kab/kota: Jati

  • Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Petugas evakuasi lima pohon tumbang di Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Petugas gabungan mengevakuasi lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin kencang yang mengguyur wilayah Jakarta Timur sejak Kamis sore.

    “Lima pohon tumbang di Jalan Kerja Bakti, Kelurahan Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, akibat hujan deras disertai angin yang kencang,” kata Kasi Operasional Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid di Jakarta, Kamis.

    Sejumlah pohon dengan diameter bervariasi dan tinggi sekitar tujuh meter itu tumbang menutup akses jalan serta menimpa satu unit mobil Kijang yang sedang terparkir di lokasi.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kejadian sekitar pukul 16.00 WIB. Laporan diterima dari warga yang melaporkan adanya lima pohon tumbang di dekat SMPN 281 Jakarta.

    “Begitu laporan diterima, dua unit mobil pemadam dan sepuluh personel dari kelompok jaga Ambon langsung kami kerahkan ke lokasi untuk melakukan penanganan,” ujar Abdul.

    Petugas tiba di lokasi sekitar pukul 16.14 WIB dan langsung melakukan evakuasi. Dari hasil pengecekan di lapangan, pohon-pohon tersebut tumbang akibat terpaan angin kencang yang datang bersamaan dengan hujan deras.

    Batang dan ranting pohon menutupi seluruh badan jalan sehingga membuat lalu lintas di sekitar lokasi sempat terhenti.

    Evakuasi dimulai pukul 16.15 WIB dengan memotong batang pohon menggunakan gergaji mesin agar jalan bisa segera dibuka kembali. “Sekitar pukul 17.00 WIB, seluruh material pohon berhasil kami singkirkan dan situasi dinyatakan aman,” katanya.

    Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Sebanyak 20 warga di sekitar lokasi juga berhasil diselamatkan tanpa mengalami luka.

    Menurut Abdul, kejadian pohon tumbang seperti ini rawan terjadi terutama saat perubahan cuaca ekstrem.

    Abdul mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan tidak berteduh di bawah pohon besar saat hujan lebat maupun angin kencang.

    Pihaknya juga mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi pohon tumbang, terutama di jalan-jalan dengan pepohonan tua atau rimbun. “Jika terjadi peristiwa serupa, segera hubungi Pos Gulkarmat terdekat agar bisa cepat ditangani,” ujar Abdul.

    Usai evakuasi, petugas juga memastikan tidak ada sisa material pohon yang dapat mengganggu pengguna jalan. Arus lalu lintas di Jalan Kerja Bakti kembali normal sekitar pukul 17.15 WIB dan situasi dinyatakan aman terkendali.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Kekerasan pada anak terjadi karena kurang komunikasi orang tua-anak

    Jakarta (ANTARA) – Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta mengemukakan kekerasan terhadap anak masih terjadi hingga saat ini, salah satunya disebabkan kurangnya komunikasi efektif antara orang tua dan anak.

    Hal itu disampaikan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perlindungan Anak, Dinas Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Provinsi DKI Jakarta, Evi Lisa dalam Sosialisasi Pencegahan Kekerasan terhadap Anak di Jakarta, Kamis.

    “Ketika komunikasi tertutup atau diwarnai kemarahan dan penolakan, anak akan mencari pelarian di luar rumah yang terkadang membawanya pada lingkungan yang tidak aman dan berisiko tinggi terhadap kekerasan,” kata dia.

    Sejak Januari hingga 30 Oktober 2025, jumlah korban kekerasan terhadap anak yang diterima oleh Pusat Perlindungan Perempuan dan Anak (PPPA) Provinsi DKI Jakarta mencapai 1.562 orang.

    Dari jumlah korban tersebut, kebanyakan merupakan anak tingkat SMA atau sederajat, yakni 537 orang, lalu 412 anak di tingkat SD atau sederajat dan 392 anak tingkat SMP atau sederajat.

    Kemudian sisanya dialami anak di tingkat TK (53 orang), PAUD (39 orang) dan tidak sekolah (129 orang).

    Berkaca dari jumlah kasus tersebut, Evi menekankan bahwa upaya pencegahan kekerasan tidak hanya dilakukan melalui regulasi dan penegakan hukum, tetapi juga melalui penguatan fungsi keluarga dan pola komunikasi yang sehat antara orang tua dan anak.

    “Keluarga adalah benteng pertama perlindungan anak dan komunikasi adalah jembatan yang menjaga hubungan antara orang tua dan anak,” kata dia.

    Menurut dia, ketika komunikasi antara orang tua dan anak terbuka, kemudian ada saling menghargai, maka akan membantu anak merasa amat untuk bercerita, mengungkapkan perasaan dan meminta nasihat ketika menghadapi masalah.

    Masa remaja adalah pencarian jati diri. Anak mulai berpikir kritis, ingin diakui dan seringkali menghadapi tekanan dari lingkungan sekitarnya.

    “Pada masa inilah peran orang tua menjadi sangat penting bukan sekadar sebagai pengawas, tetapi juga sebagai sahabat, pendengar, dan pembimbing yang penuh kasih,” katanya.

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta (Pemprov) DKI terus berkomitmen memperkuat sistem perlindungan anak termasuk melalui kegiatan sosialisasi, edukasi dan kolaborasi lintas sektor.

    Dia berharap nantinya terwujud gerakan bersama dalam membangun kesadaran, meningkatkan kapasitas, dan memperkuat komunikasi antara orang tua, guru, masyarakat dan remaja itu sendiri.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Arus pendek listrik picu kebakaran rumah di Asrama Polri Kramat Jati

    Jakarta (ANTARA) – Kebakaran yang melanda rumah di komplek Asrama Polri, Kelurahan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Kamis sekitar pukul 16.29 WIB diduga dipicu arus pendek listrik (korsleting).

    Objek yang terbakar rumah tinggal di Asrama Polri Kelurahan Kramat Jati milik Ibu Enang Sunarsih seluas 15 meter persegi (m2).

    “Penyebabnya korsleting listrik,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Timur, Abdul Wahid saat dikonfirmasi di Jakarta.

    Kebakaran itu sempat menimbulkan kepanikan warga sekitar, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan oleh petugas Suku Dinas (Sudin) Gulkarmat Jakarta Timur (Jaktim) dalam waktu singkat.

    Percikan api dari hubungan arus pendek listrik memicu nyala api yang kemudian membakar sebagian bangunan rumah. “Jadi laporannya tiba-tiba terjadi penyalaan diduga korsleting listrik. Warga panik, lalu menghubungi kami,” katanya.

    Abdul menyebutkan, pihaknya menerima laporan kebakaran sekitar pukul 16.31 WIB. “Begitu laporan kami terima, enam unit mobil pemadam dengan total 30 personel langsung dikerahkan menuju lokasi,” ujar Abdul.

    Tim pemadam tiba di lokasi pukul 16.36 WIB dan segera melakukan pemadaman. Api berhasil dilokalisir pukul 16.40 WIB dan pendinginan sekitar pukul 16.45 WIB.

    Abdul memastikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Satu penghuni rumah berhasil menyelamatkan diri sebelum api membesar.

    Meski tidak ada korban jiwa, kebakaran itu menimbulkan kerugian materi yang ditaksir mencapai Rp40 juta. Sejumlah perabotan rumah tangga dan bagian atap bangunan hangus terbakar.

    Selama proses pemadaman, petugas juga dibantu warga dan anggota keamanan sekitar Asrama Polri. Jalan menuju lokasi sempat ditutup sementara untuk memudahkan mobil pemadam melakukan pemadaman.

    Setelah api benar-benar padam dan dinyatakan aman, petugas melakukan pendinginan untuk memastikan tidak ada titik api tersisa. “Status kebakaran dinyatakan padam dan selesai sekitar pukul 17.01 WIB,” katanya.

    Abdul mengimbau masyarakat agar lebih waspada terhadap potensi kebakaran di permukiman, terutama pada musim hujan disertai angin seperti saat ini.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mewah! Lexus Pamer Mobil sampai Kapal untuk Para Sultan

    Mewah! Lexus Pamer Mobil sampai Kapal untuk Para Sultan

    Tokyo

    Hadir di segmen premium membuat Lexus tidak main-main menggoda pecinta otomotif kelas atas. Pada ajang Japan Mobility Show (JMS) 2025 Lexus langsung memperkenalkan 5 kendaraan konsep, mulai mobil coupe, mobil sport, MPV masa depan, hingga kapal dan pesawat dijamin bakal membuat para miliarder tertarik untuk memilikinya.

    Nah untuk menjawab rasa penasaran detikers, kami coba merangkumnya berikut ini.

    Lexus The New LS Concept Foto: Luthfi Andhika

    1. Lexus The New LS Concept

    Pertama ada Lexus LS Concept terbaru. Lexus LS Concept yakni sebuah MPV mewah dengan memiliki 6 roda yang menawarkan rasa berkendara dengan kenyamanan terbaik. Meski memiliki bobot yang besar, jangan pernah meremehkan mobil bongsor yang satu ini, karena mobil ini dipastikan akan memiliki kemewahan, keunikan, kenyamanan, akan tetapi dipastikan akan tetap nyaman untuk dikendarai.

    “Pelanggan masa kini menginginkan sesuatu yang berbeda. Mereka ingin kebebasan untuk mendefinisikan kenyamanan dan kemewahan dengan cara mereka sendiri. Mereka ingin ruang, fleksibilitas, dan efisiensi waktu. Dan mereka berani menantang kebiasaan lama demi mencapai hal itu. Sejak awal, Lexus selalu menjadi lebih dari sekadar kendaraan,” ucap Chief Branding Officer Lexus, Simon Humphries, pada Japan Mobility Show (JMS) 2025.

    Simon pun mengatakan di masa mendatang kendaraan tidak hanya soal empat roda. Bahkan dirinya sangat yakin pasti banyak yang tidak menyangka bahwa Lexus akan menghadirkan kendaraan enam roda!

    “Ketika pintu mobil ini terbuka, Anda akan merasa seperti memasuki ‘rumah pribadi di perjalanan’. Sebuah ruang yang benar-benar milik Anda, tempat untuk beristirahat dan menemukan ketenangan. Enam roda ini bukan hanya untuk tampilan, tetapi untuk efisiensi ruang. Ruang lantai lebih luas, akses lebih mudah, dan suasana yang benar-benar pribadi,” ujar Simon.

    “Ruang adalah kebebasan, ruang adalah privasi, dan di dunia yang sibuk seperti sekarang, dua hal itu adalah kemewahan sejati,” terang Simon.

    Lexus The New LS Coupe Concept Foto: Luthfi Andhika/detikOto

    2. Lexus The New LS Coupe Concept

    Lexus juga ikut menyajikan kendaraan mewah dalam bentuk Coupe, yang disapa Lexus The New LS Coupe Concept. Kendaraan ini dinilai sebagai kendaraan yang menawarkan formality dan dynamic emotion kelas premium, namun tetap menawarkan kesan sporty bersama eksterior dan interior yang menawarkan kemewahan dan memberikan pengalaman berkendara unik.

    “Bagi mereka yang ingin memiliki ‘dua dunia sekaligus’, kami hadirkan LS Coupe Concept, mobil yang menyenangkan dikendarai, namun tetap nyaman bagi penumpang. Keseimbangan antara performa dan kenyamanan yang telah menjadi ciri khas Lexus selama ini,” ucap Simon.

    Kemewahan Lexus The New LS Coupe Concept sangat terlihat mampu memadukan antara kenyamanan, keeleganan dan kemewahan tanpa melupakan jati diri. Kesan tradisional khas Jepang yang sudah menjadi ciri khas Lexus juga kembali diperlihatkan.

    Hal tersebut bisa dilihat dari desain interior mewah yang terinsipirasi dari pohon bambu, yang diartikan sebagai pepohonan yang memberikan rasa tenang.

    Lexus LS Micro Concept Foto: Luthfi Andhika/detikOto

    3. Lexus LS Micro Concept

    Tidak hanya menawarkan kendaraan mewah untuk mobilitas, Lexus memahami kebutuhan kendaraan personal mewah juga menjadi hal yang penting di masa depan. Untuk itu pada JMS 2025 Lexus juga ikut memperkenalkan Lexus LS Micro Concept.

    Lexus LS Micro Concept merupakan micro mobility yang diperuntukkan untuk menjadi kendaraan untuk personal dalam kota, yang nyaman dan pribadi. Kendaraan konsep ini juga akan memiliki sistem berkendara otomatis atau autonomous yang memudahkan personal berpindah.

    “Sebagai seri flagship, kendaraan-kendaraan ini menjadi ujung tombak Lexus menuju masa depan. Masa depan di mana konsumen dapat merancang gaya hidup mewah mereka sendiri, jelas bahwa masa depan itu akan terdiri dari banyak elemen bukan hanya mobil (dengan empat roda saja),” ujar Simon.

    “Selama 36 tahun, Lexus telah memadukan produk dengan pengalaman gaya hidup. Kami telah membuktikan bahwa kami bisa berevolusi tanpa kehilangan identitas Lexus, sebuah brand yang kuat karena keberagaman,” Simon menambahkan.

    Jika dilihat dari desain yang disajikan, mobil konsep ini memang diperuntukkan untuk satu penumpang, sebagai alat mobilitas dalam kota untuk berpindah dari titik satu ke titik lainnya.

    Lexus Sport Concept Foto: Luthfi Andhika/detikOto

    4. Lexus Sport Concept

    Lexus juga memperlihatkan mobil konsep sedan sport terbaru yang disapa Lexus Sport Concept. Sebuah mobil yang memang dilahirkan untuk menjadi kendaraan yang otentik memiliki DNA mobil sport yang menawarkan extreme performance.

    Soal performa memang Lexus belum membocorkannya. Meski demikian Chief Branding Officer Lexus, Simon Humphries memastikan mobil sport ini akan memenuhi kebutuhan adrenalin pecinta mobil sport.

    “Kami percaya bahwa emosi dalam berkendara akan selalu penting. Karena itu, kami menghadirkan Lexus Sport Concept, pengalaman berkendara yang melibatkan semua indra, benar-benar imersif,” kata Simon.

    Lexus Catamaran Concept Foto: Luthfi Andhika/detikOto

    5. Lexus Catamaran Concept

    Bicara soal kendaraan konsep yang satu ini, dijamin semuanya tidak akan pernah membayangkan Lexus akan melahirkan sebuah kapal atau Yacht Luxury, yang memang pas dimiliki para miliarder dunia.

    Lexus Catamaran Concept, dihadirkan dengan mengutamakan kemewahan kelas atas sesungguhnya. Yacht ini diklaim akan mampu menemani para miliarder dunia untuk mengarungi lautan dengan sempurna, bersama sistem navigasi otomatis.

    Para miliarder dunia juga tidak perlu takut saat di laut kehabisan bahan bakar. Karena Lexus Catamaran Concept akan dibekali sistem solar panel hard sail. Belum lagi tampilan mewah pada bagian interior. Siapapun yang berada di dalamnya, akan merasakan kemewahan dan kenyamanan yang luar biasa.

    “Teknologi ini akan mengubah cara kita hidup, membuat orang bisa menikmati kehidupan mandiri, mewah, dan terhubung, bahkan di luar jaringan listrik. Dan kebebasan itu tidak hanya di udara. Bayangkan sebuah Catamaran otonom yang membawa privasi dan petualangan di laut tempat untuk benar-benar melarikan diri dari rutinitas,” kata Simon.

    “Hadirin sekalian, kemewahan sejati adalah Leadership, dan kemewahan akan selalu berkembang. Di Lexus, kami percaya setiap orang adalah brand bagi dirinya sendiri. Kami ingin berjalan sejajar dengan pelanggan kami, melihat dunia melalui perspektif baru, dan membantu mereka menemukan cakrawala tanpa batas, namun tetap merasa seperti di rumah sendiri,” tutup Simon.

    (lth/lua)

  • 5 Sikap yang Dianggap Aneh tapi Bisa Jadi Otak Cerdas, Punya Salah Satunya?

    5 Sikap yang Dianggap Aneh tapi Bisa Jadi Otak Cerdas, Punya Salah Satunya?

    Jakarta

    Dulu, banyak orang merasa malu dengan sifat, kebiasaan, atau perilaku yang dianggap berbeda dari kebanyakan orang. Namun seiring waktu, cara pandang masyarakat terhadap hal-hal tersebut ikut berubah.

    Kini, beberapa sikap yang dulu terlihat aneh justru bisa menjadi tanda kecerdasan, kedewasaan berpikir, dan kesadaran diri yang tinggi. Dikutip dari Your Tango, berikut penjelasannya.

    1. Introvert

    Sifat introvert dulu sering dianggap sesuatu yang perlu disembunyikan. Namun kini, justru dipandang sebagai salah satu tanda kecerdasan. Orang introvert dikenal sebagai pemikir yang mendalam, karena mereka cenderung menghabiskan lebih banyak waktu untuk menelusuri pikirannya sendiri, mengenali emosinya, dan memproses informasi dalam situasi sosial dibandingkan orang ekstrovert.

    Dalam interaksi sosial, orang introvert sering dianggap ‘pemalu’ atau terlalu pendiam. Padahal, menjadi sosok yang lebih banyak mendengarkan daripada berbicara justru bisa menunjukkan kecerdasan emosional dan intelektual yang lebih tinggi.

    Mereka cenderung mengajukan pertanyaan yang bermakna, membuat orang lain merasa didengar, serta membangun hubungan yang lebih kuat dengan cara memusatkan perhatian dan energi mereka secara tulus kepada orang di sekitarnya.

    2. Menyukai Waktu Sendiri

    Bagi banyak orang, bersosialisasi bisa membuat mereka merasa lebih bahagia dan sehat. Namun, sebuah penelitian dari British Journal of Psychology justru menemukan hal sebaliknya untuk orang-orang dengan tingkat kecerdasan tinggi, mereka lebih menikmati waktu sendirian. Menghabiskan waktu dengan diri sendiri justru membuat mereka merasa lebih tenang dan terpenuhi.

    Kecenderungan untuk menikmati waktu sendiri, seperti menekuni hobi, merenung, atau mengurai pikiran tanpa gangguan, kini dipandang sebagai tanda kecerdasan, bukan sesuatu yang perlu disembunyikan.

    Kebiasaan ini membantu seseorang membangun pengendalian emosi dan kesadaran diri yang lebih baik. Selain itu, aktivitas menyendiri juga berperan positif dalam meningkatkan kreativitas, menjaga kesehatan otak dan mental, serta memperkuat jati diri dan rasa percaya diri.

    3. Memiliki Hobi Unik atau Spesifik

    Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba hal baru dan menekuni hobi yang jarang diminati orang lain juga dapat menjadi tanda kecerdasan. Sebuah studi dari jurnal Neuron menunjukkan orang dengan IQ tinggi cenderung tertarik pada hal-hal ‘niche’, bidang atau hobi yang biasanya diabaikan oleh kebanyakan orang.

    Tak jarang, mereka yang punya hobi unik justru sempat merasa malu atau dianggap aneh. Entah karena dulu diejek saat kecil karena suka membaca, bermain catur, belajar bahasa asing, atau meneliti budaya tertentu. Padahal, menekuni hobi yang spesifik adalah cara mereka menyalurkan rasa ingin tahu dan kedalaman berpikir, yang kini diakui sebagai tanda kecerdasan.

    4. Berbagi Kisah Tentang Kesehatan Mental

    Dulu, membicarakan kesehatan mental, pengalaman pahit, atau trauma dianggap tabu. Banyak orang memilih diam karena takut dinilai lemah atau ‘tidak normal’.

    Namun penelitian dari Frontiers in Psychiatry menunjukkan pengalaman sulit justru bisa membentuk ketangguhan dan kedewasaan emosional pada seseorang. Mereka yang pernah menghadapi trauma sering kali memiliki pemahaman diri yang lebih dalam serta kemampuan beradaptasi yang kuat untuk menjalani hidup dengan lebih bermakna.

    Kini, semakin banyak orang yang terbuka berbagi kisah tentang kesehatan mental dan perjuangan mereka, menandakan pergeseran positif dalam masyarakat. Keberanian untuk menghadapi masa lalu ini justru menunjukkan kecerdasan emosional dan kesadaran diri yang membantu seseorang hidup lebih produktif dan berdaya.

    5. Sensitif Secara Emosional

    Penelitian dalam Journal of Intelligence menemukan adanya hubungan antara kecerdasan emosional, kepekaan, dan tingkat kecerdasan umum yang tinggi. Individu yang cerdas tidak hanya unggul secara intelektual, tetapi juga memiliki kemampuan memahami dan mengelola emosi dengan lebih baik.

    Dulu, orang yang ‘terlalu sensitif’ sering dianggap lemah. Namun kini, sifat itu justru dilihat sebagai kekuatan, tanda empati, kesadaran diri, dan kemampuan membangun hubungan yang sehat. Kepekaan emosional membuat seseorang lebih mampu memproses perasaan secara mendalam, berpikir kritis, serta tumbuh menjadi pribadi yang lebih matang dan bijaksana.

    Halaman 2 dari 3

    (suc/kna)

  • Humas dan Pustakawan dalam Semangat Sumpah Pemuda

    Humas dan Pustakawan dalam Semangat Sumpah Pemuda

    Bisnis.com, JAKARTA – Setiap bangsa memiliki masa, kejujuran informasi menentukan arah sejarahnya. Kita pernah mengalami itu di masa pergerakan, ketika kabar dan surat-surat perjuangan menjadi alat penyatu tekad kemerdekaan. Kini, di abad ke-21, bangsa Indonesia kembali dihadapkan pada ujian yang serupa namun dalam wujud yang berbeda, yakni krisis makna di tengah melimpahnya informasi.

    Informasi yang dulu menjadi sumber pencerahan kini bisa berubah menjadi sumber kebingungan. Ketika setiap orang dapat menjadi penyampai pesan, batas antara fakta dan opini, antara data dan narasi, semakin kabur. Dalam situasi seperti itu, komunikasi publik bukan hanya soal kecepatan menyampaikan pesan, tetapi tentang bagaimana menjaga makna agar tidak terdistorsi di tengah kebisingan digital.

    Di sinilah peran Humas (Hubungan Masyarakat) dan Pustakawan menjadi sangat strategis. Keduanya merupakan komunikator publik yang berada di garda depan penyebaran pengetahuan dan pembentukan kepercayaan sosial. Meskipun berasal dari disiplin yang berbeda, keduanya memiliki tanggung jawab moral yang sama, yaitu memastikan bahwa informasi yang sampai kepada publik bersumber dari niat baik, disampaikan dengan etika, dan berorientasi pada kepentingan bangsa. Humas sebagai penjaga kredibilitas badan publik, Pustakawan sebagai komunikator pengetahuan.

    Dalam pandangan Harold D. Lasswell (1948), komunikasi yang efektif dapat diringkas dalam pertanyaan sederhana. Who says what, in which channel, to whom, and with what effect? Pertanyaan itu menegaskan bahwa kualitas komunikasi sangat ditentukan oleh siapa yang berbicara dan bagaimana ia menyampaikan pesannya.

    Humas adalah representasi dari lembaga. Wajah dan suara yang menentukan apakah publik akan percaya atau justru curiga. Fungsi utamanya bukan sekadar menyampaikan informasi, melainkan membangun dan memelihara kepercayaan publik (public trust). Dalam konteks lembaga negara seperti Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI), kepercayaan itu dibangun melalui komunikasi yang transparan, konsisten, dan berorientasi pelayanan.

    Humas lembaga publik dituntut untuk menjadi komunikator yang adaptif. Mereka harus mampu mengelola pesan di berbagai saluran. Misalnya, mulai dari pernyataan resmi di situsnya, hingga informasi populer di kanal media sosialnya. Tidak hanya itu, kolaborasi Humas dengan Pustakawan dapat dibuktikan dalam kerja-kerja komunikator, mulai dari klarifikasi isu hingga kampanye literasi digital. Mereka tidak hanya bekerja dalam ranah informasi, tetapi juga mengelola persepsi dan reputasi.

    Cutlip, Center, dan Broom (2006) dalam Effective Public Relations menyebut Humas sebagai fungsi manajemen yang membangun dan memelihara hubungan saling pengertian antara organisasi dan publiknya. Dalam era disinformasi, fungsi itu bergeser dari sekadar hubungan ke arah tanggung jawab moral: bagaimana memastikan masyarakat memperoleh informasi yang benar, tidak menyesatkan, dan memberi manfaat sosial.

    Ketika terjadi krisis informasi, misalnya penyebaran hoaks, kesalahan data, atau miskomunikasi kebijakan, Humas dituntut untuk bertindak cepat, akurat, dan beretika. Di sinilah profesionalitas komunikator diuji. Bukan hanya bagaimana ia menenangkan situasi, menguraikan informasi agar public teredikasi, melainkan juga bagaimana ia menjaga kepercayaan publik agar tetap utuh.

    Jika Humas adalah komunikator pesan, maka pustakawan adalah komunikator makna. Mereka tidak hanya menyimpan buku atau naskah, melainkan mengelola pengetahuan. Di tangan pustakawan, informasi mentah diubah menjadi pengetahuan yang terorganisasi, tervalidasi, dan mudah diakses.

    McQuail (2010) dalam Mass Communication Theory menekankan bahwa fungsi komunikator publik tidak sekadar menyampaikan pesan, tetapi menciptakan shared understanding atau kesepahaman bersama yang menjadi dasar bagi kohesi sosial. Pustakawan melaksanakan fungsi ini melalui literasi informasi, pelestarian sumber pengetahuan, dan pendidikan publik.

    Dalam konteks Perpusnas RI, pustakawan menjadi jembatan antara masa lalu dan masa depan. Melalui pengelolaan naskah-naskah Nusantara, mereka menjaga warisan pengetahuan bangsa agar tidak hilang ditelan zaman. Pengarsipan, digitalisasi, dan promosi naskah bukan semata kegiatan teknis, tetapi bagian dari komunikasi kebangsaan. Naskah-naskah itu berisi nilai moral, etika sosial, dan filosofi hidup yang membentuk identitas nasional.

    Di era digital, pustakawan tidak lagi hanya berada di balik meja, melainkan aktif di ruang publik. Pustakawan mengedukasi masyarakat tentang cara menilai kredibilitas sumber, memverifikasi informasi, dan menggunakan media digital dengan bijak. Mereka adalah “silent educators” yang menanamkan literasi sebagai bentuk ketahanan nasional terhadap arus disinformasi.

    Humas dan pustakawan sesungguhnya memiliki tiga nilai fundamental yang sama, yaitu kepercayaan publik, integritas, dan etika komunikasi. Mereka bekerja untuk melayani masyarakat, bukan sekadar menyenangkan atasan. Baik Humas maupun pustakawan beroperasi di atas landasan etika profesional dan kebenaran data.

    Sinergi keduanya menciptakan ekosistem komunikasi yang sehat. Humas memastikan pesan lembaga disampaikan dengan kredibel, sementara pustakawan memastikan isi pengetahuan yang dibagikan benar dan terverifikasi.

    Perpusnas RI telah menjadi contoh bagaimana kolaborasi dua profesi ini bisa membangun ekosistem literasi yang kuat. Dalam program Kelas Literasi Anak (KELANA) Spesial Hari Sumpah Pemuda, misalnya, pendekatan literasi tidak hanya dilakukan lewat membaca, tetapi juga melalui psikoedukasi dan keterampilan olah wicara. Di sini, pustakawan, humas, dan komunitas bekerja bersama menanamkan nilai keberanian berbicara, empati, serta kecintaan terhadap pengetahuan sejak usia dini.

    Program semacam ini membuktikan bahwa komunikasi publik tidak berhenti pada penyebaran informasi, tetapi meluas menjadi pendidikan karakter. Itulah makna terdalam dari fungsi komunikator publik dalam lembaga literasi negara: menjadi penjaga makna, bukan sekadar penyampai berita.

    Sumpah Pemuda dan Literasi Digital

    Ketika para pemuda tahun 1928 mengikrarkan Sumpah Pemuda, mereka tidak hanya menyatukan bahasa, bangsa, dan tanah air, tetapi mereka juga menyatukan makna. Mereka memahami bahwa bangsa yang tercerai secara makna akan mudah goyah secara politik dan sosial.

    Kini, Indonesia kembali berada di persimpangan serupa, bahwa tantangan terbesar bukan lagi kolonialisme asing, melainkan kolonialisme informasi. Jika dulu bangsa ini berjuang melawan penjajahan fisik, kini ia berjuang melawan penjajahan algoritma, bias media, dan banjir hoaks yang menyesatkan.

    Dalam konteks kekinian, makna “Satu Nusa” dapat dibaca sebagai komitmen menjaga kedaulatan informasi nasional. Tanah air tidak hanya sebidang wilayah geografis, tetapi juga ruang pengetahuan tempat warga bangsa membangun kesadaran bersama.

    Humas menjadi penjaga agar ruang itu tidak tercemar oleh informasi palsu. Mereka memastikan bahwa komunikasi publik yang keluar dari lembaga negara, termasuk Perpusnas, berbasis data dan memperkuat rasa percaya terhadap institusi publik. Pustakawan memastikan isi pengetahuan yang menjadi referensi publik tetap orisinal dan dapat dipertanggungjawabkan.

    Ketika kedua peran ini berjalan seiring, bangsa memiliki fondasi kuat. Fondasi itu adalah informasi yang akurat dan publik yang literat. Itulah bentuk baru dari “kemerdekaan berpikir” yang menjadi cita-cita para pendiri bangsa.

    Makna “Satu Bangsa” kini menemukan relevansinya dalam kolaborasi lintas profesi dan generasi. Humas tidak bisa bekerja sendiri; mereka memerlukan pustakawan, peneliti, dan pendidik untuk memastikan bahwa pesan publik didukung oleh data dan sumber tepercaya. Sebaliknya, pustakawan membutuhkan dukungan Humas agar hasil kerjanya diketahui dan dimanfaatkan publik secara luas.

    Dengan pendekatan komunikasi publik yang efektif, nilai-nilai kearifan lokal dari naskah-naskah lama dapat dihidupkan Kembali, dalam konteks kebangsaan masa kini. Bahkan nilai-nilai tersebut dapat menjadi sumber inspirasi etika, spiritualitas, dan tanggung jawab sosial. Itulah esensi dalam kolaborasi kebangsaan, ketika setiap profesi menyumbangkan keahliannya untuk memperkuat collective intelligence bangsa.

    Bahasa menjadi sarana pemersatu. Namun, di era media sosial, bahasa juga bisa menjadi sumber perpecahan. Komentar tajam, ujaran kebencian, dan disinformasi kerap mengaburkan empati yang menjadi dasar komunikasi kebangsaan. Di titik ini, humas dan pustakawan memegang tanggung jawab penting. Kedua profesi tersebut bertugas mengembalikan bahasa publik ke fungsi aslinya, yaitu bahasa yang mencerdaskan dan menenangkan.

    Bahasa komunikasi publik seharusnya membangun pengertian, bukan mengadu domba. Ia harus inklusif, jernih, dan mengandung kejujuran. Humas mengelola pesan dengan etika, pustakawan mengelola pengetahuan dengan integritas. Keduanya mengajarkan publik untuk menggunakan bahasa yang berempati, untuk membaca dan berbicara dengan hati.

    Semangat Sumpah Pemuda bukan sekadar romantika sejarah. ia adalah kompas moral untuk menghadapi tantangan komunikasi modern. Dalam dunia yang dipenuhi informasi instan dan opini tak terbatas, semangat itu mengingatkan kita bahwa keutuhan bangsa hanya bisa dijaga jika kebenaran dijaga bersama.

    Humas dan pustakawan adalah dua penjaganya. Mereka mungkin tidak berada di barisan depan politik, tetapi merekalah yang memastikan agar bangsa ini tidak kehilangan jati dirinya di tengah perang makna. Di situlah semangat “pemuda bergerak” menemukan makna baru. Bukan lagi sekadar turun ke jalan, tetapi bergerak dalam literasi, komunikasi, dan tanggung jawab sosial.

    Pada akhirnya, Humas dan pustakawan adalah dua wajah dari satu panggilan, yaitu menjaga bangsa agar tetap bersatu dalam pengetahuan dan kebenaran. Keduanya bekerja di ruang yang berbeda, tetapi memiliki tujuan yang sama, membangun kepercayaan publik yang menjadi dasar kemajuan bangsa.

    Di tengah krisis informasi global, mereka berperan sebagai penuntun arah moral komunikasi, di mana Humas menjaga agar pesan publik tetap etis dan kredibel dan pustakawan menjaga agar isi pengetahuan tetap jernih dan terbuka. Keduanya menjadi manifestasi modern dari semangat Sumpah Pemuda, semangat untuk berpikir jernih, berkolaborasi, dan menjaga persatuan.

    Puluhan tahun setelah ikrar itu dikumandangkan, tantangan bangsa telah berubah dari perang senjata menjadi perang makna. Namun selama masih ada mereka yang bekerja dengan hati, yang menjaga kebenaran dengan tenang, dan yang berkomunikasi dengan empati, bangsa ini tidak akan kehilangan arah.

    Humas dan pustakawan mungkin bukan para orator di podium besar, tetapi merekalah penjaga nalar publik di tengah badai informasi. Selama semangat Sumpah Pemuda terus mengalir dalam kerja mereka, Indonesia akan tetap bersatu dalam bahasa yang jernih, dalam ilmu yang benar, dan dalam keyakinan bahwa pengetahuan adalah wujud paling tinggi dari cinta pada Tanah Air.

     

     

  • HUT Ke-74, Humas Polri Gelar Diskusi Keteladanan Pendiri Brimob M Jasin

    HUT Ke-74, Humas Polri Gelar Diskusi Keteladanan Pendiri Brimob M Jasin

    Jakarta

    Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari perjalanan hidup Mohammad Jasin, pendiri Brigade Mobile (Brimob) yang juga dikenal sebagai ‘Bapak Brimob’. Keteladanannya pada masa lampau dapat ditiru oleh seluruh aparat penegak hukum.

    Pada hari jadi ke-74, Divisi Humas Polri menggelar diskusi mengenai keteladanan Mohammad Jasin, Kamis (30/10). Hadir sebagai narasumber yakni Sejarawan Lorenzo Youwerissa, Kapuspen Polri Tahun 2001 Komjen (Purn) Didi Widayadi, dosen Universitas Indonesia (UI), serta pengamat sosial dan komunikasi Devie Rahmawati.

    Lorenzo selaku sejarawan mulanya bercerita mengenai momen Jasin membacakan ikrar sebagai Polisi Republik Indonesia pada tahun 1945. Setelah Jepang kalah dari sekutu, terjadi kekosongan pemerintahan di Indonesia.

    Pada 19 Agustus 1945, Jasin, yang kala itu menjabat Komandan Pasukan Polisi Istimewa Surabaya, didatangi oleh para pemuda. Ia ditanya, apakah polisi masih berpihak kepada Jepang atau kini membela Indonesia.

    “Dari sanalah dari tanggal 20 (Agustus 1945) malam, Pak Jasin mengumpulkan beberapa anggota polisi istimewa yang lain dan keputusan akhirnya adalah membacakan ikrar polisi istimewa adalah Polisi Republik Indonesia (pada) 21 Agustus 1945 jam 7 pagi,” kata Lorenzo.

    “Ini adalah merupakan sebuah inisiatif dengan penggunaan diskresi yang tepat. Apa dampaknya? Status hukum yang jelas,” ujarnya.

    Di saat yang sama, Jasin juga membina Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP). Jasin beserta anggotanya membina dan melatih badan-badan perjuangan dan pelajar mengenai cara menggunakan senjata.

    “Ini menjalin hubungan yang baik dan mengajarkan mereka (para pelajar) bagaimana menjaga Kamtibmas ketika mungkin polisi kekuatannya terbatas hanya 250 orang kala itu,” sambungnya.

    Lorenzo menjelaskan diplomasi juga menjadi kekuatan Jasin. Usai kalah dari sekutu, sebagian tentara Jepang masih berada di Indonesia.

    Terdengar kabar Belanda dan sekutunya akan kembali ke Indonesia. Jasin kemudian diminta oleh rakyat Indonesia, yang kala itu tak punya senjata api, untuk meminta senjata api kepada otoritas Jepang.

    Namun, Jepang khawatir bila rakyat Indonesia diberikan senjata, maka bisa berdampak fatal bagi keselamatan tentara Jepang yang masih tersisa di Indonesia. Dengan kekuatan diplomasinya, Jasin bisa melobi militer Jepang untuk memberikan senjata kepada rakyat Indonesia.

    “Sifat-sifat diplomasinya beliau sebenarnya yang bisa meyakinkan Jepang ‘tenang kalian (Jepang) aman, tidak perlu khawatir, saya komandan polisi’. Maka dari itu Pak Jasin bisa memberikan win win solution dari pihak rakyat mendapatkan senjata sesuai dengan keinginan mereka, sementara Jepang yang meminta keamanan dari Pak Jasin, menjamin keamanan,” jelas Lorenzo.

    Tak hanya itu, Lorenzo mengatakan Jasin juga pernah menolak kenaikan pangkat dari Presiden Megawati Soekarnoputri. Jasin, kata Lorenzo, tak mau menerima kenaikan pangkat sebelum anak buahnya naik pangkat.

    “Dia berpikir ‘kenapa saya harus naik pangkat kalau anak buah saya tidak naik pangkat. Naikkan dulu pangkat anak buah saya, baru saya mau terima’,” tutur Lorenzo menirukan reaksi Jasin.

    Dosen UI sekaligus pengamat sosial dan komunikasi, Devie Rahmawati, juga memuji keteladanan Jasin semasa hidupnya. Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kehidupan Jasin.

    “Dari beliau kita belajar komunikasi adalah taktik, bukan pelengkap di medan Surabaya hingga konsolidasi Brimob. Kemenangan bukan hanya soal daya tempur melainkan daya menjelaskan mengapa polisi hadir, apa yang kita lakukan, dan bagaimana rakyat dapat berperan,” ucap Devie.

    “Itu bahasa komunikasi komando yang meredakan panik,” lanjutnya.

    Karena keahlian komunikasinya, Jasin, terang Devie, memberikan pengalaman yang menyejukkan. Devie mengatakan Jasin bisa menyatukan langkah dan mengundang partisipasi aktif rakyat.

    “Kenapa mereka (rakyat) mau partisipasi? karena mereka mereka percaya karena komunikasi yang dilakukan polisi saat itu oleh Pak Jasin,” ujar Devie.

    “Menunjukkan polisi yang diwakili Pak Jasin saat itu melewati zamannya. Kini teladan itu makin relevan,” lanjutnya.

    Kapuspen Polri 2001, Komjen (purn) Didi Widayadi, mengatakan polisi masa kini perlu meneladani Didi. Polisi, tutur Didi, harus bisa melanjutkan semangat Jasin.

    “Tentunya kita harus bisa mengidentifikasi apa nilai-nilai Jasin dengan semangat perjuangan dan justifikasinya mengapa kok (Jasin) dapat nilai-nilai organik, nilai-nilai mendasar itu sampai revolusi,” imbuh Didi.

    Sebagai informasi, Mohammad wafat pada 3 Mei 2012 di RS Polri Kramat Jati, Jakarta, dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata. Atas jasa-jasanya yang luar biasa, Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden No. 116/TK/Tahun 2015 menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada M Jasin.

    Ia menjadi polisi pertama dalam sejarah Republik Indonesia yang memperoleh gelar tersebut. Penghargaan ini menegaskan perannya sebagai tokoh pejuang, pendiri Brimob, serta sosok polisi teladan yang tidak hanya berjuang di medan tempur, tetapi juga di panggung diplomasi dan kenegaraan.

    Halaman 2 dari 4

    (isa/dhn)

  • Siap-Siap Ada Gangguan Suplai Air di Jakarta pada 31 Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Siap-Siap Ada Gangguan Suplai Air di Jakarta pada 31 Oktober 2025, Ini Daftar Wilayah Terdampak

    Adapun 53 daftar wilayah Jakarta yang suplai airnya bakal terganggu pada 31 Oktober 2025, antara lain Kemayoran, Johar Baru, Cempaka Putih, Senen, Jatinegara, Matraman, Pulo Gadung, Cakung, Kelapa Gading, Koja, Tanjung Priok, dan Pademangan.

    Lalu, Gunung Sahari Utara, Pasar Baru, Gunung Sahari Selatan, Harapan Mulya, Kebon Kosong, Kemayoran, Serdang, Sumur Batu, Utan Panjang, Cempaka Baru, Galur, Johar Baru, Kampung Rawa, Tanah Tinggi, Cempaka Putih Barat, Cempaka Putih Timur, Rawasari, Bungur, Kenari, Kramat, Kwitang, Paseban, Senen, Bali Mester, Cipinang, Jati, Jatinegara Kaum.

    Kemudian, gangguan juga akan terjadi di Pisangan Timur, Rawamangun, Kayu Manis, Kebon Manggis, Pal Meriam, Kayu Putih, Pulo Gadung, Cakung Barat, Cakung Timur, Jatinegara, Penggilingan, Rawa Terate, Ujung Menteng.

    Cipinang Besar Selatan, Cipinang Muara, Kelapa Gading Barat, Kelapa Gading Timur, Pegangsaan Dua, Rorotan, Kebon Bawang, Koja Selatan, Koja Utara, Sungai Bambu, Tanjung Priok, Pademangan Timur, dan Sunter Jaya juga bakal terdampak gangguan.

     

  • Kamis, layanan Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Kamis, layanan Samsat Keliling tersedia di 14 lokasi Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya pada Kamis tersedia di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek).

    Berikut 14 lokasi gerai Samsat Keliling di Jadetabek berdasarkan informasi akun X (dulu Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB;

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB;

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB;

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan 09.00-15.00 dan WIB dan Gudang Sarinah Cikoko, Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB;

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-14.00 WIB, dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB;

    6. Kota Tangerang di halaman Alun-alun Cibodas dan parkiran Busway Foodmoshpere 09.00-13.00 WIB;

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB;

    8. Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper dan Fresh Market Green Lake City Cipondoh 09.00-12.00 WIB;

    9. Ciputat di Kantor Kelurahan Pondok Betung dari jam 09.00-11.00 WIB.

    10. Kelapa Dua di halaman Gtown Hose Square Gading 08.00-14.00 WIB;

    11. Kota Bekasi di Mono Cafe Pekayon Jaya, Bekasi Selatan 08.00-12.00 WIB;

    12. Kabupaten Bekasi di Central Lippo Cikarang pukul 09.00-14.00 WIB;

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok dan Kantor Kelurahan Tugu pukul 08.00-14.00 WIB;

    14. Cinere di halaman Kantor Kelurahan Pasir Putih 08.00-12.00 WIB.

    Melalui layanan tersebut, masyarakat dapat melakukan pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Sejumlah dokumen persyaratan yang harus dibawa, yakni KTP asli pemilik kendaraan, BPKB, dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Persyaratan lainnya, yaitu pemohon tidak memiliki tunggakan PKB selama lebih dari satu tahun.

    Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk pembayaran PKB lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan dapat dilakukan di kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • 6
                    
                        Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November
                        Megapolitan

    6 Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November Megapolitan

    Daftar Wilayah Jakarta Terdampak Air PAM Mati pada 31 Oktober-1 November
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Sebanyak 53 kelurahan di Jakarta akan mengalami penghentian sementara aliran air bersih pada Jumat (31/10/2025) pukul 22.00 WIB hingga Sabtu (1/11/2025) 02.00 WIB.
    Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, menyebut, penghentian sementara ini berdampak pada 311.528 pelanggan di tiga wilayah Jakarta, yaitu Jakarta Pusat, Jakarta Timur, dan Jakarta Utara, akibat pekerjaan kelistrikan dari PLN yang berdampak pada operasional Instalasi Pengolahan Air (IPA) Pulogadung, salah satu instalasi utama milik PT PAM Jaya.
    “Selama proses tersebut, sebanyak 311.528 pelanggan PAM Jaya di 53 kelurahan akan mengalami gangguan suplai. Wilayah terdampak meliputi sebagian area di Jakarta Pusat, Jakarta Timur, Jakarta Utara,” ucap Direktur Utama PAM Jaya, Arief Nasrudin, dalam konferensi pers di Kantor PAM Jaya, Bendungan Hilir, Jakarta Pusat, Rabu (29/10/2025).
    1. Gunung Sahari Utara
    2. Pasar Baru
    3. Gunung Sahari Selatan
    4. Harapan Mulya
    5. Kebon Kosong
    6. Kemayoran
    7. Serdang
    8. Sumur Batu
    9. Utan Panjang
    10. Cempaka Baru
    11. Galur
    12. Johar Baru
    13. Kampung Rawa
    14. Tanah Tinggi
    15. Bungur
    16. Kenari
    17. Kramat
    18. Kwitang
    19. Paseban
    20. Senen
    21. Bali Mester
    22. Cipinang
    23. Jati
    24. Jatinegara Kaum
    25. Pisangan Timur
    26. Rawamangun
    27. Kayu Manis
    28. Kebon Manggis
    29. Pal Meriam
    30. Kayu Putih
    31. Pulogadung
    32. Cakung Barat
    33. Cakung Timur
    34. Jatinegara
    35. Penggilingan
    36. Rawa Terate
    37. Ujung Menteng
    38. Cipinang Besar Selatan
    39. Cipinang Muara
    40. Kelapa Gading Barat
    41. Kelapa Gading Timur
    42. Pegangsaan Dua
    43. Rorotan
    44. Kebon Bawang
    45. Koja Selatan
    46. Koja Utara
    47. Sungai Bambu
    48. Tanjung Priok
    49. Pademangan Timur
    50. Sunter Jaya
    51. Warakas
    52. Papanggo
    53. Lagoa
    Untuk mengantisipasi gangguan, PAM Jaya menyiagakan 62 unit mobil tangki air yang akan ditempatkan di kelurahan-kelurahan terdampak bekerja sama dengan pihak kelurahan.
    Selain itu, kantor layanan area bisnis Senen, Klender, Pulogadung, Gudang Air, Kelapa Gading, Dewaruci, Yos Sudarso, dan Sunter akan tetap buka selama akhir pekan agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan langsung.
    “Kami tetap buka Sabtu dan Minggu agar pelanggan bisa menyampaikan keluhan langsung,” ujar Direktur Operasional PAM Jaya, Syahrul Hasan.
    Direktur Teknik PAM Jaya, Akhmad Santika, menambahkan, PAM Jaya menggunakan daya listrik sebesar 5.300 KVA atau setara dengan tegangan menengah ke atas di atas 20.000 watt, sehingga perawatan rutin menjadi keharusan.
    “Ini sesuatu yang normal di dalam operasional, itu namanya perawatan pasti ada dan harus dilaksanakan sebagai salah satu preventif kehandalan peralatan, itu dari PLN,” ucap Santika.
    PAM Jaya memastikan pelanggan dapat memantau informasi dan meminta bantuan air bersih melalui call center 1500223, WhatsApp 0819-999-02323, atau aplikasi super apps CRM Pemprov DKI Jakarta.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.