kab/kota: Jati

  • Geger Penemuan 2 Kerangka Manusia di Bekas Gedung Terbakar Demo Gaji DPR di Kwitang

    Geger Penemuan 2 Kerangka Manusia di Bekas Gedung Terbakar Demo Gaji DPR di Kwitang

    Bisnis.com, JAKARTA — Polres Metro Jakarta Pusat masih menyelidiki penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar dan tidak dapat dikenali di Kantor Administrasi Lantai 2 Gedung ACC Kwitang, Senen.

    Saat tim mengecek kantor tersebut, lanjut dia, ditemukan dua kerangka manusia yang hangus terbakar dan sudah tidak dapat dikenali.

    “Kami terima laporan pada Kamis (30/10) dari tim teknis gedung yang tengah mengecek konstruksi dalam rangka renovasi karena kondisi gedung sudah terbakar habis,” kata Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro dilansir dari Antara, Jumat (31/10/2025).

    Dari laporan petugas kantor tersebut, pihaknya langsung mendatangi tempat kejadian perkara untuk dilakukan olah TKP.

    Susatyo menambahkan kedua kerangka manusia yang ditemukan tersebut, kini sudah berada di RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan pemeriksaan forensik lebih lanjut, termasuk pengambilan sample DNA.

    “Kami saat ini masih melakukan penyelidikan terkait penemuan dua kerangka manusia dalam kondisi hangus terbakar yang sudah tidak dikenali,” ujarnya.

    Berdasarkan hasil olah TKP, kata dia, ditemukan dua kerangka manusia yang tertimbun plafon yang terbakar.

    “Kami masih menunggu hasil dari tim kedokteran forensik RS Polri. Perkembangan akan kami sampaikan lebih lanjut,” kata Susatyo.

  • Bau Busuk dari Semak Tepi Jalan Ungkap Misteri Jasad Bayi di Lampung

    Bau Busuk dari Semak Tepi Jalan Ungkap Misteri Jasad Bayi di Lampung

    LAMPUNG SELATAN – Polres Lampung Selatan masih melakukan penyelidikan terkait penemuan jasad bayi tanpa identitas di area perkebunan karet PTPN VII Trikora, Dusun VI, Desa Rejomulyo, Kecamatan Jati Agung, pada Kamis sore kemarin. 

    Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Lampung Selatan AKP Indik Rusmono mengatakan,  pihaknya telah melakukan langkah awal penyelidikan, termasuk olah tempat kejadian perkara (TKP), pemeriksaan saksi, dan pengumpulan barang bukti di lokasi.

    “Kami sudah mengamankan tas ransel abu-abu yang menjadi tempat ditemukannya jasad bayi tersebut. Saat ini jenazah sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi oleh tim forensik,” kata Indik di Kalianda, Antara, Jumat, 31 Oktober.

    Ia menjelaskan, pemeriksaan medis akan difokuskan pada identifikasi jenis kelamin, usia, dan penyebab kematian bayi.

    “Kondisi jasad sudah membusuk, namun hasil autopsi akan sangat membantu kami mengetahui apakah ada tanda-tanda kekerasan atau faktor lain yang menyebabkan kematian,” ujarnya.

    Polisi kini juga tengah menelusuri kemungkinan adanya saksi tambahan atau rekaman kamera pengawas (CCTV) di sekitar area perkebunan untuk mengungkap pelaku yang membuang bayi tersebut.

    “Kami mengimbau masyarakat yang mengetahui atau melihat sesuatu yang mencurigakan agar segera melapor. Informasi sekecil apa pun sangat berarti untuk mengungkap kasus ini,” tegasnya.

    Menurut Indik, jasad bayi pertama kali ditemukan oleh seorang buruh sadap karet bernama Kaswanto (55), yang mencium bau busuk menyengat dari arah semak di tepi jalan kebun sekitar pukul 16.00 WIB.

    “Ketika menelusuri sumber bau, ia menemukan tas ransel abu-abu tergeletak di rerumputan. Setelah dibuka, ternyata di dalamnya terdapat jasad bayi dalam kondisi sudah membusuk dan dikerumuni belatung,” kata Indik.

    Polisi masih menunggu hasil autopsi dan berharap laporan masyarakat dapat membantu mempercepat proses penyelidikan kasus ini.

  • Satu RT di Jaksel masih terendam banjir

    Satu RT di Jaksel masih terendam banjir

    Jakarta (ANTARA) – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menyatakan hingga Jumat petang masih ada satu rukun tetangga (RT) di Jakarta Selatan yang terendam banjir, meski ketinggian tinggal 30 sentimeter (cm)

    “Di Kelurahan Jati Padang ada satu RT yang masih terendam banjir,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta Mohamad Yohan di Jakarta, Jumat.

    Menurut dia, ketinggian air yang merendam di satu RT tersebut hingga pukul 18.00 WIB yaitu 30 sentimeter (cm). Banjir di daerah itu disebabkan curah hujan tinggi, meluapnya Kali PHB dan jebolnya tanggul Baswedan.

    Ia memastikan bahwa seluruh RT yang sempat terendam banjir sudah surut, kecuali di satu RT di Kelurahan Jati padang yang masih tergenang.

    Sementara itu, untuk para pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing, setelah wilayahnya dipastikan surut dari genangan air.

    “Pengungsi sudah kembali ke rumah masing-masing,” ujarnya.

    BPBD DKI Jakarta mengerahkan personel untuk memonitor kondisi genangan di setiap wilayah dan mengkoordinasikan unsur Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.

    BPBD DKI mengimbau kepada masyarakat agar tetap berhati-hati dan waspada terhadap potensi genangan. Dalam keadaan darurat, segera hubungi nomor telepon 112.

    “Layanan ini gratis dan beroperasi selama 24 jam non-stop,” katanya.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Rumah dan warung di Jati Padang jebol akibat diterjang banjir

    Rumah dan warung di Jati Padang jebol akibat diterjang banjir

    Jakarta (ANTARA) – Sebuah rumah warga dan warung di RT 03/RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, jebol akibat diterjang banjir yang melanda kawasan tersebut pada Kamis (30/10).

    “Rumah saya dan di samping ada warung yang juga jebol,” kata pemilik rumah, Yuni (38) kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Yuni mengatakan dinding rumahnya jebol dengan tinggi sekitar satu meter.

    Adapun lokasi rumah Yuni berjarak sekitar 20 meter dari tanggul Baswedan yang juga jebol, sehingga membuat luapan Kali Pulo masuk ke sejumlah rumah warga.

    Peristiwa itu terjadi pukul 17.30 WIB ketika Yuni sedang tidak di lokasi. Hanya ada anak perempuannya bernama Naza.

    “Kejadiannya pada Kamis (30/10) pukul 17.30. Jadi, anak saya curiga kok rumah tertutup pintu. Pas dia buka, sudah habis semua,” ucapnya.

    Anaknya pun tidak sempat menyelamatkan barang-barang di dalam rumah. Alhasil, baju, kasur, kipas dan peralatan rumah tangga lainnya terendam oleh banjir yang sempat setinggi dada.

    Yuni menduga, tembok rumahnya jebol itu bukan karena tanah di rumahnya yang terkikis, melainkan kuatnya arus dari Kali Pulo akibat tanggul Baswedan yang jebol.

    Kini, ibu tiga anak itu hanya bisa pasrah dan memilih mengungsi di Mushala Sabili.

    Ketua RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Abdul Kohar berharap Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung untuk bertindak cepat mengatasi jebolnya tanggul Baswedan agar tidak terulang kembali.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 11 RT masih tergenang banjir, pada Jumat pagi.

    Di Jakarta Selatan terdapat 11 RT, yakni satu RT di Pela Mampang dengan ketinggian air 30 cm yang disebabkan curah hujan tinggi, lima RT di Duren Tiga dengan ketinggian 150 cm yang juga disebabkan curah hujan tinggi, serta lima RT di Jati Padang dengan ketinggian 40 cm yang diakibatkan curah hujan tinggi, luapan Kali PHB dan jebolnya tanggul Baswedan.

    Sebelumnya, hujan deras melanda Jakarta sejak Kamis (30/10) pukul 16.00 WIB, sehingga menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah wilayah.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Mahasiswa ISI Yogyakarta Sulap Drone Jadi Karya Seni Estetika Nusantara

    Mahasiswa ISI Yogyakarta Sulap Drone Jadi Karya Seni Estetika Nusantara

    Liputan6.com, Jakarta – Perusahaan penyedia drone, Frogs Indonesia, berkolaborasi dengan Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) Institut Seni Indonesia (ISI) Yogyakarta meluncurkan proyek kreatif bertajuk ‘Art on Drone’.

    Dalam hal ini mahasiswa ISI menjadikan atas top cover drone pertanian Sekar Agri milik Frogs Indonesia sebagai kanvas.

    Karya lukisan bernuansa Nusantara ini dipamerkan kepada publik dalam ajang Indonesia Drone Expo (IDE) 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, yang berlangsung pada 28–30 Oktober 2025.

    Dua mahasiswa Seni Murni ISI Yogyakarta, yaitu Sintia Nurul Oktania dan Cruz Kyrie Pamangin, menjadi garda terdepan dalam proyek ini.

    Keduanya tidak sekadar merancang, melainkan melukis secara langsung di atas penutup badan drone. Produk unggulan Frogs Indonesia ini merupakan drone yang banyak digunakan dalam sektor pertanian modern.

    CEO Frogs Indonesia, Adhitya Chandra, mengatakan teknologi dan seni sama-sama lahir dari kreativitas manusia. Melalui Art on Drone, perusahaan ingin menghadirkan teknologi yang berjiwa budaya.

    “Kolaborasi ini menunjukkan bahwa inovasi bukan hanya tentang efisiensi, tetapi juga tentang karakter dan jati diri bangsa,” ujar Adhitya dalam keterangannya, Jumat (31/10/2025).

    Setiap lukisan yang tercipta membawa makna dan filosofi tersendiri, menggambarkan keindahan serta kekayaan budaya Indonesia. 

     

  • Satu RT di Jaksel masih terendam banjir

    Warga harap Pemprov DKI tindak cepat atasi jebolnya tanggul Baswedan

    Jakarta (ANTARA) – Ketua RW 06, Jati Padang, Pasar Minggu, Abdul Kohar berharap Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta untuk bertindak cepat mengatasi jebolnya tanggul Baswedan agar tidak terulang kembali.

    “Harapan saya, Insya Allah Pak Gubernur DKI Jakarta (Pramono Anung), mohon izin, mohon maaf. Ayo kita benahi Jakarta dengan bersama-sama,” kata Abdul kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Pada masa Gubernur Anies Baswedan, kata dia, sudah ada rencana pembangunan dua embung dan pelebaran kali hingga 20 meter sebagai solusi banjir, namun hingga saat ini belum terealisasi.

    Lalu, dia juga mengingatkan agar pemerintah memberikan kompensasi layak bagi warga terdampak, jika proyek tersebut kembali dijalankan.

    Dia menilai penanganan banjir Jakarta tak bisa dilakukan sendiri tanpa koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Ia menyebut air kiriman dari hulu yang tidak tertampung memperparah kondisi di hilir.

    “Kalau sinkron, balance, sama Gubernur Jawa Barat, bisa duduk bersama cari solusi. Sehingga debit air bisa dikendalikan,” ucapnya.

    Terlebih, banjir kali ini berbeda dari biasanya. Hujan deras yang terjadi menyebabkan debit air meningkat setinggi 150 sentimeter (cm) menggenangi wilayah tersebut.

    Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menyiapkan tujuh unit pompa stationer berkapasitas 400 sampai 1.000 liter untuk menangani banjir di kawasan Kemang, Mampang Prapatan dan Jati Padang, Pasar Minggu, akibat jebolnya tanggul di kawasan itu.

    Dua tanggul dua wilayah itu jebol pada Kamis (30/10) akibat tingginya curah hujan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 11 RT masih tergenang banjir, pada Jumat pagi.

    Di Jakarta Selatan terdapat 11 RT, yakni satu RT di Pela Mampang dengan ketinggian air 30 cm yang disebabkan curah hujan tinggi, lima RT di Duren Tiga dengan ketinggian 150 cm yang juga disebabkan curah hujan tinggi, serta lima RT di Jati Padang dengan ketinggian 40 cm yang diakibatkan curah hujan tinggi, luapan Kali PHB dan jebolnya tanggul Baswedan.

    Sebelumnya, hujan deras melanda Jakarta sejak Kamis (30/10) pukul 16.00 WIB, sehingga menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah wilayah.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Ini penyebab tanggul Baswedan Jaksel jebol

    Ini penyebab tanggul Baswedan Jaksel jebol

    Jakarta (ANTARA) – Ketua RW 06, Kelurahan Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Abdul Kohar menyebutkan penyebab tanggul Baswedan jebol karena lahan yang semakin sempit.

    “Kan makin lama diameter kali itu makin lama makin hilang menyempit karena ya begitulah keadaan wilayah kami, medan yang ada di Kali Pulo ini,” kata Abdul kepada wartawan di Jakarta, Jumat.

    Abdul mengatakan mantan Gubernur DKI Anies Baswedan yang sebelumnya sudah delapan kali meninjau lokasi juga turut mengatakan demikian.

    Oleh karena itu, dia menyayangkan mengapa jalur kali semakin hilang sampai ke utara. Terlebih dulunya, lahan rumah di sekitaran Masjid Al Ridwan merupakan ruang hijau.

    “Sebetulnya ini di bawah itu masih zamannya Pak Soeharto, itu adalah jalur hijau. Semua ini sekitar 7,4 hektare itu adalah jalur hijau,” ucapnya.

    Dia juga menceritakan ketinggian banjir di lokasi yang paling parah yakni mencapai 1,5 meter atau setinggi leher orang dewasa. Dengan adanya tanggul Baswedan sangat terbantu untuk menangani banjir.

    “Yang memberi nama itu juga warga, bukan Pak Anies yang minta. Tanggul Anies Baswedan itu RT dan warganya semua,” ucapnya.

    Suku Dinas Sumber Daya Air (SDA) Jakarta Selatan menyiapkan tujuh unit pompa stationer berkapasitas 400 sampai 1.000 liter untuk menangani banjir di kawasan Kemang, Mampang Prapatan dan Jati Padang, Pasar Minggu, akibat jebolnya tanggul di kawasan itu.

    Dua tanggul dua wilayah itu jebol pada Kamis (30/10) akibat tingginya curah hujan.

    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat 11 RT masih tergenang banjir, pada Jumat pagi.

    Di Jakarta Selatan terdapat 11 RT, yakni satu RT di Pela Mampang dengan ketinggian air 30 cm yang disebabkan curah hujan tinggi, lima RT di Duren Tiga dengan ketinggian 150 cm yang juga disebabkan curah hujan tinggi, serta lima RT di Jati Padang dengan ketinggian 40 cm yang diakibatkan curah hujan tinggi, luapan Kali PHB dan jebolnya tanggul Baswedan.

    Sebelumnya, hujan deras melanda Jakarta sejak Kamis (30/10) pukul 16.00 WIB, sehingga menyebabkan genangan dan banjir di sejumlah wilayah.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jaktim tuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat angin kencang

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Timur menuntaskan evakuasi belasan pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang yang melanda wilayah Jakarta pada Kamis (30/10).

    “Seluruh pohon tumbang sudah berhasil kita evakuasi tadi malam. Hujan deras disertai angin kencang pada Kamis (30/10) sore hingga malam menyebabkan 17 pohon tumbang di sejumlah titik di Jakarta Timur,” kata Kepala Suku Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Tamhut) Jakarta Timur Dwi Ponangsera di Jakarta Timur, Jumat.

    Evakuasi pohon tumbang dan sempal tersebut merupakan bukti respons cepat dari petugas Sudin Tamhut Jakarta Timur.

    “Berkat respons cepat petugas, seluruh pohon berhasil dievakuasi pada malam hari itu juga, tanpa menimbulkan korban jiwa maupun luka,” ujar Dwi.

    Sebanyak 78 personel pasukan hijau dikerahkan untuk menangani kejadian pohon tumbang tersebut.

    Sementara itu, Kepala Seksi Jalur Hijau dan Pemakaman Sudin Tamhut Jakarta Timur Made Widhi Adnyana Surya Pratita menjelaskan, dari 17 pohon yang tumbang dan sempal, tiga di antaranya menimpa rumah, garasi mobil, dan warung.

    Widhi merinci, di Jalan Mutumanikam, Kelurahan Bidaracina terdapat tiga pohon tumbang, masing-masing berjenis Angsana, Tanjung, dan Pinus.

    Lalu, satu pohon Kersen di Jalan Makmur, Kelurahan Susukan dan satu pohon Angsana di Jalan Supriyadi, Kelurahan Susukan.

    Pohon tumbang berjenis Trembesi juga terjadi di Jalan Sentra Timur, Kelurahan Pulogebang hingga menimpa warung.

    Selanjutnya, satu pohon Kedondong di Komplek Rawa Makmur, Kelurahan Cakung Timur. Kemudian, lima pohon Angsana di SMPN 281, Kelurahan Kramat Jati.

    “Satu pohon Ketapang di Jalan Surilang, Kelurahan Gedong juga tumbang kemarin,” ucapnya.

    Selain itu, sebanyak tiga pohon Angsana tumbang di Jalan Raya Condet, Kelurahan Batu Ampar. “Untuk dua pohon sempal terjadi di Jalan Raya Bogor KM 22, Kelurahan Ciracas berjenis pohon Angsana dan di Jalan Trikora Kelurahan Gedong berjenis Trembesi,” katanya.

    Dia mengimbau, kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati dan waspada saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.

    “Jangan berteduh atau memarkirkan kendaraan di bawah pohon. Kami akan semaksimal mungkin melakukan upaya pencegahan pohon tumbang dan sempal,” kata Widhi.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kelurahan Cawang jadi lokasi percontohan kuliner hijau

    Kelurahan Cawang jadi lokasi percontohan kuliner hijau

    Jakarta (ANTARA) – Kelurahan Cawang, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur ditetapkan sebagai lokasi percontohan program Kuliner Hijau untuk usaha berskala Surat Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan (SPPL) yang menerapkan praktik ramah lingkungan.

    “Melalui pilot project ini, kami ingin para pelaku usaha memahami pengelolaan dampak lingkungan dari kegiatan usaha mereka, sekaligus mendukung upaya pemulihan lingkungan di wilayah Jakarta,” ujar Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

    Asep mengatakan, Kelurahan Cawang dipilih karena memiliki nilai historis dan posisi strategis sebagai penghubung antara Jakarta, Bogor, dan Bekasi. Namun, wilayah itu belum memiliki program lingkungan hidup yang secara khusus menyasar sektor UMKM kuliner di sana.

    Program Kuliner Hijau bertujuan meningkatkan kapasitas pelaku usaha dalam mengelola dampak lingkungan, mencakup pengolahan air limbah, pengendalian emisi udara, pengurangan sampah, serta pencegahan gangguan seperti bau dan kebisingan.

    Asep menjelaskan, tahapan program meliputi bimbingan teknis pengelolaan lingkungan, penyusunan rencana aksi, serta pembuatan proposal kemitraan.

    Saat bimbingan teknis, pelaku usaha akan mendapatkan pelatihan langsung dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dan tim teknis DLH DKI Jakarta mengenai penggunaan grease trap (alat penyaring lemak dan minyak dari air limbah), sistem pengolahan air limbah, teknologi pengendali emisi, serta penyusunan dokumen Matriks Pengelolaan Pemantauan Lingkungan.

    Lalu, sebagai bagian dari upaya memperkuat kesadaran lingkungan di sektor kuliner, DLH DKI Jakarta membentuk Komunitas Kuliner Hijau sebagai wadah berbagi pengalaman, inovasi, dan kolaborasi antarpelaku UMKM dalam menerapkan praktik usaha berkelanjutan.

    Komunitas tersebut juga akan membuka peluang kerja sama penyediaan sarana pengendalian pencemaran, seperti grease trap, instalasi pengolahan air limbah (IPAL) tepat guna, serta pengelolaan sampah organik dan minyak jelantah.

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga Lampung Selatan Geger Temukan Jasad Bayi dalam Tas di Perkebunan Karet

    Warga Lampung Selatan Geger Temukan Jasad Bayi dalam Tas di Perkebunan Karet

    Liputan6.com, Jakarta – Warga Desa Rejo Mulyo Kecamatan Jati Agung, Lampung Selatan digegerkan penemuan jasad bayi yang sudah membusuk di dalam sebuah tas ransel warna abu-abu. Bayi malang itu ditemukan di tepi jalan perkebunan karet milik PTPN VII Trikora, Kamis sore (30/10/2025).

    Penemuan jasad tersebut pertama kali diketahui oleh seorang buruh penyadap karet bernama Kaswanto. Saat sedang bekerja, ia mencium aroma busuk menyengat dari arah semak-semak di pinggir jalan.

    Curiga, Kaswanto kemudian mendekati sumber bau dan menemukan sebuah tas ransel tergeletak di rerumputan. Ketika dibuka, saksi terkejut melihat isi tas tersebut adalah jasad bayi yang sudah membusuk dan dikerubungi belatung.

    “Saksi langsung memberitahu rekan kerjanya, yang berada tidak jauh dari lokasi. Mereka kemudian melapor ke petugas yang berjaga di area perkebunan,” ujar Kasatreskrim Polres Lampung Selatan, AKP Indik Rusmono saat dikonfirmasi, Jumat (31/10).

    Mendapat laporan tersebut, tim Polsek Jati Agung bersama Unit Inafis Polres Lampung Selatan langsung mendatangi lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).

    Petugas medis dari Puskesmas Karang Anyar juga ikut membantu proses evakuasi. Setelah dilakukan pemeriksaan awal, kondisi jasad bayi sudah dalam keadaan rusak parah.

    “Jenis kelamin bayi belum bisa dipastikan karena kondisi tubuh sudah membusuk. Jasad langsung dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara untuk dilakukan autopsi,” terang dia.

    Rencananya, autopsi akan dilaksanakan pada Jumat (31/10/2025) pukul 14.00 WIB oleh tim dokter forensik dari RS Bhayangkara. Hasil autopsi diharapkan dapat mengungkap penyebab kematian dan usia pasti dari bayi tersebut.