kab/kota: Jati

  • Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel, Warga Gelar Tahlilan

    Satu Keluarga Ditemukan Meninggal di Tangsel, Warga Gelar Tahlilan

    loading…

    Warga menggelar tahlilan di dekat rumah satu keluarga ditemukan meninggal di rumah kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) malam. FOTO/FELLDY UTAMA

    TANGERANG SELATAN – Satu keluarga yang terdiri dari ayah, ibu, dan anak, ditemukan meninggal dunia di rumah kawasan Kampung Poncol, Cirendeu, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten, Minggu (15/12/2024) siang. Malam ini warga sekitar menggelar tahlilan tak jauh dari tempat kejadi perkara (TKP).

    Berdasarkan pantauan di lokasi sekitar pukul 22.30 WIB, warga sekitar berdatangan di rumah saudara korban yang tak jauh dari TKP. Lantunan tahlil dan doa dipanjatkan bagi korban satu keluarga yang meninggal dunia. Pengajian digelar tak sampai satu jam.

    Usai gelar pengajian, warga sekitar kembali ke rumahnya masing-masing. Sementara, jenazah masih berada di Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk menjalani proses visum.

    Dari pengakuan sejumlah warga, jenazah akan dibawa ke rumah duka Senin (16/12/2024) besok pagi, dan dilanjutkan pemakaman yang tak jauh dari rumah duka.

    Untuk diketahui, satu keluarga bernama AF (suami), YL (istri), dan AA (anak balita) ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di kediaman mereka. Penemuan mengerikan ini pertama kali diketahui oleh para tetangga yang merasa curiga karena keluarga korban tidak terlihat keluar rumah selama beberapa hari.

    Salah seorang keluarga korban, Yani, mengungkapkan kesedihan mendalam atas peristiwa ini. Menurutnya, saat ditemukan, sang istri terlihat seperti sedang tidur, sedangkan sang suami ditemukan dalam kondisi gantung diri. Anak balitanya sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tidak tertolong.

    “Saya sangat terpukul dengan kejadian ini. Saya tidak menyangka mereka akan melakukan hal seperti ini,” ungkap Yani dengan nada sedih.

    Dugaan sementara, tragedi ini dipicu oleh tekanan ekonomi akibat terlilit pinjaman online. Namun, pihak kepolisian dari Sektor Ciputat Timur yang menangani kasus ini belum memberikan keterangan resmi terkait penyebab pasti kematian para korban. Saat ini, jenazah ketiga korban masih diautopsi di Rumah Sakit Polri.

    (abd)

  • Pilunya Pengajian Gus Iqdam Resmi Dibatalkan, Gegara Atap Panggung Ambruk di Blora

    Pilunya Pengajian Gus Iqdam Resmi Dibatalkan, Gegara Atap Panggung Ambruk di Blora

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Pengajian dan Sholawat yang rencananya bakal diisi Gus Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam), di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, resmi dibatalkan.

    Hal itu lantaran, atap panggung utama untuk agenda pengajian dan sholawat yang akan digunakan ambruk, Minggu (15/12/2024) malam.

    Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto, yang kebetulan berada di lokasi pengajian, mengatakan panitia telah resmi mengumumkan kepada jamaah yang hadir bahwa pengajian bersama Gus Iqdam dibatalkan.

    “Nggih mas, pengajian dibatalkan. Ini info resmi dari panitia yang terbaru. Jemaah juga sudah pada meninggalkan lokasi pengajian ini,” katanya kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, Sugiyanto, menyampaikan berdasarkan informasi yang diterimanya dari panitia, alasan pengajian tidak jadi dilanjutkan lantaran panggung darurat yang disiapkan terlalu kecil, dan dikhawatirkan tidak kuat ketika dipaksakan dilanjutkan pengajian tersebut.

    “Tadi memang sempat akan dilanjutkan, sudah disiapkan panggung kecil di sebelah panggung utama yang rusak. Tapi karena alasan dikhawatirkan panggung nggak kuat, akhirnya pengajian dibatalkan,” jelasnya.

    Sebelumnya diberitakan, atap panggung utama untuk pengajian yang akan dihadiri Gus Iqdam di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, ambruk.

    Peristiwa atap panggung pengajian itu ambruk sekitar pukul 20.10 WIB.

    Kondisi saat atap panggung pengajian yang akan dihadiri Gus Iqdam di Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, ambruk, Minggu (15/12/2024). (Dok. Istimewa)

    Berdasarkan video amatir yang beredar di beberapa grup WhatsApp yang berdurasi 23 detik, memperlihatkan detik-detik atap panggung itu ambruk. 

    Saat atap panggung ambruk, di panggung terlihat ada sejumlah personel hadrah yang tengah melantunkan sholawat. 

    Kemudian, ketika atap panggung ambruk para personel hadrah itu seketika berdiri dan menyelamatkan diri, lantaran panik.

    Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto, yang kebetulan berada di lokasi pengajian, membenarkan peristiwa ambruknya atap panggung pengajian tersebut.

    “Ya mas benar. Atapnya tidak kuat menahan air hujan. Padahal kalau dilihat dari bawah itu tidak terlihat ada air, tapi saat ambruk atapnya itu banyak airnya. Saat ini masih gerimis,” katanya, kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, Sugiyanto, menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

    Adapun, untuk pengajian berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak panitia, pengajian tetap dilanjutkan.

    “Pengajian tetap lanjut mas, Gus Iqdam dan rombongan sudah sampai di lokasi transit. Jadi tadi pas atap panggung ambruk Gus Iqdam belum naik panggung,” terangnya.

    Sugiyanto mengatakan lantaran panggung utamanya rusak, Gus Iqdam bakal mengisi pengajian di panggung kecil yang ada di sebelah panggung utama.

    “Ada panggung kecil di sebelahnya, nanti rencananya Gus Iqdam naik ke panggung situ,” terangnya.

    Sebagai informasi, pengajian dan sholawat itu dalam rangka sedekah bumi Dusun Karangrejo, sekaligus rangkaian Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora. Dan rencananya dihadiri oleh Gus Iqdam dan Bupati Blora, Arief Rohman.(Iqs)

  • BREAKING NEWS Atap Panggung Pengajian Gus Iqdam di Blora Ambruk

    BREAKING NEWS Atap Panggung Pengajian Gus Iqdam di Blora Ambruk

    TRIBUNJATENG.COM, BLORA – Panggung untuk agenda pengajian dan sholawat yang rencananya dihadiri Gus Muhammad Iqdam Kholid (Gus Iqdam), di Dusun Karangrejo, Desa Jati, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora, ambruk, Minggu (15/12/2024) malam.

    Peristiwa atap panggung pengajian itu ambruk sekitar pukul 20.10 WIB.

    Berdasarkan video amatir yang beredar di beberapa grup WhatsApp yang berdurasi 23 detik, memperlihatkan detik-detik atap panggung itu ambruk. 

    Saat atap panggung ambruk, di panggung terlihat ada sejumlah personel hadrah yang tengah melantunkan sholawat. 

    Kemudian, ketika atap panggung ambruk para personel hadrah itu seketika berdiri dan menyelamatkan diri, lantaran panik.

    Kasi Trantib Kecamatan Randublatung, Sugiyanto, yang kebetulan berada di lokasi pengajian, membenarkan peristiwa ambruknya atap panggung pengajian tersebut.

    “Ya mas benar. Atapnya tidak kuat menahan air hujan. Padahal kalau dilihat dari bawah itu tidak terlihat ada air, tapi saat ambruk atapnya itu banyak airnya. Saat ini masih gerimis di sini,” katanya, kepada Tribunjateng.

    Lebih lanjut, Sugiyanto, menyampaikan tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. 

    Adapun, untuk pengajian berdasarkan informasi yang diterimanya dari pihak panitia, pengajian tetap dilanjutkan.

    “Pengajian tetap lanjut mas, Gus Iqdam dan rombongan sudah sampai di lokasi transit. Jadi tadi pas atap panggung ambruk Gus Iqdam belum naik panggung,” terangnya.

    Sugiyanto mengatakan lantaran panggung utamanya rusak, Gus Iqdam bakal mengisi pengajian di panggung kecil yang ada di sebelah panggung utama.

    “Ada panggung kecil di sebelahnya, nanti rencananya Gus Iqdam naik ke panggung situ,” terangnya.

    Sebagai informasi, pengajian dan sholawat itu dalam rangka sedekah bumi Dusun Karangrejo, sekaligus rangkaian Hari Jadi ke-275 Kabupaten Blora.

    Dan rencananya dihadiri oleh Gus Iqdam dan Bupati Blora, Arief Rohman.(Iqs)

  • Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi Bandung 15 Desember 2024

    Menteri LH Hanif Soroti Hilangnya Tutupan Hutan sebagai Penyebab Banjir Sukabumi
    Tim Redaksi
    SUKABUMI, KOMPAS.com –
    Menteri Lingkungan Hidup,
    Hanif Faisol Nurofiq
    mengungkapkan bahwa Kementerian Lingkungan Hidup masih melakukan pendataan terkait permasalahan banjir bandang yang melanda Kabupaten
    Sukabumi
    , Jawa Barat.
    “Bencana di Sukabumi ini diduga disebabkan oleh kejenuhan tanah akibat berbagai faktor, termasuk minimnya
    tutupan hutan
    di wilayah selatan Sukabumi,” ujar Hanif kepada awak media saat kunjungan kerjanya ke lokasi pengungsian korban bencana tanah bergerak di Desa Lembursawah, Kecamatan Pabuaran, pada Minggu (15/12/2024).
    Hasil pengamatan citra satelit menunjukkan bahwa lebih dari 65 persen tutupan hutan di Sukabumi telah hilang.
    “Dengan kondisi ini, risiko terjadinya tanah longsor, tanah bergerak, dan banjir bandang akibat curah hujan tinggi semakin meningkat,” tambah Hanif, yang pernah bertugas selama dua tahun di Kecamatan Jampangtengah.
    Hanif juga menyoroti kondisi Daerah Aliran Sungai (DAS) Cikaso yang terjal, yang membutuhkan penanganan serius dari semua pihak.
    “Ke depan, kita perlu langkah-langkah konkret dari semua pihak, baik di tingkat kabupaten maupun provinsi, melalui kegiatan vegetatif dan teknik sipil,” tegasnya.
    Dalam upaya penghijauan, Hanif menyebutkan pentingnya pengembangan tanaman kayu seperti jati, jabon, dan mahoni yang dapat didukung oleh masyarakat.
    “Insya Allah, kami akan memberikan dukungan penuh,” ujarnya.
    Selain itu, Hanif menekankan bahwa kondisi DAS di hulu tidak ramah dan didominasi oleh tanaman hortikultura yang tidak efektif dalam menahan erosi.
    Ia juga menekankan perlunya pembangunan tempat penampungan air atau embung di wilayah selatan Sukabumi untuk menahan air.
    “Kami akan mengingatkan Menteri Kehutanan dan PUPR, gubernur, serta bupati untuk serius melaksanakan kegiatan lingkungan ini,” kata Hanif.
    Selama kunjungannya, Menteri LH juga menyempatkan diri untuk mengunjungi tenda-tenda pengungsi dan berbincang dengan para pengungsi.
    Ia juga mengecek kondisi dapur umum dan toilet darurat yang telah dibangun di lokasi pengungsian.

    Dari data BPBD Kabupaten Sukabumi, per hari Sabtu (14/12/2024), jumlah para pengungsi yang masih bertahan di posko darurat atau di rumah saudara mereka mencapai 13.454 jiwa.
    Kemudian, ada sekitar 23.318 jiwa yang terdampak bencana yang terjadi di Sukabumi, Jawa Barat.
     
    Sebelumnya, hujan deras yang terjadi pada tanggal 1 – 3 Desember 2024 mengakibatkan
    bencana banjir
    dan longsor di 39 kecamatan di wilayah Kabupaten Sukabumi.
    Kejadian tersebut berupa tanah longsor, banjir, pergerakan tanah, hingga angin kencang.
    Akibatnya, 1.901 rumah mengalami rusak berat, 1.944 rusak sedang, 2.150 rusak ringan, dan 658 rumah lainnya terancam.
     
     
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Noor Huda Warga Kudus Tak Bisa Tidur Nyenyak Kalau Hujan Turun – Halaman all

    Cerita Noor Huda Warga Kudus Tak Bisa Tidur Nyenyak Kalau Hujan Turun – Halaman all

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Willem Jonata 

    TRIBUNNNEWS.COM, KUDUS  – Noor Huda warga dari Desa Karangmalang, Kecamatan Gebog, Kudus, Jawa Tengah, dulu tinggal di rumah satu kamar yang nyaris roboh. 

    Kalau hujan, air pasti masuk. Tidur pun tak nyenyak. Perasaan cemas melingkupinya.

    Huda hanya bisa menyiasastinya dengan berbagai cara, agar air tidak membasahi sepenuhnya isi rumah. 

    Lagipula penyandang disabilitas itu tidak punya biaya merenovasi rumah. Penghasilannya sebagai tukang cukur hanya cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari.

    “Sebelumnya rumah yang saya tinggali bersama istri dan anak saya, kurang layak ditempati karena seperti mau roboh. Kalau hujan angin itu sedih, air pada masuk,” ucapnya di Pendopo Kabupaten Kudus, Jawa Tengah.

    Makanya ia mengucap syukur saat namanya masuk sebagai penerima manfaat program Rumah Sederhana Layak Huni (RSLH), yang merupakan hasil kolaborasi Bappeda Kabupaten Kudus, Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup (PKPLH) Kudus, serta Djarum dan Kopi Tubruk Gadjah.

    “Dengan bantuan ini saya bersyukur banget alhamdulillah. Sekarang tidur jadi nyenyak sekeluarga, berbeda jauh banget. Sekarang di plafon dan sudah tidak bocor,” lanjut dia.

    Program RSLH digelar sebagai upaya pengentasan kemiskinan ekstrem (PKE) di Jawa Tengah.

    Melalui program itu, ada 100 hunian yang direnovasi dan dibangun ulang di Kabupaten Kudus dengan total biaya Rp 5 miliar.

    Jumlah anggaran tersebut terbagi untuk masing-masing rumah berkisar Rp53 juta.

    Para penerima bantuan RSLH tersebut, tersebar di 9 kecamatan yang terdiri dari 19 rumah di Kecamatan Undaan, 16 rumah di Kecamatan Gebog.

    Kemudian 16 rumah di Kecamatan Bae,14 rumah di Kecamatan Kaliwungu, 11 rumah di Kecamatan Jati, 8 rumah di Kecamatan Mejobo.

    Lantas ada 6 rumah di Kecamatan Kota Kudus, 5 rumah di Kecamatan Dawe, dan 5 rumah di Kecamatan Jekulo.

    Pj Bupati Kudus Muhamad Hasan Chabibie menyambut positif konsistensi pihak swasta dalam program RSLH sebagai upaya pengentasan kemiskinan di Kabupaten Kudus.

    Ia berharap agar para penerima bantuan dapat merasakan manfaat dan bisa hidup lebih baik.

    “Kami harap penerima bantuan dapat lebih produktif dan ke depannya semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat ini, sehingga mereka yang berpenghasilan rendah dapat merasakan hunian yang aman, sehat, dan nyaman,” kata Hasan.

    Deputy General Manager Community Development PT Djarum Achmad Budiharto mengatakan program kolaboratif RSLH kali ini merupakan  kelanjutan dari Juli 2024 lalu.

    Sebelumnya ada 80 rumah direnovasi dan dibangun ulang dengan total anggaran tak kurang dari Rp4 miliar.

    “Kegiatan ini adalah upaya kami memberikan kontribusi positif kepada masyarakat Kota Kretek,” ucap Budiharto.

     

     

  • Lambatnya Polisi Tangani Kasus Anak Bos Kue Aniaya Karyawan: 2 Bulan Dilaporkan, Belum Ada Tersangka – Halaman all

    Lambatnya Polisi Tangani Kasus Anak Bos Kue Aniaya Karyawan: 2 Bulan Dilaporkan, Belum Ada Tersangka – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Viral sebuah video yang memperlihatkan seorang pria yang melakukan penganiayaan terhadap seorang wanita.

    Ternyata, terduga pelaku penganiayaan adalah GSH, anak bos toko roti di kawasan Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur.

    Sementara korban adalah karyawan toko roti tersebut berinisial DAD (19).

    Dikutip dari Tribun Jakarta, korban mengalami luka pendarahan di kepala hingga memar di sekujur tubuhnya.

    DAD mengaku peristiwa yang dialaminya tersebut terjadi pada 17 Oktober 2024 lalu.

    Adapun kronologi dari peristiwa tersebut berawal ketika DAD menolak permintaan GSH untuk membawakan makanan yang sudah dipesan secara online ke ruangan pelaku.

    Dia menyebut penolakan itu lantaran GSH meminta DAD untuk membawakan makanan dengan kalimat tidak sopan.

    Selain itu, DAD juga mengaku saat akan membawakan makanan ke kamar GSH, pelaku juga melakukan penganiayaan terhadapnya.

    “Mungkin karena kesal saya tolak dia marah. Dia melempar saya pakai (pajangan) patung, terus melempar mesin EDC, melempar kursi,” kata DAD dikutip pada Minggu (15/12/2024).

    Berdasarkan rekaman video yang beredar di media sosial, GSH sampai melemparkan mesin EDC untuk pembayaran debit ke arah DAD.

    Melihat peristiwa tersebut, karyawan lain hanya bisa diam dan menangis ketakutan.

    Di sisi lain, orang tua GSH justru membela DAD dan memintanya agar melaporkan kejadian penganiayaan tersebut ke polisi.

    “Saya sempat ditarik sama bos saya untuk keluar, katanya laporin saja ke polisi. Tapi karena handphone sama tas saya masih di dalam akhirnya saya balik lagi (ke toko) untuk mengambil,” ujarnya.

    Nahas, saat DAD kembali masuk untuk mengambil ponselnya, GSH kembali melakukan penganiayaan dengan melemparinya dengan barang-barang.

    Bahkan, loyang yang dilemparkan GSH sampai membuat kepala DAD mengalami pendarahan.

    “Waktu itu saya belum sadar kalau kepala berdarah, hanya memegangi kepala saja. Kalau luka yang sampai berdarah hanya di kepala, tapi kalau memar banyak. Di tangan, kaki, paha, pinggang,” tuturnya.

    DAD lantas diantar oleh orangtua GSH ke klinik untuk menjalani perawatan. Namun, karena peralatan kurang, klinik itu meminta korban untuk menjahit luka pendarahannya ke rumah sakit.

    Namun, korban menolaknya karena masih syok dan ketakutan usai dianiaya GSH secara membabi buta.

    Tanpa adanya perawatan lanjutan, DAD bersama rekan sesama karyawan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur pada 17 Oktober 2024.

    “Laporan diterima di Polres Jakarta Timur. Setelah laporan saya diantar untuk visum di RS Polri Kramat Jati. Barang bukti yang saya serahkan ke kepolisian baju saya yang ada ceceran darah,” lanjut DAD.

    Hanya saja, hingga saat ini, polisi belum menetapkan GSH menjadi tersangka atas penganiayaan terhadap DAD meski video kejadian tersebut sudah viral di media sosial.

    2 Bulan Laporan, Polisi Masih Tahap Periksa Saksi

    Kasus anak bos toko roti inisial GSH melempar kursi dan mesin EDC kepada korban yang merupakan karyawati. (Istimewa)

    Meski sudah dilaporkan sejak dua bulan lalu dan sudah ada barang bukti yang diberikan DAD, Polres Metro Jakarta Timur masih masuk dalam tahapan pemeriksaan saksi.

    Hal ini disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean.

    “Kami sudah memeriksa empat saksi termasuk terlapor serta mengumpulkan bukti-bukti,” ujarnya pada Minggu (15/12/2024), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Armunanto menuturkan saksi yang diperiksa adalah orang yang mengetahui peristiwa tersebut dan tahu akan kejadian penganiayaan.

    Dia juga mengatakan telah memeriksa GSH terkait kasus ini. Namun, dia tidak menjelaskan hasil pemeriksaan tersebut.

    IPW Kritik Polisi Lambat: Ini Kasus Mudah

    Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso mengkritik kinerja Polres Metro Jakarta Timur yang tidak kunjung menetapkan tersangka dalam kasus ini meski sudah ada laporan sejak dua bulan lalu.

    Dia mendesak agar polisi segera menetapkan GSH sebagai tersangka karena kasus penganiayaan ini adalah perkara mudah.

    Ditambah, sambungnya, sudah beredar video penganiayaan oleh GSH terhadap DAD di media sosial.

    Bahkan, Sugeng mengungkapkan korban sudah membawa barang bukti berupa pakaian miliknya dengan noda darah serta bukti visum dari RS Polri Kramat Jati.

    “Ini perkara yang tidak sulit, segera tetapkan tersangka dan diproses hukum. Jangan sampai masyarakat memviralkan kasus dideritanya karena tidak mendapat layanan profesional,” ujarnya kepada Tribunnews.com, Minggu (15/12/2024).

    Sugeng mendesak agar Polres Metro Jakarta Timur segera menangani kasus ini dan menetapkan tersangka demi keadilan korban.

    “Sebaiknya memang tidak ada pandang bulu ya (menangani kasus), bahkan pak (Presiden RI) Prabowo (Subianto) bilang polisi harus berpihak kepada rakyat, jelas perintahnya,” tuturnya.

    Sebagian artikel telah tayang di Tribun Jakarta dengan judul “Pegawai Toko Kue di Cakung Dianiaya Anak Pemilik Toko Hingga Babak Belur, Dilempar Kursi dan Loyang”

    (Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)(Tribun Jakarta/Bima Putra/Ferdinand Waskita Suryacahya)

     

  • Batam Targetkan Investasi Rp 115 Triliun Per Tahun

    Batam Targetkan Investasi Rp 115 Triliun Per Tahun

    Batam, Beritasatu.com– Badan Pengusahaan (BP) Batam Kepulauan Riau (Kepri) menargetkan, investasi sebesar Rp 115 triliun per tahun di Batam untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional 8% pada 5 tahun mendatang (2025-2030).

    “BP Batam bertugas menjadikan Batam sebagai salah satu destinasi unggulan investasi di Indonesia. Melalui sejumlah perencanaan, saya optimistis ekonomi Batam akan kembali tumbuh lebih 7,04%,” kata Kepala BP Batam Muhammad Rudi, di Batam, Minggu (15/12/2024) dilansir Antara.

    Di tengah fokus pembangunan ekonomi, Rudi yang juga wali kota Batam menegaskan pentingnya keseimbangan pelestarian budaya di kota itu.

    “Batam yang dikenal sebagai miniatur Indonesia karena keragamannya, dapat menjadi contoh bagaimana budaya dan ekonomi dapat saling mendukung. Budaya bisa menjadi sumber ekonomi dan ekonomi yang kuat dapat menghidupkan budaya. Keduanya harus berjalan seiring,” kata Rudi.

    Menurut dia, dalam 10 tahun terakhir, sektor kebudayaan di Batam tumbuh pesat dan Pemerintah Kota Batam berkomitmen menjaga keberagaman ini sebagai bagian dari identitas kota. “Dengan menjaga budaya, kita tidak hanya memperkuat jati diri, tetapi meningkatkan pariwisata dan pendapatan asli daerah,” ujarnya.

    Pembangunan infrastruktur yang masif menjadi salah satu strategi utama untuk meningkatkan investasi di Batam. Dia percaya infrastruktur modern, desain kota menarik, dan budaya yang terjaga akan membuat Batam menjadi destinasi wisata serta investasi di Batam.

  • Penganiayaan Pegawai Toko Roti di Cakung Naik Penyidikan, Anak Bos Jadi Tersangka?

    Penganiayaan Pegawai Toko Roti di Cakung Naik Penyidikan, Anak Bos Jadi Tersangka?

    loading…

    Polisi menyebut telah melakukan gelar perkara di kasus dugaan penganiayaan pegawai toko roti inisial DA di Cakung, Jakarta Timur. Foto/SINDOnews

    JAKARTA – Polisi menyebut telah melakukan gelar perkara di kasus dugaan penganiayaan pegawai toko roti inisial DA di Cakung, Jakarta Timur yang viral di media sosial tersebut dengan terduga pelakunya anak pemilik toko tersebut, GSH. Polisi pun bakal menentukan nasib anak bos tersebut.

    “Sudah gelar perkara dan statusnya sudah diputuskan untuk naik ke tahap Penyidikan,” ujar Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary saat dikonfirmasi, Minggu (15/12/2024).

    Menurutnya, kasus dugaan penganiayaan yang dialami DA itu telah dinaikan status penanganannya ke tahap penyidikan. Ke depan, polisi bakal menentukan status pelaku GSH apakah menjadi tersangka kasus tersebut ataukah bagaimana. “Masih dalam proses (pendalaman penetepan tersangka),” katanya.

    Adapun dugaan kasus penganiayaan yang dialami pegawai toko roti di Cakung inisial DA itu viral di media sosial. Peristiwa itu terjadi pada Kamis, 17 Oktober 2024 lalu sekira pukul 21.00 WIB, yang mana terduga pelaku, GSH meminta dibawakan makanan pesanannya secara online ke kamar pribadinya, tapi korban menolak.

    Korban menolak karena pelaku menggunakan kalimat kasar. Apalagi, korban sebelumnya pernah mengalami peristiwa serupa, korban mendapatkan dugaan kekerasan kala dia mengantarkan makanan ke kamar GSH.

    Saat kejadian, pelaku yang kesal permintaannya itu ditolak korban lantas melemparkan kursi ke arah korban hingga membuat korban terluka. Pelaku juga melemparkan pajangan patung hingga mesin EDC hingga membuat korban berdarah.

    Meski terdapat pegawai lain di lokasi selain dia, mereka hanya terdiam sambil menangis karena takut pada terduga pelaku. Mereka pun hanya bisa merekam perbuatan pelaku melalui kamera ponselnya agar bisa dijadikan sebagai barang bukti.

    Orang tua GSH yang ada di lokasi sempat berupaya menyelamatkan korban dengan cara menarik DA ke luar toko dan menyarankan DA melaporkan kasusnya ke polisi. DA menuruti orang tua GSH keluar toko, hanya saja handphone dan tas miliknya masih di dalam toko hingga akhirnya DA kembali ke dalam toko hendak mengambilnya.

    Kesal melihat korban kembali, pelaku GSH lagi-lagi melemparkan sejumlah benda ke arah korban. Korban lalu menghindar ke bagian dapur hingga membuat dia terpojok, di situ pelaku terus melemparkan berbagai barang yang ada di sekitarnya ke arah korban, termasuk loyang pembuat kue.

    Korban DA pun mengalami pendarahan di kepala, memar pada bagian tangan, kaki, paha, dan pinggangnya. DA lantas dibawa pemilik toko ke klinik terdekat dari lokasi kejadian untuk mendapatkan penanganan medis imbas pendarahannya di kepala.

    Usai mendapatkan penanganan medis awal, korban DA didampingi sejumlah rekan kerjanya yang melihat kejadian itu melaporkan kasus tersebut ke Polres Metro Jakarta Timur. Korban DA juga telah melakukan visum di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur dan menyerahkannya ke polisi sebagai barang bukti, berikut pakaian yang dikenakannya yang terdapat ceceran darah.

    (cip)

  • Kabar Terakhir Karyawan Toko Kue di Cakung Jaktim yang Dianiaya Anak Bos, Pelaku Sebut Korban Miskin – Halaman all

    Kabar Terakhir Karyawan Toko Kue di Cakung Jaktim yang Dianiaya Anak Bos, Pelaku Sebut Korban Miskin – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dwi Ayu Darmawati, seorang pegawai berusia 19 tahun di sebuah toko kue di Penggilingan, Cakung, Jakarta Timur, kini hidup dalam bayang-bayang trauma akibat penganiayaan yang dialaminya.

    Dua bulan berlalu sejak kejadian yang terjadi pada 17 Oktober 2024, namun jejak luka itu masih menghantui setiap aspek kehidupan Dwi.

    Kejadian tersebut berawal dari aksi brutal pelaku berinisial G, anak pemilik toko, yang tidak segan-melempar Dwi dengan berbagai barang, termasuk patung pajangan, mesin EDC, dan kursi.

    Akibatnya, Dwi mengalami pendarahan di kepala dan memar di berbagai bagian tubuh—tangan, kaki, paha, dan pinggang.

    “Sekarang tidur selalu pagi. Awalnya, sebelum kejadian, saya selalu tidur tepat waktu, jam 21:00 WIB atau jam 22:00 WIB. Tapi sekarang, baru bisa tidur itu pagi. Insomnia,” ungkap Dwi dengan nada penuh kesedihan saat di wawancara pada Sabtu, 14 Desember 2024.

    Kenyataan bahwa Dwi kini sering terjaga hingga pagi karena terus memikirkan kasus penganiayaan yang dialaminya menunjukkan betapa dalamnya trauma ini.

    Dwi bahkan telah berhenti dari tempat kerjanya, tetapi bayang-bayang kejadian itu tak kunjung hilang.

    Dia merasakan kesedihan yang tidak dapat dia jelaskan, dan berharap agar keadilan segera berpihak padanya.

    “Saya berharapnya bisa mendapatkan keadilan, karena banyak korban sebelumnya sebelum saya itu banyak,” ujarnya.

    Setelah insiden mengerikan itu, Dwi melaporkan kasusnya ke SPKT Polres Metro Jakarta Timur.

    Laporannya diterima dengan sangkaan Pasal 351 KUHP tentang Penganiayaan.

    Namun, hingga saat ini, pelaku G belum juga ditetapkan sebagai tersangka, dan Dwi tidak menerima informasi mengenai perkembangan kasusnya.

    Sebelum melapor, pelaku sempat berkata, “Saya kebal hukum,” seraya menghina Dwi dengan kata-kata ‘babu’ dan ‘miskin’.

    Kalimat tersebut menggarisbawahi bagaimana posisi Dwi sebagai korban terasa semakin terjepit.

    Dwi, yang telah melakukan Visum et Repertum di RS Polri Kramat Jati dan menyerahkan barang bukti berupa baju bercak darah serta video penganiayaan, merasa bahwa proses hukum yang berlarut-larut ini semakin menambah beban psikologisnya.

    “Kemarin, saat wawancara kerja, saya bertanya, ‘Pak, di sini enggak ada kekerasan, kan?’ Sampai yang menginterview saya kaget. Kenapa saya bertanya begitu?” jelasnya, menggambarkan bagaimana trauma itu telah memengaruhi kehidupannya sehari-hari.

    Media juga telah berupaya mengonfirmasi laporan Dwi kepada Kepala Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahean.

    Namun, hingga kini belum ada respons terkait perkembangan laporan Dwi.

    Kronologi

    Polisi mengungkap kronologi insiden dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh anak seorang bos toko roti di kawasan Penggilingan, Jakarta Timur berinisial GSH terhadap karyawati yang bekerja di toko tersebut.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Timur AKP Lina Yuliana mengatakan awalnya GSH meminta tolong kepada korban untuk membawakan makanan ke kamar pribadinya.

    Namun, saat itu korban tidak mau karena bukan merupakan tugasnya untuk mengantarkan makanan tersebut.

    “Korban tidak mau yang dikarenakan bukan pekerjaannya,” kata AKP Lina Yuliana saat dihubungi, Minggu (15/12/2024).

    Atas penolakan itu, kata Lina, GSH langsung marah dan melakukan penganiayaan terhadap korban.

    “Selanjutnya terlapor marah dan mengambil 1 buah kursi yang dilemparkn ke arah korban dan mengenai kepala dan bahu korban,” ungkapnya.

    Dalam hal ini, korban pun mengalami luka sobek pada bagian kepala sebelah kiri.

    Lina mengatakan saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan soal kasus anak bos toko roti menganiaya karyawati penjaga kasir itu.

    Polisi sudah melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi termasuk GSH untuk membuat terang kasus tersebut.

    Sementara itu, saksi lain yang turut diperiksa adalah teman korban (karyawan) serta orang tua terlapor.

    Lina memastikan pengusutan kasus ini masih akan terus dilakukan meski peristiwa kejadian pada 17 Oktober 2024.

    “(Empat saksi) termasuk terlapor,” ungkapnya Lina.

    Aksi dugaan penganiayaan tersebut sebelumnya viral di media sosial. 

    Saat itu, terlihat pria berbadan gempal yang marah-marah kepada seorang wanita.

    Bahkan, pria tersebut melemparkan sejumlah barang di antaranya mesin EDC hingga bangku ke arah korban.

    Penganiayaan tersebut telah dilaporkan ke pihak berwajib akan tetapi belum ada perkembangan dari laporan itu.

    Sumber: Tribun Jakarta

  • Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. – Halaman all

    Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Ns. Phioruci Pangkaraya, S.Kep., S.H. lebih dikenal dengan nama Phioruci Pangkaraya.

    Phioruci merupakan anak pertama dari pasangan Phang Cin Tung dan Erliyah.

    Phioruci Pangkaraya adalah istri kedua Alvin Lim usai dirinya cerai dengan Shelly Antonio.

    Phioruci Pangkaraya dan Alvin Lim menikah pada Selasa (22/2/2022).

    Hal ini menjadikan Phioruci Pangkarya sebagai ibu sambung dari Kate Victoria Lim.

    Phioruci Pangkaraya diketahui beragama Kristen.

    Dikutip Tribunnewswiki, Phioruci Pankarya adalah anak pertama dari pasangan Phang Cin Tung dan Erliyah. 

    Pendidikan

    Phioruci Pangkaraya memiliki dua gelar pendidikan sarjana keperawatan dan hukum.

    Pada 2012, istri Alvin Lim ini diketahui pernah mengenyam pendidikan S1 Ilmu Keperawatan di Universitas Pelita Harapan.

    Phioruci Pangkaraya lulus pada 2016, dengan IPK 3,60.

    Phioruci Pangkaraya kemudian memperluas wawasannya dengan mengambil studi di bidang hukum.

    Phioruci Pangkarayamenyelesaikan sidang skripsi S1 Ilmu Hukum pada Februari 2024.  

    Diketahui, Phioruci Pangkaraya memperoleh gelar Sarjana Hukum dari STIH Gunung Jati, Tangerang, yang juga almamater Alvin Lim.

    Hal ini menunjukkan tekadnya untuk terus berkembang, mengingat bidang hukum sangat erat kaitannya dengan profesi sang suami, Alvin Lim. 

    Sementara itu, gelar sarjana hukumnya ditempuh di STIH Gunung Jati, Tangerang, Banten. Mengutip WartaHukum.com berdasarkan Pers Release LQ Indonesia Lawfirm milik Alvin Lim, Phioruci menjalani sidang skripsi Ilmu Hukum pada Februari 2024 lalu, dilansir Bangkapos. 

    Kabar Terbaru

    Sosok istri Alvin Lim ini jadi sorotan karena marah ke wartawan yang bertanya terkait tuduhan suaminya kepada Pratiwi Noviyanthi.

    Momen ini terlihat dalam video yang beredar di media sosial TikTok.

    Hal ini bermula saat Alvin Lim ditanyai diwawancara para jurnalis terkait konfliknya dengan Pratiwi Noviyanthi.

    Dalam hal ini, Alvin Lim dianggap menuduh Pratiwi Noviyanthi memiliki pekerjaan sampingan sebagai PSK saat menjadi pramugari.

    Ia lantas menunjukan video dirinya yang menyatakan soal pekerjaan sampingan pramugari.

    Dia berdalih bahwa maksud pernyataannya itu adalah mempertanyakan sumber uang Teh Novi saat menjadi pramugari.

    Alvin merasa heran karena Teh Novi bisa memiliki rumah dan mobil mewah hingga bisa merawat Orang dengan Ganggung Jiwa (ODGJ).

    “Saya gak bilang dia yang jadi pelacur, banyak teman,” kata Alvin Lim.

    Kemudian wartawan kembali bertanya untuk menekankan bahwa sebenarnya Alvin Lim menuduh pramugari.

    Saat itulah istri Alvin Lim, Phioruci Pangkaraya langsung marah.

    “Jangan mancing-mancing pertanyaannya yah. Nanya, nanya, gak usah mancing-mancing,” kata Phioruci Pangkaraya.

    Setelah sesi doorstop kemudian Alvin Lim masih diberondong pertanyaan.

    Phioruci Pangkaraya pun kembali menyemprot wartawan.

    “Habis pertanyaannya, habis yah. habis yah gak ada lagi nanya-nanya orang udah capek tau gak sih. udah 2 jam ini,” kata Phioruci Pangkaraya.

    Ucapan sinis Phioruci Pangkaraya pun tak bisa diterima awak media yang melakukan peliputan.

    “Gak usah marah-marah,” teriak wartawan.

    “Sama-sama capek mba,” kata wartawan.

    Walau demikian Phioruci Pangkaraya justru tetap pergi naik mobil tanpa mempertanggungjawabkan ucapannya.

    (TRIBUNNEWS.COM/Ika Wahyuningsih, Bangkapos)