kab/kota: Jati

  • Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Tanah Abang Jakpus, Barang Bukti 1 Kg Sabu Disita – Halaman all

    Polisi Tangkap Pengedar Narkoba di Tanah Abang Jakpus, Barang Bukti 1 Kg Sabu Disita – Halaman all

    Polda Metro Jaya menangkap Z dan menemukan barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram.

    Tayang: Sabtu, 3 Mei 2025 12:14 WIB

    HO/Polda Metro Jaya

    PENGEDAR NARKOBA DITANGKAP – Barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram (1 kilogram) dari tangan seorang pria berinisial Z. Tersangka ditangkap di pinggir Jalan Jati Baru Raya, Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA –  Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya mengungkap jaringan pengedar narkotika jenis sabu di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Informasi tersebut berasal dari laporan masyarakat mengenai aktivitas peredaran narkoba di kawasan tersebut.

    Menindaklanjuti laporan itu, polisi membuat tim untuk terjun ke lokasi.

    Tim yang dipimpin Kasubdit II Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya AKBP Ari Galang bergerak cepat melakukan penyelidikan di lokasi tersebut.

    Hasilnya, seorang pria berinisial Z ditangkap di pinggir Jalan Jati Baru Raya, Rabu (30/4/2025) sekitar pukul 18.30 WIB.

    Dalam proses penggeledahan, petugas menemukan barang bukti narkotika jenis sabu dengan total berat mencapai 1.018,36 gram.

    “Direktorat Narkoba Polda Metro Jaya berhasil mengungkap peredaran sabu seberat 1 kilogram lebih,” ujar AKBP Ari Galang dalam keterangan Sabtu (3/5/2025).

    “Tersangka Z diamankan di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat,” tambahnya.

    Polisi belum menjelaskan peran Z dalam jaringan pengedar narkotika itu.

    Polda Metro menyatakan masih terus mendalami jaringan peredaran narkotika ini.

    Seluruh barang bukti kini telah diamankan untuk kepentingan penyidikan lebih lanjut.

    “);
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:’2′,img:’thumb2′}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }
    else{
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    $(“#test3”).val(“Done”);
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else if (getLast > 150) {
    if ($(“#ltldmr”).length == 0){
    $(“#latestul”).append(‘Tampilkan lainnya’);
    }
    }
    }
    });
    });

    function loadmore(){
    if ($(“#ltldmr”).length > 0) $(“#ltldmr”).remove();
    var getLast = parseInt($(“#latestul > li:last-child”).attr(“data-sort”));
    $(“#latestul”).append(“”);
    $(“.loading”).show();
    var newlast = getLast ;
    if($(“#test3”).val() == ‘Done’){
    newlast=0;
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest”, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast + 1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;
    if(val.c_url) cat = “”+val.c_title+””;
    else cat=””;
    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    else{
    $.getJSON(“https://api.tribunnews.com/ajax/latest_section/?callback=?”, {start: newlast,section:sectionid,img:’thumb2′,total:’40’}, function(data) {
    $.each(data.posts, function(key, val) {
    if(val.title){
    newlast = newlast+1;
    if(val.video) {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = ” “;
    }
    else
    {
    var vthumb = “”;
    var vtitle = “”;
    }
    if(val.thumb) {
    var img = “”+vthumb+””;
    var milatest = “mr140”;
    }
    else {
    var img = “”;
    var milatest = “”;
    }
    if(val.subtitle) subtitle = “”+val.subtitle+””;
    else subtitle=””;

    $(“#latestul”).append(“”+img+””);
    }else{
    return false;
    }
    });
    $(“.loading”).remove();
    });
    }
    }

    Berita Terkini

  • 5
                    
                        Digaji Rp 1.000 Per Bulan, Karyawan Perusahaan Tekstil Ungkap Alasannya 
                        Regional

    5 Digaji Rp 1.000 Per Bulan, Karyawan Perusahaan Tekstil Ungkap Alasannya Regional

    Digaji Rp 1.000 Per Bulan, Karyawan Perusahaan Tekstil Ungkap Alasannya
    Tim Redaksi
    KARANGANYAR, KOMPAS.com –
    Bakdi (50), seorang karyawan perusahaan tekstil di Gempol, Jati, Jaten,
    Karanganyar
    , Jawa Tengah, mengalami nasib tragis setelah
    dirumahkan
    pada Februari 2025.
    Ia kini hanya menerima upah sebesar Rp 1.000 per bulan, meskipun telah bekerja di perusahaan tersebut sejak tahun 1995.
    Dalam perbincangan di rumah ketua Serikat Pekerja Kimia, Energi, Pertambangan, Gas Bumi dan Umum (SPKET), Danang Sugiyatno, pada Jumat (3/5/2025), Bakdi menjelaskan bahwa dirinya dirumahkan dengan alasan efisiensi.
    Bakdi mengaku telah bekerja di perusahaan tersebut sejak tahun 1995 di bagian weaving. Namun, pada Februari 2025, ia dirumahkan dengan alasan efisiensi.
    Sejak saat itu, status Bakdi di perusahaan menjadi tidak jelas. Ia masih berstatus sebagai karyawan, tetapi tidak lagi dipekerjakan.
    Ia juga tidak menerima pemutusan hubungan kerja (PHK) secara resmi. Karena kondisi tersebut, Bakdi hanya menerima gaji sebesar Rp 1.000 setiap bulan.
    “Hampir 30 tahun sejak 1995 – sekarang. Seribu rupiah baru tahun ini. Satu bulan dapat seribu. Alasan dibayar seribu itu dirumahkan dan juga tidak dipekerjakan di perusahaan, tidak diberhentikan. Istilahnya digantung,” jelasnya.
    Bakdi mengungkapkan bahwa kebijakan tersebut baru diterapkan perusahaan dalam setahun terakhir.
    Ia menyebutkan, ada sekitar 200 karyawan lain yang mengalami nasib serupa. Umumnya, para pekerja itu telah mengabdi selama 20 hingga 30 tahun.
    “Ada sekitar 200 orang, rata-rata sudah bekerja selama 20-30 tahun,” kata dia.
    Untuk memenuhi kebutuhan hidup, Bakdi kini beralih profesi menjadi buruh bangunan. Ia harus menafkahi istri dan seorang anak yang sedang menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
    Sementara itu, Danang Sugiyatno menyebutkan bahwa ada sekitar 100 orang di perusahaan tersebut yang juga melaporkan kejadian serupa. Mereka belum menerima surat PHK secara resmi.
    “Mereka itu belum di-PHK, jadi pembiaran. Status mereka itu mengambang,” ujarnya.
    Menurut Danang, para karyawan tersebut mulai dirumahkan sejak tahun 2024.
    Sebelumnya, mereka masih menerima gaji sebesar 25 persen sesuai dengan Surat Edaran Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Nomor 5 Tahun 1988. Namun, sejak September 2024 hingga Januari 2025, mereka hanya menerima gaji Rp 1.000 per bulan.
    “Rekan-rekan yang dibayar itu siap bekerja semua, tetapi perusahaan tidak mempekerjakan. Berarti harus dibayar
    full
    kecuali ada kesepakatan tertentu,” tegasnya.
    Kasus ini kini telah sampai pada tahap putusan di Pengadilan Hubungan Industrial (PHI) Semarang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan di Kemang sejak 2014

    Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan di Kemang sejak 2014

    Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan di Kemang sejak 2014
    Tim Redaksi

    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lippo Group mengaku sebagai pemilik sah lahan di Jalan Kemang Raya, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, sejak 2014. 
    Direktur Eksternal Lippo Group, Danang Kemayan Jati, mengatakan, pihaknya mengantongi Sertifikat Kepemilikan Tanah (SKT) dan dokumen pendukung lainnya atas lahan tersebut. 
    “Intinya, kami punya sertifikat resmi sejak 2014. Sudah sebelas tahun lahan itu jadi milik kami,” ujar Danang saat dihubungi, Jumat (2/5/2025).
    Danang menyebut, pihak yang menduduki lahan milik mereka itu bukanlah ahli waris seperti yang diklaim, melainkan kelompok preman yang mencoba mengambil alih aset perusahaan.
    Dia mengatakan, kelompok tersebut mulai menempati lahan yang terdiri dari tiga bangunan itu sejak Maret 2025.
    “Enggak ada ahli waris di sana. Itu preman semua,” ujar dia. 
    Danang menuturkan, saat bentrokan terjadi pada Rabu (30/4/2025) pagi, kuasa hukum perusahaan sempat mencoba melakukan negosiasi dan meminta agar lahan dikembalikan.
    Bahkan, perusahaan menawarkan kompensasi, namun hasilnya nihil. 
    “Kami sudah tawarkan kompensasi, tapi mereka tetap tidak mau pergi,” kata Danang.
    Ia menduga ada pihak-pihak tertentu yang memprovokasi kelompok tersebut untuk menduduki lahan.
    “Kami enggak tahu siapa yang menyuruh mereka. Bisa saja dari mafia tanah. Mafia bisa saja menyuruh orang mengaku sebagai ahli waris,” tambahnya.
    Menurut Danang, bentrokan bermula saat sekitar 20 orang perwakilan perusahaan yang datang ke lokasi diserang dari dalam area lahan menggunakan batu. Meski begitu, ia mengaku tidak mengetahui detail kejadian di lapangan.
    Polisi membenarkan adanya serangan yang dilakukan oleh kelompok yang mengaku sebagai ahli waris tersebut. 
    Kapolsek Mampang Prapatan Komisaris Aba Wahid Key mengatakan, kuasa hukum perusahaan dihalangi dan dilempari batu oleh kelompok tersebut hingga bentrokan tak terhindarkan.
    “(Kuasa hukum pemilik lahan) dihalangi oleh sekelompok orang yang menempati lahan dan mengaku sebagai ahli waris, lalu melempar batu ke arah luar. Akibatnya terjadi saling lempar,” ujar Aba.
    Polres Metro Jakarta Selatan kini telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dari total 27 orang yang diperiksa usai bentrokan. Mereka berasal dari pihak penyerang.
    Menurut Kanit Kriminal Umum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Igo Fazar Akbar, kelompok penyerang itu diduga merupakan orang bayaran.
    “Sepuluh orang yang ditetapkan sebagai tersangka berasal dari kelompok yang mengaku memiliki legalitas atau sertifikat lahan. Tapi dari hasil penyelidikan, mereka diduga orang bayaran,” kata Igo.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 9
                    
                        Bentrok Menegangkan di Kemang gara-gara Lahan, Kini Lippo Group Klaim Pemilik Sah 
                        Megapolitan

    9 Bentrok Menegangkan di Kemang gara-gara Lahan, Kini Lippo Group Klaim Pemilik Sah Megapolitan

    Bentrok Menegangkan di Kemang gara-gara Lahan, Kini Lippo Group Klaim Pemilik Sah
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Bentrok antardua kelompok terjadi di Jalan Kemang Raya, Bangka, Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, Rabu (30/4/2025) pukul 09.00 WIB.
    Dalam sebuah video yang beredar di media sosial, tampak sekelompok pria mengeluarkan senjata laras panjang dari bagasi sebuah mobil berwarna kuning yang terparkir di dekat lokasi.
    Begitu bagasi mobil terbuka, terlihat empat pria langsung mengambil senjata tersebut. Kemudian, mereka mengacungkan senjata laras panjang itu ke arah depan.
    Dalam video juga terdengar beberapa kali letusan yang diduga berasal dari senjata itu. Dari arah berlawanan, kelompok lawan tampak melempari batu kelompok yang membawa senjata laras panjang tersebut. 
    Kondisi itu membuat warga atau pengendara yang melintas di lokasi panik. Mereka membunyikan klakson kendaraan dan kondisi lalu lintas di sekitar lokasi sempat tersendat.
    Dalam kasus ini, Polres Metro Jakarta Selatan menangkap 25 orang. Namun, polisi menetapkan 10 orang tersangka.
    Dua kelompok yang bentrok terdiri dari kelompok yang mengaku sebagai ahli waris tanah, serta kelompok yang mengeklaim sebagai pemilik resmi lahan tersebut.
    Tersangka yang saat ini ditangkap polisi berasal dari kelompok yang mengeklaim sebagai pemilik lahan. Kelompok tersebut dinyatakan sebagai penyerang dalam kasus ini.
    “Dapat kami sampaikan bahwa 10 orang yang di belakang ini merupakan pihak yang mengaku memiliki legalitas atau sertifikat yang sah terhadap lahan tersebut,” ungkap Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Igo Fazar Akbar, Jumat (3/5/2025). 
    Adapun kelompok penyerang yang menjadi tersangka disebut sebagai penyedia jasa pengamanan yang disewa oleh pihak yang mengaku sebagai pemilik lahan.
    Polisi mengatakan, insiden tersebut merupakan aksi penyerangan yang sudah direncanakan oleh sekelompok orang bersenjata untuk mengambil alih lahan.
    “Ini mungkin kalau kita lihat daripada proses mereka sudah merencanakan untuk melakukan penyerangan itu,” kata Igo.
    Pelaku merencanakan penyerangan tersebut secara matang, mulai dari membeli senjata hingga mengumpulkan massa.
    Senjata yang dibeli di wilayah Jakarta itu diduga masih baru, terlihat dari warnanya yang masih pekat. Bahkan, masih ada stiker merek yang tertempel di badan senjata tajam berjenis parang.
    Polisi menduga, senjata-senjata itu sengaja dibeli khusus untuk aksi penyerangan ini.
    Sebanyak empat senapan angin jenis PVC dan tiga bilah senjata tajam jenis parang yang digunakan pelaku disita oleh polisi sebagai barang bukti.
    Penyerangan dimulai ketika tersangka Anis (42) bertemu dengan dua rekannya, AK (46) dan MAG (39), untuk merebut lahan tersebut.
    Para pelaku diketahui membawa sejumlah senjata yang disimpan di mobil berwarna kuning.
    Bentrokan antara kedua kelompok mulai pecah setelah salah seorang pelaku memukul tembok yang menjulang di depan lahan.
    Tindakan ini memicu kemarahan kelompok lain di balik tembok tersebut, yang kemudian membalas dengan melempar batu.
    Aksi saling serang ini berlangsung selama sekitar 10 menit, termasuk penggunaan senjata yang dikeluarkan dari dalam bagasi mobil.
    Setelahnya, kedua kubu saling menahan diri. Tak berselang lama, polisi datang untuk mengatur situasi.
    “Keributan berlangsung selama sekitar 10 menit sebelum massa dari kedua belah pihak membubarkan diri. Polisi segera bertindak dan mengamankan pelaku,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Murodih.
    Terbaru, Lippo Group mengeklaim sebagai pemilik sah lahan yang menjadi lokasi bentrokan tersebut. 
    Direktur Eksternal Lippo Group, Danang Kemayan Jati, menegaskan, pihak yang saat ini menempati lahan itu merupakan kelompok preman yang mencoba merebut hak milik perusahaan.
    “Enggak ada (ahli waris di sana). Itu preman semua,” ujar Danang saat dihubungi pada Jumat (2/4/2025).
    Menurut Danang, Lippo Group telah secara legal memiliki lahan tersebut sejak tahun 2014.
    Kepemilikan itu didukung oleh Surat Kepemilikan Tanah (SKT) dan sejumlah dokumen lain yang bahkan dibawa saat bentrokan terjadi.
    Ia menjelaskan, sekelompok orang yang mengaku sebagai ahli waris mulai menduduki lahan tersebut sejak Maret lalu.
    Pada hari bentrokan, kuasa hukum Lippo Group disebut telah berupaya melakukan negosiasi dan meminta agar lahan dikembalikan kepada pihak perusahaan.
    “Kami sudah akan kasih kompensasi segala macam, mereka enggak mau,” ungkapnya.
    Menurut Danang, bentrokan terjadi ketika sekelompok orang utusan perusahaan yang berjumlah sekitar 20 orang diserang dengan lemparan batu dari dalam area lahan.
    Kendati demikian, Danang mengaku tidak mengetahui detail serangan tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    IHSG akhir pekan ditutup menguat ikuti bursa kawasan Asia
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Jumat, 02 Mei 2025 – 19:14 WIB

    Elshinta.com – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat sore ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia.

    IHSG ditutup bertambah 48,93 poin atau 0,72 persen ke posisi 6.815,73. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 1,84 poin atau 0,24 persen ke posisi 763,35.

    “Kenaikan IHSG sejalan dengan kawasan bursa regional Asia yang bergerak menguat, dipengaruhi oleh harapan dari hubungan perdagangan Amerika Serikat (AS) dan China,” ujar Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus di Jakarta, Jumat.

    Dari mancanegara, China mengatakan sedang mempertimbangkan kemungkinan perundingan perdagangan setelah berbagai upaya penjangkauan oleh AS untuk memulai negosiasi tarif.

    Sebelumnya, China mengisyaratkan ketersediaan untuk terlibat dalam pembicaraan perdagangan dengan AS.

    Juru bicara Kementerian Perdagangan China mengatakan bahwa pejabat AS telah menghubungi beberapa kali melalui saluran yang relevan untuk memulai negosiasi tarif, yang meningkatkan sentimen pasar.

    Hal itu tentunya terupdate mengenai kemungkinan langkah menuju proses negosiasi mengenai masalah tarif, sehingga dapat meredakan ketegangan tarif.

    Dari dalam negeri, Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan inflasi April 2025 sebesar 1,17 persen secara bulanan, secara tahunan inflasi mencapai 1,95 persen, atau masih dalam kisaran target bank sentral sebesar 1,5 persen hingga 3,5 persen.

    Indeks manufaktur Indonesia April 2025 mengalami fase kontraksi, yang mana data Purchasing Managers’ Index (PMI) yang dirilis S&P Global menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur Indonesia pada April 2025 berada di level 46,7 dibandingkan dari bulan sebelumnya berada di level 52,4.

    Penurunan aktivitas itu seiring adanya penurunan tajam dalam volume produksi dan pesanan baru. Melemahnya data aktivitas manufaktur itu akan mengancam terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

    Pelaku pasar berharap peran pemerintah dalam memberikan stimulus dan juga berharap bank sentral memberikan ruang untuk pemangkasan suku bunga acuaanya.

    Dibuka menguat, IHSG betah di teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG masih betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham

    Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang baku yang menguat sebesar 1,41 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor properti yang masing-masing naik sebesar 21,24 persen dan 0,93 persen.

    Sedangkan, lima sektor menurun yaitu sektor barang konsumen primer turun paling dalam sebesar 0,66 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor teknologi yang masing-masing turun sebesar 0,28 persen dan 0,24 persen.

    Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JATI, UNTD, KONI, LEAD dan DKFT. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni SMIL, NAIK, PAMG, MEJA dan NINE.

    Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.182.274 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 20,12 miliar lembar saham senilai Rp11,87 triliun. Sebanyak 315 saham naik 305 saham menurun, dan 187 tidak bergerak nilainya.

    Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei menguat 378,39 poin atau 1,04 persen ke 36,830,69, indeks Shanghai melemah 7,62 poin atau 0,23 persen ke 3.279,03, indeks Kuala Lumpur menguat 2,27 poin atau 0,15 persen ke 1.542,49, dan indeks Strait Times menguat 12,63 poin atau 0,33 persen ke 3.845,714.

    Sumber : Antara

  • Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan di Kemang sejak 2014

    Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan yang Jadi TKP Bentrokan di Kemang Megapolitan 2 Mei 2025

    Lippo Group Klaim sebagai Pemilik Sah Lahan yang Jadi TKP Bentrokan di Kemang
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Lippo Group mengeklaim sebagai pemilik lahan di area terjadinya bentrokan di
    Jalan Kemang Raya
    , Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, pada Rabu (30/4/2025) pagi.
    Direktur Eksternal Lippo Group Danang Kemayan Jati menegaskan, orang yang menempati lahan itu tersebut adalah preman yang mencoba mengambil alih hak milik perusahaan.
    “Enggak ada (
    ahli waris
    di sana). Itu preman semua,” ucap Danang saat dihubungi, Jumat (2/4/2025).
    Ia menambahkan, Lippo Group telah memiliki lahan tersebut secara legal sejak 2014.
    Kepemilikan lahan dilengkapi dengan Surat Kepemilikan Tanah (SKT), dan dokumen lainnya yang dibawa pada saat terjadinya bentrokan.
    “Intinya tuh kami memiliki tanah itu. Ada sertifikatnya tahun 2014. Sudah sebelas tahun yang lalu
    lah
    ,” kata Danang.
    Sekelompok orang yang mengeklaim sebagai ahli waris tersebut mulai menduduki lahan yang memiliki tiga bangunan di dalamnya sejak Maret lalu.
    Pada hari terjadinya bentrokan, Danang mengaku kuasa hukum perusahaan berusaha untuk bernegosiasi dan meminta agar lahan tersebut diserahkan kembali.
    Danang mengungkapkan, perusahaan telah menawarkan kompensasi. Namun, tawaran tersebut ditolak.
    “Kami sudah akan kasih kompensasi segala macam, mereka enggak mau,” ungkapnya.
    Ia juga menyoroti adanya dugaan mafia yang memprovokasi sekelompok orang tersebut untuk menduduki lahan milik perusahaan dan mengaku sebagai ahli waris.
    “Kami enggak tahu aktor mana yang
    nyuruh
    duduki lahannya, enggak tahu dari mafia mana. Mafia kan bisa ngomong (sebagai) ahli waris,” katanya.
    Menurut Danang, bentrokan terjadi ketika sekelompok orang utusan perusahaan yang berjumlah sekitar 20 orang, diserang dengan lemparan batu dari dalam area lahan.
    Kendati demikian, Danang mengaku tidak mengetahui detail serangan tersebut.
    Sementara itu, Kapolsek Mampang Prapatan  Komisaris Aba Wahid Key menjelaskan, kuasa hukum perusahaan dihalangi oleh sekelompok orang yang mengeklaim sebagai ahli waris dengan cara melempari mereka.
    “(Kuasa hukum pemilik lahan) dihalangi oleh sekelompok orang yang menempati lahan tersebut yang mengaku selaku ahli waris dengan cara melempari ke arah luar lahan sehingga terjadi saling lempar batu,” kata Aba.
    Dalam perkembangan terbaru, Polres Jakarta Selatan telah menetapkan 10 orang sebagai tersangka dari total 27 orang yang diperiksa setelah kejadian tersebut.
    “Sepuluh orang yang di belakang ini merupakan dari pihak yang mengaku adanya memiliki legalitas ataupun sertifikat yang sah terhadap lahan tersebut,” ungkap Kanit Krimum Polres Metro Jakarta Selatan AKP Igo Fazar Akbar, Jumat (2/5/2025).
    Menurut polisi, kata Igo, kelompok penyerang dalam bentrokan di Jalan Kemang Raya itu diduga merupakan orang bayaran.
    Mereka disebut sebagai kelompok yang disewa oleh pihak yang mengaku memiliki legalitas atas lahan yang disengketakan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemberangkatan Jamaah Haji Kloter Perdana, Simak Dos and Donts dari Menag

    Pemberangkatan Jamaah Haji Kloter Perdana, Simak Dos and Donts dari Menag

    Jakarta:  Menteri Agama (Menag),  Nasaruddin Umar melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025 dengan pesan yang sarat makna. Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual menuju langit, yang penuh dengan kesucian dan pengorbanan.

    “Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujar Menag Nasaruddin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2025.

    Menag mengingatkan, tidak semua orang mendapat undangan dari Allah untuk berhaji. “Ratusan juta umat Islam di dunia, tetapi yang diundang hanya segelintir. Maka jagalah kesucian perjalanan ini, jangan sampai energi tersedot oleh hal-hal yang tidak perlu,” pesan Menag saat melepas 393  jemaah haji kloter pertama asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01).

    Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Dudy Purwagandhi, Kepala BPKH Fadhlul Imansyah, perwakilan Badan Penyelenggara Haji (BPH), serta Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito. 

    Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi kinerja Kemenag dan BPH yang telah bersinergi untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih baik. “Terima kasih atas kerja samanya untuk mewujudkan pelayanan haji yang semakin baik,” kata  Cucun.

    Ia juga mengingatkan jemaah agar senantiasa mendoakan para pemimpin bangsa di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci. “Bapak Ibu adalah duta bangsa. Jangan lupakan negeri ini dalam setiap doa,” ujarnya.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. 

    Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke Tanah Air.

    “Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya,” tegas Menkes.

    Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. “Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain,” tuturnya. 

    Ia juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji. 

    “Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

    Aturan dan Fasilitas Baru

    Menag mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengikuti aturan haji, termasuk soal visa. Ia menegaskan, tidak ada toleransi bagi jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi.

    Pemerintah juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan kemudahan dari otoritas Saudi, termasuk kemudahan akses rumah sakit. Hal ini merupakan hasil dari lobi-lobi yang panjang dan upaya diplomatik pemerintah Republik Indonesia. 

    “Alhamdulillah, dengan sistem pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan adanya pendampingan medis, angka kematian jemaah haji Indonesia tahun lalu menurun drastis dibanding tahun 2023,” jelas Menkes.

    Senada dengan Menkes, Menag pun menutup pesannya dengan ajakan untuk kerja sama semua pihak. “Mari kita jaga kekompakan. Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, tetapi haji adalah ibadah yang penuh tantangan. Dengan ikhtiar, doa, dan niat yang lurus, insya Allah, semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.

    Jakarta:  Menteri Agama (Menag),  Nasaruddin Umar melepas keberangkatan kloter pertama jemaah haji Indonesia tahun 2025 dengan pesan yang sarat makna. Dalam sambutannya, Menag menegaskan bahwa haji bukan sekadar perjalanan fisik, melainkan perjalanan spiritual menuju langit, yang penuh dengan kesucian dan pengorbanan.

    “Perjalanan haji ini bukan perjalanan biasa. Ini adalah perjalanan ke langit. Karena itu, perbaikilah niat, karena keikhlasan adalah vitamin paling kuat dalam menjalankan ibadah ini,” ujar Menag Nasaruddin di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Rabu, 1 Mei 2025.

    Menag mengingatkan, tidak semua orang mendapat undangan dari Allah untuk berhaji. “Ratusan juta umat Islam di dunia, tetapi yang diundang hanya segelintir. Maka jagalah kesucian perjalanan ini, jangan sampai energi tersedot oleh hal-hal yang tidak perlu,” pesan Menag saat melepas 393  jemaah haji kloter pertama asal embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG-01).
     
    Dalam kesempatan yang sama, hadir pula Wakil Ketua DPR RI Cucun Ahmad Syamsurijal, Menkes Budi Gunadi Sadikin, Menhub Dudy Purwagandhi, Kepala BPKH Fadhlul Imansyah, perwakilan Badan Penyelenggara Haji (BPH), serta Deputi Bidang Koordinasi Penguatan Karakter dan Jati Diri Bangsa Kemenko PMK Warsito. 

    Wakil Ketua DPR Cucun Ahmad Syamsurijal mengapresiasi kinerja Kemenag dan BPH yang telah bersinergi untuk mewujudkan penyelenggaraan haji yang lebih baik. “Terima kasih atas kerja samanya untuk mewujudkan pelayanan haji yang semakin baik,” kata  Cucun.

    Ia juga mengingatkan jemaah agar senantiasa mendoakan para pemimpin bangsa di tempat-tempat mustajab di Tanah Suci. “Bapak Ibu adalah duta bangsa. Jangan lupakan negeri ini dalam setiap doa,” ujarnya.

    Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan perhatian khusus terhadap kesehatan jemaah. Ia menyebutkan, pada tahun 2023 tercatat lebih dari 773 jemaah haji Indonesia wafat, mayoritas karena penyakit jantung dan paru. 

    Oleh karena itu, ia mengimbau jemaah menjaga kondisi sejak keberangkatan hingga pulang ke Tanah Air.

    “Bapak Ibu, kalau ingin berbuat baik, jagalah kesehatan. Karena jika banyak jemaah tidak sehat, dampaknya bukan hanya pada diri sendiri, tetapi juga pada jemaah haji Indonesia di masa depan. Kondisi tingkat kesehatan jemaah ini bisa berdampak pada pembatasan kuota dan kenaikan premi asuransi bagi jemaah selanjutnya,” tegas Menkes.

    Ia juga mengingatkan agar jemaah jangan sungkan menggunakan masker bila sudah merasa tidak fit. “Ini baik, agar jangan sampai menularkan kepada yang lain,” tuturnya. 

    Ia juga menyarankan agar jemaah senantiasa memantau kondisi kesehatannya. Menurutnya ada tiga indikator yang dapat menyebabkan serangan jantung, sebagai penyakit yang paling banyak menyebabkan kematian jemaah haji. 

    “Serangan jantung itu tidak muncul tiba-tiba, ada tiga indikatornya, yaitu darah tinggi, gula tinggi, kolesterol tinggi. Tiga indikator ini yang paling banyak memicu serangan jantung di tanah suci,” tambahnya.

    Aturan dan Fasilitas Baru

    Menag mengingatkan pentingnya disiplin dalam mengikuti aturan haji, termasuk soal visa. Ia menegaskan, tidak ada toleransi bagi jemaah yang tidak memiliki visa haji resmi.

    Pemerintah juga menyampaikan bahwa Indonesia mendapatkan kemudahan dari otoritas Saudi, termasuk kemudahan akses rumah sakit. Hal ini merupakan hasil dari lobi-lobi yang panjang dan upaya diplomatik pemerintah Republik Indonesia. 

    “Alhamdulillah, dengan sistem pemeriksaan kesehatan yang lebih ketat dan adanya pendampingan medis, angka kematian jemaah haji Indonesia tahun lalu menurun drastis dibanding tahun 2023,” jelas Menkes.

    Senada dengan Menkes, Menag pun menutup pesannya dengan ajakan untuk kerja sama semua pihak. “Mari kita jaga kekompakan. Kami sudah menyiapkan segala sesuatunya, tetapi haji adalah ibadah yang penuh tantangan. Dengan ikhtiar, doa, dan niat yang lurus, insya Allah, semua bisa berjalan lancar,” ujarnya.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (CEU)

  • Relasi Pemerintah-Buruh dalam “misteri” Marsinah hingga kini

    Relasi Pemerintah-Buruh dalam “misteri” Marsinah hingga kini

    Ya, kunci kematian Marsinah tetap penuh misteri selama puluhan tahun sejak 1995 hingga 2025 ini.

    Surabaya (ANTARA) – Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan dukungannya terhadap usulan agar aktivis buruh, Marsinah, diangkat sebagai Pahlawan Nasional yang mewakili kaum buruh.

    Hal ini disampaikan saat pidato peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Lapangan Monas, Jakarta Pusat (1/5/2025), sebagai respons atas aspirasi yang disampaikan para pimpinan serikat buruh.

    Kepala Negara pun meminta para pimpinan buruh untuk bermusyawarah dan mengajukan nama yang layak diusulkan, kemudian mereka menyampaikan, “Bagaimana kalau Marsinah, Pak?”.

    Presiden pun mendukung, asal seluruh pimpinan buruh yang mewakili kaum buruh pun mendukung Marsinah menjadi Pahlawan Nasional. Perwakilan serikat buruh yang hadir dalam peringatan Hari Buruh 2025, diantaranya Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Andi Gani Nena Wea.

    Selain itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) dan Presiden Partai Buruh Said Iqbal, Ketua Umum Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Pembaruan Jumhur Hidayat, Presiden Konfederasi Serikat Buruh Seluruh Indonesia (KSBSI) Elly Rosita Silaban, dan sebagainya.

    Ya, Marsinah yang dimaksud adalah sosok seorang aktivis buruh yang gigih memperjuangkan hak-hak pekerja di Indonesia pada saat Orde Baru, namun nasib atau tewasnya hingga kini masih menjadi misteri.

    Lahir pada 10 April 1969 di Nganjuk, Jawa Timur, ia bekerja sebagai buruh di sebuah pabrik arloji di PT Catur Putra Surya (CPS) Porong, Sidoarjo. Marsinah aktif memimpin aksi-aksi menuntut kenaikan upah dan perbaikan kondisi kerja.

    Pada awal Mei 1993, ia turut serta dalam mogok kerja bersama rekan-rekannya. Setelah aktif dalam berbagai aksi tersebut, Marsinah ditemukan meninggal dunia pada 8 Mei 1993.

    Fakta tewasnya Marsinah itu sejak ditemukan hingga kini masih saja tetap menjadi misteri, meski sejumlah nama disebut-sebut sebagai pelaku.

    Nama-nama itu adalah Suprayogi (satpam), Suwono (satpam), Widayat (bagian maintenance), dan Yudi Susanto (pimpinan PT CPS), yang dijadikan terdakwa kasus pembunuhan Marsinah yang awalnya dijatuhi hukuman antara 12 hingga 17 tahun penjara.

    Pimpinan PT CPS Porong dan anak buahnya itu menceritakan dirinya dijadikan terdakwa dengan tuduhan turut berkomplot menghabisi nyawa Marsinah, padahal mereka tidak tahu-menahu tentang pembunuhan buruh PT CPS itu. “Itu bohong, fitnah,” kata Yudi dalam sebuah persidangan.

    Ada juga oknum militer yang dijadikan terdakwa yakni Danramil Porong, Sidoarjo, Kapten Kusaeri. Ia diajukan ke Mahkamah Militer, karena dianggap bersalah, karena mengetahui kasus pembunuhan itu tapi membiarkan tindak pidana yang juga disetujui direksi PT CPS itu.

    Jasad Marsinah diketahui tergeletak di sebuah gubuk di pinggir sawah dekat hutan jati, di dusun Jegong, desa Wilangan, kabupaten Nganjuk, lebih 100 kilometer dari kos-nya di pemukiman buruh desa Siring, Porong.

    Misteri Perburuhan

    Ya, kunci kematian Marsinah tetap penuh misteri selama puluhan tahun sejak 1995 hingga 2025 ini. Tak pernah diketahui dengan pasti, siapa yang meletakkan mayatnya, siapa yang kebetulan menemukannya pertama kali, dan kapan tewasnya? Lalu, kenapa tewas?

    Namun, sejumlah terdakwa mengelak dengan apa yang disebutnya “skenario” peradilan, hingga para aktivis hak asasi pun menganugerahi “Yap Thiam Hien Award” bagi kegigihan Marsinah. Khalayak awam prihatin dan bersimpati membuka dompet sumbangan bagi keluarganya.

    Skenario peradilan yang disebut para terdakwa itu menggambarkan pertarungan berbagai kepentingan buruh-buruh, pengusaha, serikat buruh, lembaga swadaya masyarakat, birokrasi militer, kepolisian, dan sistem peradilan.

    Marsinah anak kedua dari tiga bersaudara yang semuanya perempuan, Marsini kakaknya dan Wijiati adiknya, lahir dari pasangan Astin dan Sumini di desa Nglundo, kecamatan Sukomoro, kabupaten Nganjuk.

    Ibunya meninggal saat ia berusia 3 tahun (lahir 1968) dan adiknya Wijiati berumur 40 hari. Ayahnya kemudian menikah lagi dengan Sarini, perempuan dari desa lain. Sejak itulah Marsinah kecil diasuh neneknya, Paerah, yang tinggal bersama paman dan bibinya, Suraji-Sini.

    Meskipun kepandaiannya biasa-biasa saja, tapi teman-teman dan gurunya di SD Negeri Nglundo menilainya rajin, minat bacanya cukup tinggi, sikapnya kritis dan tanggungjawabnya menonjol. Setiap tugas sekolah selalu tuntas. Jika ada yang kurang jelas, tak segan ia mengacungkan tangan meminta penjelasan guru.

    Selepas SMA Muhammadiyah dengan bantuan biaya seorang pamannya, cita-citanya untuk melanjutkan ke Fakultas Hukum pun kandas, karena keluarganya tak mampu membiayai kuliah. Tak ada pilihan lain kecuali mencari lapangan kerja di kota besar.

    Tahun 1989, ia ke Surabaya, menumpang di rumah kakaknya, Marsini, yang sudah berkeluarga. Setelah berkali-kali melamar kerja ke berbagai perusahaan, akhirnya Marsinah diterima bekerja pertama kali di pabrik plastik SKW kawasan industri Rungkut. Gajinya jauh dari cukup. Untuk memperoleh tambahan penghasilan ia nyambi jualan nasi bungkus di sekitar pabrik seharga Rp150/bungkus.

    Akhirnya, tahun 1990, Marsinah bekerja di PT Catur Putra Surya (CPS), Rungkut, meski sebelumnya sempat bekerja di sebuah perusahaan pengemasan barang. Urbanisasi, berdagang untuk penghasilan tambahan, dan berpindah kerja dari satu pabrik ke pabrik lainnya untuk mendapatkan upah yang lebih layak, merupakan kisah klasik buruh perempuan di Jawa sejak awal dasawarsa 1980-an.

    Di pabrik pembuatan arloji di Rungkut, Surabaya, dengan beberapa kawannya, Marsinah menuntut berdirinya unit serikat pekerja formal (SPSI). Tuntutan inilah mungkin membuatnya dipindah pihak manajemen ke pabrik PT CPS lainnya di Porong, Sidoarjo pada awal tahun 1992.

    Sejak akhir dasawarsa 1980-an, kebijakan upah buruh murah dari pemerintah dan industrialisasi berorientasi ekspor mendorong sengketa perburuhan meluas, sehingga pemogokan dan aksi buruh meningkat luar biasa sejak awal 1990-an untuk meningkatkan posisi tawar mereka.
    Dalam konteks Orde Baru, tuntutan buruh PT CPS pada akhir April 1993 dan pemogokan buruh PT CPS pada 3-4 Mei 1993 itu berujung “tewasnya” Marsinah.

    Informasi Labfor menyebut Marsinah semula protes pemaksaan tanda tangan PHK untuk 13 rekannya kepada Pasi Intel Kodim 0816 Sidoarjo pada larut malam, namun kondisi Marsinah yang capek dan belum makan, membuat interogasi yang emosional menyebabkannya pingsan dan ternyata tewas, lalu ada “misteri” jenazahnya ditemukan di hutan (Nganjuk).

    Kini, namanya dikenang sebagai simbol pejuang keadilan para pekerja, terutama setiap Hari Buruh Internasional, sehingga Presiden Prabowo yang dikenal sebagai figur nasionalis pun melakukan perubahan relasi pemerintah-buruh, seperti menaikkan upah minimum, mengakui peran pekerja informal seperti ojek online, membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh, meratifikasi Konvensi ILO 188, dan “kontrak politik” lainnya.

    Copyright © ANTARA 2025

  • Mengagumkan, Intip Keindahan 3 Gunung di Bali dari Puncak Batur

    Mengagumkan, Intip Keindahan 3 Gunung di Bali dari Puncak Batur

    Lebih lanjut Dewa mengatakan jika ingin mendaki melalui jalur ini berada di bagian timur Gunung Batur. “Jalur ini bisa mendapatkan tiga titik pemandangan. Kalau pengunjung tidak kuat sampai puncak ada dua titik yang lainnya untuk menikmati pemandangan juga,” ungkapnya.

    Menurutnya jalur menuju puncak Gunung Batur terdapat tiga jalur lain selain via Toya Bungkah. Di antaranya jalur Culali atau Bukit Mentik yang memiliki rute terpanjang di antara jalur lainnya. Pintu maauk jalur ini berada di jalur puncak utama, tidak disarankan melakukan pendakian saat gelap lantaran kondisi jalur tersebut berpasir.

    Pendakian melalui Serongga yang memilik trek sama seperti jalur via Toya Bungkah. Sementara itu, jalur keempat via Pasar Agung atau pendakian tersingkat. Jalur pendakian darinPura Jati menuju Pura Pasar Agung dan bisa memulai dari sana. Kondisi jalur terjal penuh bebatuan namun jalur ini menjadi jalur tersingkat. 

  • Serat Munasihat Jati, Kitab Tasawuf Jawa yang Menggabungkan Spiritualitas dan Pengobatan Tradisional

    Serat Munasihat Jati, Kitab Tasawuf Jawa yang Menggabungkan Spiritualitas dan Pengobatan Tradisional

    Naskah-naskah ini berisi berbagai pengetahuan tentang ramuan herbal, cara mendiagnosa penyakit berdasarkan hari kelahiran seseorang, dan petunjuk tentang pengobatan yang bersifat spiritual. Sebagai kitab tasawuf, Serat Munasihat Jati tidak hanya membahas fisik tetapi juga keseimbangan spiritual.

    Misalnya, terdapat peringatan bahwa mengonsumsi makanan berduri dapat membuat seseorang mudah terluka, baik secara fisik maupun nasib. Naskah-naskah Jawa kuno, termasuk Serat Munasihat Jati, menjadi sumber pengetahuan autentik tentang pengobatan tradisional.

    Berbagai kitab pengobatan Jawa kuno seperti Boekoe Primbon Djampi Djawi dan Serat Primbon Djawi telah mengklasifikasikan penyakit ke dalam beberapa kelompok. Pengelompokan ini mencakup penyakit umum seperti demam, cacingan, dan kejang yang sering ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

    Pengobatan tradisional Jawa banyak mengandalkan jamu. Ramuan herbal ini telah digunakan sejak abad ke-7.

    Relief di Candi Borobudur dan Prambanan menunjukkan bahwa tradisi ini sudah ada sejak zaman kerajaan. Kelebihan jamu antara lain efek samping rendah dan kandungan multi-farmakologi. Contohnya, alang-alang bisa digunakan untuk membersihkan darah, mengobati penyakit kelamin, hingga luka kurap.

    Penulis: Ade Yofi Faidzun