kab/kota: Jati

  • Sosok 5 Pramugari & 1 Pramugara Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari-Deri Sauri – Halaman all

    Sosok 5 Pramugari & 1 Pramugara Diduga Jadi Korban Kebakaran Glodok Plaza, Oshima Yukari-Deri Sauri – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak lima pramugari dan satu pramugara diduga menjadi korban kebakaran yang melanda Glodok Plaza, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025).

    Hingga kini, para korban kebakaran Glodok Plaza itu masih menjadi perbincangan publik.

    Sebelumnya, diberitakan ada 14 korban yang dilaporkan menghilang setelah tragedi kebakaran empat hari lalu.

    Hingga kini, diketahui total sudah ada delapan kantong jenazah yang akan dilakukan proses pemeriksaan oleh tim Pusdokkes RS Polri.

    Proses identifikasi jenazah itu diperkirakan akan memakan waktu satu hingga dua pekan, dengan mencocokkan data yang diberikan keluarga korban.

    Di antara belasan nama, ada enam nama di antaranya diduga adalah pramugara dan pramugari, berikut identitas lengkapnya, dikutip dari TribunnewsBogor.com:

    1. Oshima Yukari

    Sosok pertama yang menyita perhatian publik adalah pramugari bernama Oshima Yukari.

    Oshima adalah salah satu nama terduga korban yang dilaporkan menghilang saat kebakaran Glodok Plaza.

    Fakta tersebut diungkap ayah Oshima Yukari, Edi Sunarsono.

    Sebelumnya, Oshima disebutkan sempat berpamitan hendak berangkat ke Glodok Plaza untuk menghadiri ulang tahun rekannya.

    Di momen itulah, sang ayah Edi Sunarsono mempunyai firasat tak enak.

    Kala itu, Edi membagikan foto putrinya di media sosial.

    “Setelah itu saya merasa lemas dan tidak bersemangat seperti biasanya,” ujar Edi.

    Lalu, tak berselang lama, Edi pun menerima kabar buruk dari saudaranya, Oshima diduga menghilang saat kebakaran di Glodok Plaza.

    Edi pun langsung berangkat dari Kendal ke Jakarta.

    Belakangan akun media sosial Oshima yang memiliki pengikut belasan ribu pun dibanjiri ucapan duka oleh netizen.

    2. Intan Mutiara Sari

    Nama pramugari selanjutnya yang diduga jadi korban kebakaran Glodok Plaza adalah Intan Mutiara Sari.

    Intan diduga berada di dalam gedung saat kebakaran terjadi pada Rabu malam.

    Kabar pramugari berusia 26 tahun tersebut hingga kini belum ada perkembangan.

    3. Aulia Belinda

    Korban selanjutnya adalah pramugari bernama Aulia Belinda, yang juga diduga hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza.

    Pramugari usia 28 tahun itu disebut-sebut mendatangi Glodok Plaza bersama Oshima.

    Pramugari asal Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu disinyalir tak bisa menyelamatkan diri saat insiden kebakaran terjadi.

    4. Indira

    Nama korban selanjutnya adalah Indira Seviana Bela.

    Dia masuk dalam daftar pramugari yang diduga hilang akibat kebakaran Glodok Plaza.

    Sebelum dikabarkan menghilang, Indira disebutkan sempat mengirim chat mengejutkan ke orang tuanya, mengenai kelulusannya di sebuah maskapai penerbangan.

    “Indira ini WhatsApp mamanya. Kira-kira jam 20.00 WIB. (Isi chat Indira) ‘Aku baru lulus ujian’. Kebetulan dia dari maskapai penerbangan,” kata Kakak sepupu Indira, Diah.

    5. Keren Shalom

    Nama pramugari terakhir yang disebut-sebut menghilang dalam kebakaran Glodok Plaza adalah Keren Shalom.

    Perempuan berusia 21 tahun itu hingga kini belum ditemukan.

    6. Deri Sauri

    Berikutnya adalah sosok pramugara bernama Deri Sauri yang juga disebut-sebut hilang dalam tragedi kebakaran Glodok Plaza.

    Pramugara berusia 25 tahun tersebut kini jadi sorotan di media sosial.

    Netizen ramai mengurai ucapan duka cita di postingan terakhir Deri Sauri tersebut.

    Polisi Masih Identifikasi Jenazah Korban Kebakaran

    Hingga saat ini, polisi masih melakukan identifikasi jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza tersebut.

    Sudah ada 14 keluarga yang melapor orang hilang atas insiden tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, mengatakan Tim DVI masih mengumpulkan data antemortem dan postmortem.

    Ade menjelaskan, dari pihak keluarga dibutuhkan data primer, sekunder untuk dilakukan proses identifikasi. 

    “Setelah proses identifikasi dilakukan didapatkan data postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan, baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1/2025).

    Dia menambahkan, proses penyelidikan kasus kebakaran ini ditangani Polres Metro Jakarta Barat dibackup Ditreskrimum Polda Metro Jaya Subdit Kamneg.

    “Sambil nanti menunggu proses pencarian pembersihan selesai baru dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Polri,” tambahnya.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati mengaku kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza.

    “Kita upayakan kemarin, awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Pol Ahmad, Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad mengatakan, pihaknya membutuhkan waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran, karena akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelas Ahmad.

    Ahmad juga menuturkan, hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya.”

    “Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Nama-nama Pramugari dan Pramugara Korban Kebakaran Glodok Plaza, Akun Medsosnya Banjir Ucapan Duka

    (Tribunnews.com/Rifqah/Reynas Abdila) (TribunnewsBogor/Khairunnisa)

  • Lolly Keluar dari Rumah Sakit Polri, Razman Arif Nasution: Saya Enggak Tahu

    Lolly Keluar dari Rumah Sakit Polri, Razman Arif Nasution: Saya Enggak Tahu

    Jakarta, Beritasatu.com – Pengacara Razman Arif Nasution tidak mengetahui keberadaan putri Nikita Mirzani, Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly, setelah keluar dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati.  

    “Lolly sudah dipindahkan. Tidak ada lagi di RS Polri. Dia sudah keluar dari rumah sakit itu Jumat (17/1/2025). Sudah tiga hari lalu, dan itu malam-malam,” ungkap pengacara Razman Arif Nasution dikutip dari channel YouTube, Senin (20/1/2025).

    Razman Arif Nasution mengaku, tidak tahu di mana keberadaan Lolly saat ini.

    “Saya enggak tahu di mana dia sekarang. Dan menurut informasinya, dia keluar hari Jumat malam itu,” lanjutnya.

     Kuasa hukum Vadel Badjideh itu mencurigai Lolly bukan kabur, melainkan dipindahkan oleh orang yang tidak suka dengan keberadaan putri Nikita Mirzani yang lebih nyaman di RS Polri ketimbang di rumah aman.

    “Kalau kita, banyak dugaan. Apa dia dibius baru dibawa, sehingga dia tidak sadar atau apa. Karena, dia pasti akan melakukan perlawanan, tetapi seandainya itu baik juga tidak apa-apa. Kan baik-baik saja,” tegasnya lagi.

    Razman Arif Nasution menyebut, pihak RS Polri tidak mengetahui secara detail ke mana Lolly dibawa pergi.

    “Pihak rumah sakit bilang juga enggak tahu, karena malam-malam. Atas peristiwa ini, kita enggak perlu saya tantrum juga. Enggak ada juga saya marah-marah,” tuturnya.

    “Saya hanya akan menjalankan tugas dan tanggung jawab sosial saja, tanggung jawab kemanusiaan kepada Lolly yang minta tolong ke saya. Saya yakin Kemen PPPA, Unit PPPA Polres Metro Jakarta Selatan, KPAI akan koordinasi ke saya dimana dan bagaimana penempatan Lolly sekarang,” tandas pengacara Razman Arif Nasution yang tidak mengetahui keberadaan putri Nikita Mirzani, Lolly.

  • 2 jenazah korban kebakaran Glodok terdeskripsi perempuan

    2 jenazah korban kebakaran Glodok terdeskripsi perempuan

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mengungkapkan bahwa dua jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, terdeskripsi berjenis kelamin perempuan.

    “Dari hasil pemeriksaan post mortem di kamar jenazah, secara fisik antropologi kami bisa menentukan ada dua jenazah dengan jenis kelamin perempuan,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko di Pos DVI Ante Mortem Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin.

    Hery menyebutkan, dua jenazah yang sudah terdeskripsi perempuan itu berusia dewasa muda.

    “Kita kalau dari DVI itu 0-10 tahun, 10-70 tahun dan 70 ke atas. Tapi nanti kita bisa ‘tracking’ lagi pakai sistem antropologi, dewasa muda sampai 40,” ujar Hery.

    Selain itu, Hery menjelaskan, pemeriksaan fisik antropologi merupakan tahapan pemeriksaan dari sisa-sisa kerangka manusia yang dilakukan oleh antropolog forensik.

    Sistem itu dapat membantu tim pemeriksa mengetahui umur jenazah korban dari sisa tulang, gigi dan melalui pemeriksaan sutura, yakni pemeriksaan pada pertemuan tulang tengkorak kepala.

    “Ya kan kita bisa tahu umur dari tulang, gigi, nanti kita cocokkan lagi dengan pemeriksaan sutura, tapi itu kan nanti tergantung temuan yang ada di tubuh korban,” katanya.

    “Kalau misalkan tulang-tulangnya yang ada tidak bisa, ya kita pakai gigi, dari umur dari gigi tuh juga bisa,” katanya.

    Hery menyebutkan dengan terdeskripsinya dua jenazah korban itu dapat mempercepat pemeriksaan DNA untuk selanjutnya dicocokkan dengan data dari 14 data pembanding berdasarkan data ante mortem atau data dari keluarga yang melapor.

    “Termasuk kita berkoordinasi dengan penyidik untuk siapa yang melaporkan ini harus kita pastikan. Misalnya, orang tua melaporkan, tahu darimana ternyata dari teman korban selamat, itu lebih afdol,” katanya.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, untuk memastikan evakuasi korban sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    RS Polri juga telah mengambil sampel “Deoxyribo Nucleic Acid” (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza. Hingga Minggu (19/1) sore sudah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian kebakaran Glodok Plaza.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tim DVI Rekonsiliasi Data Antemortem dan Postmortem Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    Tim DVI Rekonsiliasi Data Antemortem dan Postmortem Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi masih mengidentifikasi jenazah korban kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat.

    Diketahui sudah ada 14 keluarga yang melapor orang hilang atas insiden tersebut.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan Tim DVI masih mengumpulkan data antemortem dan postmortem.

    Menurutnya dari pihak keluarga dibutuhkan data primer, sekunder untuk dilakukan proses identifikasi. 

    “Setelah proses identifikasi dilakukan didapatkan data postmortem kemudian dilakukan rekonsiliasi atau pencocokan baru diputuskan apakah identik dan sebagainya itu tahapannya secara teknis,” kata Ade kepada wartawan di Mapolda Metro Jaya, Senin (20/1/2025).

    Dia menambahkan proses penyelidikan kasus kebakaran ini ditangani Polres Mereo Jakarta Barat dibackup Ditreskrimum Polda Metro Jaya Subdit Kamneg.

    “Sambil nanti menunggu proses pencarian pembersihan selesai baru dilakukan olah TKP oleh Puslabfor Polri,” tambahnya.

    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati kesulitan dalam mengidentifikasi korban kebakaran di Glodok Plaza.

    Hal itu disampaikan Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    “Kita upayakan kemarin awalnya sidik jari namun ada sidik jari yang tidak bisa. Kita coba giginya, kemudian DNA kita ambil,” ujar Ahmad kepada awak media di RS Polri, Jakarta Timur, Sabtu (18/1/2025).

    Ahmad berujar pihaknya membutuham waktu yang tidak singkat dalam proses identifikasi identitas korban kebakaran.

    Menurutnya, proses ini akan memakan waktu hingga berminggu-minggu.

    Dalam beberapa kasus, pemeriksaan jenazah harus dilakukan kembali untuk mendapatkan data post mortem yang lebih akurat.

    “Pengalaman kami itu satu sampai dua minggu. Itu kalau lancar, mudah-mudahan lancar namun kalau misalnya ada kendala, kita ulang lagi sampai nanti hasilnya keluar atau tidak,” jelasnya.

    Ahmad menuturkan hasil pemeriksaan DNA akan diperiksa terlebih dahulu di lab.

    “Pemeriksaan DNA kan perlu waktu jadi DNA yang kita ambil dari jenazah nanti diperiksa di lab DNA untuk mencari profilnya. Kemudian, kita juga periksa sampel DNA dari keluarga sama-sama kita cari profilnya nanti kita bandingkan,” ungkapnya.

  • Tim DVI olah TKP dengan APD lengkap antisipasi sisa gas berbahaya

    Tim DVI olah TKP dengan APD lengkap antisipasi sisa gas berbahaya

    ini kan kasus kebakaran. Tidak menutup mungkin masih ada gas-gas yang berbahaya

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri melakukan olah TKP kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat dengan memakai alat pelindung diri (APD) lengkap untuk mengantisipasi sisa gas berbahaya dan jatuhnya reruntuhan kebakaran.

    “Karena ini kan kasus kebakaran. Tidak menutup mungkin masih ada gas-gas yang berbahaya bagi petugas. Jadi tentu saja dengan penilaian itu kita akan masuk dengan perlengkapan yang memadai. Jangan sampai nanti justru kita yang celaka,” ungkap Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi, Senin.

    APD yang dipakai itu terdiri atasi helm, sarung tangan, dan masker.

    “Ya sedapat mungkin kita sebaiknya melakukan tindakan yang terukur. Dengan tentu saja minimal menggunakan helm, sarung tangan, masker untuk pengaman kita sendiri,” ujar Fauzi.

    Oleh karena itu, Tim DVI Polri juga berkoordinasi dengan pihak pengelola gedung terkait kondisi bangunan serta titik-titik tertentu yang dapat disisir selama proses olah TKP.

    “Kita kan berkonsultasi dengan manajer di TKP ya. Karena yang mengetahui kondisi TKP itu kan mereka. Kita pun masuk nanti tentu seizin dari manajer TKP. Karena kita tidak tahu kondisinya di atas apakah cukup aman atau tidak,” kata Fauzi melanjutkan.

    Hingga kini, baru ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Namun demikian, pihak Fauzi belum dapat memastikan ada berapa jenazah yang terdapat dalam delapan kantong jenazah tersebut.

    “Bisa saja isinya kurang dari itu (kurang dari delapan jenazah), atau bahkan bisa saja lebih dari itu (lebih dari delapan jenazah),” ungkap Fauzi menegaskan.

    Proses penyisiran para jenazah pun masih dilakukan hingga sekarang dengan melibatkan Tim DVI Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, petugas dari pengelola gedung serta petugas lainnya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Termasuk Osima Yukari, Enam Kru Pesawat Diduga Jadi Korban Kebakaran di Glodok Plaza
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Termasuk Osima Yukari, Enam Kru Pesawat Diduga Jadi Korban Kebakaran di Glodok Plaza Megapolitan 20 Januari 2025

    Termasuk Osima Yukari, Enam Kru Pesawat Diduga Jadi Korban Kebakaran di Glodok Plaza
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, menduga terdapat enam kru penerbangan yang menjadi korban dalam kebakaran yang terjadi di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.
    Hal ini disampaikan oleh Kabid DVI Biro Kedokteran Kepolisian (Rodokpol) Pusat Kedokteran dan Kesehatan Kepolisian (Pusdokkes) Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi pada Senin (20/1/2025).
    “Diduga ada enam (awak kabin) dari laporan keluarga. Kami tanya korban pekerjaan apa, sebagian keluarga menyatakan korban bekerja di maskapai penerbangan,” ujar Ahmad di RS Polri Kramat Jati.
    Osima Yukari (30), salah seorang korban dilaporkan hilang dalam
    kebakaran Glodok Plaza
    , Rabu (15/1/2025). Ia disebut menghadiri acara ulang tahun temannya sebelum tragedi kebakaran.
    Osima Yukari bekerja di Jakarta sebagai pramugari salah satu maskapai pesawat terbang.
    Selain Osima, Indira Seviana Bela (25) juga menjadi salah satu korban hilang dalam kebakaran di Glodok Plaza. Kepada keluarga, Indira mengatakan pergi bersama teman-temannya.
    Meski demikian, Ahmad belum dapat memastikan maskapai tempat keenam kru tersebut bekerja.
    Ia mengungkapkan bahwa RS Polri Kramat Jati telah mengirimkan surat kepada
    Balai Kesehatan Penerbangan
    untuk meminta data rekam medis para korban.
    “Nah hari ini kami bersurat, memang mungkin suratnya belum sampai ya karena baru hari ini kita (kirim),” tutur Ahmad.
    Sebelumnya, Ahmad juga menyatakan bahwa pihak RS Kramat Jati akan berkoordinasi dengan Balai Kesehatan Penerbangan terkait kebakaran di Glodok Plaza, mengingat beberapa korban kebakaran diduga merupakan kru pesawat.
    “Korban yang terindikasi adalah bagian dari kru pesawat. Kami tahu kru pesawat itu kan punya data rekam medis yang cukup baik di Balai Kesehatan Penerbangan,” kata Ahmad pada Minggu (19/1/2025).
    Ia menambahkan bahwa pihaknya akan segera mengirimkan surat kepada Balai Kesehatan Penerbangan untuk melihat data dari sejumlah kru pesawat yang diduga menjadi korban kebakaran.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim DVI pakai dua metode untuk identifikasi korban Glodok Plaza

    Tim DVI pakai dua metode untuk identifikasi korban Glodok Plaza

    Bisa saja isinya kurang dari itu

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri memakai dua metode, yakni primer dan sekunder untuk mengidentifikasi jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Jadi kita memiliki dua metode identifikasi ya. Kita kenal dengan primer dan sekunder. Primer itu kan DNA, sidik jari, gigi. Itu kita upayakan dulu,” ungkap Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi kejadian, Senin.

    Fauzi menyebut untuk identifikasi sidik jari, pihaknya mengalami kesulitan lantaran kondisi jenazah yang tidak memungkinkan untuk diidentifikasi dengan cara tersebut.

    “Sidik jarinya kan kita lihat saat ini memang sulit ya. Tidak ada sidik jari yang bisa kita ambil,” kata dia.

    Sementara itu, kata Fauzi, untuk identifikasi gigi, pihaknya meminta rekam medis gigi dari keluarga-keluarga yang melaporkan kehilangan anggotanya, lalu rekam medis tersebut dicocokan dengan gigi jenazah yang ditemukan di TKP.

    “Giginya kita mintakan data antemortem dari keluarga, apakah punya rekam medis gigi. Kemudian kita lihat apakah ada barang bukti gigi yang kita temukan di TKP,” ucap Fauzi.

    Sementara itu, identifikasi pamungkas dari metode primer adalah dengan melalui penelusuran DNA jenazah.

    “Kemudian yang terakhir DNA. DNA yang merupakan istilahnya pamungkas,” ungkap Fauzi.

    Adapun metode sekunder yang diterapkan Tim DVI adalah penelusuran pernak-pernik khusus yang digunakan para korban yang dilaporkan hilang.

    “Kalau misalnya masih ada properti, masih ada cincin korban yang masih bisa kita lihat, itu bisa juga kita andalkan,” tutur Fauzi.

    Hingga kini, baru ada delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Namun demikian, pihak Fauzi belum dapat memastikan ada berapa jenazah yang terdapat dalam delapan kantong jenazah tersebut.

    “Bisa saja isinya kurang dari itu (kurang dari delapan jenazah), atau bahkan bisa saja lebih dari itu (lebih dari delapan jenazah),” ungkap Fauzi menegaskan.

    Proses penyisiran para jenazah pun masih dilakukan hingga sekarang dengan melibatkan Tim DVI Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, dan petugas pemadam kebakaran.

    Diketahui, hingga kini ada 14 orang yang dilaporkan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza, yakni Ade Aryati (29), Sinta Amelia (20), Aldrinas (29), Aulia Belinda (28), Odima Yukari (25), Deri Saiki (25), Indira Seviana Bela (25) dan Keren Shalom J (21), Intan Mutiara (26), Desty dan Zukhi Radja (42), Chika Adinda Yustin (26), Muljadi (56) dan Dian Cahyadi (38).

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Korban Kebakaran Glodok Plaza Alami Luka Bakar Derajat Empat, Jenazah Sulit Diidentifikasi
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        20 Januari 2025

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Alami Luka Bakar Derajat Empat, Jenazah Sulit Diidentifikasi Megapolitan 20 Januari 2025

    Korban Kebakaran Glodok Plaza Alami Luka Bakar Derajat Empat, Jenazah Sulit Diidentifikasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Proses identifikasi jenazah korban kebakaran yang terjadi di Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, menghadapi kendala serius.
    Jenazah korban mengalami luka bakar derajat empat, yang membuat identifikasi secara visual menjadi sangat sulit.
    “Karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat ya. Pokoknya terbakar sampai sulit kami mengidentifikasi secara visual,” ujar Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi, di RS Polri Kramat Jati, pada Senin (20/1/2025).
    Luka bakar derajat empat adalah luka bakar yang menembus kedua lapisan kulit dan jaringan di bawahnya, termasuk otot dan tulang.
    Ahmad juga menambahkan bahwa kendala lain dalam proses identifikasi adalah ketidakpastian data mengenai siapa saja yang menjadi korban.
    “Yang pertama
    open disaster. J
    adi, kemungkinan yang jadi korban belum pasti, karena bisa siapa saja ada di situ, bisa
    cleaning service,
    atau yang tidak dilaporkan oleh keluarganya,” jelasnya.
    Hingga saat ini, belum ada jenazah korban kebakaran yang berhasil teridentifikasi.
    “Belum ada yang teridentifikasi. Kan kalau ada identifikasi harus ada sidang rekonsiliasi. Rekonsiliasi kan dasarnya dari DNA,” kata Ahmad.
    Sebelumnya, Rumah Sakit (RS) Polri Kramatjati, Jakarta Timur, telah memeriksa delapan jenazah
    korban kebakaran Glodok Plaza
    .
    “Tentu saja delapan kantong jenazah yang kita terima itu kita periksa. Semuanya kita periksa, kita upayakan semaksimal mungkin,” ujar Ahmad pada Minggu (19/1/2025).
    Pemeriksaan terhadap kedelapan jenazah tersebut mencakup analisis gigi dan pakaian terakhir yang dikenakan.
    “Kemudian dari giginya mungkin ada beberapa yang kita temukan barang bukti gigi. Nah dari situ kita bisa analisis dari gigi kan bisa tahu nanti usianya berapa dan lain sebagainya. Kemudian terakhir sampel DNA-nya,” jelas Ahmad.
    Namun, Ahmad mengungkapkan bahwa sidik jari korban sudah tidak dapat terbaca, yang menjadi satu lagi kendala dalam proses identifikasi.
    “Ya sejauh ini, yang kami temukan saat ini memang sidik jari sudah tidak bisa. Ya mungkin saya enggak tau mungkin ada karena proses pencarian korban kan masih langsung ya,” ucapnya.
    Untuk mendukung proses identifikasi, pihaknya juga melakukan tes
    deoxyribonucleic acid
    (DNA) dari keluarga korban.
    “Jadi saat ini kami lakukan proses pendalaman data
    antemortem
    apa saja yang kurang. Terutama memang kita kejar adalah DNA. Karena DNA itu satu metode yang sangat kita andalkan,” tutup Ahmad.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tim DVI Polri bersurat ke Balai Kesehatan Penerbangan

    Tim DVI Polri bersurat ke Balai Kesehatan Penerbangan

    secara lisan kita sudah sampaikan kepada orang-orang di Balai Kesehatan Penerbangan

    Jakarta (ANTARA) – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri berkirim surat kepada Balai Kesehatan Penerbangan terkait enam orang pramugari dan pramugara yang dilaporkan hilang dalam peristiwa kebakaran di Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    “Surat kita kirimkan hari ini ya. Nanti saya cek. Namun secara lisan kita sudah sampaikan kepada orang-orang di Balai Kesehatan Penerbangan,” ungkap Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Pol Ahmad Fauzi kepada wartawan di lokasi kebakaran, Senin.

    Hingga kini, Tim DVI Polri masih melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di Glodok Plaza.

    “Jadi kita harus melihat bagaimana penanganan di TKP itu apakah sudah berjalan dengan baik. Jangan sampai nanti apabila pelaksanaan di TKP kurang baik, nanti berdampak pada proses selanjutnya,” ungkap Fauzi.

    Menurut Fauzi, pengumpulan barang bukti seperti potongan jenazah atau barang-barang kepemilikan korban mesti dilakukan hati-hati lantaran tahap tersebut sangat berpengaruh terhadap proses selanjutnya.

    “Jadi pengumpulan barang bukti, berupa potongan jenazah, potongan tubuh, atau barang-barang kepemilikan korban itu kan sangat mempengaruhi pelaksanaan berikutnya,” ungkap Fauzi.

    Adapun enam pramugari dan pramugara yang dinyatakan hilang dalam kebakaran Glodok Plaza adalah Intan Mutiara Sari, Aulia Belinda, Oshima Yukari, Deri Sauri, Indira, dan Kheren Shalom.

    Hingga kini, belum konfirmasi bahwa enam pramugari dan pramugara yang dilaporkan hilang tersebut termasuk dalam delapan kantong jenazah yang sudah dievakuasi menuju Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur. Pasalnya, proses identifikasi jenazah di RS Polri masih berlangsung.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • RS Polri: Enam korban kebakaran Glodok Plaza terindikasi kru pesawat

    RS Polri: Enam korban kebakaran Glodok Plaza terindikasi kru pesawat

    RS Polri juga mengirimkan surat ke Balai Kesehatan Penerbangan untuk meminta data rekam medis

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur mengungkapkan enam korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat terindikasi merupakan kru pesawat atau pramugari dan pramugara.

    “Diduga ada enam dari laporan keluarga, kita tanya korban pekerjaan apa, sebagian keluarga menyatakan korban bekerja di maskapai,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi di Jakarta, Senin.

    Fauzi menyebut, setelah pihaknya menelusuri, kru pesawat itu terdiri dari pilot, pramugari, pramugara, teknisi, dan lainnya.

    “Kemudian kita telusuri, kalau kru pesawat, pilot, pramugari, pramugara atau teknisi, biasanya memiliki data rekam medis,” ujar Fauzi.

    Selain itu, RS Polri juga mengirimkan surat ke Balai Kesehatan Penerbangan untuk meminta data rekam medis.

    “Memiliki data rekam medis yang baik di Balai Kesehatan Penerbangan. Nah hari ini kita bersurat. Memang mungkin suratnya belum sampai ya karena baru hari ini kita kirim. Tapi secara lisan saya sudah berhubungan dengan salah satu orang kesehatan sana,” jelas Fauzi.

    Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur kesulitan mengidentifikasi korban kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat karena kondisi jenazah mengalami luka bakar derajat empat (sangat parah).

    “Karena kondisi korban yang terbakar cukup parah, derajat empat ya, jadi itu kendala kita identifikasi jenazah korban kebakaran,” kata Kabid DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri Kombes Ahmad Fauzi di Jakarta, Senin.

    Adapun Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur turun langsung ke tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat untuk memastikan evakuasi korban sesuai standar operasional prosedur (SOP).

    Lalu, RS Polri juga telah mengambil sampel deoxyribonucleic acid (DNA) dari 14 keluarga yang diduga menjadi korban meninggal dunia dan korban hilang akibat kebakaran Glodok Plaza. Hingga Minggu (19/1) sore sudah menerima delapan kantong jenazah dari lokasi kejadian kebakaran Glodok Plaza.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025