kab/kota: Jati

  • Sesosok Mayat Ditemukan di Parit Pinggir Tol Arah Bandara Soetta – Halaman all

    Sesosok Mayat Ditemukan di Parit Pinggir Tol Arah Bandara Soetta – Halaman all

    Mayat laki-laki inisial WR ditemukan di dalam parit pinggir tol arah Bandara Soekarno Hatta, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (7/2/2025)

    Tayang: Sabtu, 8 Februari 2025 15:38 WIB

    NST

    MAYAT Sesosok mayat laki-laki inisial WR ditemukan di dalam parit pinggir tol arah Bandara Soekarno Hatta, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat (7/2/2025). Mayat itu diduga menderita sakit jantung. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Sesosok mayat laki-laki inisial WR ditemukan di dalam parit pinggir tol arah Bandara Soekarno Hatta, Kalideres, Jakarta Barat.

    Penemuan jasad itu pada Jumat (7/2/2025) pukul 13.30 WIB.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi menuturkan kronologi kejadian saat Piket Opsnal Tim Polsek Kalideres mendapatkan laporan dari petugas polisi lalu lintas.

    Petugas menerima laporan ada sesosok mayat di dalam parit pinggir tol.

    “Mendapat informasi Tim Opsnal dipimpin Kanit Reskrim Polsek Kalideres AKP Kevin segera menuju lokasi,” kata Ade kepada wartawan, Sabtu (8/2/2025).

    Sesampainya di TKP benar sudah ada warga berkumpul di sekitar lokasi. 

    Mayat laki laki tersebut terlihat posisi tengkurap menggunakan celana panjang dan kaos warna hitam.

    “Benar mayat sudah berada di dalam parit,” tambah Ade.

    Kapolsek Kalideres Kompol Arnold J Simanjuntak menuturkan hasil sementara dari visum luar, tidak ada luka pada mayat maupun tanda tanda kekerasan pada mayat.

    “Jenazah kemarin dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi,” ungkapnya.

    Pihak kepolisian mengetahui dari hasil otopsi bahwa diduga korban sakit jantung.

    “Rumah korban tidak jauh dari TKP iya diduga sakit jantung,” tukas Arnold.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Bakal Buka Suara ke Publik, Nikita Mirzani: Lolly Akan Ungkap Fakta Mengejutkan

    Bakal Buka Suara ke Publik, Nikita Mirzani: Lolly Akan Ungkap Fakta Mengejutkan

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani berjanji akan menghadirkan putrinya, Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly minggu depan terkait perpindahan dari rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati.

    “Kalian penasaran kan mendengar suara dari Lolly sendiri yang berbicara soal bagaimana keadaan dia sekarang dan lain-lain,” jelas Nikita Mirzani dikutip dari Instagram miliknya, Sabtu (8/2/2025).

    “Kalian juga ingin mengetahui bagaimana pengakuan Laura nanti saat melakukan press conference secara terbuka. Minggu depan, maka saya pastikan Laura akan tampil ke muka publik,” ungkapnya lagi.

    Nikita Mirzani merasa bersyukur kalau putrinya, Lolly sudah terbebas dari cengkraman Vadel Badjideh dan keluarganya.

    “Alhamdulillah, Lolly sudah tidak lagi berada di lingkungan syaitan nirrajim dan dia sudah kembali normal,” bebernya lagi.

    Menurutnya, kenakalan remaja yang dialami Lolly merupakan hal yang wajar. Sayangnya, Nikita Mirzani melihat kenakalan yang dilakukan Lolly disebabkan adanya pengaruh dari orang lain.

    “Kalau kenakalan remaja dia masih normal tidak ada masalah, tetapi kemarin-kemarin dia menjadi abnormal karena berada di lingkungan manusia dajal,” lanjutnya.

    “Nanti, dia akan menyebutkan sendiri siapa-siapa saja yang sudah mempengaruhinya dia selama ini,” ungkapnya.

    Bahkan, Nikita Mirzani menegaskan, Lolly juga akan membongkar orang-orang yang membuat jiwa dan psikologi menjadi rusak.

    “Dan apa saja yang terjadi dalam hidupnya selama satu tahun belakangan ini akan diungkap Laura sendiri,” tutup Nikita Mirzani soal isi pernyataan yang akan diutarakan oleh Lolly pada minggu depan.

  • Lolly Berada di Tempat Rahasia di Jawa Barat, Nikita Mirzani: Hanya Bisa Dimasuki Orang Berduit

    Lolly Berada di Tempat Rahasia di Jawa Barat, Nikita Mirzani: Hanya Bisa Dimasuki Orang Berduit

    Jakarta, Beritasatu.com – Selebritas Nikita Mirzani secara perlahan mulai mengungkap keberadaan putrinya, Laura Meizani Nasseru Asry atau Lolly setelah dibawa pulang dari rumah sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Nikita Mirzani menyebut, Lolly berada di kawasan Jawa Barat.

    “Laura sekarang ada di suatu tempat di daerah Jawa Barat,” kata Nikita Mirzani saat melakukan live di akun TikTok miliknya, Sabtu (8/1/2025).

    Nikita Mirzani meminta kepada kubu Vadel Badjideh serta Razman Arif Nasution tidak usah memikirkan Lolly. Wanita yang akrab disapa Nyai ini menegaskan, putrinya berada di tempat yang layak.

    “Putri saya itu ada di tempat yang sejuk, udaranya bagus, dekat pegunungan, pokoknya rumah aman milik swasta,” ungkapnya lagi.

    Nikita Mirzani sesumbar dengan menyebut, orang-orang yang bisa masuk ke tempat Lolly berada hanyalah mereka yang memiliki duit besar.

    “Dia (Lolly) melakukan banyak kegiatan, bertemu dengan teman-teman baru. Di rumah aman milik swasta itu hanya bisa dimasuki oleh kalangan-kalangan yang berduit karena memang swasta dan bayar,” tambahnya.

    Nikita Mirzani mengatakan, Lolly sudah berada di tempat yang terbaik sehingga bisa terbebas dari Vadel Badjideh dan pengacaranya, Razman Arif Nasution.

    “Pokoknya Laura di tempat yang amat sangat baik,” tutup Nikita Mirzani yang menyebut Lolly berada di Jawa Barat.

    Sebelumnya, Nikita Mirzani menyebut, minggu depan putrinya akan muncul di publik seusai menjalani pengobatan di rumah aman setelah dijemput dari RS Polri Jakarta pada Januari 2025.

  • 10
                    
                        Mayat Laki-laki Ditemukan Tengkurap di Parit Pinggir Tol Bandara Soekarno-Hatta
                        Megapolitan

    10 Mayat Laki-laki Ditemukan Tengkurap di Parit Pinggir Tol Bandara Soekarno-Hatta Megapolitan

    Mayat Laki-laki Ditemukan Tengkurap di Parit Pinggir Tol Bandara Soekarno-Hatta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sesosok mayat laki-laki ditemukan di parit pinggir Tol Bandara Soekarno-Hatta, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (7/2/2025).
    Korban diketahui berinisial WSR, warga Kalideres yang tempat tinggalnya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP).
    “Mayat laki-laki tersebut terlihat tengkurap menggunakan celana panjang dan kaus warna hitam dalam parit pinggir Tol Bandara Soekarno-Hatta,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Ade Ary Syam Indradi dalam keterangannya, Sabtu (8/2/2025).
    Jasad WSR mulanya ditemukan oleh KA, sekuriti yang bekerja di dekat TKP.
    Saksi lantas melapor polisi. Tim Opsnal Polsek Kalideres lalu mengecek TKP dan didapati warga berkumpul di dekat lokasi penemuan mayat.
    Terpisah, Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak menyebut, tak ditemukan luka di jasad WSR.
    “Hasil dari visum luar, tidak ada luka pada mayat maupun tanda-tanda kekerasan pada mayat,” katanya.
    Jenazah WSR langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk dilakukan otopsi.
    “Diduga korban sakit jantung, rumahnya tidak jauh dari TKP,” tutur Arnold.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mantri KPH Perhutani Parengan Tuban Dibacok Warga

    Mantri KPH Perhutani Parengan Tuban Dibacok Warga

    Tuban (beritajatim.com) – Seorang warga nekat membacok mantri hutan KPH Perhutani Parengan di Desa Tluwe, Kecamatan Soko, Kabupaten Tuban, Jumat (7/2/2025). Korban, Sudarman (50) asal Bojonegoro, sebelumnya menegur ibu pelaku, Heri Istono (48), agar tidak menggarap lahan persil di wilayah teritorial KPH Parengan.

    Teguran tersebut membuat Heri sakit hati dan langsung membacok Sudarman dengan sabit. Akibatnya, korban mengalami luka robek di bagian kening, tangan, dan punggung, serta saat ini sedang dirawat intensif di rumah sakit.

    Terduga pelaku saat dilakukan pemeriksaan oleh penyidik. [foto: Diah Ayu/beritajatim.com]Kasat Reskrim Polres Tuban, AKP Dimas Robin Alexander, menjelaskan bahwa kejadian bermula saat ibu pelaku menanam cabai dan ditegur oleh korban selaku petugas mantri hutan. “Kejadian sekitar pukul 18.00 WIB kemarin. Saat kami menerima laporan, petugas langsung mendatangi lokasi dan mengamankan pelaku,” ujar AKP Dimas.

    Pelaku berhasil diamankan di dalam rumahnya oleh unit Jatanras beserta barang bukti senjata tajam berupa sabit. Di depan penyidik, Heri Istono mengungkapkan kekesalannya. “Ibu saya dilarang menggarap persil, alasannya mau ditanami pohon jati. Jadi saya bacok 3 kali, lalu saya lari,” tutup Heri. [ayu/but]

     

     

  • Pj Gubernur DKI tinjau pangkalan elpiji 3 kg di Kramat Jati

    Pj Gubernur DKI tinjau pangkalan elpiji 3 kg di Kramat Jati

    Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan LPG 3 kilogram di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2025). ANTARA/Lifia Mawaddah Putri.

    Pj Gubernur DKI tinjau pangkalan elpiji 3 kg di Kramat Jati
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 07 Februari 2025 – 15:03 WIB

    Elshinta.com – Penjabat Gubernur Provinsi DKI Jakarta Teguh Setyabudi meninjau pangkalan elpiji 3 kilogram di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk memastikan distribusi kepada masyarakat berjalan lancar.

    Teguh menjelaskan dari hasil peninjauan saat ini harga gas elpiji 3 kg sudah sesuai standar. Harga Eceran Tertinggi (HET) elpiji 3 kg dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG (Liquefied Petroleum Gas) Gas Tabung 3 Kilogram di Tingkat Pangkalan, yakni Rp16.000.

    “Kalau di Kramat Jati tadi yang barusan kita lihat HET-nya Rp16.000 dijual Rp16.000 juga,” kata Teguh saat ditemui di Pangkalan gas elpiji di Jalan Kerja Bhakti Nomor 16 RT 05/09, Kramat Jati, Jakarta, Jumat.

    Meski demikian, Teguh mengaku sejumlah pangkalan masih ada yang menjual elpiji 3 kg lebih tinggi dari HET  yakni mencapai Rp19.000. Namun, Teguh tak merinci pangkalan di wilayah mana saja yang dimaksud. Oleh sebab itu, Teguh mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi elpiji. Sekaligus untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantre untuk mendapatkan gas.

    “Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD (Organisasi Perangkat Daerah) karena sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrean sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas,” kata Teguh.

    Menurut Teguh di Jakarta juga masih ada pangkalan yang menemukan gasnya kosong. Terkait hal itu, perangkat daerah yang melakukan monitoring telah menginstruksikan untuk membuat laporan sedini mungkin.

    Sumber : Antara

  • Oknum ASN Jadi Petugas KPK Gadungan Peras Eks Bupati, Nekat Modal Surat Perintah Penyelidikan Palsu

    Oknum ASN Jadi Petugas KPK Gadungan Peras Eks Bupati, Nekat Modal Surat Perintah Penyelidikan Palsu

    TRIBUNJATIM.COM – Aksi oknum Aparatur Sipil Negara (ASN) nyamar jadi petugas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) ini viral di media sosial.

    Adapun oknum ASN jadi petugas KPK gadungan itu demi memeras mantan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning.

    Pelaku berinisial AFF (50).

    Tak sendiri, AFF dibantu dua rekannya yakni AA (40) dan JFH (47).

    Aksi mereka terungkap saat rekan AFF yakni AA dan JFH diamankan di salah satu hotel di kawasan Kemayoran, Jakarta Pusat oleh petugas KPK pada Rabu (5/2/2025) saat hendak bertemu utusan mantan Bupati Rote Ndao untuk melakukan pemerasan.

    Sedangkan AFF diamankan tak lama kemudian di sebuah hotel di kawasan Senen, Jakarta Pusat.

    Karena masuk ranah pidana, ketiganya kemudian diserahkan ke Polres Jakarta Pusat untuk diproses secara hukum.

    Kasat Reskrim Polres Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus menjelaskan modus yang digunakan ketiga pelaku yakni dengan membuat surat perintah penyelidikan atau sprindik palsu tertanggal 29 Januari 2025 mengatasnamakan KPK.

    Para pelaku juga memalsukan surat panggilan KPK terhadap Leonard Haning selaku mantan Bupati Rote Ndao atas tuduhan korupsi dana sisa lebih penggunaan anggaran (silpa) yang merugikan negara sampai Rp 20 miliar.

    Firdaus menjelaskan, kemudian tersangka AA mengirimkan surat tersebut kepada tangan kanan mantan Bupati agar diteruskan kepada yang bersangkutan.

    “Tersangka AA juga juga membuat akun Whatsapp Ketua KPK dengan menggunakan handphonenya dan menunjukkan kepada korban untuk meyakinkan bahwa dokumen surat perintah penyelidikan dan surat panggilan Itu adalah seolah-olah benar,” ujar Firdaus saat merilis kasus tersebut di Mapolres Jakarta Pusat, Jumat (7/2/2025), dikutip dari Tribun Jakarta.

    Sedangkan tersangka JFH berperan sebagai petugas KPK gadungan untuk menakuti korban.

    ASN PERAS MANTAN BUPATI. AFF (50) oknum ASN di Pemprov Nusa Tenggara Timur bersama dua rekannya mendekam di Polres Jakarta Pusat usai ketahuan saat menjadi petugas KPK gadungan untuk memeras mantan mantan Bupati Rote Ndao, Leonard Haning. (TRIBUNJAKARTA.COM/ELGA HIKARI PUTRA)

    Sementara itu, untuk AFF yang merupakan oknum ASN di Pemprov NTT menyiapkan dokumen-dokumen terkait tuduhan korupsi yang dilakukan sang mantan Bupati itu untuk kemudian diserahkan kepada JFH.

    “Yaitu dalam anggaran dana silpa yang diduga merugikan keuangan negara sebesar 20 miliar,” kata Firdaus.

    Firdaus menjelaskan modus dari ketiga pelaku ini memang ingin memeras sang mantan bupati dengan tuduhan kasus korupsi.

    Namun mereka belum sempat membicarakan nominal uang karena telah lebih dulu ditangkap.

    “Jadi mereka baru mencoba dan dari pihak korban mungkin mengkonfirmasi kepada pihak KPK sehingga pihak KPK mungkin langsung mengamankan ketiga pelaku. Karena dalam perkara ini Ketua KPK juga sudah dicatut namanya,” papar Firdaus.

    Atas perbuatannya, sang oknum ASN bersama dua rekannya itu dikenakan pasal 51 ayat 1 Juncto pasal 35 UU RI tentang ITE dan pasal 26 KUHP dengan ancaman maksimal 12 tahun penjara.

    Kasus lainnya, berbagai cara dilakukan Agus (50) preman kampung asal Desa Bulu, Kecamatan Kraksaan, Kabupaten Probolinggo saat melancarkan aksinya dengan memalak para PKL.

    Terkadang Agus mengaku sebagai orang dalam Bupati Probolinggo terpilih Gus dr. Muhammad Haris atau Gus Haris, kadang juga mengaku memiliki khodam berupa 3 macan, yakni macan putih, macan kumbang dan macan reng-reng.

    Hal itu diakui Inti (59) Pedagang Kaki Lima di Stadion Gelora Merdeka Kraksaan yang juga salah satu korban Agus.

    Menurutnya, dagangannya sudah dua kali diminta paksa oleh Agus, begitu juga dengan PKL lainnya.

    “Kalau uang saya tidak pernah diminta oleh Agus, tapi pedagang lain ada yang pernah diminta uang. Mintanya ya sambil bentak-bentak dan bahkan sampai mengancam jika tak dituruti,” kata Inti saat ditemui di Polsek Kraksaan, Selasa (7/1/2025).

    Tak hanya itu, lanjut Itni, Agus kerap kali mengaku kepada para PKL jika mempunyai khodam macan yang ada di tangan kiri dan kanannya.

    Jika permintaannya tak dituruti, maka mata khodamnya akan berubah jadi merah dan biru.

    “Selain bilang punya macan, Agus ini juga bilang kalau orang dalam Bupati Probolinggo terpilih Gus Haris. Makanya para PKL ini was-was, apalagi sampai bawa-bawa nama bupati,” ungkap perempuan 2 anak itu.

    Senada dengan Itni, Kanitreskrim Polsek Kraksaan Iptu Djuwantoro Setyowadi menyampaikan, jika saat meminta keterangan kepada Agus di RSUD Waluyo Jati, yang bersangkutan mengaku punya khodam macan.

    “Tapi saat saya tanyakan khodamnya kemana saat dia dikeroyok, Agus ini bilang kalau khodamnya tidak muncul, karena kalau muncul semua orang pasti mati. Mungkin keterangan ini juga karena Agus ini di bawah pengaruh minuman keras,” ujar Iptu Setyo.

    Informasi lengkap dan menarik lainnya di Googlenews Tribunjatim.com

  • Mayat pria ditemukan mengambang di Kali Kamal Kalideres

    Mayat pria ditemukan mengambang di Kali Kamal Kalideres

    Jakarta (ANTARA) – Sesosok mayat pria berinisial WSL (35) ditemukan mengambang di Kali Kamal, Kalideres, Jakarta Barat pada Jumat siang.

    “Itu temuan warga sekitar yang mau jalan-jalan (pukul 13.30 WIB), lalu ketemu ada sosok jenazah telungkup gitu, dilaporkan lah ke pihak Jasa Marga, dari Jasa Marga melapor ke kami,” kata Kapolsek Kalideres Kompol Arnold Julius Simanjuntak saat dihubungi di Jakarta, Jumat.

    Mayat pria tersebut ditemukan dalam kondisi mengambang dan menghadap ke bawah di aliran kali Kamal.

    Menurut dia, tidak ada warga yang menyaksikan korban menceburkan diri ke kali Kamal.

    “(Sekarang) keluarganya monitor juga, istrinya juga tahu,” katanya.

    Dia menduga korban sudah meninggal dua hari yang lalu lantaran kondisi tubuh korban sudah membengkak.

    Kini, jenazah korban dilarikan ke RS Polri Kramat Jati untuk keperluan autopsi.

    “Sekarang sudah dibawa ke RS Polri,” ujar Arnold.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kuota LPG 3 kg di Jaktim capai 121 ribu metrik ton untuk tahun 2025

    Kuota LPG 3 kg di Jaktim capai 121 ribu metrik ton untuk tahun 2025

    Jakarta (ANTARA) – Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Jakarta Timur Iin Mutmainnah mengatakan, kuota liquified petroleum gas (LPG/elpiji) berukuran 3 kg di Jakarta Timur sebanyak 121.471 metrik ton (MT) untuk tahun 2025.

    “Kuota elpiji 3 kg di Jakarta Timur itu sebanyak 121.471 metrik ton. Itu untuk kuotanya di pangkalan untuk ketersediaan se-Jakarta Timur selama satu tahun ini,” kata Iin di kawasan Makasar, Jakarta Timur, Jumat.

    Untuk penyebaran dan jumlah elpiji 3 kg di agen dan pangkalan, kata dia, hal itu merupakan kewenangan Pertamina.

    Iin pada Jumat pagi mendampingi Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi saat meninjau pangkalan elpiji 3 kg di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur.

    Dalam kunjungan itu, pemilik pangkalan dan masyarakat sekitar menyampaikan bahwa kondisi stok elpiji 3 kg di lingkungannya masih aman. Ketersediaan yang diberikan di setiap pangkalan gas sebanyak 100 tabung per hari.

    “Sampai saat ini mereka mengatakan ini aman. Kecuali memang dua hari lalu, tepat hari Senin (3/2) dan Selasa (4/2) yang memang sedikit mengalami hambatan karena kita mengetahui ada juga hal yang sama di daerah lain ya. Mungkin ini adalah kebijakan yang mungkin disesuaikan,” jelas Iin.

    Selain itu, Iin menjelaskan berdasarkan hasil peninjauan saat ini harga elpiji 3 kg sudah sesuai standar. Harga Eceran Tertinggi (HET) dijual sesuai Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015 Tentang LPG tabung 3 kg di tingkat pangkalan, yakni Rp16.000.

    Hal itu sudah diberlakukan secara transparan sesuai dengan kepatuhan dan ketentuan yang ada.

    “Tadi dibuktikan juga saya melihat ada tulisan di semacam spanduk atau brosur yang ditempel, sehingga masyarakat melihat HET itu betul-betul dijual sesuai dengan HET Rp16.000,” ucap Iin.

    Adapun Pj Gubernur DKI Jakarta Teguh mengaku telah meminta jajarannya untuk melakukan pemantauan secara berkala di pangkalan-pangkalan resmi elpiji.

    Hal ini sekaligus untuk memastikan wilayah mana saja yang warganya masih mengantre untuk mendapatkan gas.

    “Kami sudah memantau dan kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah karena sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrean sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas,” kata Teguh.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        7 Februari 2025

    Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta Megapolitan 7 Februari 2025

    Pasokan Berkurang, Pj Gubernur Akan Minta ESDM Tambah Kuota Gas 3 Kg di Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Penjabat (Pj) Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi akan berupaya meminta pemerintah pusat menambah kuota gas elpiji 3 kilogram (kg) di Jakarta.
    Hal ini dilakukan menyusul
    kelangkaan gas 3 kg
    di Jakarta selama beberapa waktu terakhir. 
    “Nanti kami akan coba koordinasikan lebih lanjut,” kata Teguh saat meninjau pangkalan gas di Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (7/2/2025).
    Teguh mengungkap,
    pasokan gas 3 kg
    yang dialokasikan Ditjen Migas Kementerian ESDM untuk wilayah Jakarta berkurang lima persen dibandingkan tahun lalu, yakni 433.000 metrik ton.
    “Pemerintah provinsi sudah mengajukan kebutuhan untuk LPG 3 kg pada tahun 2025 ini. Kami patokannya adalah kebutuhan pada tahun 2024 kemudian yang disetujui oleh Dirjen Migas itu tidak seperti yang kami ajukan, lebih rendah kurang lebih 5 persen,” kata Teguh.
    Persoalan lainnya, kata Teguh, masih ada pangkalan elpiji yang menjual gas 3 kg di atas harga eceran tertinggi (HET).
    Sebagaimana diketahui, menurut Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 4 Tahun 2015, HET gas 3 kg di Jakarta sebesar Rp 16.000.
    “Kami pantau di beberapa wilayah memang ada kisaran Rp16.000 sampai Rp19.000 seperti itu,” ungkap Teguh.
    Namun, Teguh tak memerinci pangkalan di wilayah mana yang masih menjual gas 3 kg di atas HET.
    Teguh pun meminta jajarannya terus memantau pangkalan gas 3 kg di Jakarta guna memastikan harga jual sesuai HET, serta pasokan aman dan tidak terjadi antrean.
    “Kami sudah meminta kepada seluruh perangkat wilayah didukung oleh perangkat daerah, OPD-OPD (organisasi perangkat daerah) karena kan sudah dipetakan ada memang yang tidak terjadi antrean sama sekali, ada yang stoknya masih memadai, ada yang stoknya masih terbatas,” ungkap Teguh.
    Jika terjadi kelangkaan atau stok kosong, Teguh meminta perangkat daerah segera melapor.
    Teguh memastikan, saat ini pembelian gas di wilayah Jakarta sudah kembali normal meski sempat terjadi antrean panjang di berbagai pangkalan penjualan gas pada Senin (3/5/2025) dan Selasa (4/5/2025).
    “Ada beberapa penyebab antrean, antara lain, sepertinya terjadi
    panic buying
    , semacam ada kekhawatiran sehingga membeli relatif lebih banyak dibanding dengan kebutuhan,” ungkap Teguh.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.