kab/kota: Jabodetabek

  • Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Jabodetabek pada H+3 Lebaran

    Hujan Ringan hingga Sedang Berpotensi Guyur Jabodetabek pada H+3 Lebaran

    loading…

    Menurut prediksi BMKG, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi turun di beberapa wilayah Jabodetabek. Foto/SINDOnews.

    JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika ( BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) pada Kamis, 3 April 2025, yang bertepatan dengan H+3 Lebaran Idulfitri 1446 Hijriyah.

    Menurut prediksi BMKG, hujan dengan intensitas ringan hingga sedang berpotensi turun di beberapa wilayah Jabodetabek. Masyarakat yang berencana menghabiskan libur Lebaran di kawasan ini diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan hujan yang bisa terjadi kapan saja.

    Baca juga: Gempa M5,4 Guncang Banda Aceh

    Menurut BMKG, hujan dengan intensitas sedang diperkirakan akan terjadi di Kabupaten Bogor dan Kota Bogor. Sementara itu, hujan dengan intensitas ringan berpotensi melanda beberapa wilayah lainnya.

    Masyarakat diimbau untuk tetap memperhatikan perkembangan informasi cuaca dari BMKG dan mempersiapkan perlindungan terhadap kemungkinan hujan selama beraktivitas di luar ruangan.

    Baca juga: BMKG Ingatkan Banjir 5 Tahunan Jabodetabek Bisa Lebih Singkat Jadi 3 Tahunan

    Prakiraan Cuaca Jabodetabek 3 April 2025:

    Hujan Ringan Berpotensi Terjadi di: Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta Selatan, Jakarta Timur, Jakarta Utara, Kepulauan Seribu, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Bogor, Kota Tangerang, Kota Tangerang Selatan.

    Hujan Sedang Berpotensi Terjadi di: Kabupaten Bogor.

    (nnz)

  • Didiskon 20%, Tarif Tol Semarang-Jakarta saat Arus Balik Lebaran 2025 Jadi Segini

    Didiskon 20%, Tarif Tol Semarang-Jakarta saat Arus Balik Lebaran 2025 Jadi Segini

    Jakarta: Buat pemudik yang balik ke Jabotabek ada kabar gembira nih! PT Jasa Marga (Persero) kembali menghadirkan diskon tarif tol sebesar 20 persen saat arus balik Lebaran 2025. 

    “Kawan JM, ada pengumuman penting yang dinanti nih yaitu potongan tarif tol sebesar 20% untuk arus balik ke Jabotabek bikin perjalanan jadi lebih tenang,” tulis Instagram resmi Jasa Marga @official.jasamarga dikutip Rabu, 2 April 2025.

    Potongan tarif berlaku bagi pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus, dengan tap in di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung dan tap out di GT Cikampek Utama. Diskon tarif tol saat arus balik berlaku selama 4 hari arus balik, dibagi dalam dua periode.

    Periode 1: Mulai 3 sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB.
    Periode 2: Mulai 8 sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.
    Tarif Tol Semarang-Jakarta
    Nah buat kamu yang balik ke Jabodetabek di tanggal-tanggal di atas bakal dapat diskon 20 persen. Berdasarkan unggahan akun Instagram @official.jasamarga, tarif tol Semarang-Jakarta menjadi Rp352.000 dari Rp440.000.
     

    Berikut daftar diskon tarif tol 20 persen  saat arus balik Lebaran 2025 dikutip dari Instagram @official.jasamarga:

    Kendaraan Golongan I: dari Rp440.000 menjadi Rp352.00
    Kendaraan Golongan II dan III: dari Rp679.500 menjadi Rp543.600
    Kendaraan Golongan IV dan V: dari Rp894.500 menjadi Rp715.600

    Jakarta: Buat pemudik yang balik ke Jabotabek ada kabar gembira nih! PT Jasa Marga (Persero) kembali menghadirkan diskon tarif tol sebesar 20 persen saat arus balik Lebaran 2025. 
     
    “Kawan JM, ada pengumuman penting yang dinanti nih yaitu potongan tarif tol sebesar 20% untuk arus balik ke Jabotabek bikin perjalanan jadi lebih tenang,” tulis Instagram resmi Jasa Marga @official.jasamarga dikutip Rabu, 2 April 2025.
     
    Potongan tarif berlaku bagi pengguna jalan yang melakukan perjalanan menerus, dengan tap in di Gerbang Tol (GT) Kalikangkung dan tap out di GT Cikampek Utama. Diskon tarif tol saat arus balik berlaku selama 4 hari arus balik, dibagi dalam dua periode.

    Periode 1: Mulai 3 sampai 5 April 2025 pukul 05.00 WIB.
    Periode 2: Mulai 8 sampai 10 April 2025 pukul 05.00 WIB.

    Tarif Tol Semarang-Jakarta
    Nah buat kamu yang balik ke Jabodetabek di tanggal-tanggal di atas bakal dapat diskon 20 persen. Berdasarkan unggahan akun Instagram @official.jasamarga, tarif tol Semarang-Jakarta menjadi Rp352.000 dari Rp440.000.
     

     
    Berikut daftar diskon tarif tol 20 persen  saat arus balik Lebaran 2025 dikutip dari Instagram @official.jasamarga:
     
    Kendaraan Golongan I: dari Rp440.000 menjadi Rp352.00
    Kendaraan Golongan II dan III: dari Rp679.500 menjadi Rp543.600
    Kendaraan Golongan IV dan V: dari Rp894.500 menjadi Rp715.600
     

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (RUL)

  • Polri: 807.621 Orang Warga Mudik Lebaran Naik Transportasi Umum

    Polri: 807.621 Orang Warga Mudik Lebaran Naik Transportasi Umum

    Bisnis.com, JAKARTA – Polri mencatat ada sebanyak 807.621 masyarakat pulang kampung menggunakan transportasi umum di seluruh Indonesia selama periode Mudik Lebaran 2025. 

    Juru Bicara Satgas Humas Operasi Ketupat Kombes Ahmad Muthofa Kamal menyebut bahwa pergerakan masyarakat yang mudik menggunakan transportasi umum sangat tinggi.

    Dia mencatat masyarakat yang telah mudik menggunakan transportasi darat sebanyak 147.619 penumpang, menggunakan kapal laut melalui ASDP sebanyak 173.198 orang, menggunakan pesawat 184.594 orang dan melalui pelabuhan sebanyak 84.785 orang.

    “Sementara yang menggunakan kereta api ada sebanyak 217.425 orang. Sehingga total ada sebanyak 807.621 penumpang yang mudik,” tuturnya di Jakarta, Rabu (2/4)

    Selain itu, menurutnya, Polri juga melakukan pembatasan kendaraan untuk kendaraan sumbu tiga ke atas. Kamal mengemukakan larangan tersebut dimulai sejak 24 Maret-8 April 2025 nanti.

    “Kecuali untuk kendaraan logistik seperti hantaran ternak, uang, kebutuhan pokok, dan hantaran khusus,” katanya.

    Adapun, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut warga Jabodetabek yang pergi ke luar kota arah Tol Trans Jawa dan Sumatra tembus 2,1 juta kendaraan pada Lebaran 2025.

    Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengemukakan bahwa arus mudik sejauh ini telah berjalan normal dan total jumlah kendaraan yang ke luar dari Jakarta telah mencapai 2,1 juta kendaraan per hari ini, Rabu (2/4/2025).

    “Saat ini kami laporkan yang sudah keluar dari arah Jakarta baik itu ke Trans Jawa dan Sumatra sekitar 2.167.702 kendaraan. Sehingga kurang lebih hanya 0,5 persen lagi kendaraan tersebut masih tersisa dengan kondisi normal,” tuturnya. 

  • Jurus Hemat Wisatawan Saat Libur Lebaran

    Jurus Hemat Wisatawan Saat Libur Lebaran

    Jakarta

    Ragam cara warga Jabodetabek menikmati musim libur Lebaran meski tak mudik. Wisata pun dapat dilakukan dengan kocek murah bersama keluarga.

    Beberapa tempat wisata di Jakarta pun masih menjadi destinasi pilihan warga. Di antaranya ada Ragunan, Kota Tua, juga Tebet Eco Park.

    Warga Pilih Ragunan karena Tiket Murah

    Taman Margasatwa Ragunan masih menjadi langganan warga sebagai salah satu destinasi saat libur Lebaran. Para pengunjung memilih Ragunan sebagai tempat wisata lantaran harga tiket masuknya yang murah.

    Salah satu pengunjung, Sofi (38), bersama ibu, suami, dan kelima anaknya dari Tangerang sengaja mengunjungi Ragunan karena harga tiket masuknya yang terjangkau. Sofi juga mengatakan hewan di Ragunan lengkap sebagai sarana edukasi untuk anak-anaknya.

    “Pilihan kami ke sini tuh ya karena itu karena harganya murah-murah, habis itu juga edukatif ya. Hewan-hewannya lumayan lengkap. Habis itu juga dari ininya dari pengurusnya juga (memberi edukasi) cukup memadailah untuk anak-anak,” tutur Sofi saat ditemui di Ragunan, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2025).

    Hal yang sama dikatakan oleh Jannah (45), warga asal Ciledug yang memilih Ragunan karena murah. Tidak hanya tiket masuknya, biaya transportasi yang dikeluarkan juga tidak mahal. Jannah beserta dengan keluarganya ke Ragunan menggunakan TransJakarta dan hanya merogoh kocek Rp 3.500.

    “Ya karena murah meriah tempatnya, terus deket kan dari rumah, nggak jauh juga. Ya, liburan aja lah daripada nggak ke mana mana,” tutur Jannah.

    Jannah mengatakan sengaja memilih ke Ragunan pada hari libur ketiga Lebaran untuk wisata. Ia menjelaskan, hari pertama dan kedua Lebaran lebih banyak dihabiskan untuk bersilaturahmi ke rumah keluarga.

    “Cuma kan kalo hari pertama dan hari kedua kan masih banyak keluarga yang dikunjungi ya, terus di rumah kita juga masih terima tamu sampai malam, ada waktunya baru sekarang,” tutur Jannah.

    Piknik Gratis di Tebet Eco Park

    Warga kunjungi Tebet Eco Park. (Ondang/detikcom)

    Ruang terbuka hijau (RTH) Tebet Eco Park, Jakarta Selatan, juga menjadi salah satu destinasi rekreasi warga Jakarta untuk berlibur Lebaran 2025. Warga memboyong keluarga mereka karena bisa piknik murah di Tebet Eco Park.

    Seperti Diah (33), yang membawa anak serta keponakannya bermain ke taman seluas 7,3 hektare tersebut. Diah memilih Tebet Eco Park karena lokasinya yang dekat dan murah tanpa dipungut biaya masuk.

    “Anak-anak udah bosen di rumah, kelamaan libur sekolah juga. Jadi karena Eco Park deket dari rumah, jadi liburannya ke sini,” kata Diah saat ditemui di Tebet Eco Park, Rabu (2/4/2025).

    “Karena kan kalau di tempat lain macet, penuh, banyak orang, kalau di sini udah deket, nggak bayar gitulah,” ucapnya.

    Diah bersama keluarganya membawa alas duduk yang dibentangkan di pelataran hijau taman. Mereka juga tampak membawa perbekalan untuk disantap bersama sembari piknik.

    Sedangkan anak-anaknya terlihat berlarian di area terbuka. Mereka berlarian dengan raut wajah gembira sambil sesekali tertawa.

    “Kita cuma bawa tiker sama jajanan doang, nggak banyak-banyak soalnya di sini kan juga banyak yang jualan,” ucap dia.

    “Anak-anak seneng di sini. Kalau pada ke Ragunan, Ancol rame banget, padahal gini-gini, duduk-duduk doang. Lebih jauh, bayar, sumpek. Di sini tanpa biaya, sejuk, adem lagi,” lanjut Diah.

    Diah pada libur Lebaran tahun sebelumnya selalu memilih liburan ke Ragunan dan Ancol. Hanya saja kali ini dia memilih Tebet Eco Park yang buka setiap hari dari pukul 06.00 WIB hingga 20.00 WIB.

    “Dulu dulu kan begitu, cuma penuh tuh, balik lagi kita, makannya ini nyari yang aman-aman aja,” tuturnya.

    Naik KRL

    Libur Lebaran dimanfaatkan masyarakat untuk berwisata bersama keluarga. Salah satu moda transportasi yang menjadi favorit warga adalah kereta rel listrik (KRL).

    Pantauan detikcom, Rabu (2/4/2025), Stasiun Manggarai terlihat lebih lengang dibanding hari kerja. Namun, sejumlah peron seperti peron 9-10 tujuan Jakarta Kota terlihat ramai calon penumpang menunggu KRL.

    Foto: Warga ramai memilih naik KRL daripada transportasi lainnya (Maulana Ilhami Fawdi/detikcom)

    Sejumlah penumpang yang menunggu KRL datang bersama keluarganya. Ada juga penumpang yang mengajak anak-anaknya untuk berpergian menggunakan KRL.

    Salah satu warga yang menggunakan KRL untuk pergi ke tempat wisata adalah Nia (34). Dia mengatakan akan mengajak keluarganya berkeliling museum yang ada di Kota Tua.

    “Paling keliling (Kota Tua) aja, kan banyak museum,” ujarnya.

    Dia mengaku tidak setiap saat menggunakan KRL, tetapi ia memilih menggunakan KRL saat berpergian di libur Lebaran kali ini karena cepat dan murah.

    “Nyari yang cepet aja, murah juga,” ucapnya.

    Halaman 2 dari 2

    (fca/fca)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • H+3 Lebaran, Tol Japek Arah Jakarta Mulai Padat Kendaraan

    H+3 Lebaran, Tol Japek Arah Jakarta Mulai Padat Kendaraan

    Bisnis.com, JAKARTA – Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta terpantau mulai dipadati kendaraan yang kembali usai melakukan perjalanan pada periode arus mudik Lebaran 2025.

    PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) melalui akun X resminya menjelaskan bahwa kepadatan di Tol Japek tercatat mulai dari KM 64 Dawuan hingga KM 52 arah Jakarta.

    “Tol Japek Dawuan KM 64 – KM 62 arah Jakarta padat, kepadatan [dikarenakan] volume lalin masuk keluar rest area,” jelas manajemen JSMR dalam akun X resmi @PTJASAMARGA dikutip Rabu, (2/4/2025).

    Kemudian, kepadatan berlanjut di KM 61 Dawuan hingga KM 52 arah Jakarta yang disebabkan oleh adanya peningkatan volume lalin dan aktivitas keluar masuk kendaraan di rest area atau tempat istirahat dan pelayanan (TIP).

    Akibat adanya penumpukan di sekitar rest area tersebut, Jasa Marga memberlakukan rekayasa lalin buka – tutup secara situasional. Hal itu dilakukan guna meminimalisir antrean kendaraan menuju rest area yang mengular hingga bibir jalan tol.

    Sementara itu, pada arah sebaliknya ruas Tol Japek tercatat mulai dari Cawang, Cikunir, Cikarang hingga Cikampek terpantau lancar.

    “Pukul 18.44 WIB Tol Japek Cawang – Cikunir – Cikarang – Dawuan – Cikampek lancar,” pungkasnya.

    Untuk diketahui sebelumnya, JSMR mencatat terdapat 2,16 juta kendaraan bergerak meninggalkan Jabodetabek pada arus mudik Lebaran 2025 terhitung sejak H – 10 Lebaran sampai dengan H + 2 Lebaran (21 Maret 2025 – 1 April 2025).

    Adapun, 2,16 juta kendaraan yang bergerak meninggalkan Jabodetabek pada periode arus mudik itu bergerak ke sejumlah wilayah yang tercatat di empat gerbang tol (GT) utama, di antaranya, GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    Dalam laporannya, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek pada Lebaran 2025 naik 0,6% dari lalin Lebaran 2024 pada periode yang sama sebanyak 2,15 juta kendaraan.

    Berdasarkan distribusi pergerakan lalin, kendaraan paling banyak bertolak menuju arah Trans Jawa dan Bandung dengan total mencapai 1,2 juta kendaraan dengan porsi mencapai 55,8% dari total pemudik yang tercatat melintas di empat GT utama Jasa Marga.

    Kemudian, sebanyak 537.347 kendaraan atau sekitar 24,8% dari total pemudik bergerak menuju barat (Merak) dan 421.704 kendaraan atau sebesar 19,4% melaju menuju arah Selatan (Puncak).

  • Pemudik yang Lewat Tol Trans Jawa san Sumatra Tembus 2,1 Juta Kendaraan

    Pemudik yang Lewat Tol Trans Jawa san Sumatra Tembus 2,1 Juta Kendaraan

    Bisnis.com, JAKARTA – Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri menyebut warga Jabodetabek yang pergi ke luar kota arah Tol Trans Jawa dan Sumatra tembus 2,1 juta kendaraan pada Lebaran 2025.

    Kepala Korlantas Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho mengemukakan bahwa arus mudik sejauh ini telah berjalan normal dan total jumlah kendaraan yang ke luar dari Jakarta telah mencapai 2,1 juta kendaraan per hari ini, Rabu (2/4/2025).

    “Saat ini kami laporkan yang sudah keluar dari arah Jakarta baik itu ke Trans Jawa dan Sumatra sekitar 2.167.702 kendaraan. Sehingga kurang lebih hanya 0,5 persen lagi kendaraan tersebut masih tersisa dengan kondisi normal,” tuturnya di Jakarta, Rabu (2/4).

    Agus juga menjelaskan bahwa pihaknya kini tengah mempersiapkan strategi arus balik agar tidak terjadi kemacetan. 

    “Oleh karena itu, Bapak Kapolri [Listyo Sigit] perintahkan untuk merumuskan cara bertindak pada saat arus balik,” katanya.

    Dia memprediksi arus balik ke Jakarta dan daerah lainnya bakal terjadi mulai tanggal 5-6 April 2025 nanti.

    Pihaknya akan menggandeng para pemangku kepentingan terkait.

    “Sehingga kita harus melakukan langkah-langkah strategis dengan semua pihak stakeholder, kaitannya dengan tata kelola rekayasa lalu lintas,” ujarnya

  • Arus Mudik Usai, Jasa Marga: Volume Lalin Lebaran 2025 Naik 0,6%

    Arus Mudik Usai, Jasa Marga: Volume Lalin Lebaran 2025 Naik 0,6%

    Bisnis.com, JAKARTA — PT Jasa Marga (Persero) Tbk. (JSMR) mencatat terdapat 2,16 juta kendaraan yang bergerak meninggalkan wilayah Jabodetabek selama periode arus mudik Lebaran 2025.

    Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga Lisye Octaviana menjelaskan bahwa periode arus mudik resmi telah berakhir terhitung sejak H-10 Lebaran sampai dengan H+2 Lebaran (21 Maret 2025–1 April 2025).

    “Total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini naik 28,1% jika dibandingkan dengan lalin normal sebanyak 1,69 juta,” jelas Lisye dalam keterangan tertulis, Rabu (2/4/2025).

    Adapun, 2,1 juta kendaraan yang bergerak meninggalkan Jabodetabek pada periode arus mudik itu bergerak ke sejumlah wilayah yang tercatat di 4 Gerbang Tol (GT) Utama. Di antaranya, GT Cikampek Utama (menuju arah Trans Jawa), GT Kalihurip Utama (menuju arah Bandung), GT Cikupa (menuju arah Merak), dan GT Ciawi (menuju arah Puncak).

    Lisye juga menjelaskan, total volume lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek pada Lebaran 2025 naik 0,6% dibandingkan dengan lalin pada Lebaran 2024 pada periode yang sama sebanyak 2,15 juta kendaraan.

    Berdasarkan distribusi pergerakan lalin, kendaraan paling banyak bertolak menuju arah Trans Jawa dan Bandung dengan total mencapai 1,2 juta kendaraan dengan porsi mencapai 55,8% dari total pemudik yang tercatat melintas di 4 GT Utama Jasa Marga.

    Kemudian, sebanyak 537.347 kendaraan atau sekitar 24,8% dari total pemudik bergerak menuju barat (Merak) dan 421.704 kendaraan atau sebesar 19,4% melaju menuju arah Selatan (Puncak).

    Secara terperinci, berikut distribusi lalin 2,1 juta pemudik yang tercatat pada periode arus mudik 2025.

     

    Arah Timur (Menuju Trans Jawa dan Bandung)

    Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa melalui GT Cikampek Utama Jalan Tol Jakarta – Cikampek, dengan jumlah 791.265 kendaraan, meningkat sebesar 140,8% dari lalin normal.

    Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Bandung melalui GT Kalihurip Utama Jalan Tol Cipularang, dengan jumlah 417.386 kendaraan, meningkatkan sebesar 9,1% dari lalin normal.

    Total lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Trans Jawa dan Bandung melalui kedua GT tersebut adalah sebanyak 1,2 juta kendaraan, meningkat sebesar 69,9% dari lalin normal.

     

    Lalin Menuju Arah Merak

    Lalin meninggalkan Jabotabek menuju arah Merak melalui GT Cikupa Jalan Tol Tangerang – Merak adalah sebesar 537.347 kendaraan, lebih rendah 6,3% dari lalin normal.

     

    Lalin Menuju Arah Puncak

    Sementara itu, jumlah kendaraan yang meninggalkan Jabotabek menuju arah Puncak melalui GT Ciawi Jalan Tol Jagorawi sebanyak 421.704 kendaraan, meningkat 3,5% dari lalin normal.

  • Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Transjabodetabek Diharapkan Bisa Kurangi Penggunaan Kendaraan Pribadi

    Jakarta

    Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berencana membuka rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Rute tersebut meliputi wilayah Bekasi – Cawang, Bogor – Cawang, Alam Sutera – Blok M, dan Binong – Grogol.

    Pengamat Transportasi Djoko Setijowarno menyambut baik rencana tersebut. Pasalnya, publik saat ini masih bergantung pada transportasi pribadi dan jasa ojek imbas tata ruang yang semrawut. Adapun sejumlah rute baru Transjabodetabek akan ditempatkan pada lokasi-lokasi pemukiman.

    Sejak diluncurkan tahun 2017, kata Djoko, JR Connexion (JRC) sendiri telah melayani 23 permukiman di kawasan Bodetabek. Melalui Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Kementerian Perhubungan, penyediaan bus bus JRC ditempatkan pada 117 titik kawasan permukiman di Jabodetabek.

    Sementara tahun ini ditargetkan ada 40 titik yang terlayani bus JRC. Djoko mengatakan, sejumlah operator bus juga akan dilibatkan serta, seperti Perum Damri, PT Eka Sari Lorena Transport, PT Sinar Jaya, PT Transportasi Jakarta, PT Royal Wisata Nusantara, Alfa Omega Sehati.

    Djoko mengatakan, Badan Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2022 mencatat jumlah penduduk di Jabodetabek sebesar 31.684.645 jiwa. Mengacu hasil analisis BPTJ pada tahun berikutnya, tercatat potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum sebanyak 7.977.987 jiwa atau 25,18%.

    Sementara ketersediaan halte, kata Djoko, kurang dari 500 meter dari lokasi memulai perjalanan tercatat di tiga wilayah tertinggi Jabodetabek dengan potensi jumlah penduduk terlayani angkutan umum, yaitu Kota Administrasi Jakarta Pusat sebesar 88,5%, Kota Administrasi Jakarta Selatan 70,84% dan Kota Administrasi Jakarta Timur 64,09%.

    Sementara itu, tercatat ada tiga wilayah terendah, yaitu Kabupaten Bekasi sebesar 0,84%, Kabupaten Tangerang 0,76%, dan Kabupaten Bogor 0,67%. Djoko menilai, rendahnya fasilitas kendaraan umum menunjukkan semrawutnya tata ruang daerah pemukiman.

    Alhasil, masyarakat masih bergantung pada kendaraan pribadi dan jasa ojek. Hal ini terjadi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi.

    “Ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi, komposisi angkutan umum hanya tersisa 2%, sedangkan mobil 23% dan sepeda motor mencapai 75%. Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” kata Djoko dalam keterangannya, Rabu (2/4/2025).

    Djoko mengatakan, masyarakat yang berpenghasilan rendah kian terhimpit. Pertama dibebani harga hunian yang mahal, kedua perlu membeli kendaraan pribadi lantaran minimnya fasilitas transportasi umum.

    Djoko memaparkan, data Badan Pengelola Tapera pada tahun 2023 mencatat 2.010 perumahan di wilayah Jabodetabek. Sejumlah perumahan terdiri dari 158 perumahan kelas atas dengan harga lebih dari Rp 2 miliar, 268 perumahan kelas menengah di rentang harga Rp 1 miliar – Rp 2 miliar, dan 1.584 perumahan kelas bawah kurang dari Rp 1 miliar.

    Di Wilayah Bodetabek, kata Djoko ada 1.824 perumahan dengan rincian 242 perumahan kelas menengah dan 1.582 perumahan kelas bawah yang harus dilayani angkutan umum. Layanan angkutan umum dapat berupa angkutan penghubung menuju stasiun KRL Jabodetabek, Stasiun LRT Jabodebek atau halte rute Transjabodetabek terdekat.

    Dapat juga layanan langsung atau direct service seperti bus JRC yang disediakan saat jam sibuk pagi menuju Kota Jakarta dan sore dengan rute kebalikan dari Jakarta ke kawasan perumahan. Selain jam itu, melayani sebagai angkutan penyambung.

    “Beban masyarakat, khususnya generasi muda, saat ini cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor. Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” jelas Djoko.

    Ia mengungkap, angkutan umum yang baru dibenahi berada di Kota Bogor (4 rute Trans Pakuan), sekarang sedang masa jeda operasi (APBD Kota Bogor), 1 rute Trans Patriot di Bekasi (APBN), 1 rute Trans Wibawa di Kab. Bekasi (APBD Kab. Bekasi), Trans Ayo di Kota Tangerang (APBD Kota Tangerang) dan 1 rute Trans Depok di Kota Depok (APBN).

    Karenanya, ia mengatakan rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan kendaraan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60% warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum.

    “Selain itu, penerapan jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” ungkap Djoko.

    Sebelum era 1990-an, kata Djoko, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan yang diimbangi dengan layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri. Akan tetapi, ia menilai saat ini layanan angkutan kota ke permukiman kian terkikis kendati kawasan perumahan itu masih tetap ada.

    Merujuk Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Djoko menyebut tidak ada kewajiban fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Menurutnya, pemerintah perlu merevisi UU tersebut untuk memastikan tersedianya fasilitas umum di kawasan permukiman.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi

    Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi

    Ilustrasi – Sejumlah bus Transjabodetabek Premium menunggu penumpang saat pemberlakuan waktu sistem ganjil-genap Gardu Tol Bekasi Barat, di Bekasi, Jawa Barat, Kamis (15/3/2018). ANTARA FOTO/Risky Andrianto

    Perluasan Transjabodetabek kurangi ketergantungan kendaraan pribadi
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Rabu, 02 April 2025 – 12:15 WIB

    Elshinta.com – Pengamat transportasi Djoko Setijowarno menilai perluasan layanan Transjabodetabek akan membantu mengurangi ketergantungan penggunaan kendaraan pribadi di Jakarta.

    “Rencana perluasan layanan Transjabodetabek akan sangat membantu mengurangi penggunaan pribadi ke Kota Jakarta. Juga untuk memastikan target 60 persen warga Jabodetabek beralih menggunakan angkutan umum,” kata Djoko lewat keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu.

    Wakil Ketua Pemberdayaan dan Pengembangan Wilayah Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Pusat itu juga menyebut penerapan jalan berbayar dibutuhkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta.

    “Penerapan jalan berbayar atau ERP (electronic road pricing) perlu dipertimbangkan untuk mengendalikan mobilitas kendaraan pribadi di Jakarta,” katanya.

    Djoko menuturkan, pengembangan atau peningkatan layanan angkutan umum hingga kawasan perumahan merupakan kata kunci mengalihkan penggunaan kendaraan pribadi menggunakan angkutan umum. Terlebih, saat ini beban masyarakat, khususnya generasi muda, cukup berat dalam menjangkau hunian. Selain harus membeli rumah yang harganya semakin mahal, juga harus membeli kendaraan bermotor.

    “Pasalnya, kawasan perumahan yang ditempati tidak memiliki fasilitas transportasi umum menuju tempat kerja. Perumahan menjadi kurang layak huni jika tidak diimbangi akses transportasi,” katanya.

    Hal itu lantaran Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Pemukiman yang tidak mewajibkan fasilitas transportasi umum sebagai bagian dari sarana umum. Padahal, sebelum era 1990-an, pemerintah menerapkan kebijakan pembangunan kawasan perumahan diimbangi ada layanan transportasi umum, seperti angkutan kota, bus umum atau bus Damri.

    “Undang-undang tersebut perlu direvisi dengan memasukkan kewajiban pembangunan perumahan dan permukiman disertai penyediaan fasilitas akses transportasi umum,” ujarnya.

    Djoko mencatat ketergantungan publik terhadap ojek akibat tata ruang yang semrawut. Misalnya, di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek), komposisi angkutan umum hanya tersisa 2 persen, sedangkan mobil 23 persen dan sepeda motor mencapai 75 persen.

    “Tidak ada sinkronisasi antara membangun kawasan perumahan dan layanan transportasi,” tuturnya.

    Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka empat rute baru bus Transjabodetabek di Alam Sutera hingga Vida Bekasi. Saat ini, keempat rute tersebut tengah diuji coba dan dikoordinasikan dengan Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ).

    Pertama, untuk wilayah Bekasi, akan ada layanan dari Vida Bekasi ke Cawang Jakarta. Kedua, untuk di Bogor, akan ada layanan dari Kota Wisata, Cibubur, ke Cawang, Jakarta. Selanjutnya, rute ketiga dan keempat akan ada layanan untuk wilayah Tangerang, yakni dari Alam Sutera ke Blok M, Jakarta, dan Binong ke Grogol, Jakarta.

    Sumber : Antara

  • Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Pantau Arus Mudik Lebaran, Menhub Catat 2 Juta Kendaraan Lewat Tol Japek

    Jakarta

    Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat sebanyak 2 juta kendaraan yang melintasi Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek), pada periode mudik terhitung sejak tanggal 21 Maret hingga 1 April 2025. Kendaraan tersebut melintas empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi.

    Dikutip dari akun Instagram resmi Kemenhub @kemenhub151, data tersebut diambil dari Command Centre PJR Korlantas Polri di KM 29, Jalan Tol Jakarta-Cikampek, Cikarang, secara real time.

    Dalam unggahan tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi memastikan kelancaran perjalanan masyarakat sepanjang Jalan Tol Japek. Adapun pemantauan dilakukan bersama Dirgakkum, Kabag Ops Korlantas Polri Kombes Pol. Aris Syahbudin.

    “Sejak H-10 sampai dengan H2, tercatat 2 juta kendaraan telah keluar dari Jabodetabek melalui empat gerbang tol utama, yaitu Cikampek Utama, Kalihurip Utama, Cikupa, dan Ciawi,” tulis unggahan @kemenhub151, dikutip Rabu (2/4/2025).

    Lebih jauh, Kemehub juga memastikan koordinasi bersama kementerian/lembaga terkait akan tetap dilakukan. Hal ini perlu untuk memastikan kelancaran arus mudik dan balik di periode Lebaran 2025.

    “Di hari kedua Lebaran, Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi terus memastikan kelancaran perjalanan masyarakat,” tutup unggahan tersebut.

    (kil/kil)