kab/kota: Jabodetabek

  • Dari Pemulung karena Tekanan Hidup, Lilis Kini Memimpin Koperasi yang Topang Ribuan Orang
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Dari Pemulung karena Tekanan Hidup, Lilis Kini Memimpin Koperasi yang Topang Ribuan Orang Megapolitan 24 November 2025

    Dari Pemulung karena Tekanan Hidup, Lilis Kini Memimpin Koperasi yang Topang Ribuan Orang
    Tim Redaksi

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Perjalanan hidup
    Listiarsih
    (55), atau yang akrab disapa Lilis, menunjukkan pekerjaan pemulung yang kerap dipandang sebelah mata justru dapat menjadi penopang ekonomi bagi ribuan orang.
    Dari keterdesakan hidup, ia kini memimpin
    Koperasi Pemulung Berdaya
    Tangerang Selatan (Tangsel) di Jalan Cipeucang Raya, Kademangan, Setu, yang menjadi tumpuan bagi pemulung dan bandar kecil di wilayah Jabodetabek.
    Lilis menuturkan, perjalanan dimulai pada 2010. Saat itu, suaminya meninggal dan ia harus menghidupi tiga anaknya yang masih kecil.
    “Kalau kerja pabrik sudah enggak bisa, jadi pembantu juga enggak cukup. Mulung itu yang paling fleksibel, pagi bisa urus anak dulu,” kata Lilis kepada
    Kompas.com.
    Berbekal kebutuhan dan keberanian, ia mulai mengumpulkan plastik dan barang bekas dari pasar hingga kawasan wisata.
    Pendapatan awalnya sangat kecil, hanya Rp 3.500 per kilogram botol PET. Ia mengaku sempat merasa rendah diri karena profesi pemulung dianggap sebagai pekerjaan rendahan, termasuk oleh keluarga almarhum suaminya.
    “Dibanding-bandingin sama keluarga suami tapi saya mikirnya yang penting kerja halal dan anak-anak cukup,” ucapnya.
    Lilis menjalani pekerjaan itu perlahan hingga akhirnya beberapa pemulung ingin ikut bekerja bersamanya. Selama setengah tahun memulung sendiri, ia kemudian membuka lapak kecil dan mulai mengelola enam anak buah.
    “Ada teman bilang ‘aku mau ikut’, terus ada anak buah adik saya juga diserahin. Ya sudah, mulailah bandar kecil,” jelas dia.
    Titik baliknya terjadi pada 2013 ketika ia dan para bandar lain diajak membentuk koperasi oleh pengelola penampungan plastik PET di Maruga. Meski mengaku tak memahami dunia koperasi, Lilis akhirnya bersedia menjadi ketua.
    “Semua enggak mau jadi ketua. Ya sudah lah, enggak apa-apa saya. Padahal saya enggak tahu apa-apa juga,” katanya.
    Di bawah kepemimpinannya, Koperasi Pemulung Berdaya berkembang menjadi wadah yang menaungi ribuan pemulung di Jabodetabek.
    Koperasi ini memiliki lahan operasional seluas 1.800 meter persegi, mempekerjakan pekerja produktif, serta memberdayakan pemulung lansia sebagai pekerja lepas untuk tugas-tugas ringan.
    “Kami juga memberdayakan yang sudah usia lanjut, tapi freelance. Kalau enggak kita kasih kerjaan, pendapatannya enggak ada. Tapi enggak bisa diporsir juga, kasihan. Jadi dikasih kerjaan yang ringan saja,” ujar Lilis.
    Kini, kondisi berbalik. Selain menghidupi keluarganya, koperasi yang dipimpinnya menjadi penopang ekonomi bagi banyak pemulung dan bandar kecil di wilayah tersebut.
    “Sekarang semua sampah itu ada nilainya. Kalau pemulung rajin, pasti cukup. Bahkan keresek pun laku sekarang,” kata dia.
    Dengan perjalanan yang dimulai dari memulung seorang diri hingga memimpin koperasi besar, Lilis menegaskan pemulung bukan pekerjaan rendahan, melainkan bagian penting dari rantai
    ekonomi sirkular
    yang menghidupi banyak orang.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek Megapolitan 24 November 2025

    Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Koperasi Pemulung Berdaya di Cipeucang, Tangerang Selatan, menjadi tumpuan ekonomi bagi sekitar 4.000 pemulung yang tersebar di wilayah Jabodetabek hingga Pulau Seribu.
    Koperasi ini menghimpun botol plastik PET dari ratusan lapak pemulung dan mengolahnya menjadi cacahan plastik yang kemudian dikirim ke pabrik daur ulang di kawasan Tangerang.
    Sekretaris
    Koperasi Pemulung Berdaya
    , Julaeha (35), menjelaskan bahwa koperasi tersebut telah beroperasi sejak 2013 setelah sebelumnya berdiri sebagai unit daur ulang dari program CSR pada 2010.
    “Awalnya ini cuma unit daur ulang, namanya RBU. Baru tahun 2013 resmi jadi koperasi,” ujar Julaeha saat ditemui
    Kompas.com
    di lokasi.
    Julaeha menjelaskan, koperasi ini bekerja sama dengan 300 hingga 400 lapak pemulung meski anggota resminya hanya 53 orang. Setiap lapak rata-rata menaungi sekitar 10 pemulung.
    “Kalau dijumlahkan, sekitar 4.000 pemulung yang hidupnya tersambung ke koperasi ini,” kata Julaeha.
    Para pemulung menjual botol plastik PET hasil temuan harian mereka ke lapak, kemudian memasoknya ke koperasi.
    Namun, botol-botol PET itu tidak selalu langsung dijual setiap hari. Kadang mereka mengumpulkannya terlebih dahulu hingga mencapai 10 kilogram sebelum disetorkan ke lapak. Harga jualnya saat ini berada di kisaran Rp 5.000 per kilogram.
    “Pemulung yang jalan kaki biasanya dapat 1 sampai 3 kilo per hari. Yang pakai gerobak bisa sampai 10 kilo sekali setor,” ujar dia.
    Setelah dibeli dari pemulung, lapak kemudian menjual botol-botol tersebut ke koperasi dengan harga yang sama.
    Cara itu dilakukan dari tahun ke tahun hingga kapasitas produksi koperasi terus meningkat.
    Dari yang hanya 5 ton per bulan saat awal berdiri, kapasitasnya kini mencapai 150 ton plastik PET per bulan.
    “Sehari kita bisa giling 5 sampai 6 ton menjadi cacahan plastik. Kemudian hasil cacahannya pabrik biji plastik di Tangerang. Dikirim dua hari sekali,” jelas dia.
    Menurut Julaeha, keberadaan Koperasi Pemulung Berdaya memberikan dampak ekonomi besar bagi pemulung. Sebab, banyak pemulung maupun pekerja harian yang terlibat langsung dalam produksi.
    Bahkan, dari pekerjaan itu, banyak pemulung yang mampu menyekolahkan anak mereka hingga menjadi sarjana.
    “Ada juga yang bisa bangun kontrakan atau beli sawah,” kata dia.
    Namun belakangan, kata Julaeha, koperasi juga menghadapi tantangan, salah satunya menurunnya omzet yang sebelumnya sempat mencapai Rp 1,2 miliar dan kini turun hingga ratusan juta rupiah.
    Penyebabnya antara lain tingginya biaya operasional, perawatan mesin, serta fluktuasi harga plastik di pasaran.
    “Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu, enggak sampai segitu,” kata dia.
    Julaeha juga menjelaskan bahwa omzet Rp 1,2 miliar itu merupakan pendapatan kotor yang masih harus dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional koperasi, yakni gaji karyawan, biaya listrik, perawatan mesin, hingga logistik.
    “Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” imbuh dia.
    Untuk membantu perekonomian para pemulung, pihaknya berencana memperluas jenis sampah yang dikelola koperasi.
    “Tahun depan insyaallah kita mau ambil karton, HDPE, dan multilayer,” kata dia.
    Ia pun berharap keberadaan koperasi dapat membantu lebih banyak pemulung keluar dari ketidakpastian ekonomi.
    “Sampah itu bukan tidak berguna. Kalau dipilah benar, nilainya bisa besar,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Komunitas Altis Rayakan Hari Jadi yang Ke-14

    Jakarta

    Komunitas pencinta Toyota Corolla Altis yang tergabung dalam Altis Indonesia Community (ALTIC) merayakan hari jadinya yang ke-14 tahun. Perayaan 14 tahun ALTIC digelar pada Sabtu, 15 November 2025 di GR Garage Pantai Indah Kapuk (PIK).

    Perayaan anniversary Altis Indonesia Community dihadiri oleh lebih dari 200 member beserta keluarga menggunakan 120 unit Toyota Altis. Member yang ikut perayaan ulang tahun ini tersebar dari berbagai chapter seperti Chapter Banten, Bogor, Tangerang Raya, Bekasi, Bandung, Ciayumajakuning, Jawa Tengah, Barlingmascakeb, serta Region Jakarta, Bekasi, dan Depok, termasuk beberapa komunitas pencinta otomotif dari area Jabodetabek.

    Mengusung tema “ALTIC 14th Drive The Next Level & Gazoo Racing’, rangkaian acara meliputi Car Meet Up serta kompetisi GR Simulator antar perwakilan Chapter dan Region. Selain itu, ALTIC juga melakukan kegiatan penanaman bibit mangrove di kawasan PIK 2 sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Tidak ketinggalan, tersedia juga layanan servis berkala, tune-up, dan ganti oli yang difasilitasi oleh GR Garage by Auto2000.

    “Tahun ke tahun, perhelatan HUT ALTIC menjadi ajang pamungkas bagi seluruh member untuk mempererat silaturahmi dan menyatukan visi ke depan. Dengan semangat ‘Pushing the Limits for Better’ dari GAZOO Racing, kami mengadakan lomba balap virtual menggunakan GR Simulator untuk memberikan pengalaman berkendara yang mendekati nyata dari kendaraan GR Toyota. Harapannya, melalui simulator berteknologi tinggi ini, para member bisa merasakan sensasi kecepatan, ketegangan, dan strategi layaknya berada di lintasan balap sungguhan,” ujar Muhammad Febriansyah Ibrahim, Ketua Umum ALTIC.

    Saat ini, ALTIC memiliki sekitar 1.500 member yang tersebar di 13 Chapter dan 4 Region di seluruh Indonesia. Komunitas pencinta Toyota Altis ini mengusung tagline “We are not just a brotherhood, we are family” sehingga semakin mempererat kekeluargaan.

    (rgr/mhg)

  • Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik Megapolitan 23 November 2025

    Ketika Pemulung Raup Miliaran Rupiah dari Botol Plastik
    Penulis

    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com –
    Deretan karung putih berisi ribuan botol plastik bekas memenuhi halaman luas tak jauh dari TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan.
    Di tempat inilah Koperasi
    Pemulung
    Berdaya, yang juga dikenal sebagai Recycle Business Unit (RBU) Serpong, mengolah limbah botol plastik PET menjadi sumber nafkah bagi ribuan pemulung di Jabodetabek.
    Setiap hari, botol-botol plastik dari ratusan lapak, bank
    sampah
    , restoran, hingga perkantoran datang bergantian ke lokasi tersebut.
    Semua botol dibongkar, dipilah, dan dicacah hingga siap dijual kembali sebagai bahan baku industri. Volume pengelolaan yang awalnya hanya sekitar 5 ton per bulan kini melonjak hingga 150 ton per bulan.
    Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya, Julaeha (35), menjelaskan bahwa unit ini awalnya berdiri sebagai program CSR Danone pada 2010 sebelum berubah menjadi koperasi pada 2013.
    “Kalau anggota yang kerja langsung di sini (koperasi pemulung) ada 53 orang,” ujarnya.
    Menurutnya, sekitar 4.000 pemulung di Jabodetabek terhubung ke koperasi melalui jaringan para pelapak.
    Setiap hari masuk sekitar 6 ton botol plastik, dengan tingkat kelolosan pemrosesan mencapai 90 persen.
    Sisanya dikembalikan ke pelapak karena tidak memenuhi standar kualitas, mulai dari warna, bau, label, hingga kondisi fisik.
    “Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu kan ga sampai segitu,” kata Julaeha.
    Namun, ia menegaskan bahwa angka tersebut adalah pendapatan kotor.
    “Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” ujarnya.
    Pendapatan itu masih harus dibagi untuk berbagai kebutuhan operasional, seperti gaji karyawan, listrik, logistik, hingga perawatan mesin.
    Dalam beberapa tahun terakhir, omzet koperasi turun hingga ratusan juta rupiah akibat naiknya biaya operasional, persaingan harga bahan baku, masalah mesin, serta penyusutan bahan baku 10–15 persen.
    Banyak pekerja, terutama ibu rumah tangga, mengaku bisa memperbaiki taraf ekonomi keluarga sejak bergabung.
    Ada yang berhasil menyekolahkan anak hingga jenjang sarjana, membangun kontrakan, bahkan membeli sawah di kampung.
    Sementara para pemulung umumnya menjual 5–10 kilogram botol PET per setoran dengan harga beli Rp 5.000 per kilogram, memberikan pemasukan rutin yang membantu kebutuhan harian.
    Koperasi Pemulung Berdaya kini tak hanya mengelola botol plastik PET. Tahun depan, mereka merencanakan perluasan ke pengelolaan karton, HDPE, dan sampah multilayer.
    Jaringan lapak dan pemasoknya pun telah meluas hingga Bekasi, Sukabumi, Gunung Sindur, dan Labuan Bajo.
    Dengan aktivitas yang terus berkembang, Julaeha berharap semakin banyak daerah memiliki fasilitas pengolahan mandiri agar beban sampah plastik tidak lagi bertumpuk di TPA.
    “Sampah itu kalau dipilah benar, nilainya naik. Kalau nyampur, nilainya kecil. Tapi kalau dipilah, bisa jauh lebih tinggi. Bisa jadi cuan banget,” ujarnya.
    (Reporter: Intan Afrida Rafni | Editor: Akhdi Martin Pratama)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        23 November 2025

    Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek Megapolitan 23 November 2025

    Mengenang 3 Kereta Bersejarah yang Mengubah Wajah KRL Jabodetabek
    Penulis

    JAKARTA, KOMPAS.com –
    KRL Commuter Line selama bertahun-tahun menjadi tulang punggung mobilitas masyarakat Jabodetabek, dan di balik layanan tersebut terdapat tiga rangkaian kereta pionir yang menandai awal modernisasi, yakni Tokyu 8500, TM 7000, dan JR East 203.
    Kehadiran ketiganya memperkenalkan fasilitas yang lebih bersih, nyaman, serta ber-AC, sebuah lompatan besar dari layanan kereta ekonomi sebelumnya.
    Bagi banyak negara, termasuk Indonesia, transportasi umum menjadi pilar pembangunan berkelanjutan.
    Dengan meningkatnya jumlah penduduk di kota besar dan kepadatan lalu lintas yang makin kompleks, kebutuhan akan transportasi yang aman, efisien, dan ramah lingkungan menjadi krusial untuk memastikan mobilitas yang merata bagi seluruh kalangan.
    Commuter Line yang dioperasikan PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) memegang peran utama sebagai moda transportasi massal di Jabodetabek.
    Tarif yang terjangkau dan rute yang luas menjadikan
    KRL
    pilihan harian jutaan penumpang.
    Dilansir dari
    Antara
    , data KAI Commuter menunjukkan bahwa jumlah pengguna KRL Jabodetabek pada triwulan III 2025 mencapai 89.088.257 orang, meningkat sekitar 4,7 persen dibanding periode yang sama tahun 2024.
    Stasiun Bogor menjadi yang tersibuk dengan 4.554.774 pengguna, disusul Stasiun Tanah Abang (4.073.502) dan Bekasi (2.923.291).
    Pertumbuhan KRL tak lepas dari kehadiran tiga rangkaian generasi pertama, yakni
    Tokyu 8500
    ,
    TM 7000
    , dan
    JR East 203
    .
    Ketiganya diimpor dari Jepang antara 2006–2011, ketika KCI masih bernama Kereta Commuter Jabodetabek (KCJ).
    Sebelum itu, ketiganya telah beroperasi di Jepang selama sekitar 25 tahun (batas usia operasional yang ditetapkan regulasi Jepang).
    PT KCI kemudian mengadopsinya sebagai upaya modernisasi, menggantikan rangkaian lama tanpa AC.
    Ketiganya menjadi simbol peningkatan kualitas layanan dengan menghadirkan kenyamanan pendingin udara.
    Namun usia yang telah mencapai setengah abad serta kelangkaan suku cadang membuat KCI menghentikan operasionalnya pada 2025.
    Sebagai bentuk penghormatan, Indonesian Railway Preservation Society (IRPS) bersama KAI Commuter menggelar pameran “Arigato KRL!” di Stasiun Jakarta Kota pada 11 November 2025.
    Acara ini dihadiri
    railfans
    , masyarakat umum, perwakilan Kedutaan Besar Jepang Kamigaki Reiko, serta Direktur Utama PT KCI, Asdo Artiviyanto.
    Pameran menyajikan perjalanan sejarah ketiga rangkaian melalui poster edukatif, foto-foto kronologis, miniatur kereta dari berbagai era, hingga tampilan seragam petugas dan warna asli kursi penumpang.
    Unsur budaya Jepang turut dihadirkan lewat dekorasi Noren, lampion tradisional, dan ornamen bunga sakura.
    Antusiasme pengunjung terlihat dari lonjakan jumlah kedatangan.
    “Di hari
    weekday
    kemarin, kita rata-rata pengunjung di atas 1.500. Terus, untuk per hari ini, Sabtu tanggal 15, per jam 12 ini, kita sudah menyentuh angka lebih dari 2.000 pengunjung,” jelas Tianza, petugas pameran “Arigato KRL!”.
    Ia juga menyebut variasi pengunjung yang datang. Saat hari kerja, rombongan sekolah mendominasi, sementara akhir pekan dipadati keluarga yang membawa anak-anak.
    Kehadiran Tokyu 8500, TM 7000, dan JR East 203 menjadi titik awal transformasi layanan KRL yang lebih nyaman, bersih, dan modern.
    Walau kini memasuki masa purnatugas, warisan ketiganya tetap hidup melalui peningkatan standar layanan yang diterapkan KAI Commuter hingga hari ini, sebuah fondasi penting bagi sistem transportasi berkelanjutan di Jabodetabek.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Obral Ayam Broiler Murah, Cuma di Transmart Full Day Sale

    Obral Ayam Broiler Murah, Cuma di Transmart Full Day Sale

    Jakarta

    Transmart Full Day Sale balik lagi kasih diskon besar-besaran untuk pelanggan setia besok, Minggu (23/11/2025). Dalam momen kali ini, Transmart memberikan diskon 50+20% untuk berbagai kategori produk, termasuk di antaranya produk daging segar.

    Khusus di Transmart Jabodetabek, ayam broiler diobral cuma Rp 31.920/ekor dari harga normal Rp 39.900/ekor. Harga itu bisa didapatkan jika melakukan pembayaran menggunakan Allo Prime, kartu kredit Bank Mega atau Bank Mega Syariah.

    Tidak hanya di Jabodetabek, di gerai Transmart Jawa Barat harganya juga jadi Rp 31.920/ekor dari harga normal Rp 39.900/ekor. Ayam broiler bahkan ada yang ditawarkan Rp 28.720/ekor dari harga normal Rp 35.900/ekor di Transmart Jawa Timur. Sedangkan di Lampung harganya jadi Rp 27.600/ekor dari harga normal Rp 34.500/ekor.

    Di Denpasar, ayam broiler ditawarkan dengan harga promo Rp 33.600/ekor dari harga normal Rp 42.000/ekor. Sementara di Jawa Tengah harganya jadi Rp 30.000/ekor dari harga normal Rp 37.500/ekor, di Pangkal Pinang dan Palembang jadi Rp 28.720/ekor dari harga normal Rp 35.900/ekor.

    Di Padang, ayam broiler berlaku harga promo Rp 29.250/ekor dari harga normal Rp 36.900/ekor. Kemudian di Medan, ayam broiler diobral menjadi Rp 34.320/ekor dari harga normal Rp 42.900/ekor.

    Kalau di Makassar, harganya jadi Rp 30.900/ekor tapi tidak tidak berlaku promo Allo Prime dan Bank Mega. Kalau di Balikpapan harganya jadi Rp 32.800/ekor dari harga normal Rp 41.000/ekor.

    Sebagai catatan, potongan ini berlaku untuk transaksi menggunakan AlloPrime, Bank Mega, atau Bank Mega Syariah. Juga perlu dicatat bahwa ada syarat dan ketentuan berlaku bagi pembelian produk ini. Promo juga tidak berlaku untuk pembelian partai besar, dan minimal transaksinya Rp 300.000.

    Selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, elektronik, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item. Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Playstore atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    (shc/eds)

  • Jeruk Santang Daun Cuma Rp 3.560/100 Gram di Transmart Full Day Sale

    Jeruk Santang Daun Cuma Rp 3.560/100 Gram di Transmart Full Day Sale

    Jakarta

    Pesta Diskon Transmart Full Day Sale akan kembali hadir, Minggu (23/11/2025). Dalam gelaran ini, Transmart memberikan diskon gede-gedean untuk beragam produk kebutuhan sehari-hari hingga buah-buahan.

    Salah satu buah yang ditawarkan dengan harga spesial adalah Jeruk Santang Daun. Di Jabodetabek, jeruk ini didiskon menjadi cuma Rp 3.560/100 gr dari harga normalnya Rp 4.450/100 gr. Potongan ini berlaku untuk transaksi menggunakan AlloPrime, Bank Mega, atau Bank Mega Syariah.

    Di daerah lain pun, produk ini juga diskon. Seperti di Jawa Barat, harganya dibanderol jadi Rp 3.400/100 gr dari harga normal Rp 4.250/100 gr. Lalu di Jawa Timur produk ini dibanderol jadi Rp 3.432/100 gr dari harga normal Rp 4.290/100 gr.

    Harga berbeda berlaku di Jawa Timur Gresik, produk Jeruk Santang Daun dibanderol dengan harga Rp 3.592/100 gr dari harga normal Rp 4.490/100 gr. Lalu Jawa Tengah, produk ini dibanderol dengan harga Rp 3.920/100 gr dari harga normal Rp 4.900/100 gr.

    Produk juga memiliki harga berbeda di store Jawa Tengah. Di Artos Magelang dan Pekalongan, produk Jeruk Santang Daun dibanderol dengan harga Rp 3.560/100 gr dari harga normal Rp 4.450/100 gr. Sedangkan di Jawa Tengah Setia Budi, harganya jadi Rp 4.280/100 gr dari Rp 5.350/100 gr.

    Produk Jeruk Santang Daun juga diskon di Transmart Lampung, harganya jadi cuma Rp 3.120/100 gr dari harga normal Rp 3.900/100 gr. Di Balikpapan, produk ini dibanderol jadi Rp 4.000/100 gr dari harga normal Rp 5.000/100 gr.

    Selain itu, juga ada produk jeruk lainnya yang didiskon. Seperti produk Jeruk Santang di Denpasar harganya jadi cuma Rp 3.560/100 gr dari harga normal Rp 4.450/100 gr. Lalu di Palembang, produk ini diskon jadi cuma Rp 3.672/100 gr dari harga normal Rp 4.590/100 gr.

    Di Pangkal Pinang, produk ini diskon jadi cuma Rp 3.672/100 gr dari harga normal Rp 4.590/100 gr. Lalu di Medan, produk ini juga diskon jadi cuma Rp 5.192/100 gr dari harga normal Rp 6.490/100 gr.

    Di Makassar sendiri, ada Jeruk Siam Madu diskon jadi cuma Rp 2.120/100 gr dari harga normal Rp 2.650/100 gr. Sedangkan di Padang, ada Jeruk Afourer Australia diskon jadi cuma Rp 4.792/100 gr dari harga normal Rp 5.990/100 gr.

    Perlu diingat, tambahan potongan ini berlaku untuk transaksi menggunakan AlloPrime, Bank Mega, atau Bank Mega Syariah. Juga perlu dicatat bahwa ada syarat dan ketentuan berlaku bagi pembelian produk ini. Promo juga tidak berlaku untuk pembelian partai besar, dan minimal transaksinya Rp 300.000.

    Selama Transmart Full Day Sale, berbagai promo menarik lainnya hadir dengan diskon hingga 50+20% menanti untuk produk-produk seperti sembako, produk rumah tangga, elektronik, furnitur, kosmetik, hingga fesyen item. Tentunya tambahan 20% bisa didapatkan dengan Allo Prime, Kartu Kredit Bank Mega dan Bank Mega Syariah.

    Untuk yang belum punya Kartu Kredit Bank Mega, nggak perlu khawatir. Ada unit pembukaan instan yang tersedia di gerai Cibubur dan Central Park. Sementara untuk yang belum punya Allo Prime, cukup download aplikasi Allo Bank di Playstore atau AppStore. Tinggal klik link ini, download, dan upgrade ke Allo Prime.

    (shc/eds)

  • Koperasi Pemulung Berdaya di Tangsel Jadi Penopang Hidup 4.000 Pemulung Jabodetabek
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        24 November 2025

    Koperasi Pemulung Tangsel: Raup Omzet Miliaran dari Sampah Botol Plastik Megapolitan 22 November 2025

    Koperasi Pemulung Tangsel: Raup Omzet Miliaran dari Sampah Botol Plastik
    Tim Redaksi
    TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com
    – Di sebuah halaman luas, tak jauh dari TPA Cipeucang, Serpong, Tangerang Selatan, terlihat deretan karung putih menyambut siapa pun yang datang.
    Karung-karung itu berisi botol plastik bekas dengan jumlah sampai ribuan datang silih berganti sepanjang hari.
    Di sinilah
    Koperasi Pemulung Berdaya
    , atau
    Recycle Business Unit
    (RBU) Serpong, mengubah limbah botol plastik berjenis
    Polyethylene Terephthalate
    (PET) menjadi sumber penghidupan bagi banyak orang.
    Di tempat itu, botol-botol plastik bekas dikumpulkan dari berbagai lokasi, dipilah satu per satu, kemudian dicacah menjadi serpihan plastik bernilai jual.
    Sama sekali tak terbayang bahwa tempat sederhana yang berdiri tak jauh dari TPA Cipeucang itu mampu mengelola ratusan ton sampah setiap bulan.
    Sekretaris Koperasi Pemulung Berdaya, Julaeha (35), mengatakan, koperasi ini berawal dari program CSR Danone pada 2010. Ketika itu belum berbentuk koperasi, hanya unit daur ulang yang menggandeng NGO.
    Tiga tahun kemudian, Danone bekerja sama langsung dengan pemulung di Kampung Cipeucang, Desa Kademangan, mendirikan koperasi agar pengelolaan menjadi lebih terstruktur.
    Dari yang awalnya hanya mengumpulkan sekitar 5 ton per bulan, kini kapasitasnya melonjak hingga 150 ton per bulan.
    Pick-up dan truk juga datang bergantian, membawa botol plastik dari 300–400 lapak, bank sampah, restoran, hingga instansi perkantoran.
    Sementara untuk pemulung jika ditotal, ada sekitar 4.000 orang di Jabodetabek yang terhubung dengan koperasi ini melalui para pelapak.
    “Kalau anggota yang kerja langsung di sini (koperasi pemulung) ada 53 orang,” kata Julaeha.
    Anggota-anggota itulah yang setiap hari memilah botol berdasarkan standar, seperti label dilepas, tutup dibuang, tidak boleh terbakar, tidak berbau menyengat, dan warnanya harus sesuai.
    Dari sekitar 6 ton botol yang masuk per hari, sekitar 90 persen bisa diproses dan sisanya dikembalikan ke pelapak karena tidak memenuhi kriteria.
    Dari proses-proses itu, mereka mampu meraup omzet hingga miliaran, bahkan jika kondisi pengiriman sedang ramai, omzet mereka bisa mencapai Rp 1,2 miliar.
    Namun omset hingga miliar itu jarang terjadi di beberapa tahun belakangan ini.
    Juleha mengaku, belakangan ini omzet mereka tengah turun hingga ratusan juta.
    Penyebabnya karena biaya operasional meningkat, harga bahan baku bersaing, mesin yang sering bermasalah, dan penyusutan bahan baku mencapai 10–15 persen.
    “Sebenernya untuk omzet sih kalau pas lagi banyak barang ya, kita bisa Rp 1,2 miliaran, tapi kalau lagi sepi ya paling berapa gitu kan ga sampai segitu,” kata dia.
    Juleha juga menjelaskan, omzet Rp 1,2 miliar itu merupakan pendapat kotor yang masih harus dibagi-bagi lagi untuk keperluan koperasi lainnya.
    Misalnya, untuk gaji karyawan, listrik, perawatan mesin, hingga logistik.
    “Jadi belum tentu juga untung. Usaha daur ulang itu kompleks,” ucap dia.
    Meski begitu, dampak ke masyarakat sekitar sangat terasa. Banyak pekerja, yang mengaku terbantu secara ekonomi sejak bergabung. Terutama ibu rumah tangga.
    Ada yang bisa menyekolahkan anak hingga sarjana, ada yang berhasil membangun kontrakan, bahkan ada yang membeli sawah di kampung.
    Pemulung yang bekerja sama dengan koperasi rata-rata menjual 5–10 kilogram botol PET setiap kali setor, dengan harga beli Rp 5.000 per kilogram.
    Jumlah itu sederhana, tetapi menjadi penghasilan rutin yang membuat roda keluarga tetap berputar.
    Saat ini, Julaeha mengatakan, banyak rencana yang ingin dikembangkan koperasi, termasuk mulai mengelola sampah karton, HDPE, dan multilayer tahun depan.
    Jaringan mereka juga sudah melebar ke berbagai daerah, mulai dari Bekasi, Sukabumi, Gunung Sindur, hingga Labuan Bajo.
    Dengan kondisi itu, Juleha berharap, semakin banyak daerah yang memiliki fasilitas daur ulang mandiri agar sampah plastik tak lagi menumpuk di tempat pembuangan.
    “Sampah itu kalau dipilah benar, nilainya naik. Kalau nyampur, nilainya kecil. Tapi kalau dipilah, bisa jauh lebih tinggi. Bisa jadi cuan banget,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perusahaan Merger Gojek-GRAB Diramal Kuasai 90% Pasar, Tarif Ojol Melambung?

    Perusahaan Merger Gojek-GRAB Diramal Kuasai 90% Pasar, Tarif Ojol Melambung?

    Bisnis.com, JAKARTA — Rumor merger antara Gojek dan Grab Indonesia menjadi sorotan sepekan terakhir. Gabungan kedua perusahaan dikhawatirkan membuat tarif transportasi online melambung karena pangsa pasar yang dimiliki sangat besar.

    Pada Juni 2025, dikabarkan tarif Gojek di Jabodetabek atau zona II sebesar Rp2.500-Rp3.400 per kilometer/KM. Tarif minimumnya sekitar Rp14.040-Rp15.525.

    Sementara GrabBike biaya per kilometer sekitar Rp2.700-Rp3.500. Biaya minimum sama yaitu Rp14.040-Rp15.525 untuk jarak 5 kilometer pertama.

    Tarif berbeda untuk zona I yang meliputi Sumatra, Jawa (diluar Jabodetabek) serta Bali, dan zona III yang meliputi Kalimantan, Nusa Tenggara, Sulawesi, Maluku, dan Papua.

    Untuk zona I saat ini tarif berkisar Rp1.850-Rp2.300 per kilometer. Sementara itu zona III berkisar Rp2.100-Rp2.600 per kilometer.

    Ketua Umum Idiec Tesar Sandikapura mengatakan apabila kedua perusahaan bergabung, mereka akan menguasai pangsa pasar hingga 90%. Sementara 10% sisanya dikuasai Maxim dan lain sebagainya.

    Penguasaan pasar yang besar ini dikhawatirkan membuat perusahaan tersebut semena-mena dalam menerapkan tarif ke pengguna.

    “Artinya tidak ada lagi kompetitor yang kuat melawan mereka,” kata Tesar kepada Bisnis, dikutip Sabtu (22/11/2025).

    Oleh sebab itu, Tesar mengatakan regulator dalam hal ini pemerintah perlu mengatur persoalan tersebut, terutama terkait fee layanan serta skema bagi hasil kepada merchant maupun driver.

    Sebelumnya, Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) juga mengomentari rencana merger antara Grab dan GOTO, yang dinilai berpotensi menciptakan monopoli karena kedua perusahaan menguasai sekitar 90% pangsa pasar transportasi daring. Kepala Biro Humas dan Kerja Sama KPPU Deswin Nur menjelaskan secara konsentrasi pasar, kepemilikan pangsa di atas 50% sudah dapat dikategorikan sebagai monopoli.

    “Monopoli saja tentunya enggak dilarang. Sama seperti sektor-sektor yang dimonopoli lainnya,” kata Deswin kepada Bisnis pada Selasa (11/11/2025).

    Karena itu, Deswin menegaskan rencana merger Grab dan GOTO tidak serta-merta dapat dipandang sebagai indikasi pelanggaran. Dia menekankan yang dapat dianggap melanggar adalah perilaku atau praktik yang dilakukan oleh pelaku usaha ketika berada dalam posisi monopoli. Meski begitu, pihaknya tetap memantau perkembangan isu tersebut, terlebih KPPU tahun ini juga sedang mengkaji sektor platform transportasi daring.

    “Bisa jadi faktor yang diperhatikan di kajian kami,” ujarnya.

    Deswin mengatakan KPPU belum memperoleh informasi resmi mengenai rencana merger tersebut sehingga statusnya masih dianggap sebagai wacana. Namun, dia menjelaskan jika penggabungan dilakukan melalui skema merger atau akuisisi, kedua perusahaan wajib melaporkan transaksi ke KPPU setelah transaksi efektif. Melalui penilaian atas laporan atau notifikasi itu, KPPU dapat menentukan apakah ada potensi pelanggaran dan di titik mana pelanggaran tersebut mungkin terjadi.

    “Nanti bisa dikeluarkan syarat-syarat atau remedial yang harus dilaksanakan oleh pihak, yang diawasi pelaksanaannya,” katanya.

    Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) mensyaratkan beberapa hal sebelum merger PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dan Grab terjadi. Salah satunya, harus sepenuhnya dikuasai oleh negara, yakni BPI Danantara. 

    Driver ojol menunggu penumpang

    Ketua Serikat Pekerja Angkutan Indonesia (SPAI) Lily Pujiati mengungkapkan, syarat tersebut agar ekonomi platform ini dapat bermanfaat bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. 

    Maka untuk menjamin pekerjaan layak tersebut, pemerintah wajib mengakui para pengemudi ojol, taksol dan kurir sebagai pekerja sesuai peraturan perundang-undangan ketenagakerjaan.

    “Pemerintah, baik pusat maupun daerah harus segera mengambil alih perusahaan platform karena ada ancaman halus dari perusahaan platform,” ujarnya. 

    Lily mengaku, saat ini terdapat ancaman halus bahwa platform penyedia transportasi online tersebut hanya akan menyerap tenaga kerja sebanyak 17% bila status kerja diubah dari mitra menjadi pekerja. 

    Dirinya berharap, ekonomi platform nasional yang baru ini juga mensyaratkan bisnis transportasi online harus memastikan terpenuhinya hak seluruh rakyat dalam mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan sesuai amanat konstitusi. 

    Perusahaan platform dalam hal tersebut mengambil contoh negara Spanyol. Padahal nyatanya ekonomi platform di Spanyol masih berjalan hingga saat ini dan tidak terjadi pengangguran massal, bahkan sebaliknya para pengemudi mendapatkan kondisi kerja yang lebih layak. 

    Usai Spanyol mengubah status pengemudi online menjadi pekerja, negara melindungi para pengemudi sehingga mendapatkan hak-hak layaknya pekerja seperti memperoleh kepastian upah minimum, batasan jam kerja serta upah lembur,  cuti tahunan dan cuti sakit yang dibayar, asuransi kesehatan, jaminan keselamatan dan kecelakaan kerja, jaminan pensiun, dan hak lainnya.

    “Maka sudah saatnya Presiden segera melindungi pekerja platform seperti pengemudi ojol, taksol dan kurir untuk mengambil alih persoalan ojol ini,” tambah Lily.

  • Kisah Syarif, Buka Jasa Servis KTP Kilat di Tangerang Tanpa Birokrasi Rumit
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        22 November 2025

    Kisah Syarif, Buka Jasa Servis KTP Kilat di Tangerang Tanpa Birokrasi Rumit Megapolitan 22 November 2025

    Kisah Syarif, Buka Jasa Servis KTP Kilat di Tangerang Tanpa Birokrasi Rumit
    Tim Redaksi
    TANGERANG, KOMPAS.com
    – Kelihaian jemari Syarif (47) menjadi penopang hidup dan sumber nafkah bagi dirinya sebagai tukang servis KTP kilat di Jalan Irigasi Sipon, Cipondoh, Kota Tangerang.
    Berbekal meja kecil dengan peralatan sederhana, Syarif dengan terampil memperbaiki KTP warga yang rusak. 
    Dengan meja kecil dan peralatan sederhana, Syarif menawarkan layanan
    servis KTP
    yang cepat, rapi dan aman. Dia bisa membantu warga memperbaiki kartu identitas rusak tanpa mengubah data asli.
    Jemari Syarif bergerak secara hati-hati saat menggosok KTP pelanggan. Tangan kiri menahan kartu agar tak bergeser dan tangan kanan membersihkan noda di lapisan plastik.
    Bagi warga yang harus segera mengurus bank, BPJS, sekolah anak, atau sekadar membuktikan identitas diri, layanan cepat seperti yang dijalankan Syarif menjadi penyelamat tanpa birokrasi yang rumit.
    Sebelum menggeluti pekerjaan ini, Syarif adalah seorang satpam. Namun, karena faktor usia membuatnya nekat banting setir dan memilih membuka usaha sendiri.
    “Umur sudah agak sedikit tua lah ya. Jadi saya pikir mending buka usaha saja,” ujar Syarif saat ditemui di lokasi, Jumat (21/11/2025).
    Layanan jasa yang dikerjakannya ini awalnya hanya untuk membantu warga sekitar memperbaiki KTP rusak.
    Namun, permintaan pelanggan terus meluas setelah melihat hasilnya memuaskan dan proses begitu cepat.
    “Yang penting kami tidak mengubah data, foto, dari Dukcapil langsung, front sesuai KTP. Kita cuma perbaiki yang rusak,” kata Syarif.
    Tarif layanannya dimulai dari Rp 15.000 untuk antigores, servis foto dan tulisan Rp 70.000, servis full daerah Rp 150.000, dan servis full Jabodetabek Rp 100.000.
    Setelah enam tahun beroperasi, Syarif berhasil membuka cabang usaha di Curug, Pasar Rantu, dan beberapa titik lain di wilayah Jabodetabek.
    Pendapatan hariannya bisa menyentuh angka Rp 400.000 di kala sepi dan mencapai Rp 10 juta dalam sebulan. Jerih payah ini didapat lewat layanan yang bisa dilakukannya untuk 4-10 pelanggan per hari.
    Keahlian ini tentu dilatih secara giat dan otodidak dengan modal Rp 10 juta. Pada proses belajar itu, Syarif menjelajahi internet untuk menonton tutorial di Google dan YouTube.
    Perlahan, Syarif mempelajari dan memahami cara mengekstrak data foto dari chip, mencetak ulang, hingga melapisi kartu.
    “Perpindahan dari komputer ke handphone saja, saya belajar tiga hari,” ungkap dia.
    Ia memastikan, layanan ini hanya diperuntukkan memperbaiki KTP yang chip-nya masih terbaca.
    Setiap menemui KTP dengan chip rusak, Syarif menyarankan pelanggan untuk pergi ke kecamatan. Cara ini juga untuk menghindari kesalahpahaman warga dari dugaan membuat KTP palsu.
    Padahal, keamanan data akan selalu menjadi prioritas. Sebelum memulai, Syarif akan menunjukkan chip KTP pelanggan dan menjelaskan proses pengerjaan untuk memberi kepastian tidak ada pengubahan data.
    Setelah pengerjaan selesai, semua data dihapus dari perangkat.
    “Dulu saya ngalamin sendiri betapa susahnya urus birokrasi. Jadi kalau sekarang bisa bantu orang, ya saya kerjain,” kata Syarif.
    Jasa servis KTP milik Syarif juga telah mengantongi sertifikat resmi dari Dinas Perizinan Kota Tangerang.
    “Jatuhnya ini perizinan Digital Printing 3G dari satu pintu. Tahun 2022 penerbitan, percetakan di tahun 2023 dari Dinas Perizinan,” ujar Syarif.
    Proses ini ia tempuh untuk membantunya mematahkan stigma dan kecurigaan warga pada jasanya.
    Apalagi, jasa yang digelutinya ini bergerak di bidang yang bersentuhan langsung dengan identitas dan data pribadi warga.
    “Tulisan tangan itu enggak berlaku di birokrasi. Banyak yang datang ke saya karena fotonya ditempel, tulisannya pudar. Itu enggak akan diterima di instansi mana pun,” ujar Syarif.
    Syarif menyadari risiko usaha ini bukan sekedar memperbaiki plastik kecil, melainkan identitas paling fundamental bagi warga Indonesia.
    Oleh karena itu, selama bergelut pada jasa servis KTP, Syarif memegang prinsip untuk tidak mengotori pekerjaannya dengan menyalahgunakan data pelanggan.
    “Banyak data orang yang saya pegang. Tapi enggak ada saya pakai buat kepentingan pribadi. Enggak ada. Ini amanah. Penghasilan saya dari sini, masa saya rusakin usaha saya sendiri,” kata dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.