarang Tawang
    2. KA 50F Purwojaya lintas Gambir-Cilacap
    3. KA 114 Sawunggalih lintas Pasar Senen-Kutoarjo
    4. KA 118 Gunung Jati lintas Gambir-Semarang Tawang
    5. KA 122 Cakrabuana lintas Gambir-Cirebon
    6. KA 132 Argo Parahyangan lintas Gambir-Bandung
    7. KA 204 Tegal Bahari lintas Pasar Senen-Tegal
    8. KA 178 Tawang Jaya Premium lintas Pasar Senen-Semarang Tawang
    9. KA 128 Pangandaran lintas Gambir-Bandung

    KAI juga menyebut pelanggan bisa memperoleh pengembalian tiket 100% di luar bea pemesanan melalui beberapa kanal pelayanan resmi, yakni:

    Loket stasiun atau Contact Center 121: hingga 7 hari setelah tanggal keberangkatan KA, atau aplikasi Access by KAI hingga 2 jam sebelum jadwal keberangkatan KA.

    Halaman 2 dari 2

    (haf/imk)

  • 9
                    
                        Dedi Mulyadi Ingin Pangandaran seperti Bali, Ini yang Akan Dilakukan
                        Bandung

    9 Dedi Mulyadi Ingin Pangandaran seperti Bali, Ini yang Akan Dilakukan Bandung

    Dedi Mulyadi Ingin Pangandaran seperti Bali, Ini yang Akan Dilakukan
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mendorong Pemerintah Kabupaten Pangandaran untuk mengembangkan karakter seni, mirip dengan yang dilakukan Bali.
    Menurut Dedi, Pangandaran telah dikenal luas karena keindahan alamnya, namun ia meyakini bahwa daerah tersebut juga dapat menarik lebih banyak wisatawan melalui budaya dan kesenian yang dimilikinya.
    Dedi berkomitmen untuk mengembangkan infrastruktur sebagai langkah awal dalam pembentukan identitas seni di Pangandaran.
    Salah satu upaya yang direncanakan adalah memperpanjang jalur kereta hingga ke wilayah tersebut.
    “Kalau infrastrukturnya sudah baik, potensi seni masyarakat Pangandaran bisa dikembangkan agar menjadi identitas khas daerah,” ucap Dedi dalam Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Pangandaran ke-13 di Gedung DPRD Pangandaran, seperti yang tercantum dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (26/10/2025).
    Mantan Bupati Purwakarta itu menegaskan bahwa masyarakat Pangandaran memiliki bakat seni yang kuat dan menarik.
    Ia juga mencontohkan Bali sebagai daerah yang berhasil menanamkan nilai seni dalam setiap aspek kehidupan.
    “Di sana, estetika tidak berhenti di panggung-panggung seni, melainkan mengalir hingga ke wajah kota,” kata Dedi.
    Ia menambahkan bahwa mulai dari gerbang, jalan, trotoar, hotel, hingga tepi pantai, semuanya bernuansa seni, bahkan
    branding
    -nya pun berkarakter seni.
    Pemprov Jawa Barat, lanjut Dedi, akan menyiapkan konsep tata bangunan khusus untuk Pangandaran.
    Tujuan dari konsep ini adalah untuk membentuk karakter kawasan yang seragam dan khas.
    Dengan pendekatan ini, Dedi berharap Pangandaran tidak hanya menjadi tujuan wisata, tetapi juga ruang hidup yang mencerminkan jati diri masyarakatnya, dengan seni yang tumbuh dari tanahnya sendiri.
    “Supaya Pangandaran punya karakter yang khas, bangunannya seragam, trotoarnya seragam, drainasenya tertata, hingga punya branding tersendiri,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sumpah Pemuda 2025, Sekjen PDIP Hasto Ajak Bangsa Kembali ke Spirit Maritim – Page 3

    Sumpah Pemuda 2025, Sekjen PDIP Hasto Ajak Bangsa Kembali ke Spirit Maritim – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda, Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengingatkan kembali pesan Presiden pertama RI Soekarno mengenai pentingnya menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang kuat dan berdaulat.

    Menurutnya, penguasaan teknologi, riset, inovasi, dan keyakinan pada kekuatan bangsa sendiri menjadi syarat utama untuk mewujudkan hal tersebut.

    Hal itu disampaikan Hasto saat membuka Focus Group Discussion (FGD) Bidang Pariwisata serta Bidang Kelautan dan Perikanan di Kantor DPC PDIP Cirebon, Jawa Barat, Sabtu (25/10/2025).

    “Kita tidak akan menjadi negara kuat dan sejahtera jika tidak menguasai samudera raya. Kejayaan Indonesia dulu lahir karena kita adalah bangsa pelaut,” ujar Hasto mengutip pesan Bung Karno.

    Dia menegaskan amanat Bung Karno yang disampaikan pada 23 September 1963 itu masih relevan. Indonesia, katanya, adalah negara kepulauan yang disatukan oleh laut, sehingga arah pembangunan nasional tidak boleh mengabaikan jati diri sebagai bangsa maritim.

    “Kemajuan bangsa lahir dari tanah dan lautnya sendiri. Ketika kita meninggalkan jati diri maritim, kita kehilangan arah,” tutur Hasto.

     

    Ratusan kapal layar bersejarah dari berbagai negara memasuki kanal utama Amsterdam dalam parade pembukaan festival maritim SAIL 2025.

  • Menko PM nilai transformasi pesantren semakin relevan

    Menko PM nilai transformasi pesantren semakin relevan

    Jakarta (ANTARA) – Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Abdul Muhaimin Iskandar memandang bahwa transformasi pesantren semakin relevan pada saat ini atau di tengah perubahan yang melanda pada hampir seluruh aspek kehidupan bangsa, baik sosial, ekonomi, hingga tata kelola pemerintahan.

    “Kebetulan beruntun, semua aspek kehidupan kita sedang menghadapi masalah krusial dan melakukan pembenahan menyeluruh. Ada disrupsi, dan itu butuh tata kelola baru,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin dalam keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Sabtu.

    Oleh karena itu, dia memandang bahwa saat ini merupakan momen yang tepat bagi kaum santri untuk hadir, dan menjadi bagian dari gelombang perubahan.

    “Dan pesantren harus melakukan transformasi total dalam seluruh aspeknya agar bisa mengendalikan, memimpin, dan mengubah keadaan, serta menyiapkan generasi unggul untuk menghadapi tantangan yang ada,” katanya.

    Walaupun demikian, dia mengingatkan agar pesantren tidak kehilangan jati diri keilmuan dan spiritualitas ketika beradaptasi dengan kemajuan zaman.

    “Pesantren bisa tetap ada dan konsisten hingga hari ini karena terus istiqamah terhadap ilmu. Apalagi kalau pesantren mampu tumbuh dengan sains dan teknologi, digabung ilmu dunia dan akhirat, insyaallah keunggulannya tidak akan tertandingi kapan pun dan di zaman apa pun,” katanya mengingatkan.

    Adapun dia menyampaikan hal tersebut saat menghadiri Forum Multaqo Santri Nasional dalam rangka peringatan 200 tahun Pondok Pesantren Bahrul Ulum Tambakberas, Jombang, Jawa Timur, Sabtu.

    Sementara itu, dia mengatakan seluruh pembahasan dalam forum tersebut, seperti teknologi hingga pendekatan komprehensif dalam pendidikan pesantren akan dikembangkan oleh pihaknya.

    “Semua isu dan tema yang diangkat dalam Multaqo Santri harus kita lanjutkan, dimatangkan secara konseptual, diuji secara ilmiah, lalu praktikkan. Itu sudah pasti benar. Inilah yang disebut transformasi pesantren,” ujarnya.

    Pewarta: Rio Feisal
    Editor: Budi Suyanto
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jelang Sumpah Pemuda, Hasto ajak bangsa kembali ke jati diri maritim

    Jelang Sumpah Pemuda, Hasto ajak bangsa kembali ke jati diri maritim

    Jakarta (ANTARA) – Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Hasto Kristiyanto mengajak seluruh elemen bangsa untuk kembali pada semangat jati diri maritim dalam rangka menjelang Peringatan Sumpah Pemuda yang jatuh pada setiap tanggal 28 Oktober.

    Saat membuka Diskusi Grup Terarah (FGD) Bidang Pariwisata serta Bidang Kelautan dan Perikanan di Cirebon, Jawa Barat, Sabtu, ia mengingatkan kembali pesan Presiden pertama RI Soekarno tentang pentingnya menjadikan Indonesia sebagai bangsa samudera dan negara maritim yang berdaulat melalui penguasaan teknologi, riset, dan inovasi, serta keyakinan pada kekuatan sendiri.

    “Bung Karno pernah mengatakan, kita tidak akan menjadi negara kuat, sentosa, dan sejahtera jika tidak menguasai samudera raya. Kita tak bisa menjadi bangsa yang besar tanpa kembali menjadi bangsa bahari, bangsa pelaut, sebagaimana pada masa kejayaan dulu,” ujar Hasto, seperti dikutip dari keterangan yang diterima di Jakarta, Sabtu.

    Ia menyampaikan amanat itu disampaikan Bung Karno pada 23 September 1963 dan tetap relevan hingga kini. Dalam politik maritim, Bung Karno menggambarkan bahwa Indonesia merupakan negara yang disatukan oleh laut.

    Menurut Hasto, Bung Karno juga menegaskan bahwa kemajuan Indonesia bersumber dari kekuatan pertanian dan kelautan, bukan dari “tembok-tembok baja” yang justru mengabaikan jati diri bangsa.

    Untuk itu, kata dia, Presiden pertama RI berpesan agar Indonesia percaya bahwa kemajuan bangsa lahir dari tanah dan lautnya sendiri.

    “Ketika kita meninggalkan jati diri sebagai bangsa maritim, kita kehilangan arah pembangunan,” ujarnya.

    Karena itu, dirinya menegaskan sejak Kongres IV PDIP, Partai menempatkan laut sebagai halaman depan Indonesia. Dikatakan bahwa laut bukan keranjang sampah raksasa, melainkan masa depan Indonesia, sehingga harus dipahami.

    Dengan demikian, Hasto menuturkan momentum Sumpah Pemuda harus membangunkan semangat sekaligus meluruskan paradigma pembangunan yang salah, yang meninggalkan identitas Indonesia sebagai bangsa samudera.

    “Kejayaan Indonesia lahir karena kita menguasai lautan,” kata Hasto menegaskan.

    Adapun FGD di Cirebon itu turut dihadiri sejumlah Ketua DPP PDIP, seperti Wiryanti Sukamdani, Rokhmin Dahuri, Tri Rismaharini, dan Ribka Tjiptaning, bersama para anggota DPR RI Fraksi PDIP.

    Narasumber dalam FGD, yakni Hendra Sugandhi (Ketua Bidang Perikanan dan Peternakan APINDO) serta Juru masak, Handry Wahyu menyoroti potensi besar kelautan Cirebon yang dapat dimaksimalkan pemerintah daerah dan masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan.

    Pewarta: Agatha Olivia Victoria
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Festival Budaya Mecaq Undat 2025, Bupati Aulia Rahman Ajak Warga Lestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal – Page 3

    Festival Budaya Mecaq Undat 2025, Bupati Aulia Rahman Ajak Warga Lestarikan Tradisi dan Kearifan Lokal – Page 3

    Dalam sambutannya, Bupati Aulia Rahman Basri mengapresiasi kerja keras panitia dan masyarakat Sungai Bawang dalam menjaga tradisi dan menyukseskan festival tersebut.

    “Festival Mecaq Undat adalah wujud rasa syukur Komunitas Dayak Kenyah atas hasil panen yang melimpah, sekaligus etalase kekayaan warisan luhur Suku Dayak Kenyah,” ujar Aulia.

    Menurutnya, tradisi Mecaq Undat yang berarti pesta panen padi sarat dengan nilai kearifan lokal. “Di tengah derasnya arus modernisasi, upaya untuk terus menghidupkan tradisi agar anak cucu kita mengetahui warisan leluhur sangatlah penting,” ujarnya.

    Aulia menegaskan, kegiatan budaya seperti ini bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga bentuk syukur atas nikmat Tuhan dan cara merawat identitas diri masyarakat Kukar.

    “Inilah cara kita merawat jati diri. Melalui pementasan seperti Tari Kancet Lasan, Tari Udoq Kiba, hingga Lomba Menyumpit, kita bukan hanya berfestival, tapi juga mewariskan nilai-nilai luhur kepada generasi muda,” tegasnya.

    Dukung Pengembangan Wisata Budaya

    Aulia menegaskan bahwa Pemkab Kutai Kartanegara memiliki komitmen kuat untuk terus mendorong kemajuan sektor pariwisata berbasis budaya dan kearifan lokal.

    “Desa Budaya Sungai Bawang ini adalah aset yang memiliki potensi besar untuk kita kembangkan bersama. Festival ini sejalan dengan visi Kukar Idaman Terbaik yang menempatkan kebudayaan sebagai pilar penting pembangunan,” ujarnya.

    Aulia mengajak agar festival ini dijadikan agenda tahunan yang terjadwal dengan baik. “Jadikan Mecaq Undat sebagai agenda rutin setiap tahun dengan kolaborasi lintas instansi. Pemkab Kukar siap memberikan dukungan penuh,” tegasnya.

    Di akhir sambutannya, Aulia berpesan kepada masyarakat agar menikmati festival dengan semangat kebersamaan.

    “Mari kita ikuti seluruh rangkaian acara ini dengan gembira, tertib, dan penuh semangat. Kepada para peserta lomba, khususnya lomba menyumpit, tunjukkan kemampuan terbaik dengan menjunjung tinggi sportivitas,” pesan Bupati Aulia Rahman Basri.

    Acara pembukaan turut dihadiri sejumlah pejabat daerah, di antaranya Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan Kukar Muhammad Taufik, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Muslik, Sekretaris Dispora Safliansyah, Kepala Desa Sungai Bawang Martinus Kuhi, Ketua PDKT Kukar Hj. Maria Ester, serta para tokoh adat seperti Plt Ketua Lembaga Adat Dayak Kenyah Kaltim Gun Ingan dan Ketua Umum Gerakan Pemuda Asli Kalimantan Abraham Ingan.

     

    (*)