kab/kota: Jabodetabek

  • Pembangunan Infrastruktur di Tapanuli Selatan Jadi Sorotan, Jalan Tol Hanya Sampai Sibolga – Halaman all

    Pembangunan Infrastruktur di Tapanuli Selatan Jadi Sorotan, Jalan Tol Hanya Sampai Sibolga – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Masyarakat Tapanuli Bagian Selatan(Tabagsel) provinsi Sumatera Utara menyoroti masih minimnya pembangunan infrastruktur ke wilayah Tabagsel. Bahkan dalam program pemerintah, yakni Proyek Strategis Nasional (PSN), belum satupun menyentuh daerah Tabagsel. 

    Ketua Komunitas Masyarakat Tapanuli Bagian Selatan(Tabagsel), Ongku Parmonangan Hasibuan mencontohkan rencana pembangunan jalan tol di Trans Sumatera yang hanya sampai Sibolga (Tapanuli Tengah) hingga Parapat (Tapanuli Utara). 

    Padahal, potensi Tabagsel dari dulu sampai sekarang adalah daerah surplus yang mensubsidi daerah-daerah sekitar di Sumatera Utara. Tabagsel memiliki banyak perkebunan, baik kepala sawit, kopi, karet, dan sebagainya. 

    “Tambang juga, yang beroperasi di Sumut hanya satu-satunya, yaitu di Batangtoru (tambang emas). Belum lagi potensi panas bumi di Sipirok dan Mandailing, serta PLTA di Batangtoru. Artinya, baik ketahanan energi, ketahanan pangan yang menjadi Asta Cita Presiden Prabowo sekarang,  sumbernya ada di Tabagsel. Tapi kenapa kita tidak bisa mengkapitalisasi itu, menggiring ke sana PSN supaya keekonomian seluruh potensi yang ada di Tabagsel, lebih baik,” ujar Ongku dalam pernyataannya saat Konferensi Pers jelang acara Halal Bi Halal Masyarakat Tapanuli Bagian Selatan(Tabagsel) di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta, Rabu(9/4/2025).

    Andaikata infrastruktur ke daerah Tabagsel lanjut Ongku ada kereta api, atau jalan tol, maka biaya pengangkutan komoditas perkebunan akan lebih murah. Begitu juga sektor-sektor lain. 

    “Tidak mungkin kita bisa mengembangkan pariwisata kalau infrastruktur tidak memadai,” lanjutnya.

    Menurut Ongku, membangun daerah tidak lepas dari lobi-lobi di tingkat pusat, didukung dengan gagasan dan perencanaan yang holistik serta terpadu dari wilayah tersebut. 

    “Ini pendekatan perencanaan wilayah, bukan per daerah kabupaten/kota tapi Tabagsel secara keseluruhan. Ini lima kepala daerah di Tangsel harus bersatu bersama membuat perencanaan wilayah. Kita sudah undang kelima kepala daerah agar hadir di acara ini, mereka mendukung,” pungkas Eka Bupati Tapanuli Selatan ini.

    Sementara itu acara Halal bi Halal pada 19 April 2025 mendatang rencananya akan dihadiri ribuan masyarakat Tabagsel (Tapanuli Bagian Selatan) dari lintas komunitas (perkumpulan) yang berdomisili di Jabodetabek berkumpul.

    Tabagsel merupakan wilayah di Sumatera Utara yang berasal dari induk Kabupaten Tapanuli Selatan, yang kini mekar menjadi 5 kabupaten, yakni Tapanuli Selatan, Mandailing Natal (Madina), Padang Lawas, Padang Lawas Utara (Paluta), dan Kota Padangsidimpuan.

    Ongku Parmonangan Hasibuan mengatakan, acara tersebut terbuka untuk semua masyarakat Tabagsel yang berdomisili di wilayah Jabodetabek. Acara ini juga akan dihadiri tokoh-tokoh nasional, anggota DPR RI, dan sejumlah pejabat kementerian/lembaga asal Tabagsel. 

    Mereka yang diundang antara lain mantan Sekjen Kementerian Keuangan Mulia Panusunan Nasution, ahli hukum Todung Mulya Lubis, Menteri Tenaga Kerja periode 1999-2001 Bomer Pasaribu, mantan Deputi Gubernur Bank Indonesia  Aulia Tantowi Pohan, dan banyak lagi. 

    Dari kalangan DPR RI antara lain Marwan Dasopang, Andar Amin Harahap, dan Saleh Partaonan Daulay. Terdapat 100 lebih tokoh nasional asal Tabagsel yang diundang ke acara ini.

    “Kita juga sudah undang Agus Harimurti Yudhoyono (Menko Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan) bersama istrinya Annisa Pohan. Bahkan Annisa Pohan sangat antusias dan senang,” ujar Ongku.

    Ongku menjelaskan bahwa semangat dasar acara ini adalah untuk lebih menyatukan masyarakat Tabagsel di parantauan dalam ranga mendukung pembangunan kampung halaman. 

    Sebab, saat ini terdapat sekitar 150 komunitas parsadaan (organisasi perkumpulan) masyarakat Tabagsel di wilayah Jabodetabek. 

    Mulai dari komunitas asal daerah, komunitas alumni sekolah, hingga parsadaan marga-marga, seperti Siregar, Nasution, Harahap, Lubis, Pohan, dan Pulungan.

    “Banyaknya organisasi ini membuat sumber daya kita terserap kemana-mana. Jadi concern kita semua masyarakat Tabagsel dan tokoh-tokoh Tabagsel sejak dulu, bagaimana mempersatukan sumber daya ini. Sehingga langkah kita tidak sporadis, tapi lebih terencana secara holistik,” katanya.

    Menurut Ongku, Tabagsel memiliki banyak tokoh nasional. Ini menjadi potensi besar untuk membangun Tabagsel. “Tokoh kita banyak. Kita sudah pernah punya wakil presiden (Adam Malik Batubara), jenderal bintang 5 (AH Nasution), menteri dari dulu kita juga ada. Jadi gagasannya, kalau bisa momentum ini bisa bikin kita lebih bersatu membicarakan bagaimana membuat satu gerakan ke depan yang lebih massif, lebih terencana, lebih kompak, untuk membuat pembangunan ke daerah Tabagsel ini lebih cepat,” tandasnya.

  • Wartawan Dapat Jatah 100 Unit Rumah Subsidi, Ini Syaratnya!

    Wartawan Dapat Jatah 100 Unit Rumah Subsidi, Ini Syaratnya!

    Jakarta, CNBC Indonesia – Menteri Komunikasi dan Digitalisasi (Menkomdigi) Meutya Hafid menyambut baik inisiatif rumah subsidi untuk wartawan yang diinisiasi oleh Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP). Menurutnya, wartawan menjadi salah satu profesi yang diperhitungkan untuk menerima manfaat program rumah subsidi.

    “Kami menyampaikan bahwa kenapa kami apresiasi karena kami sadar selaku menkomdigu dan dulu lama berkecimpung 10 tahun jadi wartawan kami menyampaikan bahwa belum semua wartawan sejahtera. Belum semua wartawan punya akses pembiayaan perumahan yang terjangkau” ujar Meutya saat pertemuan dengan Menteri PKP di kantor Kementerian PKP, Jakarta Pusat, Selasa malam (8/4/2025).

    Meutya mengatakan beberapa tahun lalu ada program pemilikan rumah bagi wartawan. Namun program yang kali ini digagas Kementerian PKP akan lebih bagus.

    Ia menyebut beberapa syarat serta kriteria sudah dilonggarkan bagi wartawan. Seperti misalnya batas maksimal penghasilan penerima menjadi Rp13 juta bagi yang sudah berkeluarga, serta penghasilan maksimal Rp12 juta bagi yang berstatus lajang di wilayah Jabodetabek.

    “Menjadi kurang lebih Rp 13 juta untuk yang sudah berkeluarga dan itu Jabodetabek atau Rp 12 juta, Rp 11-12 juta yang masih single. Ini angka yang sudah sangat longgar,” terangnya.

    Meutya menambahkan, program ini direncanakan mulai berjalan dalam waktu dekat, dengan 100 unit pertama akan diserahterimakan pada awal Mei 2025.

    Adapun target jumlah total program rumah subsidi untuk wartawan sebanyak 1000 unit yang tersebar di seluruh Indonesia.

    “Seratus pertama itu kurang dalam satu bulan, yaitu tanggal 6 Mei. Ini juga baru diputuskan tadi, itu insyaallah akan serah terima kunci,” kata Meutya.

    “Dan artinya kami juga di Kemkomdigi akan punya PR, harus bergegas gitu. Dan juga teman-teman wartawan mungkin juga bisa mulai saat ini mempelajari kriteria-kriterianya.” pungkasnya.

    (haa/haa)

  • Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Korban Diminta Segera Lapor – Halaman all

    Polisi Selidiki Kasus Pelecehan Seksual di Stasiun Tanah Abang, Korban Diminta Segera Lapor – Halaman all

    ​TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Polisi melakukan penyelidikan terhadap kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat.

    Kasus tersebut viral di media sosial saat korban seorang wanita yang mengaku ditumpahkan air mani oleh pelaku ke bagian celana.

    Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP M Firdaus menuturkan pihaknya tengah menyisir CCTV yang dimiliki PT KAI (Persero).

    “Tim lidik lagi koordinasi dengan pihak KAI untuk minta CCTV guna mengetahui ciri-ciri pelaku dan korban belum buat laporan polisi,” tuturnya kepada wartawan, Selasa (8/4/2025).

    Firdaus mengimbau agar korban segera membuat laporan polisi agar kasus ini bisa ditindaklanjuti secara hukum.

    Sebelumnya diberitakan, seorang wanita yang belum diketahui identitasnya diduga menjadi korban pelecehan seksual di Stasiun Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/4/2025).

    Dugaan pelecehan seksual tersebut terungkap usai korban bercerita kepada salah seorang sopir taksi online dengan nama akun Instagram @indra_papsky.

    Korban mengaku dilecehkan ketika hendak keluar dari area stasiun.

    “Tadi aku pas turun dari eskalator, gak nyadar ada cowok di belakang aku terus dia numpahin p*j*nya dia di celana belakang,” kata korban sebagaimana dilihat dari rekaman video pada Minggu (6/4/2025).

    “Ah itu pelecehan banget dong,” sahut pengemudi taksi online.

    Korban kemudian terlihat sempat meminta tisu dan menangis di dalam mobil.

    Korban yang mengaku tak pernah menaiki kereta api terkejut atas peristiwa yang dialaminya.

    Sementara tampak pengemudi taksi online hanya dapat menenangkan korban.

    Public Relations Manager KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) Leza Arlan memastikan pihaknya langsung mengecek ke lokasi kejadian usai peristiwa itu viral di media sosial.

    “Pelaku tidak ditemukan dan korban pun telah meninggalkan area stasiun,” ucap dia.

    Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan CCTV, adapun pencarian pelaku dilakukan dengan melibatkan aparat kepolisian.

  • BPKH fasilitasi ribuan pemudik kembali ke perantauan

    BPKH fasilitasi ribuan pemudik kembali ke perantauan

    Program Balik Kerja Bareng 2025 yang digagas BPKH. (ANTARA/HO-BPKH)

    BPKH fasilitasi ribuan pemudik kembali ke perantauan
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Selasa, 08 April 2025 – 11:29 WIB

    Elshinta.com – Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) telah memfasilitasi dua ribuan pemudik kembali ke perantauan di Jabodetabek lewat program “Balik Kerja Bareng BPKH 2025” yang dilakukan secara serentak pada Minggu (6/4). Kegiatan dilakukan serentak di lima kota di Indonesia yakni Surabaya, Solo, Yogyakarta, Garut, dan Lampung. Acara pelepasan rombongan di setiap kota dihadiri jajaran pimpinan BPKH.

    “Kami ingin memastikan para pemudik dapat kembali ke tempat perantauan dengan aman dan nyaman untuk melanjutkan aktivitas mereka. Program ini merupakan salah satu bentuk kepedulian kami kepada masyarakat,” ujar Anggota Pelaksana BPKH Sulistyowati saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

    Sulistyowati mengatakan pembiayaan Balik Kerja Bareng menggunakan hasil investasi atau nilai manfaat dari Dana Abadi Umat yang dikelola BPKH.

    “Kami juga ingin memastikan bahwa nilai manfaat dari Dana Abadi Umat yang kami kelola dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Nilai Pokok Dana Abadi Umat tetap kami jaga, dan yang digunakan adalah nilai manfaatnya,” kata Sulistyowati.

    Sementara itu Anggota Badan Pelaksana BPKH Acep Riana Jayaprawira mengatakan BPKH tidak hanya berfokus pada pengelolaan keuangan haji, tapi juga menggagas berbagai program yang bersentuhan langsung dengan kepentingan masyarakat, melalui optimalisasi Dana Abadi Umat.

    “Program seperti Balik Kerja Bareng ini menjadi salah satu cara BPKH untuk memastikan bahwa manfaat dari dana yang kami kelola dapat dirasakan langsung oleh masyarakat. Sehingga kerja-kerja BPKH semakin terasa dampaknya bagi umat,” kata dia.

    Untuk keseluruhan program Balik Kerja Bareng 2025, BPKH menyediakan 52 bus full AC dan reclining seat. Selama perjalanan 2.280 peserta juga mendapatkan hiburan, makan berupa nasi boks dan makanan ringan, kaos Balik Kerja Bareng beserta suvenir dan totebag. Sementara itu Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Singgih Januratmoko mengapresiasi program Balik Kerja Bareng BPKH yang merupakan bukti nyata kontribusi BPKH untuk masyarakat.

    “Ini merupakan bukti kontribusi nyata BPKH untuk meringankan beban pemudik,” katanya.

    Sumber : Antara

  • 3 Cara Pinjam Uang di Bank BCA, Begini Simulasi Cicilannya

    3 Cara Pinjam Uang di Bank BCA, Begini Simulasi Cicilannya

    PIKIRAN RAKYAT – Meminjam uang dari bank menjadi salah satu solusi keuangan yang kerap dipilih saat kamu membutuhkan dana tambahan. Entah itu untuk kebutuhan darurat, modal usaha, atau keperluan pribadi lainnya, mengajukan pinjaman di lembaga keuangan yang terpercaya seperti Bank BCA tentu memberikan rasa aman. Bank ini dikenal memiliki beragam produk pinjaman dengan proses yang relatif mudah dan bisa disesuaikan dengan kemampuan finansial penggunanya.

    Namun sebelum mengajukan pinjaman, penting bagi kamu untuk memahami syarat dan ketentuannya. Lantas, apakah BCA bisa pinjam uang tanpa jaminan? Untungnya, BCA menyediakan pilihan pinjaman yang fleksibel, termasuk opsi tanpa jaminan yang bisa diajukan oleh nasabah tertentu dengan kriteria khusus.

    Meski begitu, pengajuan pinjaman tetap membutuhkan pertimbangan matang. Kamu perlu memperhatikan faktor seperti suku bunga, tenor, hingga kemampuan membayar cicilan setiap bulan. Memahami produk pinjaman dengan baik akan membantumu menghindari risiko keuangan di masa depan.

    Di artikel ini, kamu akan menemukan penjelasan tentang cara mengajukan pinjaman uang di Bank BCA, dilengkapi syarat dan simulasi cicilan.

    Pinjam Uang di BCA Syaratnya Apa?

    Simak syarat dan ketentuan untuk meminjam uang di Bank BCA:

    Pinjaman ini hanya bisa diajukan oleh WNI yang tinggal di wilayah tertentu, yaitu Jabodetabek, Pulau Jawa, Medan, Batam, Tanjung Pinang, Palembang, Denpasar, Cakranegara, dan Makassar. Kamu harus berusia minimal 21 tahun saat mengajukan pinjaman. Usia maksimal saat pinjaman berakhir adalah 55 tahun. Penghasilan per bulan harus memenuhi batas minimum, yaitu Rp2.500.000 untuk wilayah Jabodetabek, Bandung, Surabaya, Medan, dan Batam. Sementara untuk wilayah lain, batas minimumnya adalah Rp2.000.000. Untuk karyawan, kamu harus merupakan bagian dari perusahaan yang menggunakan layanan Payroll BCA atau sudah menjadi pemegang Kartu Kredit BCA minimal selama satu tahun. Jika kamu seorang karyawan tetap, maka masa kerja minimal harus sudah satu tahun. Sedangkan untuk wiraswasta dan profesional, kamu perlu menjalankan usaha atau profesi yang sama selama minimal dua tahun. Bagi pemohon yang merupakan wiraswasta atau profesional, kamu wajib memiliki Kartu Kredit BCA dengan masa keanggotaan paling tidak satu tahun. Semua pemohon, baik karyawan, wiraswasta, maupun profesional, wajib melengkapi formulir pengajuan pinjaman dalam bentuk asli. Identitas diri berupa e-KTP harus disertakan sebagai fotokopi, tanpa terkecuali bagi seluruh jenis pekerjaan. Untuk pemohon yang berprofesi sebagai wiraswasta atau profesional, kamu mungkin diminta melampirkan izin usaha atau surat izin praktik. Ini akan diminta tergantung pada kebutuhan proses verifikasi.  Untuk karyawan yang tidak terdaftar dalam layanan Payroll BCA, kamu wajib menyertakan slip gaji atau surat keterangan penghasilan. Sedangkan bagi wiraswasta dan profesional, kamu harus melampirkan rekening koran utama dari bank lain selama tiga bulan terakhir. Bukti kepemilikan NPWP perlu disertakan. Namun, jika pinjaman yang diajukan tidak melebihi Rp50 juta dan kamu belum memiliki NPWP, maka kamu bisa menggantinya dengan surat pernyataan belum memiliki NPWP.

    Perlu kamu ketahui bahwa semua dokumen yang sudah dikirimkan tidak akan dikembalikan, jadi pastikan semua salinan yang kamu lampirkan sudah benar dan sesuai.

    Dengan memenuhi seluruh persyaratan dan dokumen di atas, proses pengajuan pinjaman di Bank BCA akan berjalan lebih lancar. Pastikan semua poin terpenuhi agar kamu bisa segera menikmati manfaat dari pinjaman ini.

    3 Cara Pinjam Uang di Bank BCA

    Lewat Halo BCA

    Jika kamu ingin mengajukan pinjaman tanpa harus datang langsung ke kantor cabang, kamu bisa memanfaatkan layanan Halo BCA. Prosesnya cukup praktis dan bisa dilakukan hanya dengan panggilan telepon, berikut caranya:

    Langkah pertama, telepon layanan Halo BCA di nomor 1500888. Setelah tersambung, kamu akan diarahkan oleh petugas untuk melanjutkan proses pengajuan pinjaman. Setelah terhubung dengan petugas, kamu akan dibimbing untuk mengisi formulir aplikasi pinjaman. Pastikan kamu mengikuti semua arahan dengan benar. Kamu harus mempersiapkan beberapa dokumen penting seperti e-KTP, slip gaji terbaru, NPWP, dan dokumen pendukung lainnya sesuai status pekerjaanmu. Setelah dokumen dan formulir selesai, petugas akan memproses permohonanmu. Proses ini termasuk pemeriksaan data dan verifikasi kelayakan kredit. Jika pengajuanmu disetujui, kamu akan diminta untuk menandatangani perjanjian kredit. Setelah itu, dana akan langsung ditransfer ke rekening BCA milikmu.

    Lewat Kantor Cabang BCA

    Langkah awal yang perlu kamu lakukan adalah menyiapkan seluruh dokumen yang menjadi syarat pengajuan pinjaman, sesuai dengan ketentuan dari pihak BCA. Setelah dokumen siap, kunjungi kantor cabang BCA yang paling dekat dengan lokasimu. Temui petugas bank dan utarakan niat kamu untuk mengajukan pinjaman. Nantinya, kamu akan menjalani sesi wawancara singkat mengenai tujuan peminjaman dan kondisi keuangan secara umum. Jika permohonanmu memenuhi syarat dan mendapat lampu hijau, petugas akan memberikan formulir aplikasi pinjaman untuk kamu isi. Setelah pengisian formulir selesai, kamu akan diminta untuk menandatangani dokumen perjanjian kredit sebagai bentuk persetujuan resmi. Proses terakhir adalah pencairan dana. Jika semua tahapan sudah dilalui, dana pinjaman akan ditransfer langsung ke rekening BCA milikmu sesuai jumlah yang diajukan.

    Lewat eBranch

    Langkah pertama, unduh aplikasi eBranch BCA melalui App Store (untuk pengguna iOS) atau Google Play Store (untuk pengguna Android). Setelah itu, lakukan registrasi dengan mengisi data seperti nama lengkap, alamat email, dan membuat PIN untuk akun eBranch. Setelah proses pendaftaran selesai, kamu akan menerima email berisi tautan untuk aktivasi akun. Klik link tersebut agar akun eBranch kamu aktif dan bisa digunakan. Gunakan akun yang sudah kamu buat sebelumnya untuk login ke aplikasi. Setelah berhasil masuk, temukan dan pilih opsi pinjaman atau “Personal Loan” yang tersedia di halaman utama aplikasi. Isi formulir permohonan sesuai dengan data diri dan kebutuhan kamu. Jangan lupa untuk melampirkan dokumen yang diminta, seperti KTP, slip gaji, dan surat keterangan kerja jika dibutuhkan. Ikuti semua instruksi yang ditampilkan hingga pengajuan kamu berhasil dikirim. Setelah itu, kamu tinggal menunggu proses verifikasi dari pihak bank. Apabila pinjamanmu disetujui, dana akan segera ditransfer ke rekening BCA yang telah kamu daftarkan. Tabel Simulasi Cicilan, Pinjam 20 Juta Cicilan Berapa?

    Jika kamu berencana mengambil pinjaman melalui BCA Personal Loan, berikut ini adalah gambaran estimasi cicilan bulanan berdasarkan jumlah pinjaman (plafon) dan jangka waktu (tenor). Suku bunga yang berlaku bervariasi tergantung lama tenor, yaitu:

    1% per bulan untuk tenor 12 bulan 1,03% per bulan untuk tenor 24 bulan 1,07% per bulan untuk tenor 36 bulan

    Estimasi Cicilan Berdasarkan Jumlah Pinjaman

    Pinjaman Rp5 juta

    Cicilan per bulan: Sekitar Rp466 ribu untuk 1 tahun Sekitar Rp259 ribu untuk 2 tahun Sekitar Rp192 ribu untuk 3 tahun

    Pinjaman Rp10 juta

    Cicilan bulanan: Rp933 ribu untuk 1 tahun Rp519 ribu untuk 2 tahun Rp384 ribu untuk 3 tahun

    Pinjaman Rp20 juta

    Per bulan: Rp1,86 juta (tenor 1 tahun) Rp1,03 juta (tenor 2 tahun) Rp769 ribu (tenor 3 tahun)

    Pinjaman Rp25 juta

    Estimasi cicilan: Rp2,33 juta per bulan selama 1 tahun Rp1,29 juta per bulan untuk 2 tahun Rp961 ribu per bulan jika diangsur 3 tahun

    Pinjaman Rp30 juta

    Cicilan: Rp2,8 juta (1 tahun) Rp1,55 juta (2 tahun) Rp1,15 juta (3 tahun)

    Pinjaman Rp40 juta

    Angsuran bulanan: Rp3,73 juta (1 tahun) Rp2,07 juta (2 tahun) Rp1,53 juta (3 tahun)

    Pinjaman Rp50 juta

    Pembayaran bulanan: Sekitar Rp4,66 juta untuk tenor 1 tahun Rp2,59 juta jika mengambil 2 tahun Rp1,92 juta selama 3 tahun

    Pinjaman Rp70 juta

    Cicilan: Sekitar Rp6,53 juta (1 tahun) Rp3,63 juta (2 tahun) Rp2,69 juta (3 tahun)

    Pinjaman Rp100 juta

    Bayar sekitar Rp9,33 juta per bulan jika tenor 1 tahun Rp5,19 juta per bulan untuk 2 tahun Rp3,84 juta per bulan untuk 3 tahun

    Jumlah cicilan ini bersifat estimasi dan dapat berubah sesuai kebijakan BCA. Pastikan kamu mempertimbangkan tenor dan nominal pinjaman yang sesuai dengan kemampuan finansialmu sebelum mengajukan.***

    Simak update artikel pilihan lainnya dari kami di Google News

  • DPR Apresiasi Penurunan Kecelakaan Saat Arus Mudik Lebaran 2025

    DPR Apresiasi Penurunan Kecelakaan Saat Arus Mudik Lebaran 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Pelaksanaan arus mudik Lebaran 2025 dinilai yang paling baik dalam lima tahun terakhir. Wakil Ketua DPR Adies Kadir memberikan apresiasi khusus terhadap rendahnya angka kecelakaan lalu lintas selama periode arus mudik Lebaran 2025. 

    “Arus mudik tahun ini bisa dikatakan yang terbaik dalam lima tahun terakhir. Tingkat kecelakaannya sangat rendah,” ujar Adies dalam keterangannya pada Selasa (8/5/2025).

    Data dari Operasi Ketupat 2025 menunjukkan penurunan jumlah kecelakaan hingga 30% dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan informasi dari Korlantas Polri, terdapat 2.637 kasus kecelakaan lalu lintas selama masa mudik Lebaran 2025. Angka ini menurun drastis dari 3.728 kasus pada periode yang sama pada 2024.

    Penurunan ini dipandang sebagai hasil nyata dari penerapan strategi lalu lintas yang lebih efisien dan penanganan keamanan yang sigap.

    Adies pun memuji kinerja cepat dan responsif dari Polri, Kementerian Perhubungan, dan seluruh pihak yang terlibat dalam kelancaran arus mudik tahun ini.

    “Saya apresiasi langkah cepat, cerdas, dan sigap dari Polri, Kemenhub, dan seluruh stakeholder terkait,” tambahnya.

    Menurut Adies, keberhasilan ini tidak lepas dari koordinasi dan sinergi yang kuat antarlembaga terkait. Ia juga menekankan bahwa keberhasilan penyelenggaraan mudik 2025 menunjukkan negara hadir untuk memastikan keamanan dan kenyamanan masyarakat.

    “Ini bukti negara hadir memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat selama mudik Lebaran,” tegasnya.

    Dari sisi lalu lintas, Jasa Marga melaporkan bahwa selama periode mudik 21 Maret–1 April 2025, sebanyak 2,16 juta kendaraan meninggalkan Jabotabek. Angka ini meningkat 28,1% dari kondisi normal dan sedikit lebih tinggi (0,6%) dibandingkan musim mudik tahun lalu.

    Sementara itu, per 7 April 2025, lebih dari satu juta kendaraan roda empat telah kembali ke Jakarta pasca-Idulfitri 1446 H yang jatuh pada 31 Maret. PT Jasa Marga (Persero) Tbk mencatat sebanyak 1.194.225 kendaraan masuk ke wilayah Jabodetabek selama 31 Maret–5 April 2025. Data ini dihimpun dari empat gerbang tol utama, yakni GT Cikampek Utama (Trans Jawa), GT Kalihurip Utama dan GT Fungsional Japek II Selatan (dari arah Bandung), GT Cikupa (dari arah Merak), dan GT Ciawi (dari arah Puncak).

    Sementara itu, dalam angkutan laut Lebaran 2025 yang berlangsung dari 16 Maret hingga 6 April, PT Pelni mengoperasikan 25 kapal penumpang dan 30 kapal perintis dengan total kapasitas angkut mencapai 60.212 kursi. Selama periode tersebut, jumlah penumpang kapal laut tercatat mencapai 416.370 orang.

    Hanya pada Minggu (6/4/2025) saja, tercatat sebanyak 22.247 orang menggunakan layanan transportasi laut, mencerminkan tingginya minat masyarakat terhadap moda transportasi ini.

    Pelabuhan Makassar menjadi yang paling padat dengan 42.257 penumpang, disusul oleh Balikpapan, Pulau Batam, dan Ambon. Rute dengan volume penumpang tertinggi antara lain Batam–Belawan, Balikpapan–Surabaya, dan Kumai–Semarang, menandakan pentingnya transportasi laut dalam mendukung mobilitas antarpulau di berbagai wilayah Indonesia terutama pada periode arus mudik Lebaran.

  • Hari Terakhir WFA, Belum Semua Pemudik Kembali ke Jakarta
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        8 April 2025

    Hari Terakhir WFA, Belum Semua Pemudik Kembali ke Jakarta Nasional 8 April 2025

    Hari Terakhir WFA, Belum Semua Pemudik Kembali ke Jakarta
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Menjelang berakhirnya kebijakan
    flexible working arrangement
    (FWA) atau
    work from anywhere
    (WFA) bagi aparatur sipil negara (ASN), pada hari ini, Selasa (8/4/2025), belum semua
    pemudik
    telah kembali ke Jakarta. 
    Padahal bagi sebagian ASN, besok merupakan hari pertama mereka kembali masuk kerja ke kantor. Sedangkan bagi pekerja di sektor swasta, beberapa telah mulai masuk kantor sejak Senin (7/4/2025) kemarin.
    Berdasarkan data Satuan Tugas Operasi Ketupat 2025, dari 2,2 juta pemudik yang meninggalkan Jakarta selama arus mudik
    Lebaran 2025
    , masih ada sekitar 30 persen yang belum kembali ke Jakarta.
    “Sehingga tadi sampai dengan jam 18.00 itu (kendaraan) hampir sudah mencapai 65 sampai 70 persen sudah kembali lagi ke Jabodetabek,” kata Dirgakkum
    Korlantas Polri
    Brigjen Pol Raden Slamet Santoso dalam keterangannya, Senin.
    Slamet mengatakan, sejak Senin dini hari, rata-rata kendaraan yang masuk melalui empat gerbang tol di sekitar Jakarta mencapai 5.000-7.000 kendaraan setiap jamnya.
    Hingga saat ini, one way nasional dari KM 414 Gerbang Tol Kalikangkung hingga KM 70 Cikatama masih berlangsung.
    Sementara, contraflow di KM 70 hingga KM 47 Jakarta-Cikampek sudah dihentikan sejak pukul 23.10 WIB, Senin malam.
    Berdasarkan informasi dari Instagram Korlantas Polri, lalu lintas di kedua arah sudah normal kembali.
    Kendati demikian, Korlantas dan sejumlah jajaran terkait masih memantau pergerakan arus kendaraan menuju ke Jakarta.
    Baik itu yang berasal dari arah Kalikangkung, Pejagan, Palimanan, Cipularang, hingga Cileunyi.
    Polri masih mengantisipasi kemungkinan adanya lonjakan arus kendaraan pada hari terakhir kebijakan WFA bagi ASN ini berlaku.
    Pada saat yang sama, Korlantas Polri mengungkap, total kecelakaan lalu lintas dalam arus mudik hingga
    arus balik Lebaran
    tahun ini menurun hingga 30 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu.
    “Kami laporkan untuk lakalantas, lakalantas juga Alhamdulillah ada penurunan dari 3.728 selama operasi tahun 2025 (menjadi) 2.637. Jadi, ada penurunan jumlah kecelakaan 30 persen,” ujar Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Agus Suryonugroho dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).
    Bersamaan dengan itu, total korban meninggal dunia dari kecelakaan selama arus mudik dan balik Lebaran 2025 juga menurun hingga 47 persen.
    “Fatalitas korban meninggal dunia, yang meninggal dunia turun 47 persen. Ini selama operasi data nasional,” kata Agus.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Hari Kesehatan Dunia 2025, Momentum Memperkuat Kesehatan Ibu dan Bayi untuk Masa Depan Indonesia – Halaman all

    Hari Kesehatan Dunia 2025, Momentum Memperkuat Kesehatan Ibu dan Bayi untuk Masa Depan Indonesia – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Kesehatan ibu melahirkan dan bayi baru lahir masih menjadi tantangan besar di Indonesia dan banyak negara berkembang lainnya.

    Setiap tahun, ribuan ibu dan bayi menghadapi risiko komplikasi kesehatan yang sebenarnya dapat dicegah dengan layanan kesehatan yang tepat dan berkualitas.

    Ketua Umum Rabu Biru Foundation, Henny Daeng Parani, mengungkapkan bahwa berdasarkan pemeriksaan kesehatan terhadap 10.000 orang, termasuk ibu hamil, balita, dan masyarakat umum—lebih dari 50 persen mengalami masalah kesehatan.

    “Mereka menghadapi tekanan darah tinggi, gula darah tinggi, kekurangan gizi, serta faktor risiko pada ibu hamil seperti hipertensi, anemia, dan komplikasi kehamilan berisiko tinggi,” ujar Henny dalam keterangannya, Senin (7/4/2025).

    Rabu Biru Foundation menegaskan komitmennya dalam memperkuat kesehatan ibu hamil, bayi, dan anak sebagai bagian dari agenda Indonesia Emas 2045.

    Hal ini sejalan dengan seruan WHO melalui tema “Healthy Beginnings, Hopeful Futures” dalam rangkaian peringatan Hari Kesehatan Dunia 2025.

    “Kami memberikan perhatian serius pada pentingnya awal kehidupan yang sehat sebagai pondasi masa depan generasi mendatang,” tegas Henny.

    Rabu Biru Foundation aktif berkontribusi dalam upaya penurunan Angka Kematian Ibu (AKI), Angka Kematian Bayi (AKB), dan pencegahan stunting melalui program Bestari. 

    Program ini merupakan hasil kolaborasi dengan Bappenas, Kominfo Digital (Komdigi), UK FCDO, dan Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor.

    “Program Bestari menghubungkan enam puskesmas dan satu RSUD melalui sistem TeleCTG berbasis cloud,” jelas Henny.

    Model serupa telah menunjukkan dampak positif, seperti penurunan AKI hingga 70?lam uji coba di Kabupaten Kupang dan Kabupaten Selayar.

    Pada Januari 2025, Rabu Biru Foundation menandatangani Nota Kesepahaman dengan Kementerian Kesehatan RI untuk memperkuat layanan kesehatan, termasuk pemeriksaan kesehatan gratis, deteksi tuberkulosis dan penguatan layanan kesehatan digital di komunitas.

    Kolaborasi ini menunjukkan bahwa kerja sama multisektor sangat penting dalam menciptakan sistem kesehatan yang inklusif dan berkelanjutan.

    Selain itu, Rabu Biru Foundation juga mengedukasi masyarakat melalui Posyandu, khususnya bagi remaja dan ibu hamil, sebagai bekal menuju kehamilan yang sehat.

    “Program edukasi ini telah dilaksanakan di tiga Posyandu binaan di Sleman, Yogyakarta, dan mendapat respons positif dari masyarakat,” kata Henny.

    Tak hanya itu, yayasan ini juga mengembangkan skrining risiko kehamilan menggunakan layanan telemedisin seperti TeleCTG dan USG digital. 

    Program ini telah diimplementasikan di Jabodetabek, DIY, dan Malang Raya, memungkinkan ibu hamil menjalani deteksi dini tanpa harus ke rumah sakit.
    Melalui berbagai inisiatif ini, Rabu Biru Foundation turut berkontribusi dalam menciptakan awal kehidupan yang sehat bagi ibu dan bayi, sekaligus mendukung pembangunan kesehatan Indonesia menuju 2045.

    Dengan kolaborasi dan inovasi berkelanjutan, diharapkan tantangan kesehatan ibu dan bayi dapat diatasi demi masa depan Indonesia yang lebih cerah.

  • Cerita Annisa Pemudik Asal Bengkulu, Pertama Kali Mudik Naik Bus dan Rasakan 24 Jam Berada di Jalan – Halaman all

    Cerita Annisa Pemudik Asal Bengkulu, Pertama Kali Mudik Naik Bus dan Rasakan 24 Jam Berada di Jalan – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Perjalanan mudik atau pulang ke kampung halaman menjadi pengalaman tersendiri bagi setiap masyarakat beragama muslim ketika menyongsong hari raya Idul Fitri.

    Namun kini masa libur lebaran 2025 telah berakhir, dan masyarakat yang berada di kampung halaman pun harus kembali ke Jakarta untuk menjalankan aktivitas seperti biasa.

    Akan tetapi tradisi tahunan itu agaknya sulit dilupakan begitu saja bagi sebagian orang, mengingat kegiatan itu dilakukan hanya saat momen-momen tertentu seperti hari raya.

    Salah satunya Annisa (21) pemudik asal Bengkulu yang saat ini masih berstatus sebagai mahasiswa di salah satu perguruan tinggi swasta di Jakarta.

    Annisa menyebut mudik lebaran 2025 ini jadi pengalaman pertamanya melakukan perjalanan ke rumah orang tuanya Bengkulu dengan menggunakan bus.

    Saat ditemui di Terminal Kampung Rambutan, Annisa mengatakan padahal di musim mudik tahun sebelumnya ia selalu berangkat menggunakan pesawat.

    “Saya pertama kali naik bus, makanya kayak gak tau apa-apa. Biasanya (naik) pesawat kan,” kata Annisa, Senin (7/4/2025).

    Annisa mengaku terpaksa naik bus karena pada saat hendak mudik ia kehabisan tiket pesawat.

    Ia pun mengungkap kenapa dirinya sampai bisa kehabisan tiket pesawat.

    Pasalnya ia yang saat ini tengah magang di salah satu perusahaan harus menunggu kepastian hari libur dari tempatnya magang tersebut.

    “Saya mudik dari tanggal 22 (Maret 2025). Kehabisan tiket, karena nyesuain jadwal pegawai, taunya gak dapet (tiket pesawat),” tuturnya.

    Karena tidak kebagian tiket pesawat, alhasil Annisa pun memutuskan pulang kampung dengan menggunakan transportasi bus.

    Karena menggunakan bus menjadi yang pertama praktis kata Annisa hal itu membuat dirinya sedikit agak bingung.

    Meski ia tak mengeluhkan harga yang ditawarkan namun ia mengeluhkan lamanya waktu tempuh ketika ia harus menaiki bus.

    Annisa mengaku menghabiskan perjalanan selama 24 jam ketika kembali bertolak ke Jakarta dari kampung halamannya di Bengkulu.

    Ditambah bis ia tumpangi harus tertahan cukup lama ketika hendak menyebrang menggunakan kapal laut di Pelabuhan Bekauheni Lampung.

    “Mending pesawat. Lama banget 24 jam (kalau naik bus). Tadi pas naik kapal itu aja ngantre-nya dari jam setengah 2 malam baru masuknya jam 7 pagi,” keluhnya.

    Akan tetapi dilain sisi naik bus saat pulang mudik menyisakan pengalaman tersendiri bagi Annisa.

    Salah satunya ia bisa mengenal teman baru selama berada di perjalanan.

    Annisa yang saat ditemui bersama temannya bernama Eliza (18) mengaku baru saling mengenal ketika berada di dalam bus.

    “Ini teman baru, baru kenal,” ucap Annisa sambil menunjuk Eliza yang berada di sebelah kanannya.

    Annisa menyebut bahwa dirinya mengenal Eliza ketika berada di dalam satu bis yang sama.

    Mereka pun terlihat tampak cukup akrab hal itu diduga karena faktor usia yang tak terpaut jauh serta sama-sama berstatus sebagai mahasiswa.

    Keduanya pun mengaku hendak pulang ke wilayah Jabodetabek, Annisa ke Tangerang sedangkan Eliza ke Depok, Jawa Barat.

    Meski tak memiliki tujuan yang sama namun keduanya tampak cukup senang ketika bertemu satu sama lain di perjalanan.

    “Ketemu di bus tadi. (Engga satu tujuan) tapi jadi kenal aja. Saya ke Tangerang, ini (Eliza) ke Depok,” ucapnya.

     

     

  • Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek

    Beda Dulu dan Sekarang, Begini Nyamannya Jadi Penumpang Commuter Line Jabodetabek
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line, yang dulu dikenal dengan momok ketidaktepatan waktu dan fasilitas seadanya, kini telah bertransformasi menjadi
    moda transportasi
    publik yang andal dan nyaman. Namun, di balik reputasi tersebut, KRL memiliki perjalanan panjang yang tidak banyak diketahui publik. 
    Transformasi KRL bukan terjadi dalam semalam. Moda ini telah menjadi bagian dari denyut kehidupan kota sejak lebih dari satu abad silam. Tepatnya pada 6 April 1925, kereta listrik pertama kali melintasi jalur Tanjung Priok–Meester Cornelis (sekarang Jatinegara), menandai dimulainya era elektrifikasi perkeretaapian di Indonesia.
    Kala itu, kehadiran KRL merupakan terobosan besar dalam dunia transportasi urban. Meski masih terbatas jangkauannya, moda ini menjadi solusi mobilitas masyarakat di Batavia dan sekitarnya. Seiring berjalannya waktu, jaringan KRL terus berkembang, mengikuti pertumbuhan kota-kota satelit dan kebutuhan masyarakat yang makin dinamis.
    Kini, setelah lebih dari 100 tahun melaju, wajah KRL telah berubah drastis. Dari yang dulu kerap dipandang sebelah mata karena jadwal yang tak menentu dan fasilitas seadanya,
    KRL Commuter Line
    kini menjelma menjadi moda transportasi massal modern yang semakin digemari, terutama di wilayah Jabodetabek.
    Putri (33) adalah salah satu dari banyak penumpang yang merasakan transformasi KRL. Tinggal di Depok, Jawa Barat, ia menjadikan KRL Commuterline sebagai moda transportasi andalan untuk berangkat dan pulang kerja setiap hari.
    Padahal, perempuan yang bekerja di kawasan Jenderal Sudirman, Jakarta Selatan, tersebut punya kendaraan pribadi yang sebenarnya bisa dimanfaatkan.
    “Pilih KRL Commuter Line karena tarifnya terjangkau dan pastinya bebas macet, apalagi di jam-jam sibuk. Jadwalnya juga kan tepat waktu, jarang telat,” ujar Putri.
    Namun, bukan hanya itu yang membuat Putri betah menggunakan layanan transportasi massal tersebut.
    “Sekarang banyak fasilitas pendukung ya, seperti stan makanan dan minuman. Ini sangat membantu (pekerja seperti saya) kalau pagi belum sempat sarapan atau sekadar mengganjal perut saat pulang,” tambahnya.
    Pengalaman Putri hanyalah satu dari sekian banyak cerita pengguna KRL Commuter Line yang merasakan perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Penumpang lain yang telah menggunakan KRL selama satu dekade, Utie Adnu, menegaskan hal serupa.
    “Commuter Line sudah seperti kendaraan andalan bagi saya. Jadwal keberangkatannya tepat, fasilitas lengkap, dari toilet bersih hingga
    charging port
    . Bahkan sekarang ada
    water station
    gratis di beberapa stasiun,” tuturnya dalam unggahan di Instagram pribadinya, Kamis (11/7/2024).
    Uti juga mengaku senang karena tiket KRL Commuter Line kini bisa diakses lewat berbagai metode
    cashless
    selain Kartu Multi Trip (KMT) dan uang elektronik (
    e-money
    ), yaitu pindai QR Code dari platform
    ride-hailing
    .
    Perjalanan dengan KRL Commuter Line pun semakin menyenangkan karena ada petugas yang selalu siap membantu.
    Transformasi layanan KRL Commuter Line tak lepas dari peran
    PT KAI Commuter
    sebagai operator. Upaya ini pun berbuah manis dalam bentuk peningkatan jumlah penumpang.
    Berdasarkan data KAI Commuter, total volume pengguna Commuter Line Jabodetabek sepanjang 2024 mencapai 328.153.923 orang. Jumlah ini meningkat sebesar 13 persen dari tahun sebelumnya yang mencatatkan 290.890.677 pengguna. Rata-rata jumlah pengguna harian selama pada 2024 tercatat sebanyak 1.014.934 orang.
    Sementara itu, hingga Maret 2025, rata-rata pengguna Commuter Line Jabodetabek tercatat sebanyak 991.290 orang pada hari kerja (weekday), dan 645.798 orang pada akhir pekan (
    weekend
    ). Total volume pengguna dari Januari hingga minggu keempat Maret 2025 mencapai 76.680.215 orang.
    Vice President (VP) Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengungkapkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pelayanan terbaik bagi pengguna.
    Untuk mengakomodasi lonjakan penumpang, KAI Commuter melakukan berbagai upaya. Salah satunya adalah skema rekomposisi sarana untuk menjaga headway antar kereta. Hal terpenting, beragam fasilitas dan sarana terus disempurnakan pihaknya. Inovasi pun terus digalakkan.
    “KAI Commuter juga terus menambah fasilitas baru, seperti
    water station
    atau dispenser air minum gratis yang tersedia di Stasiun Juanda, Jakarta Kota, Manggarai, Tanah Abang, dan Bekasi,” paparnya kepada Kompas.com, Kamis (26/7/2024).
    Inovasi lain yang dihadirkan KAI Commuter adalah Commuter Shelter Bike, area parkir sepeda gratis di beberapa stasiun, seperti Stasiun Bogor, Depok, Lenteng Agung, Tebet, dan Duri. Fasilitas ini sejalan dengan program Green Commuter yang digalakkan oleh perusahaan.
    “Nantinya, fasilitas tersebut juga bakal tersedia di Stasiun Bekasi, Kranji, Matraman, Cikarang, Kemayoran, Pondok Ranji, Tanjung Priok, Buaran, Cisauk, Daru, Kebayoran, dan Stasiun Palmerah,” kata Joni.
    Sebagai bagian dari upaya menyediakan layanan yang lebih inklusif, KAI Commuter terus meningkatkan fasilitas bagi perempuan, ibu hamil, dan pengguna berkebutuhan khusus.
    Untuk penumpang perempuan, tersedia
    Kereta Khusus Wanita
    (KKW) yang dioperasikan pada rangkaian tertentu. Sementara itu, ibu menyusui dapat menggunakan ruang laktasi yang telah tersedia di 27 stasiun.
    Bagi ibu hamil, KAI Commuter menyediakan PIN khusus guna memudahkan mereka mendapatkan prioritas tempat duduk di dalam kereta.
    Sementara bagi pengguna penyandang disabilitas, selain toilet khusus dan nomor bantuan 081296605747, KAI Commuter juga menghadirkan Kartu Disabilitas. Kartu ini bisa diambil di Stasiun Juanda, Bogor, Sudirman, Tanah Abang, Duri, dan Bekasi.
    Aspek keamanan turut menjadi prioritas. KAI Commuter memasang Sistem CCTV Analytic di setiap stasiun. Sistem ini dapat memproses dan menganalisa setiap data foto atau video untuk mengidentifikasi potensi tindak kriminal.
    Sementara itu, untuk memudahkan pengguna, KAI Commuter meluncurkan aplikasi
    C-Access
    , hasil
    rebranding
    dari KRL Access dengan fitur-fitur terbaru. Lewat sistem ini, pengguna dapat mengecek jadwal dan posisi kereta dengan mudah.
    Melihat tren peningkatan pengguna yang diprediksi berlanjut, bahkan mencapai 2 juta penumpang per hari pada 2025-2026 mendatang, KAI Commuter pun sudah menjalankan sekaligus mempersiapkan sejumlah strategi.
    Salah satu strategi yang sedang berjalan adalah melakukan rekomposisi sarana dengan mengubah beberapa rangkaian kereta menjadi 8 kereta (SF8) dari sebelumnya 12 kereta (SF12) dan 10 kereta (SF10).
    Meski demikian, KAI Commuter tetap mengoperasikan rangkaian KRL SF12 dan SF10 untuk melayani pengguna setiap harinya. Langkah ini diambil untuk memastikan keseimbangan antara efisiensi operasional dan kenyamanan penumpang.
    “Rekomposisi (dilakukan dengan) mempertimbangkan okupansi,
    headway
    , dan
    peak hour
    pada perjalanan Commuter Line di setiap lintas layanannya,” terang Joni.
    Mengoptimalkan sarana yang ada saat ini dengan melakukan maintenance secara berkala dan intensif agar sarana tetap optimal dalam operasionalnya.
    Langkah tersebut tidak lain dilakukan untuk menjaga performa sarana dan
    headway
    perjalanan Commuter line sampai nanti sarana baru dari INKA dan CRRC dapat dioperasikan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dari seluruh wilayah penyangga di Jabodetabek.
    Tidak hanya soal transportasi, Commuter Line kini juga menjadi penghubung ke berbagai destinasi menarik di sekitar stasiun, memperkuat posisinya sebagai bagian integral dari gaya hidup urban.
    “Karena KRL Commuter Line sudah jadi andalan, sebisa mungkin kalau ada agenda
    nongkrong
    di Jakarta, saya pilih tempat yang tidak jauh dari stasiun. Untungnya, beberapa stasiun dikelilingi
    spot-spot nongkrong
    keren. Misalnya, dari Stasiun Sudirman, bisa jalan kaki ke Grand Indonesia,” kata Putri kembali membagikan pengalamannya.
    Penumpang KRL Commuter Line lainnya, Vieri Muhammad, juga menyampaikan hal serupa.
    Ia bahkan merekomendasikan beberapa tempat menarik di sekitar stasiun, seperti Sunyi Coffee dekat Stasiun Kebayoran, kuliner di belakang Masjid Cut Mutia dekat Stasiun Gondangdia, dan Kongsi 8 dekat Stasiun Jatinegara.
    Cerita Putri, Utie, dan Vieri mewakili jutaan pengguna KRL Commuterline Jabodetabek lainnya. Dari yang dulu dianggap sebagai “momok”, kini moda transportasi ini telah bertransformasi menjadi sahabat setia kaum urban.
    Dengan berbagai inovasi dan peningkatan layanan, KAI Commuter telah membuktikan bahwa
    transportasi publik
    bisa nyaman, efisien, dan ramah lingkungan.
     
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.