kab/kota: Jati

  • Korban Dugaan Pencabulan ABG Berkebutuhan Khusus di Pancoran Lebih dari Satu Orang – Halaman all

    Korban Dugaan Pencabulan ABG Berkebutuhan Khusus di Pancoran Lebih dari Satu Orang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi mengatakan korban dugaan pencabulan yang dilakukan seorang anak baru gede (ABG) berinisial RA (14) di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan lebih dari satu orang.

    Diketahui, anak yang disebut mempunyai riwayat penyakit inklusi atau berkebutuhan khusus ini ditangkap polisi setelah diduga mencabuli bocah berusia 5 tahun berinisial KR di dalam toilet sebuah masjid beberapa waktu lalu.

    “Kalau yang sekarang sih, yang melapor cuman satu (orang), kata bapaknya (korban) kemarin ada lagi,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma kepada wartawan, Kamis (9/1/2025).

    Meski begitu, Nurma mengatakan para korban dugaan pencabulan lain tak ada yang melapor ke polisi hingga saat ini.

    “Tapi orangnya (korban lain) nggak mau lapor katanya,” ucapnya.

    Saat ini, lanjut Nurma, pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur soal riwayat penyakit dari pelaku tersebut.

    “Pokoknya katanya dia sakit ada riwayatnya, makannya kan penyidiknya oh kalau gitu kan yaudah deh kalau gitu (pelaku) dibawa ke RS Polri selama 14 hari nih,” tuturnya.

    Untuk informasi, seorang bocah perempuan berusia 5 tahun berinisial KR diduga menjadi korban pencabulan di sebuah toilet Masjid di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Nurma mengatakan kejadian tersebut terjadi pada Sabtu (4/1/2025) lalu sekira pukul 16.00 WIB.

    “Ya betul jadi (orang tua korban) datang ke Polres Metro Jaksel, seorang ayah melaporkan kejadian yang menimpa anaknya yang berumur 5 tahun,” kata Nurma kepada wartawan, Selasa (7/1/2025).

    Nurma mengatakan saat itu, korban tengah bermain dengan pelaku yang merupakan tetangganya sendiri berinisial RA (14) dan kakak korban.

    “Kemudian di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini anak yang berumur 14 tahun mengikuti. Setelah itu, dia masuk ke dalam toilet, kemudian mengunci,” ucap Nurma.

    Setelah keluar dari toilet, Nurma pun menyebut RA kembali melakukan aksi dugaan pelecehan itu ke korban di sebuah gang sempit di dekat toilet Masjid tersebut.

    “Jadi kakaknya (korban) melihat dia (korban) ke belakang terus diikuti, dia mengikuti. Kemudian itu berlanjut di gang. Lanjut dia keluar, ada gang kecil, itupun dia melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” tuturnya.

    Hal ini diketahui kakak korban ketika dia menangis karena merasa kesakitan di bagian alat vitalnya.

    “Jadi kejadiannya itu sekira jam 16.00, kemudian dilaporkan malam hari langsung oleh bapaknya,” ungkapnya.

    Saat ini, lanjut Nurma, pihaknya masih melakukan penyelidikan lebih lanjut atas laporan dugaan pelecehan tersebut.

    “Korban sudah kita lakukan visum kemudian kita mengumpulkan barang bukti yaitu baju yang dipakai oleh korban,” jelasnya.

     

  • Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Antisipasi luapan Kali Baru, Jaktim pasang turap karung berisi pasir

    Jakarta (ANTARA) – Suku Dinas Sumber Daya Air Jakarta Timur memasang turap karung berisi pasir dan batu di pinggir Kali Baru, Hek, Kelurahan Tengah, Kecamatan Kramat Jati, Kamis, untuk mengantisipasi luapan air kali itu ke permukiman warga.

    “Saat ini melakukan penanggulangan bencana banjir dengan memasang turap sementara dari karung berisi pasir dan batu,” kata petugas Suku Dinas (Sudin) SDA Kramat Jati, Jakarta Timur, Arsa di Jakarta, Kamis.

    Menurut dia, pihaknya menyiapkan lima kubik pasir, baru dan tanah yang bisa menahan luapan air Kali Baru di Hek.

    “Air Kali Baru sempat meluap ke permukiman warga pada Kamis pagi sekitar 15-20 centimeter (cm), namun cepat surut. Makanya, kami membuat tanggul sementara,” ujar Arsa.

    Sebanyak 10 personel dari Satuan Pelaksana Sudin Sumber Daya Air (SDA) Kramat Jati disiagakan di lokasi untuk mengantisipasi banjir akibat luapan Kali Baru lantaran wilayah Bogor masih terus hujan.

    “Kita bakal monitor terus satu hari ini karena dari Bogor masih hujan,” kata dia.

    Pewarta: Syaiful Hakim
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    Polisi Tangkap Dua Orang Kasus Penemuan Mayat Bocah Laki-laki di Bekasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menyampaikan update kasus penemuan mayat bocah laki-laki di Bekasi.

    Peristiwa itu terjadi kawasan Kampung Jatibaru, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi, Senin (6/1/2025) sore.

    “Tim sudah mengamankan dua orang diduga pelakunya. mohon waktu kedua orang sedang dilakukan pendalaman,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Kamis (9/1/2025).

    Terduga pelaku yang diamankan seorang laki-laki dan perempuan.

    Ade menuturkan penyelidik gabungan Ditreskrimum Subdit Resmob Subdit Jatanras, Satreskrim Polres Metro Bekasi dan Polsek Tambun.

    “Setelah melakukan olah TKP kemudian melakukan pendalaman saksi-saksi, kemudian jenazah dilakukan pemeriksaan luar dan dalam, saat ditemukan korban dalam kondisi MD (meninggal dunia, red),” ucapnya.

    Mayat tersebur saat ditemukan dalam posisi terlentang ditutup sarung hitam, kemudian mengenakan celana panjang kaos pendek diperkirakan korban adalah gekandangan atau anak jalanan.

    Pemeriksaan luar jenazah ada luka lecet di pipi kiri, kuping kiri memar, terdapat luka seperti sundutan rokok di pantat, di pipi, dan kaki.

    “Di bagian kepala tengah belakang terdapat benjolan, lebam pinggang kanan dari mulut korban mengeluarkan cairan,” beber Ade.

    Sebelumnya, bocah laki-laki yang belum diketahui identitasnya ditemukan tewas dengan kondisi penuh luka.

    Berawal ketika AJ (51), seorang juru pakrir melihat ada seorang lelaki membawa barang dibungkus ke arah ruko.

     

    AJ yang sedang menjadi juru parkir di lertigaan Jalan Inspeksi Kalimalang, melihat ada seorang laki-laki dewasa memanggul barang yang dibungkus dengan sarung warna hitam.

    Kemudian AJ mengecek bungkusan sarung yang ditinggalkan oleh orang tidak dikenal itu.

    Setelah dicek didapati isinya seorang anak laki-laki yang sudah dalam kadaan tidak sadarkan diri. 

    Saksi lantas menginfokan kejadian itu pada Ketua RT setempat, S (51), yang kemudian mereka melapor ke Polsek Tambun Selatan.

    Selanjutnya tim Inafis Polres Bekasi Kabupaten melakukan pemeriksaan, korban dibawa ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, guna dilakukan autopsi. 

     

  • Polisi di Pemalang Dipecat Tidak Hormat Usai Tipu Warga Rp900 Juta Janjikan Masuk Bintara

    Polisi di Pemalang Dipecat Tidak Hormat Usai Tipu Warga Rp900 Juta Janjikan Masuk Bintara

    GELORA.CO – Briptu WR disanksi pemberhentian dengan tikdan hormat buntut kasus dugaan penipuan dengan modus menjanjikan dua anak korban pasangan suami istri masuk Bintara Polri. Sidang etik dipimpin AKBP Pranata selaku Ketua Komisi.

    “Sidang KKEP menjatuhkan putusan dan sanksi Pemberhentian Tidak Dengan Hormat (PTDH) terhadap Briptu WR, yang terbukti melanggar Kode Etik Profesi Polri,” kata Kapolres Pemalang AKBP Eko Sunaryo, Rabu (8/1).

    Eko berharap ganjaran yang diterima Briptu WR bisa menjadi pelajaran untuk seluruh anggota Polri Polres Pemalang sehingga wajib menjaga kehormatan. Termasuk integritas dan profesionalisme dalam menjalankan tugasnya.

    “Sebagai anggota Polri, kita wajib menjunjung tinggi nilai-nilai yang terkandung dalam Tribrata dan Catur Prasetya serta senantiasa memahami jati diri kita sebagai anggota Polri, dengan selalu mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa,” ungkapnya.

    Terpisah, Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto mengatakan sejauh ini belum ada korban dari aksi tipu-tipu Briptu WR. Soalnya kabar yang menyebut uang Rp900 juta dipakai buat judi online masih didalami.

    “Jadi uang Rp900 juta itu harus kami dalami dulu,” kata dia.

    Sebelumnya Pasutri asal Desa Pelutan, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah bernama Suratmo (56) dan Sutijah (59) menjadi korban penipuan oleh oknum anggota polisi Polres Pemalang berinisial WR.

    Saat itu, dua putra Suratmo dan Sutijah ingin mendaftar sebagai anggota polisi melalui jalur Bintara di Polres Pemalang. WR yang mengetahui hal tersebut kemudian mengundang Suratmo untuk singgah ke rumahnya.

    Kemudian, Suratmo curhat anaknya selalu gagal masuk Polri. WR kemudian menjanjikan dua anak Suratmo bisa masuk Polri asalkan ada ongkos.

    Korban yang tergiur dengan imin-iming tersebut hingga akhirnya menyetor uang sebesar Rp900 juta agar kedua anaknya bisa masuk polosi. Uqang itu diberikan secara bertahap kepada WR dari Rp75 juta secara tunai, lalu Rp275 juta secara tunai, kemudian Rp500 juta lewat transfer dan yang terakhir Rp50 juta secara tunai

  • Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT Megapolitan 8 Januari 2025

    Cekcok Kakak Adik di Jaktim Terjadi 2 Kali, Sempat Lapor Polisi tapi Didamaikan Ketua RT
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Cekcok disertai ancaman pembunuhan antara MR dan AF (21), kakak beradik di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur, sudah terjadi dua kali.
    Pertengkaran pertama terjadi pada Agustus 2024. Saat itu, sang adik, AF, hendak melaporkan ancaman yang dilayangkan kakaknya ke Polres Jakarta Timur. 
    Namun, laporan itu diurungkan karena keduanya didamaikan Ketua RT setempat.
    “Kejadian pertama mau dilaporkan oleh adiknya ke polisi, tetapi sesampai di kantor polisi, adiknya itu ditelepon oleh Ketua RT, disuruh pulang oleh Ketua RT karena mau didamaikan, mengingat masih hubungan kakak adik,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
    Ternyata, keduanya kembali cekcok pada Senin (6/1/2025). Pada cekcok yang kedua itu, MR diduga mengancam akan membunuh AF dan ibunya.
    “Kasus selanjutnya di-
    upload
    video oleh adiknya karena sudah jengkel sekali dengan kelakuan kakaknya,” ujar Nicolas.
    Pada keributan kedua, sang adik tak melapor polisi. Namun, AF meminta bantuan polisi untuk membawa kakaknya ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit.
    “Adiknya dan ibunya tidak mau membuat laporan polisi, tapi meminta bantuan pihak kepolisian untuk membawa kakaknya ke RSKD Duren Sawit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan,” kata Nicolas.
    Polisi pun kini tengah melakukan asesmen terhadap MR dan AF di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaktim.
    Diketahui sebelumnya, sebuah video menampilkan seorang pria diduga mengancam hendak membunuh ibu kandung dan adiknya viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 26 detik itu direkam oleh adik perempuan pria tersebut. Sebaliknya, pria itu juga mengacungkan ponsel, seperti merekam balik.
    Dalam video tersebut, kakak beradik itu terlihat sedang cekcok. Sang adik menyatakan bahwa kakaknya hendak membunuh dirinya.
    “Orang gila ngamuk-ngamuk, gue pengin dibunuh,” ujar sang adik yang merekam video tersebut.
    Sang kakak tak mau kalah. Pria itu melontarkan kata-kata kasar ke adiknya.
    Peristiwa tersebut disebut terjadi di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Seorang pria di Jaktim ancam bunuh ibu kandung dan pukul saudaranya, korban pernah lapor polisi tapi malah disuruh damai, kini korban merasa terancam karena pelaku sering ngamuk,” tulis keterangan dalam video yang diunggah akun Twitter @Heraloebss.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dana Rp10 Miliar Siap Dianggarkan untuk Makan Bergizi Gratis di Probolinggo, Dewan Ungkap Kendala

    Dana Rp10 Miliar Siap Dianggarkan untuk Makan Bergizi Gratis di Probolinggo, Dewan Ungkap Kendala

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Danendra Kusuma

    TRIBUNJATIM.COM, PROBOLINGGO – Pelaksanaan progam Makan Bergizi Gratis (MBG) mulai berjalan di beberapa daerah. Di Kabupaten Probolinggo sendiri, masih menunggu petunjuk teknis dalam pelaksanaannya. 

    Namun untuk anggran dalam mendukung program Presiden dan Wakil Presiden Prabowo-Gibran itu telah disiapkan. Tak tanggung-tanggung, anggaran itu mencapai Rp10 Miliar.

    Ketua DPRD Kabupaten Probolinggo Oka Mahendra Jati Kusuma mengungkapkan, jika pelaksanaan program MBG di Kabupaten Probolinggo itu masih ada kendala. Salah satu hambatan utama adalah belum adanya Petunjuk Teknis (Juknis).

    “Hingga sampai saat ini, belum ada petunjuk Juknis yang jelas terkait dengan sasaran dan mekanisme pelaksanaan program tersebut. Kira-kira kelompok yang menjadi sasaran utama, kalau isunya itu ibu hamil, balita, anak-anak sekolah,” kata Oka, Rabu (8/1/2025).

    “Sampai kini kita belum mengidentifikasi berapa jumlah ibu hamil, berapa jumlah balita, berapa jumlah kelompok sekolah, juga belum identifikasi perfectnya itu seberapa rupiah. Itu juga belum ada,” tambah Oka.

    Meski belum ada Juknis perihal MBG ini, lanjut Oka, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Probolinggo telah merencanakan alokasi anggaran, sebesar Rp10 miliar. Namun, angka itu dinilainya belim cukup untuk memenuhi kebutuhan program MBG.

    Ilustrasi Uji Coba Makan Bergizi Gratis (TRIBUNJATIM.COM/ANGGIT PUJIE WIDODO)

    “Sekitar Rp10 miliar untuk MBG, cuma apakah itu menjadi pagu yang tidak bisa diubah-ubah, itu saya juga tidak ngerti. Bahkan eksekutif pun pasti masih menunggu Juknis perihal nanti penyerapan anggarannya,” ujarnya. 

    Sementara Pj bupati probolinggo ugas Irwanto mengatakan, pada pelaksanaan MBG di Kabupaten Probolinggo masih menunggu Juknis dari pemerintah pusat. Meski begitu, pihaknya siap mendukung program tersebut. 

    “Sampai detik ini Pemkab belum pernah diajak rakor atau koordinasi. Saat ini kita masih menunggu petunjuk lebih lanjut untuk mendukung kelancaran program makan bergizi gratis ini,” ungkap Pj Bupati Ugas.

  • Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        8 Januari 2025

    Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi Megapolitan 8 Januari 2025

    Viral Video Pria di Jaktim Ancam Bunuh Ibu dan Adik, Ini Penjelasan Polisi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebuah video menampilkan seorang pria diduga mengancam hendak membunuh ibu kandung dan adiknya viral di media sosial.
    Video berdurasi 1 menit 26 detik itu direkam oleh adik perempuan pria tersebut. Sebaliknya, pria itu juga mengacungkan ponsel, seperti merekam balik. 
    Dalam video tersebut, kakak beradik itu terlihat sedang cekcok. Sang adik menyatakan bahwa kakaknya hendak membunuh dirinya. 
    “Orang gila ngamuk-ngamuk, gue pengin dibunuh,” ujar sang adik yang merekam video tersebut.
    Sang kakak tak mau kalah. Pria itu melontarkan kata-kata kasar ke adiknya. 
    Peristiwa tersebut disebut terjadi di Cililitan, Kramat Jati, Jakarta Timur.
    “Seorang pria di Jaktim ancam bunuh ibu kandung dan pukul saudaranya, korban pernah lapor polisi tapi malah disuruh damai, kini korban merasa terancam karena pelaku sering ngamuk,” tulis keterangan dalam video yang diunggah akun Twitter @Heraloebss.
    Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly menanggapi video itu. Nicolas mengakui, cekcok kakak beradik tersebut sudah terjadi dua kali.
    Kedua kakak beradik itu adalah MR dan AF (21). 
    Sang adik sempat hendak melapor polisi saat cekcok pertama, Agustus 2024. Namun, laporan itu diurungkan karena keduanya didamaikan Ketua RT setempat. 
    “Kejadian pertama mau dilaporkan oleh adiknya ke polisi, tetapi sesampai di kantor polisi, adiknya itu ditelepon oleh Ketua RT, disuruh pulang oleh Ketua RT karena mau didamaikan, mengingat masih hubungan kakak-adik,” kata Nicolas saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025).
    Ternyata, keduanya kembali cekcok pada Senin (6/1/2025).
    “Kasus selanjutnya di-
    upload
    video oleh adiknya karena sudah jengkel sekali dengan kelakuan kakaknya,” ujar Nicolas.
    Pada keributan kedua, sang adik tak melapor polisi. Namun, sang adik meminta bantuan polisi untuk membawa kakaknya ke Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit. 
    “Adiknya dan ibunya tidak mau membuat laporan polisi, tapi meminta bantuan pihak kepolisian untuk membawa kakaknya ke RSKD Duren Sawit untuk dilakukan pemeriksaan kejiwaan,” katanya.
    Polisi pun kini tengah melakukan asesmen terhadap MR dan AF di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Jaktim. 
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kuli Bangunan Tewas Terjatuh dari Kanopi Setinggi 3 Meter di Pulo Gadung Jakarta Timur – Halaman all

    Kuli Bangunan Tewas Terjatuh dari Kanopi Setinggi 3 Meter di Pulo Gadung Jakarta Timur – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kuli bangunan berinisial SK terjatuh dari kanopi setinggi 3 meter saat merenovasi rumah warga di Jalan Belanak I, Kelurahan Jati,  Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (7/1/2025) sekitar pukul 09.30 WIB.

    Korban meninggal dunia  di RS Persahabatan, Jakarta.

    Informasi yang dihimpun awalnya korban bekerja bersama tiga rekannya yang berinisial S, SY, dan D.

    Renovasi kanopi rumah tersebut sudah dimulai sejak Jumat, 3 Januari 2025.

    Dalam proses renovasi ini, korban bertanggung jawab untuk memperbaiki tembok yang rusak.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, sebelum terjatuh, korban sedang merapikan bagian tembok yang bobrok akibat penggantian material dari kayu menjadi konstruksi baja ringan.

    “Menurut keterangan mandor saudara S, bahwa korban di lokasi tersebut sedang merapikan bobokan bekas tembok yang rusak karena ada penggantian material kayu menjadi konstruksi baja ringan,” tutur Kabid Humas.

     Korban lalu terpeleset ketika menginjak baja ringan yang masih belum dibongkar.

    Korban terjatuh dengan posisi tengkurap dan menimpa tumpukan kayu.

    “Korban ditemukan mengalami luka memar dan lecet di dahi sebelah kiri, luka robek di kepala bagian atas dan patah tulang leher,” ungkap Ade Ary.

    Korban sempat dibawa ke RS Persahabatan menggunakan mobil pemilik rumah.

    Namun nyawa korban tak tertolong. (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

     

  • Remaja yang Cabuli Bocah 5 Tahun di Toilet Masjid Pancoran Disebut Anak Berkebutuhan Khusus – Halaman all

    Remaja yang Cabuli Bocah 5 Tahun di Toilet Masjid Pancoran Disebut Anak Berkebutuhan Khusus – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Remaja laki-laki berinisial RA (14) yang diduga mencabuli tetangganya, KR (5), di toilet masjid di Pancoran, Jakarta Selatan, disebut anak berkebutuhan khusus.

    Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, mengungkapkan ibu pelaku sudah menyerahkan surat yang menyatakan RA memiliki riwayat inklusi.

    “Sakit katanya, inklusi. Dari ibunya ada surat bahwa dia (RA) itu sakit,” ujar Nurma saat dikonfirmasi, Rabu (8/1/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Meski begitu, sebut Nurma, hal tersebut masih harus dibuktikan secara medis.

    Oleh karena itu, polisi pun membawa pelaku ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani pemeriksaan.

    “Tapi kan polisi maksudnya nggak langsung percaya gitu loh. Harus diperiksa dulu gitu. Sudah dibawa ke Kramat Jati. Nanti selama 14 hari,” jelas Nurma.

    Kronologi Pencabulan Bocah di Toilet Masjid

    Peristiwa pencabulan ini terjadi di kawasan Rawajati, Pancoran, Sabtu (4/1/2025) sore.

    Pelaku RA mencabuli bocah perempuan tetangganya sendiri, KR, hingga dua kali dalam kurun waktu satu hari.

    Aksi bejat pelaku terhadap korban pertama kali dilakukan di toilet masjid.

    Pelaku kemudian kembali melakukan aksi serupa di sebuah gang yang tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP) pertama.

    “Ada gang kecil, itu pun dia (pelaku) melakukan hal yang tidak baik lagi di gang kecil itu,” kata Nurma Dewi, Selasa (7/1/2025).

    “Jadi kejadiannya itu sekitar jam 16.00, kemudian dilaporkan malam hari langsung oleh bapaknya,” lanjutnya.

    Peristiwa ini berawal saat pelaku, korban, dan kakaknya sedang bermain di kawasan Pancoran.

    Tak lama kemudian, korban ingin buang air kecil. Korban pun menuju toilet masjid, namun pelaku mengikutinya dari belakang.

    Toilet masjid yang menjadi TKP pencabulan bocah perempuan berinisial KR (5) di kawasan Rawajati, Pancoran, Jakarta Selatan, Selasa (7/1/2025). (Annas Furqon hakim/TribunJakarta.com)

    “Di situ anak kecil itu kepengin pipis, ke toilet. Kemudian ini (pelaku) anak yang berumur 14 tahun mengikuti,” ungkap Nurma.

    Pelaku lalu mengunci pintu toilet tersebut dan mencabuli korban.

    Peristiwa itu lantas diketahui kakak korban yang melihat saat pelaku mengikuti adiknya dari belakang.

    “Setelah ditanya oleh kakaknya yang berumur 8 tahun, bahwa dia dilakukan atau telah terjadi hal yang tidak baik terhadap dia,” jelas Nurma.

    Nurma juga mengatakan penyidik Unit PPA Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan telah mendampingi korban untuk menjalani visum.

    Polisi pun telah mengumpulkan barang bukti terkait kasus dugaan pencabulan ini.

    “Korban sudah kita lakukan visum, kemudian kita mengumpulkan barang bukti yaitu baju yang dipakai oleh korban. Hasil visum sudah dikumpulkan ke penyidik,” terangnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Remaja yang Lecehkan Bocah di Toilet Masjid Disebut Anak Berkebutuhan Khusus, Dibawa ke RS Polri

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim)

  • ABG Diduga Cabuli Bocah di Jaksel Anak Berkebutuhan Khusus

    ABG Diduga Cabuli Bocah di Jaksel Anak Berkebutuhan Khusus

    Jakarta

    Anak perempuan berusia 5 tahun diduga menjadi korban pelecehan oleh tetangga sekaligus teman bermainnya berinisial RA (14) di toilet masjid kawasan Pancoran, Jakarta Selatan. Polisi menyebut RA memiliki kebutuhan khusus.

    “Karena kata ibunya sakit, inklusi,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan kepada wartawan, Rabu (8/1/2025).

    Nurma mengatakan RA masih diperiksa terkait laporan ibunya soal memiliki kebutuhan khusus. Dia menuturkan RA akan diperiksa di RS Polri Kramat Jati selama 14 hari.

    “Masih di Kramat Jati selama 14 hari,” ujarnya.

    Peristiwa itu terjadi pukul 16.00 WIB pada Sabtu (41/), saat korban tengah bermain bersama kakaknya yang berusia 8 tahun dan terduga pelaku berinisial RA (14). Dia mengatakan terduga pelaku mengikuti korban yang hendak buang air kecil di toilet masjid.

    “Jadi kronologisnya ini adalah tetangga, bermain di salah satu wilayah di Rawajati, Pancoran. Kemudian di situ anak kecil itu kepengen pipis, ke toilet. Kemudian ini anak yang berumur 14 tahun mengikuti,” kata Nurma.

    Dia mengatakan korban mengeluh sakit pada kemaluannya dan menangis ke ayahnya. Kemudian, sang ayah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan.

    “Dia menangis karena memang dia merasa ada yang sakit di bagian vitalnya,” ujarnya.

    “Karena masih di bawa ke RS Kramat Jati, karena kata ibunya sakit inklusi,” ujarnya.

    Dia mengatakan terduga pelaku juga masih berstatus sebagai saksi. Dia menuturkan hingga saat ini pihaknya hanya menerima satu laporan terkait dugaan pelecehan oleh RA.

    “Baru 1 yang lapor,” ujarnya.

    (mib/mea)