kab/kota: Jati

  • Pengakuan Wanita Purwakarta Kena Kanker Serviks di Usia 28, Punya Kebiasaan Ini

    Pengakuan Wanita Purwakarta Kena Kanker Serviks di Usia 28, Punya Kebiasaan Ini

    Jakarta

    Seorang wanita asal Purwakarta, Prisda Sucialaras membagikan kisahnya yang didiagnosis kanker serviks di usia 28 tahun.

    Gejala awal muncul pada 2023 ketika ia sering mengalami keputihan. Pada awalnya, ia mengabaikan kondisi ini karena mengira hanya efek kelelahan. Namun, gejala lain muncul, seperti pendarahan setiap kali berhubungan intim dengan suaminya.

    “Pada waktu itu pas lagi berhubungan badan dengan suami, daerah intim saya mengeluarkan darah segar, tapi lagi-lagi saya abaikan karena setelah berhubungan badan mengeluarkan darah itu besoknya saya mens. Dua kali berhubungan dengan suami masih seperti itu,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Selasa (18/2/2025).

    Menyadari ada sesuatu yang tidak beres dengan tubuhnya, Prisda akhirnya memutuskan untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis kandungan pada awal Agustus 2023. Hasil pemeriksaan menunjukkan adanya tumor di area mulut rahimnya. Namun, dokter belum dapat memastikan apakah tumor tersebut bersifat ganas atau jinak. Tak lama setelah itu, keputihannya semakin parah dan berbau tidak sedap seperti telur busuk.

    Ia kemudian menjalani biopsi yang mengonfirmasi bahwa ia mengidap kanker serviks. Untuk mengetahui stadiumnya, ia dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) di Bandung, dan hasil pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan kanker serviks stadium 2B.

    Dari November hingga Desember 2023, Prisda menjalani serangkaian terapi radioterapi dan kemoterapi di RSHS. Namun, karena keterbatasan biaya transportasi dari Purwakarta ke Bandung, ia memutuskan untuk menghentikan pengobatan sementara waktu.

    Pada Januari hingga April 2024, Prisda juga merasa kondisi tubuhnya membaik dan kembali menjalani aktivitas sehari-hari. Namun, pada Mei 2024, gejala kanker serviks kembali muncul. Berat badannya turun drastis, ia kesulitan buang air besar, mengalami keputihan berlebih, dan kehilangan nafsu makan.

    “Akhirnya, dengan modal tekad saja tanpa memikirkan biaya, awal Juni 2024 saya mulai periksa lagi. Tapi saya memutuskan untuk pindah rumah sakit. Rumah sakit yang saya pilih pada saat itu di Santosa Kebon Jati,” imbuhnya.

    “Di sana saya divonis kalo kanker serviks saya masih ada. Dan dokter memutuskan untuk melakukan kemoterapi terlebih dahulu. Awalnya saya pikir pengobatan kemo nya sama dengan RSHS ternyata beda. Di Santosa kemoterapi nya sangat dahsyat,” tuturnya.

    “Efek kemoterapi membuat badan saya makin kecil, rambut menjadi botak, kulit kusam, dan selalu drop,” katanya.

    Dokter menyarankan Prisda untuk menjalani enam sesi kemoterapi dengan jeda tiga minggu per sesi. Namun, kondisi ekonomi keluarga semakin sulit. Suaminya pun terpaksa keluar dari pekerjaannya agar bisa mencairkan dana BPJS Ketenagakerjaan untuk biaya pengobatan.

    “Alhamdulillah, rezeki sudah Allah atur. Mungkin tahun ini waktunya saya berobat dan sembuh,” imbuhnya.

    Setelah menyelesaikan kemoterapi kelima di RS Santosa, dokter merujuknya kembali ke RSHS untuk melanjutkan radioterapi. Hingga kini, Prisda masih menjalani terapi di rumah sakit tersebut.

    Punya Kebiasaan Buruk, Sering Makan Junk Food-Jarang Olahraga

    Menurut Prisda, dokter menjelaskan bahwa ada dua faktor yang bisa memicu kanker serviks, yakni sering bergonta-ganti pasangan atau pola hidup yang tidak sehat.

    Prisda mengakui bahwa setelah menikah, kebiasaan hidupnya menjadi kurang baik. Ia sering mengonsumsi makanan ‘kotor’ seperti junk food dan jarang berolahraga.

    “Maklum, Kak, karena sewaktu gadis hidup susah sekali. Jadi, pas menikah dapat suami yang baik, jadinya kebablasan,” katanya.

    NEXT: Faktor risiko kanker serviks

    Faktor Risiko Kanker Serviks

    Kanker serviks adalah penyakit yang terjadi ketika sel-sel abnormal tumbuh di leher rahim dan membentuk tumor ganas. Dikutip dari American Cancer Society, terdapat beberapa faktor risiko dapat meningkatkan peluang Anda terkena kanker serviks. Di antaranya:

    1. Infeksi human papillomavirus (HPV)

    Infeksi human papillomavirus (HPV) merupakan faktor risiko utama untuk kanker serviks. HPV merupakan kelompok yang terdiri dari lebih dari 150 virus yang saling terkait. Jenis HPV tertentu dapat menyebabkan kutil pada atau di sekitar organ genital wanita dan pria serta di area anus. Jenis ini disebut jenis HPV berisiko rendah karena jarang dikaitkan dengan kanker.

    Jenis HPV lainnya disebut jenis berisiko tinggi karena sangat terkait dengan kanker, termasuk kanker serviks, vulva, dan vagina pada wanita, kanker penis pada pria, dan kanker anus, mulut, dan tenggorokan pada pria dan wanita.

    Infeksi HPV umum terjadi, dan pada kebanyakan orang tubuh dapat membersihkan infeksi itu sendiri. Namun, terkadang infeksi tidak hilang dan menjadi kronis. Infeksi kronis, terutama bila disebabkan oleh jenis HPV berisiko tinggi tertentu, pada akhirnya dapat menyebabkan kanker tertentu, seperti kanker serviks.

    Meskipun saat ini belum ada obat untuk infeksi HPV, ada beberapa cara untuk mengobati kutil dan pertumbuhan sel abnormal yang disebabkan oleh HPV. Selain itu, vaksin HPV tersedia untuk membantu mencegah infeksi oleh beberapa jenis HPV dan beberapa kanker yang terkait dengan jenis tersebut.

    2. Riwayat seksual

    Beberapa faktor yang berkaitan dengan riwayat seksual Anda dapat meningkatkan risiko kanker serviks. Misalnya, Menjadi aktif secara seksual di usia muda, terutama di bawah usia 18 tahun, memiliki banyak pasangan seksual, memiliki satu pasangan yang dianggap berisiko tinggi.

    3. Merokok

    Ketika seseorang merokok, ia dan orang-orang di sekitarnya terpapar berbagai zat kimia penyebab kanker yang memengaruhi organ selain paru-paru. Zat-zat berbahaya ini diserap melalui paru-paru dan dibawa dalam aliran darah ke seluruh tubuh.

    Wanita yang merokok memiliki kemungkinan dua kali lebih besar untuk terkena kanker serviks dibandingkan mereka yang tidak merokok. Produk sampingan tembakau ditemukan dalam lendir serviks wanita yang merokok. Para peneliti percaya bahwa zat-zat ini merusak DNA sel serviks dan dapat menyebabkan perkembangan kanker serviks. Merokok juga membuat sistem kekebalan tubuh kurang efektif dalam melawan infeksi HPV.

    4. Memiliki sistem kekebalan tubuh yang lemah

    Human immunodeficiency virus (HIV), virus yang menyebabkan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS), melemahkan sistem kekebalan tubuh dan membuat orang berisiko lebih tinggi terhadap infeksi HPV.

    Sistem kekebalan tubuh berperan penting dalam menghancurkan sel kanker dan memperlambat pertumbuhan serta penyebarannya. Pada wanita dengan HIV, pra-kanker serviks dapat berkembang menjadi kanker invasif lebih cepat daripada biasanya.

    Kelompok wanita lain yang berisiko terkena kanker serviks adalah mereka yang mengonsumsi obat untuk menekan respons imun, seperti mereka yang sedang dirawat karena penyakit autoimun, serta mereka yang telah menjalani transplantasi organ.

    5. Infeksi klamidia

    Klamidia adalah jenis bakteri yang relatif umum yang dapat menginfeksi sistem reproduksi. Bakteri ini menyebar melalui hubungan seksual.

    Wanita yang terinfeksi klamidia sering kali tidak menunjukkan gejala dan mereka mungkin tidak tahu bahwa mereka terinfeksi sama sekali kecuali mereka menjalani pemeriksaan panggul. Infeksi klamidia dapat menyebabkan radang panggul, yang menyebabkan kemandulan.

    Beberapa penelitian menunjukkan risiko kanker serviks yang lebih tinggi pada wanita yang hasil tes darah dan lendir serviksnya menunjukkan bukti infeksi klamidia di masa lalu atau saat ini. Penelitian tertentu menunjukkan bahwa bakteri klamidia dapat membantu HPV tumbuh dan hidup di serviks yang dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

    6. Pola makan rendah buah dan sayur

    Wanita yang pola makannya tidak cukup mencakup buah dan sayuran mungkin berisiko lebih tinggi terkena kanker serviks.

    7. Usia muda pada kehamilan pertama yang cukup bulan

    Wanita yang berusia kurang dari 20 tahun saat mengalami kehamilan pertama yang cukup bulan lebih mungkin terkena kanker serviks di kemudian hari dibandingkan wanita yang menunggu hingga berusia 25 tahun atau lebih untuk hamil.

    8. Riwayat keluarga

    Kanker serviks dapat terjadi pada beberapa keluarga. Jika ibu atau saudara perempuan mengidap kanker serviks, peluang untuk terkena penyakit tersebut lebih tinggi daripada jika tidak ada seorang pun dalam keluarga yang mengidapnya.

    Beberapa peneliti menduga bahwa beberapa kasus langka dari kecenderungan keluarga ini disebabkan oleh kondisi bawaan yang membuat beberapa wanita kurang mampu melawan infeksi HPV dibandingkan yang lain.

    Dalam kasus lain, wanita dalam keluarga yang sama dengan pasien yang telah didiagnosis mungkin lebih mungkin memiliki satu atau lebih faktor risiko non-genetik lainnya yang dijelaskan sebelumnya di bagian ini.

  • Review iPad Mini 7, Si Mungil yang Sering Terlupakan

    Review iPad Mini 7, Si Mungil yang Sering Terlupakan

    Jakarta

    Sejak awal diperkenalkan oleh Apple, iPad Mini selalu — setidaknya di atas kertas — selalu jadi model yang selalu terlupakan. Spesifikasinya tidak semewah iPad Pro, harganya tidak semurah iPad, dan ukuran layarnya yang lebih kecil juga membuatnya sulit untuk dipakai bekerja.

    Peluncuran seri terbarunya pun tak sesering peluncuran seri baru dari iPad yang lain. Misalnya saja iPad Mini 7 yang dirilis pada akhir Oktober 2024 ini menggantikan iPad Mini 6 yang umurnya sudah lebih dari tiga tahun.

    Dari sisi prosesor yang dipakai, pun, iPad Mini selalu tertinggal dibanding kompatriotnya. Saat iPad lain sudah memakai chip seri M, iPad Mini 7 masih menggunakan chip seri A, tepatnya A17 Pro, mirip yang dipakai di iPhone 15 Pro dan Pro Max.

    Namun apakah ini membuat iPad Mini 7 menjadi produk yang jelek? Ah, tentu tidak. Yuk simak ulasan kami di bawah ini.

    Desain

    Desainnya masih sama seperti iPad Mini 6, atau pada dasarnya adalah sebuah iPad Air yang dimensinya lebih kecil. Bobotnya hanya 293 gram untuk varian WiFi, dan ketebalannya hanya 6,3mm.

    Ukuran dan berat ini membuat iPad Mini 7 sangat nyaman untuk menonton video atau memainkan game, jauh lebih nyaman dibanding menggunakan ponsel (karena terlalu kecil), ataupun tablet yang ukurannya besar (karena terlalu besar dan berat).

    iPad Mini 7 punya empat speaker, yang suaranya sangat megah. Sangat mencukupi untuk mengkonsumsi konten video ataupun mendengarkan musik. Pengisian daya dilakukan lewat USB-C di bagian bawah, sementara di bagian atas (ya, atas, dalam posisi vertikal) ada tombol power merangkap sensor Touch ID dan tombol volume.

    Posisi tombel power ini menurut saya tidak lazim dan perlu waktu untuk membiasakan penggunaannya. Untungnya, iPadOS mempermudah proses adaptasi ini dengan memberikan penanda pada layar — sesuai orientasi layar — untuk menunjukkan posisi tombol power ini.

    Oh ya, dengan desain yang sama seperti iPad Mini 6, berbagai aksesori casingnya pun menjadi kompatibel untuk iPad Mini 7. Termasuk Apple Smart Folio yang bisa terpasang menggunakan magnet ke bodi belakang iPad Mini 7 ini.

    iPad Mini 7 dengan Smart Folio case Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    Layar yang Ajaib

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Ukuran layarnya adalah 8,3 inch Liquid Retina, dan ini adalah layar terbilang ajaib. Pasalnya dari segi spesifikasi, layar ini tak menarik. Panelnya berjenis IPS, bukan OLED seperti kebanyakan tablet Android di kelas harga iPad Mini 7, pun bukan Mini LED seperti beberapa seri iPad Pro.

    Namun layar ini bisa menghasilkan gambar yang memukau. Warna-warna yang dihasilkan tajam, serta resolusi dan kepadatan pixelnya lebih dari cukup. Benar-benar cocok untuk mengkonsumsi konten video.

    Meski bukan panel OLED, tingkat kontras yang dihasilkan pada gambar monokrom — misalnya saat dipakai membaca komik — juga memuaskan. Hanya saja, harus diakui untuk pengguna yang terbiasa menggunakan layar 120Hz, misalnya di iPhone seri Pro ataupun iPad Pro, layar 60Hz di iPad Mini 7 ini terasa kurang mulus dalam menampilkan animasi perpindahan menu.

    Performa Kencang

    Foto: detikINET/Anggoro Suryo Jati

    Seperti yang ditulis di atas, iPad Mini 7 masih “terjebak” di chip seri A, bukan seri M seperti kebanyakan iPad lain. Apakah ini membuatnya jadi lemot? Ya tentu tidak. Chip A17 Pro yang dipakai ini mirip seperti yang ada di iPhone 15 Pro. Iya, hanya mirip karena jumlah core grafisnya lebih sedikit. A17 Pro di iPhone 15 Pro punya enam core grafis, sementara iPad Mini 7 hanya lima core grafis.

    Namun, ya, performanya tetap memuaskan, kok. Skor single core di Geekbench 6-nya mencapai 2800an, dan skor multi core-nya mencapai 7200an. Genshin Impact dalam pengaturan maksimal dan refresh rate 60 hz pun bisa dimainkan dengan lancar.

    Memainkan game-game yang ada di Apple Arcade pun terasa lebih menyenangkan di iPad Mini 7 dibanding menggunakan iPhone yang layarnya terlalu kecil, ataupun di iPad Pro yang bodinya berat.

    iPad Mini 7 juga kompatibel dengan Apple Pencil Pro terbaru, membuatnya cocok menulis catatan atau bahkan menggambar. Spesifikasinya ini juga membuatnya kompatibel dengan Apple Intelligence, meski sayangnya banyak fitur “AI” ini belum tersedia di Indonesia, karena dukungan bahasa Indonesia hingga saat ini belum jelas keberadaannya.

    Namun untuk sekadar membuat gambar lucu-lucuan dari Image Playground, sih, bisa dilakukan, termasuk membuat Genmoji.

    Kesimpulan

    Foto: Adi Fida Rahman/detikINET

    Saya adalah pengguna iPad Mini 5 keluaran 2019, yang sampai saat ini masih cukup menyenangkan untuk dipakai. Untuk penggunaan saya, ukuran layarnya ini sesuai, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu besar.

    Hal yang sama tentu saya rasakan di iPad Mini 7, yang layarnya sedikit lebih besar dan desainnya lebih kekinian. Tentunya, spesifikasinya pun jauh lebih mumpuni dengan prosesor yang beberapa generasi lebih baru.

    Ukurannya ini membuatnya nyaman dibawa-bawa, misalnya ke kantor, tanpa harus membuat ransel menjadi jauh lebih berat. Ini karena bobotnya yang hanya hanya 293 gram. Sebagai informasi, iPhone 16 Pro Max itu beratnya 227 gram.

    Menonton film, TV series, membaca ebook atau komik, ataupun memainkan game ringan (dan berat) adalah aktivitas yang tampaknya menjadi fungsi utama dari iPad Mini 7 ini.

    Tak semua orang akan cocok menggunakan iPad Mini 7 ini. Mungkin akan banyak yang lebih suka dengan tablet berukuran 10 inch, atau malah lebih besar. Namun untuk saya, iPad Mini 7 ini cocok untuk menjadi “jembatan” antara ukuran layar iPhone dan MacBook yang saya pakai. Dan, setelah menggunakan iPad Mini 7 ini, rasanya tulis untuk kembali menggunakan iPad Mini 5 yang jadi terasa sangat jadul.

    Halaman 2 dari 4

    Simak Video “Video Unboxing iPad Mini 7 2024, Tablet Mungil Rp 9 Jutaan Performa Mumpuni”
    [Gambas:Video 20detik]
    (asj/asj)

  • 2
                    
                        Bayar, Bayar, Bayar: Kenapa Kenyataan Harus Dibungkam?
                        Nasional

    2 Bayar, Bayar, Bayar: Kenapa Kenyataan Harus Dibungkam? Nasional

    Bayar, Bayar, Bayar: Kenapa Kenyataan Harus Dibungkam?
    Doktor komunikasi politik & Direktur Lembaga Kajian Politik Nusakom Pratama.
    Mau bikin SIM bayar polisi

    Ketilang di jalan bayar polisi

    Touring motor gede bayar polisi

    Angkot mau ngetem bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang

    Untuk bisa bayar polisi
    Mau bikin gigs bayar polisi

    Lapor barang hilang bayar polisi

    Masuk ke penjara bayar polisi

    Keluar penjara bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang

    Untuk bisa bayar polisi
    Mau korupsi bayar polisi

    Mau gusur rumah bayar polisi

    Mau babat hutan bayar polisi

    Mau jadi polisi bayar polisi
    Aduh aduh ku tak punya uang

    Untuk bisa bayar polisi –
    (Lirik lagu “Bayar Bayar Bayar” – duo
    Sukatani
    )
    DALAM
    beberapa hari terakhir ini, lagu “Bayar Bayar Bayar” yang dinyanyikan duo Sukatani seperti menjadi “lagu perlawanan” di sejumlah aksi unjuk rasa mahasiswa bertajuk “
    Indonesia Gelap
    ” di sejumlah daerah di Tanah Air.
    Lagu “Bayar Bayar Bayar” kini selevel dengan lagu “Buruh Tani” yang ditulis aktivis 1996 Syafi’I Kemamang dan dipopulerkan Marjinal Band menjadi “lagu kebangsaan” bagi setiap aksi unjuk rasa.
    Para pengunjuk rasa di aksi demo Indonesa Gelap seperti menemukan “pembenaran” ketika lagu-lagu tersebut dinyanyikan.
    Apakah ada yang salah dengan lagu tersebut sehingga duo Sukatani, band punk asal Purbalingga, Jawa Tengah itu sampai perlu menyampaikan permintaan maaf secara terbuka dengan wajah tertekan?
    Ketika gelombang perlawanan terhadap dugaan aksi pembungkaman duo Sukatani yang dinilai memberagus ekspresi berkesenian, tiba-tiba Polda Jawa Tengah mengeluarkan klarifikasi.
    Humas Polda Jawa Tengah mengakui memang telah melakukan klarifikasi, tetapi membantah melakukan intervensi, alih-alih meminta personal duo Sukatani membuat video permintaan maaf (
    CNNIndonesia.com
    , 21 Februari 2025).
    Apa lancung, publik kadung lebih memercayai kalau Syifa Al Lutfi alias Alectroguy dan Novi Citra alias Twister Angel memang sengaja dibungkam oleh pihak-pihak yang “gerah” dengan lirik lagu tersebut.
    Viral dan trendingnya lagu “Bayar Bayar Bayar” tidak urung harus membuat Alectroguy dan Twister Angel harus menghentikan peredaran lagu tersebut di berbagai platform pemutar musik.
    Bahkan seperti mengingkari jati dirinya yang telah terbentuk selama ini, duo Sukatani itu terpaksa menampilkan paras muka aslinya di video permintaan maaf yang dibuat usai lagu ini ramai dipersoalkan.
    Sebelumnya seperti diakui Polda Jawa Tengah, penyidik Siber Polda Jawa Tengah pernah “ngobrol santai” dengan personel Sukatani untuk mengetahui maksud dan tujuan terkait pembuatan lagu “Bayar Bayar Bayar” itu.
    Pembungkaman lagu “Bayar Bayar Bayar” di era Asta Cita ini menjadi ke tiga kalinya ketika ekspresi seni dianggap bisa berpotensi mengganggu stabilitas keamanan.
    Tentu masih hangat dalam ingatan kita ketika pameran tunggal Yos Suprapto urung digelar di Galeri Nasional Indonesia di Jakarta (19/12/2024), karena ada beberapa lukisannya dianggap “menyinggung” Presiden RI ke-7, Joko Widodo.
    Pameran bertema “Kebangkitan: Tanah untuk Kedaulatan Pangan” batal digelar karena kurator Suwarno Wisetrotomo menilai, lima di antara 30 lukisan Yos Suprapto tidak sejalan dengan tema pameran.
    Selain itu, lima lukisan Yos mengandung pesan yang kelewat vulgar tentang praktik kekuasaan di era Jokowi.
    Sementara aksi pembungkaman ekspresi berkesenian ke dua, terjadi saat drama Teater Payung Hitam yang berjudul “Wawancara dengan Mulyono” batal dipentaskan di Ruang Studio Teater Institut Seni Budaya Indonesia (ISBI) Bandung, 15 Januari 2025.
    Tidak hanya pertunjukan teater yang “dikhawatirkan” mengganggu stabilitas, tetapi juga poster digital dan baliho pementasan “Wawancara dengan Mulyono” pun membuat gerah kampus yang mendapat arahan dari aparat (
    Tempo.co
    , 21 Februari 2025).
    Andai saja polisi dan rezim yang berkuasa bisa lebih bijak memandang karya seni tanpa pretensi dari sudut pandang politik, mungkin akan lebih obyektif dalam bentindak. Seni merupakan suatu ekspresi dari seorang seniman.
    Seniman seperti personal Sukatani, Yos Suprapto serta aktivis Teater Payung Hitam perlu mengejawantahkan ekspresinya secara bebas untuk menciptakan karya seni yang lebih bermakna.
    Dengan kebebasan ini, mereka dapat mengeksplorasi ide dan menyuarakan pandangan mereka tanpa rasa takut.
    Dalam karya seni, kebebasan berekspresi seringkali menjadi tantangan dan sumber kontroversi, terutama jika karya seni tersebut menyangkut masalah sosial, politik atau dianggap menyinggung pihak tertentu terlebih pihak yang tengah berkuasa.
    Pemerintah, individu, atau kelompok dengan kepentingan tertentu mungkin tidak sepakat dengan apa yang disampaikan oleh seniman melalui karyanya dan berujung pada penyensoran dan pelarangan.
    Padahal karya seni lahir dari kecemasan, perasaan, olah pandang dan curahan para seniman melihat kondisi aktual dan faktual yang terjadi di masyarakat.
    Jika kita cermati larik demi larik lagu “Bayar Bayar Bayar” mungkin publik sudah mahfum dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
    Perilaku menyimpang oknum-oknum polisi bukanlah hal fiktif, tetapi memang benar-benar terjadi. Terlalu panjang untuk mengulas kebobrokan perilaku polisi dari pangkat terendah hingga tertinggi, penyimpangan memang benar-benar terjadi.
    Harus diingat kebebasan berekspresi dalam seni telah dijamin dalam UUD 1945 Pasal 28E ayat (2) dan (3), yang mengatur hak berpendapat dan kebebasan berekspresi.
    Menurut penulis, jika pelarangan demi pelarangan penyampaian karya seni semakin diterapkan polisi dan pemerintah, maka kebebasan di negeri ini akan kembali ke era kegelapan seperti di masa Orde Baru yang begitu “takut” dengan ekspresi seni.
    Polisi
    yang antiseni atau aparat pemerintah yang alergi dengan seni sebaiknya mengingat pesan Niccolo Machiavelli (1469 – 1527) dalam
    The Prince
    .
    Kebijakan buruk yang mengabaikan realita serta tidak memahami kebutuhan rakyat hanya akan menyebabkan kejatuhan negara. Pemimpin yang bertindak gegabah atau bodoh hanya akan menanti masa kehancurannya.
    Di tengah kepengapan hidup yang semakin terasa, di saat kesempatan kerja dan berusaha semakin tertutup, maka karya seni menjadi katarsis dari mereka yang memiliki akal sehat.
    Jika karya seni saja dibungkam dan diberangus, maka teriakan:
    Ndasmu
    ! akan terucap tanpa sadar dari mereka yang terpinggirkan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani

    Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani

    Sumber foto: A Muhtarom/elshinta.com.

    Serap gabah petani, Dintanpan, TNI dan Bulog dorong kesejahteraan petani
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 19:44 WIB

    Elshinta.com – Dinas Pertanian dan Pangan (Dintanpan) Kabupaten Rembang, bersama Kodim 0720 Rembang dan Perum Bulog, melaksanakan kegiatan serap gabah petani pada panen raya di Desa Dresi Kulon, Kecamatan Kaliori, Rembang, Kamis (20/2/2025).

    Kegiatan ini bertujuan untuk menyerap gabah hasil panen petani dengan harga yang sudah dipatok Pemerintah sebesar Rp6.500 per kilogram sehingga dapat memberikan keuntungan maksimal bagi petani. 

    Kepala Dintanpan Rembang, Agus Iwan Haswanto, mengatakan bahwa kegiatan serap gabah hasil panen bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan petani sehingga mereka lebih semangat dalam melaksanakan tanam padi pada musim tanam kedua. 

    “Serap gabah ini penting agar petani mendapat harga yang layak, dan pada saat yang sama mendorong mereka untuk terus menanam padi pada musim berikutnya,” ujarnya seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, A Muhtarom, Jumat (21/2). 

    Mekanisme serap gabah yang dilakukan dengan menggandeng Perum Bulog bekerjasama dengan kelompok tani, dan TNI melalui petugas Babinsa untuk menjangkau lahan padi yang tengah dipanen. Selanjutnya gabah yang telah dipanen oleh petani dikemas dalam karung dan ditempatkan di lokasi yang dapat diakses oleh armada angkutan Bulog. Setelah itu, Bulog akan menimbang hasil panen dan membayar secara tunai kepada petani.

    Diperkirakan hingga Maret mendatang, lebih dari 20 ribu hektar lahan padi di Rembang akan siap panen.

    “Kami berharap seluruh hasil panen dapat terserap dengan baik, baik oleh Bulog maupun tengkulak, yang diharapkan juga dapat mengikuti harga standar pemerintah,” lanjut Agus Iwan. 

    Kasdim 0720/Rembang, Mayor Inf Didik Jati Susanto mengatakan bahwa pihaknya turut berperan aktif dalam membantu masyarakat dan menjadi penghubung antara Dintanpan dan Bulog dalam penyerapan gabah petani.

    “Tugas kami adalah memastikan proses ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi petani,” katanya.

    Sementara itu petugas Bulog dari Kantor Cabang Pati, Roy Wicaksono, mengungkapkan bahwa hingga saat ini mereka telah berhasil menyerap 180 ton gabah kering dari tiga kecamatan, yaitu Sumber, Sale, dan Kaliori. “Target kami adalah penyerapan sebanyak mungkin, dan kami akan terus melaksanakan serapan gabah di berbagai wilayah di Rembang,” tuturnya.

    Dengan adanya program serap gabah ini, diharapkan kesejahteraan petani Rembang akan semakin meningkat, sementara pasokan gabah juga tetap terjaga dengan harga yang stabil di pasaran.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Tim gabungan kembali mencari bagian tubuh korban kebakaran Glodok

    Tim gabungan kembali mencari bagian tubuh korban kebakaran Glodok

    Tim gabungan kepolisian dan pemadam kebakaran kembali memulai pencarian bagian tubuh atau \’body parts\’ korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat pada Jumat (21/2/2025) pagi. ANTARA/Risky Syukur

    Tim gabungan kembali mencari bagian tubuh korban kebakaran Glodok
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 21 Februari 2025 – 11:59 WIB

    Elshinta.com – Tim gabungan Kepolisian dengan dibantu petugas pemadam kebakaran kembali mencari bagian tubuh korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, Jumat pagi.

    Pantauan di lokasi, Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri, Tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polri, Tim Pemadam Kebakaran, serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memulai pekerjaan yang didahului dengan dengan pengarahan (apel) di lokasi pada pukul 08.25 WIB.

    Petugas gabungan langsung menaiki area lantai 8 gedung Glodok Plaza dengan menggunakan jalur kendaraan. Sejumlah petugas nampak membawa peralatan khusus untuk memudahkan proses pencarian  korban.

    Petugas dari pihak Glodok Plaza terlihat bersiaga di pintu masuk gedung. Petugas keamanan berpakaian sipil tersebut memastikan agar awak media tidak ikut dalam proses pencarian.

    Di luar gedung, kendaraan-kendaraan operasional petugas gabungan terparkir dengan rapi termasuk ambulans dari Rumah Sakit Polri.

    Sebelumnya, Rumah Sakit Bhayangkara Tk I Pusdokkes Polri (RS Polri) Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Jumat (21/2) akan kembali mengecek tempat kejadian perkara (TKP) kebakaran Glodok Plaza, Taman Sari, Jakarta Barat, untuk mencari bagian tubuh korban (body parts).

    “Betul, tim lengkap besok akan ke TKP kebakaran Glodok Plaza untuk mengecek dan pencarian body part atau finalisasi body recovery dari TKP,” kata Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko saat dihubungi ANTARA di Jakarta, Kamis (20/2).

    Hery bersama tim lengkap akan datang ke TKP kebakaran pukul 08.00 WIB. Adapun tim tersebut terdiri atas instalasi forensik yang dimiliki RS Polri Said Sukanto hingga personel Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat.

    Sumber : Antara

  • Penyisiran Korban Dihentikan, Lantai 1 dan 2 Glodok Plaza Diizinkan Buka

    Penyisiran Korban Dihentikan, Lantai 1 dan 2 Glodok Plaza Diizinkan Buka

    Jakarta

    Tim DVI RS Polri Kramat Jati menghentikan penyisiran korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat. Polisi mengatakan lantai 1 dan 2 Glodok Plaza sudah dapat dibuka lagi.

    “Untuk lantai 1-2 sudah buka, tapi untuk lantai 3 sampai 9 kami police line,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakbar AKBP Arfan Sipayung di Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (21/2/2025).

    Dia mengatakan hanya pengelola Glodok Plaza dan pihak kepolisian yang bisa memasuki lantai 3 sampai lantai 9. Menurut Arfan, pihaknya akan mendampingi pengelola Glodok Plaza jika hendak memasuki lantai tersebut.

    “Hanya terkait pengelola gedung Glodok Plaza, tapi tetap akan didampingi oleh penyidik dari (Polsek) Taman Sari maupun dari kami,” katanya.

    Arfan mengatakan lantai 1 dan 2 Glodok Plaza sudah dinyatakan aman. Dia mengatakan sejumlah langkah dilakukan untuk memastikan keselamatan pegawai dan pengunjung.

    “Untuk (lantai) 1-2, kami sudah buka untuk umum dari Pak Kapolsek Taman Sari, tapi untuk di atas lantai 3, kami sudah mengatakan untuk di police line, karena memang kaca-kaca juga sudah ditutupi dengan jaring-jaring, saya rasa sudah aman,” jelasnya.

    Kebakaran dahsyat terjadi di Glodok Plaza pada 15 Januari 2025. Kebakaran itu menyebabkan sedikitnya 14 orang tewas.

    RS Polri telah menerima 16 kantong jenazah yang diduga berisi bagian tubuh. Proses identifikasi terus dilakukan. Sejauh ini, ada sejumlah korban yang telah teridentifikasi dan sudah diserahkan ke pihak keluarga.

    (haf/haf)

    Hoegeng Awards 2025

    Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

  • 5 Tanda Darurat Kesehatan dari Tubuh yang Sering Terlewat, Tak BAB 3 Hari Jadi “Red Alert” – Halaman all

    5 Tanda Darurat Kesehatan dari Tubuh yang Sering Terlewat, Tak BAB 3 Hari Jadi “Red Alert” – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Banyak yang mengira bahwa buang air hanyalah rutinitas biasa, sesuatu yang terjadi begitu saja tanpa perlu diperhatikan. Hingga suatu hari, napas terasa lebih berat dari biasanya, dengan bau mulut yang tak kunjung hilang meski sudah berkumur berkali-kali.

    Bukan hanya itu, kulit mulai berjerawat tanpa sebab, dan setiap malam tidur selalu gelisah. Setelah mencari tahu, ternyata tubuh sedang memberi peringatan halus. Ada ‘kotoran’ yang seharusnya sudah dibuang, tetapi masih tertahan.  

    Banyak yang berpikir bahwa sinyal tubuh untuk mengeluarkan kotoran hanya sebatas mulas atau keinginan mendesak ke toilet. Padahal, tubuh sering kali berteriak dengan cara yang lebih halus, bahkan dengan tanda-tanda yang tak terduga.

    Apa saja tanda-tanda tersebut? Diungkap oleh brilio.net, Senin (17/2), yuk belajar bersama!

    1. Bau napas yang lebih tajam

    Bau napas yang tidak biasa atau lebih tajam dari biasanya bisa menjadi pertanda bahwa tubuh sedang berusaha mengeluarkan zat sisa atau racun. Ini bisa terjadi ketika tubuh perlu membuang kotoran melalui urine, feses, atau keringat, tetapi sistem ekskresi utama (ginjal, usus, atau kulit) tidak bekerja dengan optimal.

    Ketika tubuh tidak membuang limbah dengan baik, zat sisa bisa masuk ke dalam aliran darah dan akhirnya keluar melalui paru-paru. Ini dapat menyebabkan napas berbau tidak sedap.

    2. Sering kentut

    Gas yang terperangkap di dalam usus bisa menjadi tanda bahwa ada limbah yang belum dikeluarkan. Jika sering kentut tetapi tidak merasa ingin BAB, itu bisa menjadi sinyal bahwa tubuh sedang “mengingatkan” untuk segera mengosongkan usus.

    Gas yang tertahan biasanya berasal dari fermentasi makanan di usus besar atau udara yang tertelan saat makan dan minum. Penyebabnya bisa dari mengunyah makanan terlalu cepat, sampai keseimbangan bakteri di pencernaan yang terganggu.

    3. Sembelit

    Normalnya, seseorang bisa BAB setiap hari atau setidaknya 3-4 kali dalam seminggu. Jika 3 hari tidak BAB itu ‘Red Alert’ bagi pencernaan. Risiko infeksi, mual, atau perut kembung bakal meningkat.

    Umumnya, obat pencahar bisa jadi solusi instan. Padahal, efek sampingnya berbahaya seperti membuat usus ‘malas’ untuk berfungsi tanpa stimulasi eksternal.

    Sebagai solusinya, herbal yang sudah terpercaya bisa jadi pilihan. Misalnya, daun jati cina (Senna Extract) bisa memperlancar sembelit, akar kelembak (Rhei Radix) mengurangi peradangan, dan akar manis (Glycyrrhiza Glabra) mengatasi gangguan pencernaan. Semuanya bisa kamu dapatkan dalam Vegeta Herbal, solusi herbal terpercaya untuk mengatasi pencernaanmu! 

    Semua manfaat herbal di atas bisa didapatkan dalam Vegeta Herbal. Tak hanya membantu melancarkan pencernaan, Vegeta Herbal juga mendukung tubuh dalam mengeluarkan zat sisa secara alami. Kombinasi bahan-bahan alaminya bekerja dengan lembut, tanpa menyebabkan kram perut berlebihan atau ketergantungan. 

    4. Terlihat bengkak atau lingkaran hitam di mata

    Mata bengkak atau munculnya lingkaran hitam sering dianggap sebagai tanda kurang tidur atau kelelahan. Namun, kondisi ini juga bisa menjadi peringatan bahwa tubuh sedang menahan terlalu banyak zat sisa dan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkannya.

    Ginjal, hati, dan sistem limfatik berperan besar dalam menyaring racun, dan jika proses ekskresi ini terhambat, dampaknya bisa terlihat pada wajah, terutama di sekitar mata. Oleh karenanya, lingkaran hitam di mata yang lebih jelas dari biasanya juga bisa jadi tanda bahwa ginjal bekerja lebih keras untuk menyaring racun.

    5. Kulit terasa berminyak atau gatal

    Saat tubuh perlu mengeluarkan zat sisa, tetapi saluran ekskresi seperti urine dan feses kurang optimal, kulit bisa mengambil alih peran tersebut. Ini bisa menyebabkan produksi minyak berlebih, munculnya jerawat, atau bahkan rasa gatal akibat racun yang keluar melalui keringat.

    Akibatnya, kulit bisa bereaksi dengan rasa gatal atau bahkan munculnya ruam kecil. Ini sering terjadi jika seseorang jarang berkeringat karena kurang beraktivitas atau berada di lingkungan yang terlalu dingin.

     

     

     

     

     

  • Jumat, Samsat Keliling Polda Metro ada di 14 lokasi Jadetabek

    Jumat, Samsat Keliling Polda Metro ada di 14 lokasi Jadetabek

    Jakarta (ANTARA) – Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya menyediakan pelayanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 lokasi yang berada di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek), pada Jumat.

    Masyarakat dapat memanfaatkan layanan Samsat Keliling untuk pengesahan STNK setiap tahun, pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan Santunan Wajib Dana Kecelakaan Lalu-lintas (SWDKLLJ).

    Samsat Keliling di Jadetabek tersebar di beberapa wilayah agar masyarakat mudah menjangkau pelayanan tanpa mendatangi kantor pusat.

    Berikut 14 lokasi layanan samsat keliling di Jadetabek yang disampaikan melalui akun resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di X:

    Jakarta Pusat di JIExpo Kemayoran pukul 11.00 WIB hingga 21.00 WIB, dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Itali Mall Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan 08.00-15.00 dan WIB dan GED Sampoerna Strategiq Square pukul 09.00-14.00 WIB; Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur dari jam 08.00-15.00 WIB, dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Tangerang Pangkalan Busway Foodmosehere Alun-alun Cibodas 08.00-13.00 WIB; Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 15.00-19.00 WIB; Ciledug bertempat di Kantor Kecamatan Pinang, dan Rukan Fresh Market Greend Lake City Cipondoh dari jam 09.00-12.00 WIB; Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dari jam 09.00-11.00 WIN dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; Kelapa Dua, Pasar Modern Intermoda BSD, dan Halaman G Town Square Serpong pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Bekasi di Taman Kuliner Narogong pukul 08.00-11.00 WIB; Kabupaten Bekasi di Kantor Pemda Kabupaten Bekasi dari pukul 08.00-12.00 WIB; Depok di halaman parkir Samsat Depok dan Kantor Kelurahan Tugu 08.00-12.00 WIB; Cinere di halaman Kantor Kelurahan Bedahan buka pukul 08.00 sampai 12.00 WIB.

    Agar dapat mengakses layanan Samsat Keliling, pemilik kendaraan wajib membawa BPKB, STNK, dan KTP masing-masing disertai fotokopi. Pastikan juga tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai Samsat Keliling ini hanya melayani pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) tahunan, sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan pemohon harus datang langsung ke kantor samsat terdekat.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Glodok Plaza Tak Penuhi Keselamatan Kebakaran hingga Musala Tak Terbakar, Al Quran Utuh – Halaman all

    Glodok Plaza Tak Penuhi Keselamatan Kebakaran hingga Musala Tak Terbakar, Al Quran Utuh – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Sejumlah fakta hingga keajaiban terjadi dalam kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) silam.

    Belakangan terkuat fakta Glodok Plaza, pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan Tamansari, Jakarta Barat itu ternyata tak memenuhi syarat keselamatan kebakaran sejak 2023.

    Ada juga keajaiban yang disaksikan langsung oleh petugas Damkar saat menelusuri bangunan lokasi kebakaran Glodok Plaza.

    Petugas Damkar melihat musala tidak tersentuh si Jago Merah. Kemudian, Al Quran juga masih utuh.

    Padahal musala itu terletak di antara lantai 7 dan 8 yang menjadi pusat titik api kebakaran Glodok Plaza. 

     

    Gedung Glodok Plaza Ternyata Tak Penuhi Keselamatan Kebakaran Sejak 2023

    Terkuak fakta baru kebakaran hebat yang melanda Glodok Plaza pada Rabu (15/1/2025) lalu, pusat perbelanjaan yang terletak di kawasan Tamansari, Jakarta Barat itu ternyata tak memenuhi syarat keselamatan kebakaran.

    Plt Kepala Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta Satriadi Gunawan menyebut, pihaknya terakhir kali memeriksa Gedung Plaza Glodok pada 2023 lalu.

    Ada empat kriteria yang diperiksa untuk memastikan gedung tersebut benar-benar aman bagi pengunjung.

    Pertama terkait kemudahan akses petugas dan mobil damkar apakah bisa masuk ke lokasi atau tidak.

    “Kedua terkait proteksi kebakaran aktif dan pasifnya, berfungsi atau tidak. Seperti sprinkle, smoke detector, dan lainnya,” ucapnya di Balai Kota Jakarta, Selasa (21/1/2025).

    Selanjutnya terkait jalur evakuasi dimana tangga darurat harus ada di dua titik atau lokasi yang berbeda.

    Terakhir, damkar juga turut memeriksa terkait Manajemen Keselamatan Kebakaran Gedung (MKKG) Glodok Plaza.

    “Untuk kasus Glodok Plaza ini memang pada tahun 2023 itu sudah kami nyatakan belum memenuhi persyaratan keselamatan kebakaran,” ujarnya.

    Meski demikian, saat itu Dinas Gulkarmat DKI Jakarta tidak serta merta langsung menutup gedung Glodok Plaza.

    Pengelola gedung pun diminta untuk terlebih dulu memperbaiki sistem keselamatan kebakaran agar memenuhi empat kriteria tersebut.

    Dinas Gulkarmat mencatat, ada beberapa hal yang menyebabkan kebakaran di Glodok Plaza cepat merambat hingga menghanguskan lantai 7-9.

    “Pertama lambatnya pelaporan informasi kebakaran yang diterima petugas pemadam kebakaran pada saat terjadi itu,” tuturnya.

    Kemudian, Satriadi juga menyoroti proteksi kebakaran di dalam gedung yang tidak berfungsi secara optimal.

    Menurutnya, pihak pengelola gedung harus melakukan pemeriksaan secara berkala terkait sistem proteksi kebakaran.

    “Kembali lagi ini menjadi tanggung jawab para pengelola dan pemilik untuk perawatan terkait dengan proteksi kebakarannya. Bisa jadi saat mita periksa bakk, tapi satu bulan kemudian tidak berfungsi, itu pasti akan menjadi kendala,” tuturnya.

    Terakhir, Satriadi mengungkap lambatnya pihak pengelola gedung dalam memberikan blueprint gedung tersebut sehingga petugas tak bisa bergerak cepat dalam proses pemadaman api.

    “Kami minta blueprint dari gambar tersebut, tapi kami lambat untuk mendapatkan terkait dengan operasi malam itu,” turunnya.

    Sebagai informasi tambahan, sejauh ini ada 14 orang yang dilaporkan hilang dalam kebakaran yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam itu.

    Sejauh ini setidaknya sudah ada delapan kantong jenazah yang berhasil dievakuasi dari lokasi kebakaran.

    Meski demikian, sampai saat ini belum bisa dipastikan siapa saja yang menjadi korban kebakaran Glodok Plaza.

    Pasalnya, proses identifikasi jenazah masih terus dilakukan oleh RS Polri Kramat Jati.

    Hingga Senin (20/1/2025) kemarin setidaknya sudah ada 22 sampel DNA yang diambil dari delapan kantong tersebut.

    Proses identifikasi pun diperkirakan memakan waktu hingga dua pekan. 

     

    Keajaiban Kebakaran Glodok Plaza, Musala Tak Terbakar, Al Quran Utuh

    Petugas Damkar ternyata menjadi saksi keajaiban kecil saat menelusuri bangunan lokasi kebakaran Glodok Plaza.

    Ia melihat musala yang tidak tersentuh si Jago Merah. Kemudian, Al Quran yang masih utuh.

    Padahal musala itu terletak di antara lantai 7 dan 8 yang menjadi pusat titik api kebakaran Glodok Plaza. 

    Awalnya, petugas Damkar menelusuri gedung yang sudah gosong di bagian lantai 7, 8, dan 9 usai api berhasil dipadamkan seutuhnya.

    Keajaiban pun ditemukan di lantai 7 bangunan saat petugas Damkar menelusuri bangunan tersebut. 

    Lantai yang diperuntukan sebagai tempat karaoke itu menyisakan satu ruangan yang luput dari jilatan api. 

    Ruangan tersebut merupakan musala karyawan.

    Ruangan berukuran 4×5 meter itu kerap dipakai karyawan untuk salat. Bukan hanya itu, di dalamnya juga terdapat Al Quran masih utuh, nyaris tanpa cela. 

    Budiman, Koordinator Pengendali Damkar Jakarta Barat, menjadi saksi dari keajaiban kecil di tengah musibah besar ini seperti dimuat Kompas.com Rabu (29/1/2025).

    “Ada musala, terus ada tempat penyimpanan minuman ringan, ada juga sedikit ruangan kantor. Itu yang enggak kena (terbakar),” ungkap Budiman saat dihubungi Kompas.com, Kamis (29/1/2025). 

    Sementara itu, lantai 8 dan 9 yang merupakan diskotek juga rata, nyaris tak menyisakan apa pun. 

    Namun, di tengah kepungan panas luar biasa pada kebakaran saat itu, musala tetap berdiri, seolah mendapat perlindungan yang tak terlihat. 

    Selain itu juga Al-Quran di musala itu juga terlihat masih utuh hanya hangus di bagian tepiannya saja.

    “Pintunya kena, tembok-temboknya juga kena jelaga hitam, tapi bagian dalamnya masih utuh. Ada rak tempat menyimpan Al Quran yang ikut terkena imbas api, tapi kitabnya hanya hangus di bagian tepiannya saja, selebihnya masih utuh,” ucap Budiman. 

     

    Karpet Musala Juga Tak Terbakar

    Karpet yang terbentang di lantai musala juga tetap bersih, seolah tak tersentuh kobaran api yang mengelilinginya. 

    Tirai merah yang biasa digunakan sebagai pembatas masih menggantung, tanpa robek, tanpa tanda-tanda terbakar. 

    Sebagai informasi sampai saat ini Polisi dan tim gabungan masih mencari korban kebakaran di Plaza Glodok yang diduga tewas karena terjebak saat gedung terbakar. 

    Kanit Reskrim Polsek Metro Tamansari, Kompol Suparmin seperti dimuat Wartakotalive.com menjelaskan pihak pengelola gedung diperbantukan untuk menyingkirkan puing-puing atau reruntuhan bangunan yang ada di lantai 7 dan 8.

    “Bukan bersih-bersih, tapi itu kan ada puing-puing jadi mereka kami minta bantu untuk angkat puing biar kami bisa cari lebih mudah,” tegasnya.

    Selain puing, pihak pengelola juga menyingkirkan besi-besi yang ada di lantai atas.

    Suparmin memastikan, pembersihan lokasi kejadian tidak menggunakan alat berat demi menjaga TKP kebakaran agar tidak rusak.

    “Kalau pakai alat berat rusak semua, olah TKP Puslabfor kan belum semua,” imbuhnya. 

    Suparmin menambahkan, masih ada sekira 4 korban kebakaran yang terus dilakukan pencarian oleh aparat gabungan.

    Sebab, kata dia, aparat gabungan baru membawa 12 kantong jenazah untuk dilakukan pemeriksaan identitas korban.

    “Kan kalau satu kantong belum tentu itu utuh satu orang, masih ada 4 lagi yang dicari,” terangnya.

    Sebelumnya, Polres Metro Jakarta Barat masih menyelidiki kasus kebakaran Plaza Glodok, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat yang terjadi pada Rabu (15/1/2025) malam.

    Kapoles Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Twedi Aditya mengatakan, saksi sejauh ini sudah diperiksa oleh penyidik sebanyak sembilan orang.

    Ia mengaku, pihak pengelola gedung Plaza Glodok juga sudah dimintai keterangan oleh penyidik guna mendalami peristiwa tersebut.

    “Kami juga masih melanjutkan akan memanggil beberapa saksi dari karyawan dan pengunjung yang ada di sana saat kejadian,” ujar Twedi di RS Polri Kramat Jati, Jumat (24/1/2025). 

     

    6 Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi

    RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya dalam kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat.

    Pengidentifikasian ini berhasil dilakukan setelah potongan tubuh atau body part dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

    Hingga kini pihak keluarga yang lain diharap bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

    Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menyebut di awal ada tiga korban yang teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi.

    Adapun rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

    Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi yakni seorang pria bernama Zukhi F Radja (42 Tahun), Aulia Belinda, Perempuan, 28 Tahun, dan Osima Yukari, Perempuan, 25 Tahun.

    “Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman,” jelasnya.

    Selang beberapa hari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ketiga korban itu adalah Desty Eka Putri (24), Keren Shallom Jeremiah (21), dan Ade Aryati (30).

    Profesi dari ketiga korban lantas diungkapkan oleh Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi.

    “Desty Eka Putri ini pernah tercatat berapa kali daftar pramugari, tapi memang karena bukan pramugari jadi tak tercatat dalam data antemortem Balai Kesehatan Penerbangan,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (31/1/2025).

    Kemudian, sambung Ahmad Fauzi, Keren Shallom adalah seorang influencer. Hal ini berdasarkan data yang didapatkan dari pihak keluarga.

    “Sedangkan kalau Ade Aryati itu pegawai dari tempat hiburan itu sebagai kasir kalau enggak salah,” terangnya.

    Dengan begitu, saat ini sudah ada enam jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang teridentifikasi.

    Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy, menyebut untuk jenazah korban lain yang berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati masih dalam proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    Tim DVI sudah menerima 14 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, tetapi dari hasil pemeriksaan Tim DVI dua kantong jenazah tersebut tidak berisi jenazah atau berisi material lain.

    “Setelah dilakukan pengecekan ulang, pendalaman ternyata dua (kantong jenazah) di antaranya bukan berisi body part (bagian tubuh). Saat ini proses operasi DVI masih berjalan,” tuturnya.

     

    Belum Ada Tersangka Kasus Kebakaran Glodok Plaza

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat mendalami penyebab kebakaran Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. 

    Pada Jumat (31/1/2025), penyidik telah melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kronologis kejadian.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menuturkan manajemen tempat hiburan malam Tiyara dan pengelola gedung Glodok Plaza juga sudah diperiksa guna memperjelas insiden yang menyebabkan kepanikan di kawasan tersebut.

    “Kami sudah lakukan pemeriksaan saksi-saksi, dari awal kejadian sampai hari ini,” ujar AKBP Arfan Zulkan Sipayung di RS Polri Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    Dari total 16 orang saksi yang dipanggil, baru 14 orang yang telah dimintai keterangan oleh penyidik. 

    Sementara, dua saksi lainnya berhalangan hadir dan akan dijadwalkan ulang.

    “Kami akan melakukan pemanggilan kembali kepada dua saksi yang belum hadir untuk melengkapi pemeriksaan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, AKBP Arfan menjelaskan penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. 

    Pihak RS Polri Kramat Jati juga telah mengumpulkan sejumlah sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Karena Puslabfor sudah mengambil sampel debu dan sampel dari kabel yang terbakar, maka kami masih menunggu hasil analisis lebih lanjut,” jelasnya.

    Kepolisian pun belum menetapkan tersangka dalam kasus kebakaran tersebut. 

    AKBP Arfan menegaskan bahwa perkembangan lebih lanjut akan segera disampaikan kepada publik setelah proses investigasi selesai.

    “Kami sudah periksa manajemen dari Tiyara dan Glodok Plaza. Untuk perkembangan selanjutnya, akan kami sampaikan kembali,” pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com/Wartakotalive.com/DES/Kompas.com)

     

  • Satu Bulan Berlalu Belum Ada Tersangka Kebakaran Glodok Plaza, Baru 6 Korban Teridentifikasi – Halaman all

    Satu Bulan Berlalu Belum Ada Tersangka Kebakaran Glodok Plaza, Baru 6 Korban Teridentifikasi – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Masih ingat kebakaran di Glodok Plaza, Mangga Besar, Jakarta Barat pada Rabu (15/1/2025) malam?

    Kebakaran hebat ini viral terlebih terjadi di awal tahun 2025.

    Ditambah lagi sejumlah pramugari dan pramugara dikabarkan jadi korban.

    Lantas apa update dari kasus kebakaran di Glodok Plaza setelah berlalu satu bulan lebih?

     

    RS Polri Kramatjati menjadwalkan agenda finalisasi pencarian body part korban kebakaran Glodok Plaza, Jakarta Barat, Jumat (21/2/2025) hari ini. 

    Hal itu disampaikan Kabid Yandokpol RS Polri Kombes Hery Wijatmoko saat dikonfirmasi, Kamis (20/2/2025).

    “Betul, team lengkap Forensik RS Polri Sukanto, Biddokkes Polda Metro Jaya, Bid DVI Rodokpol Pusdokkes, Reskrim Jakbar,” katanya.

    Selain itu, melibatkan tim Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) serta Damkar.

    “Kita lakukan finalisasi body part dari TKP,” lanjutnya.

    Rencananya proses pencarian body part itu dimulai pukul 08.00 WIB.

     

    6 Korban Kebakaran Glodok Plaza Teridentifikasi

    RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur berhasil mengidentifikasi enam dari 14 korban yang dilaporkan hilang oleh keluarganya dalam kebakaran Plaza Glodok, Jakarta Barat.

    Pengidentifikasian ini berhasil dilakukan setelah potongan tubuh atau body part dicocokkan dengan data yang diberikan oleh keluarga korban.

    Hingga kini pihak keluarga yang lain diharap bersabar dan mendukung pihak RS Polri melakukan proses identifikasi kepada jasad korban yang lain.

    Karo Dokpol Pusdokkes Polri Brigjen Nyoman Eddy Purnama menyebut di awal ada tiga korban yang teridentifikasi berdasarkan hasil sidang rekonsiliasi.

    Adapun rekonsiliasi dilakukan dengan membandingkan data postmortem dan antemortem.

    Ketiga jenazah yang berhasil teridentifikasi yakni seorang pria bernama Zukhi F Radja (42 Tahun), Aulia Belinda, Perempuan, 28 Tahun, dan Osima Yukari, Perempuan, 25 Tahun.

    “Untuk sementara, ada 9 body-part yang masih membutuhkan pendalaman. Kami mohon dukungan, doa, semua masyarakat agar kami juga memohon kepada korban yang merasa kehilangan bersabar karena kami akan melaksanakan kembali pendalaman,” jelasnya.

    Selang beberapa hari Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri kembali berhasil mengidentifikasi tiga jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat.

    Ketiga korban itu adalah Desty Eka Putri (24), Keren Shallom Jeremiah (21), dan Ade Aryati (30).

    Profesi dari ketiga korban lantas diungkapkan oleh Kepala Bidang DVI Rodokpol Pusdokkes Mabes Polri, Kombes Ahmad Fauzi.

    “Desty Eka Putri ini pernah tercatat berapa kali daftar pramugari, tapi memang karena bukan pramugari jadi tak tercatat dalam data antemortem Balai Kesehatan Penerbangan,” ujarnya dalam jumpa pers, Jumat (31/1/2025).

    Kemudian, sambung Ahmad Fauzi, Keren Shallom adalah seorang influencer. Hal ini berdasarkan data yang didapatkan dari pihak keluarga.

    “Sedangkan kalau Ade Aryati itu pegawai dari tempat hiburan itu sebagai kasir kalau enggak salah,” terangnya.

    Dengan begitu, saat ini sudah ada enam jenazah korban kebakaran Glodok Plaza yang teridentifikasi.

    Karodokpol Pusdokkes Polri, Brigjen Nyoman Eddy, menyebut untuk jenazah korban lain yang berada di Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati masih dalam proses identifikasi dilakukan Tim DVI Polri.

    Tim DVI sudah menerima 14 kantong jenazah korban kebakaran Glodok Plaza, tetapi dari hasil pemeriksaan Tim DVI dua kantong jenazah tersebut tidak berisi jenazah atau berisi material lain.

    “Setelah dilakukan pengecekan ulang, pendalaman ternyata dua (kantong jenazah) di antaranya bukan berisi body part (bagian tubuh). Saat ini proses operasi DVI masih berjalan,” tuturnya.

     

    Belum Ada Tersangka Kasus Kebakaran Glodok Plaza

    Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Metro Jakarta Barat mendalami penyebab kebakaran Glodok Plaza, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat. 

    Pada Jumat (31/1/2025), penyidik telah melakukan pemeriksaan secara maraton terhadap sejumlah saksi untuk mengungkap kronologis kejadian.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung menuturkan manajemen tempat hiburan malam Tiyara dan pengelola gedung Glodok Plaza juga sudah diperiksa guna memperjelas insiden yang menyebabkan kepanikan di kawasan tersebut.

    “Kami sudah lakukan pemeriksaan saksi-saksi, dari awal kejadian sampai hari ini,” ujar AKBP Arfan Zulkan Sipayung di RS Polri Jakarta, Jumat (31/1/2025).

    KEBAKARAN GLODOK PLAZA – Kebakaran terjadi di Gedung Glodok Plaza, Tamansari, Jakarta Barat, pada Rabu (15/1/2025). (Tribunnews.com)

    Dari total 16 orang saksi yang dipanggil, baru 14 orang yang telah dimintai keterangan oleh penyidik. 

    Sementara, dua saksi lainnya berhalangan hadir dan akan dijadwalkan ulang.

    “Kami akan melakukan pemanggilan kembali kepada dua saksi yang belum hadir untuk melengkapi pemeriksaan,” tambahnya.

    Lebih lanjut, AKBP Arfan menjelaskan penyebab kebakaran masih menunggu hasil investigasi dari Pusat Laboratorium Forensik (Puslabfor) Mabes Polri. 

    Pihak RS Polri Kramat Jati juga telah mengumpulkan sejumlah sampel untuk diperiksa lebih lanjut.

    “Karena Puslabfor sudah mengambil sampel debu dan sampel dari kabel yang terbakar, maka kami masih menunggu hasil analisis lebih lanjut,” jelasnya.

    Kepolisian pun belum menetapkan tersangka dalam kasus kebakaran tersebut. 

    AKBP Arfan menegaskan bahwa perkembangan lebih lanjut akan segera disampaikan kepada publik setelah proses investigasi selesai.

    “Kami sudah periksa manajemen dari Tiyara dan Glodok Plaza. Untuk perkembangan selanjutnya, akan kami sampaikan kembali,” pungkasnya. (tribun network/thf/Tribunnews.com/TribunJakarta.com)