kab/kota: Jabodetabek

  • Rayakan 17 Tahun Pelayanan, Damessa Beri Perawatan Gigi Gratis di Bogor

    Rayakan 17 Tahun Pelayanan, Damessa Beri Perawatan Gigi Gratis di Bogor

    Jakarta – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-17, Klinik Gigi Damessa, salah satu penyedia layanan kesehatan gigi terpercaya di Indonesia, menggelar kegiatan sosial bertajuk ‘Pemeriksaan dan Perawatan Gigi Gratis’. Berlangsung di Gedung Kebon Jati Indraprasta, Bogor, acara ini menjangkau 100 peserta dari komunitas ojek daring serta masyarakat umum.

    Kegiatan yang dimulai pukul 08.30 WIB ini menjadi upaya Klinik Gigi Damessa untuk terus berkontribusi kepada masyarakat sekaligus bentuk kepedulian terhadap isu kesehatan gigi dan mulut yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia.

    “Kami tergerak ketika melihat data dari Kementerian Kesehatan yang menunjukkan bahwa penyakit gigi dan mulut merupakan salah satu temuan paling dominan dalam pemeriksaan kesehatan gratis di Indonesia. Ini menjadi panggilan bagi Damessa, yang selama 17 tahun telah berfokus melayani masyarakat di bidang ini,” ujar Founder Damessa, drg.Hastin Dian A, Sp KGA dalam keterangan tertulis, Minggu (1/6/2025).

    Pelayanan Profesional Setara Klinik

    Foto: Klinik Gigi Damessa

    Dalam kegiatan ini, sebanyak 14 dokter gigi umum dan spesialis memberikan layanan berupa pemeriksaan gigi, pencabutan, penambalan sederhana, dan aplikasi fluoride topikal. Seluruh tindakan dilakukan dengan standar klinik yang ketat guna memastikan keamanan dan kualitas pelayanan.

    “Meskipun dilakukan di luar ruang praktik biasa, kami memastikan seluruh prosedur pelayanan tetap setara dengan yang diterapkan di klinik mulai dari sterilisasi hingga teknik penanganan medis, semua dijalankan secara cermat,” jelas drg.Hastin.

    Foto: Klinik Gigi Damessa

    Kegiatan ini dibagi ke dalam tiga kloter dengan antusiasme tinggi dari para peserta. Melihat respons positif ini, Damessa berencana menjadikan program ini sebagai agenda sosial tahunan yang akan menjangkau lebih banyak wilayah di masa mendatang.

    “Kesadaran masyarakat terhadap kesehatan gigi terus meningkat, namun akses terhadap layanan masih belum merata. Di sinilah Damessa merasa terpanggil untuk turut hadir dan membantu,” tambahnya.

    Sejalan dengan visinya, Damessa akan terus memperluas dampak sosial dan menghadirkan pelayanan kesehatan gigi yang inklusif, profesional, dan berkelanjutan.

    Sebagai informasi, Damessa merupakan klinik gigi yang telah berdiri sejak tahun 2008 dan kini memiliki 19 cabang yang tersebar di wilayah Jabodetabek. Dikenal melalui pendekatan humanis dan pelayanan medis berstandar tinggi, Klinik Gigi Damessa terus memperkuat posisinya sebagai mitra terpercaya masyarakat dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.

    (ads/ads)

  • Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juni 2025

    Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru Megapolitan 1 Juni 2025

    Penampakan Bangku Motif Ondel-ondel dan Tanjidor di KRL Baru
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com – 
    Bangku kereta rel listrik (
    KRL
    ) produksi China yang baru saja diluncurkan hari ini di Jabodetabek, Minggu (1/6/2025), memiliki wajah baru.
    Pada KRL sebelumnya, bangku tersebut hanya berwarna merah, biru, atau hijau polos. Terkadang ditemui bangku dengan motif lingkaran dan kotak.
    Kini, ada sentuhan khas Betawi pada bangku di unit
    KRL baru
    .
    Bangku berwarna dasar merah dan abu-abu itu memiliki motif ondel-ondel dan tanjidor di bagian dudukan dan sandaran.
    Kedua ikon tersebut itu memberikan nuansa khas Jakarta dengan balutan desain elegan.
    “Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta,” kata Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, saat meresmikan pengoperasian tiga KRL baru.
    Selain itu, warna merah dan abu-abu di bangku tersebut juga memiliki maksud tersendiri. 
    Bangku berwarna abu-abu dikhususkan sebagai kursi prioritas. Letaknya ada di dekat pintu untuk mempermudah akses bagi lansia, ibu hamil, serta penyandang disabilitas.
    Sebagai fasilitas tambahan, setiap ujung gerbong dilengkapi kursi prioritas lipat dengan sabuk pengaman khusus bagi pengguna kursi roda.
    Rangkaian CLI-25 juga dibekali berbagai teknologi modern.
    Salah satunya layar LED di atas pintu otomatis yang menampilkan posisi perjalanan kereta serta
    running text
     yang memuat informasi stasiun berikutnya di atas sambungan antargerbong.
    Dengan fitur ini, perjalanan kereta bisa terpantau.
    Dari sisi keamanan, kereta buatan China Railway Rolling Stock Corporation (CRRC) ini dibekali dua unit CCTV yang tayangannya terhubung langsung ke kabin masinis.
    Selain itu, tersedia pula empat alat pemecah kaca, dua alat pemadam api ringan (APAR), dan satu kotak P3K.
    Fitur darurat lainnya adalah
    emergency intercom
    yang terpasang di dekat pintu.
    Penumpang dapat menggunakannya untuk melaporkan kejadian darurat langsung ke petugas dengan menekan tombol merah setelah membuka penutup
    intercom.
    Teknologi pintu otomatis juga tak kalah mutakhir. Kini sistem tersebut dilengkapi sensor
    anti-trap
    , yang mampu mendeteksi penumpang atau benda yang terjepit di pintu.
    Begitu sistem mendeteksi adanya hambatan, pintu akan secara otomatis terbuka setengah. Kalau sampai tiga kali sistem mendeteksi hal yang sama, maka pintu akan terbuka penuh.
    Asdo berharap kereta baru ini bisa mengurai kepadatan penumpang, terutama pada jam-jam sibuk.
    Kapasitasnya pun ditingkatkan 8 persen, menjadi 3.400 penumpang per rangkaian.
    “Mudah-mudahan ini secara bertahap kita akan menambah kapasitas, sehingga akan mengurangi kepadatan dari KRL,” kata Asdo.
    Dalam tahap awal, dua rangkaian dioperasikan di Bogor Line, sementara satu lainnya di Cikarang Line.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Beroperasi! Kereta CRRC CLI-125 KAI Commuter Tawarkan Teknologi Baru

    Beroperasi! Kereta CRRC CLI-125 KAI Commuter Tawarkan Teknologi Baru

    Jakarta, Beritasatu.com – PT KAI Commuter resmi mengoperasikan tiga rangkaian KRL baru seri CLI-125 mulai Sabtu (1/6/2025) untuk melayani rute di wilayah Jabodetabek. Pengoperasian dilakukan setelah KRL buatan CRRC asal China ini dinyatakan lulus uji keselamatan dan kelayakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan.

    Dua dari tiga rangkaian kereta baru ini akan melayani Commuter Line Bogor, sementara satu rangkaian lainnya ditugaskan di jalur Commuter Line Cikarang.

    Rangkaian ini menggunakan kode CLI-125, kependekan dari Commuter Line Indonesia, generasi pertama (1), yang mulai beroperasi pada tahun 2025 (25).

    “Pengoperasian sarana KRL baru ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek,” ujar Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, Minggu (1/6/2025).

    Teknologi Canggih TCMS dan Fitur Anti Trap

    KRL seri CLI-125 hadir dengan teknologi Train Control Monitoring System (TCMS), sistem kendali terpusat yang meningkatkan efisiensi dan keselamatan dalam pengoperasian kereta.

    Selain itu, kereta ini juga dilengkapi fitur antitrap pada pintu otomatis untuk mencegah penumpang terjepit saat naik atau turun.

    Kapasitas Besar dan Fasilitas Ramah Penumpang

    Rangkaian ini terdiri dari 12 kereta per trainset (formasi SF12), dengan panjang tiap kereta sekitar 20 meter dan lebar 3 meter. Kapasitas angkut tiap kereta mencapai 250 hingga 300 orang, dengan 42 kursi pada kereta kabin dan 54 kursi pada kereta non-kabin.

    Desain interior menampilkan elemen budaya khas Jakarta, seperti gambar ondel-ondel dan tanjidor, sebagai bentuk apresiasi terhadap kearifan lokal.

    Setiap kereta memiliki delapan pintu, masing-masing empat di setiap sisi, serta dilengkapi kursi prioritas berwarna abu-abu dan ruang untuk pengguna kursi roda di ujung rangkaian.

    Tampilan luar KRL CLI-125 mengusung tema “Growing”, dengan garis lengkung merah dan putih yang mengarah ke atas sebagai simbol semangat pertumbuhan dan peningkatan kualitas layanan transportasi publik.

  • Resmi! KRL Impor dari China Beroperasi Layani Jalur Bogor dan Cikarang

    Resmi! KRL Impor dari China Beroperasi Layani Jalur Bogor dan Cikarang

    Bisnis.com, JAKARTA — PT KAI Commuter resmi mengoperasikan tiga rangkaian kereta rel listrik (KRL) baru yang diimpor dari China untuk layanan Commuter Line Jabodetabek pada Minggu, 1 Juni 2025.

    Ketiga rangkaian tersebut diperuntukkan bagi lintas Commuter Line Bogor sebanyak dua rangkaian, dan satu rangkaian untuk Commuter Line Cikarang.

    Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto mengatakan pengoperasian ini dilakukan setelah seluruh rangkaian KRL baru tersebut lulus uji sertifikasi keselamatan dan kelayakan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kementerian Perhubungan, sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan (Permenhub) Nomor PM 49 Tahun 2023 tentang Standar, Tata Cara Pengujian, dan Sertifikasi Kelaikan Kereta Api Kecepatan Normal dengan Penggerak Sendiri.

    “Mulai 1 Juni 2025 ini, KAI Commuter mulai mengoperasikan layanan pengganti dengan menggunakan tiga train set yang baru untuk lintas Bogor dan Cikarang. Pengoperasian sarana KRL baru ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek,” kata Asdo dalam keterangan resmi pada Minggu (1/6/2025). 

    Asdo mengatakan KRL baru ini merupakan generasi pertama yang dimiliki langsung oleh KAI Commuter dan diberi seri CLI-125. Nama ini merupakan singkatan dari Commuter Line Indonesia (CLI), dengan angka 1 menandakan generasi pertama, dan angka 25 menunjukkan tahun mulai operasional, yakni 2025. 

    Dilengkapi dengan teknologi terbaru, KRL seri CLI-125 mengusung sistem Train Control Monitoring System (TCMS) yang memusatkan kendali operasional untuk meningkatkan keselamatan dan efisiensi. Selain itu, sistem pintu otomatisnya dilengkapi teknologi Anti Trap guna mencegah risiko penumpang terjepit pintu saat naik atau turun kereta.

    Setiap rangkaian KRL memiliki panjang 20 meter dan lebar 3 meter per kereta, dengan formasi 12 kereta atau Stamformasi 12 (SF12). Desain eksterior bertemakan “Growing”, menampilkan garis lengkung merah putih yang mengarah ke atas, sebagai simbol komitmen KAI Commuter untuk terus tumbuh dan meningkatkan layanan.

    Pada bagian interior, KRL ini memiliki kapasitas angkut antara 250 hingga 300 orang per kereta. Kereta kabin menyediakan 42 tempat duduk, sementara kereta non-kabin menyediakan 54 tempat duduk. Setiap kereta dilengkapi dengan delapan pintu, empat di setiap sisi, guna mempercepat alur naik-turun penumpang.

    Untuk mendukung kenyamanan pengguna prioritas, tempat duduk dengan warna abu-abu ditempatkan dekat pintu. Terdapat pula area khusus untuk pengguna kursi roda yang terletak di kereta nomor 1 dan 12. Menyesuaikan dengan karakteristik daerah operasi, desain kursi juga menampilkan unsur budaya khas Jakarta, seperti gambar ondel-ondel dan tanjidor.

    “Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta,” tambah Asdo.

    Selama tahap awal pengoperasian, Asdo mengatakan tim dari pihak manufacturer akan mendampingi sebagai troubleshooter, termasuk mendampingi masinis dan petugas perawatan sarana di Depo KRL untuk memastikan kelancaran operasional.

    Pengoperasian KRL baru ini juga menjadi bagian dari upaya KAI Commuter untuk menggantikan sarana lama yang akan masuk masa konservasi. Selain itu, sejumlah rangkaian lama dengan formasi 8 kereta (SF8) akan dikomposisikan ulang menjadi SF10 atau SF12 untuk meningkatkan kapasitas layanan.

    Di sisi lain, Manajer Public Relations KAI Commuter, Leza Arlan, menyampaikan harapan agar kehadiran KRL baru ini bisa meningkatkan kualitas pelayanan dan keselamatan bagi seluruh pengguna.

    “KAI Commuter mengimbau seluruh pengguna untuk menjaga fasilitas layanan yang tersedia di dalam kereta dengan tidak melakukan aksi vandalisme,” ujarnya.

    KAI Commuter juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang mendukung pengadaan sarana baru ini, mulai dari PT KAI, Kementerian BUMN, Kementerian Keuangan, Kementerian Perhubungan, hingga berbagai pemangku kepentingan lainnya.

    “KAI Commuter juga mengucapkan terima kasih atas kepercayaan dan antusiasme masyarakat dalam menggunakan Commuter Line Jabodetabek sebagai transportasi utama yang efisien, ramah lingkungan, bebas macet, dan terjangkau dalam mobilitasnya,” tutup Leza.

  • KRL Impor dari China Mulai Beroperasi, Apa Saja yang Baru?
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Juni 2025

    KRL Impor dari China Mulai Beroperasi, Apa Saja yang Baru? Megapolitan 1 Juni 2025

    KRL Impor dari China Mulai Beroperasi, Apa Saja yang Baru?
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Sebanyak tiga rangkaian atau
    trainset
     kereta rel listrik (
    KRL
    ) baru yang diimpor dari China resmi meluncur di Line Jabodetabek mulai Minggu (1/6/2025).
    Sebanyak dua rangkaian melayani rute Commuter Line Bogor, dan satu rangkaian lagi untuk Commuter Line Cikarang.
    “Pengoperasian sarana
    KRL baru
    ini menjawab harapan masyarakat untuk optimalisasi layanan Commuter Line Jabodetabek,” ujar Direktur Utama KAI Commuter, Asdo Artriviyanto, dalam peresmian.
    Ada beberapa perbedaan mencolok antara rangkaian kereta baru dan yang lama.
    Salah satunya penggunaan teknologi
    Train Control Monitoring System
    (TCMS) di KRL baru, yakni sistem pengoperasian kereta terpusat yang dapat meningkatkan keselamatan dan efisiensi operasional dalam kereta.
    Sedangkan pada sistem pintu otomatis, KRL baru ini mengadopsi teknologi
    anti-trap
    yang berfungsi untuk keselamatan dan mencegah potensi penumpang terjepit pintu otomatis.
    KRL baru ini memiliki desain eksterior yang bertemakan
    “Growing”
    yaitu garis lengkung warna merah dan putih yang mengarah ke atas sebagai simbol untuk terus tumbuh dan meningkatkan layanan.
    Keunikan juga terlihat pada tempat duduk di dalam gerbong. Jika sebelumnya tempat duduk hanya berwarna biru, merah, atau hijau saja, di rangkaian kereta baru ada kombinasi warna merah dan abu-abu.
    Kursinya tidak polos. Ada gambar ondel-ondel dan tanjidor, dua ikon khas Betawi.
    “Karena dioperasikan di Jabodetabek, desain tempat duduk menampilkan gambar ondel-ondel dan tanjidor yang merupakan bagian dari sejarah kebudayaan Jakarta,” kata Asdo.
    KRL baru memiliki 42 bangku yang saling berhadapan pada kereta kabin dan 54 tempat dudik pada kereta non-kabin.
    Desain pintu juga dibuat lebih modern dari sebelumnya. Begitu pintu membuka dan menutup, terdengar suara
    door chime
    yang berbeda dari sebelumnya.
    Bunyi saat pintu menutup pun lebih halus.
    Perbedaan mencolok juga terlihat di bagian atas pintu kereta.
    Pada kereta yang selama ini ditumpangi pengguna KRL, hanya ada gambar rute KRL Line Bogor, Cikarang, Rangkasbitung, Tangerang, dan Tanjung Priok.
    Di rangkaian terbaru, ada layar yang menunjukkan rute yang dilewati kereta tersebut.
    Di bagian atasnya, terdapat tulisan yang menginformasikan di mana kereta saat ini berada dan stasiun pemberhentian berikutnya.
    Selain itu, terdapat juga tempat untuk pengguna kursi roda yang ditempatkan pada ujung-ujung rangkaian di kereta nomor 1 dan 12.
    Setiap gerbong dilengkapi delapan pintu. Sebanyak 250-300 orang dapat ditampung di masing-masing gerbong.
    KRL baru ini memiliki fasilitas
    live location
    laiknya kereta cepat Whoosh.
    KRL seri CLI-125 memiliki dimensi sekitar 20 meter untuk panjang dan 3 meter untuk lebar setiap keretanya. Setiap rangkaian memiliki 12 kereta atau Stamformasi 12 (SF12).
    Dalam pengoperasian perdana hari ini, bertepatan dengan akhir pekan, pengguna KRL memadati 12 gerbong dalam rangkaian kereta tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025

    Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025

    Ilustrasi – Petugas SPBU Pertamina tengah mengisi BBM ke kendaraan pelanggan. ANTARA/HO-PT Pertamina Patra Niaga

    Harga Pertamax Series dan Dex Series turun pada Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 09:23 WIB

    Elshinta.com – PT Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 Juni 2025, dengan jenis BBM nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan harga.

    Berdasarkan laman resmi Pertamina yang dikutip dari Jakarta, Minggu, Pertamina melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai Perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum.

    Seperti di Jabodetabek, tercatat harga BBM di wilayah tersebut mengalami perubahan. Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.740 per liter atau turun Rp610 per liter dari sebelumnya Rp13.350 per liter. Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp13.200 per liter atau turun Rp550 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter.

    Sementara itu, harga BBM yakni Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.100 per liter atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp12.800 per liter atau turun Rp350 per liter dari sebelumnya Rp13.150 per liter. Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp13.050 per liter atau turun Rp250 per liter dari sebelumnya Rp13.300 per liter.

    Sedangkan, sejumlah BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.

    Sumber : Antara

  • Harga BBM Shell Super dan Shell V-Power turun pada Juni 2025

    Harga BBM Shell Super dan Shell V-Power turun pada Juni 2025

    Sebuah mobil memasuki stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) Shell di Jakarta. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww.

    Harga BBM Shell Super dan Shell V-Power turun pada Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 09:39 WIB

    Elshinta.com – Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Shell terpantau turun untuk jenis Shell Super yang semula dipatok Rp12.730 per liter pada 1 Mei 2025, menjadi Rp12.370 per liter sejak 1 Juni 2025. Dikutip dari laman resmi Shell Indonesia di Jakarta, Minggu, berikut adalah rincian perubahan harga dari BBM Shell. Untuk jenis Shell V-Power, terjadi penurunan sebesar Rp330 per liter, yakni dari Rp13.170 per liter, menjadi Rp12.840 per liter.

    Lebih lanjut, untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Diesel, terjadi peningkatan sebesar Rp70 per liter, yakni dari Rp13.180 per liter pada 1 Mei 2025, menjadi Rp13.250 per liter sejak 1 Juni 2025. Kemudian, untuk BBM Shell jenis Shell V-Power Nitro+, terjadi kenaikan sebesar Rp290 per liter, yakni dari Rp13.360 per liter pada 1 Mei 2025, menjadi Rp13.070 per liter sejak 1 Juni 2025.

    Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 Juni 2025, dengan jenis BBM nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan harga.

    Seperti di Jabodetabek, terpantau harga BBM di wilayah tersebut mengalami perubahan. Penurunan harga BBM berlaku pada Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.740 per liter atau turun Rp610 per liter dari sebelumnya Rp13.350 per liter; dan Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp13.200 per liter atau turun Rp550 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter..

    Harga BBM untuk Pertamax series juga terpantau turun. Harga BBM yakni Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.100 per liter atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp12.800 per liter atau turun Rp350 per liter dari sebelumnya Rp13.150 per liter.

    Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp13.050 per liter atau turun Rp250 per liter dari sebelumnya Rp13.300 per liter. Sedangkan, sejumlah BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.

    Sumber : Antara

  • Harga BP 92 hingga BP Ultimate Diesel turun mulai Juni 2025

    Harga BP 92 hingga BP Ultimate Diesel turun mulai Juni 2025

    Petugas SPBU BP melayani pelanggan. ANTARA/HO-BP-AKR

    Harga BP 92 hingga BP Ultimate Diesel turun mulai Juni 2025
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 01 Juni 2025 – 09:55 WIB

    Elshinta.com – Perusahaan migas BP Indonesia menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis BP 92 mulai 1 Juni 2025, dari yang semula Rp12.600 per liter pada Mei 2025, menjadi Rp12.370 per liter. Dikutip dari laman resmi BP Indonesia di Jakarta, Kamis, berikut rincian perubahan harga dari BBM di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) BP.

    Untuk jenis BP Ultimate, terjadi penurunan sebesar Rp330 per liter, yakni dari Rp13.170 per liter, menjadi Rp12.840 per liter. Lebih lanjut, untuk BBM BP jenis BP Ultimate Diesel, terjadi penurunan sebesar Rp560 per liter, yakni dari Rp13.810 per liter pada Mei 2025, menjadi Rp13.250 per liter sejak Juni 2025.

    Di sisi lain, PT Pertamina (Persero) mengumumkan pembaruan harga bahan bakar minyak (BBM) untuk beberapa wilayah tertentu yang berlaku mulai 1 Juni 2025, dengan jenis BBM nonsubsidi Pertamax Series dan Dex Series mengalami penurunan harga.

    Seperti di Jabodetabek, terpantau harga BBM di wilayah tersebut mengalami perubahan. Penurunan harga BBM berlaku pada Dexlite (CN 51) menjadi Rp12.740 per liter atau turun Rp610 per liter dari sebelumnya Rp13.350 per liter; dan Pertamina Dex (CN 53) menjadi Rp13.200 per liter atau turun Rp550 per liter dari sebelumnya Rp13.750 per liter..

    Harga BBM untuk Pertamax series juga terpantau turun. Harga BBM yakni Pertamax (RON 92) menjadi Rp12.100 per liter atau turun Rp300 per liter dari sebelumnya Rp12.400 per liter. Pertamax Green (RON 95) menjadi Rp12.800 per liter atau turun Rp350 per liter dari sebelumnya Rp13.150 per liter.

    Pertamax Turbo (RON 98) menjadi Rp13.050 per liter atau turun Rp250 per liter dari sebelumnya Rp13.300 per liter. Sedangkan, sejumlah BBM penugasan dan subsidi tidak mengalami perubahan harga, yaitu Pertalite Rp10.000 per liter dan Biosolar Rp6.800 per liter.

    Sumber : Antara

  • Shell Ikut Turunkan Harga BBM Per 1 Juni 2025

    Shell Ikut Turunkan Harga BBM Per 1 Juni 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – Awal Juni 2025 membawa kabar menggembirakan bagi para pemilik kendaraan. Harga bahan bakar minyak (BBM) di SPBU Shell mengalami penyesuaian turun untuk sejumlah jenis BBM.

    Berdasarkan informasi dari situs resmi Shell Indonesia pada Minggu (1/6/2025), harga Shell Super kini menjadi Rp 12.370 per liter, turun dari sebelumnya Rp 12.730 per liter yang berlaku sejak 1 Mei 2025.

    Shell V-Power juga mengalami koreksi harga, dari Rp 13.170 menjadi Rp 12.840 per liter turun Rp 330. Sementara itu, Shell V-Power Diesel justru naik tipis sebesar Rp 70 menjadi Rp 13.250 per liter dari sebelumnya Rp 13.180 per liter.

    Hal serupa terjadi pada Shell V-Power Nitro+ yang mengalami kenaikan harga Rp 290, dari Rp 13.070 menjadi Rp 13.360 per liter mulai 1 Juni 2025.

    Selain Shell, PT Pertamina (Persero) juga menyesuaikan harga BBM nonsubsidi mulai 1 Juni 2025 di berbagai wilayah, termasuk Jabodetabek.

    Penurunan terjadi pada Dexlite (CN 51) yang kini dijual seharga Rp 12.740 per liter, turun Rp 610 dari Rp 13.350 per liter sebelumnya. Pertamina Dex (CN 53) juga mengalami penurunan Rp 550, dari Rp 13.750 menjadi Rp 13.200 per liter.

    Untuk Pertamax Series, harga Pertamax (RON 92) turun menjadi Rp 12.100 per liter dari sebelumnya Rp 12.400. Pertamax Green (RON 95) turun Rp 350 menjadi Rp 12.800 per liter, dan Pertamax Turbo (RON 98) kini dibanderol Rp 13.050 per liter, turun Rp 250 dari harga sebelumnya.

    Meski harga BBM nonsubsidi mengalami penurunan, harga bahan bakar bersubsidi, seperti Pertalite tetap stabil di angka Rp 10.000 per liter. Begitu pula dengan Biosolar yang tidak mengalami perubahan, yakni Rp 6.800 per liter.

    Penyesuaian harga ini mengikuti regulasi dan formula perhitungan harga eceran BBM yang ditetapkan oleh pemerintah, seiring dengan dinamika harga minyak global.

  • Harga BBM Pertamax Cs Turun Mulai 1 Juni 2025

    Harga BBM Pertamax Cs Turun Mulai 1 Juni 2025

    Jakarta, Beritasatu.com – PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) nonsubsidi yang mulai berlaku per 1 Juni 2025 di beberapa wilayah Indonesia, termasuk wilayah Jabodetabek. Penyesuaian ini berlaku untuk jenis BBM dalam kategori Pertamax Series dan Dex Series.

    Informasi yang dihimpun dari laman resmi Pertamina, Minggu (1/6/2025), menyebutkan bahwa perubahan harga ini merupakan bagian dari pelaksanaan Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 245.K/MG.01/MEM.M/2022.

    Regulasi tersebut merupakan revisi atas Kepmen ESDM Nomor 62 K/12/MEM/2020 yang mengatur formula harga dasar dalam perhitungan harga eceran BBM jenis bensin dan minyak solar yang dijual di SPBU.

    Di kawasan Jabodetabek, sejumlah harga BBM nonsubsidi tercatat mengalami penurunan. Dexlite (CN 51) kini dijual dengan harga Rp 12.740 per liter, turun Rp 610 dari harga sebelumnya yang mencapai Rp 13.350 per liter.

    Untuk jenis Pertamina Dex (CN 53), harganya kini berada di angka Rp 13.200 per liter, mengalami penurunan Rp 550 dari sebelumnya Rp 13.750 per liter.

    Pertamax (RON 92) juga mengalami koreksi harga menjadi Rp 12.100 per liter, atau turun Rp 300 dari harga sebelumnya sebesar Rp 12.400 per liter.

    Adapun Pertamax Green (RON 95) kini dijual Rp 12.800 per liter, turun Rp 350 dari harga sebelumnya yang tercatat Rp 13.150 per liter. Sementara itu, Pertamax Turbo (RON 98) disesuaikan menjadi Rp 13.050 per liter, turun Rp 250 dari harga sebelumnya sebesar Rp 13.300 per liter.

    Meski demikian, harga bahan bakar bersubsidi, seperti Pertalite tetap bertahan di angka Rp 10.000 per liter, dan Biosolar tidak mengalami perubahan harga, yakni tetap di level Rp 6.800 per liter.