kab/kota: Jati

  • Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Ini lokasi Samsat Keliling di 14 wilayah Jadetabek pada Kamis

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling untuk membantu para wajib pajak dalam membayar pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 titik Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek), Kamis.

    Berdasarkan informasi dari akun X (Twitter) resmi TMC Polda Metro Jaya, menyebutkan 14 wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Halaman Parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Barat di Mal Citraland pukul 08.00-14.00 WIB; Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 09.00-15.00 WIB dan Gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-14.00 WIB; Jakarta Timur di Halaman Parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB; Ciledug di Giant Poris Ruko Batu Ceper Tangerang dan Rukan Fresh Market Green Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB; Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD pukul 16.00-19.00 WIB; Ciputat Kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-11.00 WIB; Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal G Town House Square Gading Serpong pukul 08.00-14.00 WIB; Kota Bekasi di Pizza HUT Jatiasih 08.00-12.00 WIB; Kabupaten Bekasi di Pasar Sentral Cikarang 09.00-12.00 WIB; Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan Kantor Kelurahan Sukamaju pukul 08.00-12.00 WIB; Cinere di Kantor Kelurahan Pondok Petir 08.00-12.00 WIB.

    Sejumlah dokumen harus dibawa agar bisa membayar pajak di layanan keliling ini, yakni: KTP, BPKB dan STNK asli disertai fotokopi, serta mengisi formulir yang sudah disediakan.

    Gerai Samsat Keliling hanya melayani pembayaran PKB tahunan, sedangkan untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) dan ganti pelat nomor kendaraan harus mendatangi kantor Samsat terdekat.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pilihan Elegan dan Fungsional untuk Kamar Tidur

    Pilihan Elegan dan Fungsional untuk Kamar Tidur

    PIKIRAN RAKYAT – Meja rias bukan sekadar perabot, tetapi juga cerminan gaya dan kepribadian pemiliknya. Meja rias kayu jati, dengan keindahan alami dan ketahanannya, menjadi pilihan favorit banyak orang.

    Artikel ini akan membahas berbagai model meja rias kayu jati, tips memilih, dan rekomendasi produk terbaik.

    Keunggulan Meja Rias Kayu Jati

    – Kayu jati dikenal sangat kuat dan tahan lama, sehingga meja rias Anda akan awet bertahun-tahun.

    – Serat kayu jati yang khas memberikan sentuhan elegan dan hangat pada kamar tidur.

    – Meja rias kayu jati memiliki nilai investasi yang baik, karena harga kayu jati cenderung meningkat seiring waktu.

    – Tersedia berbagai model meja rias kayu jati, mulai dari minimalis hingga ukiran mewah.

    Model Meja Rias Kayu Jati

    1. Meja Rias Minimalis

    Cocok untuk kamar tidur dengan gaya modern atau minimalis. Desain simpel dengan garis-garis bersih dan fungsional.

    Contoh: Meja rias minimalis kayu jati solid laci 3, meja rias minimalis model marmer.

    2. Meja Rias Ukir

    Menampilkan detail ukiran yang indah dan mewah. Cocok untuk kamar tidur dengan gaya klasik atau tradisional.

    Contoh: Meja rias kayu jati 1 biro ukiran, meja rias ukiran mewah.

    Ilustrasi make up.

    3. Meja Rias Jepara

    Dikenal dengan kualitas ukirannya yang halus dan detail. Merupakan pilihan tepat bagi pecinta seni ukir.

    Contoh: Furniture Jati Jepara Cermin Ukir Rias Meja Rias Kayu Jati Jepara, Meja Rias Lampu Minimalis Modern Kayu Jati Jepara.

    Rekomendasi Meja Rias Kayu Jati

    Berikut adalah beberapa rekomendasi meja rias kayu jati dari berbagai merek:

    1. Olympic Meja Rias Dresser Drtm Chester Brown

    Harga Official Store: Rp1.182.430

    2. Meja Rias SAKHA 0518 AX-DS05 WALNUT

    Harga Official Store: Rp2.649.000

    3. Meja Rias 802 Karsindo

    Harga Official Store: Rp2.407.680

    4. Creativ Meja Rias Minimalis Set / Dressing Table / ACURA MR 80

    Harga Official Store: Rp1.548.000

    5. Meja Rias Anggur Helios

    Harga Official Store: Rp2.286.900

    Tips Memilih Meja Rias Kayu Jati

    – Sesuaikan gaya meja rias dengan gaya interior kamar tidur Anda.

    – Pilih model meja rias yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda.

    – Pertimbangkan ukuran kamar tidur Anda agar meja rias tidak memakan terlalu banyak ruang.

    – Pastikan kayu jati yang digunakan berkualitas baik dan kering sempurna.

    – Pertimbangkan fitur tambahan seperti lampu LED, laci penyimpanan, atau kursi yang nyaman.

    Pilihlah meja rias kayu jati yang sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda. Rawat meja rias kayu jati Anda dengan baik agar tetap awet dan indah.

    Anda dapat membeli meja rias kayu jati di toko furnitur offline atau toko online seperti Shopee, Blibli, Tokopedia, dan Lazada.

    Disclaimer: Harga dapat berubah sewaktu-waktu. Ketersediaan produk dapat berbeda-beda di setiap toko.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • Pemilik Toko di Pulogadung Jaktim Dibunuh Pekerjanya, Bermula dari Mogok Kerja – Halaman all

    Pemilik Toko di Pulogadung Jaktim Dibunuh Pekerjanya, Bermula dari Mogok Kerja – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – JS (69), seorang pemilik toko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Pulogadung, Jakarta Timur dibunuh pekerjanya, ZA (35).

    ZA diduga menghabisi JS karena sakit hati.

    Pembunuhan ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.

    “Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja mogok, sehingga korban agak sedikit marah,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Rabu (26/2/2025).

    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.

    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara) dan dia menjaga proyek,” ucap Kapolres.

    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.

    Namun terduga pelaku menolak ajakan tersebut dan meminta gajinya sebesar Rp900 ribu hingga memicu amarah korban.

    Kapolres menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.

    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku, selanjutnya dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.

    “Selanjutnya, terjadilah pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” kata Nicolas Ary Lilipaly.

    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.

    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan korban telah meninggal dan panik,” ucap Kapolres.

    Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata.

    Saat ini, pelaku telah ditangkap penyidik Polres Metro Jakarta Timur.

    Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.

     

  • 1
                    
                        Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun
                        Megapolitan

    1 Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun Megapolitan

    Semen Mengeras, Damkar Turun Tangan Evakuasi Jasad Pemilik Toko yang Dicor di Rawamangun
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Polisi meminta bantuan petugas pemadam kebakaran untuk mengevakuasi jasad pemilik toko di Jalan Pemuda, Rawamangun, Jakarta Timur, yang dicor di saluran air.
    Menurut Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly, hal itu dilakukan karena kondisi semen yang sudah mengeras.
    “Dan itulah kita bersama-sama dengan Damkar nanti yang akan membongkar semen itu untuk kita lakukan otopsi mayat. Mungkin itu yang dapat saya sampaikan,” ucap Nicolas di tempat kejadian perkara (TKP), Rabu (26/2/2025) malam.
    Nicolas menduga, korban berinisial JS (69) sudah tewas selama dua hari dan dikerumuni lalat sebelum dicor oleh pelaku, ZA (35).
    “Selanjutnya dia masukkan ke dalam saluran air berupa got dan ditutup dengan semen, dengan batu bata,” kata Nicolas.
    Polisi menduga pembunuhan pemilik toko ini dilakukan oleh ZA, seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi toko tersebut.
    “Dan kebetulan, terduga pelaku ini, kebetulan berada di TKP. Dia menjaga TKP ini, proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas.
    Kejadian ini bermula pada Minggu (16/2/2025), saat korban datang ke proyek renovasi tokonya karena tukangnya mogok kerja.
    “Korban datang ke proyek karena karyawan yang bekerja di sini mogok kerja, sehingga korban agak sedikit marah,” ucap Nicolas.
    Nicolas menjelaskan, terduga pelaku adalah seorang kuli yang bekerja di proyek renovasi tersebut dan bertugas menjaga lokasi.
    “Kebetulan, terduga pelaku ini berada di TKP (tempat kejadian perkara). Dia menjaga proyek yang ada di sini,” jelas Nicolas.
    Saat itu, korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur terkait indikasi pencurian peralatan proyek oleh karyawan.
    Ketika korban mengajak terduga pelaku untuk melapor ke Polres Metro Jakarta Timur soal dugaan pencurian peralatan proyek, terduga pelaku menolak dan meminta gajinya sebesar Rp 900 ribu.
    “Namun, karena korban emosi, korban memukul,” kata Nicolas.
    Nicolas menambahkan, korban yang marah lantas menganiaya terduga pelaku di dalam tokonya.
    “Awalnya dia (korban) menampar terduga pelaku. Selanjutnya, dia memukul dan akhirnya terduga pelaku menangkis dan mendorong, sehingga korban jatuh,” tuturnya.
    Akibat insiden tersebut, terduga pelaku yang sudah naik pitam membalas perbuatan korban hingga berujung maut.
    “Selanjutnya, terjadilah apa yang dinamakan pembunuhan atau penganiayaan berat yang menyebabkan korban meninggal dunia,” ungkap Nicolas.
    Setelah insiden tersebut, korban dipukul dan ditimpa menggunakan batu hingga dinyatakan meninggal dunia di dalam tokonya.
    “Pada 18 Februari 2025, terduga pelaku memastikan bahwa korban telah meninggal dan panik. Selanjutnya, terduga pelaku menyeret korban dan menaruhnya di saluran air, kemudian ditutup dengan semen dan batu bata,” tutur Nicolas.
    Saat ini, pelaku telah ditangkap oleh Polres Metro Jakarta Timur. Sementara jenazah korban dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati untuk proses otopsi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemilik Ruko Tewas Dicor di Pulogadung Jakarta Timur, Awalnya Korban Pamit Cek Toko yang Direnovasi – Halaman all

    Pemilik Ruko Tewas Dicor di Pulogadung Jakarta Timur, Awalnya Korban Pamit Cek Toko yang Direnovasi – Halaman all

    Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas  dicor di saluran pembuangan oleh kuli bangunan yang bekerja di tempatnya.

    Tayang: Rabu, 26 Februari 2025 22:55 WIB

    Grafis Tribunwow/Kurnia Aji Setyawan

    ILUSTRASI JENAZAH – Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas  dicor di saluran pembuangan, Jakarta Timur, Rabu (26/2/2025). Korban diketahui awalnya pamit untuk cek ruko miliknya yang direnovasi. 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemilik rumah toko (ruko) berinisial JS (69) ditemukan tewas  dicor di saluran pembuangan.

    Peristiwa terjadi di ruko miliknya kawasan Pulogadung Jakarta Timur.

    Korban terakhir kali pamit kepada istrinya untuk mengecek renovasi tokonya pada Minggu (16/2/2025) pagi.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan bahwa ruko itu tengah direnovasi.

    Namun, korban dibunuh dan dicor pekerja bangunan yang saat ini sudah ditangkap.

    “Pelaku sudah ditangkap satu orang inisial ZA,” kata Armunanto kepada wartawan, Rabu (26/2/2025).

    Pihak kepolisian dibantu pihak terkait sudah membongkar coran tersebut.

    Korban disebutnya sudah dievakuasi ke RS Polri Kramat Jati.

    “Sudah (dievakuasi) dibawa untuk diautopsi,” imbuhnya.

    Armunanto menuturkan pelaku dipersangkakan Pasal 338 atau 351 KUHP tentang pembunuhan dan penganiayaan berat.

    “Iya pembunuhan dan atau penganiayaan berat yang mengakibatkan korban meninggal dunia,” ucapnya.

    Terkait motif pelaku menghabisi nyawa korban sejauh ini belum diungkap kepolisian.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • Ekonomi Diduga Jadi Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang Bekasi, Pekerjaan Terungkap – Halaman all

    Ekonomi Diduga Jadi Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang Bekasi, Pekerjaan Terungkap – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Terungkap pekerjaan pasangan suami istri (pasutri) berinisial YM (36) dan DS (30) yang ditemukan tewas di kamar kontrakannya di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025) pagi.

    Mereka bekerja di perusahaan atau pabrik di Cikarang, Kabupaten Bekasi.

    “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” kata Jaman, pemilik kontrakan, Selasa (25/2/2025) dilansir dari TribunBekasi.com.

    Hal itu diketahui Jaman dari data identitas yang diserahkan pasutri tersebut sebelum mengontrak.

    Diketahui bahwa YM dan DS telah mengontrak di rumah yang menjadi tempat kejadian perkara (TKP) penemuan jasad pasutri itu selama 11 bulan.

    Jaman juga mengungkapkan bahwa YM, si suami, ditemukan tewas tergantung di sebuah tali yang berada di kamar mandi, sedangkan jasad DS sudah membusuk tertutup selimut dan terbaring di kasur.

    “Yang perempuan saya liat tidur di atas kasur rapi dan, terus saya ke kamar mandi saya lihat posisi yang laki dalam keadaan gantung,” ungkap Jaman.

    Jaman menjelaskan bahwa penemuan kedua jasad berawal pada Selasa sekitar pukul 08.00 WIB, saat rekan kerja YM mencari korban yang tidak masuk kerja sejak Senin (24/2/2025).

    Jaman yang ikut membantu mencari YM kemudian mengintip kondisi dalam kamar kontrakan dari bilik jendela.

    Ia melihat sepeda motor yang berada di ruang depan dan sebuah kipas angin yang masih dalam kondisi menyala.

    Pada saat yang bersamaan, Jaman mencium bau tak sedap yang muncul dari dalam kamar kontrakan sang pasutri.

    Jaman lantas berinisiatif untuk membuka pintu kamar kontrakan menggunakan kunci cadangan.

    Setelah berhasil terbuka, Jaman mendapati bahwa pasutri tersebut sudah tewas.

    “Saya langsung lapor ke Pak RT di kontrakan saya ada kejadian bunuh diri, yaudah langsung bareng-bareng lapor ke aparat desa dan pada dateng,” paparnya.

    Motif Tewasnya Pasutri di Cikarang

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengatakan adanya dugaan bahwa YM membunuh istrinya sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

    Sebelum ditemukan tewas, pasutri itu sempat cekcok  pada Minggu (23/2/2025) malam.

    Adapun dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka luar pada tubuh DS, sementara pada jasad YM terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    Polisi sedang mendalami peristiwa ini dengan memeriksa bukti-bukti berupa chat dari tiga telepon selular korban guna memastikan adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi kematian pasutri tersebut.

    “Di chatnya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tanggal 24 (Februari) minta uang, pokoknya harus ada. Chat komunikasi terakhir antara DS dengan YM itu,” jelas Mustofa.

    “Memang kalau kita membaca, menganalisa sekilas tentang bunyi chat antara istri ke suaminya memang istrinya mendesak minta uang ke suaminya. Apakah itu penyebab terjadinya penganiayaan sehingga meninggal dunia kita masih dalami,” imbuhnya.

    Meski demikian, Mustofa belum mau menyimpulkan terkait motif di balik kematian pasutri nahas itu.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” tutur Mustofa.

    Sebagai informasi, YM dan DS telah membangun rumah tangga sejak 2021.

    Dalam pernikahan itu, mereka dikaruniai satu anak yang kini berusia 1 tahun.

    Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunbekasi.com dengan judul Pasutri Tewas di Kontrakan Bekasi Keduanya Bekerja di Pabrik, Polisi Dalami Penyebab Kematiannya

    (Tribunnews.com/Nina Yuniar) (TribunBekasi.com/Muhammad Azzam)

  • Polisi Ungkap Misteri Tewasnya Pasangan Suami-Istri Warga Bekasi dari Isi Chat ke Suami – Halaman all

    Polisi Ungkap Misteri Tewasnya Pasangan Suami-Istri Warga Bekasi dari Isi Chat ke Suami – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Polres Metro Bekasi berupaya mengungkap misteri tewasnya pasangan suami-istri di sebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025).

    Polisi menemukan bukti percakapan (chat) di aplikasi Whatsapp di ponsel salah satu korban serta keterangan sejumlah saksi, termasuk pemilik kontrakan. 

    Pasutri yang tewas tersebut bernama Yatna Maulana dan Deli Supriyatini. Keduanya baru menikah di 2021.

    “Kami masih selidiki ya, walaupun kita temukan si suami tewas tergantung di kamar mandi dan istrinya di kasur,” kata Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, Rabu (26/2/2025).

    Mustopa menduga sang suami menghabisi nyawa istrinya dahulu sebelum mengakhiri hidupnya dengan gantung diri.

    Pihaknya tengah mendalami bukti-bukti berupa chat dari tiga telepon selular milik pasutri itu, guna memastikan adanya motif ekonomi yang melatarbelakangi tewasnya pasutri tersebut.

    “Di chatnya terakhir si istri meminta uang kepada suami. Pokoknya tanggal 24 meminta uang. Pokoknya harus ada. Chat komunikasi terakhir antara DS dengan YM itu,” ungkapnya.

    Mustofa juga memastikan Yatna dan Deli merupakan pasangan suami istri resmi yang menikah sejak tahun 2021.

    “Memang kalau kita membaca, menganalisa sekilas tentang bunyi chat antara istri ke suaminya memang istrinya mendesak ke suaminya untuk meminta uang,” ucapnya. 

    “Apakah itu penyebab terjadinya penganiayaan sehingga meninggal dunia kita masih dalami,” imbuhnya.

    Sebelumnya, warga geger, pasangan suami istri (pasutri) ditemukan tewas di kontrakan Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara, Selasa (25/2/2025) pagi.

    Pasutri bernama Yatna Maulana dan Supriyatini yang ditemukan tewas itu telah mengontrak selama 11 bulan di kontrakan tersebut.

    Tetangga mengaku sempat mendengar keduanya cekcok terlibat keributan pada Minggu (23/2/2025) malam.

    Namun, sang tetangga tak berani menghampirinya karena khawatir persoalan pribadi.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu gak ada aktifitas lagi,” kata tetangga korban, Tomy (26) pada Selasa (25/2/2025).

    Tomy (26) menyebutkan, selama 11 bulan tinggal, sang istri tidak setiap hari pulang ke rumah kontrakan tersebut. Melainkan hanya pulang satu minggu sekali dan ketika hari libur saja.

    “Kalau istrinya seminggu sekali kadang kalau hari libur,  jarang lihat juga,” katanya.

    Jaman (61) pemilik kontrakan mengatakan penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2).

    Kemudian, Jaman mengecek kontrakan yang dihuni oleh pasutri tersebut mengintipnya dari jendela dan mendapati satu sepeda motor terpakir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.

    “Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karna ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadannya,” kata Jaman.

    Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur. 

    Sebelum ditemukan tewas, lanjut Jaman, tetangga korban sempat mendengar suara keributan.

    “Jam 10an malem kata tetangga ya ribut, saya juga gak tau ya masalah ribut, taunya dsri tetangga ngontrak. Kalau masalah keributan itu saya gak pernah dengar.”

    “Soalnya gak ada yang laporan ke saya. Saya kan kalau gak ada laporan gak tau yang ngontrak ribut atau masalah apa, taunya saya dari yang ngontrak,” tambahnya.

    Menurutnya, kedua pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. 

    Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar. “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” terang Jaman.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombespol Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli.

    Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan,” ucap Kombes Mustofa. 

    “Kita memaksimalkan dari olah TKP, apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” imbuhnya.

    Laporan Reporter: Muhammad Azzam | Sumber: Warta Kota

     

     

  • Pasangan Suami Istri di Cikarang Bekasi Ditemukan Tewas di Kontrakan, Warga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    Pasangan Suami Istri di Cikarang Bekasi Ditemukan Tewas di Kontrakan, Warga Sempat Dengar Keributan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Yatna Maulana dan Supriyatini, pasangan suami istri ditemukan tewas di sebuah kontrakan di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasir Gombong, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Selasa (25/2/2025).

    Suami ditemukan tewas gantung diri di kamar mandi sementara istrinya terbaring di atas kasur tertutup selimut.  Keduanya telah mengontrak selama 11 bulan.

    Penemuan kedua jasad pasutri itu bermula ketika rekan kerja Yatna menghubunginya mencari kabar karena sudah tidak masuk kerja sejak hari Senin (24/2/2025).

    Kemudian,  Jaman (61) pemilik kontrakan langsung mengecek dan mendapati satu sepeda motor terparkir di ruang tamu dan kipas angin menyala serta bau yang menyengat.

    “Saya panik ya, saya ambil lah kunci cadangan ternyata gak bisa tuh karena ada kunci nyantol di dalam. Akhirnya saya dorong biar ke buka, setelah saya buka ya itu keadaannya begitu,” kata Jaman pada Selasa (25/2/2025).

    Jaman bersama tetangga kontrakan tersebut kemudian masuk dan menemukan Yatna dalam kondisi gantung diri di kamar mandi, dan istrinya terbaring tertutup selimut diatas kasur.

    Setelah itu, ia menghubungi ketua RT untuk menghubungi pihak Kepolisian.

     “Saya enggak berani mendekat, kontak RT sama polisi buat evakuasi korban,” katanya.

    Warga sempat dengar keributan

    Jaman menerangkan, pasutri itu merupakan pekerja di perusahaan di wilayah Cikarang. Selama 11 bulan mengontrak keduanya dikenal tertutup dengan tetangga sekitar.

    “Suaminya kerja di Sari Roti, sedangkan istrinya kerjanya di PT Matel,” ucap Jaman.

    Sementara, Tomy (26) tetangga korban mengungkapkan sempat mendengar suara keributan pada Minggu malam.

    Namun ia tidak ada suara teriakan-teriakan. Sehingga, tak begitu menghiraukan karena khawatir permasalahan pribadi.

    “Terakhir dengar kayak orang lagi berantem aja. Cuma dengar suara kayak bentur-bentur tembok, abis itu enggak ada aktifitas lagi,” tandasnya.

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Mustofa mengatakan, dari hasil pemeriksaan luar, kedua jasad itu tidak ditemukan luka luar pada tubuh Deli.

    Sedangkan pada suaminya terdapat luka di lengan dan pelipis kiri.

    “Kita tidak mau menduga apakah mungkin setelah membunuh istrinya si suaminya gantung diri, kita belum dapat memastikan. Kita memaksimalkan dari olah TKP apakah penyebab kematian korban DS dan korban YM,” kata Kombes Mustofa. 

    Penulis: Muhammad Azzam

    dan

    Pasutri Tewas di Kontrakan Cikarang Bekasi, Warga Sempat Dengar Suara Keributan pada Minggu Malam

  • Suasana Rumah Duka Bejo Sugiantoro Legenda Persebaya, Bakal Dimakamkan di TPU Geluran Sidoarjo

    Suasana Rumah Duka Bejo Sugiantoro Legenda Persebaya, Bakal Dimakamkan di TPU Geluran Sidoarjo

    Laporan Wartawan Tribun Jatim Network, Khairul Amin

    TRIBUNJATIM.COM, SURABAYA – Kabar duka datang dari sepak bola tanah air, legenda timnas dan Persebaya,  Bejo Sugiantoro meninggal dunia pada Selasa (25/2/2025) saat melakukan fun football di Lapangan SIER, Surabaya.

    Sempat mendapatkan pertolongan di Rumah Sakit Royal Surabaya.

    Namun dokter menyampaikan Bejo meninggal dunia sekitar pukul 17.20 sore.

    Jenazah Bejo Sugiantoro tiba di kediamannya, Taman Pondok Jati, Geluran, Sidoarjo sekitar pukul 19.00 Wib.

    Rekan sejawat saat menjadi pemain dan pelatih Persebaya dan tim lainnya mulai berdatangan, meski gerimis turun.

    Chairul Basalamah, mantan manajer Persebaya yang menyiapkan penguburan jenazah Bejo Sugiantoro menjelaskan bahwa jenazah Bajo baru akan dimakamkan, Rabu (26/2/2025) besok pagi di TPU Geluran.

    “Disholatkan pukul 19.30 WIB, selesainya sholatnya jam berapa kurang tahu, karena coach Bejo legenda, pasti banyak yang datang,” kata Chairul Basalamah.

    Melihat kapasitas masjid perumahan tempat keluarga Bejo tinggal, yaitu Masjid Nurul Jannah, besar kemungkinan sholat jenazah dilakukan dua kali atau bahkan lebih.

    “Intinya setelah diselesaikan sholat semua baru pemakaman di TPU Geluran,” pungkasnya.

  • Misteri Kematian Pasutri di Cikarang Bekasi, Polisi Dalami Dugaan Cekcok Rumah Tangga – Halaman all

    Misteri Kematian Pasutri di Cikarang Bekasi, Polisi Dalami Dugaan Cekcok Rumah Tangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI –  Polres Metro Bekasi masih menyelidiki kasus tewasnya pasangan suami istri (pasutri) Yatna Maulana dan Deli Supriyatini yang ditemukan di kontrakan mereka di Kampung Jati Warung Kobak, Desa Pasirgombong, Kecamatan Cikarang Utara.

    Penyelidikan berfokus pada kemungkinan motif yang melatarbelakangi tragedi ini, termasuk faktor ekonomi dan permasalahan rumah tangga.

    Berdasarkan keterangan pemilik kontrakan, Jaman, pasutri ini telah menempati kontrakan selama 11 bulan dan bekerja di sektor industri di Cikarang.

    Yatna bekerja di Sari Roti, sementara Deli bekerja di PT Matel.

    “Selama mereka tinggal di sini, saya tidak begitu tahu kesehariannya. Tapi berdasarkan identitas yang mereka serahkan sebelum mengontrak, mereka pasangan suami istri dan sama-sama bekerja di pabrik,” ujar Jaman.

    Dugaan Cekcok Sebelum Kematian

    Kapolres Metro Bekasi, Kombes Mustofa, menyatakan bahwa korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan.

    Yatna ditemukan tergantung di kamar mandi, sedangkan Deli terbaring di atas kasur dengan tubuh tertutup selimut.

    “Hasil pemeriksaan awal menunjukkan bahwa sebelum kejadian, pasutri ini sempat terlibat cekcok.

    Keterangan saksi menyebutkan bahwa pertengkaran terjadi beberapa hari sebelum keduanya ditemukan tewas,” ungkap Kombes Mustofa.

    Meski dugaan awal mengarah pada konflik rumah tangga, pihak kepolisian masih mendalami motif lainnya, termasuk kemungkinan tekanan ekonomi yang dialami pasangan tersebut.

    Analisis Awal Hasil Autopsi

    Dari hasil pemeriksaan luar, tidak ditemukan luka pada tubuh Deli, sementara Yatna memiliki luka di lengan dan pelipis kiri.

    Namun, Kapolres Mustofa belum dapat menyimpulkan penyebab pasti kematian keduanya.

    “Kami tidak ingin terburu-buru menyimpulkan apakah ini kasus pembunuhan yang diikuti bunuh diri atau ada faktor lain yang berperan. Saat ini, tim masih mengumpulkan bukti dari olah tempat kejadian perkara (TKP),” tambahnya.

    Kesaksian Tetangga

    Beberapa tetangga mengungkapkan bahwa pasangan ini sering terlibat percekcokan.

    “Sering terdengar suara mereka bertengkar, tapi kami tidak menyangka akan berakhir seperti ini,” ujar salah seorang warga.

    Kepolisian berencana melakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap pihak keluarga dan lingkungan sekitar untuk menggali lebih dalam mengenai hubungan pasangan ini serta kemungkinan motif lain di balik insiden tragis ini.

    Hingga saat ini, kasus tersebut masih dalam penyelidikan lebih lanjut.