Didenda Bayar Rp 40 Miliar ke Pengembang Perumahan, Warga Cinere Bakal Ajukan Kasasi
Tim Redaksi
DEPOK, KOMPAS.com
– Warga Perumahan CE, Cinere, Depok, akan mengajukan kasasi usai 10 pengurus RT dan RW wilayah tersebut dikenakan vonis bayar Rp 40 miliar ke pengembang perumahan berinisial M.
Adapun vonis itu dikeluarkan Majelis Hakim Pengadilan Tinggi Bandung yang menilai warga perumahan CE menghalangi rencana pembangunan Perumahan CGR milik perusahaan M, yang 20 persen lahannya berlokasi di Blok A Perumahan CE.
“Ya kita akan kasasi ke Mahkamah Agung. Mungkin minggu ini atau awal minggu depan kita akan sampaikan kasasi kita,” ucap Heru Sadiki, Ketua RW 06 sekaligus tergugat saat ditemui, Jumat (20/12/2024).
Cara ini menjadi solusi terakhir yang akan ditempuh Heru dan sembilan warga lainnya yang juga berstatus tergugat.
Heru mengaku kaget saat membaca berkas putusan Pengadilan Tinggi Bandung yang terbit pada Kamis (5/12/2024).
Identitas Heru terpampang jelas sebagai tergugat 10 yang dilaporkan M untuk membayar nominal sebesar Rp 40 miliar sebagai bentuk ganti rugi.
Heru menilai, dirinya tak melakukan kesalahan karena hanya menyalurkan aspirasi warga yang menolak pembangunan jembatan untuk menghubungkan lahan di Perumahan CE dan lahan kosong di Kelurahan Pangkalan Jati.
“Ya bingung, RT kan bukan badan hukum, bukan perorangan, kami ibaratnya
volunteer
untuk lingkungan. Tapi kini kami seolah-olah jadi subjek hukum,” ujar Heru.
Tari, seorang warga RW 06 ikut menimpali. Katanya, warga tidak pernah menghalangi rencana M atas pembangunan tersebut.
Ia dan warga Blok A yang terdiri sekitar 350 rumah hanya melarang pembangunan jembatan.
“Kalau hendak bangun rumah di lahan 20 persen itu kami sangat terbuka. Tapi yang kami tolak hanya pembangunan jembatan,” terang Tari.
Tari menyebut, warga kompak untuk melanjutkan kasus ini lewat jalur hukum hingga menang. Apalagi, para tergugat mayoritas lansia pensiunan.
“Kondisi mereka yang digugat itu pensiunan, sudah punya kondisi kesehatan yang perlu dijaga, setelah dengar dituntut sedemikian besarnya (biayanya), mereka susah tidur,” ujar Tari.
Adapun perkara ini bermula perkara dari M yang berencana membangun Perumahan CGR seluas 1,6 hektare di lahan yang terbelah Kali Grogol, di antara lahan Perumahan CE (20 persen) dan Pangkalan Jati (80 persen). Sebanyak 100 unit rumah akan dibangun di lahan tersebut.
Lalu, M meminta izin untuk membangun jembatan di antara kedua lahan dengan maksud agar akses alat berat dapat melalui Cinere.
“Tapi kita keberatan dengan penambahan penduduk yang sekian banyak kan masih akan menimbulkan banyak kesulitan (nantinya),” terang Heru.
“Nah, ini yang kita takutkan saat buka akses. Ini bukan cuma soal keamanan juga, tapi soal (kepadatan) lalu lintas dan kemudian jumlah penduduk yang akan ada di situ dan sebagainya,” sambungnya.
Adapun M mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Depok dengan mencantumkan nama 10 tergugat itu pada awal tahun 2024.
Putusan awal dari PN Depok tidak mengabulkan gugatan tersebut dan justru menghukum penggugat atau M untuk membayar biaya perkara sebesar Rp 3.251.000 pada 15 Oktober 2024.
Namun, M mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Bandung, yang kemudian membatalkan putusan dari PN Depok, Kamis (5/12/2024).
Pengadilan Tinggi meminta tergugat membayar ganti rugi dengan pertimbangan bahwa 75 persen dari 100 unit rumah yang akan dibangun telah terjual.
Berdasarkan barang bukti yang diserahkan M, mereka mengeklaim kehilangan pembeli akibat penundaan proyek yang disebabkan oleh perselisihan ini.
“Menghukum para Terbanding semula para tergugat untuk membayar ganti rugi kepada pembanding semula penggugat sebesar Rp 40.849.382.721,50,” kutip isi putusan.
Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.
kab/kota: Jati
-

Dapat Bantuan dari MVN dan MNC Peduli, Anak-anak Asuh Yayasan Dilts Berterima Kasih
loading…
Anak-anak asuh Yayasan Dilts berterima kasih kepada PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli. Foto/Ari Sandita
JAKARTA – PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli melakukan kegiatan CSR pemberian bantuan atau donasi ke anak-anak asuh Yayasan Dilts di RPTRA Asoka, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024) sore. Puluhan anak-anak duafa pun menyampaikan terima kasihnya kepada MVN dan MNC Peduli.
“Terima kasih MNC Peduli dan MNC Vision Network,” kata puluhan anak-anak secara serempak di RPTRA Asoka, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024).
Ketua Yayasan Dilts Foundation Bayu Indra Kusuma mengatakan, yayasannya itu bergerak di bidang pendidikan dan kesehatan untuk anak-anak marginal yang berada di Pasar Minggu, Jakarta Selatan. Pihaknya pun bekerja sama dengan RTPRA Asoka dalam mengadakan berbagai kegiatan untuk anak-anak duafa tersebut di usia SD-SMP.
“Kegiatan kami di sini setiap hari Senin-Jumat dari pukul 14.00-16.00 WIB. Biasanya kita lalukan membantu anak-anak belajar Calistung (baca, tulis, dan berhitung), lalu pelajaran komputer, belajar Bahasa Inggris,” tuturnya.
Maka itu, kata dia, kehadiran MVN dan MNC Peduli di tengah-tengah mereka sangat membantu anak-anak untuk mencapai keberhasilannya dalam belajar. Bantuan yang diberikan bakal bermanfaat pula untuk anak-anak dalam menjalani kegiatan belajar-mengajar di RPTRA Asoka.
“Terima kasih untuk MVN dan MNC Peduli yang telah hadir hari ini untuk memberikan donasi dan support, semoga MVN dan MNC Peduli selalu mendapatkan keberhasilan dan kesuksesan. Mudah-mudahan ini bukan kegiatan pertama dan terakhir, mudah-mudahan anak-anak kami juga bisa melanjutkan lagi sekolah mereka dan terus berkegiatan di RPTRA Asoka,” katanya.
Sementara itu, Pengurus Harian RPTRA Asoka Nasini berharap, kegiatan serupa bisa terus dilakukan ke depannya oleh MVN dan MNC Peduli karena bermanfaat bagi anak-anak dan lingkungan RPTRA. Adapun RPTRA Asoka sendiri memiliki berbagai fungsi, seperti fungsi untuk anak-anak, untuk masyarakat, dan kebencanaan.
-

Tersangka penganiaya karyawan toko roti jalani pemeriksaan kejiwaan
Jakarta (ANTARA) – Tersangka penganiaya, GSH (35) terhadap karyawan toko roti, DAD, menjalani pemeriksaan kejiwaan di Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
“Tersangka GSH, kita serahkan kepada ahli psikiatri untuk melakukan pemeriksaan (kejiwaan). Saat ini tersangka sudah berada di RS Polri Kramatjati dalam rangka observasi dan tindakan-tindakan medis lain yang dilakukan para ahli,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly di Jakarta, Jumat.
Menurut dia, aparat kepolisian tidak bisa menerima hanya berdasarkan keterangan keluarga atau tanpa ada surat dari rumah sakit bila tersangka mengalami gangguan kejiwaan.
Kasus penganiayaan berawal ketika tersangka GSH meminta korban DAD untuk mengantarkan makanan ke kamar pribadinya pada 17 Oktober 2024, padahal itu bukan pekerjaan korban.
“Tersangka meminta kepada korban untuk mengantarkan makanan ke kamarnya, namun korban menolak karena bukan pekerjaannya,” kata dia.
Tersangka merasa kesal hingga terjadi percekcokan yang berujung pada penganiayaan terhadap korban DAD.
Tersangka melakukan pelemparan-pelemparan menggunakan loyang, mesin “Electronic Data Capture” (EDC), kursi besi dan patung hias yang berada di atas meja.
“Lemparan loyang mengenai pelipis korban sehingga korban terluka,” katanya.
Hingga saat ini tersangka GSH ditahan di Mapolres Metro Jaktim dan dijerat pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman maksimal pidana lima tahun.
Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2024 -

MVN dan MNC Peduli Ingin Bawa Keceriaan untuk Anak-anak Duafa di Jati Padang
loading…
PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli melakukan kegiatan CSR pemberian bantuan atau donasi ke anak-anak asuh Yayasan Dilts di RPTRA Asoka, Jati Padang. Foto/Ari Sandita
JAKARTA – PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli melakukan kegiatan CSR pemberian bantuan atau donasi ke anak-anak asuh Yayasan Dilts di RPTRA Asoka, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024) sore. MVN dan MNC Peduli ingin membawa keceriaan untuk anak-anak tersebut.
“Kami sangat berharap melalui kedatangan dan kegiatan ini dapat membawa sedikit keceriaan serta bantuan yang diberikan dapat bermanfaat bagi semua anak-anak asuh Yayasan Dilts Foundation bekerja sama dengan RPTRA Asoka,” ujar Chief Operation Officer PT Infokom Elektrindo selaku perwakilan managemen PT MNC Vision Networks Tbk Didik Susilo Hadiwidodo di lokasi.
Dia mengatakan, ke depannya pihaknya juga sangat berharap aktivitas CSR yang diadakan akan semakin beragam dan dapat mencakup skala masyarakat yang lebih luas lagi. Dia menuturkan, kegiatan pemberian bantuan tersebut berupa peralatan kebersihan, peralatan sekolah, dan tas sekolah itu merupakan salah satu bentuk kepedulian MVN dan MNC Peduli pada masyarakat, khususnya anak-anak duafa.
Diharapkan, bantuan tersebut bermanfaat bagi anak-anak duafa asuhan Yayasan Dilts bersama RPTRA Asoka. “Acara hari ini berjalan dengan baik, tak hanya kami dari MNC yang bersemangat dalam acara ini, tetapi antusias dari pengurus yayasan dan anak-anak di RPTRA Asoka pun sangat tinggi dan membuat seluruh rangkaian acara hari ini dapat berjalan dengan lancar,” tuturnya.
Dia menambahkan, kegiatan CSR tersebut rutin dilakukan oleh MVN bersama MNC Peduli, umumnya MNC Group. Tak hanya sebagai tanggung jawab perusahaan semata dan bukan berupa persoalan pemberian materi, tapi sebagai aksi nyata untuk dapat hadir memberikan manfaat dan berdampak positif bagi kehidupan masyarakat sekitar.
“Kami harap apa yang kami lakukan juga bisa menginspirasi masyarakat lainnya supaya bisa saling membantu dan saling meringankan beban masyarakat,” pungkasnya.
(rca)
-

Wajar Ducati Lebih Pilih Marquez Ketimbang Martin, Ini Sebabnya
Jakarta –
Keputusan tim pabrikan Ducati lebih memilih Marc Marquez ketimbang Jorge Martin sempat mendapat protes dari berbagai pihak. Sebab, The Baby Alien dinilai tak lebih baik dibandingkan rivalnya tersebut di musim lalu.
Disitat dari Motosan, ayah Jorge Lorenzo, Chicho Lorenzo mengatakan, MotoGP bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga ajang promosi suatu merek. Menurutnya, secara exposure, Marquez jauh lebih baik ketimbang Martin.
“Merek-merek itu ikut MotoGP untuk memasarkan motornya. Mereka ada di balapan karena kejayaan tim membuat motor mereka laku. Alasan itu membuat saya merasa, langkah Ducati merekrut Marquez merupakan keputusan yang wajar,” ujar Chicho Lorenzo, dikutip Jumat (20/12).
Marc Marquez dan bos Ducati Gigi Dall’Igna tahun 2024. Foto: Doc. Motorsport
Chicho menjelaskan, Marquez merupakan bintang media. Itulah mengapa, sorotan terhadap pebalap 31 tahun tersebut akan berdampak langsung untuk tim pabrikan Ducati.
“Tentu mereka tahu bahwa itu akan menghasilkan banyak berita, keuntungan, dan publisitas. Di tingkat olahraga, menurut saya memang tak adil untuk Martin. Tapi ini bukan sekadar olahraga, melainkan juga bisnis,” ungkapnya.
Meski Marquez tak sebaik Martin musim lalu, namun Chicho yakin, performa pebalap Spanyol itu akan membaik musim depan. Sebab, selain mendapat motor terbaru, daya juang Marquez di lintasan juga masih tinggi.
“Saya pikir Marc Márquez telah berusaha menemukan jati dirinya, dia telah membuat perubahan yang luar biasa. Ada juga upaya luar biasa untuk mencapainya. Kita lihat saja apa yang akan dia tunjukkan di lintasan,” kata Chicho.
(sfn/dry)
-

MVN dan MNC Peduli Berikan Bantuan ke Anak Duafa di Jati Padang
loading…
PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli melakukan kegiatan CSR pemberian bantuan atau donasi ke anak-anak asuh Yayasan Dilts di RPTRA Asoka, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024). Foto/Ari Sandita
JAKARTA – PT MNC Vision Networks Tbk (MVN) bersama MNC Peduli melakukan kegiatan CSR pemberian bantuan atau donasi ke anak-anak asuh Yayasan Dilts di RPTRA Asoka, Jati Padang, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jumat (20/12/2024) sore. Bantuan berupa peralatan dan tas sekolah.
Berdasarkan pantauan, puluhan anak-anak duafa asuhan Yayasan Dilts berkumpul di RPTRA Asoka mengikuti kegiatan CSR tersebut. Selain diperkenalkan tentang MNC Peduli dan MVN, terdapat pula kegiatan bernyanyi bersama dengan 56 anak-anak yayasan tersebut beserta lima orang pendamping yayasan dan enam orang pengurus harian RPTRA Asoka.
Suasana penuh kehangatan dan keakraban dirasakan oleh anak-anak asuhan Yayasan Dilts saat tim dari PT MVN dan MNC Peduli berkunjung di RPTRA Asoka tersebut. Canda, tawa, dan keriangan anak-anak duafa mewarnai kegiatan CSR tersebut.
Hadir pula Chief Operation Officer PT Infokom Elektrindo Didik Susilo Hadiwidodo selaku perwakilan dari
MNC Peduli, lalu Ketua Yayasan Dilts Bayu Indra Kusuma, dan perwakilan pengurus harian RPTRA Asoka Nasini. Bantuan yang diberikan tersebut berupa peralatan kebersihan, peralatan sekolah, dan tas sekolah untuk menunjang kebutuhan sehari-hari anak-anak asuh Yayasan Dilts.Chief Operation Officer PT Infokom Elektrindo selaku perwakilan managemen PT MNC Vision Networks Tbk Didik Susilo Hadiwidodo mengatakan, donasi tersebut diharapkan dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi tumbuh kembang anak-anak serta meningkatkan kualitas hidup mereka.
“Kami sangat bersyukur atas kesempatan untuk dapat berbagi dengan anak-anak asuh Yayasan Dilts. Semoga bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat dan memberikan semangat bagi mereka,” ujar Didik di lokasi, Jumat (20/12/2024).
Sementara itu, Ketua Yayasan Dilts, Bayu Indra Kusuma menyampaikan terima kasihnya atas kepedulian MNC Peduli dan PT MNC Vision Networks Tbk. Sebabnya, donasi tersebut sangat bermanfaat bagi kebutuhan sehari-hari anak asuhan yayasannya tersebut.
“Donasi yang diberikan sangat berarti bagi kami dan anak-anak asuh. Bantuan ini akan sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari,” katanya.
(zik)
-

Anak Bos Toko Roti yang Aniaya Pegawai Kini Sudah Berada di RS Polri, Kejiwaannya Diperiksa – Halaman all
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- George Sugama Halim (35), tersangka penganiayaan pegawai toko roti Lindayes kini sudah berada di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.
Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly mengatakan RS Polri memeriksa kejiwaan George Sugama Halim.
“Terkait dengan tahanan dalam hal ini adalah GSH, itu sementara ini kita melakukan, menyerahkan kepada ahli psikiatri untuk melakukan pemeriksaan (kejiwaan),” kata Nicolas Ary Lilipaly, Jumat (20/12/2024).
Saat ini George Sugama Halim diobservasi di RS Polri Kramat Jati.
“Saat ini yang bersangkutan sudah berada di RS Polri Kramat Jati dalam rangka observasi dan tindakan-tindakan medis lain yang dilakukan para ahli,” ucap dia.
Pemeriksaan kejiwaan ini diperlukan untuk membuktikan pernyataan keluarga yang menyebut George Sugama Halim ada masalah kejiwaan.
“Saat ini hanya omongan-omongan saja dari keluarga ataupun dari pihak pengacara seperti yang disampaikan ke media. Untuk membuktikan hal tersebut harus ada keterangan ahli dan psikiatri,” kata Nicolas.
“Jadi sampai saat ini belum ada bukti keterangan tambahan dari pihak keluarga (George Sugama Halim) ataupun dari pengacara,” tambah dia.
Sebelumnya, Manajemen Toko Roti Lindayes Patisserie and Coffee mengungkapkan, George Sugama Halim, anak pemilik toko, mengalami keterbelakangan dalam Intelligence Quotient (IQ) dan Emotional Quotient (EQ).
Hal ini diungkap dalam keterangan resmi yang diunggah di akun Instagram resmi toko pada Senin (16/12/2024).
“Beliau merupakan anak pemilik namun memiliki keterbelakangan kecerdasan IQ dan EQ yang sudah pernah di tes,” demikian bunyi keterangan tersebut.
Kondisi ini diduga berkontribusi pada ketidakstabilan emosional George Sugama Halim, yang kerap melakukan kekerasan terhadap orang-orang di sekitarnya, termasuk pegawai, orangtua, dan saudara.
“Memang, bahkan bukan hanya terjadi kepada saudari (karyawan berinisial D), melainkan juga kepada pemilik (orangtua) dan saudaranya,” tambah manajemen.
Akibat penganiayaan yang dilakukan oleh George Sugama Halim, ibunya mengalami patah tulang dan luka di kepala.
“Pemilik wanita pernah mengalami patah tulang lengan dan memar akibat dibanting oleh pelaku. Adik laki-laki pelaku juga pernah mengalami luka di kepala yang juga dialami pegawai berinisial D,” lanjut keterangan tersebut.
Tidak Lulus SD
Adik George, Andre (28) mengatakan kakaknya itu tidak lulus sekolah dasar. Ia juga rutin setiap minggu membanting barang serta menantang orang.
“Pada dasarnya dulu itu hampir rutin tiap minggu itu bisa banting barang bisa ngajakin ribut orang,” kata Andre dilutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Uya Kuya TV, Rabu (18/12/2024).
Andre juga sempat menjadi korban penganiayaan sang kakak. Bahkan, Andre sempat melaporkan peristiwa penganiayaan itu ke kantor polisi.
Andre menuturkan peristiwa penganiayaan yang menimpanya terjadi sekira tahun 2012-2013.
Saat itu, Andre dilempar kaleng besi hingga pelipisnya berdarah. Ia lalu melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cakung.
Andre juga telah melakukan visum. Namun, ia tidak melanjutkan proses pelaporan tersebut.
“Kita tidak proses. Saya juga melihat papa mama saya juga. Gimanapun seburuk-buruknya yan saudara,” kata Andre yang saat kejadian berusia 19 tahun.
Andre menuturkan hasil visum di sebuah rumah sakit itu tidak diambil sehingga laporan itu tidak dilanjutkan.
Tabiat George pun dibongkar Andre. Ia menuturkan terkadang perilaku George kurang ajar dengan orang tua. Nada bicaranya tingg serta arogan.
“Istilahnya kadang kata-katanya juga kurang pantaslah,” imbuhnya.
Andre menuturkan kakaknya hanya bersekolah sampai kelas 6 SD sehingga berpengaruh terhadap pergaulannya.
George disebut belum memiliki istri bahkan pacar. “Kalau kita bilang kasihan, kasihan karena mungkin temannya sendiri sedikit pergaulannya itu terbatas makanya kenapa mungkin temperamentalnya tinggi,” imbuhnya.
Sehingga, Andre menilai kepribadian kakaknya harus diperiksa.
“Apakah dia IQ-nya rendah atau EQ-nya rendah pada dasarnya harus mutusin. Kita enggap bisa netapin, kan pada akhirnya saksi ahli yang bisa netapin, kan akhirnya psikolog,” katanya. (Kompas.com/TribunJakarta)
/data/photo/2024/12/20/676548a0159f8.jpeg?w=1200&resize=1200,0&ssl=1)

