kab/kota: Indramayu

  • Tingkatkan Produksi, Begini Peta Jalan Pembangunan Kilang Pertamina

    Tingkatkan Produksi, Begini Peta Jalan Pembangunan Kilang Pertamina

    Jakarta, CNBC Indonesia – PT Pertamina (Persero) berkomitmen untuk terus melanjutkan proyek pembangunan kilang baru dan merevitalisasi kilang yang beroperasi di berbagai wilayah Indonesia. Inisiatif proyek yang telah dimulai sejak tahun 2014 ini dikenal sebagai Refinery Development Masterplan Program (RDMP), termasuk pembangunan kilang baru (Grass Root Refinery/GRR) dan revitalisasi kilang eksisting.

    Vice President Corporate Corporate Communication PT Pertamina (Persero), Fadjar Djoko Santoso mengatakan, saat ini Pertamina melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mengoperasikan enam kilang yakni Kilang Dumai di Riau, Kilang Plaju Sumatera Selatan, Kilang Balongan di Jawa Barat, Kilang Cilacap di Jawa Tengah, Kilang Balikpapan di Kalimantan Timur, dan Kilang Kasim di Papua Barat Daya.

    “Keenam kilang yang beroperasi saat ini mampu mengolah minyak mentah hingga 1 juta barel per hari, dan menghasilkan berbagai jenis produk, BBM, LPG, Avtur, dan Petrokimia,” ujar Fadjar dalam keterangan tertulis, Senin (13/10/2025).

    Dia melanjutkan, guna meningkatkan kapasitas pengolahan kilang, proyek RDMP telah dijalankan untuk merevitalisasi kilang di Kilang Balongan dan Kilang Balikpapan. Upaya untuk pengembangan Kilang Cilacap dan Dumai menjadi kilang hijau dilakukan untuk memproduksi bahan bakar ramah lingkungan seperti Pertamina Renewable Diesel (RD), Pertamax Green dan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF). Melalui Kilang Plaju dan Kilang Kasim, Pertamina juga mendukung program pemerintah terkait produksi Biosolar B40.

    Di sisi lain, Fadjar menjelaskan, Pertamina telah menyelesaikan proyek Pertamina Langit Biru Cilacap pada tahun 2019. Tujuan proyek ini untuk meningkatkan kualitas BBM menjadi lebih ramah lingkungan.

    Selanjutnya, pada tahun 2022, Pertamina juga telah menyelesaikan RDMP Balongan. Dengan RDMP Balongan, Pertamina meningkatkan kapasitas pengolahan minyak Kilang Balongan dari 125 ribu barrel menjadi 150 ribu barrel per hari.

    “Dengan kemampuan kilang eksisting, saat ini Pertamina tidak lagi mengimpor Solar dan Avtur,” tutur dia.

    Sementara itu, pada tahun 2025, RDMP Balikpapan ditargetkan akan memulai uji coba operasi di salah satu unit baru yaitu Residual Fuel Catalytic Cracking (RFCC). Dengan proyek tersebut, Pertamina menargetkan total kapasitas pengolahan kilang naik menjadi 1,16 juta barel per hari.

    “Penyelesaian proyek secara bertahap, diharapkan dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat, dan mengurangi impor,” jelas Fadjar.

    Melalui RDMP, kilang Pertamina juga dapat meningkat kompleksitasnya atau Nelson Complexity Index dari 4,1 menjadi 8, sehingga produk-produk yang dihasilkan lebih variatif dan lebih ramah lingkungan. Kilang-kilang RDMP dipersiapkan untuk menghasilkan BBM setara Euro 5 dengan kandungan rendah sulfur yang dapat mengurangi emisi karbon.

    Untuk itu, dia menegaskan, RDMP terus berlanjut. Pasalnya, Pertamina menargetkan adanya kilang baru, melalui GRR Tuban di Jawa Timur yang akan menambah kapasitas pengolahan sebanyak 300 ribu barrel per hari.

    Pengembangan Petrokimia

    Selain meningkatkan pengolahan BBM melalui Proyek RDMP, Pertamina juga tengah memperkuat bisnis Petrokimia untuk meningkatkan nilai Perusahaan sekaligus memberikan kontribusi nyata sebagai BUMN bagi Negara.

    Pengembangan bisnis Petrokimia dilakukan melalui sejumlah anak usaha dan afiliasi, di antaranya Grup Tuban Petrochemical Industries. PT Trans-Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) sebagai salah satu anak usahanya telah berhasil menyelesaikan proyek peningkatan kapasitas produksi aromatik dari 600 ribu ton menjadi 780 ribu ton per tahun.

    Saat ini, TPPI juga terus dikembangkan melalui PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) yang tengah mengkaji pembangunan kompleks Pabrik Olefin. Proyek ini diharapkan dapat menambah pasokan bahan baku plastik dalam negeri sampai dengan 1.600 ribu ton per tahun. Jika indikator keekonomian menunjukkan prospek positif, pengembangan ini tentu akan memperkuat pertumbuhan industri hilir Petrokimia nasional.

    Lebih jauh, pengembangan lain juga dilakukan melalui PT Polytama Propindo di Balongan, Indramayu, Jawa Barat, dengan rencana peningkatan kapasitas produksi petrokimia sebesar 300 ribu ton per tahun yang ditargetkan beroperasi pada 2028.

    Selain itu, Pertamina berkomitmen untuk terus mengidentifikasi dan mengembangkan potensi produk petrokimia baru yang prospektif di Indonesia.

    “Melalui dukungan anak perusahaan dan afiliasi, Pertamina meyakini langkah ini akan mampu mendorong pertumbuhan industri petrokimia nasional sekaligus mengurangi ketergantungan Indonesia terhadap produk impor,” tandas dia. 

    (bul/bul)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Kisah Dasuki, 25 Tahun Jadi Juru Pelihara Senjata Pusaka Kebesaran Indramayu
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        11 Oktober 2025

    Kisah Dasuki, 25 Tahun Jadi Juru Pelihara Senjata Pusaka Kebesaran Indramayu Regional 11 Oktober 2025

    Kisah Dasuki, 25 Tahun Jadi Juru Pelihara Senjata Pusaka Kebesaran Indramayu
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Bagi Dasuki (77), benda pusaka tidak pernah benar-benar diam. Ia yakin setiap pusaka memiliki napas yang hidup bersama masyarakat yang merawatnya.
    Sudah 25 tahun lamanya Dasuki mengabadikan diri sebagai juru pelihara pusaka kebesaran Indramayu oleh pemerintah daerah, khususnya merawat dan menjaga warisan leluhur peninggalan Raden Arya Wiralodra, pendiri Kabupaten Indramayu.
    Warisan itu berupa tombak pataka cakra udaksana Kiai Tambu, keris Kiai Gagak Pernala, keris gagak handaka, oyot mimang wenang latamosandi, dan jubah tambal sewu.
    Kelima pusaka itu adalah simbol kebesaran dan pelindung milik Raden Arya Wiralodra. Dari sekian banyak benda peninggalan, Cakra Udaksana menjadi pusaka paling istimewa.
    “Saya sendiri juru peliharanya, sudah 25 tahun saya mengabdi jadi juru pelihara,” kata Dasuki saat ditemui di pameran pusaka dan cagar budaya dalam rangka “Hari Jadi Indramayu ke-49” di Gedung Landraad, samping Alun-alun Indramayu, Sabtu (11/10/2025).
    Dasuki menceritakan, selama 25 tahun menjadi juru pelihara, ada banyak sekali hal yang ia rasakan.
    Dasuki memilih tidak menceritakan karena akan sulit untuk dijelaskan. Secara garis besar, kata dia, sebuah kebanggaan bisa merawat benda-benda pusaka asli milik leluhur Indramayu tersebut.
    Misalnya, Cakra Udaksana, menurut Dasuki, tidak banyak daerah yang memiliki pusaka berbentuk cakra atau senjata melingkar seperti roda tajam.
    “Makanya sebagai warga Indramayu, kita ini harus bangga punya pusaka itu. Kalau keris, pedang, tombak, itu banyak, tapi kalau cakra siapa lagi yang punya selain Indramayu,” ujar Dasuki.
    Menjadi juru pelihara pusaka bukan perkara mudah. Selain harus teliti dalam perawatan, Dasuki bertanggung jawab menjaga keamanan pusaka dari incaran pencurian.
    Ia sempat mengalami peristiwa pencurian pusaka, meski bukan dari koleksi lima pusaka utama.
    “Yang hilang dicuri waktu itu senjata pusaka di luar lima pusaka dalem Indramayu, tepatnya saya lupa tahun berapa, tapi alhamdulillah sudah kembali,” ujarnya.
    Kini, semua pusaka dalem Indramayu disimpan dan dijaga ketat di museum dalam kompleks Pendopo Indramayu.
    Biasanya, masyarakat hanya dapat melihatnya pada momen tertentu seperti pameran pusaka atau kirab budaya.
    Pameran pusaka yang digelar hari ini pun menjadi kesempatan masyarakat umum bisa melihat langsung senjata tersebut dari balik bingkai kaca pameran.
    Selain pusaka kebesaran Wiralodra, turut dipamerkan beragam senjata tradisional milik masyarakat umum, seperti keris, tombak, pedang, hingga manuskrip beraksara kuno.
    Melalui pameran ini, Pemkab Indramayu berupaya mengedukasi masyarakat agar lebih mengenal sejarah dan warisan budaya daerahnya.
    Menurut Dasuki, banyaknya pusaka yang masih disimpan oleh keluarga dan komunitas menjadi bukti bahwa masyarakat Indramayu masih menjunjung tinggi peninggalan leluhur.
    Setiap pusaka tidak hanya disimpan sebagai benda berharga, tetapi juga dirawat dengan penuh rasa hormat, seakan-akan menjadi penghubung yang hidup antara masa lalu dengan generasi masa kini.
    Lebih dari sekadar benda, pusaka adalah identitas kolektif. Menurut Dasuki, pusaka ini menyatukan masyarakat, menumbuhkan rasa memiliki, serta memperkuat kebanggaan terhadap daerah.
    Tradisi inilah yang membuat pusaka Indramayu tetap bernapas, bukan hanya dalam ingatan sejarah, tetapi juga dalam keseharian budaya.
    Pelestarian pusaka dan cagar budaya juga mendapat perhatian serius dari pemerintah daerah.
    Selain menetapkan sejumlah benda sebagai Cagar Budaya dan Objek Diduga Cagar Budaya (ODCB), pemerintah menugaskan juru pelihara seperti Dasuki untuk menjaga peninggalan penting.
    Berbagai kegiatan, seperti jamasan pusaka dan Kirab Pusaka Wiralodra rutin digelar untuk menumbuhkan kebanggaan masyarakat sekaligus memperkuat identitas kultural Indramayu.
    Menariknya, Dasuki bukan keturunan langsung Raden Arya Wiralodra. Ia pun mengaku tak pernah mengajukan diri sebagai juru pelihara.
    “Saya juga tidak pernah membuat permohonan sebagai juru pelihara, waktu itu dari pemerintah menunjuk saya,” kata dia.
    Kini, setelah seperempat abad mengabdi, Dasuki berharap generasi muda bisa mencintai sejarah dan cagar budaya seperti dirinya.
    Ketika sudah cinta akan timbul kebanggaan dan muncul semangat diri untuk berkontribusi menjadikan Indramayu sebagai daerah yang jauh lebih baik.
    “Kalau sudah cinta pasti akan berbuat sesuatu yang baik, kalau tidak cinta jangan menyentuh cagar budaya karena akan merusak cagar budaya,” ujar Dasuki.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 10
                    
                        Dedi Mulyadi Bocorkan Cara Baru Dapat Kerja Tanpa Capek Lamar-lamar
                        Bandung

    10 Dedi Mulyadi Bocorkan Cara Baru Dapat Kerja Tanpa Capek Lamar-lamar Bandung

    Dedi Mulyadi Bocorkan Cara Baru Dapat Kerja Tanpa Capek Lamar-lamar
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Bupati Indramayu Lucky Hakim menyebut peluncuran aplikasi “Nyari Gawe” menjadi solusi nyata bagi pencari kerja yang kesulitan mendapatkan informasi lowongan secara jelas dan tepercaya.
    Aplikasi tersebut resmi diluncurkan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam kegiatan di PT Sun Bright Lestari, Kecamatan Krangkeng, Indramayu, Selasa (7/10/2025).
    “Mereka sampai banyak yang datang langsung ke pabrik menanyakan langsung, sebenarnya sudah dibuka belum sih,” kata Lucky Hakim dalam acara tersebut.
    Lucky mengatakan, selama ini Pemkab Indramayu melalui Dinas Tenaga Kerja sudah aktif menyediakan informasi lowongan, tetapi belum sepenuhnya tersosialisasi dengan baik.
    “Apabila sudah pun, terkadang mereka bingung cara masuknya itu harus seperti apa,” ujarnya.
    Ia juga menyoroti maraknya pungutan liar berkedok rekrutmen kerja yang merugikan masyarakat.
    “Ada yang katanya harus bayar Rp 2 sampai 2,5 juta agar bisa diterima di pabrik sepatu. Ini sudah sering saya ingatkan lewat media sosial, tidak boleh ada pungutan seperti itu,” kata Lucky.
    Dengan hadirnya aplikasi Nyari Gawe, Lucky berharap perekrutan menjadi lebih transparan dan efisien.
    Selain itu, ia menyebut Indramayu tengah bersiap menjadi kawasan industri baru dengan pembangunan pabrik di sejumlah wilayah seperti Krangkeng, Losarang, dan Sukra.
    “Tapi di sini saya berharap orang Indramayu harus punya
    skill
    , nanti kami dari Pemda akan melakukan pembekalan bekerja sama juga dengan provinsi dan pusat,” katanya.
    Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjelaskan, aplikasi Nyari Gawe dirancang untuk mempertemukan pelaku industri dengan tenaga kerja lokal secara cepat dan efisien.
    “Kemudian, oleh HRD dipanggil untuk seleksi, tidak perlu melamar. Jadi tidak usah capek-capek,” ujar Dedi.
    Dedi menambahkan, peluncuran aplikasi ini bukan sekadar digitalisasi, melainkan juga langkah konkret menciptakan lapangan kerja baru di Jawa Barat, khususnya di wilayah industri seperti Indramayu.
    Dalam kegiatan tersebut, terdapat 100 pencari kerja yang hadir langsung. Sebanyak 16 perusahaan membuka lowongan dengan total kebutuhan sekitar 530 orang, sedangkan 17 perusahaan lain bergabung secara daring dengan potensi 11.500 lowongan hingga akhir 2025.
    Adapun potensi lowongan kerja di Indramayu hingga 2026 diperkirakan meningkat 25 persen, mencapai 14.375 formasi pekerjaan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Kholis, Perajin Perahu Miniatur Asal Indramayu yang Karyanya Dipesan Hotel Mewah
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Cerita Kholis, Perajin Perahu Miniatur Asal Indramayu yang Karyanya Dipesan Hotel Mewah Regional 5 Oktober 2025

    Cerita Kholis, Perajin Perahu Miniatur Asal Indramayu yang Karyanya Dipesan Hotel Mewah
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com –
    Kholis (24), pemuda asal Desa Krasak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, membagikan kisah inspiratifnya dalam merintis jalan menjadi seorang pengrajin miniatur perahu layar.
    Sejak duduk di bangku sekolah, Kholis sudah menunjukkan ketertarikan pada dunia seni rupa.
    Keinginan kuat untuk menciptakan miniatur perahu yang memukau menjadi pemicu semangatnya menekuni dunia kerajinan.
    “Jadi awalnya dari rasa ketertarikan saya setelah melihat karya seni perahu layar milik orang bisa sebagus itu, nah dari situ muncul keinginan saya belajar bagaimana sih cara membuatnya,” ucap Kholis saat ditemui Kompas.com di Balai Desa Krasak, Minggu (5/10/2025).
    Awalnya, Kholis belajar langsung kepada seorang pengrajin miniatur. Namun, proses belajar tersebut tidak selalu berjalan mulus.
    Membuat miniatur perahu, menurutnya, membutuhkan kesabaran ekstra dan ketelitian tinggi, terutama untuk mendetailkan setiap bagian agar tampak seperti aslinya.
    Semangatnya sempat menurun, namun kembali bangkit saat melihat karya miniatur lain yang indah.
    “Saya juga tidak mau kalah. Terus belajar lagi lah, cari-cari sumber sendiri, otodidak belajar sendiri,” ujar Kholis.
    Ia mengandalkan media sosial dan YouTube sebagai referensi. Puluhan hingga ratusan video tutorial ia tonton dan praktikkan langsung di rumah.
    Dari sana, Kholis belajar cara menyusun potongan kayu, membentuk struktur perahu, hingga menyelesaikan detail akhir.
    “Puas banget pas jadi, lega rasanya,” ungkapnya mengenang saat miniatur pertamanya rampung.
    Kini, Kholis telah menciptakan banyak miniatur perahu dengan beragam bentuk dan model.
    Untuk menyelesaikan satu miniatur, ia membutuhkan waktu antara 3 hingga 7 hari, tergantung tingkat kesulitan desain.
    “Untuk membuat satu miniatur perahu sekarang paling butuh 3 sampai 7 hari, tergantung tingkat kesulitan dan detail bentuknya seperti apa,” jelasnya.
    Miniatur perahu buatannya menggunakan bahan kayu dan bambu yang didapat dari sekitar rumah.
    Harga jualnya bervariasi, mulai dari Rp 200.000 hingga Rp 700.000, tergantung ukuran dan kerumitan desain.
    “Macam-macam jenis perahu yang saya buat, ada yang tanpa layar dan pakai layar, gimana dari pesanan saja. Kalau dari daya tahan produk sendiri insya Allah ini kuat bisa sampai 10 tahun lebih,” kata Kholis.
    Kemampuan Kholis akhirnya sampai ke telinga pemerintah desa dan dikenalkan kepada Dinas Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Dispara) Kabupaten Indramayu.
    Dari pertemuan itu, ia mendapat tawaran kerja sama untuk memasok miniatur perahu ke Swiss-Belinn Hotel di Indramayu.
    “Mereka pesan miniatur perahu untuk di Swiss-Belinn, katanya untuk hiasan hotel,” ujar Kholis.
    Selain memenuhi pesanan langsung, Kholis juga memanfaatkan marketplace online sebagai sarana pemasaran, agar karya-karyanya menjangkau pasar yang lebih luas di seluruh Indonesia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Dana Transfer Dipangkas Pusat, Bupati Lucky Hakim Beri Kepastian Pembangunan di Indramayu Tetap Berjalan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        5 Oktober 2025

    Dana Transfer Dipangkas Pusat, Bupati Lucky Hakim Beri Kepastian Pembangunan di Indramayu Tetap Berjalan Regional 5 Oktober 2025

    Dana Transfer Dipangkas Pusat, Bupati Lucky Hakim Beri Kepastian Pembangunan di Indramayu Tetap Berjalan
    Tim Redaksi

    INDRAMAYU, KOMPAS.com –

    Bupati Indramayu, Lucky Hakim, turut bersuara terkait kebijakan pemerintah pusat soal pemangkasan dana transfer ke daerah (TKD) pada tahun anggaran 2026.
    Menurutnya, pemangkasan tersebut tentu akan mengubah banyak hal, seperti rencana pembangunan infrastruktur yang harusnya masif menjadi harus ditunda karena dipakai untuk pembiayaan yang lain.
    “Ini dirasakan oleh kabupaten yang lain juga, tidak hanya Indramayu,” kata Lucky saat dihubungi
    Kompas.com
    , Minggu (5/10/2025).
    Lucky mengatakan, beberapa kota dan kabupaten di Jawa Barat sudah menyatakan tidak akan melakukan pembangunan untuk ke depannya karena pemotongan tersebut.
    Bahkan, dari cerita yang didapatnya dari rekan sesama kepala daerah, kata Lucky, ada juga yang sampai defisit alias tekor anggaran hingga harus berutang.
    Lucky Hakim tidak menjelaskan secara perinci mengenai berapa jumlah dari pemangkasan tersebut yang dialami oleh Kabupaten Indramayu.
    Tapi dari hitung-hitungan yang dilakukan pihaknya, Lucky memastikan, pembangunan di Indramayu tetap akan berjalan walau harus melakukan beberapa perubahan rencana.
    Ia menegaskan, Pemkab Indramayu akan berupaya maksimal mencari skema terbaik agar pemotongan dana transfer ini jangan sampai mengorbankan kepentingan masyarakat.
    “Indramayu sendiri masih bisa insya Allah untuk melakukan pembangunan walau ada perubahan drastis yang awalnya masif,” ucap dia.
    Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sudah mengumpulkan seluruh bupati dan wali kota se-Jabar di Gedung Pakuan, Kota Bandung, untuk menyamakan langkah menghadapi penurunan dana transfer dari pemerintah pusat pada 2026 mendatang pada Selasa (30/9/2025).
    Dedi Mulyadi menyebut, Pemprov Jabar akan kehilangan dana transfer senilai Rp 2,458 triliun, sedangkan 27 kabupaten dan kota di Jabar berkurang sekitar Rp 2,7 triliun.
    “Kami mencoba mengorkestrasi seluruh kabupaten-kota di Jawa Barat agar tidak kehilangan spirit membangun,” kata Dedi dalam keterangan tertulisnya.
    Menurut Dedi, kondisi ini harus diantisipasi bersama agar program pembangunan tetap berjalan.
    Diketahui dalam rapat koordinasi tersebut, seluruh kepala daerah menyepakati langkah efisiensi anggaran.
    Anggaran pembangunan diputuskan tetap dipertahankan, sementara sejumlah pos seperti belanja barang dan jasa, pemeliharaan gedung, perjalanan dinas, konsumsi rapat, hingga kebutuhan transportasi akan dipangkas.
    Efisiensi juga akan didorong melalui pengaturan sistem kerja pegawai, termasuk opsi bekerja dari rumah (work from home).
    Penghematan juga akan dilakukan pada pos non-esensial seperti jamuan makan, perjalanan dinas, hingga penggunaan AC.
    “Semuanya nanti akan diatur. Kami akan pasang alarm-alarm untuk mengatur dan mengingatkan penggunaan seluruh perangkat alat pemerintah agar lebih efisien,” ujar Dedi.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cek Aset Asrama Haji, Wamenhaj: Ada yang Mangkrak, Tak Sesuai Spesifikasi
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        4 Oktober 2025

    Cek Aset Asrama Haji, Wamenhaj: Ada yang Mangkrak, Tak Sesuai Spesifikasi Nasional 4 Oktober 2025

    Cek Aset Asrama Haji, Wamenhaj: Ada yang Mangkrak, Tak Sesuai Spesifikasi
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Haji dan Umrah (Wamenhaj) Republik Indonesia, Dahnil Anzar Simanjuntak, meninjau aset perhajian di Asrama Haji Indramayu dalam rangka kegiatan Koordinasi Penyelenggaraan Haji Provinsi Jawa Barat Tahun 2026.
    Inspeksi ini dilakukan dalam rangka mengecek sarana dan prasarana milik Kementerian Haji dan Umrah di seluruh Indonesia. Dahnil mengaku, banyak menerima laporan terkait pembangunan asrama haji maupun Pusat Layanan Haji dan Umrah Terpadu (PLHUT) yang didanai APBN dan dana haji melalui SBSN, yang mangkrak.
    “Namun ada yang mangkrak, tidak sesuai spesifikasi, bahkan disinyalir terjadi upaya penguasaan aset secara tidak sah,” kata Dahnil dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/10/2025).
    Dalam peninjauan ini, Dahnil melibatkan tim dari Kejaksaan Agung, Kejaksaan Tinggi, dan Kejaksaan Negeri setempat, agar setiap dugaan penyimpangan dapat segera ditindaklanjuti sesuai hukum.
    “Seperti di Asrama Haji Indramayu ini, sudah menghabiskan dana APBN dan SBSN ratusan miliar, tetapi masih banyak hal yang tidak sesuai spesifikasi dan mangkrak,” jelasnya.
    Dahnil meminta adanya pertanggungjawaban apabila ditemukan tindak pidana korupsi sebelum pengalihan aset ke Kemenhaj.
    “Saya meminta apabila ditemukan tindak pidana korupsi dalam pembangunan ini, maka sebelum pengalihan aset harus jelas siapa pihak yang bertanggung jawab dan ditindak secara hukum,” tegas Dahnil.
    Ia menambahkan, praktik moral hazard dalam pengelolaan haji harus segera dihentikan sesuai perintah Presiden RI Prabowo Subianto.
    “Presiden telah menegaskan bahwa Kementerian Haji dan Umrah tidak boleh menjadi lahan praktik korupsi, manipulasi, atau rente,” jelas Dahnil.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • DKPP Indramayu sebut mangga gedong gincu kini terdaftar dalam IG

    DKPP Indramayu sebut mangga gedong gincu kini terdaftar dalam IG

    Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kualitas dan nama besar gedong gincu Indramayu di pasar nasional maupun internasional

    Indramayu (ANTARA) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, menyebutkan bahwa buah mangga gedong gincu khas daerah tersebut kini telah resmi terdaftar dalam Indikasi Geografis (IG) dari pemerintah pusat.

    Kepala DKPP Kabupaten Indramayu Sugeng Heriyanto dalam keterangannya di Indramayu, Jumat, mengatakan pengakuan ini menjadi langkah penting untuk menjaga warisan khas daerah sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani yang membudidayakan mangga gedong gincu.

    “Mangga gedong gincu (dari Indramayu) saat ini sudah terdaftar dan mendapatkan sertifikat IG,” katanya.

    Sertifikat IG, kata dia, merupakan tanda resmi yang menunjukkan asal suatu produk khas dari daerah tertentu dengan ciri unik karena faktor lingkungan maupun budaya masyarakat setempat.

    Ia menjelaskan sertifikasi tersebut dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada 6 Agustus 2025, dengan penerima yakni Kelompok Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis (MPIG) Mangga Gedong Gincu Indramayu.

    Pihaknya menilai sertifikat IG bisa menegaskan mangga gedong gincu Indramayu, memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki daerah lain.

    Sugeng menuturkan ciri khas pada buah tersebut yaitu terletak pada warna jingga kemerahan, aroma harum, rasa manis segar, hingga cara budidaya turun-temurun.

    Menurut dia, manfaat sertifikat ini sangat luas, mulai dari perlindungan hukum bagi petani agar produknya tidak ditiru, peningkatan nilai jual karena keasliannya diakui, hingga memperkuat daya saing di pasar nasional maupun internasional.

    “Ini menjadi tanggung jawab bersama untuk menjaga kualitas dan nama besar gedong gincu Indramayu di pasar nasional maupun internasional,” katanya.

    Sugeng menambahkan pengakuan dari pemerintah pusat semakin mengukuhkan gedong gincu sebagai ikon Kabupaten Indramayu, yang secara tidak langsung dapat memberi kontribusi nyata terhadap ekonomi daerah.

    Ia memastikan pemerintah daerah terus mendorong peningkatan kualitas produksi sekaligus memperluas promosi, agar mangga gedong gincu makin dikenal luas.

    Pemerintah Kabupaten Indramayu, lanjut dia, sudah berkomitmen mendampingi petani agar standar kualitas tetap terjaga, sehingga sertifikat IG benar-benar berdampak positif terhadap budidaya mangga gedong gincu.

    “Dengan pengakuan ini, daya saing mangga gedong gincu semakin kuat. Kita berharap manfaatnya benar-benar dirasakan petani dan masyarakat,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Wagub pastikan pengembangan sorgum di Jabar diperluas

    Wagub pastikan pengembangan sorgum di Jabar diperluas

    dua hektare lahan di Cirebon saat ini digunakan untuk pembibitan. Tahun depan area tersebut diperluas menjadi 18 ha

    Cirebon (ANTARA) – Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Erwan Setiawan memastikan pengembangan tanaman sorgum di provinsi tersebut diperluas, dengan dukungan dari Kementerian Pertanian (Kementan) yang menyiapkan lahan seluas 5.000 hektare di beberapa daerah.

    “Kementan sudah menyiapkan 5.000 hektare lahan untuk penanaman sorgum,” kata Erwan di Cirebon, Jabar, Jumat.

    Menurut dia, lahan di Jabar yang sudah ditetapkan berada di beberapa kabupaten yakni seperti 8 hektare di Cirebon, 20 hektare di Majalengka, 50 hektare di Garut serta sebagian di Kabupaten Sukabumi.

    Ia menyampaikan selanjutnya pengembangan tanaman sorgum akan dilakukan di Indramayu, Subang serta penambahan kembali di Majalengka karena memiliki kondisi dan iklim yang cocok untuk budidaya komoditas tersebut.

    “Ini program strategis. Kita manfaatkan lahan-lahan tidak produktif agar bisa menghasilkan. Kalau berjalan, ketahanan pangan nasional bisa terwujud tanpa bergantung pada impor beras maupun palawija,” katanya.

    Ia menjelaskan pemerintah daerah tingkat provinsi, kota, dan kabupaten didorong untuk menginventarisasi lahan-lahan aset yang tidak aktif untuk dipakai sebagai lokasi budidaya tanaman pangan seperti sorgum.

    Dengan cara itu, kata dia, penanaman sorgum bisa diperluas dan dimanfaatkan untuk mendukung kemandirian pangan di tingkat daerah.

    “Sebagai contoh, dua hektare lahan di Cirebon saat ini digunakan untuk pembibitan. Tahun depan area tersebut diperluas menjadi 18 hektare,” katanya.

    Ia menegaskan potensi sorgum sangat besar karena seluruh bagiannya bermanfaat seperti biji dapat diolah menjadi bahan pengganti beras maupun tepung, batang bisa dipakai sebagai bahan baku bioetanol dan biomassa, sementara akarnya dapat dijadikan pupuk.

    “Tidak ada yang terbuang dari tanaman sorgum ini. Semua bisa dimanfaatkan,” ujarnya.

    Namun, ia mengakui salah satu kendala yang dihadapi petani sorgum adalah pemasaran karena selama ini pengembangan masih dilakukan kelompok kecil sehingga tidak terkoordinasi dengan baik.

    “Ke depan kami bentuk kelompok-kelompok tani sorgum supaya hasilnya bisa diserap, mulai dari panen sampai hilirisasi,” tuturnya.

    Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (Distanhorti) Dadan Hidayat menyampaikan program pengembangan sorgum ini sejalan dengan upaya pemerintah pusat yang gencar melaksanakan diversifikasi pangan.

    Menurut dia, pengembangan sorgum pernah dicanangkan oleh pemerintah pusat maupun daerah sebelumnya dan kini kembali diprioritaskan.

    Ia menekankan pangsa pasar menjadi kunci, sehingga dukungan dari pihak eksternal seperti PT Dirgantara Indonesia (PTDI) sangat diperlukan karena telah menjadi perantara untuk mendatangkan off-taker yang akan menyerap hasil produksi sorgum.

    “Kalau petani siap menanam, harus ada pihak yang membeli. Karena itu kami arahkan kontrak farming dengan off-taker supaya saling menguntungkan,” katanya.

    Dadan mengemukakan pada 2025, Provinsi Jabar menargetkan penanaman sorgum seluas 148 hektare dengan produktivitas rata-rata 7 ton per hektare.

    Ia menambahkan fokus pengembangan di Jabar, diarahkan untuk diversifikasi pangan dengan memanfaatkan biji sorgum.

    “Sekarang kami fokuskan untuk pengembangan sorgum sebagai komoditas pangan,” ucap dia.

    Pewarta: Fathnur Rohman
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Kilang Minyak di Dumai Terbakar, Islah Bahrawi: Pertamina Ganti Nama Saja Jadi Cosa Nostra

    Kilang Minyak di Dumai Terbakar, Islah Bahrawi: Pertamina Ganti Nama Saja Jadi Cosa Nostra

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Tokoh Nahdlatul Ulama (NU) asal Madura, Islah Bahrawi angkat suara terkait peristiwa terbakarnya salah satu kilang minyak di Dumai, Riau, Rabu (1/10).

    Islah Bahrawi, peristiwa kebakaran kilang minyak di Dumai itu diduga memiliki kaitan dengan sorotan publik terkait masalah kilang minyak tanah air saat ini.

    Diketahui, Menteri Keuangan (Menkeu), Purbaya Yudhi Sadewa belum lama ini menyoroti PT Pertamina karena tidak mampu merealisasikan janji untuk membangun kilang minyak meski sudah bertahun-tahun dijanjikan.

    “Setiap ada yg bicara pembuatan kilang baru, tidak lama ada fasilitas Pertamina yg terbakar. Lihat nanti, penyebabnya “sambaran petir”. Biasanya begitu. Kalau gak Balikpapan, Indramayu atau Cilacap. Kali ini Riau,” tulis Islah Bahrawi melalui cuitan di media sosialnya.

    Melihat kenyataan itu, Islah Bahrawi lantas menyarankan kepada Pertamina berganti nama saja. “Pertamina itu harusnya ganti nama saja jadi “Cosa Nostra”,” imbuh Islah Bahrawi.

    Diketahui, area objek vital nasional PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit II mengalami ledakan dan kebakaran pada Rabu (1/10) malam.

    Area Manager Communication Relation & CSR Kilang Dumai, Agustiawan menyampaikan pihaknya memastikan tim tanggap darurat berhasil mengatasi kejadian di salah satu unit operasional. Situasi kini telah berada dalam kondisi aman dan berhasil terkendali pada pukul 23.20 WIB, Rabu (1/30) malam.

    Menurutnya, ketika terdeteksi, tim penanggulangan keadaan darurat langsung melakukan langkah-langkah penanganan sesuai prosedur keselamatan. Penanganan dapat dilakukan dalam waktu singkat sehingga tidak meluas ke area lain dan tidak menimbulkan korban jiwa.

  • Pertagas Raih Penghargaan Tertinggi di CSR PDB Award 2025

    Pertagas Raih Penghargaan Tertinggi di CSR PDB Award 2025

    Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina Gas (Pertagas), bagian dari Subholding Gas Pertamina, berhasil meraih 7 (tujuh) penghargaan pada CSR dan Pengembangan Desa Berkelanjutan (PDB) Award 2025 yang diselenggarakan oleh Indonesia Social Sustainability Forum (ISSF) bekerjasama dengan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), pada Selasa (30/09) kemarin.

    Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kontribusi Pertagas dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) melalui implementasi program Corporate Social Responsibility (CSR) yang berdampak nyata di sekitar wilayah operasional.

    Penghargaan diserahkan secara simbolis oleh Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan, kepada Manager Operation Kalimantan Area atas perolehan peringkat tertinggi, Premium Gold melalui program Permata Borneo yang sukses membina masyarakat dengan pertanian berkelanjutan. Program ini dinilai mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan warga desa dengan penerapan teknologi ramah lingkungan, energi terbarukan, serta inovasi pemberdayaan yang mendorong kemandirian ekonomi lokal.

    Menko Pangan, Zulkifli Hasan, dalam sambutannya menegaskan pentingnya peningkatan kualitas sumber daya manusia desa, khususnya di sektor pertanian dan peternakan. “Tanpa SDM yang tangguh, Indonesia akan sulit bersaing. Dengan sinergi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat memperkuat kedaulatan pangan sekaligus mewujudkan kemandirian bangsa secara berkelanjutan,” ujarnya.

    Selain itu, Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT), Yandri Susanto, juga turut menyerahkan penghargaan kategori Excellent Individu kepada Direktur Utama Pertagas sebagai bentuk pengakuan atas peran strategis manajemen dalam mendukung pembangunan desa berkelanjutan.

    Mendes PDTT juga menyerahkan penghargaan kategori Gold yang diraih Operation West Java Area (OWJA) melalui program Perisai Bumi di Indramayu, yang berfokus pada isu krisis iklim, abrasi, dan kekeringan melalui pendekatan lingkungan dan ketahanan pangan serta Operation Kalimantan Area (OKA) melalui program Permata Borneo.

    Menteri Desa PDTT, Yandri Susanto, menyampaikan apresiasi tinggi kepada semua perusahaan. “Kami mengapresiasi kontribusi perusahaan dan seluruh pemangku kepentingan dalam membangun desa. Melalui program CSR yang dijalankan, para perusahaan telah mendukung kemandirian desa yang memberi dampak langsung pada peningkatan perekonomian masyarakat,” ungkapnya.

    Corporate Secretary Pertagas, Sulthani Adil Mangatur menegaskan komitmen perusahaan. “Melalui berbagai inisiatif, Pertamina Gas berkomitmen untuk terus mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat desa serta memperkuat kemitraan multi-stakeholder, mulai dari Pemerintah Desa, BUMDes, hingga mitra strategis lainnya, dalam penerapan CSR yang berkelanjutan di seluruh wilayah operasi,” ujarnya.

    Dua penghargaan kategori Silver turut diraih oleh Pertagas melalui Operation South Sumatera Area (OSSA) dengan program Pusaka Tirta yang menggerakkan ekonomi sirkular berbasis pemanfaatan limbah dan wisata desa, dan Operation East Java Area (OEJA) dengan program Simfoni Kidung Tanggulangin yang mengintegrasikan pemulihan lingkungan dengan terapi sosial bagi pasien kesehatan jiwa. Serta Operation Central Sumatera Area (OCSA) mendapatkan kategori Bronze dengan program Scale Up Produk Nanas yang berhasil meningkatkan keterampilan dan pendapatan warga melalui inovasi produk olahan nanas.

    Ketujuh penghargaan yang diraih Pertagas tahun ini mempertegas komitmen perusahaan dalam mengembangkan program CSR yang tidak hanya menyentuh aspek sosial-ekonomi, tetapi juga memberikan dampak nyata terhadap lingkungan dan kemandirian desa, sejalan dengan visi Pertamina untuk tumbuh bersama masyarakat.

    “Pertagas mendukung program pemerintah untuk menggerakkan ekonomi desa yang sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo ke-6, yaitu membangun dari desa dan dari bawah untuk pemerataan ekonomi dan pemberantasan kemiskinan” Tutup Sulthani.