kab/kota: Jati

  • 5
                    
                        Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala
                        Megapolitan

    5 Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala Megapolitan

    Akhir Hidup Tragis Ibu-Anak di Tambora, Tewas dalam Toren dengan Luka di Kepala
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), ditemukan tewas di tempat penampungan air atau toren di rumah mereka wilayah Tambora, Jakarta Barat, dengan kondisi mengenaskan.
    Keduanya ditemukan tewas pada Kamis (6/3/2025) dengan kondisi bekas luka hantaman benda tumpul di kepala. Kemudian, rendaman air di toren membuat tubuh mereka membusuk.
    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, lihat secara fisik, itu ada di bagian kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Hal itu yang membuat pihak kepolisian menaruh curiga bahwa kasus ini bermula dari pembunuhan.
    Akan tetapi, Arfan menyebut, pihaknya masih menunggu hasil visum dari RS Polri untuk tindakan selanjutnya.
    “Itu yang kita curigai, wah ini kok ada luka di kepala gitu loh. Tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter,” tambah dia.
    Polisi juga menduga, ibu dan anak itu telah tewas selama empat hari sebelum jasadnya ditemukan di toren rumahnya.
    Arfan menyebut, pihaknya memang belum mengetahui dengan pasti tanggal kematian korban. Akan tetapi, kondisi tubuh kedua korban yang sudah membusuk memunculkan dugaan tersebut.
    “Karena kan kita perkirakan bisa dieksekusi itu tiga sampai empat hari sebelum kita temukan. Makanya bau kan, kena air dan sebagainya pasti busuk kan,” kata dia.
    Hingga kini, pihak kepolisian sedang melakukan serangkaian penyelidikan untuk mencari barang bukti yang dapat membuat terang kasus.
    Saat ini, terdapat tiga orang saksi yang telah diperiksa oleh pihak kepolisian. Namun, Arfan tidak merinci siapa saksi yang diperiksa.
    “Kita masih lidik, kita masih periksa saksi ya, tiga saksi,” tambah dia.
    Ketua RT 05/RW 02 Yanti mengatakan, sejak Selasa (4/3/2025), warga mengendus bau tidak sedap dari rumah TSL dan ES.
    Mulanya, warga menduga bau busuk itu berasal dari bangkai tikus atau kucing yang biasa ditemukan mati di sekitaran perumahan mereka.
    Namun pada kenyataannya, bau busuk itu ternyata berasal dari jenazah TSL dan ES.
    “Dari hari Selasa, malam Rabu lah, kan banyak yang nongkrong di sini, cuma enggak pada
    ngeh
    juga. Di sini kan biasa ada tikus, jadi orang nganggepnya itu (sumber bau),” kata Yanti saat ditemui di lokasi, Minggu (9/3/2025).
    Yanti mengaku juga sempat mencium bau busuk dari rumahnya yang berjarak sekitar 10 meter dengan rumah korban.
     Akan tetapi, Yanti berpikiran sama bahwa bau busuk berasal dari bangkai tikus di got dekat rumah TSL.
    “Memang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya saya pikir itu bau bangkai biasa, cuma lama-lama nyengat,” kata dia.
    Sumber bau itu baru diketahui setelah anak TSL, Ronny (32) melaporkan penemuan jenazah ibu dan kakaknya ke polisi.
    Yanti mengatakan, jenazah itu ditemukan di tempat penampungan air bawah tanah rumah TSL.
    “(Ditemukan) di tempat penampungan air bawah, kayak kolam renang. Dia dalamnya tiga meter. Penampungan air ledeng gitu, bukan
    septic tank
    ,” tambah Yanti.
    Sejak Sabtu (1/3/2025), penyewa kontrakan di rumah TSL dan ES juga mengeluhkan air yang mati di rumah mereka. Enam orang penyewa kontrakan itu telah berupaya menghubungi TSL untuk menghidupkan air, tetapi tidak ada respons.
    “Pas kejadiannya Sabtu sore, kan pada pulang kerja. Minta air dinyalain, cuma enggak dibales WA-nya. Kata yang ngontrak begitu,” kata Yanti.
    Bahkan, para penyewa kamar kontrakan sempat meneriaki TSL untuk meminta air dihidupkan.
    Akan tetapi, tidak ada respons dari TSL. Dia menduga, sudah sejak Sabtu sore TSL dan anaknya tidak dapat dihubungi.
    “Berarti dia HP-nya udah enggak aktif Sabtu sore. Katanya (pesan) enggak dibalas-balas, diteriakin juga enggak dijawab,” tambah dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Aplikasi Signal untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan

    Aplikasi Signal untuk memudahkan masyarakat membayar pajak kendaraan

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya masih menyediakan layanan Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (Samsat) Keliling di 14 wilayah Jakarta, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jadetabek) untuk memudahkan masyarakat yang mau membayar pajak kendaraan bermotor.

    Masyarakat yang mau membayar pajak kendaraan pada Senin ini diimbau membawa KTP asli pemilik kendaraan, BPKB dan STNK, masing-masing disertai fotokopi. Selain itu tidak memiliki tunggakan pajak kendaraan bermotor lebih dari satu tahun.

    Gerai ini hanya melayani pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) tahunan. Sedangkan untuk pembayaran pajak kendaraan lima tahunan dan ganti pelat nomor kendaraan harus datang langsung ke kantor Samsat terdekat.

    Lalu, sebagai pilihan, warga juga dapat memanfaatkan aplikasi Samsat Digital Nasional (Signal) untuk membantu menyelesaikan urusan bayar PKB.

    Aplikasi Signal dapat digunakan untuk membayar pajak kendaraan bermotor secara daring di 33 provinsi melalui telepon seluler di genggaman dan berkas STNK juga akan dikirim ke alamat.

    Namun, aplikasi ini tak bisa digunakan untuk pemilik kendaraan yang menunggak pajak lebih dari satu tahun. Bagi penunggak pajak lebih dari setahun, tetap harus kantor Samsat terdekat.

    Akun X resmi TMC Polda Metro Jaya @tmcpoldametro di Jakarta menyebutkan 14 lokasi Samsat Keliling di wilayah Jadetabek itu sebagai berikut:

    1. Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat Jakarta Pusat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB

    2. Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan Masjid Al-Musyawarah pukul 08.00-14.00 WIB

    3. Jakarta Barat di Mall Citraland pukul 08.00-14.00 WIB

    4. Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan pukul 08.00-14.00 WIB dan Taman Makam Kalibata pukul 09.00-14.00 WIB

    5. Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-15.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB

    6. Kota Tangerang di Alun-alun Cibodas pukul 08.00-14.00 WIB

    7. Serpong di halaman parkir Samsat Serpong pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 15.00-17.00 WIB

    8. Ciledug di kantor Kecamatan Pinang dan Rukan Fresh Market Lake City Cipondoh pukul 09.00-12.00 WIB

    9. Ciputat di kantor Kelurahan Pondok Betung dan Pasar Gintung Ciputat Timur pukul 09.00-12.00 WIB

    10. Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan Hal. GTOWN Square pukul 08.00-14.00 WIB

    11. Kota Bekasi di halaman parkir Samsat Bekasi pukul 08.00-12.00 WIB

    12. Kabupaten Bekasi di Pasar Bersih Jababeka pukul 09.00-12.00 WIB

    13. Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB dan lapangan bola Cipayung pukul 08.00-12.00 WIB

    14. Cinere di halaman parkir Samsat Cinere pukul 08.00-12.00 WIB

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

  • Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora – Halaman all

    Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua kasus penemuan mayat di dalam toren atau bak penampungan air terjadi di dua lokasi berbeda hanya dalam selang waktu dua hari.

    Kasus pertama penemuan mayat Warga Negara Asing (WNA) tanpa busana di dalam bak penampungan air (tandon) di loteng kos-kosan kawasan Jl. Bypass Ngurah Rai, Jimbaran, Kecamatan Kuta, Kabupaten Badung, Selasa (4/3/2025). 

    Saat ditemukan jasad tersebut tak mengenakan pakaian.

    Di tubuhnya juga terdapat sejumlah luka, di antaranya pada bagian dada.

    Hingga sepekan kasus ini belum terungkap.

    Dua hari berselang peristiwa hampir serupa juga terjadi di kawasan Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Tak hanya satu, tapi dua mayat wanita, yakni ibu TSL (59 tahun) dan anaknya ES (35 tahun).

    Kedua korban ditemukan di dalam toren rumah korban pada Kamis (6/3/2025) sekitar pukul 23.00 WIB.

    Kedua korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan beberapa luka pada tubuh mereka. 

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengonfirmasi bahwa luka pada jasad korban memperkuat dugaan anak dan ibu tersebut jadi korban pembunuhan. 

    “Ada, ada (luka),” ujar Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Sabtu (8/3/2025). 

    Kondisi TSL dan ES itu memperkuat dugaan bahwa mereka merupakan korban pembunuhan. 

    Hingga Minggu (9/3/2025) kasus ini masih dalam penyelidikan polisi.

    Berikut kronologis lengkap dua kasus penemuan mayat bule di Bali dan mayat ibu dan anak di Tambora, Jakarta Barat.

    Penemuan Mayat Bule Tanpa Busana di Bali

    Jasad pria Warga Negara Asing (WNA) ditemukan di dalam tandon air lantai 4 sebuah rumah kos di Jalan By Pass Ngurah Rai, Jimbaran, Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali, Selasa (4/3/2025). 
     
    Kasi Humas Polresta Denpasar, AKP I Ketut Sukadi menjelaskan, penemuan mayat bermula saat pemilik kos menghidupkan air keran.

    Namun air ternyata tidak menyala. Diduga ada permasalahan di alat otomatis dalam tandon air. 

    Saat itu pemilik kos langsung menghubungi tukang tandon air, Ketut, untuk mengecek kondisi tandon air dan membenahi air di atas. 

    Setelah dicek, Ketut melihat dan sempat mengira ada boneka di tandon air. 

    “Awalnya jenazah korban dikira boneka, setelah dicek kembali ternyata memang benar jenazah manusia dan bapak tukang air itu langsung menginformasikan kembali ke tuan rumah,” ungkap AKP I Ketut Sukadi. 

    Kasus ini kemudian dilaporkan kepada pihak kepolisian.

    WNA tanpa identitas tersebut kemudian dievakuasi oleh petugas dari Basarnas dan Tim Inafis Polresta Denpasar, serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP). 

    “Hasil olah TKP menunjukkan, korban ditemukan tanpa busana, ditemukan luka lecet pada lutut kiri, luka lecet pada dada kanan, luka lecet pada dada kiri bagian bawah, luka lecet pada pinggang kiri,” bebernya.

    “Kemudian kemaluan mengeluarkan cairan, mulut berbusa, serta punggung sudah mengalami lebam mayat dan terdapat pelampung air di bawah kaki ditutupi baju,” jelasnya. 

    Polisi juga telah mengamankan sejumlah barang bukti berupa kaus warna hijau putih, celana pendek warna abu-abu, sweater warna hitam, leging panjang warna hitam, sepasang sendal karet warna biru dan alat otomatis beserta pelampung di tandon air.

    Jenazah korban kemudian dievakuasi ke  Rumah Sakit Umum Pusat Prof dr IGNG Ngoerah Denpasar.

    Polisi berkoordinasi dengan pihak Imigrasi untuk menyelidiki kasus penemuan mayat tersebut. 

    Sementara itu Basarnas Bali menerima laporan kejadian tersebut sekira pukul 13.45 Wita.  

    “Saat ditemukan, jasad pria tersebut tidak mengenakan pakaian, dan air yang berada di bak tersebut dalam keadaan kosong, jadi terlebih dahulu kami melaksanakan assessment untuk proses evakuasi,” ujar Koordinator Tim Rescue, Bayu Arya Wiraga.

    Tim rescue kemudian melaksanakan evakuasi dengan menurunkan jasad korban.

    “Aksesnya cukup sempit, jadi perlu berhati-hati menurunkan jasad pria tersebut, karena berada di ketinggian,” ungkapnya.

    Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Kelas A Denpasar, I Nyoman Sidakarya mengatakan seluruh proses evakuasi berjalan lancar.

    Terkait penyebab tewasnya korban, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.

    “Untuk penyebab kejadian masih didalami oleh pihak terkait, jasad pria tersebut kemudian dievakuasi menuju Rumah Sakit Prof Ngoerah,” terangnya.

    Penemuan Mayat Ibu dan Anak di Tambora

    Ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Awalnya, korban pamit kepada tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. 

    Namun belakangan keduanya ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, Arfan tidak menjelaskan lebih lanjut terkait kronologi awal penemuan mayat tersebut. 

    Ia menyebut, kedua jasad korban saat ini telah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati untuk divisum. 

    “Jenazah dibawa ke RS Kramatjati. Hasil visumnya pasti akan keluar,” kata Arfan. 

    Sejauh ini, polisi masih menggelar serangkaian penyelidikan demi membuat kasus terang benderang.

    Polisi masih mengumpulkan bukti dan menggali lebih dalam untuk mengungkap siapa pelaku di balik kejadian ini.

    Aroma menyengat yang keluar dari rumah tempat kedua jasad itu ditemukan sudah tercium sejak Kamis malam itu. 

    Ketua RT 05 RW 002, Sripriyanty, yang diminta melalui telepon oleh anak korban untuk datang, langsung terkejut begitu tiba di lokasi kejadian.

    Sebab, tiba-tiba dirinya melihat banyak polisi yang berjaga di gang rumah korban.  

    “Saya kaget karena banyak polisi. Itu juga enggak boleh ada yang mendekat rumahnya dulu karena kayanya lagi olah TKP. Lama banget polisi di sana.” 

    “Jenazahnya kalau enggak salah jam 04.00 WIB baru dikeluarin dari rumah,” ujar Sripriyanty.

    Tanggapan serupa datang dari tetangga yang menyebutkan bahwa bau tak sedap baru terasa begitu jenazah dibawa ke rumah sakit pada Jumat dini hari.

    “Sebelumnya, baunya nggak kecium, baru pas jenazah dikeluarkan bau itu mulai menyebar,” katanya.

    Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihaknya, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.
     
    Diduga, ibu dan anak itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Kekerasan Fisik

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad kedua korban.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    Sumber: (Tribun-Bali.com) (TribunJakarta.com)

  • Top 5 News: Longsor di Sukabumi hingga Megawati Absen

    Top 5 News: Longsor di Sukabumi hingga Megawati Absen

    Jakarta, Beritasatu.com – Rizky Febian dan Mahalini menggelar akikah anak pertama mereka, serta Red Sparks kehilangan posisi kedua di Liga Voli Korea karena Megawati absen menjadi top 5 news Beritasatu.com pada Minggu (9/3/2025).

    Berita selanjutnya yang tidak kalah menarik, yaitu kecelakaan minibus di Kemayoran hingga Kasus Ibu dan Anak Meninggal di Toren yang masih menjadi tanda tanya.

    Top 5 News Beritasatu.com

    1. Rizky Febian dan Mahalini Gelar Akikah Anak Pertama

    Pasangan selebritas Rizky Febian dan Mahalini Rahardja menggelar akikah untuk putri pertama mereka, Zairee Selina Quinlyn Kareema Febian, yang akrab dipanggil Baby Selina.

    “Tasyakuran akikah ceu Lina (panggilan Selina putrinya),” kata Rizky Febian melalui akun Instagram-nya, Minggu (9/3/2025).

    2. Megawati Absen, Red Sparks Kehilangan Posisi Kedua di Liga Voli Korea

    Red Sparks yang tampil tanpa Megawati Hangestri Pertiwi harus rela turun ke peringkat ketiga setelah menelan kekalahan telak dari Hillstate dalam lanjutan Liga Voli Korea pada Minggu (9/3/2025).

    Tanpa kehadiran Megawati, tim tersebut tak mampu memberikan perlawanan berarti dan kalah dalam tiga set langsung dengan skor 16-25, 16-25, dan 16-25.

    3. Kecelakaan Minibus di Kemayoran

    Top 5 news selanjutnya, kecelakaan tunggal terjadi di Jalan Benyamin Sueb Kemayoran, Pademangan, Jakarta Utara. Sebuah minibus Grand Max dengan nomor polisi B 2112 UKX hilang kendali dan menabrak trotoar di Bundaran Kemayoran.

    Kecelakaan tersebut diduga disebabkan oleh sopir yang mengantuk, sehingga minibus tersebut terbalik beberapa kali.

    4. Bencana Longsor di Sukabumi, 4 Warga Masih Hilang

    Tim SAR gabungan di Sukabumi, Jawa Barat, masih terus melakukan pencarian terhadap empat warga yang hilang akibat bencana longsor dan banjir yang terjadi pada Kamis (6/3/2025). 

    Bencana tersebut melanda Kampung Cicau RT 13/04, Desa Langkapjaya, Kecamatan Lengkong, Kabupaten Sukabumi. Selain itu mengakibatkan satu rumah tergerus tanah, menimbun tiga penghuni rumah tersebut.

    4. Hokky Caraka Dipanggil Timnas

    Ketua PSSI Erick Thohir memperkenalkan skuad Timnas Indonesia di bawah pelatih Patrick Kluivert. Namun, pemanggilan Hokky Caraka menuai sorotan dari netizen yang merasa pemain tersebut tidak layak di Timnas Indonesia.

    “Provisional skuad Timnas Indonesia perdana dari Coach Patrick Kluivert untuk pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 melawan Australia dan Bahrain,” ujar Erick Thohir, Minggu (9/3/2025).

    5. Misteri Luka di Kepala pada Kasus Ibu dan Anak Meninggal di Toren

    Polisi mengungkap terdapat luka di bagian kepala pada jenazah seorang ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES, yang ditemukan meninggal dunia di dalam bak penampungan air (toren) di rumah mereka di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, pada Jumat (7/3/2025).

    “Hasil pemeriksaan fisik dari visum di RS Polri Kramat Jati menunjukkan adanya luka di kepala kedua jenazah,” ujar Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung, dalam keterangannya di Jakarta pada Minggu (9/3/2025).

    Demikian top 5 news Beritasatu.com pada Minggu (9/3/2025) yang menarik perhatian pembaca. Namun, terdapat update berita lainnya yang tak kalah menarik, informatif, serta menghibur yang bisa pembaca simak lebih lanjut.

  • Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Kriminal sepekan, temuan mayat dalam toren hingga Nikita Mirzani ditahan

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah berita kriminal sepekan yakni sejak Senin (3/3) hingga Minggu (9/3) antara lain temuan kepala mayat dalam toren di Jakarta Barat, kasus penjambretan warga Prancis, kasus kematian mahasiswa UKI, dan Nikita Mirzani ditahan polisi.

    Berikut rangkumannya:

    1. Polisi sebut ada luka pada kedua kepala mayat dalam toren di Jakbar

    Jakarta (ANTARA) – Polisi menyebut ada luka pada bagian kepala dari mayat ibu berinisial TSL dan anak perempuannya berinisial ES yang ditemukan dalam bak penampungan air (toren) di rumahnya di Jalan Angke Barat RT 05/ RW 02 Angke, Tambora, Jakarta Barat pada Jumat (7/3).

    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, melihat secara fisik itu, ada luka di bagian kepala kedua mayat tersebut,” kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.

    Baca selengkapnya di sini

    2. Polisi tangkap empat pelaku tambahan kasus penjambretan warga Prancis

    Jakarta (ANTARA) – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Pelabuhan Tanjung Priok menangkap empat pelaku tambahan dalam kasus penjambretan kamera warga asal Prancis Parent Marion Marie di Tanggul Pos 6 Pelabuhan Kawasan Sunda Kelapa Jakarta Utara pada Rabu (5/3).

    “Kami menangkap pelaku berinisial SG, BD, FH dan ADP,” kata Kanit Reskrim Polsek Pademangan AKP Sampson Sosa Hutapea di Jakarta, Jumat.

    Baca selengkapnya di sini

    3. Kasus kematian mahasiswa UKI, Polisi: CCTV perlihatkan ada keributan

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian mengungkapkan pada kamera pengawas atau CCTV di area kampus Universitas Kristen Indonesia (UKI) memperlihatkan adanya peristiwa adu mulut hingga keributan.

    Analisis CCTV ini dilakukan untuk mengungkap kasus kematian seorang mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI), Kenzha Ezra Walewangko (22) di area kampus pada Selasa (4/3).

    Baca selengkapnya di sini

    4. Polda Metro Jaya tahan Nikita Mirzani dan asistennya

    Jakarta (ANTARA) – Polda Metro Jaya secara resmi menahan artis Nikita Mirzani dan asistennya berinisial IM setelah dilakukan pemeriksaan oleh Direktorat Reserse Siber terkait dugaan kasus pemerasan dan pengancaman terhadap seorang dokter berinisial RG.

    “Penyidik dari Ditressiber Polda Metro Jaya telah menahan atau melakukan penahanan terhadap kedua tersangka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol. Ade Ary Syam Indradi saat ditemui di Jakarta, Selasa.

    Baca selengkapnya di sini

    5. Terdakwa Akbar akui beri perintah ke Bambang untuk menembak bos rental

    Jakarta (ANTARA) – Terdakwa dua yang merupakan anggota TNI Angkatan Laut (AL) atas nama Sersan Satu Akbar Adli mengaku memerintahkan terdakwa Kelasi Kepala (KLK) Bambang Apri Atmojo untuk menembak bos (pemilik) rental mobil Ilyas Abdurrahman hingga tewas.

    Awalnya, Oditur Militer dari Oditurat Militer II-07 Jakarta Mayor Chk Gori Rambe bertanya kepada Akbar soal alasan dirinya menyerahkan senjatanya kepada Bambang.

    Baca selengkapnya di sini

    6. Sidang praperadilan perintangan penyidikan Hasto ditunda 14 Maret

    Jakarta (ANTARA) – Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menunda sidang praperadilan Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto soal perintangan penyidikan KPK pada Jumat (14/3).

    “Maka sidang ini ditunda sampai dengan Jumat tanggal 14 Maret. Hal ini diambil sebagai langkah agar segala sesuatu berjalan lancar,” kata Hakim tunggal Rio Barten Pasaribu dalam sidang praperadilan Hasto di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin.

    Baca selengkapnya di sini

    Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
    Editor: Riza Mulyadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Pamit Mau Mudik, Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat Justru Ditemukan Tewas di Dalam Toren Air – Halaman all

    Pamit Mau Mudik, Ibu dan Anak di Tambora Jakarta Barat Justru Ditemukan Tewas di Dalam Toren Air – Halaman all

    TRIBUNEWS.COM, JAKARTA – Ibu rumah tangga berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air, di rumahnya kawasan Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis (6/3/2025).

    Padahal awalnya, korban pamit ke tetangga ingin pulang ke kampung halaman alias mudik. Tetapi korban justru ditemukan tewas di dalam toren.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu (9/3/2025).

    Namun, diceritakan Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB. Barulah pada Sabtu malam, TSL dan juga anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    “Pas kejadian mulai itu jam 21.22 WIB itu malam Minggu belom ada kabar,” kata Yanty.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TLS.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena kos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Terus pas hari Kamis malam, jam 11 dia WA saya minta ke depan ke rumah, eh pas saya ke depan ramai polisi.”

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” kata Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan anaknya yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” kata Yanty.

    Diduga Korban Pembunuhan

    Saat ini, Satreskrim Polres Jakarta Barat tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihaknya, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.
     
    Diduga, ibu dan anak itu merupakan korban pembunuhan karena ditemukan sejumlah luka di tubuh korban.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” kata Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung.

    Mengalami Kekerasan

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak korban pembunuhan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat.

    Kedua korban yakni ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) yang jasadnya ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora pada Jumat (7/3/2025).

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” kata Hery saat dikonfirmasi di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (8/3/2025).

    Namun dia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam, dan letak luka pada kedua jasad ibu dan anak korban pembunuhan tersebut.

    Dia hanya menjelaskan bahwa dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    “Sudah beberapa hari (meninggal dunia sebelum ditemukan) dari saat pemeriksaan,” ujarnya.

    Hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati ini yang akan diserahkan ke penyidik Satreskrim Polres Metro Jakarta Barat untuk membantu mengungkap kasus.

    Hery menuturkan untuk sementara jenazah ibu dan anak korban dugaan pembunuhan tersebut masih berada di ruang Instalasi Kedokteran Forensik RS Polri Kramat Jati.

    “Jenazah masih diforensik,” tuturnya. (Tribunnews.com/TribunJakarta.com)

  • Tewasnya Ibu dan Anak dalam Toren di Jakarta Barat, Ketua RT Beri Pengakuan – Halaman all

    Tewasnya Ibu dan Anak dalam Toren di Jakarta Barat, Ketua RT Beri Pengakuan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad seorang ibu berinisial TSL (59) dan anaknya ES (35) ditemukan tewas di dalam toren air rumah mereka di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat, pada Kamis, 6 Maret 2025.

    Penemuan ini berawal dari keluhan warga mengenai bau tidak sedap yang menyebar di sekitar lokasi.

    Petugas kepolisian berhasil mengevakuasi jasad kedua korban setelah menerima laporan dari warga.

    Hasil pemeriksaan di Rumah Sakit Polri Kramat Jati menunjukkan adanya tanda kekerasan pada tubuh kedua korban.

    Kombes Hery Wijatmoko, Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, mengungkapkan, “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban.”

    Namun, ia tidak merinci jenis kekerasan yang dialami, apakah akibat benda tumpul atau senjata tajam.

    Dari hasil pemeriksaan, diketahui bahwa kedua korban telah meninggal dunia beberapa hari sebelum penemuan mereka.

    Pengakuan Ketua RT

    Ketua RT 05 RW 02 Angke, Yanty, menjelaskan bahwa TSL merupakan sosok yang baik dan dikenal suka bersosialisasi dengan tetangga.

    “Orangnya mah baik sama tetangga, juga suka traktir-traktir. Cuma anaknya aja yang enggak ini kurang sosialisasi,” ujarnya.

    Yanty menambahkan bahwa sebelum menghilang, TSL sempat berkomunikasi dengan warga seputar bantuan sosial.

    Yanty juga menyatakan bahwa tidak ada tanda-tanda keributan atau cekcok yang terdengar di sekitar rumah korban pada hari mereka dinyatakan hilang.

    “Saya enggak dengar (cekcok). Sama tetangga yang dekat aja enggak dengar apa-apa,” tambahnya.

    Sempat Ada Cekcok

    Tetangga bernama Surya menyebutkan bahwa TSL sempat terlibat cekcok dengan anak bungsunya, RE, terkait rencana pernikahan RE yang ingin melangkahi kakak perempuannya.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok,” kata Surya.

    RE diketahui tinggal terpisah dari TSL dan ES, di sebuah indekos yang lokasinya tidak diketahui.

    Konten ini disempurnakan menggunakan Kecerdasan Buatan (AI).

  • Misteri 2 Kasus Penemuan Mayat dalam Toren: Jasad Bule Tanpa Busana hingga Jasad Ibu-Anak di Tambora – Halaman all

    Ketua RT Ungkap Sosok Ibu dan Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren di Jakbar: Suka Traktir Tetangga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM – Jasad ibu berinisial TSL (59) dan anaknya, ES (35), ditemukan di dalam toren air rumah di Jalan Angke Barat, Tambora, Jakarta Barat.

    Jasad kedua korban berhasil dikeluarkan oleh petugas kepolisian setelah warga mengeluh bau tidak sedap, Kamis (6/3/2025).

    Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak itu.

    Kabid Yandokpol RS Polri Kramat Jati, Kombes Hery Wijatmoko, mengatakan tanda-tanda kekerasan tersebut didapat saat tim dokter forensik melakukan autopsi pada kedua jenazah.

    Namun, ia tidak merinci apakah kekerasan tersebut akibat benda tumpul atau senjata tajam.

    “Sudah diautopsi oleh tim kami, ada kekerasan di tubuh korban,” ujarnya di Kramat Jati, Jakarta Timur, Minggu (9/3/2025), dilansir TribunJakarta.com.

    Berdasarkan hasil pemeriksaan tim dokter forensik RS Polri Kramat Jati, kedua korban sudah beberapa hari meninggal dunia sebelum ditemukan dalam toren air.

    Pengakuan Ketua RT

    Diberitakan Wartakotalive.com, ibu dan anak tersebut memang sudah dilaporkan hilang selama hampir satu minggu.

    Ketua RT 05 RW 02 Angke, Yanty, mengungkapkan TSL merupakan pribadi yang baik dan suka bersosialisasi dengan tetangga.

    Yanty menyampaikan, TSL dan ES merupakan warga asli RW 02 Angke.

    “Orangnya mah baik, sama tetangga juga ini suka traktir-traktir. Cuma anaknya aja yang enggak ini (kurang sosialisasi)” ujarnya kepada wartawan di lokasi, Minggu.

    Menurut Yanty, sebelum menghilang, TSL masih sempat mengobrol dengan warga sekitar, termasuk dengan dirinya.

    Namun, obrolan Yanty dan korban hanyalah sebatas obrolan seputar bantuan sosial (bansos).

    “Dia itu, sibuk. Biasanya dia suka ‘Bu RT bansosnya udah keluar belum?’, Kata saya, ‘Belum, Ci. Kalau udah keluar, juga saya share (bagikan) di grup’ kata saya. Dia paling nanyain bansos,” jelasnya.

    Namun, di luar itu semua, kedua korban tidak pernah bercerita apapun terkait masalah pribadinya.

    Oleh karena itu, penemuan mayat dalam kondisi mengenaskan di sebuah toren air tersebut membuat warga syok.

    Sebab, pada hari di mana TSL dan ES dinyatakan hilang, Yanty dan warga sekitar tak mendengar ada cekcok atau keributan dari dalam rumah korban.

    “Saya enggak dengar (cekcok). Sama tetangga yang dekat aja enggak dengar apa-apa, apalagi saya yang jauh di sini, depan,” kata Yanty.

    “Saya juga bingung, agak janggal-janggal juga,” lanjut dia.

    Korban Sempat Berdebat dengan si Bungsu

    Sementara itu, ibu dan anak di Tambora itu disebut sempat cekcok dengan anak bungsu berinisial RE.

    Tetangga korban, Surya, mengaku bertemu dengan TSL terakhir kali sebelum bulan Ramadan 2025.

    Ketika itu, ia berpapasan dengan korban dan sempat tegur sapa karena sudah saling mengenal.

    Menurut Surya, korban tinggal bersama anak perempuannya, ES.

    Sedangkan, anak bungsunya yakni RE memilih tinggal sendiri di indekos yang tidak diketahui tempatnya.

    Surya mengatakan RE sempat berdebat dengan ibunya, karena ingin menikah dan melangkahi kakak perempuannya.

    Namun, lanjut Surya, TSL tidak memberikan izin kepada RE untuk menikah sebelum kakaknya.

    “Kakaknya usianya 35 tahun, adeknya mau nikah, sempat ada cekcok,” beber Surya, dikutip dari Wartakotalive.com.

    ILUSTRASI JENAZAH – Foto arsip yang diambil dari NST menampilkan ilustrasi jenazah. Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, mendapati tanda kekerasan pada jasad ibu dan anak yang ditemukan dalam toren di Tambora, Jakarta Barat. (NST)

    Korban Sempat Mengaku Hendak Mudik

    Beberapa jam sebelum dinyatakan hilang bersama anak perempuannya berinisial ES, TSL disebut bilang ke sejumlah tetangganya mau pulang kampung alias mudik.

    Hal itu disampaikan TSL pada Sabtu (1/3/2025) pagi.

    “Awalnya pas pertama puasa, hari Sabtu jam 10-an lah pergi. Menurut informasi sih bilangnya mau pulang ke Jawa,” kata Ketua RT 05 RW 02, Angke, Tambora, Jakarta Barat, Sripriyanty saat ditemui wartawan di lokasi kejadian, Minggu, masih dari TribunJakarta.com.

    Namun, kata Yanty, pada Sabtu sore, TSL kembali ke rumahnya dengan menggunakan taksi online.

    TSL kemudian main ke rumah tetangganya pada Sabtu sore sekira pukul 17.00 WIB.

    Barulah pada Sabtu malam, TSL dan anak perempuannya sudah tidak bisa dihubungi.

    Pada Senin (3/3/2025), Yanty akhirnya mendapat pesan dari Ronny (32) yang merupakan anak bungsu TSL.

    Kala itu, Ronny mengabarkan bahwa ibu dan kakaknya tak bisa dihubungi sejak Sabtu malam.

    Ronny diketahui memang tidak setiap hari pulang ke rumah karena indekos di tempat lain.

    Setelah mendapat masukan dari tetangga, Ronny akhirnya melaporkan hilangnya ibu dan kakaknya ke Polsek Tambora pada Selasa (4/3/2025).

    Yanty kemudian dihubungi lagi oleh Ronny pada Kamis (6/3/2025) malam sekira pukul 23.00 WIB untuk datang ke rumahnya.

    “Saya nanya, itu siapa yang lapor. katanya yang lapor anaknya sendiri, karena ada bau-bau,” ucap Yanty.

    Rupanya, bau tak sedap itu berasal dari jasad TSL dan ES yang ditemukan di dalam toren air rumah mereka.

    “Emang sebelumnya warga juga ada nyium bau-bau. Tadinya dipikir itu bau bangke biasa, cuma lama-lama menyengat dan ternyata itu mayat,” papar Yanty.

    Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung, mengatakan lokasi penemuan jasad ibu dan anak berada di penampungan air yang berada di bawah tanah.

    Arfan menyebut saat ini pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait temuan kedua mayat tersebut.

    “Masih lidik,” katanya.

    Meski demikian, Arfan membenarkan jika kedua korban tewas diduga akibat pembunuhan.

    “Dari visum di RS Polri dilihat secara fisik itu ada luka di bagian kepala kedua korban,” ungkapnya.

    Sejumlah saksi telah dimintai keterangan oleh pihak kepolisian, termasuk anak kedua korban yang melaporkan hilangnya korban ke polisi.

    Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul RS Polri Ungkap Ada Kekerasan Pada Jasad Ibu dan Anak dalam Toren Air di Tambora Jakbar dan Wartakotalive.com dengan judul Penemuan Mayat Ibu dan Anak Dalam Toren di Jakbar, Ketua RT Ceritakan Sosok Keduanya sebelum Tewas

    (Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunJakarta.com/Bima Putra/Elga Hikari Putra) (Wartakotalive.com/Nuri Yatul Hikmah/Miftahul Munir)

    Berita lain terkait Ibu dan Anak Tewas dalam Toren

  • Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala Megapolitan 9 Maret 2025

    Ibu-Anak yang Ditemukan Tewas dalam Toren Terluka di Kepala
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Polisi menemukan bekas luka di kepala TSL (59) dan ES (35), ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam tempat penampungan air rumah mereka.
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, luka di kedua kepala korban diduga akibat benturan benda tumpul.
    “Yang pasti dari visum RS Polri Kramat Jati, lihat secara fisik, itu ada di bagian kepala, dua-duanya. Benda tumpul lah,” kata Arfan saat dihubungi, Minggu (9/3/2025).
    Hal itu yang membuat polisi menaruh curiga kasus ini merupakan pembunuhan.
    Akan tetapi, polisi masih menunggu hasil visum dari RS Polri untuk tindakan selanjutnya.
    “Itu yang kita curigai, wah ini kok ada luka di kepala gitu loh. Tapi kan kita belum bisa ambil final juga ya, karena visumnya kan dari dokter,” tambah dia.
    Diberitakan sebelumnya, jenazah ibu dan anak ditemukan di dalam penampungan air sebuah rumah di Tambora, Jakarta Barat, Kamis (6/3/2025).
    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Sipayung belum bisa menjelaskan kronologi penemuan mayat tersebut.
    Namun, keduanya diduga merupakan korban pembunuhan. Sebab, ditemukan luka pada tubuh korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Pramono-Rano Naik Helikopter & Perahu, Prabowo-Gibran Jalan Kaki – Halaman all

    Gaya Pejabat Tinjau Banjir Disorot: Pramono-Rano Naik Helikopter & Perahu, Prabowo-Gibran Jalan Kaki – Halaman all

    TRIBUNNEWS. COM –  Bencana banjir terjadi di sejumlah wilayah di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) sejak Selasa (4/3/2025) hingga saat ini.

    Terparah, banjir terjadi di wilayah Bekasi, air banjir ini pun merendam rumah-rumah warga yang tingginya mencapai atap rumah.

    Tak hanya bencana banjir saja yang jadi sorotan publik, tapi juga gaya para pejabat dalam meninjau banjir di Jabodetabek ini.

    Di antaranya yang menjadi sorotan adalah ketika Gubernur Jakarta Pramono Anung meninjau Banjir Jakarta dengan menggunakan helikopter milik Polri.

    Sementara itu Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno meninjau banjir Jakarta dengan menaiki perahu karet.

    Berbeda dengan Presiden Prabowo Subianto yang memilih meninjau banjir di Bekasi dengan berjalan kaki.

    Prabowo pun hanya mengandalkan sepatu boot untuk menerjang genangan air dan menemui korban banjir Bekasi.

    Tak hanya Prabowo, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka juga berjalan kaki meninjau lokasi banjir di Bekasi.

    Gibran menggunakan sepatu boot untuk berjalan menyusuri lumpur-lumpur yang menggenang di rumah-rumah warga yang dilanda banjir.

    Momen Prabowo Basah-basahan Tengok Korban Banjir di Bekasi

    Presiden Prabowo Subianto meninjau langsung warga korban terdampak banjir di Kampung Tambun Inpres, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat pada Sabtu (8/3/2024) petang.

    Prabowo tiba di lokasi pukul 17.57 WIB menjelang jam buka puasa Ramadan. 

    Dengan menggunakan sepatu boots, Prabowo dengan seragam safari cokelat berjalan di tengah genangan air setinggi betis orang dewasa sembari berinteraksi dengan warga.

    Ibu-ibu hingga anak-anak tampak antusias menyambut kedatangan mendadak orang nomor satu Indonesia ke titik lokasi banjir terparah di Jabodetabek ini. 

    Prabowo tampak beberapa kali berinteraksi dengan warga, termasuk sejumlah anak.

    “Sini, sini salim sama Pak Prabowo. Pak salim Pak!,” seru warga di sana seraya para anak-anak menyalami Prabowo.

    “Umur berapa, kelas berapa,” tanya Prabowo kepada seorang anak perempuan.

    Prabowo lalu menyusuri area yang terendam banjir itu dan mendatangi rumah-rumah warga, di antaranya adalah warga yang memilih untuk tidak mengungsi.

    “80 tingginya 80 kemarin (sentimeter),” kata seorang warga laki-laki kepada Prabowo.

    “Sampai di situ? (ke dalam rumah)” ujar Prabowo.

    “Iya, tidur pada di atas. Habis mau mengungsi ke mana, ya udah (kami) di sini saja,” ujar warga tersebut.

    “Masuk semua? (airnya),” kata Prabowo.

    “Masuk. Di dalam saya ganjal-ganjal, ini baru dibuka,” kata warga.

    Wapres Gibran Tinjau Banjir di Perumahan PGP Bekasi

    Mengenakan sepatu bot, Wakil Presiden RI,  Gibran Rakabuming Raka meninjau banjir di Perumahan Pondok Gede Permai (PGP) di Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat, pada Rabu (5/3/2025). 

    Gibran tiba di lokasi sekira pukul 10.07 WIB, dia awalnya menemui korban banjir di tempat pengungsian Gudang Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di dekat perumahan PGP. 

    Dia lokasi pengungsian, Gibran sempat menyapa dan berbincang dengan warga korban banjir yang masih belum bisa kembali ke rumah. 

    Setelah dari lokasi pengungsian, Gibran didampingi Kepala BNPB Suharyanto dan Wali Kota Bekasi Tri Adhianto langsung menuju lokasi banjir Perumahan PGP. 

    Mengenakan setelan kemeja putih dipadukan celana dan sepatu kasual hitam, putra sulung Presiden ke-7 Joko Widodo itu menerjang lumpur yang memenuhi kawasan perumahan. 

    Banjir di Perumahan PGP Bekasi telah surut sejak Rabu dini hari, air yang menggenang setinggi empat meter menyisakan lumpur dan sampah. 

    Tak peduli kotor, Gibran terus melangkah menuju permukiman meski sepatunya makin tebal diselimuti lumpur. 

    Di momen ini Gibran juga menyempatkan berbincang dengan warga, bahkan dia masuk ke dalam rumah meninjau kondisi pasca direndam banjir hebat pada Selasa (4/3/2025) kemarin. 

    Karena lumpur kian tebal, Gibran akhirnya memutuskan memakai sepatu bot dan terus berjalan meninjau permukiman warga terdampak banjir.

    Gibran juga sempat memeriksa tanggul di perumahan ini. 

    Kemudian, dia melanjutkan peninjauannya ke beberapa sekolah yang terdampak banjir di perumahan ini.

    Gibran mengunjungi dua sekolah yang terdampak, yaitu Sekolah Permata Sakti dan SDN Jati Rasa 05. Dia masuk ke beberapa ruangan kelas di sekolah tersebut.

    Pramono-Rano Tinjau Lokasi dengan Helikopter dan Perahu

    Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mendapatkan perhatian karena meninjau lokasi banjir di Jakarta menggunakan helikopter.

    Politisi dari partai PDI Perjuangan itu meninjau kondisi Jakarta menggunakan helikopter pada Kamis (6/3/2025). 

    Dari pantauan yang dilakukan, sosok yang akrab disapa Pram itu melihat Jakarta berangsur normal dan tidak ada genangan lagi.

    “Kalau dilihat dari atas tadi, kehidupan Jakarta sudah mulai normal kembali,” ucapnya, Kamis (6/3/2025). 

    Setelah sempat berstatus Siaga 2 pada Selasa (4/3/2025), Pram menyebut saat ini status Jakarta sudah Siaga 4 atau Normal.

    Adapun saat memantau lokasi banjir dari udara, Pram naik helikopter jenis AgustaWestland (AW) 169.

    Berbeda halnya dengan Rano Karno. Wakil Gubernur Jakarta itu terpantau blusukan ke lokasi banjir dengan menaiki perahu karet.

    Rano Karno terpantau mengunjungi lokasi banjir di Jalan Kamboja, Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, pada Selasa (4/3/2025).

    Rano Karno bersama Wali Kota Jakarta Selatan menaiki perahu karet saat mendatangi langsung titik banjir. 

    Rano Karno turut menyapa warga yang masih bertahan di rumah mereka. 

    Wagub Jakarta ini juga menyalurkan bantuan kepada para korban yang terdampak banjir.

    Rano Karno mengatakan Pemprov Jakarta akan fokus pada program pengendalian banjir dengan normalisasi Sungai Ciliwung menggunakan dana Program Strategis Nasional atau PSN dari pemerintah pusat.

    “Kerja sama Si Doel kudu cepat. Enggak cepat gue suruh dorong oplet lu,” kata Rano Karno, dikutip dari akun Instagram @si.rano, Selasa (4/3/2025).

    (Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani/Glery Lazuardi/Erik S/Abdul Qodir)

    Jabodetabek”>Baca berita lainnya terkait Banjir di Jabodetabek.