kab/kota: Jabodetabek

  • MRT Cikarang-Balaraja Tahap Awal Dibangun 2026, Ini Rutenya

    MRT Cikarang-Balaraja Tahap Awal Dibangun 2026, Ini Rutenya

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT MRT Jakarta tengah bersiap untuk membangun proyek MRT lintas timur ke barat dari Cikarang menuju Balaraja. Pada tahun 2026 mendatang, MRT lintas timur barat fase 1 tahap 1 membentang dari Tomang, Jakarta Barat hingga Medan Satria, Kota Bekasi sepanjang 24,5 Km akan dibangun.

    “Tahap 1 ini rencananya akan mulai dibangun pada 2026 mendatang dengan co-financing Japan International Cooperation Agency (JICA) dan Asian Development Bank (ADB),” ungkap MRT Jakarta dalam keterangannya, Kamis (6/11/2025).

    Secara keseluruhan, lintas timur barat akan menghubungkan Cikarang, Jawa Barat dan Balaraja, Banten dengan total panjang koridor mencapai 84 Km. PT MRT Jakarta juga akan membangun depo kereta yang berlokasi di Rorotan, Jakarta Utara.

    “Di antaranya akan dibangun rute sepanjang 5,9 Km menuju depo di Rorotan, Jakarta Utara,” sebutnya.

    Foto: Sejumlah armada bus Transjakarta dan MRT melintas di Jalan ASEAN, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
    Sejumlah armada bus Transjakarta dan MRT melintas di Jalan ASEAN, Jakarta, Selasa (1/7/2025). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

    Pada tahapan ini, PT MRT Jakarta juga menggandeng investor swasta PT Deltasari Adipratama untuk pengembangan kawasan Harapan Indah di Bekasi, Jawa Barat. Salah satu rencananya adalah pembangunan dan pengembangan kawasan berorientasi transit di sepanjang koridor MRT Jakarta.

    Adapun ruang lingkup nota kesepahaman ini meliputi studi dan kajian terkait potensi pengembangan lahan dan properti di sekitar jalur lin timur barat fase 1 tahap 1, termasuk pengembangan aksesibilitas dari dan ke stasiun MRT. Selain itu, pemanfaatan lahan juga mencakup identifikasi potensi penempatan stasiun yang efisien dan efektif dari aspek interkoneksi dan integrasi dengan kawasan di sekitarnya. Rencananya, penjajakan awal ini akan berlangsung hingga dua tahun ke depan.

    “Harapannya, kita bisa menghasilkan integrasi antarmoda dengan bangunan di sekitarnya yang akan pada akhirnya akan mempermudah mobilitas masyarakat di Jakarta, bahkan Jabodetabek,” sebut Direktur Pengembangan Bisnis PT MRT Jakarta (Perseroda) Farchad Mahfud.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Cara Pakai QRIS Tap untuk Naik TransJakarta, KRL, MRT, dan LRT

    Cara Pakai QRIS Tap untuk Naik TransJakarta, KRL, MRT, dan LRT

    Jakarta

    Masyarakat Jabodetabek kini bisa menggunakan sistem pembayaran digital QRIS Tap untuk naik transportasi umum. Penumpang hanya perlu menempelkan ponsel di gate masuk atau keluar tanpa perlu membeli kartu fisik.

    Fitur ini telah diterapkan di berbagai moda transportasi seperti TransJakarta, MRT Jakarta, KRL Commuter Line, LRT Jakarta, dan LRT Jabodebek. Hal ini guna mendukung integrasi sistem pembayaran non-tunai di wilayah Jabodetabek.

    Apa Itu QRIS Tap?

    Dikutip dari situs resmi Bank Indonesia (BI), QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) adalah standar nasional kode QR untuk pembayaran digital. Melalui inovasi QRIS Tap, pengguna cukup melakukan satu kali tempel (tap) di perangkat scanner pada gate transportasi, tanpa perlu membuka aplikasi atau memindai QR secara manual.

    Teknologi ini bekerja dengan sistem NFC (Near Field Communication) yang terhubung dengan aplikasi pembayaran digital seperti mobile banking atau e-wallet yang telah mendukung fitur QRIS Tap. Sistem ini mempercepat proses pembayaran dan mengurangi antrian di stasiun maupun halte.

    Cara Naik TransJakarta dengan QRIS TapAktifkan fitur NFC di ponsel yang digunakan.Pastikan aplikasi pembayaran digital telah mendukung QRIS Tap dan memiliki saldo yang cukup.Saat tiba di halte, tempelkan ponsel ke mesin pemindai QRIS Tap di gate masuk.Tunggu hingga muncul konfirmasi pembayaran berhasil dan gate terbuka.Lakukan langkah yang sama di gate keluar saat turun.

    Fitur ini sudah tersedia di beberapa halte utama TransJakarta dan akan diperluas secara bertahap ke seluruh jaringan.

    Cara Naik MRT Jakarta dengan QRIS TapBuka aplikasi pembayaran yang mendukung QRIS Tap dan aktifkan NFC di ponsel.Arahkan ponsel ke reader QRIS Tap di pintu masuk MRT.Setelah transaksi berhasil, gate akan otomatis terbuka.Tempelkan kembali ponsel di gate keluar untuk menyelesaikan perjalanan.Cara Naik KRL Commuter Line dengan QRIS TapPastikan aplikasi pembayaran sudah mendukung QRIS Tap dan fitur NFC aktif.Tempelkan ponsel di alat pemindai QRIS Tap pada gate KRL.Tunggu hingga transaksi berhasil dan gate terbuka.Setelah tiba di stasiun tujuan, ulangi langkah yang sama di gate keluar.

    Dilansir dari penjelasan resmi KAI Commuter, fitur ini diterapkan di sejumlah stasiun besar seperti Manggarai, Jakarta Kota, dan Tanah Abang, serta akan diperluas ke seluruh jaringan Jabodetabek.

    Cara Naik LRT Jakarta dan LRT Jabodebek dengan QRIS TapAktifkan NFC di ponsel dan pastikan saldo dalam aplikasi pembayaran mencukupi.Tempelkan ponsel di pemindai QRIS Tap di gate masuk.Setelah transaksi berhasil, lanjutkan perjalanan seperti biasa.Di stasiun tujuan, tap kembali ponsel di gate keluar untuk menutup transaksi.

    Menurut keterangan PT LRT Jakarta dan LRT Jabodebek, sistem ini memungkinkan transaksi non-tunai yang lebih cepat dan efisien. Selain mempermudah penumpang, QRIS Tap juga mendukung program digitalisasi transportasi terintegrasi di wilayah Jabodetabek.

    (wia/imk)

  • Pertamina International Shipping hingga HK Infrastruktur Sabet BILA 2025

    Pertamina International Shipping hingga HK Infrastruktur Sabet BILA 2025

    Bisnis.com, JAKARTA — Bisnis Indonesia Logistik Award (BILA) 2025 memberikan penghargaan kepada perusahaan logistik dan pendukungnya untuk kategori BUMN dan anak usaha BUMN. 

    Malam penghargaan yang berlangsung di Hotel Borobudur, Rabu (5/11/2025) ini merupakan kali keempat ajang BILA digelar. BILA 2025 merupakan ajang pemberian apresiasi kepada perusahaan di bidang logistik dan sektor pendukungnya, yang memiliki kinerja andal dan efisien.

    Ketua Umum Indonesia National Shipoewners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto, selaku dewan juri, menjelaskan bahwa seleksi penjurian dilakukan dalam dua tahap, yakni secara kualitatif dan kuantitatif. 

    “Tahap pertama berupa seleksi kuantitatif berdasarkan kinerja keuangan perusahaan atau emiten yang memenuhi kualifikasi yang sudah disepakati bersama,” ujarnya dalam malam penghargaan BILA 2025 di Hotel Borobudur, Rabu (5/11/2025). 

    Selanjutnya hasil seleksi kuantitatif dari kelompok kategori perusahaan terbuka diajukan ke dalam tahap seleksi kualitatif yang dilakukan oleh dewan juri untuk ditentukan nomini maksimal 5 nama perusahaan serta menerima penghargaan.

    Bertindak sebagai dewan juri, Ketua Umum Asosiasi Logistik Indoensia (ALI) Mahendra Rianto, Sekretaris Jenderal DPP Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) Iman Gandimihardja, Ketua Umum Indonesia National Shipoewners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto, Presiden Direktur Bisnis Indonesia Group Lulu Terianto, dan Redaktur Senior Sektor Transportasi dan Logistik Bisnis Indonesia Group Hendra Wibawa. 

    Selain kategori BUMN dan Anak Usaha BUMN, BILA 2025 juga memberikan penghargaan kepada perusahaan terbuka atau emiten, special award, dan best CEO perusahaan logistik.

    Untuk Kategori Jajak Pendapat, diberikan kepada Penyedia Layanan Kurir, Penyedia Layanan, Pengantaran Makanan, Penyedia Layanan Jasa Pindahan, Penyedia Layanan Ride Hailing, dan Penyedia Layanan E – Grocery. 

    Tahun ini, penerima penghargaan terdiri dari 9 perusahaan transportasi dan logistik serta penyedia logistik kategori perusahaan terbuka/emiten, 5 perusahaan berdasarkan Jajak Pendapat; 12 perusahaan BUMN dan anak usaha BUMN, 8 Special Award, dan 1 orang CEO terbaik.

    Pemenang Kategori BUMN dan Anak Usaha BUMN BILA 2025: 

    -Excellence in Automation & AI-Driven Logistics – PT Pos Indonesia (Persero)

    -Leadership in Sustainable & Integrated Freight Transport – PT Kereta Api Indonesia (Persero)

    -Integrated Connectivity & 3T Service Excellence – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero)

    -Excellence in Tol Laut Service Innovation – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero)

    -Outstanding Contribution to Regional Maritime Leadership – PT Pelabuhan Indonesia (Persero)

    -Outstanding State-Owned Subsidiary in Toll Road Development – PT Hutama Karya Infrastruktur

    -Excellence in Integrated Rail-Based Logistics Solutions – PT Kereta Api Logistik

    -Excellence in Integrated Rail-Based Urban Mobility – PT Moda Integrasi Transportasi Jabodetabek

    -Excellence in Non-Container Terminal Operations – PT Pelindo Multi Terminal

    -Leadership in Maritime Energy Logistics – PT Pertamina International Shipping 

    -Excellence in Airport Infrastructure and Connectivity – InJourney Airports (PT Angkasa Pura Indonesia)

    -Driving Force of Logistic Reliability – PT Pertamina Lubricants

  • Stasiun Tanah Abang Baru Siap Layani 380.000 Penumpang per Hari

    Stasiun Tanah Abang Baru Siap Layani 380.000 Penumpang per Hari

    JAKARTA – Pembangunan Stasiun Tanah Abang Tahap I telah rampung. Kini, stasiun tersebut mampu menampung hingga 380.000 penumpang per hari, meningkat hampir tiga kali lipat dari kapasitas sebelumnya.

    Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi mengatakan stasiun tersebut sudah beroperasi sejak Juni 2025 dengan melayani lima rute utama yakni Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, Manggarai–Bogor, dan Cikarang.

    “Kapasitas penumpang Stasiun Tanah Abang Baru ini adalah semuanya total sekitar dari semula 141.000 menjadi 380.000 penumpang,” kata Dudy saat peresmian Stasiun Tanah Abang, Jakarta, Selasa, 4 November.

    Menurut Dudy, Stasiun Tanah Abang berkontribusi sekitar 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Hingga Oktober 2025, tercatat 63 juta penumpang telah diangkut dari stasiun tersebut.

    Secara keseluruhan, seluruh jaringan kereta api di Indonesia mencatat 486 juta penumpang sepanjang 2024, menandakan tingginya kepercayaan masyarakat terhadap moda transportasi massal berbasis rel.

    Nilai proyek pembangunan Stasiun Tanah Abang Tahap I mencapai Rp 380,93 miliar. Bangunan baru Stasiun Tanah Abang berdiri di atas lahan 31.174 meter persegi dengan luas bangunan mencapai 19.000 meter persegi. Fasilitasnya mencakup empat peron dan enam jalur, yang dapat melayani rangkaian kereta dengan 12 gerbong.

    “Jadi kalau Bapak bisa bayangkan 300 itu seperti dengan dua pesawat Boeing 737. Jadi dalam memberangkatkan satu rangkaian itu kurang lebih sekitar 20 pesawat Boeing 737,” ucapnya.

    Dudy menekankan pembangunan stasiun baru ini menjadi bagian dari upaya pemerintah mendukung konsep kawasan berorientasi transit atau Transit Oriented Development (TOD).

    Selain memperluas kapasitas, sambung Dudy, pembangunan ini juga dimaksudkan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang yang terus meningkat setiap tahun.

    Stasiun Tanah Abang merupakan salah satu stasiun dengan intensitas tertinggi di Jabodetabek. Stasiun ini menjadi pusat mobilitas masyarakat, sehingga perlu dikembangkan dengan konsep kawasan berorientasi transit,” katanya.

    Sementara itu, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAl Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,“ ujar Bobby.

  • Wujudkan UKM Naik Kelas, BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025

    Wujudkan UKM Naik Kelas, BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025

    Tahun ini, program Pengusaha Muda BRILiaN 2025 telah menjangkau delapan wilayah di Indonesia, yaitu Medan, Palembang, Jabodetabek, Bandung, Yogyakarta, Surabaya, Denpasar, dan Makassar dengan total lebih dari 2.700 pendaftar dari berbagai sektor usaha.

    Nantinya, peserta yang mengikuti program Pengusaha Muda BRILiaN 2025 akan melalui proses seleksi ketat selama 15 minggu untuk menemukan lima UKM terbaik sebagai juara dari masing-masing kategori. Selama sesi inkubasi, para peserta akan mendapatkan bimbingan langsung dari Super Mentor, yaitu Billy Boen (Founder & CEO Young On Top; Managing Partner Maven Asia Capital) dan Reza Aryabima (CEO & Co-Founder Artisan Professional), bersama para mentor inspiratif lainnya.

    Salah satu Owner DBFoods Herry Kurniadi yang merupakan Juara Pengusaha Muda BRILiaN 2024 Kategori Food & Beverages mengungkapkan bahwa program ini mampu memberikan dampak signifikan bagi sebuah bisnis. “Pengusaha Muda BRILiaN memberikan kami blueprint yang jelas dan merevolusi konsep bisnis DBFOODS secara menyeluruh, mengarahkan fokus kami pada segmen-segmen utama yang memiliki potensi besar di masa depan. Dari sisi networking, Pengusaha Muda BRILiaN memperluas jejaring kami dengan para finalis, membuka peluang kolaborasi yang sebelumnya tak terbayangkan,” ucap Herry. 

    Seperti DBFOODS yang berhasil memperluas pasar dan memperkuat strategi bisnisnya melalui program ini, Pengusaha Muda BRILiaN 2025 kembali membuka peluang bagi pengusaha muda Indonesia untuk bertransformasi, berinovasi, dan berkolaborasi. Melalui Pengusaha Muda BRILiaN 2025, BRI terus memperkuat komitmennya dalam mencetak lebih banyak UKM naik kelas, sekaligus membangun ekosistem pengusaha muda yang tangguh dan berdaya saing global.

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    Peningkatan Kapasitas Stasiun Tanah Abang Berdampak Langsung Terhadap Mobilitas

    JAKARTA – Direktur Utama KAI Bobby Rasyidin mengatakan peningkatan kapasitas Stasiun Tanah Abang menjadi 380.000 pengguna per hari akan berdampak langsung terhadap mobilitas dan perekonomian masyarakat.

    Sekadar informasi, Presiden Prabowo Subianto baru meresmikan Stasiun Tanah Abang Baru, Selasa, 4 November 2025, didampingi oleh Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi, Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur, hingga Gubernur Provinsi Daerah Khusus Jakarta.

    “Stasiun ini menjadi salah satu simpul utama konektivitas KRL Jabodetabek yang memperkuat pertumbuhan ekonomi perkotaan sekaligus mendukung pengurangan emisi karbon melalui peningkatan penggunaan transportasi publik,” kata Bobby dalam keterangan resmi, Selasa, 4 November.

    Bobby menegaskan selesainya pembangunan Stasiun Tanah Abang Baru tahap 1 ini akan memperkuat integrasi antarmoda di kawasan pusat kota Jakarta.

    “Dengan hadirnya stasiun ini, ekosistem transportasi perkotaan semakin terintegrasi, mendukung konsep transportasi massal yang efisien, inklusif, dan ramah lingkungan bagi masyarakat,” ujar Bobby.

    Di sisi lain, Bobby juga bilang KAI akan terus memperkuat perannya dalam menghadirkan layanan transportasi publik yang terjangkau dan merata melalui skema Public Service Obligation (PSO) yang diamanahkan pemerintah melalui DJKA Kemenhub.

    Hingga September 2025, sambung Bobby, KAI telah melayani 13,15 juta pelanggan pada layanan Kereta Api Jarak Jauh dan Lokal bersubsidi PSO, meningkat dari 12,26 juta pelanggan pada periode yang sama tahun lalu. 

    “Layanan subsidi PSO juga hadir melalui KAI Commuter di Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Surabaya, serta LRT Jabodebek, KA Bandara Srilelawangsa di Medan, dan KA Bandara YIA di Yogyakarta,” ujar Bobby.

    Bobby juga bilang dukungan KAI melalui KAI Commuter menjadi bagian penting dari penguatan layanan di kawasan perkotaan.

    “Melalui KAI Commuter, kami menjalankan 1.141 frekuensi perjalanan Commuter Line setiap hari, terdiri dari 1.063 perjalanan Commuter Line Jabodetabek, 14 perjalanan Commuter Line Merak, dan 64 perjalanan Commuter Line Basoetta,” ujar Bobby.

    Sekadar informasi, Stasiun Tanah Abang Baru mulai beroperasi sejak Juni 2025 dan melayani empat lintas utama KRL yaitu Kampung Bandan, Rangkasbitung, Duri–Tangerang, dan Manggarai–Bogor–Cikarang (termasuk Bekasi).

    Saat ini, stasiun tersebut melayani lebih dari 210 ribu penumpang naik-turun dan transit per hari, atau sekitar 63 juta penumpang selama Januari–Oktober 2025, setara dengan 22 persen dari total penumpang KRL Jabodetabek.

    Setelah pembangunan tahap pertama selesai, kapasitas Stasiun Tanah Abang meningkat dari 141.000 menjadi 380.000 penumpang per hari. Fasilitas yang disediakan mencakup 4 peron dan 6 jalur yang mampu melayani rangkaian 12 gerbong, dengan luas bangunan 23.000 m² di atas lahan 31.743 m². Nilai proyek pembangunan tahap pertama mencapai Rp380,93 miliar.

    Sebagai bagian dari rencana jangka menengah, tahap kedua pembangunan akan dilaksanakan pada 2027, mencakup penambahan lift, pelebaran concourse peron 3 dan 4, serta peningkatan akses bagi penyandang disabilitas.

    Frekuensi perjalanan lintas Tanah Abang–Serpong–Rangkasbitung juga akan ditingkatkan menjadi setiap 4 hingga 6 menit untuk mempercepat arus mobilitas masyarakat.

  • Properti Jabodetabek: Segmen Harga Kini Lebih Merata, Pengembang Optimistis

    Properti Jabodetabek: Segmen Harga Kini Lebih Merata, Pengembang Optimistis

    Dalam hal serapan, Tangerang menempati posisi teratas dengan serapan rata-rata 19,5 unit per kawasan per bulan. Angka ini jauh di atas Bogor-Depok yang mencatat 9,3 unit per bulan. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya pasokan yang banyak, tapi permintaan di Tangerang juga sangat tinggi.

    Mengantisipasi momentum positif tersebut, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR), platform real estate dan layanan kesehatan terkemuka di Indonesia, melalui LippoLand, terus memperkuat kehadirannya dengan menghadirkan produk hunian dan komersial terbaru di kawasan Park Serpong, Tangerang.

    Meski pasar properti masih diwarnai tantangan makroekonomi dan daya beli masyarakat yang fluktuatif, LPKR tetap mencatatkan pra penjualan Rp2,47 triliun sepanjang paruh pertama 2025. Angka tersebut setara 40% dari target tahunan perusahaan.

    Kinerja ini juga tidak lepas dari permintaan berkelanjutan untuk rumah tapak terjangkau maupun premium di berbagai wilayah, termasuk di Park Serpong, yang menyumbang 67% dari total pra penjualan. Hal ini tentu saja merefleksikan minat yang kuat dari pembeli rumah pertama maupun pengguna akhir.

     

  • Prabowo soal Ribut-Ribut Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab, KAI Enggak Usah Khawatir

    Prabowo soal Ribut-Ribut Utang Whoosh: Saya Tanggung Jawab, KAI Enggak Usah Khawatir

    Sebelumnya, Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi buka suara terkait polemik utang kereta cepat Whoosh. Jokowi disebut-sebut sebagai pihak yang bertanggung jawab atas masalah tersebut.

    Jokowi mengungkapkan awal mula dibangunnya kereta cepat Whoosh. Dia menyebut, proyek itu berangkat dari kemacetan parah yang sudah melanda Jakarta dan sekitarnya selama puluhan tahun, termasuk Bandung.

    “Di Jakarta itu kemacetannya sudah parah, sudah sejak 30 tahun yang lalu, 20 tahun yang lalu. Dan Jabodetabek kemacetannya parah, termasuk Bandung kemacetannya parah,” kata dia kepada wartawan di Solo pada Senin (27/10/2025).

    Dalam setahun, lanjut Jokowi, negara mengalami kerugian hingga Rp 65 triliun per tahun khusus di Jakarta. Sementara di Jabodetabek dan Bandung bisa lebih dari Rp 100 triliun.

    Untuk mengatasi masalah ini, Jokowi merancang transportasi massal seperti MRT, LRT, kereta cepat Whoosh, kereta bandara, dan KRL agar masyarakat beralih dari kendaraan pribadi ke transportasi umum.

    “Agar masyarakat berpindah dari transportasi pribadi mobil atau sepeda motor ke kereta cepat, MRT, LRT, kereta bandara dan KRL agar kerugian itu bisa terkurangi dengan baik,” ucapnya. 

  • Butuh Rp 4,8 T, Saya Setujui Rp 5 T

    Butuh Rp 4,8 T, Saya Setujui Rp 5 T

    Jakarta

    Presiden Prabowo Subianto memerintahkan penambahan rangkaian KRL Jabodetabek. Prabowo menyetujui alokasi anggaran hingga Rp 5 triliun.

    Perintah ini disampaikan Prabowo saat memberikan sambutan dalam peresmian Stasiun Tanah Abang Baru di Jl Jati Baru Raya, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (4/11/2025). Prabowo menyebut KRL sangat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat.

    “Kalau orang kaya dia bisa naik pesawat, dia bisa naik…. Tapi rakyat sebagian besar akan merasa manfaat daripada kereta api. Untuk itu kereta api kita harus saya kasih petunjuk, akan kita perluas, akan kita perbesar,” ujar Prabowo.

    Prabowo mengatakan, Dirut PT KAI Bobby Rasyidin sudah menyatakan KRL membutuhkan tambahan rangkaian. Prabowo menyetujui penambahan rangkaian KRL Jabodetabek.

    Adapun total kebutuhan untuk menambah 30 rangkaian KRL disebut mencapai 4,8 triliun Rupiah. Prabowo menyatakan siap mengalokasikan Rp 5 triliun untuk pengadaan 30 rangkaian baru KRL.

    “Untuk Jabodetabek, Dirut PT KAI mengatakan harus membuat tambahan gerbong. Gerbong atau rangkaian? 30 rangkaian, rangkaian baru. 1 rangkaian butuh uang 9 juta Dolar. Beliau ajukan. Totalnya 4,8 triliun. Bener?” kata Prabowo sembari bercakap dengan Dirut KAI.

    “Saya setujui. Bahkan saya alokasi, bahkan beliau ajukan 4,8 T, saya setujui. Tidak, tidak 4,8 T. 5 T saya setujui! Kalau untuk rakyat banyak, saya tidak ragu-ragu. Uangnya kita hemat tapi kepentingan rakyat di atas segala kepentingan,” tegas Prabowo.

    (gbr/imk)