kab/kota: Jati

  • Ayah Kenzha Mahasiswa UKI Sampaikan Surat Terbuka ke Komisi III DPR, Beberkan Sejumlah Kejanggalan – Halaman all

    Ayah Kenzha Mahasiswa UKI Sampaikan Surat Terbuka ke Komisi III DPR, Beberkan Sejumlah Kejanggalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – EH Happy Walewangko, ayah Kenzha Walewangko mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) yang tewas diduga akibat pengeroyokan di lingkungan kampus menyampaikan surat terbuka.

    Surat itu ditujukan kepada Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).

    “Dengan segala kerendahan hati, kami memohon kepada Bapak selaku Ketua Komisi III DPR RI untuk dapat memberi perhatian serius, serta mendorong aparat penegak hukum agar bekerja secara profesional, transparan, dan berkeadilan dalam menangani kasus ini,” tulis Happy penuh harapan, Rabu (16/4/2025).

    Happy ingin kebenaran ditegakkan dan keadilan diteguhkan, demi kedamaian hati sebagai keluarga yang ditinggalkan.

    Menurutnya kasus kematian anaknya sudah lebih dari 40 hari sejak kejadian tragis tersebut.

    Namun hingga saat ini belum ada kejelasan tentang pelaku yang bertanggung jawab. 

    Bukti-bukti penganiayaan tampak jelas di tubuh almarhum, akan tetapi belum juga ada penetapan tersangka. 

    “Bahkan, hasil autopsi pun hingga kini belum kami terima secara resmi sebagai pihak keluarga,” ucap Happy.

    “Kami sangat prihatin atas lambannya penanganan kasus ini oleh pihak kepolisian, khususnya Polres Jakarta Timur. Kami khawatir adanya konflik kepentingan yang memperlambat proses hukum, mengingat salah satu oknum penyidik merupakan dosen di UKI, dan istrinya bekerja di lingkungan rektorat UKI,” tuturnya.

    Happy mempertanyakan apakah faktor kesukuan memengaruhi proses penegakan hukum yang seharusnya berdiri di atas prinsip keadilan dan kebenaran.

    Keluarga menaruh harapan besar pada Kenzha yang sedang menempuh pendidikan Strata 1 di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UKI.

    Harapan itu seketika hancur saat Kenzha kembali ke rumah bukan sebagai seorang sarjana yang mengenakan toga kebanggaan, tetapi dalam peti jenazah.

    Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly menegaskan kasus kematian Kenzha Ezra Walewangko, Mahasiswa Universitas Kristen Indonesia (UKI) menunggu hasil otopsi.

    Pihak Kepolisian terus menggali keterangan lebih lanjut dari saksi-saksi yang relevan serta menunggu hasil otopsi dari Rumah Sakit Polri Kramat Jati dan pemeriksaan Laboratorium Forensik (Labfor) untuk memastikan penyebab pasti kematian korban.

    “Proses penyelidikan ini kami lakukan secara transparan dan akuntabel. Setiap langkah penyelidikan akan dipertanggung jawabkan secara hukum dan dilakukan untuk mengungkap kebenaran data dan fakta,” ucapnya dalam keterangan Rabu (9/4/2025).

    Terkait dengan adanya berita-berita spekulasi bahwa korban mengalami parah tulang dan luka-luka, penyelidik masih menunggu hasil otopsi karena yang berhak memberikan keterangan tersebut adalah seorang ahli otopsi mayat dan atau ahli forensik. 

    “Kami ingin memastikan bahwa penyebab kematian korban dari seorang ahli yang berhak memberikan keterangan sesuai keahliannya dan bukan dari opini yang berkembang ataupun pernyataan spekulasi semata kepada publik dari pihak yang tidak bertanggung jawab,” ujar Kapolres.

    Sebanyak 39 saksi sudah diperiksa di antaranya pihak Rektorat UKI, security UKI, para mahasiswa yang berada di sekitar TKP keributan (cekcok mulut) dan para mahasiswa yang meminum minuman keras bersama korban.

    Selain itu masyarakat penjual minuman keras yg di mana korban membeli bersama salah satu temannya dan tenaga medis RS UKI yang melakukan pertolongan medis pada saat korban dibawa oleh pihak security UKI ke RS UKI.

    Sampai saat ini, dari semua keterangan para saksi, belum dapat memastikan dan membuat keyakinan kepada pihak penyidik/penyelidik terkait penyebab kematian sebelum adanya hasil otopsi dan analisis forensik diperoleh. 

    Pihak penyelidik/penyidik mendasari tindakan penyelidikan ini dengan menggunakan apa yang disebut dengan scientific crime investigation.

    Kapolres menyampaikan bahwa proses pemeriksaan terhadap lima saksi tambahan akan dilakukan untuk memperkuat penyelidikan. 

    Sebagai bagian dari proses penyelidikan yang komprehensif, total saksi yang akan diperiksa sampai saat ini mencapai 44 orang.

    Pihak Kepolisian juga telah melaksanakan pra-rekonstruksi kasus ini pada 26 Maret 2025, yang melibatkan saksi-saksi, termasuk Mahasiswa, petugas keamanan kampus, dan pihak rumah sakit UKI. 

    Meskipun hasil akhir belum diperoleh, penyelidikan terus berlanjut dengan harapan dapat mengungkap fakta yang sebenar-benarnya, berdasarkan bukti yang ada.

     

     

  • Gelar Perkara Kematian Kenzha Digelar Tertutup, Keluarga: Kami Tak Diberi Tahu
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        16 April 2025

    Gelar Perkara Kematian Kenzha Digelar Tertutup, Keluarga: Kami Tak Diberi Tahu Megapolitan 16 April 2025

    Gelar Perkara Kematian Kenzha Digelar Tertutup, Keluarga: Kami Tak Diberi Tahu
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Polres Metro Jakarta Timur
    telah melaksanakan gelar perkara terkait
    kematian Kenzha Ezra
    Walewangko (22), mahasiswa
    Universitas Kristen Indonesia
    (UKI), yang ditemukan tewas pada Selasa (4/3/2025).
    Namun, pihak keluarga korban mengaku tidak mendapatkan informasi mengenai gelar perkara tersebut.
    Happy Walewangko, ayah Kenzha, mengatakan ia tidak menerima pemberitahuan dari Polres Jakarta Timur mengenai gelar perkara yang dilaksanakan.
    “Untuk gelar perkara kemarin itu kami sama sekali tidak ada informasi dan pemberitahuan dari Polres Jakarta Timur kalau ada gelar perkara,” ungkap Happy saat dihubungi
    Kompas.com,
    Rabu (16/4/2025).
    Happy juga menambahkan, ia mendengar informasi bahwa gelar perkara akan dilakukan secara tertutup, tetapi tidak mengetahui alasan di balik keputusan tersebut.
    “Tapi tidak ada pemberitahuan dari kepolisian bahwa akan ada gelar perkara. Menurut mereka itu katanya gelar perkara itu dibuat tertutup, alasannya tidak tahu saya,” ujarnya.
    Lebih lanjut, Happy mengungkapkan, ia belum menerima hasil otopsi terkait kematian Kenzha yang telah dilakukan oleh RS Polri Kramat Jati.
    “Otopsi ini sudah satu bulan setengah, sudah 40 hari lewat, tidak ada pemberitahuan kepada kami,” kata Happy.
    Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengungkapkan bahwa gelar perkara dilakukan setelah hasil otopsi Kenzha selesai.
    “Kami lakukan upaya maksimal secara profesional dan proporsional. Hari ini, kami akan melakukan gelar perkara terkait kasus itu,” ucap Nicolas pada Selasa (15/4/2025).
    Kenzha Ezra Walewangko ditemukan tewas di lingkungan kampus, diduga akibat pengeroyokan yang terjadi di area tersebut.
    Namun, hingga saat ini, Polres Metro Jakarta Timur belum dapat menyimpulkan penyebab kematian karena masih menunggu hasil otopsi dari pihak rumah sakit.
    Status perkara pun masih dalam tahap penyelidikan untuk menentukan apakah peristiwa tersebut mengandung unsur tindak pidana atau tidak.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Pasar Rebo Jakarta Timur – Halaman all

    Polisi Tangkap Pelaku Penculikan Anak di Pasar Rebo Jakarta Timur – Halaman all

     

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pelaku penculikan seorang anak berusia 13 tahun di Pasar Rebo, Jakarta Timur bernama Eva Thalita Zahra berhasil ditangkap kepolisian.

    Hal itu katakan Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Pol Nicolas Ary Lilipaly kepada wartawan, Selasa (15/4/2025).

    “Sudah (ditangkap) oleh Polda Metro Jaya,” ucapnya.

    Nicolas belum menjelaskan kronologi penangkapan pelaku penculikan yang diduga dilakukan oleh tetangganya.

    Pun begitu terkait identitas pelaku yang saat ini sudah diamankan.

    “Ditanyakan ke Ditreskrimum Polda Metro Jaya ya,” imbuhnya.

    Berdasarkan informasi yang tersebar di media sosial, korban kali terakhir terlihat di rumah kontrakannya pada Kamis (10/4/2025).

    Dalam informasi di media sosial juga dituliskan, korban diduga diiming-imingi makanan dan baju baru.

    Sementara Kasatreskrim Polres Metro Jakarta Timur, AKBP Armunanto Hutahaean menuturkan penyidik sudah memintai keterangan dari sejumlah saksi.

    Pihaknya juga memeriksa CCTV yang terpasang di sekitar lokasi.

    “Melakukan pengecekan terhadap CCTV dan saksi yang ada di TKP,” ujar dia. 

    Pelaku terekam CCTV

    Pelaku penculikan remaja 13 tahun bernama Eva Thalita Zahra, tampangnya sempat terekam CCTV.

    Ia hilang diduga diculik tetangganya sendiri.

    Zahra dilaporkan hilang oleh orangtuanya pada Kamis 10 April 2025.

    Menurut kronologi korban meninggalkan rumah sekira pukul 7.30 WIB.

    Menurut saksi, Zahra dibawa pelaku yang merupakan tetangga kontrakan korban.

    Ayah korban, Tarja (40) mengungkap kecurigaan sebelum anaknya hilang diduga diculik tetangganya tersebut.
     
    Tarja mengatakan sebelum putrinya hilang diculik  keluarga sempat curiga terhadap pelaku.

    Pelaku baru tinggal mengontrak di samping unit kontrakannya satu pekan terakhir.

    Pada Rabu (9/4/2025) malam, pelaku sempat meminta izin mengajak Zahra pergi ke Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur dengan dalih membeli makan.

    Keesokan harinya, Tarja melihat perubahan sikap pada putrinya tersebut.

    “Sempat diajak muter-muter ke Pasar Induk Kramat Jati. Pulang dari situ ada perubahan sikap sama anak saya, kayak orang linglung,” kata Tarja di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Jumat (11/4/2025).

    Perubahan sikap Zahra setelah diajak pelaku pergi ke Pasar Induk Kramat Jati itu membuat orangtua curiga dengan tindakan dilakukan pelaku.

    Selain itu, orangtua melihat gelagat Zahra seperti tertekan ketika ditanya apa saja yang dilakukan bersama pelaku.

    Namun keesokan harinya pada (10/4/2025), Zahra rupanya kembali diajak pelaku ke Mall Cijantung diimingi membeli baju.

    Setelah ditunggu beberapa jam pelaku dan korban tidak kunjung pulang.

    Bahkan handphone yang dibawa Zahra sudah tak dapat dihubungi sehingga pihak keluarga.

    Karena hal itu keluarga menduga Zahra menjadi korban penculikan.

    Diketahui, pelaku baru mengontrak di sebelah unit kontrakan korban selama 1 minggu.
    
Pelaku juga belum membayar kontrakan tersebut.

    Saat menyewa kontrakan ternyata pelaku tidak memberikan identitas kepada pemilik kontrakan dengan dalih akan membauar sekalian pada tanggal 11 April 2025.

    Namun hingga jatuh tempo tiba, pelaku justru sudah menghilang dari kontrakan bersama anak tetangganya.

    Menurut informasi yang beredar, ciri-ciri pelaku pria berusia kira-kira 40 tahun.

    Terduga pelaku itu berambut gondrong, kulit sawo matang.

    Ciri-ciri dan tampang terduga pelaku sempat terekam CCTV rumah warga.

    Dalam rekaman CCTV itu terlihat terduga pelaku mengenakan jaket hoodie abu dan topi.

    Sementara itu ciri-ciri korban adalah seorang remaja perempuan berusia 13 tahun.

    Tinggi badan 155 cm, kulit putih bersih, dibagian dagu terdapat bekas jaitan, gigi longgar bekas jatuh, rambut ikal dan hitam.

    Terakhir korban mengenakan baju putih kotak-kotak kecil, celana jeans biru dongker dan mengenakan hijab pink motif bunga-bunga.

    Dilansir dari Tribun Jakarta, keluarga sudah melaporkan dugaan penculikan itu ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polres Metro Jakarta Timur.

    “Harapan saya anak cepat pulang, bisa kumpul lagi di rumah. Sama biar pelakunya bisa cepat tertangkap, bisa diproses hukum sesuai perbuatannya lah,” ujar ayah korban.

    Sumber: Tribunnews.com/Tribun Jakarta

     

  • Cek 14 Lokasi Samsat Keliling Jadetabek yang Buka Hari Ini

    Cek 14 Lokasi Samsat Keliling Jadetabek yang Buka Hari Ini

    Jakarta, Beritasatu.com – Polda Metro Jaya kembali menyediakan layanan Samsat keliling untuk memudahkan warga dalam melakukan pembayaran pajak kendaraan bermotor (PKB) di 14 lokasi yang tersebar di Jakarta, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jadetabek) pada Rabu (16/4/2025).

    Informasi ini diumumkan melalui akun X resmi TMC Polda Metro Jaya, yang menginformasikan 14 lokasi Samsat keliling di wilayah Jadetabek sebagai berikut:

    Jakarta Pusat di halaman parkir Samsat dan Lapangan Banteng pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Utara di halaman parkir Samsat Jakarta Utara dan halaman parkir Itali Mal Artha Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Barat di Mal Ciputra pukul 08.00-14.00 WIB.Jakarta Selatan di halaman parkir Samsat Jakarta Selatan dan gudang Sarinah Cikoko Pancoran pukul 09.00-15.00 WIB.Jakarta Timur di halaman parkir Samsat Jakarta Timur pukul 08.00-14.00 WIB dan Pasar Induk Kramat Jati pukul 08.00-14.00 WIB.Kota Tangerang di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB.Serpong di halaman parkir Samsat pukul 08.00-14.00 WIB dan ITC BSD Serpong pukul 15.00-17.00 WIB.Ciledug ada di Perum Banjar Cipondoh dan Metland Cyber Puri pukul 09.00-12.00 WIB.Kantor Kelurahan Pondok Betung Ciputat pukul 09.00-11.00 WIB.Kelapa Dua di Pasar Modern Intermoda Cisauk dan halaman GTOWN Square Gading pukul 08.00-14.00 WIB.Kota Bekasi halaman parkir Samsat 08.00-13.30 WIB.Kabupaten Bekasi halam parkir Samsat pukul 09.00-12.00 WIB.Depok di halaman parkir Samsat Depok pukul 08.00-14.00 WIB.Cinere di halaman parkir Samsat pukul 08.00-11.00 WIB.

    Warga yang ingin melakukan pembayaran pajak kendaraan melalui Samsat keliling diminta untuk membawa dokumen-dokumen penting, seperti KTP, BPKB, dan STNK asli beserta fotokopinya.

    Perlu dicatat layanan Samsat keliling di Jadetabek hari ini hanya melayani pembayaran PKB tahunan. Untuk perpanjangan STNK (lima tahunan) atau penggantian pelat nomor kendaraan, pemilik kendaraan tetap harus mengunjungi kantor Samsat terdekat.

  • Kriminal kemarin, penculikan di Pasar Rebo hingga pencurian besi JPO

    Kriminal kemarin, penculikan di Pasar Rebo hingga pencurian besi JPO

    Jakarta (ANTARA) – Berbagai peristiwa keamanan dan kriminal terjadi di wilayah DKI Jakarta pada Selasa (15/4) yang menarik perhatian publik sampai saat ini mulai dari penculik anak di Pasar Rebo akhirnya tertangkap hingga polisi sudah kantongi ciri-ciri pencuri pelat besi jembatan penyeberangan orang (JPO) di Daan Mogot.

    Berikut rangkuman dan tautan beritanya:

    1. Penculik anak perempuan di Jaktim ditangkap

    Terduga pelaku penculikan terhadap seorang anak perempuan berusia 13 tahun di kawasan Pasar Rebo, Jakarta Timur, sudah ditangkap oleh personel Kepolisian.

    Korban diduga diculik oleh tetangga kontrakannya yang baru dikenal sekitar satu minggu lalu.

    2. Penggelapan, mitra dapur di Kalibata laporkan Yayasan MBG ke polisi

    Mitra dapur di Kalibata, Jakarta Selatan, melaporkan Yayasan Makan Bergizi Gratis (MBG) berinisial MBN ke Kepolisian terkait dugaan penggelapan dana sebesar Rp975.375.000.

    “Kami selaku kuasa hukum menyesalkan tindakan MBN yang tidak membayarkan sepeserpun hak dari Ibu Ira, selaku mitra dapur Makan Bergizi Gratis di Kalibata,” kata kuasa hukum korban, Danna Harly kepada wartawan di Jakarta, Selasa.

    3. Polisi tangkap pengedar ganja seberat 10,5 kilogram di Jaksel

    Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya menangkap A, pengedar narkoba jenis ganja seberat 10,5 kilogram pada Senin (14/4) di Jakarta Selatan.

    “Seorang pria berinisial A diamankan bersama barang bukti 12 paket ganja dengan total berat mencapai 10,5 kilogram,” kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) 3 Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Metro Jaya AKBP Ade Chandra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

    4. Polisi tunggu hasil autopsi pria yang ditemukan tewas di Kampung Ambon

    Kepolisian masih menunggu hasil autopsi mayat seorang pria berinisial O yang ditemukan di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (14/4).

    “Sekarang jenazah masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati (Jakarta Timur) dalam proses autopsi,” kata Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dihubungi di Jakarta pada Selasa.

    5. Polisi sudah kantongi ciri pelaku yang curi pelat besi JPO Daan Mogot

    Kepolisian sudah mendapatkan ciri-ciri pelaku yang mencuri pelat logam tangga jembatan penyeberangan orang (JPO) di Daan Mogot km 1, Grogol Petamburan, Jakarta Barat beberapa waktu lalu.

    Kanit Reskrim Polsek Grogol Petamburan, AKP Aprino Tsamara menyebut sudah memeriksa saksi-saksi di lokasi yang berdekatan dengan JPO Daan Mogot.

    Pewarta: Siti Nurhaliza
    Editor: Ganet Dirgantara
    Copyright © ANTARA 2025

  • Megawati ajak generasi muda tak melupakan sejarah bangsa

    Megawati ajak generasi muda tak melupakan sejarah bangsa

    Jakarta (ANTARA) – Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri mengajak generasi muda untuk tidak melupakan sejarah bangsanya untuk membangun masa depan.

    Ia menekankan pentingnya memahami masa lalu sebagai pijakan membangun masa depan, merujuk pada pesan Presiden pertama RI Soekarno, yakni “Jas Merah” atau “Jangan sekali-kali meninggalkan sejarah”.

    Pernyataan tersebut disampaikan Megawati dalam sambutannya pada pementasan drama musikal Imam Al-Bukhari dan Soekarno yang berlangsung di Gedung Kesenian Jakarta, Selasa (15/4) malam, sebagai bagian dari upaya mempererat hubungan budaya Indonesia dan Uzbekistan.

    “Bung Karno menegaskan arti penting sejarah dalam pidatonya pada Hari Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1966. Beliau mengingatkan, jika suatu bangsa lupa akan sejarahnya, maka suatu saat bangsa itu akan tergelincir dan jatuh,” kata Megawati.

    Menurut dia, sejarah bukan sekadar catatan masa lalu, tetapi juga menjadi fondasi nilai dan jati diri sebuah bangsa.

    Dalam konteks itu, Megawati menyoroti keberanian Soekarno saat berkunjung ke Uni Soviet tahun 1956, ketika secara khusus meminta untuk berziarah ke makam Imam Bukhari, ulama besar perawi hadis Nabi Muhammad SAW di tengah situasi politik yang menekan kebebasan beragama.

    “Awalnya permintaan Bung Karno banyak ditentang karena pemerintah komunis Uni Soviet saat itu menekan ekspresi keagamaan. Tetapi Bung Karno bersikeras dengan suara tegas dan hati yang penuh keyakinan. Ia bahkan mengatakan, kalaupun harus naik kereta sendiri, akan tetap pergi,” ujarnya.

    Langkah Bung Karno, lanjut Megawati, bukan hanya membuktikan keberanian pribadi, tetapi juga membuka jalan bagi lahirnya kembali kesadaran terhadap warisan Islam di Asia Tengah. Makam Imam Bukhari yang semula tidak terawat, kini menjadi destinasi ziarah religi penting di Uzbekistan.

    “Kalau Bung Karno tidak berkeinginan mencari makamnya, mungkin hari ini tempat itu masih terkubur dan tidak ada yang datang. Inilah pentingnya sejarah. Karena sejarah bisa menjadi cahaya untuk menerangi jalan kita ke depan,” ucap Megawati.

    Dia berharap generasi muda Indonesia lebih banyak membaca sejarah, termasuk karya dan warisan keilmuan Imam Bukhari, agar tak tercerabut dari akar spiritual dan intelektual bangsa.

    Pewarta: Narda Margaretha Sinambela
    Editor: Bambang Sutopo Hadi
    Copyright © ANTARA 2025

  • Kematian Pria di Kampung Ambon Jakbar, Polisi: Tunggu Autopsi, Dugaan Sementara Jatuh dari Motor – Halaman all

    Kematian Pria di Kampung Ambon Jakbar, Polisi: Tunggu Autopsi, Dugaan Sementara Jatuh dari Motor – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Seorang pria ditemukan tewas secara misterius di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat,  Senin (14/4/2025) siang.

    Hingga kini, pihak kepolisian masih belum bisa memastikan penyebab kematiannya dan menunggu hasil autopsi dari Rumah Sakit Polri, Kramat Jati.

    Pria tersebut diketahui berinisial O, namun belum ada informasi lengkap soal identitas maupun latar belakang korban.

    Penemuan jenazah ini sontak mengundang perhatian warga sekitar lantaran lokasi kejadian berada di kawasan permukiman padat.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, saat ini jenazah korban masih berada di RS Polri dan sedang dalam proses pemeriksaan lebih lanjut.

    “Sekarang jenazah masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati (Jakarta Timur) dalam proses autopsi,” ujar Arfan, Selasa (15/4/2025).

    Pihak kepolisian belum memberikan informasi detail mengenai kondisi jasad saat pertama kali ditemukan.

    Arfan menyebut bahwa informasi lanjutan akan diberikan setelah hasil autopsi keluar.

    “Keterangan lebih lanjut nanti ya. Akan diinfokan,” tambahnya.

    Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ipda Aksan, menjelaskan bahwa berdasarkan keterangan sejumlah saksi di lokasi, korban diduga sempat mengalami kecelakaan tunggal.

    “Menurutnya (warga), korban jatuh dari motor. Setelah itu dia diangkat ke tempat duduk di dalam rumah, dan ternyata sudah meninggal,” kata Aksan.

    Namun, ia menegaskan bahwa dugaan tersebut masih bersifat sementara dan belum dapat dijadikan kesimpulan resmi penyebab kematian.

    “Untuk sementara, kita belum bisa kasih kesimpulan. Mungkin nanti kalau ada hasilnya, baru bisa. Jangan menyebut dibunuh atau benar-benar jatuh, karena kita belum tahu,” jelasnya.

    Hingga kini, polisi masih terus mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta menelusuri kronologi lengkap sebelum korban ditemukan meninggal dunia. (TribunJakarta/Elga Hikari Putra)

  • Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    Kasus Pembunuhan di Kota Wisata Gunungputri Bogor Terungkap, Kemunculan Pelaku Terekam CCTV – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, BEKASI – Pada pagi yang kelam, Sabtu, 12 April 2025, masyarakat di Kota Wisata, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor, dikejutkan oleh penemuan seorang pria terkapar tak bernyawa.

    Kasus ini mengguncang komunitas setempat, dengan kabar duka yang menyebar dengan cepat.

    Rekaman video kasus kriminal ini sempat beredar di media sosial dinarasikan begal berlokasi di Grand Wisata, Tambun Selatan. Polisi telah melakukan pemeriksaan.

    Namun belakangan, peristiwa itu disebut terjadi di wilayah Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    Detik-detik mencekam pembunuhan ini kini terkuak, berkat rekaman CCTV yang berhasil diamankan oleh pihak kepolisian.

    Informasi yang dihimpun menyebutkan, pada pukul 04.00 WIB, hari itu, polisi menerima laporan mengenai kejadian tragis tersebut.

    Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka tusuk di lehernya—luka yang diduga menjadi penyebab utama hilangnya nyawa seorang manusia.

    Seorang warga yang menemukan tubuh korban tak kuasa menahan haru melihat nasib buruk yang menimpa orang lain di tengah keheningan subuh.

    Dalam perkembangan kasus ini, pihak kepolisian berhasil mengamankan seorang terduga pelaku, meskipun identitasnya hingga kini masih belum diungkap.

    Pelaku disebut memiliki kesulitan untuk diajak berkomunikasi sehingga menghambat proses penyidikan.

    Kondisi ini memaksa polisi untuk memeriksanya secara psikologis.

    Rekaman CCTV

    Rekaman CCTV menjadi kunci penting dalam mengungkap detail kejadian malam itu.

    Video tersebut memperlihatkan bagaimana pelaku muncul secara tiba-tiba sebelum melakukan penusukan terhadap korban.

    “Pelaku nyebrang, datang, terus langsung ditusuk,” tegas Kapolsek Gunungputri, AKP Aulia Robby Kartika Putra, hari ini (15/4/2025).

    Di tengah situasi yang mencekam, korban sempat melakukan perlawanan yang sayangnya tidak mampu mengubah takdir.

    “Korban sempat ngelawan, tapi kemudian meninggal di tempat,” ungkapnya, menambahkan bahwa duel itu menunjukkan upaya korban menghadapi pelaku yang tidak dikenalnya.

    Meskipun pelaku kini berada di Rumah Sakit Kramat Jati untuk pemeriksaan kejiwaan, misteri yang menyelimuti motif di balik tindakan kejam ini masih menyisakan banyak tanya.

    Kapolsek melanjutkan, “Saat kami tanyakan motifnya, dia menjawab dengan hal-hal yang tidak relevan. Ini masih kita cek apakah dia termasuk dalam kategori orang dengan gangguan jiwa atau tidak.”

    Hasil dari pemeriksaan ini diharapkan bisa memberikan sedikit pencerahan mengenai alasan di balik pembunuhan yang begitu brutal.

    Sumber: Tribunnews Bogor

     

  • Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Pria Misterius di Kampung Ambon Jakbar

    Polisi Belum Bisa Pastikan Penyebab Tewasnya Pria Misterius di Kampung Ambon Jakbar

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra

    TRIBUNJAKARTA.COM, CENGKARENG – Polisi belum bisa memastikan terkait penyebab tewasnya pria yang jasadnya ditemukan di wilayah Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat.

    Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil autopsi terhadap jenazah pria berinisial O tersebut.

    “Sekarang jenazah masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati (Jakarta Timur) dalam proses autopsi,” kata Arfan saat dikonfirmasi, Selasa (15/4/2025).

    Tak hanya itu, Arfan juga belum membeberkan kondisi fisik mayat korban saat pertama kali ditemukan.

    “Keterangan lebih lanjut nanti ya. Akan diinfokan,” ujar Arfan menegaskan.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng, Ipda Aksan menyebut dugaan sementara terkait tewasnya pria tersebut akibat jatuh dari sepeda motor pada Senin (14/4/2025).

    Dugaan sementara itu didapatkan dari keterangan warga atau saksi di lokasi kejadian.

    “Menurutnya (warga) korban jatuh dari motor, naik motor. Setelah itu dia diangkat ke tempat duduk di dalam (rumah korban), sudah meninggal,” ujar Aksan.

    Namun, untuk penyebab pastinya masih harus menunggu hasil autopsi yang bakal dikeluarkan oleh RS Polri Kramat Jati.

    “Untuk sementara, kita belum bisa kasih kesimpulan. Mungkin nanti kalau ada hasilnya, mungkin bisa. 

    Jangan (menyebut) dibunuh atau benar-benar jatuh, kita belum tahu,” kata Aksan.
     
    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya
     
     
     
     

  • Polisi tunggu hasil autopsi pria yang ditemukan tewas di Kampung Ambon

    Polisi tunggu hasil autopsi pria yang ditemukan tewas di Kampung Ambon

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian masih menunggu hasil autopsi mayat seorang pria berinisial O yang ditemukan di Kampung Ambon, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Senin (14/4).

    “Sekarang jenazah masih di Rumah Sakit Polri, Kramat Jati (Jakarta Timur) dalam proses autopsi,” kata Kasat Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Barat AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dihubungi di Jakarta pada Selasa.

    Karena itu, pihak Kepolisian hingga kini belum dapat membeberkan penyebab tewasnya pria tersebut.

    Polisi juga belum membeberkan kondisi fisik mayat korban saat pertama kali ditemukan. “Keterangan lebih lanjut nanti ya. Akan diinfokan,” ujar Arfan.

    Kepala Unit Reserse Kriminal (Kanit Reskrim) Polsek Cengkareng, Ipda Aksan menyebutkan bahwa korban diduga sementara tewas akibat jatuh dari sepeda motor.

    Dugaan sementara itu didapatkan dari keterangan warga atau saksi di lokasi kejadian.

    “Menurut warga korban jatuh dari motor, naik motor. Setelah itu diangkat ke tempat duduk di dalam (rumah korban), sudah meninggal,” ujar Aksan.

    Kendati demikian, pihak Kepolisian belum dapat menarik kesimpulan pasti terkait penyebab tewasnya korban O.

    “Untuk sementara, kita belum bisa kasih kesimpulan. Mungkin nanti kalau ada hasilnya, mungkin bisa. Jangan (menyebut) dibunuh atau benar-benar jatuh, kita belum tahu,” katanya.

    Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025