kab/kota: Jagakarsa

  • Ini model penyamaran penjual narkoba di Jaksel

    Ini model penyamaran penjual narkoba di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Modus peredaran dan penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) di Jakarta Selatan (Jaksel) antara lain disamarkan dengan menjual kopi dan kosmetik untuk mengelabui warga sekitar.

    “Jadi, dari dua titik ini dari tempat warung kopi (warkop) kontainer, kita temukan ada beberapa jenis narkoba,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Murodih mengatakan dalam warkop itu ditemukan tujuh butir psikotropika jenis sabu-sabu dengan berat satu miligram (mg), tujuh butir sabu-sabu dua mg dan satu telepon seluler.

    Kemudian, pihaknya juga menemukan peredaran narkoba di toko kosmetik dengan menyamarkan 12 butir obat-obatan yang dibungkus plastik bening.

    “Sehingga kita tangkap termasuk dua penjaga toko,” ucapnya.

    Dalam peredarannya, narkoba tersebut diperjualbelikan dengan harga Rp15 ribu hingga Rp30 ribu per butirnya.

    Sebelumnya, polisi menangkap dua pelaku berinisial A dan AA terduga pengedar narkoba di Jagakarsa dan Pasar Minggu Jakarta Selatan.

    Keduanya ditangkap pada Kamis (18/9) yang berawal dari pengaduan masyarakat pada hari itu juga.

    BNN RI mencatat Jakarta menjadi titik episentrum peredaran gelap narkoba dengan tingkat prevalensi penyalahguna mencapai 3,3 persen atau setara dengan 132 ribu jiwa hingga awal 2025.

    Berdasarkan data dan pemetaan yang dilakukan, terdapat 112 kawasan rawan narkoba di Provinsi DKI Jakarta.

    Sebagai bentuk penanganan, BNN Provinsi menyampaikan saat ini terdapat empat klinik yang diketahui telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 1.150 penyalahguna di DKI Jakarta.

    Kemiskinan dimanfaatkan oleh para bandar untuk membentuk patron-patron sosial baru.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Polisi bekuk dua pengedar narkoba di Jaksel

    Polisi bekuk dua pengedar narkoba di Jaksel

    Jakarta (ANTARA) – Kepolisian membekuk dua pria terduga pengedar narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya (narkoba) berinisial AA dan A di Jagakarsa dan Pasar Minggu, Jakarta Selatan (Jaksel).

    “Dari hasil penyidikan, ada dua tempat ditemukan dan barang itu disalahgunakan dalam artian menjual psikotropika tanpa izin,” kata Kasi Humas Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Murodih kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

    Murodih mengatakan penangkapan itu terjadi pada Kamis (18/9), setelah adanya pengaduan masyarakat pada hari itu juga.

    Kemudian, dari informasi masyarakat pula target pembeli narkoba tersebut yakni anak sekolah hingga orang dewasa.

    Saat polisi mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), pihaknya mendapatkan sejumlah barang bukti, namun tidak melihat adanya kegiatan jual beli barang haram tersebut.

    “Memang informasi dari masyarakat itu diperjualbelikan. Namun pada saat kita datang ke TKP, di sana tidak kita temukan jual beli. Namun ada barang yang kita dapatkan,” ucapnya.

    Nantinya, polisi akan terus mengembangkan kasus tersebut hingga diharapkan bukti terkumpul untuk menjadikan pelaku berstatus tersangka.

    Sementara, Kasat Narkoba Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Prasetyo Noegroho mengatakan pihaknya rutin menggencarkan sosialisasi pencegahan penggunaan narkoba.

    “Kami terus menggencarkan sosialisasi bahaya terkait narkoba, salah satunya di Kampung Tangguh, Pondok Labu, Cilandak,” ucap Prasetyo.

    Dikatakan sosialisasi itu ditujukan kepada mahasiswa Sekolah Tinggi Kesehatan (Stikes Fatmawati), Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan.

    BNN RI mencatat Jakarta menjadi titik episentrum peredaran gelap narkoba dengan tingkat prevalensi penyalahguna mencapai 3,3 persen atau setara dengan 132 ribu jiwa hingga awal 2025.

    Berdasarkan data dan pemetaan yang dilakukan, terdapat 112 kawasan rawan narkoba di Provinsi DKI Jakarta.

    Sebagai bentuk penanganan, BNN Provinsi menyampaikan saat ini terdapat empat klinik yang diketahui telah memberikan layanan rehabilitasi kepada 1.150 penyalahguna di DKI Jakarta.

    Kemiskinan dimanfaatkan oleh para bandar untuk membentuk patron-patron sosial baru.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Edy Sujatmiko
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Warga deklarasikan “Kampung Sehat Siaga Obesitas dan Diabetes”

    Warga deklarasikan “Kampung Sehat Siaga Obesitas dan Diabetes”

    Jakarta (ANTARA) – Sejumlah warga dari dua kampung di Jakarta mendeklarasikan “Kampung Sehat Siaga Diabetes dan Obesitas” untuk mendukung penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), termasuk tidak mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan (MBDK).

    Ketua RW 03, Kelurahan Kebon Pala, Jakarta Timur, Agus Hermawan di Jakarta, Rabu, mengatakan kesehatan itu penting dan mahal harganya, maka warga kompak untuk mendeklarasikan “Kampung Sehat Siaga Obesitas dan Diabetes”

    “Deklarasi ini sebagai wujud komitmen mencegah diabetes dan obesitas,” kata Agus usai deklarasi.

    Selain itu, Agus menyampaikan apresiasi kepada Forum Warga Kota (FAKTA) Indonesia yang terus melakukan pendampingan, mulai dari komitmen “Kampung Tanpa Rokok” hingga “Kampung Sehat Siaga Diabetes dan Obesitas”.

    “Dengan edukasi yang dilakukan FAKTA untuk mengajak masyarakat lebih hidup sehat. Kami sangat mendukung segera diterapkannya cukai MBDK,” ujarnya.

    Deklarasi juga dilakukan oleh warga Kelurahan Cipedak. Mereka menyatakan bahwa siap menjadikan kampungnya bebas dari konsumsi MBDK.

    Tenaga kesehatan Puskesmas Cipedak, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Nurul Chairani mengungkapkan, prevalensi kasus diabetes dan obesitas di wilayahnya cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya.

    Dia sangat senang hari ini warga di RW 03 dan 06, Kelurahan Cipedak, bisa mendeklarasikan “Kampung Sehat Siaga Diabetes dan Obesitas”. “Sebagai pembina tentu saya akan terus memberikan pendampingan dan edukasi kepada masyarakat,” katanya.

    Ketua FAKTA Indonesia Ari Subagyo menjelaskan, selain di Jakarta, “Kampung Sehat Siaga Diabetes dan Obesitas” juga sudah dideklarasikan di Bekasi, Bogor, Yogya dan Solo.

    FAKTA Indonesia berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) setempat agar gerakan “Kampung Sehat Siaga Diabetes dan Obesitas” ini bisa semakin masif.

    “PKK juga merupakan garda terdepan yang bisa melakukan sosialisasi dan edukasi pentingnya warga menjaga kesehatan. Sebab, kader PKK ada hingga di tingkat RT,” katanya.

    Ia menambahkan, pemerintah perlu segera menerapkan cukai MBDK sebagai langkah preventif memberikan perlindungan kepada warga, khususnya anak-anak dari mengonsumsi MBDK.

    “Penerapan cukai MBDK ini penting sebagai salah satu aksi nyata melindungi generasi emas Indonesia 2045 dengan sumber daya manusia yang sehat,” ujar Ari.

    Pewarta: Khaerul Izan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 September 2025

    Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito Megapolitan 24 September 2025

    Melihat Pembangunan Sentra Fauna Lenteng Agung, Lokasi Relokasi Pedagang Pasar Barito
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com –
    Pembangunan Sentra Fauna di Lenteng Agung, Jagakarsa, Jakarta Selatan, hampir rampung.
    Proyek yang berdiri di atas lahan seluas 7.000 meter persegi ini disiapkan sebagai lokasi relokasi pedagang Pasar Burung Barito yang akan terdampak proyek pembangunan Taman Bendera Pusaka.
    Hingga Selasa (23/9/2025), pembangunan khusus kios di Sentra Fauna sudah mencapai 70 persen.
    Sebanyak 104 dari 125 kios siap ditempati setelah pemasangan
    rolling door
    , sementara 21 kios lainnya masih dalam proses pembangunan.
    “Kalau kios sih sudah mencapai 70 persen, tapi kalau secara keseluruhan belum,” kata Parulian ditemui saat memantau pembangunan di lokasi, Selasa.
    Adapun pembangunan sarana dan prasarana lainnya masih akan berlangsung hingga Desember mendatang. Sementara itu, pembangunan Taman Bendera Pusaka akan dimulai pada Oktober mendatang.
    Menurut Parulian, sebanyak 97 dari 125 kios disediakan khusus untuk pedagang Pasar Burung Barito, terdiri dari 66 kios burung, 19 kios kuliner, dan 12 kios buah. Sisanya, 28 kios akan dikelola warga setempat.
    “(Sebanyak) 125 kios ini sebagian dari pindahan dari Barito, sebagian untuk warga yang ada di sini,” ujarnya.
    Ia menyebutkan, pedagang yang akan direlokasi telah menandatangani surat pernyataan persetujuan pindah.
    “Kalau sesuai yang kemarin sudah menandatangani surat, maunya mereka pindah ke sini, ditampung nanti di sini,” tambahnya.
    Untuk menghindari monopoli, setiap pedagang hanya diperbolehkan menempati satu kios. Pedagang hewan juga hanya boleh menjual hewan, sedangkan kebutuhan pakan akan dipusatkan di area khusus.
    Di bagian ujung lahan, terdapat kebun warga yang dikelola Kelompok Tani (Poktan) LA Seven RW 007 Lenteng Agung. Parulian menegaskan kawasan hijau tersebut tidak akan terganggu pembangunan.
    “Untuk Poktan yang dikelola RW di sini, itu tetap ada,” tegasnya.
    Wali Kota Jakarta Selatan M. Anwar mengusulkan agar kebun itu ditata lebih baik, dengan tambahan fasilitas seperti greenhouse.
    Bahkan, kebun yang terlihat asri itu juga diusulkan Walikota Jakarta Selatan, M. Anwar, untuk ditata lebih bagus lagi.
    “Dan seperti yang disampaikan Pak Wali nanti, untuk Poktannya akan dibuat lebih bagus, green house dan dibentuknya,” ujar Parulian.
    Hal ini disambut gembira oleh pembina kebun, Yuniono.

    Alhamdulillah
    , dengan dukungan Pak Wali Kota dan Camat, tempat itu tidak diganggu,” katanya.
    Yuniono bersyukur karena kebun yang ia bina bersama warga RW 007 itu adalah bagian dari kerjasama dengan Koperasi Garudayaksa Nusantara (KGN).
    “Karena ini adalah program pemerintah dan saya juga sudah kerja sama dengan KGN yang miliknya Pak Prabowo sedang dikembangkan menjadi Koperasi Desa Merah Putih,” ujarnya.
    Meski pemerintah menyebut mayoritas pedagang setuju pindah, sejumlah pedagang Pasar Burung Barito membantah.
    “Datanya dari mana? Enggak ada yang setuju sih. Semuanya enggak ada yang setuju dipindahkan ke sana,” kata Yuli (45), seorang pedagang, di Pasar Barito.
    Tugiran (60), pedagang lainnya, mengaku lokasi Sentra Fauna tidak meyakinkan untuk berdagang karena berada di dataran lebih rendah dari badan jalan.
    “Lihat lokasi di sana tuh enggak memungkinkan. Kami sama saja bunuh diri di sana, karena tempatnya ketutup begitu,” ucapnya.
    Ia khawatir harus memulai kembali usaha dari nol jika pindah.
    “Kalau di sini kami bertahan, masih ada lah sedikit-sedikit dapat buat anak sekolah. Kalau di sana itu, saya yakin ya dua bulan atau berapa tahun pun belum bisa. Karena ibaratnya itu kan dari nol,” kata Tugiran.
    Para pedagang berharap dapat bertemu langsung dengan Gubernur Jakarta Pramono Anung untuk mencari solusi terbaik.
    Relokasi pedagang dilakukan untuk memberi ruang pembangunan Taman Bendera Pusaka, proyek ruang terbuka hijau (RTH) baru yang akan menggabungkan Taman Leuser, Taman Ayodhya, dan Taman Langsat.
    Proyek yang ditargetkan selesai pada Desember 2025 ini diharapkan menjadi simbol identitas baru Jakarta sebagai Ibu Kota ASEAN, mengingat gedung Sekretariat ASEAN berada di kawasan tersebut.
    “Jadi, ini adalah untuk menjadikan kawasan Blok M sebagai pusat transportasi dan perbelanjaan, dan yang kedua sebagai City ASEAN,” kata Wali Kota Jakarta Selatan, M. Anwar.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pembangunan kios Sentra Fauna Lenteng Agung capai 80 persen

    Pembangunan kios Sentra Fauna Lenteng Agung capai 80 persen

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan melaporkan pembangunan fisik kios Sentra Fauna di Jalan Lenteng Agung, Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, yang akan menjadi tempat relokasi pedagang Barito telah mencapai 80 persen.

    “Pembangunan kios secara fisik sudah mencapai 80 persen,” kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Muhammad Anwar saat meninjau progres pembangunan fisik kios Sentra Fauna Lenteng Agung di Jakarta, Selasa.

    Sementara itu, lanjut dia, progres keseluruhan Sentra Fauna Lenteng Agung mencapai sekitar 50 persen.

    Dia pun mengharapkan agar pengerjaan proyek tersebut tidak hanya berjalan cepat, tetapi juga rapi sehingga pedagang merasa nyaman saat berjualan di kios baru mereka itu.

    Dia membeberkan dari total 125 kios yang dibangun untuk menjadi tempat pedagang pasar burung Barito, sebanyak 104 kios di antaranya sudah dilengkapi dengan dinding, sedangkan 15 kios lainnya baru dipasangi pondasi dan enam kios lainnya masih dalam persiapan untuk pemasangan pondasi.

    Pembangunan kios-kios tersebut diharapkan selesai pada akhir September 2025.

    “Sementara, untuk tahap penyelesaian keseluruhan pembangunan, termasuk prasarana, gerbang, turap, tangga, taman dan fasilitas lainnya, diperkirakan akan selesai pada Desember 2025,” tutur Anwar.

    Seperti diketahui, Sentra Fauna Jakarta di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, nantinya bukan hanya sekadar pasar hewan, tetapi juga menjadi pusat edukasi fauna dan UMKM modern.

    Kawasan Lenteng Agung dipilih karena tersedia lahan kosong milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta yang strategis serta dekat dengan angkutan umum stasiun KRL Lenteng Agung dan jalan tol.

    Sentra Fauna Jakarta dibangun di atas lahan seluas 7.500 meter persegi (m²). Dari total luas tersebut, sekitar 2.000 m² akan dialokasikan sebagai tempat relokasi pedagang dari Lokasi Sementara (Loksem) JS 25, JS 26 dan JS 30.

    Secara keseluruhan, terdapat 125 kios yang terbagi dalam tiga zona utama, yakni 73 kios pedagang burung, 12 kios pedagang buah dan 40 kios pedagang kuliner.

    Fasilitas yang dibangun di lokasi tersebut meliputi kios permanen, area parkir, ruang edukasi serta sarana penunjang lain yang mendukung ekosistem bisnis higienis, ramah lingkungan dan nyaman.

    Selain sebagai pasar, Sentra Fauna Jakarta juga akan difungsikan sebagai ruang publik yang higienis dan ramah keluarga sehingga menjadi daya tarik baru yang mampu mendatangkan lebih banyak pelanggan dari pada di Barito.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • PMI berkomitmen tiba di lokasi bencana maksimal enam jam

    PMI berkomitmen tiba di lokasi bencana maksimal enam jam

    Jakarta (ANTARA) – Palang Merah Indonesia (PMI) berkomitmen bahwa sampai di lokasi bencana maksimal enam jam sebagai upaya penanganan dan penyelamatan warga terdampak bencana.

    “Bagaimana menangani kebencanaan kita mempunyai prinsip enam jam sampai, dimana bencana itu, maka relawan PMI harus ada di tempat tempat kebencanaan, dibutuhkan kecepatan dan pengabdian,” kata Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla dalam apel HUT ke-80 PMI di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.

    JK mengatakan kehadiran PMI sangat dibutuhkan masyarakat terutama di wilayah bencana.

    Menurut dia, dengan waktu tersebut diharapkan PMI mampu menangani kebencanaan, memberikan bantuan dan meningkatkan layanan kesehatan.

    JK juga menyinggung bencana banjir bandang di Bali beberapa waktu akibat kerusakan lingkungan.

    Pihaknya menegaskan bahwa PMI juga berkomitmen menanam pohon secara besar-besaran sebagai upaya menanggulangi kerusakan lingkungan di Indonesia.

    “Kerusakan lingkungan, di Bali kemarin banjir karena hampir semua hulu sungai dibikin villa ataupun usaha lainnya karena itu salah satu program utama juga ialah memperbaiki lingkungan masyarakat dengan menanam pohon secara besar-besaran. Semua PMI daerah harus seperti itu,” ucapnya.

    Sementara itu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PMI Pusat, AM Fachir mengatakan, bahwasanya peringatan HUT yang dilakukan di 497 markas PMI se-Indonesia ini menjadi momentum untuk memperkuat semangat kemanusiaan.

    “Hari ini dari Papua sampai Aceh semua melaksanakan kegiatan yang sama dan tema yang sama. Semua itu dilakukan untuk menebarkan kebaikan, dengan berbagi, menolong, dan peduli, kita bisa memperkuat persatuan bangsa melalui kemanusiaan,” ucap Fachir.

    Dia menuturkan, dengan HUT ke-80 ini tentunya kepada seluruh pengurus, relawan dan lainnya untuk berpedoman pada tugas PMI yakni menyediakan kebutuhan darah nasional, menangani berbagai bencana dan memberikan pelayanan kesehatan dan sosial.

    Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 dengan mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kampanye #Tebarkan Kebaikan.

    Puncak peringatan secara nasional berlangsung di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan yang diisi dengan berbagai aksi nyata untuk masyarakat, diantaranya pemeriksaan kesehatan gratis (golongan darah, gula darah, kolesterol, dan tekanan darah) untuk 500 orang; edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada 250 siswa SDN Ciganjur 02 Pagi.

    Kemudian, sosialisasi pertolongan pertama dan kebersihan lingkungan bagi warga sekitar sekolah; serta penanaman 800 bibit pohon buah produktif dan penebaran 500 benih ikan air tawar di kawasan waduk.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • HUT PMI, Jusuf Kalla targetkan 5 juta kantong darah selama 2025

    HUT PMI, Jusuf Kalla targetkan 5 juta kantong darah selama 2025

    Jakarta (ANTARA) – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla menargetkan sebanyak 5 juta kantong darah selama 2025 pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 PMI.

    “Karena kita salah satunya diberikan mandat oleh negara untuk mengumpulkan setidaknya 5 juta kantong darah setiap tahun. Ini merupakan usaha keras luar biasa menyentuh masyarakat dan untuk membantu orang yang membutuhkan,” kata Jusuf Kalla dalam apel HUT PMI ke-80 di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu.

    Pria yang akrab disapa JK itu menyoroti sejarah PMI yang didirikan satu bulan setelah Indonesia merdeka yakni 17 September 1945.

    Dia menilai pada masa perjuangan itu perlu adanya netralitas untuk mengatasi masalah kemanusiaan, maka PMI didirikan.

    Lebih lanjut, dia juga menyebutkan pentingnya kegiatan donor darah bagi kesehatan maupun kebutuhan di masyarakat.

    “Karena itu donor darah terbuka 24 jam selama setahun penuh, tidak ada istirahat untuk petugas-petugas palang merah untuk memenuhi kebutuhan orang yang sakit, orang yang luka-luka dan sebagainya. Inilah tugas mereka 24 jam selama 365 hari,” ucapnya.

    Sementara itu, Ketua Pengurus PMI DKI Jakarta, Beky Mardani menyampaikan apresiasinya atas dedikasi para pegawai dan dukungan masyarakat.

    “Penghargaan ini bentuk terima kasih kami kepada para pegawai yang telah mendedikasikan hidupnya untuk kemanusiaan. HUT ke-80 PMI kami rayakan dengan kolaborasi, karena kebaikan hanya bisa diperluas bila dikerjakan bersama,” ucap Beky.

    Palang Merah Indonesia (PMI) memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 dengan mengajak masyarakat untuk bergabung dalam kampanye #TebarkanKebaikan.

    Puncak peringatan secara nasional itu berlangsung di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan, pada Rabu.

    Kegiatan peringatan diisi dengan berbagai aksi nyata untuk masyarakat, di antaranya, pemeriksaan kesehatan gratis (golongan darah, gula darah, kolesterol, dan tekanan darah) untuk 500 orang; edukasi perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada 250 siswa SDN Ciganjur 02 Pagi.

    Kemudian, sosialisasi pertolongan pertama dan kebersihan lingkungan bagi warga sekitar sekolah; serta penanaman 800 bibit pohon buah produktif dan penebaran 500 benih ikan air tawar di kawasan waduk.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Syaiful Hakim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Soroti Banjir di Bali, Jusuf Kalla: Vila Dibangun di Atas Sungai
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        17 September 2025

    Soroti Banjir di Bali, Jusuf Kalla: Vila Dibangun di Atas Sungai Megapolitan 17 September 2025

    Soroti Banjir di Bali, Jusuf Kalla: Vila Dibangun di Atas Sungai
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Presiden Republik Indonesia ke-10 dan 12, sekaligus Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla (JK), menyoroti banjir yang melanda Bali pada Rabu (10/9/2025) lalu.
    “Di Bali banjir kemarin karena hampir semua hulu sungai dibikin villa atau apapun usaha-usaha. Dan di mana banyak daerah seperti itu,” ujar Jusuf Kalla saat memberikan amanat upacara HUT ke-80 Palang Merah Indonesia, di Waduk Brigif, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Rabu (17/9/2025).
    Menurut JK, banjir di Bali adalah dampak dari kerusakan lingkungan.
    “Pengalaman kita, bencana banyak diakibatkan karena kerusakan lingkungan,” kata JK 
    Salah satu upaya untuk menangani kerusakan lingkungan yang bisa dilakukan menurut JK adalah penanaman pohon dalam skala besar.
    Palang Merah Indonesia (PMI) pun ikut mengambil langkah menanam pohon yang dilakukan di seluruh Indonesia untuk menambah lahan hijau.
    “Karena itu, salah satu program utama juga ialah memperbaiki lingkungan masyarakat dengan cara menanam pohon dan secara besar-besaran. Karena semua PMI daerah harus mempunyai upaya seperti itu,” ujar dia.
    Diketahui, bencana banjir yang melanda Bali pada Rabu, 10 September 2025, dini hari telah menelan korban jiwa, serta menimbulkan kerusakan material yang cukup besar.
    Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bali mencatat hingga Jumat, 12 September 2025, pukul 06.00 WITA, jumlah korban meninggal dunia akibat banjir besar yang melanda Pulau Bali mencapai 18 orang.
    “Total meninggal dunia 18 orang, dari Kota Denpasar 12, Kabupaten Gianyar tiga, Kabupaten Jembrana dua, dan Kabupaten Badung satu orang,” kata Kepala Pelaksana BPBD Bali, I Gede Agung Teja Bhusana Yadnya, di Denpasar dikutip dari Antaranews.
    Selain 18 korban tersebut, masih terdapat dua orang lainnya yang masuk daftar pencarian tim SAR gabungan. Kemudian, banyak daerah di Bali mengalami dampak cukup parah. Kota Denpasar menjadi wilayah dengan titik banjir terbanyak, yakni 81 titik.
    Selain itu, banjir juga tercatat di Kabupaten Gianyar (15 titik), Badung (12 titik), Tabanan (28 titik), Jembrana (23 titik), dan Karangasem (4 titik). BPBD Bali memperkirakan total kerugian akibat kerusakan 514 unit bangunan mencapai Rp 28,9 miliar.
    “Dengan rincian Kota Denpasar 474 los, kios, dan ruko bangunan rusak di Jalan Sulawesi dan Pasar Kumbasari senilai Rp25,5 miliar, Bangli tiga bangunan rusak dengan estimasi kerusakan Rp292 juta,” kata Agung Teja.
    Di Kabupaten Tabanan, ditemukan 29 bangunan rusak dengan estimasi kerugian Rp 3,08 miliar. Sementara di Karangasem tercatat enam bangunan rusak, dengan nilai kerugian masih dalam proses penghitungan.
    Kemudian, di Gianyar, juga ada sejumlah bangunan yang rusak namun data detail kerugiannya masih dikalkulasi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • RSUD Pasar Minggu kenalkan MCU Wisata Medis kepada siswa SMA

    RSUD Pasar Minggu kenalkan MCU Wisata Medis kepada siswa SMA

    Jakarta (ANTARA) – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Pasar Minggu, Jakarta Selatan, mengenalkan pemeriksaan kesehatan atau Medical Check Up (MCU) Wisata Medis kepada siswa-siswi tingkat SMA untuk menggerakkan perekonomian.

    “Layanan MCU Wisata Medis ini merupakan bagian dari langkah strategis dalam mendukung program Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menuju Jakarta Kota Global,” kata Direktur RSUD Pasar Minggu Friana Asmely di Jakarta, Senin.

    Dia mengatakan MCU Wisata Medis menawarkan beberapa paket pemeriksaan kesehatan yang lengkap dan modern bagi pasien, baik dari dalam maupun luar negeri. Nantinya, layanan medis tersebut dapat diadakan di tempat-tempat wisata.

    MCU Wisata Medis itu pun diyakini dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan di Jakarta dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.

    “Mudah-mudahan sinergi antara RSUD Pasar Minggu dengan berbagai dinas terkait terus berjalan baik guna memaksimalkan potensi wisata medis ini sebagai kekuatan sektor ekonomi baru,” ujar Friana.

    Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 20 peserta didik asal SMAN 38 Jakarta diajak berwisata medis dengan mengunjungi kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan di Jagakarsa, Jakarta Selatan.

    “Kita ingin meningkatkan industri kesehatan dalam negeri, mengalihkan pasien dari berobat ke luar negeri, serta menciptakan keuntungan ekonomi melalui kerja sama sektor kesehatan dan pariwisata,” ucap Friana.

    Sementara itu, pendamping peserta didik dari SMAN 38 Jakarta Margono Suprayogi menambahkan sebanyak 20 peserta didik yang mengikuti kegiatan itu berasal dari Kelas X, XI, dan XII.

    Menurut dia, pemeriksaan kesehatan dan wisata medis itu sangat baik karena dapat memberikan dampak kesehatan fisik dan mental para peserta didik.

    “Kami berharap kegiatan ini tidak hanya sebatas sampai di sini saja, tapi terus berlanjut dan kuotanya bisa ditambah supaya anak-anak Indonesia bisa tumbuh dengan baik menjadi generasi emas di masa mendatang,” harap Margono.

    Pada kesempatan yang sama, Staf Satuan Pelaksana Edukasi, Informasi dan Pelayanan Unit Pengelola Kawasan Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan Shafrina Fauzia mengucapkan terima atas kunjungan dari peserta didik sekolah tersebut dalam program MCU Wisata Medis RSUD Pasar Minggu.

    Dalam kunjungan itu, peserta didik diajak untuk melihat berbagai koleksi di Museum Betawi serta pameran kontemporer di dalamnya. Kemudian, mereka juga diajak mengikuti kegiatan permainan tradisional Betawi.

    “Semoga dengan kegiatan kolaborasi ini, selain memberikan pengetahuan baru, para peserta didik juga bisa membantu mempromosikan warisan budaya Betawi di Setu Babakan ini kepada teman atau keluarganya di rumah,” tutur Shafrina.

    Pewarta: Luthfia Miranda Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pasar Barito Dipindah ke Lenteng Agung, Pramono: Mudah-mudahan Lebih Ramai – Page 3

    Pasar Barito Dipindah ke Lenteng Agung, Pramono: Mudah-mudahan Lebih Ramai – Page 3

    Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan (Jaksel) menyatakan, pedagang Barito bisa menempati Pasar Lenteng Agung, Jagakarsa, pada akhir September 2025.

    “Untuk pedagang Barito bila berjalan sesuai rencana, mereka bisa mulai pindah di bulan September sekitar minggu ketiga atau keempat,” kata Kepala Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (PPKUKM) Jakarta Selatan, Parulian Tampubolon.

    Parulian mengatakan, untuk pelaksanaan pembangunan fisik di lapangan dilakukan oleh Pemerintah Provinsi DKI.

    Pemerintah Provinsi DKI telah menyiapkan beberapa konsep untuk pembangunan Pasar Lenteng Agung yang dilengkapi sejumlah fasilitas.

    “Beberapa konsep itu semua bagus, namun semua ditetapkan berdasarkan pembiayaan yang tersedia atau dilaksanakan secara bertahap,” katanya.