kab/kota: Jabodetabek

  • Masuk Tahun 2025, Arus Balik ke Jakarta Meningkat – Page 3

    Masuk Tahun 2025, Arus Balik ke Jakarta Meningkat – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division mencatat pantauan lalu lintas di sekitaran Tol Jabodetabek dan Jawa Barat. Salah satunya arus lalu lintas menuju Jakarta yang terpantau meningkat memasuki awal tahun 2025.

    Senior General Manager Jasamarga Metropolitan Tollroad Regional Division, Widiyatmiko Nursejati menyampaikan, terjadi peningkatan volume lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabodetabek dari arah Cikampek dan Puncak, yang terdistribusi melalui Gerbang Tol (GT) Halim, GT Cikunir 6 dan Ciawi 2.

    “Total tercatat sebanyak 110.207 kendaraan atau naik 12.23 persen dibandingkan volume lalu lintas transaksi normal, yaitu 98.194 kendaraan transaksi. Sedangkan volume lalu lintas menuju Puncak dari arah Jakarta, tercatat ada penurunan dibandingkan lalu lintas harian normal,” tutur Widi dalam keterangannya, Selasa (2/1/2025).

    Di merinci, untuk GT Halim mengarah ke Jakarta ada sebanyak 55.590 transaksi kendaraan atau lebih rendah sebesar 7,66 persen dibandingkan lalu lintas transaksi normal dengan 60.201 kendaraan. Sementara untuk GT Cikunir 6, transaksi mengarah ke Jakarta ada sebanyak 12.462 kendaraan atau naik sebesar 108,50 persen dari transaksi normal sebanyak 5.977 kendaraan.

    Selanjutnya, transaksi di GT Ciawi 2 mengarah ke Jakarta tercatat sebanyak 42.155 kendaraan atau naik sebesar 31,67 persen dari lalu lintas transaksi normal sebanyak 32.016 kendaraan.

    “Sementara itu di wilayah Jawa Barat masih terpantau peningkatan volume lalu lintas menuju Bandung dan Rancaekek, tercatat total sebanyak 55.943 kendaraan melintas atau meningkat 7,84 persen dibanding volume lalu lintas transaksi normal, yaitu 51.878 kendaraan transaksi yang menuju Kota Bandung dan sekitarnya,” jelas dia.

    “Sedangkan volume lalu lintas meninggalkan Bandung menuju Jakarta, tercatat ada peningkatan dibandingkan lalu lintas harian normal. Peningkatan ini dikarenakan pergerakan masyarakat menuju ke berbagai destinasi jelang perayaan tahun baru 2025,” sambungnya.

     

  • Tarif Air PAM Jaya Naik, Pj Gubernur Teguh: Paling Murah se-Jabodetabek – Page 3

    Tarif Air PAM Jaya Naik, Pj Gubernur Teguh: Paling Murah se-Jabodetabek – Page 3

    Berikut rincian tarif baru air bersih PAM Jaya:

    1. Kelompok pelanggan K I (Bangunan sosial, rumah tangga sangat sederhana 1, hidran kebakaran)

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.000/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp1.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp1.700/m³2. Kelompok pelanggan di rumah susun sangat sederhana

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.000/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp2.000/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp3.000/m³

    3. Kelompok pelanggan rumah tangga sangat sederhana II

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.500/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp3.000/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp5.550/m³

    4. Kelompok pelanggan rumah susun sederhana sewa-pemerintah

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp1.050/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp7.450/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp7.450/m³

    5. Kelompok pelanggan rumah tangga sederhana I

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp3.550/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp6.750/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp7.500/m³

    6. Kelompok pelanggan rumah tangga sederhana II

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp4.000/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp7.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp9.500/m³

    7. Kelompok pelanggan rumah tangga menengah I

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp4.900/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp9.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp12.500/m³

    8. Kelompok pelanggan rumah tangga menengah II Penggunaan air 0-10 m³: Rp6.000/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp10.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp14.000/m³

    9. Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah I

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp6.825/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp12.500/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp17.500/m³

    10. Kelompok pelanggan rumah tangga di atas menengah II

    Penggunaan air 0-10 m³: Rp8.600/m³ Penggunaan air 11-20 m³: Rp15.000/m³ Penggunaan air lebih dari 20 m³: Rp20.000/m³

  • Buka Suara Soal Tarif Baru Air Perpipaan, Pj Teguh: Tarif PAM Jaya Paling Murah se-Jabodetebak

    Buka Suara Soal Tarif Baru Air Perpipaan, Pj Teguh: Tarif PAM Jaya Paling Murah se-Jabodetebak

    Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci

    TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi angkat suara soal polemik rencana kenaikan tarif air bersih perpipaan PAM Jaya.

    Teguh bilang, perlu ada penyesuaian tarif lantaran tarif air perpipaan PAM Jaya belum pernah mengalami perubahan sejak 2007 silam.

    “Kemudian juga di Jabodetabek, tarif PAM Jaya itu relatif yang paling kecil, paling murah. Bahkan, ketika nanti ada penyesuaian, itu juga masih paling murah,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu (1/1/2025).

    Orang nomor satu di Jakarta ini menyebut, penyesuaian tarif air perpipaan PAM Jaya juga tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan inflasi.

    Sebab, air minum perpipaan hanya menyumbang 0,015 persen terhadap inflasi daerah.

    “Jadi terkait dengan masalah penyesuaian tarif PAM Jaya, banyak sekali pertimbangan. Tidak semata-mata tarif PAM Jaya sejak 2007-2024, artinya 17 tahun tak pernah naik. Tapi ada juga ada berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya,” katanya.

    Teguh pun menegaskan, PAM Jaya tengah melakukan percepatan untuk melayani 100 persen warga Jakarta dengan air perpipaan pada tahun 2030 nanti. 

    Sehingga, tegasnya, diperlukan dana segar yang tidak sedikit untuk membangun ribuan kilometer jaringan perpipaan baru.

    Sementara itu, Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin menambahkan, PAM Jaya menargetkan untuk menambah 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2030. 

    Untuk itu, pihaknya memastikan target ketersediaan layanan air minum perpipaan yang konsisten, berkualitas, dan terjangkau bagi warga Jakarta segera terpenuhi. 

    “Nantinya, sepanjang 7.000 kilometer tambahan jaringan perpipaan akan terpasang di seluruh wilayah Jakarta,” ujarnya.

    Dalam mewujudkan 100 persen cakupan air minum bagi seluruh warga Jakarta, pihaknya juga melakukan kombinasi penerapan teknologi inovatif, disiplin operasional, hingga kerja sama sinergis. 

    Penerapan tarif baru, katanya, merupakan upaya untuk mewujudkan pemenuhan air minum secara adil bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta. 

    Arief mengungkapkan, tarif baru itu telah mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 tahun 2024 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya. 

    Selain terus melakukan pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan, kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya PAM Jaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan air minum pada 2030.

    “PAM Jaya berkomitmen memberikan layanan yang lebih baik, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Jakarta secara menyeluruh,” ucap Arief.

    Terlebih, lanjut Arief, tarif air minum di Jakarta selama 17 tahun terakhir tetap sama. Padahal, biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat. 

    Bahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik per bulan. 

    “Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan mengingat tarif pada kebutuhan 0-10 meter kubik masih tetap di angka yang relatif sama,” tuturnya.

    Arief menambahkan, kelompok pelanggan sosial atau K-1 khusus untuk pemakaian hingga 10 meter kubik atau setara dengan 10.000 liter mengalami penurunan tarif, sedangkan untuk pelanggan kelompok lainnya, akan tetap sama seperti sebelumnya. 

    Namun, tarif akan diterapkan secara progresif ketika konsumsi air berada pada rentang lebih dari 10 meter kubik hingga 20 meter kubik dan di atas 20 meter kubik.

    Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

  • 1,2 Juta Orang Naik Commuter Line di Akhir Tahun 2024

    1,2 Juta Orang Naik Commuter Line di Akhir Tahun 2024

    Bisnis.com, JAKARTA – KAI Commuter mencatat jumlah pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024 sebanyak 1.276.209 orang.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan terjadi tren peningkatan pada akhir tahun 2024 dan memasuki Tahun Baru 2025.

    “Data KAI Commuter, Selasa (31/12), menunjukkan volume pengguna Commuter Line pada masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025, terutama hari terakhir 2024 mencapai 1.276.209 orang,” kata Joni dilansir dari Antara.

    Joni menyampaikan bahwa data itu sekaligus melewati proyeksi awal yang diperkirakan hanya mencapai 1.161.959. Angka itu bahkan melampaui torehan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang tercatat 985.136.

    “Bahkan di hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1), hingga pukul 13.30, di Jabodetabek sendiri terutama di Stasiun Manggarai saja sudah mencatat volume transit mencapai 67.723,” ujarnya.

    Lalu, disusul Stasiun Tanah Abang mencapai 41.407 penumpang dan Stasiun Duri 23.275 penumpang serta Stasiun Kampung Bandan sebanyak 16.327 penumpang.

    “Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter, sekaligus memperlihatkan antusiasme minat masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Commuter Line,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa masa natal dan tahun baru masih berlangsung terutama di Jabodetabek.

    Pihaknya menyatakan per akhir Desember 2024, jumlah pengguna Commuter Line tercatat 1.108.653. Angka itu melebihi catatan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang menyentuh angka 823.004.

    Sekaligus, kata Joni, lebih tinggi dari proyeksi 2024/2025 yang berada di angka 1.001.681 pengguna.

    Bahkan peningkatan itu tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di Wilayah II Bandung mencatatkan volume pengguna hingga 66 ribu, atau di posisi kedua dari sisi jumlah setelah Jabodetabek.

    “Ini juga memberikan sinyal, masa liburan natal dan tahun baru pun Commuter Line tetap jadi andalan masyarakat mengisi liburan, juga untuk berwisata, terlebih di kawasan yang terkenal dengan berbagai objek wisata,” ujar Joni.

    Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa di area Surabaya, jumlah pengguna Commuter Line tercatat mencapai 51.021 orang. Diikuti oleh area Yogyakarta dengan 25.615 pengguna, serta Prameks yang mencatatkan angka 3.238 pengguna.

    Selain itu, Commuter Line Basoetta juga mencatatkan 6.416 pengguna, sementara volume penumpang di area Merak mencapai 15.266, melebihi proyeksi yang diperkirakan hanya 11.515.

    “Sebelum masa natal dan tahun baru ini sendiri kami sudah berusaha maksimal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, mempersiapkan berbagai hal, agar berjalan sukses,” kata Joni lagi.

    Persiapan itu sudah dijalankan KAI Commuter sejak memasuki masa natal dan tahun baru per Kamis, 19 Desember 2024 hingga hari terakhir pada Minggu, 5 Januari 2025.

    Jabodetabek sebagai wilayah yang memiliki mobilitas tertinggi, untuk mengantisipasi kepadatan pengguna, KAI Commuter menambah pelayanan perjalanan hingga 24 jam di hari terakhir 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025.

    “Di samping itu, anak usaha KAI ini juga menambah 66 perjalanan di seluruh lintas menjadi 1.114 perjalanan,” kata Joni pula.

  • KAI Commuter catat 1,2 juta pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024

    KAI Commuter catat 1,2 juta pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024

    Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter.

    Jakarta (ANTARA) – KAI Commuter mencatatkan jumlah pengguna Commuter Line di akhir tahun 2024 yang memanfaatkan transportasi publik untuk mobilitas di kawasan Jabodetabek sebanyak 1.276.209 orang.

    VP Corporate Secretary KAI Commuter Joni Martinus mengatakan bahwa pada akhir tahun 2024 dan memasuki Tahun Baru 2025, animo pengguna Commuter Line mengalami tren peningkatan.

    “Data KAI Commuter, Selasa (31/12), menunjukkan volume pengguna Commuter Line pada masa Natal dan Tahun Baru 2024/2025, terutama hari terakhir 2024 mencapai 1.276.209 orang,” kata Joni dalam keterangan di Jakarta, Rabu.

    Joni menyampaikan bahwa data itu sekaligus melewati proyeksi awal yang diperkirakan hanya mencapai 1.161.959. Angka itu bahkan melampaui torehan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang tercatat 985.136.

    “Bahkan di hari pertama tahun 2025, Rabu (1/1), hingga pukul 13.30, di Jabodetabek sendiri terutama di Stasiun Manggarai saja sudah mencatat volume transit mencapai 67.723,” ujarnya.

    Lalu, disusul Stasiun Tanah Abang mencapai 41.407 penumpang dan Stasiun Duri 23.275 penumpang serta Stasiun Kampung Bandan sebanyak 16.327 penumpang.

    “Torehan ini tentu saja kami sambut dengan positif karena tren ini menunjukkan semakin tingginya kepercayaan publik terhadap KAI Commuter, sekaligus memperlihatkan antusiasme minat masyarakat terhadap transportasi publik, terutama Commuter Line,” ujarnya pula.

    Lebih lanjut, Joni mengatakan bahwa masa natal dan tahun baru masih berlangsung terutama di Jabodetabek.

    Pihaknya menyatakan per akhir Desember 2024, jumlah pengguna Commuter Line tercatat 1.108.653. Angka itu melebihi catatan Natal dan Tahun Baru 2023/2024 yang menyentuh angka 823.004.

    Sekaligus, kata Joni, lebih tinggi dari proyeksi 2024/2025 yang berada di angka 1.001.681 pengguna.

    Bahkan peningkatan itu tidak hanya terjadi di Jabodetabek, tetapi juga di Wilayah II Bandung mencatatkan volume pengguna hingga 66 ribu, atau di posisi kedua dari sisi jumlah setelah Jabodetabek.

    “Ini juga memberikan sinyal, masa liburan natal dan tahun baru pun Commuter Line tetap jadi andalan masyarakat mengisi liburan, juga untuk berwisata, terlebih di kawasan yang terkenal dengan berbagai objek wisata,” ujar Joni.

    Lebih lanjut, Joni menjelaskan bahwa di area Surabaya, jumlah pengguna Commuter Line tercatat mencapai 51.021 orang. Diikuti oleh area Yogyakarta dengan 25.615 pengguna, serta Prameks yang mencatatkan angka 3.238 pengguna.

    Selain itu, Commuter Line Basoetta juga mencatatkan 6.416 pengguna, sementara volume penumpang di area Merak mencapai 15.266, melebihi proyeksi yang diperkirakan hanya 11.515.

    “Sebelum masa natal dan tahun baru ini sendiri kami sudah berusaha maksimal bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, mempersiapkan berbagai hal, agar berjalan sukses,” kata Joni lagi.

    Persiapan itu sudah dijalankan KAI Commuter sejak memasuki masa natal dan tahun baru per Kamis, 19 Desember 2024 hingga hari terakhir pada Minggu, 5 Januari 2025.

    Jabodetabek sebagai wilayah yang memiliki mobilitas tertinggi, untuk mengantisipasi kepadatan pengguna, KAI Commuter menambah pelayanan perjalanan hingga 24 jam di hari terakhir 2024 dan menyambut Tahun Baru 2025.

    “Di samping itu, anak usaha KAI ini juga menambah 66 perjalanan di seluruh lintas menjadi 1.114 perjalanan,” kata Joni pula.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

  • Tarif PAM Jaya paling murah

    Tarif PAM Jaya paling murah

    Sumber foto: Antara/elshinta.com.

    Soal tarif baru air perpipaan, Pj Gubernur Teguh : Tarif PAM Jaya paling murah
    Dalam Negeri   
    Editor: Sigit Kurniawan   
    Rabu, 01 Januari 2025 – 18:48 WIB

    Elshinta.com – Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Teguh Setyabudi mengungkapkan, penerapan tarif baru air minum perpipaan di Jakarta dilakukan dengan berbagai pertimbangan. Selain karena tidak pernah mengalami penyesuaian tarif sejak 2007 lalu, tarif air perpipaan PAM Jaya juga paling murah dibandingkan dengan tarif air di kawasan penyangga Jakarta.

    “Kemudian juga, kalau teman-teman media (perhatikan) di Jabodetabek, tarif PAM Jaya itu relatif yang paling kecil, yang paling murah. Bahkan, ketika nanti ada penyesuaian, itu juga masih (paling murah),” ujar Teguh Setyabudi di Balai Kota DKI, Jakarta Pusat, Senin (30/12/2024).

    Selain itu, ungkapnya, penyesuaian tarif air perpipaan PAM Jaya juga tidak berdampak signifikan terhadap kenaikan inflasi. Menurutnya, air minum perpipaan hanya menyumbang 0,015 persen terhadap inflasi daerah.

    “Jadi terkait dengan masalah penyesuaian tarif PAM Jaya, permasalahannya sudah cukup panjang. Banyak sekali pertimbangan. Tidak semata-mata tarif PAM Jaya sejak 2007-2024, artinya 17 tahun tak pernah naik. Tapi ada juga ada berbagai pertimbangan-pertimbangan lainnya,” katanya.

    Dia menegaskan, PAM Jaya tengah melakukan percepatan untuk melayani 100 persen warga Jakarta dengan air perpipaan pada tahun 2030 nanti. Sehingga, tegasnya, diperlukan dana segar yang tidak sedikit untuk membangun ribuan kilometer jaringan perpipaan baru.

    Terpisah, Direktur Utama Perumda PAM Jaya, Arief Nasrudin mengungkapkan, PAM Jaya menargetkan untuk menambah 1 juta sambungan rumah (SR) pada 2030. Untuk itu, pihaknya memastikan target ketersediaan layanan air minum perpipaan yang konsisten, berkualitas, dan terjangkau bagi warga Jakarta segera terpenuhi. 

    “Nantinya, sepanjang 7.000 kilometer tambahan jaringan perpipaan akan terpasang di seluruh wilayah Jakarta,” kata Arief Nasrudin.

    Dalam mewujudkan 100 persen cakupan air minum bagi seluruh warga Jakarta, pihaknya juga melakukan kombinasi penerapan teknologi inovatif, disiplin operasional, hingga kerja sama sinergis. Penerapan tarif baru, katanya, merupakan upaya untuk mewujudkan pemenuhan air minum secara adil bagi seluruh lapisan masyarakat Jakarta. 

    Dia mengungkapkan, tarif baru itu telah mengacu pada Keputusan Gubernur DKI Jakarta Nomor 730 tahun 2024 tentang Tarif Air Minum Perusahaan Umum Daerah Air Minum Jaya. Selain terus melakukan pembangunan infrastruktur jaringan perpipaan, kebijakan ini juga merupakan bagian dari upaya PAM Jaya dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui pemenuhan air minum pada 2030.

    “PAM Jaya berkomitmen memberikan layanan yang lebih baik, sekaligus mendukung program pemerintah dalam memenuhi kebutuhan air minum masyarakat Jakarta secara menyeluruh,” ucap Arief.

    Terlebih, lanjut Arief, tarif air minum di Jakarta selama 17 tahun terakhir tetap sama. Padahal, biaya untuk memenuhi kebutuhan penyediaan air minum terus meningkat. Bahkan, Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) telah menetapkan standar kebutuhan pokok air minum per kepala keluarga sebesar 10 meter kubik per bulan. 

    “Jika pelanggan rumah tangga menggunakan air secara bijak dengan konsumsi di angka 10 meter kubik maka tidak ada perubahan tarif yang akan dirasakan oleh pelanggan mengingat tarif pada kebutuhan 0-10 meter kubik masih tetap di angka yang relatif sama,” tegasnya.

    Arief menambahkan, kelompok pelanggan sosial atau K-1 khusus untuk pemakaian hingga 10 meter kubik atau setara dengan 10.000 liter mengalami penurunan tarif, sedangkan untuk pelanggan kelompok lainnya, akan tetap sama seperti sebelumnya. Namun, tarif akan diterapkan secara progresif ketika konsumsi air berada pada rentang lebih dari 10 meter kubik hingga 20 meter kubik dan di atas 20 meter kubik.

    Sumber : Radio Elshinta

  • Kampung Baduy Jadi Tujuan Wisata Menarik Saat Libur Tahun Baru

    Kampung Baduy Jadi Tujuan Wisata Menarik Saat Libur Tahun Baru

    Lebak, Beritasatu.com – Pada saat libur tahun baru perkampungan adat Suku Baduy ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Begitu memasuki perkampungan, wisatawan akan merasakan suasana yang sangat berbeda.

    Suku Baduy adalah salah satu suku di Indonesia yang masih mempertahankan tradisi dan adat istiadatnya, serta tidak terpengaruh oleh kemajuan zaman. Suku ini tinggal di sekitar Pegunungan Kendeng, yang secara administrasi berada di Desa Kanekes, Kecamatan Leuwidamar, Kabupaten Lebak, Banten.

    Untuk memasuki kawasan adat Suku Baduy, pengunjung diminta mengisi data pribadi dan membayar uang registrasi sebesar Rp 5.000. Kawasan adat ini terdiri dari 59 kampung, yang terbagi menjadi dua bagian, yaitu Baduy Luar dengan 56 kampung dan Baduy Dalam yang terdiri dari tiga kampung, yaitu Cibeo, Cikeusik, serta Cikertawana.

    Pengunjung dapat mengunjungi seluruh kawasan Baduy, tetapi umumnya jalur yang dilewati hanya mencakup beberapa kampung. Wisatawan perlu mempersiapkan fisik karena jalur yang ditempuh berupa jalan tanah dan berbatu, dengan banyak tanjakan dan turunan yang cukup menantang.

    Sesampainya di wilayah perkampungan, pengunjung dapat melihat langsung bangunan khas Suku Baduy yang terbuat dari kayu. Wisatawan juga berkesempatan berinteraksi dengan warga yang sedang beraktivitas, seperti perempuan Baduy yang sedang menenun kain. 

    Perkampungan-perkampungan di Baduy biasanya terpisah oleh ladang dan hutan yang rindang sehingga meskipun rutenya cukup menantang, angin sejuk akan menyertai perjalanan wisatawan.

    Ada dua tujuan utama yang sering dikunjungi wisatawan. Pertama, Jembatan Bambu di Kampung Gajeboh, yang dapat dicapai dalam waktu sekitar satu setengah jam. Jembatan ini biasanya menjadi tujuan wisatawan yang tidak bermalam di kawasan Baduy. 

    Kedua, perjalanan ke kawasan Baduy Dalam yang memerlukan waktu sekitar enam hingga tujuh jam berjalan kaki. Kawasan Baduy Dalam biasanya menjadi tujuan bagi wisatawan yang ingin menginap di sana.

    Pada liburan Tahun Baru kali ini, sebagian besar wisatawan memilih untuk mengunjungi Jembatan Bambu karena berlibur bersama keluarga. Selain menikmati keindahan alam, pengunjung juga bisa bermain di aliran sungai yang jernih dan berfoto di atas jembatan bambu. 

    Keunikan jembatan ini adalah pembuatannya yang hanya menggunakan bambu dan serat pohon sebagai pengikat, tanpa menggunakan paku. Selain itu, banyak wisatawan yang memilih lokasi ini karena biaya yang terjangkau dan bebas dari kemacetan.

    Salah satu wisatawan asal Tangerang, Samsul mengatakan, ia menikmati keindahan alam yang ada di perkampungan Baduy.  Terlebih daerah ini bebas dari kemacetan, sehingga cocok dikunjungi bagi yang ingin mengunjungi tempat yang menenangkan.

    “Meskipun kami berjalan kaki naik turun, saya membawa anak usia 4 tahun, dan kami tetap sampai di sini, tetapi medannya menyenangkan. Jembatan bambu ini menjadi ikon Baduy Luar,” ujarnya kepada Beritasatu.com, Rabu (1/1/2025).

    Selain membeli suvenir kerajinan tangan khas warga Baduy, pengunjung yang berlibur pada momen Tahun Baru ini sangat beruntung, karena musim panen durian Baduy sedang berlangsung. Durian Baduy terkenal dengan rasa yang khas.

    Menurut warga Baduy, saat liburan seperti ini, pengunjung tidak hanya berasal dari wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek), tetapi juga banyak yang datang dari luar daerah, termasuk dari Sumatera.

  • Viral Aksi Premanisme di Jatiwarna-Kranggan, Naik Motor Gedor-gedor Kaca Mobil

    Viral Aksi Premanisme di Jatiwarna-Kranggan, Naik Motor Gedor-gedor Kaca Mobil

    Jakarta

    Buat detikers yang hendak berkendara pada hari libur akhir tahun 2024, harus tetap waspada dan berhati-hati. Soalnya masih banyak tindak kejahatan di jalan yang merasakan kita sebagai pengendara. Seperti pengalaman pengendara yang tengah melintas di kawasan Jatiwarna-Kranggan Bekasi Jawa Barat.

    Dalam postingan akun media sosial akun @Info_jabodetabek, seorang pengendara dan penumpang yang tengah melintas, dibuat resah oleh beberapa oknum dengan aksi premanisme.

    “Mobil saya habis di serang preman di daerah Jatiwarna, saya sudah coba lapor polisi tapi di lempar-lempar, bahkan diminta buat surat laporan saja belum. Saya di kasih tahu teman daerah jatiwarna-kranggan lagi rawan modus preman,” tulis dalam akun @info_jabodetabek.

    Jika melihat kejadian tersebut, terlihat ada 5 oknum preman yang melakukan tindak premanisme, 5 oknum tersebut berkendara dengan 2 motor, satu motor berboncengan 3 orang dan satu motor lainnya berboncengan 2 orang. Kelima oknum preman tersebut menakut-nakuti dan memukul kaca.

    “kronologinya mereka ber-tiga naik motor di depan mobil itu zigzag jalannya kita salip. Mereka lanjut ngejar lagi di depan kita lagi zigzag lagi ka, akhirnya kita agak ngebut lewatinnya lalu terjadi hal kayak di video ka. Jd menurut saya ini modus ka, udah coba lapor polisi tapi dilempar lempar terus jadi belum ada laporan sama sekali,” tulis kembali dalam akun @info_jabodetabek.

    Hal ini cukup meresahkan bagi pengendara, terlebih penumpang di dalam mobil tersebut berteriak-teriak meminta tolong. Namun tidak ada satu warga pun yang coba membantu pengendara tersebut.

    “Tolong-tolong,” ucap penumpang perempuan tersebut.

    “Di kantor polisi,” ujar pengendara mobil tersebut.

    [Gambas:Instagram]

    (lth/din)

  • Daftar Harga BBM Berlaku 1 Januari 2025, Pertamina-Shell-BP Lengkap

    Daftar Harga BBM Berlaku 1 Januari 2025, Pertamina-Shell-BP Lengkap

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Badan Usaha penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM), yakni PT Pertamina (Persero), Shell Indonesia, BP-AKR kompak menaikkan harga produk BBM-nya di seluruh SPBU yang ada di Indonesia. Penyesuaian harga tersebut berlaku mulai 1 Januari 2025.

    PT Pertamina (Persero) resmi melakukan penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi per hari ini.

    Harga BBM non subsidi jenis Pertamax (RON 92), Pertamax Green 95 (RON 95), Pertamax Turbo (RON 98), Dexlite, dan Pertamina Dex resmi mengalami kenaikan harga per 1 Januari 2025.

    Namun, harga BBM Khusus Penugasan (JBKP) yakni Pertalite (RON 90) dan BBM Solar Subsidi, tidak mengalami perubahan pada Januari 2025 ini, masing-masing masih dibanderol Rp 10.000 dan Rp 6.800 per liter.

    “PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum,” tulis pernyataan Pertamina, dikutip Rabu (1/1/2025).

    Di daerah DKI Jakarta, harga BBM Pertamax per 1 Januari 2025 dibanderol Rp 12.500 per liter, naik dari sebelumnya Rp 12.100 per liter pada Desember 2024. Sementara harga Pertamax di Pertashop kini dibanderol Rp 12.400 per liter.

    Berikut Daftar Harga BBM di SPBU Pertamina di DKI Jakarta per 1 Januari 2025:

    Solar Subsidi: Rp 6.800/liter

    Pertalite: Rp 10.000 per liter

    Pertamax: 12.500 per liter

    Pertamax Turbo: Rp 13.700 per liter

    Pertamina Dex: Rp 13.900 per liter

    Dexlite: Rp 13.600 per liter

    Pertamax Green: Rp 13.400 per liter

    Pertamax di Pertashop: Rp 12.400 per liter

    Sejalan dengan Pertamina, Shell Indonesia juga turut menaikan harga BBM mereka di SPBU seluruh Indonesia.

    Berikut Harga BBM di SPBU Shell per 1 Januari 2025:

    DKI Jakarta

    Shell Super: Rp 12.930 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.650 per liter

    Shell V-Power Diesel: Rp 14.150 per liter

    Shell V-Power Nitro+: Rp 13.850 per liter

    Jawa Timur

    Shell Super: Rp 12.930 per liter

    Shell V-Power: Rp 13.650 per liter

    Shell Diesel Extra: Rp 13.850 per liter

    Berikut Harga BBM di SPBU BP-AKR per 1 Januari 2025:

    Jabodetabek

    BP Ultimate : Rp 13,530 per liter

    BP 92 : Rp 12,810 per liter

    BP Ultimate Diesel: Rp 14,030 per liter

    Jawa Timur

    BP Ultimate : Rp 13,530 per liter

    BP 92 : Rp 12,810 per liter

    BP Diesel: Rp 13.730 per liter

    (fab/fab)

  • [POPULER JABODETABEK] Profil Kombes Donald Parlaungan | Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        1 Januari 2025

    [POPULER JABODETABEK] Profil Kombes Donald Parlaungan | Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota Megapolitan 1 Januari 2025

    [POPULER JABODETABEK] Profil Kombes Donald Parlaungan | Akhirnya Ahok dan Anies Duduk Bersebelahan di Balai Kota
    Editor
    JAKARTA, KOMPAS.com –

    Berita Populer Jabodetabek
    sepanjang Selasa (31/12/2024) adalah berita soal profil
    Kombes Donald Parlaungan
    .
    Donald adalah salah satu anggota yang dimutasi imbas kasus polisi peras penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024.
    Berita Populer Jabodetabek berikutnya adalah soal akhirnya
    Ahok
    dan
    Anies
    duduk bersebelahan di Balai Kota.
    Sementara itu, berita tentang
    Jokowi
    tak ikut kumpul dengan mantan gubernur Jakarta turut menjadi
    berita Populer Jabodetabek
    pada hari kemarin.
    Berikut ini adalah paparan dari tiga
    berita populer Jabodetabek
    di atas:
    Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Donald Parlaungan Simanjuntak dimutasi di tengah penyelidikan kasus polisi diduga memeras sejumlah penonton Djakarta Warehouse Project (DWP) 2024 asal Malaysia.
    Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan soal Donald dimutasi, yang mana ini tertuang dalam Surat Telegram nomor ST/2776/XII/Kep./2024.
    “Benar (dimutasi),” ujar Ade Ary saat dikonfirmasi, Senin (30/12/2024).
    Profil Kombes Donald Parlaungan
    Dikutip dari
    Tribunnews.com
    , Donald menjabat sebagai Dirresnarkoba Polda Metro Jaya sejak 3 Juli 2024. Baca selengkapnya
    di sini
    .
    Mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan dan Basuki Tjahja Purnama (Ahok) terlihat duduk bersebelahan dalam acara “Bentang Harapan JakAsa” di Balai Kota Jakarta, Selasa (31/12/2024).
    Dalam acara tersebut, Ahok dan Anies terlihat berbincang selama sekitar lima menit sebelum acara dimulai. Anies tampak lebih banyak mendengarkan Ahok yang berbicara.
    Di sisi lain, Ahok terlihat fokus berbicara dengan Anies, meskipun mantan Wakil Gubernur Jakarta Djarot Saiful Hidayat duduk di sebelahnya.
    Begitu pula Anies, meskipun Gubernur Jakarta periode 2007, Fauzi Bowo, duduk di sebelahnya, ia tampak lebih memilih berbicara dengan Ahok. Baca selengkapnya
    di sini
    .
    Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jakarta menggelar acara yang mengundang para mantan gubernur di Balai Kota pada Selasa (31/12/2024) menjelang Tahun Baru 2025.
    Acara ini dihadiri oleh Penjabat Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi, bersama sejumlah mantan gubernur dari berbagai periode, seperti Sutiyoso (Bang Yos), Fauzi Bowo (Foke), Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), Djarot Saiful Hidayat, dan Anies Baswedan.
    Setiap mantan gubernur yang hadir tampak mengenakan pakaian batik dengan warna yang berbeda-beda.
    Namun, dalam acara bertajuk “Jati Diri Indonesia, Megapolitan Dunia” tersebut, sosok Joko Widodo (Jokowi) tidak terlihat. Baca selengkapnya
    di sini
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.