kab/kota: Jabodetabek

  • Polri siapkan ambulans udara selama Operasi Lilin 2024 untuk dukung libur Nataru aman

    Polri siapkan ambulans udara selama Operasi Lilin 2024 untuk dukung libur Nataru aman

    Foto: Franky Pangkey/Radio Elshinta

    Polri siapkan ambulans udara selama Operasi Lilin 2024 untuk dukung libur Nataru aman
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Kamis, 19 Desember 2024 – 17:26 WIB

    Elshinta.com – Kepolisian Republik Indonesia (Polri) melalui Korps Kepolisian Perairan dan Udara (Korpolairud) Baharkam Polri mengambil langkah inovatif dengan menyediakan layanan ambulans udara selama Operasi Lilin 2024. Langkah ini dilakukan untuk memastikan keamanan, keselamatan, dan kelancaran perayaan Natal 2024 serta Tahun Baru 2025 (Nataru).

    Dua helikopter canggih, Dauphin AS 365 N3 dan Bolkow 105, yang dilengkapi dengan peralatan medis darurat telah disiapkan. Kedua helikopter ini dirancang untuk menangani evakuasi cepat korban kecelakaan lalu lintas atau situasi darurat lainnya, memberikan respons medis yang optimal dalam waktu singkat.

    “Penyediaan ambulans udara ini merupakan bentuk pelayanan prima Polri dalam mendukung masyarakat selama libur Natal dan Tahun Baru. Kami memastikan korban dapat segera dirujuk ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan medis yang optimal,” kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Pol Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangan resminya, Kamis (19/12), seperti dilaporkan Kontributor Elshinta, Franky Pangkey.

    Sebagai bagian dari persiapan, Polri telah menetapkan daftar rumah sakit rujukan yang tersebar di wilayah Jabodetabek dan luar Jabodetabek.

    Rumah Sakit di Jabodetabek:

    1. RSPAD Gatot Subroto

    2. RS Bhayangkara Tk. I Pusdokkes Polri

    3. RSUD Cengkareng

    4. RSUD Koja

    5. RS Radjak Salemba

    6. RS Mayapada

    7. RS Pusat Pertamina

    8. RSUD Tarakan

    9. MRCCC Siloam Semanggi

    Rumah Sakit di Luar Jabodetabek:

    1. RSUD Karawang

    2. RSUD Banyu Asih

    3. RSUD Indramayu

    4. RSUD Gunung Jati

    5. RSUD Brebes

    6. RSUD Kardinah

    7. RSUD Dr. M. Ashari

    8. RSUD Kraton Pekalongan

    9. RSUD Batang

    10. RS Bhayangkara Tk. III Indramayu

    11. RS Bhayangkara Tk. II Surabaya

    Brigjen Pol Trunoyudo menegaskan bahwa layanan ambulans udara ini diharapkan dapat mempercepat akses masyarakat terhadap layanan medis, terutama pada saat puncak perayaan Natal dan Tahun Baru.

    “Kami ingin memastikan masyarakat merasa aman dan nyaman saat merayakan momen ini bersama keluarga. Kehadiran ambulans udara adalah salah satu bentuk komitmen Polri dalam melayani masyarakat,” ujarnya.

    Operasi Lilin 2024 merupakan agenda tahunan Polri untuk menjaga ketertiban selama libur panjang Nataru. Dengan inovasi ini, diharapkan risiko fatalitas akibat kecelakaan atau situasi darurat lainnya dapat diminimalkan.

    “Kami mengimbau masyarakat untuk tetap berhati-hati, terutama saat melakukan perjalanan selama libur panjang ini. Polri siap memberikan layanan terbaik demi keselamatan dan kenyamanan masyarakat,” tutup Brigjen Pol Trunoyudo.

    Dengan kehadiran ambulans udara ini, Polri menegaskan keseriusannya dalam melindungi masyarakat dan memberikan pelayanan terbaik selama momen penting libur Natal dan Tahun Baru.

    Sumber : Radio Elshinta

  • K-Popers ikut tolak rencana kenaikan PPN 12 persen

    K-Popers ikut tolak rencana kenaikan PPN 12 persen

    Jakarta (ANTARA) – Ratusan penggemar K-Pop atau yang akrab disebut K-Popers ikut turun dalam aksi demonstrasi di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis, untuk menolak rencana kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) sebesar 12 persen yang berlaku mulai 2025.

    Aksi ini diorganisir oleh relawan Anies Baswedan, HumAnies Project, yang bekerjasama dengan Nctzen Humanity, sebuah gerakan masyarakat sipil yang sebelumnya juga terlibat dalam pengawalan putusan Mahkamah Konstitusi (MK).

    Himawan (25), tim kampanye HumAnies Project, menjelaskan bahwa aksi ini melibatkan sekitar 300-400 peserta yang mayoritas berasal dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Jabodetabek).

    “Kenaikan PPN ini akan sangat berdampak pada komunitas K-Popers. Kami sering membeli album, merchandise dan tiket konser dari luar negeri,” katanya.

    Dengan kenaikan PPN, harga barang-barang tersebut akan semakin tinggi, termasuk tiket konser yang sudah mahal saat ini.

    Menurut Himawan, komunitas K-Popers menjadi salah satu yang terdampak kenaikan PPN lantaran aktivitas konsumsi mereka melibatkan banyak barang impor.

    Bahkan, kenaikan pajak ini juga diprediksi akan mempengaruhi layanan streaming seperti Netflix dan Viu yang kerap digunakan para pencinta drama Korea.

    Para K-Popers membawa atribut berupa poster, lightstick hingga spanduk dalam aksi tolak PPN 12 persen di depan Istana Negara, Jakarta, Kamis (19/12/2024). ANTARA/Yamsyina Hawnan

    Himawan menjelaskan, aksi mereka ini dipersiapkan secara spontan hanya dalam satu hari, namun berhasil menggalang dukungan besar dari berbagai grup penggemar (fandom) seperti termasuk NCTzen Humanity (fandom NCT), Myday (fandom DAY6), serta komunitas K-Popers lainnya.

    Peserta aksi membawa spanduk kreatif bertuliskan nama fandom mereka, lightstick khas K-Popers serta pernak-pernik fandom yang mereka gunakan sebagai identitas para peserta aksi kali ini.

    Tak hanya itu, konsumsi berupa air mineral dan nasi kotak hingga ambulans ikut disediakan oleh HumAnies Project.

    Himawan mengatakan gerakan ini sebenarnya terinspirasi dari aksi serupa di Korea Selatan baru-baru ini. “Kami merasa momen ini tepat untuk menyuarakan keresahan kami, apalagi regulasi konser di Indonesia saat ini masih belum jelas,” katanya.

    Menurut dia, harga tiket konser seringkali melampaui UMR, ditambah kenaikan PPN nanti pasti akan memperburuk keadaan.

    HumAnies Project mengungkapkan bahwa aksi ini juga didukung oleh donasi dari berbagai komunitas.

    Komunitas sosial NCTzen Humanity berhasil mengumpulkan dana sebesar Rp30 juta, sementara sisa dana dari aksi kawal putusan MK sebelumnya juga dimanfaatkan untuk kebutuhan logistik aksi hari ini.

    Para peserta aksi berharap pemerintah mempertimbangkan kembali kebijakan kenaikan PPN.

    “Kami ingin kenaikan ini dibatalkan karena komunitas kami akan sangat terdampak. Konser dan barang K-Pop sudah menjadi bagian dari gaya hidup dan hiburan kami. Jika kebijakan ini tetap diterapkan, beban finansial kami akan semakin berat,” demikian orasi peserta aksi.

    Dengan semangat solidaritas yang tinggi, para K-Popers menyuarakan aspirasi mereka melalui aksi damai ini.

    Mereka berharap pemerintah mendengarkan suara generasi muda yang turut berkontribusi dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.

    Pewarta: Ade irma Junida/Yamsyina Hawnan
    Editor: Sri Muryono
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dipegang Indomobil, Jeep Gaspol Bangun 7 Dealer di Indonesia

    Dipegang Indomobil, Jeep Gaspol Bangun 7 Dealer di Indonesia

    Jakarta

    Setelah gonta-ganti distributor, kini penjualan mobil Jeep di Indonesia dipegang PT Indomobil National Distributor (IND). Langkah tersebut merupakan strategi lanjutan dari kemitraan Indomobil Group dan Stellantis selaku induk perusahaan merek Amerika Serikat tersebut.

    Indomobil dan Jeep langsung mengumumkan pembangunan tujuh dealer di Indonesia. Pertama-tama, mereka membangun fasilitas perdana di kawasan Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Setelahnya, pembangunan dealer berlanjut ke TB Simatupang, MT Haryono dan Gading Serpong.

    Setelah kawasan Jabodetabek, Indomobil dan Jeep akan mendirikan masing-masing satu dealer di Bandung, Surabaya dan Medan. Sehingga, tahun depan, ada tujuh dealer yang akan beroperasi di Indonesia.

    “Kami percaya kolaborasi ini akan menjadi simbiosis mutualisme, di mana jaringan diler luas dan layanan purna jual terpercaya Indomobil dapat memperkuat kehadiran Jeep di Indonesia,” ujar Ario Soerjo selaku Chief Operating Officer (COO) PT Indomobil National Distributor, Rabu malam (18/12).

    “Kami juga berkomitmen untuk melayani konsumen Jeep Indonesia dengan sepenuh hati serta berharap dapat membangun komunitas yang solid bagi pecinta Jeep dan SUV di seluruh negeri,” tambahnya.

    Jeep di bawah Indomobil Group. Foto: Septian Farhan Nurhuda / detikOto

    Selain dealer umum, Indomobil Group juga akan mengenalkan dealer dengan konsep baru. Fasilitas tersebut bernama ‘Stellantis Brand House’ yang memungkinkan beberapa merek Stellantis menampilkan lini produknya dalam satu lokasi.

    “Sementara ada Citroen dan Jeep, ke depannya mudah-mudahan ada merek Stellantis lain,” kata dia.

    Diketahui, merek Jeep sudah bergonta-ganti mitra distributor di Indonesia. Sebelum Indomobil Group, mereka menggandeng PT DAS Indonesia Motor sebagai general distributor pada 2020 dan PT Hascar International Motor pada penghujung 2018.

    Sebagai permulaan, mereka akan meluncurkan Jeep Wrengler Rubicon terbaru di Indonesia. Meski baru mulai dijual tahun depan, namun konsumen yang berminat bisa melakukan pemesanan dari sekarang.

    (sfn/rgr)

  • Fenomena Iklim Global Picu Cuaca Ekstrem, Jatim Terancam

    Fenomena Iklim Global Picu Cuaca Ekstrem, Jatim Terancam

    Daftar Isi

    Jakarta, CNN Indonesia

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan potensi cuaca ekstrem di Jawa Timur akibat fenomena anomali iklim global yang sedang berlangsung. Kondisi ini berpotensi memicu bencana di wilayah tersebut.

    Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengungkapkan bahwa fenomena La Nina, yang ditandai dengan pendinginan suhu permukaan laut di Samudera Pasifik dan Samudera Hindia, memicu peningkatan pembentukan awan hujan. Kondisi ini berkontribusi pada tingginya intensitas curah hujan di berbagai wilayah di Jawa Timur.

    Selain La Nina, BMKG juga mencatat adanya pengaruh Monsoon Asia, gelombang Madden-Julian Oscillation (MJO), serta gelombang Kelvin dan Rossby ekuator. Fenomena-fenomena ini meningkatkan intensitas curah hujan di kawasan Laut Natuna, Jabodetabek, Jawa Barat, hingga Jawa Timur.

    “Intensitas hujan diprediksi akan meningkat signifikan pada 21 Desember, kemudian sedikit menurun di 22-23 Desember sebelum kembali meningkat pada 24 Desember,” kata Dwikorita dalam keterangan resminya, Rabu (18/12).

    Puncak cuaca ekstrem diperkirakan terjadi pada Desember 2024 hingga Januari 2025, dengan intensitas hujan yang terus meningkat menjelang libur Natal dan Tahun Baru.

    BMKG memprakirakan hujan deras disertai angin kencang akan melanda sejumlah Kabupaten di Jawa Timur dalam tujuh hari ke depan, yakni di Bangkalan, Bondowoso, Gresik, dan Banyuwangi

    Wilayah rawan banjir

    BMKG juga memprediksi tingginya curah hujan di Jawa Timur selama Desember 2024. Wilayah ini diperkirakan memiliki peluang lebih dari 70 persen untuk curah hujan sedang (51-150 mm) dan lebih dari 60 persen untuk curah hujan lebat (151-300 mm).

    Dengan prediksi curah hujan tersebut, BMKG memprediksi sejumlah daerah diprediksi rawan banjir selama periode tersebut. Berikut daftarnya:

    – Blitar: Kecamatan Gandusari, Nglegok
    – Gresik: Kecamatan Sangkapura, Tambak
    – Jember: Kecamatan Bangsalsari, Panti, Sumberbaru, Tanggul
    – Malang: Kecamatan Ngantang
    – Pacitan: Kecamatan Kebonagung, Pacitan, Pringkuku
    – Probolinggo: Kecamatan Krucil, Tiris

    Selain ancaman banjir, perairan selatan Jawa Timur juga diperkirakan mengalami gelombang tinggi dengan ketinggian mencapai 1,25-2,5 meter. Kawasan yang berpotensi terdampak meliputi Pacitan, Trenggalek, Tulungagung, Blitar, hingga Banyuwangi.

    Kesiapan alat pemantau cuaca

    BMKG memastikan kesiapan alat pemantau cuaca seperti Automatic Weather Observing System (AWOS), Low Level Windshear Alert System (LLWAS), dan Marine Automatic Weather Station (MAWS) untuk menghadapi ancaman cuaca ekstrem di Jawa Timur.

    Dwikorita meninjau langsung fungsi alat-alat tersebut di Surabaya.

    AWOS misalnya, berperan penting dalam memantau kondisi cuaca di Bandara Juanda, khususnya untuk keselamatan penerbangan. LLWAS mendeteksi potensi windshear atau geser angin berbahaya yang dapat mengganggu penerbangan.

    Sementara MAWS berfungsi memantau cuaca maritim di Pelabuhan Tanjung Perak, memastikan keselamatan pelayaran dan kelancaran aktivitas pelabuhan.

    Operasi modifikasi cuaca

    Sebagai langkah mitigasi, BMKG bekerja sama dengan BNPB, pemerintah Jawa Timur, dan stakeholder terkait melaksanakan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC). Operasi ini bertujuan mengendalikan curah hujan selama puncak musim hujan di zona rawan bencana.

    Operasi dimulai dari 18 Desember, menggunakan pesawat Cessna Caravan C208B-EX untuk menebarkan bahan penabur di awan guna memicu hujan di lokasi yang lebih aman.

    “Ini merupakan upaya BMKG untuk menjaga masyarakat selamat dalam setiap penerbangan maupun pelabuhan, terutama dari ancaman bahaya cuaca ekstrem, mohon doanya agar kita semua dapat menjalankan tugas dengan seksama, cermat, cepat, tepat, serta akurat,” pungkas Dwikorita.

    (wnu/dmi)

  • Tren Permintaan Ruang Ritel Komersial Melambat hingga 7,6%

    Tren Permintaan Ruang Ritel Komersial Melambat hingga 7,6%

    Bisnis.com, JAKARTA – Tren permintaan ruang ritel yang dijual mengalami perlambatan di tengah dinamika ekonomi dan politik yang berlangsung sepanjang tahun 2024 ini.

    Berdasarkan data Rumah123 selama periode Januari hingga November 2024, porsi permintaan untuk ruang usaha yang disewa mencapai 69,5%, sedangkan permintaan akan ruang usaha yang dijual sebesar 30,5%. 

    CEO Rumah123 Wasudewan memaparkan pertumbuhan permintaan ruang usaha yang disewa tercatat meningkat sampai 18,5% secara tahunan per November 2024.

    Sebaliknya, permintaan ruang usaha yang dijual mengalami perlambatan hingga sebesar 7,6%. Hal ini terjadi mengingat preferensi pelaku bisnis terhadap model sewa merupakan pilihan yang lebih fleksibel di tengah dinamika ekonomi saat ini.

    “Pengusaha sepanjang tahun ini cenderung hitung-hitungan. Mereka banyak mencoba-coba dulu dengan menyewa properti komersial, sambil melihat apakah properti itu lokasinya tepat dan yang terbaik,” ujarnya, Selasa (17/12/2024).

    Wasudewan berpendapat kondisi tersebut diakibatkan karena pada tahun ini merupakan tahun politik sehingga pengusaha lebih memilih untuk menunggu kondisi pasar dengan keputusan menyewa terlebih dahulu.

    Namun demikian, harapannya para pengusaha akan lebih percaya diri setelah kepastian politik dan kebijakan pemerintah menjadi lebih jelas.

    “Sekali lagi tahun ini banyak ketidakpastian. Itu yang terjadi dan menyebabkan kenapa jual beli ruang komersial malah minus. Mungkin setelah ini dengan politik yang lebih stabil kebijakan dan rumusan ekonomi yang lebih jelas, pelaku lebih percaya diri mengambil risiko untuk membeli,” imbuhnya.

    Guna menyiasati perlambatan tersebut, lanjut Wasudewan, sejumlah pengembang memberikan insentif kepada pembeli dengan menggaransi nilai sewa melalui pemberian cashback ketika ruang komersial sudah beroperasi. 

    Selain itu, lanjutnya, isu stagnasi dan penurunan daya beli juga menjadi tantangan tersendiri sepanjang 2024 ini. Kendati demikian, Wasudewan optimistis pebisnis tetap bisa bertahan dan telah memiliki strategi dalam kondisi ekonomi apa pun sehingga melalui pemilihan produk yang mengikuti selera pasar.

    Dari kacamata pemilik ritel, Manager Non-Fuel Retail Business PT Pertamina Patra Niaga Kania Hapsari mencermati saat ini tren sewa ritel yang masuk ke SPBU adalah sektor makanan dan minuman atau F&B.

    Hal itu dikarenakan tren konsumen yang masuk ke area SPBU terbilang tinggi, dan biasanya pengunjung gemar membeli sesuatu atau melakukan transaksi lain sebelum melanjutkan perjalanan, seperti beristirahat sejenak sambil membeli makanan dan minuman ringan, hingga menarik uang di Anjungan Tunai Mandiri (ATM). 

    Sisi lain data Colliers menyebutkan hingga kuartal III 2024, Jakarta memiliki luas ruang ritel yang signifikan, mencapai total 4,89 juta meter persegi. Namun, kawasan Bodetabek memiliki luas ruang ritel yang lebih kecil, yaitu 3,18 juta meter persegi. Kondisi ini mencerminkan besarnya persaingan di pasar ritel Jakarta, di mana berbagai pusat perbelanjaan terus berusaha menarik minat pengunjung dengan berbagai inovasi.

    Pengelola mal di kawasan Jabodetabek, khususnya yang sudah lama berdiri, juga tidak tinggal diam menghadapi kehadiran mal baru. Mereka melakukan berbagai upaya untuk tetap kompetitif, termasuk mengubah tampilan mal agar lebih menarik. Langkah ini dilakukan untuk mempertahankan pengunjung, terutama di mal-mal yang sudah berada di lokasi strategis.

  • Potensinya Besar, Pengembangan PLTS Sektor Residensial dan Komersial Perlu Terus Digenjot – Halaman all

    Potensinya Besar, Pengembangan PLTS Sektor Residensial dan Komersial Perlu Terus Digenjot – Halaman all

     

    Laporan Wartawan Tribunnews.com Eko Sutriyanto 

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Energi terbarukan di Indonesia seperti pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) memiliki potensi pasar yang besar di sektor residensial dan komersial memiliki potensi yang luar biasa.

    CEO SUN Terra, Karina Darmawan mengatakan, di negara-negara ASEAN seperti Thailand, permintaan PLTS di sektor komersial terus tumbuh.

    “Ini karena PLTS mampu memberikan penghematan energi yang signifikan,” kata Karina dalam paparan kepada media di Jakarta  belum lama ini.

    Selama tahun 2024 di Thailand mendapatkan hampir 1.000 pelanggan residensial, terutama yang berasal dari pengembang properti. 

    “Tahun depan kami menargetkan pertumbuhan lebih dari 2 kali lipat,” ujarnya.

    Pemerintah Thailand serius mendorong penggunaan energi alternatif di residensial atau hunian pribadi dengan memberikan potongan pajak, bagi masyarakat yang memasang panel surya di rumah dan menargetkan 30 ribu solar panel terpasang di perumahan atau residensial.

    “Masyarakat dapat diskon pajak itu diberikan bagi warga yang memasang solar panel di rumahnya. Jadi tidak hanya bisa berhemat dari tagihan listrik, tetapi juga pajak pribadinya ikut lebih hemat,” katanya.

    Menurutnya, minat masyarakat di Thailand memasang PLTS bukan semata demi mengejar diskon pajak pribadi atau badan tapi karena tarif listrik di Thailand cukup mahal.

    “JIka dibandingkan dengan di Indonesia harga listrik di Thailand bisa sampai tiga kali lipat,” katanya.

    Karina menambahkan upaya pemerintah Thailand ini bisa diadopsi oleh Indonesia  karena penggunakan panel surya untuk industri dan pabrik sudah umum.

     Oky Gunawan, Chief of Sales SUN Energy mengatakan, hingga saat ini, SUN Energy telah berhasil menginstalasi lebih dari 180 MWp kapasitas energi surya di berbagai lokasi di Indonesia.

    “Fokus utama perusahaan adalah mendukung industri dengan konsumsi listrik tinggi, seperti manufaktur, makanan dan minuman, pengolahan besi, keramik, semen, serta beberapa sektor lainnya dan kawasan industri, dalam mengadopsi solusi energi hijau,” katanya.

    Di 2024 ini, total proyek SUN Terra di Jawa Barat dan Jabodetabek mencapai 55 persen angka kapasitas nasional, diikuti area Jawa Timur hampir 20 persen kapasitas nasional, dan Jawa Tengah sebesar 15 persen.

    Proyek PLTS SUN Terra lainnya tersebar di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Wilayah Timur lainnya.

    “Tahun depan, SUN Energy menargetkan peningkatan kapasitas instalasi 2 kali lipat pertumbuhan dibanding tahun 2024, persentase angka pertumbuhannya lebih dari dua digit,” katanya. 

    PLTS atap di kawasan pabrik PT Kalbe Morinaga Indonesia, Rabu (2/10/2024). (Istimewa)

    Jimmy Carlos Simamora, Channel Marketing Manager Huawei Digital Power Indonesia, menambahkan, solusi penyimpanan energi kini menjadi elemen kunci dalam implementasi energi terbarukan.

    Di salah satu proyek SUN Energy di Jambi yang mengimplementasikan teknologi ESS 1 MWp ini telah mengoptimalkan penggunaan energi surya dengan menyimpan kelebihan energi yang dihasilkan untuk digunakan pada malam hari di daerah pertambangan.

    “Sehingga ini bisa memastikan stabilitas pasokan energi bagi sektor industri,” jelas Jimmy.

     

     

  • Sinar mas akuisisi saham Suryamas meliputi hotel hingga lapangan golf

    Sinar mas akuisisi saham Suryamas meliputi hotel hingga lapangan golf

    Akuisisi ini sejalan dengan visi Sinar Mas Land untuk terus menghadirkan solusi hunian dan gaya hidup yang inovatif serta berkelanjutan di Indonesia. Proses akuisisi telah resmi dilakukan pada 23 Oktober 2024

    Tangerang (ANTARA) – Sinar Mas Land melalui PT Bumi Serpong Damai mengumumkan langkah strategis dengan mengakuisisi 91,99 persen saham PT Suryamas Dutamakmur mencakup kawasan Rancamaya Golf Estate, Royal Tajur, Harvest City, serta R Hotel.

    Deputy Group CEO Strategic Development and Assets Sinar Mas Land Herry Hendarta dalam keterangannya di Tangerang Rabu, mengatakan, ketiga kawasan di wilayah Cibubur, Cileungsi hingga Bogor, Jawa Barat itu memiliki potensi sebagai kota satelit dengan pertumbuhan pesat, lingkungan yang asri, dan udara segar.

    “Selain itu, kawasan tersebut juga semakin memudahkan masyarakat urban mengakses hunian nyaman dalam lingkungan yang sejuk dan tenang,” katanya.

    “Akuisisi ini sejalan dengan visi Sinar Mas Land untuk terus menghadirkan solusi hunian dan gaya hidup yang inovatif serta berkelanjutan di Indonesia. Proses akuisisi telah resmi dilakukan pada 23 Oktober 2024,” ujarnya.

    Dengan bergabungnya SMDM, lanjut dia, Sinar Mas Land akan mengintegrasikan pengalaman dan keahlian yang dimiliki kedua pihak untuk menciptakan proyek properti yang unggul serta memberikan manfaat langsung bagi masyarakat Bogor dan sekitarnya.

    Fokus utama dari integrasi ini adalah meningkatkan mutu infrastruktur, menambah fasilitas, serta mengembangkan kawasan-kawasan residensial maupun komersial yang mendukung gaya hidup modern.

    “Kami selalu menerapkan pendekatan inovatif yang mengutamakan keberlanjutan lingkungan, kepuasan pelanggan, dan produk berkualitas, sehingga setiap proyek didukung oleh tim ahli dari berbagai bidang untuk memastikan kualitas terbaik. Dengan adanya akuisisi ini, pengembangan proyek properti BSDE akan semakin luas di wilayah Jabodetabek, terutama di wilayah Selatan dan Timur Jakarta,” katanya.

    Sinar Mas Land juga meneruskan pengembangan kawasan terpadu Rancamaya Golf Estate seluas 500 hektare dengan menghadirkan hunian premium, villa, hotel, dan lapangan golf. Hunian premium ini dilengkapi dengan komersial area, fasilitas yang lengkap dengan latar lanskap alam yang indah.

    Selanjutnya, perusahaan juga mengembangkan hunian modern, Royal Tajur yang memiliki lokasi strategis dan berada di pusat Kota Bogor juga akan menjadi prioritas pengembangan Sinar Mas Land.

    Dengan luas 88 hektare, Royal Tajur terletak di koridor komersial Jalan Raya Tajur yang direncanakan oleh Pemerintah Bogor menjadi Sub CBD Kota Bogor dan mempunyai akses ke Bogor Inner Ring Road (BIRR).

    Selain itu, Sinar Mas Land juga akan melanjutkan pengembangan Harvest City seluas 1.350 hektare yang berlokasi di Kabupaten Bekasi dan Kabupaten Bogor. Rencananya, pengembangan kawasan ini akan dilanjutkan dengan konsep berskala kota, sehingga Harvest City diharapkan dapat berkembang menjadi kota mandiri di masa depan.

    Selain kawasan residensial, Sinar Mas Land juga akan menjadikan kawasan komersial yakni R Hotel Rancamaya sebagai pilihan utama untuk mendukung ekosistem pariwisata di kawasan Bogor.

    Hotel bintang empat ini menawarkan penginapan, dengan sederet fasilitas berkelas dan kualitas pelayanan terbaik untuk tamu dalam negeri maupun mancanegara.

    Sinar Mas Land juga terus mengembangkan Rancamaya Golf & Country Club, lapangan golf bertaraf internasional dengan 18 hole dan latar indah Gunung Salak. Pengembangan ini diharapkan menjadikan Rancamaya semakin dikenal sebagai destinasi utama bagi pencinta golf di tingkat nasional dan internasional.

    Setelah proses akuisisi, Sinar Mas Land akan fokus pada rencana pengembangan baru yang telah dimulai sejak November 2024. Rencana ini mencakup berbagai upaya strategis untuk meningkatkan kualitas kawasan, seperti upgrading dan modernisasi fasilitas yang ada, pembangunan fasilitas baru yang mendukung kebutuhan penghuni dan pengunjung.

    Pewarta: Achmad Irfan
    Editor: Ahmad Buchori
    Copyright © ANTARA 2024

  • Perbedaan KRL, LRT, MRT, dan Monorel, Jangan Sampai Tertukar

    Perbedaan KRL, LRT, MRT, dan Monorel, Jangan Sampai Tertukar

    Jakarta: Sistem transportasi modern telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan yang padat. Di Indonesia sendiri, KRL, LRT, dan MRT telah menjadi pilihan transportasi publik yang populer.
     
    Apa perbedaan KRL, LRT, dan MRT? Serta, apa yang disebut dengan Monorel?
     
    KRL (Kereta Rel Listrik), LRT (LIght Rail Transit), dan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) sama-sama menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan efisiensi dalam menjangkau berbagai tujuan dalam kota atau antar kota yang berdekatan.
     
    Perbedaan KRL, LRT, MRT

    MRT. Foto: AFP/Bay Ismoyo

     

    Meskipun memiliki kesamaan sebagai moda transportasi berbasis rel, KRL, LRT, dan MRT memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kapasitas, jangkauan, dan sistem operasionalnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan tersebut:
     
    1. Kapasitas dan Ukuran Kereta
    KRL punya kapasitas penumpang yang paling besar dibandingkan LRT dan MRT. Satu rangkaian KRL biasanya terdiri dari 8-12 gerbong dengan kapasitas hingga 2.000 penumpang. Sedangkan LRT memiliki kapasitas yang lebih kecil, dengan 2-4 gerbong dan kapasitas sekitar 600 penumpang.
     
    Sedangkan MRT berada di antara keduanya, dengan kapasitas sekitar 1.900 dengan 6 gerbong per rangkaian.
     
    2. Jangkauan dan Rute

    LRT Jabodetabek. Foto: MI/Susanto

    KRL memiliki jaringan rute yang lebih luas dibandingkan LRT dan MRT, terutama di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). KRL melayani rute-rute komuter dengan jarak tempuh yang relatif pendek dan menghubungkan pusat kota dengan kawasan penyangga.
     
    Sementara itu, LRT memiliki jangkauan yang lebih terbatas dan biasanya beroperasi dalam satu wilayah atau kota tertentu. Misalnya, LRT Jakarta beroperasi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
     
    Di sisi lain, MRT punya jangkauan yang lebih luas dari LRT, namun masih terbatas pada area perkotaan tertentu.

     

     

    3. Sistem Operasional
    KRL, LRT, dan MRT semuanya menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak kereta. Namun, ada perbedaan dalam sistem operasionalnya. KRL menggunakan sistem operasi “push-pull”, artinya terdapat satu lokomotif di bagian depan dan belakang rangkaian.
     
    Sedangkan LRT dan MRT menggunakan sistem “multiple unit”, yakni setiap gerbong memiliki motor penggerak sendiri.
     
    Selain itu, KRL beroperasi di jalur rel yang terpisah dari kereta api konvensional, sedangkan LRT dan MRT beroperasi di jalur layang atau bawah tanah. Hal ini membuat KRL lebih rentan terhadap gangguan akibat kemacetan di perlintasan kereta api.
     
    Apa Itu Monorel?

    Ilustrasi monorel. Foto: Pixabay

    Moda transportasi umum lainnya adalah monorel. Meskipun tidak ada di Indonesia, beberapa negara sudah menggunakan moda transportasi ini, beberapa di antaranya adalah Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.
     
    Monorel merupakan moda transportasi yang berjalan di atas rel tunggal yang ditinggikan. Hal ini berbeda dari kereta api biasa yang menggunakan dua rel. Desain yang unik ini memungkinkan monorel bergerak dengan bebas hambatan, meningkatkan keamanan penumpang, dan meminimalkan risiko kecelakaan.
     
    Sayangnya, biaya pembangunan monorel bisa jadi mahal, terutama di daerah perkotaan dengan infrastruktur yang padat. Oleh karena itu, implementasinya membutuhkan pertimbangan yang cermat.

     

    Jakarta: Sistem transportasi modern telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat perkotaan yang padat. Di Indonesia sendiri, KRL, LRT, dan MRT telah menjadi pilihan transportasi publik yang populer.
     
    Apa perbedaan KRL, LRT, dan MRT? Serta, apa yang disebut dengan Monorel?
     
    KRL (Kereta Rel Listrik), LRT (LIght Rail Transit), dan MRT (Mass Rapid Transit/Moda Raya Terpadu) sama-sama menawarkan kenyamanan, kecepatan, dan efisiensi dalam menjangkau berbagai tujuan dalam kota atau antar kota yang berdekatan.
     
    Perbedaan KRL, LRT, MRT

    MRT. Foto: AFP/Bay Ismoyo
     
     

     
    Meskipun memiliki kesamaan sebagai moda transportasi berbasis rel, KRL, LRT, dan MRT memiliki perbedaan yang signifikan dalam hal kapasitas, jangkauan, dan sistem operasionalnya. Berikut penjelasan lengkap mengenai perbedaan tersebut:
     

    1. Kapasitas dan Ukuran Kereta

    KRL punya kapasitas penumpang yang paling besar dibandingkan LRT dan MRT. Satu rangkaian KRL biasanya terdiri dari 8-12 gerbong dengan kapasitas hingga 2.000 penumpang. Sedangkan LRT memiliki kapasitas yang lebih kecil, dengan 2-4 gerbong dan kapasitas sekitar 600 penumpang.
     
    Sedangkan MRT berada di antara keduanya, dengan kapasitas sekitar 1.900 dengan 6 gerbong per rangkaian.
     

    2. Jangkauan dan Rute

    LRT Jabodetabek. Foto: MI/Susanto
    KRL memiliki jaringan rute yang lebih luas dibandingkan LRT dan MRT, terutama di wilayah Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). KRL melayani rute-rute komuter dengan jarak tempuh yang relatif pendek dan menghubungkan pusat kota dengan kawasan penyangga.
     
    Sementara itu, LRT memiliki jangkauan yang lebih terbatas dan biasanya beroperasi dalam satu wilayah atau kota tertentu. Misalnya, LRT Jakarta beroperasi di wilayah Jakarta Timur dan Jakarta Selatan.
     
    Di sisi lain, MRT punya jangkauan yang lebih luas dari LRT, namun masih terbatas pada area perkotaan tertentu.
     
     

     

    3. Sistem Operasional

    KRL, LRT, dan MRT semuanya menggunakan tenaga listrik sebagai penggerak kereta. Namun, ada perbedaan dalam sistem operasionalnya. KRL menggunakan sistem operasi “push-pull”, artinya terdapat satu lokomotif di bagian depan dan belakang rangkaian.
     
    Sedangkan LRT dan MRT menggunakan sistem “multiple unit”, yakni setiap gerbong memiliki motor penggerak sendiri.
     
    Selain itu, KRL beroperasi di jalur rel yang terpisah dari kereta api konvensional, sedangkan LRT dan MRT beroperasi di jalur layang atau bawah tanah. Hal ini membuat KRL lebih rentan terhadap gangguan akibat kemacetan di perlintasan kereta api.
     
    Apa Itu Monorel?

    Ilustrasi monorel. Foto: Pixabay
     
    Moda transportasi umum lainnya adalah monorel. Meskipun tidak ada di Indonesia, beberapa negara sudah menggunakan moda transportasi ini, beberapa di antaranya adalah Malaysia dan sejumlah negara di Eropa.
     
    Monorel merupakan moda transportasi yang berjalan di atas rel tunggal yang ditinggikan. Hal ini berbeda dari kereta api biasa yang menggunakan dua rel. Desain yang unik ini memungkinkan monorel bergerak dengan bebas hambatan, meningkatkan keamanan penumpang, dan meminimalkan risiko kecelakaan.
     
    Sayangnya, biaya pembangunan monorel bisa jadi mahal, terutama di daerah perkotaan dengan infrastruktur yang padat. Oleh karena itu, implementasinya membutuhkan pertimbangan yang cermat.
     
     
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (SUR)

  • Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 18 Desember 2024 di Jabodetabek

    Prakiraan Cuaca Hari Ini Rabu 18 Desember 2024 di Jabodetabek

    Jakarta, Beritasatu.com – Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah merilis prakiraan cuaca pada hari ini, Rabu (18/12/2024), untuk wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek).

    Menurut informasi yang dilansir dari laman BMKG, prakiraan cuaca pada hari ini di Jabodetabek adalah sebagai berikut: 

    – Jakarta Barat: Diperkirakan cuaca berawan pada pagi hari, hujan ringan pada siang hari, dan berawan kembali pada malam hari. 

    – Jakarta Pusat: Cuaca diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Jakarta Selatan: Cuaca juga diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Jakarta Timur: Kemudian di kawasan tersebut prakiraan cuaca diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dan hujan ringan pada siang hari. 

    – Jakarta Utara: Prakiraan cuaca hari ini di wilayah ini berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Kepulauan Seribu: Cuaca diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Kota Bogor: Cuaca diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Depok: Cuaca di wilayah tersebut diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    – Tangerang: Cuaca diperkirakan berawan sepanjang hari.

    – Bekasi: Cuaca diperkirakan berawan pada pagi dan malam hari, dengan hujan ringan pada siang hari. 

    Masyarakat dapat memanfaatkan informasi prakiraan cuaca hari ini untuk menyesuaikan kegiatan mereka. Terutama bagi yang akan bepergian atau menggunakan transportasi umum, informasi cuaca ini akan membantu Anda untuk lebih siap menghadapi berbagai kondisi cuaca yang mungkin terjadi sepanjang hari.

  • Pembangunan Jalan Tol Kataraja Dorong Pertumbuhan Properti di Kabupaten Tangerang Banten – Halaman all

    Pembangunan Jalan Tol Kataraja Dorong Pertumbuhan Properti di Kabupaten Tangerang Banten – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pembangunan infrastruktur strategis, seperti proyek Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg-Balaraja, disebut berperan mendorong pertumbuhan sektor properti di Kabupaten Tangerang.

    Laporan Pasar Properti Residensial Indonesia Kuartal III 2024 menyebutkan, Kabupaten Tangerang mencatat pertumbuhan properti yang signifikan sebesar 34 persen pada kuartal III tahun ini. 

    Laporan itu juga menyebut bahwa pembangunan infrastruktur telah meningkatkan konektivitas antarwilayah.

    “Infrastruktur seperti tol ini tidak hanya mempercepat mobilitas tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar CEO Pinhome, Dayu Dara Permata, Selasa (17/12/2024).

    Dampak terhadap Pasar Properti

    Pertumbuhan 34 persen di Kabupaten Tangerang sangat dipengaruhi oleh berbagai proyek infrastruktur yang mendukung pengembangan kawasan suburban Jabodetabek.

    Jalan Tol Kamal-Teluknaga-Rajeg (disingkat Kataraja) yang dirancang untuk meningkatkan aksesibilitas dari Tangerang ke wilayah lain, menjadi salah satu faktor utama dalam pertumbuhan ini.

    Selain itu, pembangunan kawasan penyangga di sekitar jalur tol menarik perhatian pengembang untuk meningkatkan ketersediaan rumah baru.

    Laporan juga mencatat bahwa Kabupaten Tangerang menjadi salah satu wilayah yang diincar oleh pembeli properti, baik untuk hunian maupun investasi.

    Sebanyak 85 persen transaksi pembiayaan properti di Jabodetabek pada kuartal III 2024 berasal dari kawasan suburban, termasuk Kabupaten Tangerang.

    “Infrastruktur seperti tol ini tidak hanya mempercepat mobilitas, tetapi juga membuka peluang pertumbuhan ekonomi lokal,” ujar Dayu Dara. 

    Selain pertumbuhan rumah baru, sambungnya, inventori rumah seken di Kabupaten Tangerang juga terus bertambah, seiring dengan meningkatnya minat terhadap properti di area yang memiliki potensi pertumbuhan jangka panjang. 

    Sumber: Tribun Banten