Duduk Perkara Kasus Dana PEN Situbondo yang Seret 5 Pengusaha
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap peran 5 pengusaha yang menjadi tersangka kasus dugaan korupsi alokasi pengelolaan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) serta Pengadaan Barang dan Jasa (PBJ) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Situbondo periode 2021-2024 yang menyeret 5 pengusaha.
Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Asep Guntur Rahayu menuturkan, lima pengusaha ini dimintai uang investasi atau ijon oleh eks Bupati Situbondo Karna Suswandi dan Kepala Bidang Bina Marga Pekerjaan Umum dan Perumahan Permukiman (PUPP) Kabupaten Situbondo, Eko Prionggo Jati.
“Di mana saudara KS meminta uang investasi atau ijon sebesar 10 persen kepada lima calon rekanannya, yakni ROS, AAR, TG, MAS, dan AFB,” kata Asep dalam jumpa pers di Gedung KPK, Jakarta Selatan, Senin (10/11/2025).
“Sementara, EJP meminta komitmen fee sebesar 7,5 persen atas pengkondisian yang dilakukan,” ujar dia.
Kelima rekanan itu adalah para pengusaha yang telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan dalam kasus ini, yakni Direktur CV Ronggo, Roespandi (ROS); Direktur CV Karunia, Adit Ardian Rendy Hidayat (AAR); pemilik dan pengendali CV Citra Bangun Persada, Tjahjono Gunawan (TG); Direktur PT Anugrah Cakra Buana Jaya Lestari Tahun 2021-2022, Muhammad Amran Said Ali (MAS); dan Direktur PT Badja Karya Nusantara, As’al Fany Balda (AFB).
Asep menjelaskan, perkara ini bermula pada 2021 ketika Pemkab Situbondo menandatangani perjanjian pinjaman daerah yang akan digunakan untuk pekerjaan konstruksi di Dinas PUPP Kabupaten Situbondo pada tahun 2022.
Akan tetapi, dana PEN tersebut batal digunakan karena Pemkab Situbondo memutuskan untuk menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK).
Dalam proses pengadaan barang dan jasa paket pekerjaan di Dinas PUPP Pemkab Situbondo, Karna Suswandi dan Eko Prionggo Jati diduga bersekongkol mengatur pemenangan paket pekerjaan.
Setelah memenangkan perusahaan kelima pengusaha di atas, Karna Suswandi dan Eko Prionggo Jati menerima uang dari masing-masing tersangka dengan total mencapai Rp 4,21 miliar.
“Rinciannya dari saudara ROS sebesar Rp 780,9 juta, dari saudara TG sebesar Rp 1,60 miliar, dari saudara AAR sebesar Rp 1,33 miliar, dan dari saudara MAS bersama-sama dengan saudara AFB sebesar Rp 500 juta,” ungkap dia.
Atas perbuatannya, kelima tersangka selaku pihak pemberi diduga melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau huruf b, atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jati
-
/data/photo/2025/09/10/68c1618e5d4b9.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Duduk Perkara Kasus Dana PEN Situbondo yang Seret 5 Pengusaha
-
:strip_icc():format(jpeg)/kly-media-production/medias/5407583/original/032014800_1762747648-Syaikhona-Kholil-Bangkalan.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
Profil Syaikhona Muhammad Kholil, Kiai Bangkalan yang Sukses Cetak Ulama Mahsyur di Indonesia
Abdul Karim adalah keturunan dari Kiai Muharram bin Kyai Asror Karomah bin Kyai Abdullah bin Sayyid Sulaiman. Sayyid Sulaiman adalah cucu Sunan Gunung Jati.
Sejak kecil Mbah Kholil sudah haus akan ilmu agama, terutama Fikih dan Nahwu. Bahkan, beliau mampu menghafal 1.002 bait nadzom Alfiyah Ibnu Malik sejak muda.
Perjalanan pendidikan Mbah Kholil cukup panjang. Beliau berguru kepada ulama di Madura hingga Makkah. Beliau sangat bersungguh-sungguh ketika menimba ilmu hingga akhirnya menjadi ulama yang dihormati di Tanah Air.
Keturunan Mbah Kholil generasi kelima, Lora Akhmad Kholily Kholil membeberkan tentang jaringan murid Mbah Kholil.
Mbah Kholil memiliki murid yang tersebar ke berbagai penjuru Indonesia. Lebih dari 500 ribu orang di Tanah Air pernah berguru kepadanya. Maka tidak heran jika beliau disebut sebagai ‘Pintu Gerbang’ para santri yang kemudian menyebarkan kembali ilmunya di daerah masing-masing.
“Pengaruh Syekh Kholil tidak hanya dikalangan pesantren tetapi para negarawan, bahkan para founding father justru mengambil inspirasi dari Syekh Kholil Bangkalan,” tutur Lora.
Lora menerangkan, perjalanan dakwah Mbah Kholil patut diteladani meski tekanan demi tekanan pernah dihadapi oleh ulama kelahiran Bangkalan ini.
“Beliau di masa hidupnya mendapat tekanan dari pemerintah Bangkalan agar ketika khutbah jumat dipaksa untuk memuji kerajaan bangkalan atau sesuatu yang mereka tidak miliki,” katanya.
Mbah Kholil tidak tinggal diam. Beliau melakukan perlawanan dengan cara membangun banyak masjid di pesisir Bangkalan. Setiap salat Jumat, beliau membuat satu teks khutbah Jumat yang akan disiarkan di masjid-masjid pesisir tersebut.
-

Musda X LDII Surabaya Bahas Peningkatan SDM Profesional Religius
Surabaya (beritajatim.com) – Ketua DPD LDII Kota Surabaya, Akhmad Setiadi menegaskan bahwa Musyawarah Daerah X merupakan sarana untuk membentuk dan memperkuat sumber daya manusia (SDM) yang profesional religius. Sesuai tema yang diangkat “Memperkuat SDM PRofesional Religius untuk Membangun Surabaya Hebat”.
Hal itu disampaikannya pada Musda X LDII Surabaya di Gedung Serba Guna Sabilurrosyidin, Surabaya, Minggu (9/11/2025).
“Kami ingin membentuk SDM di lingkungan LDII yang memiliki kemampuan profesional, baik dari sisi hard skill maupun soft skill. Mereka tidak hanya ahli di bidangnya, tetapi juga memiliki akhlak yang baik dan religiusitas yang kuat,” jelas Setiadi.
Ia mengatakan, keseimbangan antara kemampuan profesional dan nilai-nilai religius akan melahirkan pribadi yang unggul, bermanfaat bagi masyarakat, serta mampu memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.
“Hal ini sejalan dengan visi Surabaya Hebat yang humanis, efektif, berakhlak, akuntabel, dan transparan,” ujarnya.
Setiadi juga menegaskan, arah program LDII Surabaya meliputi delapan klaster kontribusi pembangunan berkelanjutan, yaitu kebangsaan, dakwah, pendidikan, ekonomi syariah, kesehatan herbal, ketahanan pangan dan lingkungan, teknologi digital, serta energi baru terbarukan. Program-program tersebut diharapkan mampu bersinergi dengan pembangunan kota.
“Program LDII harus sinkron dan membantu program Surabaya Kota HEBAT supaya bisa bekerja secara efektif yang tidak banyak bicara, namun hasil tercapai,” ujarnya.
Selain itu, LDII juga menyoroti pentingnya pembinaan keluarga sebagai pondasi utama pembangunan karakter generasi muda. “Keluarga adalah madrasah pertama. Dari rumah tangga lahir generasi berakhlak, cerdas, dan berdaya saing,” tuturnya.
Dalam kesempatan itu, Akhmad Setiadi juga menyampaikan terima kasih kepada Wali Kota Surabaya atas dukungan dan bantuan yang diberikan kepada LDII. “Kami berterima kasih atas perhatian dan kerja sama Pemerintah Kota Surabaya dalam mendukung kegiatan LDII,” katanya.
Musda X LDII Surabaya dibuka oleh Kepala Bagian (Kabag) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Kota Surabaya, Arief Budiarto. Ia mengingatkan pentingnya meneladani semangat para pahlawan dalam kehidupan sehari-hari.
Arief menyebut, peringatan Hari Pahlawan 2025 yang mengusung tema “Pahlawan Teladanku, Terus Bergerak, Melanjutkan Perjuangan” harus menjadi refleksi bagi masyarakat untuk terus menjaga nilai kebangsaan dan keimanan di tengah tantangan global.
“Kita perlu meningkatkan wawasan kebangsaan, keimanan, dan kualitas sumber daya manusia agar tidak mudah terpengaruh oleh budaya luar yang tidak sesuai dengan jati diri bangsa,” ujarnya.
Menurut Arief, pelaksanaan Musda X LDII Surabaya sejalan dengan semangat Hari Pahlawan karena menanamkan nilai-nilai nasionalisme dan religiusitas kepada masyarakat, khususnya generasi muda. Musda kali ini mengangkat tema “Penguatan SDM Profesional Religius untuk Mewujudkan Surabaya Hebat.”
“Tema kebangsaan yang diangkat LDII ini sejalan dengan filosofi perjuangan para pahlawan. Kita perlu membawa semangat itu ke dalam kehidupan sehari-hari agar cita-cita mereka tetap hidup di tengah masyarakat,” tambahnya.
Arief juga berharap seluruh elemen masyarakat, termasuk organisasi kepemudaan dan keagamaan, dapat terus berperan aktif dalam menanamkan nilai kebangsaan dan semangat perjuangan. “Kami berharap tidak hanya LDII, tetapi juga seluruh organisasi kepemudaan di Surabaya turut mengangkat nilai-nilai nasionalisme. Dengan begitu, semangat kepahlawanan akan tetap hidup dan menjadi inspirasi bagi generasi penerus bangsa,” jelasnya.
Dalam Musda X tersebut, Akhmad Setiadi terpilih kembali menjadi Ketua DPD LDII Surabaya untuk masa bakti 2025-3030. Ia mendapat amanat tiga dari peserta Musda. Pertama, melakukan regenerasi. Kedua, melakukan konsolidasi hingga tingkat PC/PAC. Ketiga, Peningkatan peran sosial LDII. [tok/aje]
-

Soeharto Diumumkan sebagai Pahlawan Nasional Hari ini? PDIP Respons Begini
FAJAR.CO.ID, JAKARTA – Pemberian gelar Pahlawan Nasional kepada Soeharto rencananya bakal diberikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto pada hari ini, Senin (10/11/2025), tepat momen Jati Pahlawan Nasional.
Jubir PDI Perjuangan Mohamad Guntur Romli ikut bersuara persoalan dorongan menjadikan Soeharto sebagai pahlawan nasional.
Lewat unggahan di akun media sosial Threads pribadinya, Guntur Romli memberikan kritikannya soal rencana ini.
Ia mengungkit perbuatan Soeharto saat masih jadi Presiden RI saat itu dengan menyelewengkan dana negara
Penyelewengan dana negara ini dilakukan melalui Yayasan Supersemar yang angkanya mencapai triliunan rupiah
“Soeharto menyelewengkan dana negara melalui Yayasan Supersemar triliunan rupiah,” tulisnya dikutip Jumat (7/11/2025).
“Hingga saat ini eksekusi putusan MA ini belum sepenuhnya dilaksanakan,” sebutnya.
Terkait rencana menjadi Soeharto sebagai pahlawan nasional, ia menyebut langkah ini sebagai keputusan melawan hukum.
Dengan menjadikan sebagai pahlawan nasional, disebut Guntur sebagai upaya pemutihan terhadap kasus-kasus korupsi Soeharto.
“Usulan gelar pahlawan bagi Soeharto adalah perbuatan melawan hukum & upaya pemutihan terhadap kasus-kasus korupsi Soeharto,” tuturnya.
“Mahkamah Agung (MA) menolak perlawanan eksekusi Yayasan Supersemar,” tambahnya.
Karena alasan inilah, ia mengaku tidak sepakat dengan adanya rencana menjadi Presiden RI kedua itu sebagai Pahlawan Nasional.
“Atas hal itu, yayasan yang dibentuk Presiden Soeharto tersebut nyata-nyata menyelewengkan dana triliunan rupiah,” terangnya.
-
/data/photo/2025/11/08/690f3ca60e29d.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
6 Sebelum Ikut Demo dan Hilang, Reno Sempat Minta Rp 50.000 ke Ayah untuk Beli Makan Surabaya
Sebelum Ikut Demo dan Hilang, Reno Sempat Minta Rp 50.000 ke Ayah untuk Beli Makan
Tim Redaksi
SURABAYA, KOMPAS.com
– Reno Syahputra Dewo (24) sempat meminta uang sebesar Rp 50.00 ke ayahnya untuk makan, sesaat sebelum ikut demo dan dilaporkan hilang.
Kerangka Reno belakangan ditemukan di Gedung ACC
Kwitang
, Jakarta Pusat.
Paman Reno, Jemmy Yulianto (44), mengatakan kerabatnya yang selama ini tinggal bersama Reno di Jakarta kehilangan kontak setelah pecahnya aksi demonstrasi, Jumat (29/8/2025).
Sedangkan, kata Jemmy, ayah Reno, Muhammad Yasin, bercerita bahwa keponakannya tersebut sempat meminta uang Rp 50 ribu dengan alasan untuk membeli makanan.
“(Kontak terakhir) tanggal 29 itu. Menurut ayahnya, keterangan ayahnya itu minta uang transfer uang cuma Rp 50 ribu buat beli makan,” kata Jemmy di rumah duka, Sabtu (8/11/2025) malam.
Jenazah Reno diantar oleh ambulans Polri ke rumahnya di Jalan Kampung Malang Utara, Tegalsari, Surabaya, Sabtu (8/11/2025) sekitar pukul 19.30 WIB.
Jemmy mengungkapkan, keluarga menghormati hasil tes DNA yang dikeluarkan Polri.
Menurutnya, aparat kepolisian sudah menjalankan tugas dalam mengungkap identitas.
Kemudian, lanjut Jemmy, pihak keluarga tidak berniat melanjutkan perkara tersebut ke ranah hukum. Ia hanya meminta doa agar keponakannya itu tenang.
“Kita nanti apa ya, pikirkan nanti atau ya sudahlah (kematian Reno) ini memang istilahnya Allahualam lah. Kalau untuk sampai ke (proses hukum) selanjutnya kayaknya enggak ada,” ucapnya.
RS Polri Kramat Jati sebelumnya memastikan dua kerangka yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang teridentifikasi sebagai Reno Syahputra Dewo dan Muhammad Farhan.
Kepala Biro Laboratorium dan Dokumen Kesehatan (Karo Labdokkes) Pusdokkes Polri Brigjen Sumy Hastry Purwanti menjelaskan bahwa hasil pemeriksaan sekunder terhadap struktur tulang menunjukkan keduanya berjenis kelamin laki-laki.
“Hasil pemeriksaan DNA dan gigi postmortem 0080 cocok dengan antemortem 002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muhammad Yasin,” jelas Sumy Hastry.
Polda Metro Jaya menyebut penyelidikan atas insiden kebakaran di Gedung ACC Kwitang masih berlanjut untuk memastikan penyebab pasti dan mengungkap pemicu kerusuhan yang menyebabkan dua korban terperangkap di dalam bangunan.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/07/690d996b44a31.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
8 Fakta Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Sosok yang Hilang Saat Demo Ricuh di Kwitang Megapolitan
Fakta Penemuan Kerangka Reno dan Farhan, Sosok yang Hilang Saat Demo Ricuh di Kwitang
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Polisi mengungkap hasil identifikasi dua kerangka manusia yang ditemukan di Gedung ACC Kwitang, Jakarta Pusat.
Tim Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati memastikan kerangka tersebut merupakan
Reno Syahputra Dewo
dan
Muhammad Farhan
, dua orang yang sebelumnya dinyatakan hilang sejak demo berujung ricuh pada Agustus 2025.
Kepala Biro Laboratorium Kedokteran dan Kesehatan (Labdokkes) Polri Brigjen Sumy Hastry menjelaskan, identifikasi dilakukan melalui analisis tulang tengkorak, panggul, pemeriksaan DNA, serta kecocokan gigi jenazah.
“Hasil pemeriksaan DNA dan gigi
post mortem
0080 cocok dengan
Ante Mortem
002 sehingga teridentifikasi Reno Syahputra Dewo anak biologis dari bapak Muahamad Yasin,” ujar Sumy di RS Polri Kramat Jati, Jumat (7/11/2025).
Ia menambahkan, identifikasi terhadap kerangka lainnya dilakukan melalui data sekunder berupa perhiasan kalung dan kepala ikat pinggang, serta pemeriksaan DNA tulang.
“Hasil pemeriksaan nomer
Post mortem
0081 cocok dengan
ante mortem
001 sehingga teridentifikasi Muhammad Farhan,” jelasnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto menyampaikan, kedua korban sempat terlihat di sekitar Gedung ACC saat kerusuhan terjadi.
“Ada video amatir yang menunjukan dua orang itu berada di sekitar lokasi kejadian kalau kegiatannya kami enggak bisa (memastikan),” kata Budi.
Budi menuturkan, saat itu anggota Brimob tengah bertahan dari serangan massa, termasuk provokasi yang datang dari arah gedung.
“Kita melakukan
defense
terhadap itu, tetapi serangan banyak, salah satunya ada provokasi di gedung,” ujarnya.
“Kenapa gedung itu menjadi suatu titik sasaran? Ada provokasi yang disampaikan sehingga gedung itu menjadi titik amuk yang dilakukan pembakaran,” ujarnya.
Budi memastikan Reno dan Farhan meninggal karena terjebak dalam kebakaran yang melanda gedung, bukan akibat tindak kekerasan.
“Bukan (korban pembunuhan),” tegas Budi.
Budi menjelaskan, Reno dan Farhan tewas akibat kebakaran yang terjadi di Gedung ACC pada akhir Agustus 2025 lalu.
“Yang bersangkutan terperangkap di gedung yang terbakar pada saat aksi kerusuhan, bukan korban pembunuhan,” tambahnya.
Kedua kerangka ditemukan berdekatan di lantai dua gedung dalam kondisi tertimpa reruntuhan.
“Saling berdekatan, kedua (korban) itu (jasadnya berada) di lantai dua. (Mereka) terjebak (kebakaran) karena memang di lantai dua itu diteralis, jadi tidak bisa untuk melarikan diri,” jelas Budi.
Keduanya sudah menjadi kerangka tertimpa puing saat pertama kali ditemukan
“Itu kan saat olah TKP termasuk dilihat ada bukti-bukti yang mendukung, bahwa jenazah itu berada di situ, kenapa? Tertimpa oleh puing-puing. Apakah itu diletakkan orang setelah menaruh jenazah atau memang dalam kondisi yang saat kejadian memang runtuh,” ungkap Budi.
Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat Roby Saputra menjelaskan, kerangka korban baru dapat ditemukan karena tertimbun puing dan kondisi sisa kebakaran menyulitkan proses identifikasi.
Pascakebakaran, kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) pertama pada 2 September 2025 usai pemilik gedung melaporkan insiden kebakaran.
Namun, saat itu hasil olah TKP tidak menemukan kerangka kedua korban. Polisi juga tidak mencium apa pun di sana.
“Karena dari lokasi tersebut itu bercampur dengan puing-puing sisa kebakaran,” ujar Roby.
Pada 19 September 2025, tim Labfor juga melakukan olah TKP dan tidak menemukan kerangka korban.
“Tanggal 19 (September) juga ada lagi dari Labfor. Iya karena memang kondisinya kalau kebakaran, kalau daging terbakar itu sama dengan bau kayu terbakar gitu, kalau terbakar yang full menyeluruh,” terang Roby.
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan bahwa dengan ditemukannya Reno dan Farhan, jumlah korban tewas dalam
kerusuhan Agustus 2025
bertambah menjadi 11 orang.
“Jumlah orang yang meninggal dalam peristiwa unjuk rasa dan kerusuhan menjadi 11 orang, yang selama ini ada sembilan di berbagai daerah,” kata Komisioner Komnas HAM Saurlin P. Siagian.
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -
/data/photo/2025/11/08/690ecd96decbc.jpg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)
9 Ronda Malam Berujung Maut, Hansip Ditembak saat Gagalkan Pencurian Motor di Cakung Megapolitan
Ronda Malam Berujung Maut, Hansip Ditembak saat Gagalkan Pencurian Motor di Cakung
Tim Redaksi
JAKARTA, KOMPAS.com –
Hidup seorang pria berinisial AS (42) harus berakhir nahas ketika sedang menjalani pekerjaannya sebagai hansip di Jalan Pelajar, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu (8/11/2025) pagi.
Peristiwa bermula ketika AS bersama dua saksi lainnya melakukan ronda malam di lingkungan RW 09 Jalan Pelajar.
Saat memantau kamera CCTV, AS melihat dua orang melakukan aktivitas mencurigakan yang diduga hendak mencuri sepeda motor.
Melihat hal tersebut, AS dan dua rekannya langsung bergegas menuju lokasi kejadian.
Sesampainya di lokasi, AS yang mengendarai sepeda motor dari arah berlawanan langsung menabrakkan kendaraannya ke sepeda motor pelaku.
“Saat melihat pelaku, korban langsung menabrakkan sepeda motornya ke sepeda motor pelaku,” ucap Kapolsek Cakung Komisaris Widodo Saputro dalam keterengan tertulisnya, Sabtu (8/11/2025).
Akibat tabrakan itu, kedua pelaku meninggalkan sepeda motornya dan berusaha melarikan diri.
Rekan AS kemudian berusaha memukul salah satu terduga pelaku yang juga mencoba melarikan diri.
Setelah itu, AS sempat berduel dengan salah satu pelaku di lokasi, sebelum akhirnya terdengar suara ledakan yang diduga berasal dari
tembakan
.
Tak lama kemudian, AS langsung terjatuh lemas di tempat kejadian.
“Saat itu, terjadi suara ledakan sebanyak dua kali dan korban langsung terjatuh, saksi selanjutnya mengamankan diri dan meminta pertolongan warga,” ungkap Widodo.
AS segera dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati untuk mendapat pertolongan pertama karena mengalami luka tembak.
“Korban mengalami luka tembak di bagian perut sebelah kiri,” ucap Widodo.
Polisi juga telah memeriksa saksi-saksi serta melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Peristiwa penembakan ini terekam jelas CCTV di sekitar lokasi dan dijadikan sebagai barang bukti penyelidikan.
Setibanya di RS Polri Kramat Jati, nyawa AS tidak dapat diselamatkan.
“Iya, (korban) dipastikan meninggal,” ucap Kasat Reskrim Polres
Jakarta Timur
AKBP Dicky Fertofan kepada wartawan, Sabtu.
Dicky memastikan AS tewas karena terkena tembakan dari salah satu pelaku curanmor.
Setelah menembak AS, kedua pelaku meninggalkan lokasi dan hingga kini polisi masih memburu keduanya.
(Tim Redaksi: Dinda Aulia Ramadhanty, Abdul Haris Maulana)
Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved. -

Seorang Hansip Tewas Ditembak Saat Mencoba Gagalkan Aksi Curanmor di Cakung
JAKARTA – Seorang hansip tewas setelah berusaha menggagalkan aksi pencurian sepeda motor (curanmor) di Jalan Panjang, Cakung, Jakarta Timur, Sabtu 8 November dini hari. Korban mengalami luka tembak di bagian perut.
Kapolsek Cakung Kompol Widodo Saputro menjelaskan, korban bernama Atim Suhara (42) bersama dua rekannya berinisial T (48) dan R (58), saat itu sedang bertugas ronda malam.
Mereka mencurigai gerak-gerik seseorang melalui pantauan kamera CCTV dan melihat dua orang tak dikenal tengah mencuri sebuah motor matic.
“Korban bersama T dan R langsung menuju ke lokasi dengan menggunakan sepeda motor yang dikendarai oleh korban, sedangkan T dan R dibonceng,” kata Widodo dalam keterangannya, Sabtu 8 November 2025.
Tanpa berpikir panjang, Atim menabrakkan motor yang dikendarainya ke arah pelaku. Keduanya sempat terlibat perkelahian sebelum pelaku mengeluarkan senjata api.
“Bukannya melarikan diri, pelaku justru menembakkan senjata api sebanyak dua kali. Salah satu peluru mengenai perut sebelah kiri korban hingga ia tersungkur,” ujarnya.
Melihat rekannya terkapar, dua saksi kemudian berlari sambil berteriak meminta pertolongan warga.
“Hasil pemeriksaan awal, korban mengalami luka tembak di bagian perut kiri. T dan R kemudian mengamankan diri dan meminta bantuan warga,” lanjut Widodo.
Sementara itu Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Dicky Fertoffan membenarkan bahwa korban sempat dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, namun nyawanya tak tertolong.
“Iya, korban meninggal dunia,” ucap Dicky. Ia menambahkan, pihaknya kini tengah melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap pelaku. “Pelaku masih dalam pengejaran, masih lidik,” tandasnya.*

