kab/kota: Jati

  • Pengelola Pasar Induk Caringin Urai Masalah Sampah Sejak Dulu

    Pengelola Pasar Induk Caringin Urai Masalah Sampah Sejak Dulu

    JABAR EKSPRES – Permasalahan sampah di Pasar Induk Caringin kerap dihadapi pengelola sejak belasan tahun lalu.

    Kepala Seksi (Kasi) Kebersihan Pasar Induk Caringin, Yudi Haryanto menyebut, Circa 2009, masalah sampah yang ditimbulkan dari daun jati yang digunakan untuk membungkus ikan bandeng, pernah muncul sebagai fenomena sampah dari sumber yang timbul di pasar. Pihaknya secara tegas mulai melarang penggunaan daun jati itu.

    “Kami ingin masalah sampah selesai di sumber. Kami melakukan bukan hari ini saja. Dulu ada pelarangan buang sampah daun jati pada 2009 di Pasar Caringin, sekarang enggak ada sampah dari penjualan ikan bandeng yang dibungkus daun jati,” akunya.

    Dia menceritakan lagi perihal masalah sampah tempo lalu, pada tahun 2011, bikin larangan soal sampah sabut kelapa. Dinilai menambah timbulan sampah, maka pihaknya mendesak sabut itu dibawa ke daerah asal sampah. Selesai. Cerita ketiga, pada 2021 pihaknya membuat pelarangan buang Jerami.

    “Dahulu bisa ada sampah jerami sampai dua truk. Pada 2023, TPA Sarimukti kebakaran. Kebayang kalau kami tidak melakukan pengurangan sampah dari sumber sampah sejak dulu,” imbuhnya.

    BACA JUGA: Ujung Cerita Fenomena ‘Gurun Sampah’ Pasar Induk Caringin

    Pengelola Sorot Peran Pemerintah

    Dirinya pun balik menyoroti peranan pemerintah dalam menjawab masalah sampah perkotaan. Dia menilai pemerintah hadir dari segala tingkatan. Mulai dari setingkat kelurahan dan kecamatan.

    Setidaknya mereka mampu memberi sarana atau lahan supaya bisa mengolah sampah secara mandiri. Sesuai kebutuhan lingkungan itu. Karena kalua setingkat kecamatan belum terselesaikan, maka masalah yang ditimbulkan terlalu besar.

    Bukan tidak mungkin, warga yang nakal bakal sering membuang sampah sembarangan ke wilayah pasar. “Minimal setingkat lurah. Lahan dan populasi berapa? Sehingga butuh area sekian. Itu mau tidak mau harus disiapkan. Jika tidak sampah muncul di jalan,” tegasnya.

    “Lalu tolong pemerintah hadir juga kalau ada pegiat sampah yang membuat pupuk dan lain-lain itu tolong hasilnya dibeli pemerintah. Supaya ada pegiat lain yang mau berbuat mengolah sampah menjadi produk,” ungkap Yudi.

    Pihaknya juga menuntut supaya pemerintah segera memberi izin penggunaan lahan yang dijanjikan. Yudi menilai perlu ada percepatan terkait masalah perizinan lahan agar bisa cepat digunakan dan bisa segera melakukan pengolahan sampah secara mandiri.

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Ditemukan Sudah Tak Berbentuk, Damkar Fokus Cari 9 yang Masih Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Petugas pemadam kebakaran masih melaksanakan pencarian korban dan pendinginginan kebakaran di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (17/1/2025).

    Dua korban kebakaran Glodok Plaza ditemukan pada Jumat pagi.

    Petugas damkar menyebut kondisi korban yang ditemukan sulit teridentifikasi.

    Hal itu diungkapkan Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifuddin.

    “Korban yang ditemukan itu sudah tidak bisa teridentifikasi, artinya sudah tidak berbentuk utuh seperti layaknya manusia, sudah tinggal tulang dan tengkorak saja,” ungkapnya, Jumat siang, dikutip dari Breaking News Kompas TV.

    Syarifuddin menyebut sembilan orang diduga korban masih menjadi fokus pencarian.

    “Untuk hari ini tadi pagi ditemukan dua lagi, jadi lima. Tinggal sembilan, sesuai dengan data yang masuk ke kami,” ungkapnya.

    210 Personel Dikerahkan

    Syarifuddin menyebut total 210 personel pemadam kebakaran dikerahkan untuk proses pencarian korban dan pendinginan Glodok Plaza.

    “Kami mengerahkan rescue dari lima wilayah, kami buat delapan tim rescue untuk pencarian korban, selain tim pendinginan masih bekerja,” ungkapnya.

    “Keseluruhan 210 personel dikerahkan untuk pendinginan dan pencarian korban,” timpalnya.

    Syarifuddin mengatakan pihaknya berupaya menyelesaikan pencarian korban pada hari ini.

    “Karena areanya cukup luas, ditambah runtuhan atap seng dan baja ringan, ditambah reruntuhan lantai sembilan ke lantai delapan, agak menyulitkan kita untuk evakuasi dan pemadaman.”

    “Di sisi lain pemadaman dari luar tidak efektif karena tertutup baja ringan dan seng-seng untuk atap atas,” urainya.

    Ia berharap kolaborasi pertugas damkar antarwilayah ini dapat membuka seng-seng maupun reruntuhan yang masih menghalangi pencarian.

    “Jangan sampai satu meter pun terlewat,” ungkapnya.

    Korban Dibawa ke RS Polri

    Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza.

    “Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).

    Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.

    Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA. 

    Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.

    “Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.

    Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

    Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8, dan 9. 

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah. 

    “Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.

    (Tribunnews.com/Gilang Putranto, Reynas Abdila)

  • Total Korban Meninggal Kebakaran Glodok Plaza Jadi 5 Orang, Damkar: Tubuhnya Berupa Potongan

    Total Korban Meninggal Kebakaran Glodok Plaza Jadi 5 Orang, Damkar: Tubuhnya Berupa Potongan

    GELORA.CO  – Jumlah korban yang ditemukan tewas dalam insiden kebakaran Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, bertambah menjadi 5 orang.

    Sementara keluarga yang melapor kehilangan kepada petugas Damkar, totalnya juga bertambah menjadi 14 orang.

    Hal itu sebagaimana diungkap oleh Kasiops Sudun Gulkarmat Jakarta Barat, Syarifudin saat dikonfirmasi, Jumat (17/1/2025).

    “Korban yang telah kami evakuasi saat ini 14, yang 9 aman dan 5 meninggal,” ujar Syarifudin.

    Menurutnya, petugas mengevakuasi 2 korban kebakaran lagi pada Jumat pagi, setelah sebelumnya mereka membawa 3 kantong jenazah ke RS Polri Kramat Jati.

    “Sementara ter-update (terbaru) korban atau keluarga yang lapor kehilangan anggota keluarganya jumlah keseluruhan 14 orang,” ujar Syarifudin.

    Adapun 5 korban tewas itu, kesemuanya ditemukan di lantai 8 Plaza Glodok dalam kondisi yang tidak utuh.

    Lalu Lintas di Seputar Plaza Glodok Normal, Seluruh Jalan Dibuka, Begini Kondisinya

    Selain itu, korban ditemukan dalam kondisi tertimbun reruntuhan bangunan.

    “Karena memang lantai 9 sudah roboh, atapnya juga sudah roboh dari baja ringan dan spandex (jadi semua di lantai 8),” jelas Syarifudin.

    Kendati demikian, pihaknya belum bisa memastikan jenis kelamin korban, lantaran kondisinya yang sudah hancur serta sulit dikenali.

    “(Ditemukan) sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas, jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali,” ungkap Syarifudin.

    Adapun potongan tubuh yang ditemukan itu kebanyakan berupa tengkorak kepala dan beberapa tulang-tulang. Sementara tubuhnya, sudah tidak berbentuk.

    Kini, kelima jenazah itu sudah dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk autopsi.

    Pihak pemadam kebakaran juga menargetkan pencarian korban dinyatakan selesai pada hari ini

  • RS Polri Kramat Jati Terima Lima Jasad Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat – Halaman all

    RS Polri Kramat Jati Terima Lima Jasad Korban Kebakaran Glodok Plaza Jakarta Barat – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigadir Jenderal Polisi Prima Heru Yulihartono menyampaikan telah menerima lima jasad korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Menurutnya, kantong jenazah diterima secara berurutan.

    “Kami menerima jenazah lima kantong jenazah dimana sejak kemarin siang jam 16.00 kami terima 1, terus jam 20.00 kami terima 2, nah hari ini kami terima 2 sehingga totalnya ada 5 kantong jenazah,” katanya, Jumat (17/1/2025).

    Karumkit menyebut dari proses identifikasi terhadap jasad korban yang sudah diterima dalam kondisi jenazah terbakar cukup parah.

    Kemungkinan besar proses identifikasi menggunakan metode DNA. 

    Butuh waktu hingga sekitar seminggu baru keluar hasilnya.

    “Pertama pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro lab Pusdokses di bid lab DNA karena kita mengajak dari lab DNA untuk pengambilan sampel dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” tambahnya.

    Sejauh ini baru satu keluarga yang merasa kehilangan datang ke RS Polri.

    Keluarga yang datang diminta menunjukan data ante mortem bisa meliputi pakaian yang dikenakan, perhiasan, aksesoris, tanda lahir, tato, bekas luka, serta sampel DNA dari anggota keluarga kandung.

    Hal itu agar memudahkan proses identifikasi.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” ujarnya lagi.

    Sebelumnya, kebakaran hebat terjadi di diskotek lantai 7 dan merambat ke lantai 6, 8 dan 9. 

    Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Gulkarmat Jakarta Satriadi Gunawan menjelaskan, pihaknya berusaha memblokir gedung agar api tidak menjalar ke lantai bawah. 

    “Kita berusaha memblok, dan jangan sampai perambatan terus ke bawah,” ujarnya.

    Sebanuak 230 personel dengan 45 unit armada pemadam dikerahkan untuk mengatasi kebakaran tersebut.

  • RS Polri butuh banyak data tambahan untuk perkuat hasil pemeriksaan

    RS Polri butuh banyak data tambahan untuk perkuat hasil pemeriksaan

    kami bisa segera mencocokkan

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur membutuhkan lebih banyak data tambahan untuk memperkuat hasil pemeriksaan korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat pada Rabu (15/1) malam.

    “Kami akan mengumpulkan data antemortem sebanyak-banyaknya berdasarkan laporan,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Hery menyebut semakin banyak data yang masuk, maka semakin memudahkan proses pencocokan data dengan jenazah korban yang sudah ada di RS Polri.

    “Sehingga kami bisa segera mencocokkan hasil temuan antemortem tadi dengan data postmortem yang saat ini sedang kita lakukan pemeriksaan di kamar jenazah,” ujar Hery.

    Selain itu, Hery berharap keluarga yang hadir langsung dari pihak keluarga inti seperti orang tua atau anak. Sehingga pengambilan sampel untuk pemeriksaan DNA dari korban bisa lebih mudah.

    Lalu, Hery menyebut data pendukung dari teman, kerabat dekat, atau cerita pendukung bisa menjadi data tambahan pihak RS Polri.

    “Kemudian kita juga perlu dukungan data-data misalnya dari temannya juga bisa. Misalkan pada waktu kejadian temannya keluar (dari peristiwa kebakaran) nah dia enggak keluar maka itu bisa menjadi tambahan data untuk memastikan,” jelas Hery.

    Adapun laporan yang masuk hingga pukul 11.30 WIB di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati sudah ada delapan.

    Dari laporan tersebut, menurut Hery, ada kemungkinan melaporkan korban yang sama dan nantinya pihak RS Polri akan memilah dan menggabungkan informasi yang serupa.

    “Bisa jadi satu korban dilaporkan oleh dua orang bisa, kita pilah nanti. Dan itu memperkaya informasi. Misalnya pada waktu itu dia pernah operasi di RS mana, nah itu data juga bisa didapatkan, bisa bagus juga membantu,” ucap Hery.

    Menurut Hery, ada tiga kriteria korban yakni memungkinkan, sangat yakin, dan pasti yakin. Sehingga pihaknya terus menerima laporan sebanyak-banyaknya untuk memperkuat data yang ada.

    Adapun pihak RS Polri juga bisa mengambil sampel lain misalnya baju-baju korban yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan lain sebagainya.

    Dalam hal ini, RS Polri juga bekerja sama dengan Biro Pusdokkes di Bidang Laboratorium DNA yang sudah turun langsung mengambil sampel keluarga.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • 5 Korban Tewas Kebakaran Maut Glodok Plaza Ditemukan di Ruangan Karaoke

    5 Korban Tewas Kebakaran Maut Glodok Plaza Ditemukan di Ruangan Karaoke

    loading…

    Kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) menelan korban jiwa. Foto/iNews

    JAKARTA – Kebakaran Glodok Plaza , Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) menelan korban jiwa. Hingga Jumat (17/1/2025) pagi ini, terdapat lima korban yang ditemukan dan berhasil dievakuasi.

    “Jadi sebetulnya, kita luruskan (jumlah korban ditemukan) lima, tiga (ditemukan) kemarin sudah dibawa ke rumah sakit dan tadi baru dua (ditemukan), sementara yang lain belum baru pencarian,” kata Kasi Ops Sudin Gulkarmat Jakarta Barat Syarifuddin di Glodok Plaza, Jumat (17/1/2025).

    Syarifuddin menyebut lima korban itu seluruhnya ditemukan di lantai 8. Dia menuturkan, lantai 8 merupakan area ruang karaoke.

    Baca Juga

    “Dari lima korban yang ditemukan semua berada di lantai 8 karena memang lantai 9 sudah roboh, atapnya juga sudah roboh dari baja ringan dan spandex,” jelas dia.

    Lima jenazah itu dikirimkan ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati untuk diidentifikasi. Seluruh korban, tidak dapat diidentifikasi di lokasi lantaran kondisinya yang mengenaskan.

    “(kondisi jenazah) Sudah potongan-potongan saja karena memang ke bawah sudah panas sedemikian jadi sudah tidak bisa dikenali sama sekali,” tuturnya.

    (rca)

  • Delapan keluarga korban kebakaran Glodok Plaza melapor ke RS Polri

    Delapan keluarga korban kebakaran Glodok Plaza melapor ke RS Polri

    dari delapan laporan yang masuk sudah ada dua keluarga yang diambil sampel DNA-nya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    Jakarta (ANTARA) – Kepala Bidang Pelayanan Kedokteran Kepolisian (Kabid Yandokpol) RS Polri Kombes Hery Wijatmoko menyebut sudah ada delapan laporan kehilangan dari keluarga korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1).

    “Masuk laporan ada delapan. Jadi ada delapan keluarga yang sudah melaporkan ke posko orang hilang posko Ante Mortem,” kata Hery di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat.

    Hery menyebut, pelapor yang datang beragam, mulai dari pihak keluarga, kerabat jauh, dan pihak yang memiliki hubungan dengan korban.

    “Nah datanya agak banyak. Jadi misalnya ada yang dari keluarga, ada yang kerabat mungkin agak jauh,” ujarnya.

    Selain itu, Hery mengungkapkan, dari delapan laporan yang masuk sudah ada dua keluarga yang diambil sampel DNA-nya untuk pemeriksaan lebih lanjut.

    “Iya dari delapan laporan, baru diambil dua keluarga. Makanya baru dua keluarga yang diambil sampelnya,” ucap Hery.

    Hery menjelaskan, pengambilan sampel DNA tentunya berdasarkan hubungan dekat dari orang yang dilaporkan hilang. Jika orang tersebut merupakan anak, maka pihak RS Polri akan mengambil sampel DNA paling utama dari orang tuanya.

    Lalu, pihak RS Polri juga bisa mengambil sampel lain misalnya baju-baju korban yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan lain sebagainya.

    “Misalnya kalau korbannya anak, berarti yang diambil DNA ibu bapaknya. Kemudian nanti itu kalau sudah bisa atau memang tidak bisa, kita sampel lain langsung misal baju-baju yang belum dicuci, topi, kaos kaki, dan sebagainya itu juga bisa. Tapi kita upayakan yang ada dulu,” jelas Hery.

    Dalam hal ini, RS Polri juga bekerja sama dengan Biro Pusdokkes di Bidang Laboratorium DNA yang sudah turun langsung mengambil sampel keluarga.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengidentifikasi jenazah korban kebakaran gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Rabu (15/1) malam lewat pemeriksaan DNA.

    Pemeriksaan DNA bisa lebih membantu pihaknya mengidentifikasi jenazah karena kondisi jenazah sudah terbakar hebat. Proses pemeriksaan akan berlangsung kurang lebih selama seminggu.

    Sebelumnya, Kepala Pusdatin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta Mohamad Yohan menyebut, dengan evakuasi dua jenazah tersebut, maka total jenazah yang ditemukan berjumlah enam jenazah.

    Sementara itu, korban hilang dilaporkan juga bertambah dari 11 menjadi 14 orang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Namun demikian, belum dapat dipastikan bahwa empat jenazah tersebut adalah bagian dari 14 orang yang dilaporkan hilang tersebut.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ade irma Junida
    Copyright © ANTARA 2025

  • 6 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Diidentifikasi di RS Polri hingga Daftar 11 Korban Hilang – Halaman all

    6 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza Diidentifikasi di RS Polri hingga Daftar 11 Korban Hilang – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sebanyak 6 jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat diidentifikasi di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur.

    “Enam orang meninggal dunia sudah berhasil dievakuasi ke RS Polri untuk proses identifikasi. Korban lainnya saat ini masih dalam proses pencarian,” kata Kepala Pusat Data dan Informasi (Kapusdatin) BPBD DKI Jakarta, Mohamad Yohan dikutip dari WartaKotalive.com, Jumat (17/1/2025).

    Yohan mengatakan, tim Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta masih melakukan pendinginan di lokasi.

    Pendinginan dilakukan untuk memastikan titik api betul-betul padam.

    Sementara itu jumlah pengungsi dan perkiraan kerugian masih dilakukan penghitungan.

    Sedangkan evakuasi pekerja yang terjebak berjumlah sembilan orang.

    “Tim evakuasi gabungan, mengevakuasi pekerja yang terjebak di gedung Glodok Plaza dengan jumlah 9 orang dan sudah dalam penanganan tim medis,” jelas Yohan. 

    “Malam ini nambah lagi tiga, jadi total 11 (orang hilang),” kata Perwira Piket Suku Dinas Damkar Jakarta Barat, Joko Susilo kepada wartawan di lokasi, Kamis malam.

    Berikut 11 korban tersebut yakni :

    Ade Aryati (29)
    Sinta Amelia (20)
    Aldrinas (29)
    Aulia Belinda (28)
    Odima Yukari (25)
    Deri Saiki (25)
    Indira Seviana Bela (25)
    Keren Shalom J (21)
    Intan Mutiara (26)
    Desty (42)
    Zukhi Radja (42)

    Sementara itu, sudah ada empat jenazah yang telah dievakuasi dari Glodok Plaza.

    Namun, Plt Kadis Damkar Jakarta, Satriadi Gunawan belum bisa memastikan apakah empat jenazah yang ditemukan itu adalah bagian dari korban yang dilaporkan hilang atau bukan.

    Pasalnya, kondisi jenazah yang ditemukan sudah tidak bisa dikenali lantaran luka bakar cukup parah dan tertimpa reruntuhan di Glodok Plaza.

    “Karena korban kita temukan untuk identifikasi agak sulit karena memang sudah terbakar dan untuk itu perlu dilakukan investigasi atau perlu diinafis oleh pihak kepolisian,” kata dia.

    cxcxc (Tribunnews)

    “Tadi dari pihak kepolisian sudah berkoordinasi sama kami, nah rencananya dikirim ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati,” kata Satriadi.

    Satriadi memastikan proses pencarian para korban masih terus dilakukan sampai seluruh korban yang dinyatakan hilang berhasil ditemukan.

    Termasuk untuk proses pemadaman dan pendinginan untuk memastikan tak ada lagi titik api yang muncul dari area Glodok Plaza.

    “Ya kendalanya kan memang bangunan ini sudah tidak stabil lagi, banyak bangunannya sudah runtuh. Nah itu juga menjadi hambatan bagi kami untuk melakukan evakuasi korban.”

    “Kemudian korban juga sudah menyatu dengan barang-barang yang material yang terbakar. Nah itu juga agak menjadi kendala bagi kami,” paparnya.

    Keluarga histeris

    Sebelumnya petugas pemadam kebakaran mengevakuasi dua jenazah korban tewas kebakaran di Plaza Glodok, Tamansari, Jakarta Barat.

    Warta Kota melaporkan, dua jenazah itu terlihat diturunkan petugas lewat tangga darurat, Kamis (16/1/2025) pukul 16.53 WIB menggunakan kantong jenazah berwarna merah. 

    Setiap kantong jenazah dibawa 5-6 orang petugas damkar.

    Kedua kantong jenazah itu langsung dibawa ke ambulans untuk diidentifikasi ke RS Polri Kramatjati, Jakarta Timur. 

    Menurut Satriadi, Pelaksana Tugas Kepala Dinas (Kadis) Pemadam Kebakaran (Damkar) Jakarta, dua jenazah yang ditemukan dalam kondisi yang sudah tidak bisa dikenali lagi.

    Bahkan, tubuhnya sudah tercampur dengan reruntuhan bangunan gedung bertingkat 9 itu.

    Sementara itu, proses evakuasi berlangsung haru.

    Sejumlah warga yang merupakan kerabat, keluarga, dan rekan-rekan korban yang dinyatakan hilang, nampak menyaksikan penurunan kantong jenazah tersebut.

    Wajah mereka nampak harap-harap cemas, menunggu kabar anggota keluarganya hilang semalaman.

    Saat petugas Damkar membawa kantong jenazah turun, baru terdengar tangisan histeris dari mereka yang menunggu.

    Seorang wanita berbaju hitam bahkan sampai berteriak lirih di sela tangisnya, kala petugas memasukkan kantong jenazah ke dalam ambulans. 

    Dia bahkan sampai dipeluk dan ditenangkan oleh orang di sekitarnya agar tidak mengganggu proses evakuasi.

    Salah satu kerabat korban atas nama Sinta Amelia (20) mengaku akan menunggu di lokasi kejadian hingga ada kabar soal rekannya yang menghilang sejak semalam.

    “Kerja di sini, tapi nggak ada kabar dari semalam,” katanya kepada Warta Kota, Kamis.

    Satriadi menyampaikan bahwa total pihaknya sudah menemukan 4 jenazah. 

    Tiga jenazah sudah dibawa turun untuk identifikasi ke RS Polri Kramat Jati, satu lainnya masih proses diturunkan.

    “Evakuasi itu ada empat jenazah, mereka sudah kami temukan,” kata Satriadi.

    “Jadi total seluruh korbannya empat dari delapan yang sudah dilaporkan pihak keluarga,” lanjutnya.

    Menurut Satriadi, korban tewas ditemukan dalam kondisi yang sulit dikenali karena hampir seluruh tubuhnya sudah terbakar.

    Sehingga, pihaknya belum mengetahui apakah korban berjenis kelamin laki-laki atau perempuan.

    “Perlu dilakukan investigasi pihak kepolisian,” kata Satriadi. (m40)

  • Petugas damkar sulit cari korban di Glodok Plaza karena banyak sekat

    Petugas damkar sulit cari korban di Glodok Plaza karena banyak sekat

    proses pemadaman menjadi semakin sulit lantaran area pemadaman yang luas

    Jakarta (ANTARA) – Petugas pemadam kebakaran (damkar) mengalami kesulitan untuk mencari dan mengevakuasi korban kebakaran gedung Glodok Plaza di Tamansari, Jakarta Barat karena banyaknya sekat ruangan dan tumpukan puing di atas gedung.

    “Tumpukan puing dan spandek (baja ringan untuk atap) ditambah adanya sekat-sekat ruangan. Ini tentunya mempersulit kita mencari korban atau menuntaskan pemadaman,” kata Kepala Seksi Operasi Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Jakarta Barat, Syarifudin kepada wartawan di lokasi, Jumat.

    Selain itu, kata Syarif, proses pemadaman menjadi semakin sulit lantaran area pemadaman yang luas, banyaknya material yang mudah terbakar, serta atap lantai sembilan yang runtuh.

    “Kendala pertama adalah area cukup luas. Material yang ada di karaoke di lantai 7, 8, dan 9 itu mudah terbakar. Kemudian lantai sembilan atapnya runtuh, (kemudian) semua baja ringan serta tertutup spandek,” ungkap Syarif melanjutkan.

    Hingga kini, pihak Syarif telah menemukan enam orang tewas dalam kebakaran tersebut. Lima dari enam jenazah tersebut telah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Adapun korban hilang yang dilaporkan juga telah bertambah dari 11 menjadi 14 orang, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • RS Polri Ambil Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza

    RS Polri Ambil Sampel DNA Keluarga Korban Kebakaran Glodok Plaza

    Jakarta

    RS Polri Kramat Jati menerima 5 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza. Selanjutnya, RS Polri mengambil sampel DNA keluarga korban untuk mengidentifikasi jenazah.

    “Pertama, pemeriksaan autopsi dulu bisanya bekerjasama dengan biro laboratorium pusdokkes di bidang labolatorium DNA, karena kita mengajak dari laboratorium DNA untuk pengambilan sampel, dari situ baru dilakukan pemeriksaan,” kata Kepala Rumah Sakit (Karumkit) Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru Yulihartono saat ditemui wartawan di RS Polri Jumat (17/1/2025).

    Saat ini, pihaknya juga menerima satu laporan dari keluarga yang kehilangan anggota keluarga di Glodok Plaza. Selanjutnya, keluarga tersebut akan dimintai data-data keluarga serta korban sebagai pembanding.

    “Pertama data gigi, mungkin sidik jari, mungkin kita akan mengambil sampel DNA dari pembanding keluarga,” jelasnya.

    RS Polri juga akan bekerjasama dengan Puslabor, dan Biddokpol Pusdokkes Polri untuk identifikasi jenazah. Kerjasama tersebut dilakukan karena kondisi jenazah yang tak utuh.

    “Kami nanti akan bekerja sama dengan Inafis, Puslabfor, Biddokpol Pusdokkes Polri, untuk melakukan pemeriksaan kelima kantong jenazah tersebut,” ujarnya.

    Prima menyampaikan proses identifikasi akan membutuhkan waktu karena kondisi jenazah yang hangus terbakar. Menurutnya, butuh waktu hingga satu minggu setelah pemeriksaan DNA.

    “Satu minggu setelah pemeriksaan DNA, karena kondisi jenazah terbakar sempurna, hangus,” ujar Brigjen Prima.

    Mereka yang dilaporkan hilang adalah:

    1. Aulia Belinda (28)

    2. Deri Sauki (25)

    3. Osima Yukari (25)

    4. Aldrina S (29)

    5. Ade Aryati (29)

    6. Shinta Amelia (20)

    7. Indira Seviana Bela (25)

    8. Keren Shalom J (21)

    9. Intan Mutiara (26)

    10. Desti

    11. Zukhi F Radja (42)

    12. Chika Adinda Yustin (26)

    13. Muljadi (56)

    14. Dian Cahyadi (38).

    (taa/taa)