kab/kota: Indramayu

  • Profil Satori, Anggota DPR yang diperiksa di Kasus Korupsi CSR BI

    Profil Satori, Anggota DPR yang diperiksa di Kasus Korupsi CSR BI

    Bisnis.com, CIREBON- Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memeriksa anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) sebagai saksi kasus dugaan penyalahgunaan dana corporate social responsibility (CSR) dari Bank Indonesia. 

    Dalam hasil pemeriksaan oleh KPK, legislator dari Partai NasDem itu mengaku, seluruh anggota komisinya mendapatkan dana CSR untuk disalurkan melalui program-program di daerah pemilihan masing-masing. 

    “Memang kalau program itu semua anggota Komisi XI. [Dana CSR saya disalurkan] semua kepada Yayasan,” ujar Satori.

    Profil Satori

    Satori adalah anggota DPR dari daerah pemilihan (Dapil) Jabar VIII yang mencakup Kabupaten Cirebon, Kota Cirebon, dan Kabupaten Indramayu. 

    Dia lahir di Palimanan, Cirebon, pada 25 Februari 1970. Karier politik Satori dimulai dari tingkat daerah. Ia menjabat sebagai anggota DPRD Kabupaten Cirebon untuk periode 2009–2014 dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS). 

    Keberhasilannya di tingkat kabupaten membawanya terpilih sebagai anggota DPRD Provinsi Jawa Barat periode 2014–2019.

    Pada Pemilu 2019, Satori bergabung dengan Partai NasDem dan mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI. Ia berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat di Dapil Jabar VIII, yang kemudian mengantarkannya ke Senayan.

    Sebagai anggota DPR RI, Satori ditempatkan di Komisi XI yang membidangi keuangan, perbankan, dan perencanaan pembangunan. Komisi ini memiliki peran strategis dalam mengawasi dan membahas kebijakan fiskal negara, termasuk pengelolaan anggaran, perpajakan, serta program pembangunan ekonomi.

    Selain tugasnya di DPR RI, Satori juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia (IPHI) Kabupaten Cirebon periode 2020–2025. Dalam perannya ini, ia terlibat dalam berbagai kegiatan pembinaan umat dan pengembangan program keagamaan di tingkat lokal.

  • Urgensi satgas pengadaan gabah petani

    Urgensi satgas pengadaan gabah petani

    Jakarta (ANTARA) – Sebagai operator pangan, sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 66 Tahun 2021 tentang Badan Pangan Nasional, kehadiran dan keberadaan BUMN pangan yakni Perum Bulog, benar-benar sangat strategis.

    Perum Bulog diharapkan tampil selaku perusahaan parastatal yang dapat mengokohkan cadangan pangan Pemerintah melalui pengadaan gabah/beras setinggi-tingginya. Perum Bulog perlu motekar (kosakata dalam bahasa Sunda yang bermakna kreatif) dalam melahirkan terobosan cerdas dan inovatif.

    Itu sebabnya, wajar jika Pemerintah selalu mendorong Perum Bulog untuk meningkatkan serapan gabah/beras.

    Penyerapan gabah/beras itu perlu dioptimalkan, terutama pada saat panen raya berlangsung. Hal itu disampaikan Badan Pangan Nasional (Bapanas) melalui akun Instagramnya.

    Lebih jelasnya berbunyi, “Sobat Pangan, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) terus mendorong Perum Bulog untuk mengoptimalkan serapan gabah/beras petani pada saat panen raya”.

    Apa yang dilakukan Perum Bulog dalam menggeber penyerapan gabah petani mengingatkan penulis pada kejadian sekitar 44 tahun lalu.

    Saat itu, Bulog melakukan kerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) untuk mempercepat penyerapan gabah petani.

    Kerja sama tersebut diwujudkan dengan membentuk Satuan Tugas (Satgas) Pengadaan Pangan Dalam Negeri. Banyak mahasiswa yang dilibatkan sebagai operatornya di lapangan.

    Lebih dari 4 dekade lalu, sebagai mahasiswa jurusan Sosial Ekonomi Pertanian IPB, penulis terlibat aktif dalam proses satgas tersebut.

    Selama sebulan penuh, para mahasiswa IPB bersama petugas Bulog turun ke sawah untuk membeli langsung gabah petani.

    Seiring dengan itu, dilakukan pula pencerahan soal Bulog. Digambarkan Bulog bukan tengkulak. Bulog adalah sahabat petani. Itu sebabnya, Bulog berkewajiban membantu petani untuk memperoleh harga wajar pada saat panen raya tiba.

    Pencerahan petugas Bulog bersama mahasiswa IPB kepada para petani ini betul-betul sangat efektif sehingga hasil pengadaan gabah/beras dalam negeri berhasil sesuai target yang ditetapkan.

    Satgas Pengadaan Pangan memang bukan sekadar mencari gabah/beras para petani, melainkan juga sebagai media untuk menyosialisasikan berbagai kebijakan Pemerintah di bidang pangan, khususnya pergabahan dan perberasan.

    Satgas berkiprah juga sebagai penyuluh yang berkomunikasi dengan petani di lapangan.

    Pengalaman ini, tentu cukup penting disuarakan kembali saat ini. Langkah Perum Bulog jemput gabah/beras petani sebetulnya telah digarap Bulog bekerja sama dengan IPB sekitar 44 tahun lalu.

    Artinya, kalau 44 tahun lalu Bulog membentuk satgas, apa tidak mungkin, sekarang ini pun Perum Bulog bersama beberapa perguruan tinggi kembali membangun kerja sama untuk menerjunkan para mahasiswanya menjemput gabah/beras para petani.

    Perum Bulog, misalnya, bisa menugaskan Divre Jawa Barat untuk bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti IPB, Universitas Padjadjaran, atau yang lain guna menggarap pengadaan di sentra-sentra produksi padi seperti Karawang, Subang, dan Indramayu.

    Di Jawa Tengah, divisi regional (divre) bisa bekerja sama dengan UGM dan perguruan tinggi lainnya. Begitu pun di Jawa Timur, dapat dibuat kerja sama Divre Jawa Timur dengan Universitas Brawijaya, Universitas Jember, dan lain sebagainya. Hal yang sama, dapat ditempuh di sentra-sentra produksi padi lainnya.

    Kemitraan seperti ini perlu digarap agar Perum Bulog mendapat dukungan langsung dari kalangan akademisi untuk mengoptimalkan keberadaan Perum Bulog dalam menjalankan peran utamanya sebagai operator pangan.

    Yang harus dihindari adalah tampilnya Perum Bulog hanya sebagai pedagang yang akan membeli gabah/beras petani sematatanpa memosisikan BUMN ini sebagai lembaga pangan yang memiliki tanggung jawab sosial.

    Copyright © ANTARA 2024

  • Toni RM Ungkap Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Ada 2 Ponsel di Jok Motor Eky Tapi Tak Dijadikan Bukti – Halaman all

    Toni RM Ungkap Fakta Baru Kasus Vina Cirebon, Ada 2 Ponsel di Jok Motor Eky Tapi Tak Dijadikan Bukti – Halaman all

    TRIBUNNEWS.COM, INDRAMAYU – Kuasa Hukum Pegi Setiawan, Toni RM mengungkap fakta baru terkait kasus Vina Cirebon setelah Mahkamah Agung (MA) menolak permohonan peninjauan kembali atau PK tujuh terpidana ditolak.

    Toni RM mengungkap ada dua ponsel yang ditemukan dalam jok sepeda motor Eky, kekasih Vina Cirebon.

    Hal tersebut terungkap dari pengakuan Yuni, mantan istri Suroto.

    Yuni mengaku pada malam kejadian sempat melihat dua buah ponsel yang berada di dalam jok motor Eky.

    “Jadi setelah PK 7 terpidana Vina ditolak, muncul saksi atas nama Yuni. Dia itu mantan istrinya pak Suroto,” kata Toni RM saat ditemui di kantor miliknya di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Jumat (27/12/2024).

    Suroto sendiri sebelumnya mengaku menjadi orang pertama yang menemukan Vina dan Eky di Jembatan Talun Cirebon 2016 silam.

    Pada saat kejadian 2016 lalu, Yuni dan mantan suaminya Suroto tengah berada di Polsek Talun.

    Kemudian mereka mendapat informasi ada kejadian kecelakaan lalu lintas, keduanya pun penasaran dan mendatangi tempat kejadian perkara (TKP) di Flyover Talun.

    Tidak lama, disusul dua orang anggota Polsek Talun bernama Supardi dan Suja.

    “Setelah dievakuasi, Pak Suroto ini menemukan ponsel warna putih di saku sebelah kanan celananya Eky, kemudian ponsel itu diserahkan ke pak Suja,” kata Toni RM.

    Toni RM menjelaskan, keterangan Suroto tersebut juga tertuang dalam putusan pengadilan. 

    Begitu pula keterangan Suja yang juga tertuang dalam putusan pengadilan dan berbunyi telah menerima ponsel dari Suroto.

    Setelah itu, ada pula keterangan dari Wasnadi Otong yang merupakan ayah Vina bahwa dirinya mengambil ponsel milik almarhumah berwarna putih.

    “Jadi ponsel yang ditemukan oleh Pak Suroto kemudian diserahkan kepada Pak Suja ini adalah ponselnya Vina. Karena berdasarkan keterangan Pak Suja, ponsel dari Pak Suroto itu warnanya putih, itu ponsel yang ditemukan di saku sebelah kanan celana Eky,” ujar dia.

    Toni RM menyampaikan, hanya saja, ponsel itu tidak dibuka.

    Ia sendiri penasaran dan tidak mengetahui kenapa riwayat percakapan dalam ponsel itu tidak dibuka.

    Toni RM sendiri juga tidak mengetahui alasannya.

    Selain itu, ada dua ponsel berwarna hitam yang ditemukan di dalam jok sepeda motor Eki, pacar dari Vina Cirebon.

    Keberadaan ponsel tersebut diungkap Yuni, mantan istri Suroto.

    Yuni pada saat kejadian mengaku melihat motor milik Eky ketika dibawa ke Polsek Talun, kemudian saat dibuka joknya, ia melihat ada 2 unit ponsel warna hitam di dalam jok motor.

    “Tapi dua ponsel itu tidak disita dan tidak jadi barang bukti di persidangan, dari mana saya mengatakan itu? Ini terkonfirmasi dari kesaksian Rudiana,” kata Toni RM.

    Toni RM mengatakan, Rudiana menerangkan ia tak mengenali salah satu pun dari 6 ponsel yang dijadikan barang bukti di persidangan. 

    Meski menurut pengakuan Yuni, ia melihat ada 2 ponsel di jok motor milik Eky.

    Toni RM mengatakan, Rudiana dalam hal ini hanya mengenali barang bukti milik anaknya Eky hanya berupa helm, sweeter biru dongker, motor, kaos hitam, celana pendek coklat, celana jeans biru, sepasang sepatu biru, dan sepasang kaos kaki hitam.

    “Jadi tidak ada keterangan Rudiana mengenali dua ponsel yang ditemukan di dalam jok motor Eky, itu tidak ada. Sehingga saya menyimpulkan 2 ponsel yang ditemukan dan disaksikan oleh Ibu Yuni ini diduga disembunyikan,” ujar dia.

    Toni RM mencurigai ada beberapa kemungkinan kenapa ponsel itu tidak dimunculkan sebagai barang bukti.

    Kecurigaan pertama, mungkin saja karena riwayat percakapan di dalamnya tidak mengungkapkan apapun yang penting.

    Kedua, andai saja dibuka, lanjut Toni RM, keterangan di dalamnya bisa saja memperterang kasus Vina Cirebon yang saat ini jadi sorotan apabila hal tersebut memang pembunuhan. 

    Misalnya, ada ancaman baik berupa pesan, telepon, atau sebagainya.

    Kata Toni RM, ini akan memperterang sebuah peristiwa.

    Ketiga, lanjut Toni RM, ponsel itu tidak dimunculkan karena ada komunikasi lain yang akan membongkar sebuah peristiwa besar.

    Hal tersebut menurutnya bisa saja terjadi.

    “Inilah kecurigaan saya ponsel itu tidak dimunculkan. Oleh karena itu, Mabes Polri lewat tim khususnya harus mengusut keberadaan dua ponsel yang ditemukan di jok sepeda motor milik Eky yang disaksikan oleh Ibu Yuni,” ujar dia.

    “Jadi saya melihatnya, saksi yang baru muncul ini adalah saksi yang sangat penting karena dia melihat ada 2 ponsel yang ditemukan di jok sepeda motor Eky namun tidak dijadikan barang bukti. Mabes Polri kalau masih serius menangani dan mengungkap kasus ini supaya terang benderang maka usut dimana keberadaan dua ponsel itu dan usut siapa polisi yang menemukan ponsel di jok motor itu,” lanjut Toni RM.

    Penulis: Handhika Rahman

  • KKP jamin ketersediaan dan mutu ikan untuk natal-tahun baru

    KKP jamin ketersediaan dan mutu ikan untuk natal-tahun baru

    Aktivitas bongkar muat ikan di Pelabuhan Perikanan Karangsong di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024). ANTARA/Harianto

    KKP jamin ketersediaan dan mutu ikan untuk natal-tahun baru
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Jumat, 27 Desember 2024 – 07:19 WIB

    Elshinta.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memastikan stok dan mutu hasil perikanan aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat selama musim libur Natal 2024 hingga Tahun Baru 2025.

    Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDS) KKP Budi Sulistiyo mengatakan bahwa ketersediaan ikan melalui produksi dalam negeri pada bulan Desember 2024 diperkirakan mencapai 1,22 juta ton atau naik 5,39 persen dibandingkan bulan November 2024.

    Sedangkan kebutuhan ikan konsumsi diperkirakan meningkat 5,45 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yaitu bulan November 2024 sebesar 0,9 juta ton menjadi 0,95 juta ton.

    “Jadi bisa kami pastikan bahwa stok ikan sampai akhir tahun nanti aman untuk memenuhi kebutuhan masyarakat,” kata Budi melalui keterangan, di Indramayu, Jawa Barat, Kamis.

    Dia menyampaikan bahwa data estimasi tersebut merupakan hasil koordinasi dengan 38 Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi seluruh Indonesia.

    “Pemerintah, baik pusat maupun daerah, berkomitmen untuk bersama-sama memastikan distribusi ikan di seluruh wilayah Indonesia berjalan lancar dan tidak ada gangguan, sehingga kebutuhan protein ikan masyarakat terpenuhi,” ujarnya.

    Adapun preferensi jenis ikan segar yang diprediksi permintaannya akan meningkat adalah nila, udang, bandeng, cumi-cumi, kakap, kerapu, dan cakalang. Sedangkan untuk produk olahan beku, seperti bakso ikan, dumpling, chikuwa, crabstick, kemudian bandeng presto, dan ikan kaleng.

    Budi memperkirakan dengan kondisi pasokan ikan yang surplus, maka harga ikan cenderung stabil sampai akhir tahun nanti.

    Hanya beberapa ikan yang akan mengalami sedikit kenaikan harga dengan besaran kenaikan antara 3-7 persen, seperti nila dari semula berkisar Rp32.000 per kg saat bulan November, menjadi Rp33.600 per kg di bulan Desember. Begitu pula udang semula di harga rata-rata Rp77.770 per kg menjadi Rp80.385 per kg.

    “Secara umum, kenaikan harga tersebut masih dalam batas wajar, karena adanya kenaikan permintaan konsumen disertai siklus tahunan di setiap natal dan tahun baru terutama ikan-ikan yang diminati,” ujar Budi pula.

    Budi merinci kecenderungan kenaikan permintaan produk olahan, ikan karang, cumi-cumi, dan udang. Kenaikan permintaan ikan berkisar antara 5-10 persen.

    Merujuk survei yang dilaksanakan di Kota Semarang tanggal 17 Desember 2024, prediksi kenaikan permintaan ikan akan terjadi di hotel, restoran, dan katering (horeka) dengan melihat telah terjadi peningkatan pesanan hotel dan restoran khususnya di lokasi pariwisata untuk libur natal dan tahun baru.

    “Kamar hotel yang sudah banyak dipesan dan full booked, permintaan ikan horeka saat natal dan tahun baru diperkirakan akan mengalami peningkatan dibandingkan kondisi normal, sehingga horeka telah menyiapkan stok ikan,” katanya pula.

    Budi menegaskan pihaknya aktif berkoordinasi dengan seluruh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (Asparindo), Asosiasi Pengusaha Jasaboga Indonesia (APJI) untuk memantau kondisi ketersediaan dan kebutuhan ikan serta menjamin kestabilan harga ikan di masa liburan sampai akhir tahun.

    “KKP juga memantau distribusi ikan bekerja sama dengan pelaku jasa logistik hasil perikanan,” ujarnya.

    KKP melalui Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan (BPPMHKP) tetap memberikan pelayanan penerbitan sertifikat mutu kepada pelaku usaha yang akan melakukan aktivitas pengiriman untuk tujuan ekspor di momen natal-tahun baru.

    Begitu juga Inspektur Mutu Badan Mutu KKP sigap melakukan pengawasan terhadap mutu dan keamanan hasil perikanan yang diperdagangkan di pasar domestik, melalui pengambilan sampel dan pengujian organoleptik dan uji formalin.

    “Selain memastikan stok perikanan untuk kebutuhan domestik, kualitasnya pun kami pantau agar masyarakat aman mengonsumsi ikan. Layanan terkait mutu untuk kegiatan ekspor juga tetap berjalan,” ujar Kepala BPPMKP KKP Ishartini.

    Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut peningkatan konsumsi ikan erat kaitannya dengan pemenuhan protein masyarakat sekaligus membantu kesejahteraan pelaku utama perikanan, seperti nelayan dan pembudidaya.

    Sumber : Antara

  • Pertamina Pastikan Pasokan Energi di Regional Jawa Bagian Barat Terpenuhi

    Pertamina Pastikan Pasokan Energi di Regional Jawa Bagian Barat Terpenuhi

    Jakarta

    PT Pertamina Patra Niaga memastikan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) serta LPG di wilayah Regional Jawa Bagian Barat terpenuhi untuk kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru 2024/2025.

    Kepastian tersebut didapatkan setelah Komisaris PT Pertamina Patra Niaga Soerjaningsih dan Siti Zahra Ahgnia, Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo, Area Manager Operation Risk Eddy Rustam melaksanakan rangkaian kunjungan ke beberapa lokasi Stasiun Pengisian BBM Umum (SPBU) dan Fuel Terminal (FT) di wilayah Regional Jawa Bagian Barat pada Selasa (24/12).

    Adapun kunjungan tersebut selain untuk memastikan stok BBM serta LPG aman, juga memastikan distribusi berjalan lancar dan seluruh sarana prasarana penyalurannya bekerja dengan handal.

    Direktur Manajemen Risiko PT Pertamina Patra Niaga Rahman Pramono Wibowo mengatakan bahwa pelaksanaan Satgas Nataru telah dilakukan dengan sangat baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat.

    Kemudian Pertamina Patra Niaga juga menambah pasokan BBM dan LPG serta menyediakan fasilitas layanan tambahan seperti Mobile Storage untuk menangani kebutuhan apabila terjadi lonjakan kebutuhan BBM dari Konsumen.

    Disamping itu juga disediakan Pertamina Delivery Service (PDS) Motorist yang siaga untuk menangani kebutuhan mendadak apabila ada konsumen yang kehabisan bahan bakar di luar lokasi SPBU.

    “Dari beberapa lokasi SPBU dan Fuel Terminal yang kami kunjungi dimulai dari daerah Bogor, Cianjur, Bandung dan Tasikmalaya, kami melihat stok BBM dan LPG dalam kondisi aman, distribusinya berjalan lancar serta seluruh armada dan personal siap siaga menghadapi Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 ini,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (26/12/20254).

    Sementara itu, Area Manager Communication, Relation & CSR PT Pertamina Patra Niaga Eko Kristiawan mengatakan salah satu layanan tambahan yang disiapkan oleh Pertamina Patra Niaga Regional JBB adalah Modular/Pertashop yang merupakan unit layanan tambahan di lokasi Rest Area yang tidak ada SPBU untuk menyediakan BBM jenis Pertamax/Dex Series.

    Untuk wilayah Regional JBB, pihaknya menyediakan Modular/Pertashop di 11 titik lokasi, yaitu 2 di Kabupaten Indramayu, 2 di Kabupaten Karawang, 2 di Kabupaten Subang, 2 di Kabupaten Sumedang, 1 di Kabupaten Pangandaran, 1 di Kota Sukabumi dan 1 di Kota Cilegon.

    “Selain Serambi MyPertamina, juga disiapkan Mini Serambi MyPertamina yang berada di 5 titik, yaitu di SPBU 34.16701 jalur wisata Puncak Kabupaten Bogor, SPBU 34.45516 Kabupaten Kuningan, SPBU 34.40909 Ciwidey Kabupaten Bandung, SPBU 34.43312 Pelabuhan Ratu Kabupaten Sukabumi dan SPBU 34.46301 Pangandaran yang memberikan fasilitas gratis berupa layanan Kesehatan, berupa layanan Kesehatan, sofa atau area bermain anak, makanan dan minuman kecil serta promo menarik dari MyPertamina,” tutup Eko.

    (kil/kil)

  • Jerit Petambak Garam Keluhkan Harga dan Irigasi Air

    Jerit Petambak Garam Keluhkan Harga dan Irigasi Air

    Jakarta

    Koperasi Garam Inti Rakyat asal Indramayu, mengeluhkan harga jual garam petani yang tergolong rendah. Adapun harga garam saat ini ada di kisaran Rp975 per kg (K1), Rp850 per kg (K2), dan Rp750 per kg (K3).

    Ketua Koperasi Garam Inti Rakyat Amin Muhaemin, mengakui mengeluhkan hal tersebut saat dikunjungi Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, di Gudang Garam Nasional (GGN) Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat.

    “Kalau keluh kesah dari petambak garam itu satu, harga,” kata Amin seusai berdialog dengan Trenggono di GGN, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024).

    Ia mengungkap, hal itu yang membuat petani garam memilih untuk memproduksi garam konsumsi ketimbang industri. Pasalnya, jangka waktu pemanenan garam industri terlampau lebih lama ketimbang garam konsumsi. Pada saat yang sama, kebutuhan rumah tangga para petani perlu segera dipenuhi.

    “Sementara ini kendalanya kalau kita mengikuti garam industri, kita panen itu bisa sampai 15-20 hari. Sedangkan uang sudah ditunggu sama keluarga untuk makan,” ungkapnya.

    Sementara untuk garam konsumsi, hanya butuh 5 hingga 7 hari untuk memasuki masa panen. Kebutuhan perut petani ini yang menyebabkan produksi garam industri terlampau kecil. Hal itu juga sejalan dengan kegiatan impor yang dilakukan pemerintah khusus garam industri.

    “Makanya itu ada impor. Caranya (untuk memacu produksi garam industri) itu harus sadar. Artinya masyarakat petani itu mengikuti zaman lah, kemajuan. Kita sudah dituntut meningkatkan kualitas,” jelasnya.

    Masalah kedua, tutur Amin, masalah di irigasi air. Ia menuturkan, pada musim kemarau banyak muara yang tersumbat. Akibatnya, banyak petani yang gagal panen.

    “Kadang kita nggak panen seminggu untuk mengakali supaya air bisa masuk,” ungkapnya.

    Amin berharap, pemerintah bisa segera melakukan normalisasi irigasi air di sekitar tambak. Selain itu, ia juga berharap pemerintah dapat memberi alat pomanisasi untuk meningkatkan produksi garam.

    Lebih jauh, Amin juga berharap pemerintah bisa memberi geomembran yang saat ini para petani garam menggunakan ukuran 50 mikron untuk kualitas K2. Dengan menggunakan geomembran setipis itu, kata Amin, lahan hanya mampu dilakukan dua kali.

    “Jadi kita panen itu 2 sampai 3 kali sudah ada kebocoran, karena saking tipisnya. Akhirnya itu kan kualitas berubah menjadi KW2 dan KW3. Sementara yang 250 mikron sampai 300 itu kekuatannya sampai 5 sampai 6 tahun. Dan kualitasnya itu stabil KW1,” tutupnya.

    (kil/kil)

  • Tingkatkan Produksi, KKP Usul Revitalisasi Tambak Garam di Indramayu

    Tingkatkan Produksi, KKP Usul Revitalisasi Tambak Garam di Indramayu

    Jakarta

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menyebut produksi garam rakyat di Indramayu, Jawa Barat, memiliki potensi yang besar untuk dikembangkan. Bahkan produksi garam Indramayu dinilai mampu mendukung capaian swasembada di tahun 2027.

    Hal tersebut diungkapkan Trenggono saat saat meninjau Gudang Garam Nasional di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, hari ini.

    “Produksi di sini kita bisa tingkatkan tahun depan. Saya sudah punya data kira-kira sekitar 3.000 hektare (potensinya),” ujar Trenggono dalam keterangan, Kamis (26/12/2024).

    Dia mengatakan Kabupaten Indramayu merupakan salah satu lokasi penghasil garam di Jawa Barat selain Kabupaten Karawang, Cirebon, dan Pangandaran. Produksi pergaraman Indramayu tersebar di 4 kecamatan, yaitu Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol.

    “Luas lahan garam produktif di Kabupaten Indramayu saat ini sebesar 1.445 hektare dengan total produksi mencapai 135.891 ton atau rata-rata produksi sekitar 94 ton/hektare,” tuturnya.

    Dia mengatakan sebagian besar kegiatan produksi garam di Indramayu dikelola secara tradisional mengandalkan sistem pasang surut, sehingga mempengaruhi volume serta kualitas produksi. Untuk itu, program revitalisasi perlu dijalankan sehingga aktivitas pergaraman di Indramayu menjadi lebih modern.

    “Kami akan usulkan (anggarannya) sehingga tahun depan bisa direvitalisasi agar produksinya lebih modern,” tutupnya.

    Sebagai informasi tambahan, pemerintah telah menetapkan target untuk mewujudkan swasembada pangan termasuk garam industri pada tahun 2027. Sebagai langkah awal, pemerintah telah memutuskan menghentikan impor garam industri tahun 2025, kecuali untuk Chlor Alkali Plant (CAP).

    Untuk mencapai target swasembada tersebut, KKP sedang mengembangkan beberapa program terobosan antara lain modeling ekstensifikasi tambak garam dan intensifikasi melalui modernisasi teknologi produksi garam.

    (prf/ega)

  • Jerit Petambak Garam Keluhkan Harga dan Irigasi Air

    Harga Garam yang Gak Karuan, Begini Kata Menteri Wahyu Trenggono

    Indramayu

    Petani garam mengeluhkan rendahnya harga garam di pasaran. Di Indramayu misalnya, harga garam saat ini ada di kisaran Rp975,-/kg (K1), Rp850,0/kg (K2), dan Rp750,-/kg (K3).

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengharapkan harga garam bisa stabil. Akan tetapi, perlu diurutkan seusai dengan kualitas hingga biaya produksi untuk dapat mengukur stabilitas harga garam.

    “Kalau seluruhnya diurutkan dengan baik, prosesnya bagus, kualitasnya bagus. Terus kemudian biaya produksinya juga terukur dengan baik, rasanya harga itu pasti akan terkontrol dengan baik,” kata Trenggono kepada wartawan di Gudang Garam Nasional Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024).

    Ia menilai, kenaikan harga garam terjadi akibat biaya logistik permintaan pasokan. Saat ini, Trenggono juga tengah mengkaji apa yang menyebabkan harga garam tidak stabil.

    “Kita sedang telusuri semua, supaya kita bisa dapat yang pasti persoalannya dari mana. Kalau misalnya soal logistik, maka logistik harus standar. Kalau misalnya soal kualitas, kualitas harus standar,” ungkapnya.

    Sementara itu, Trenggono juga membuka ruang sinergi dengan Perum Bulog untuk melakukan penyerapan garam. Ke depan, ia juga mendorong koperasi garam ihwal pendanaan melalui kredit usaha rakyat (KUR).

    “Kalau perlu saya bisa saja mengusulkan ke Bulog salah satunya komoditi garam bisa ditangani dengan baik. Tapi kan juga kita punya PT garam. Nanti ada lagi, ada badan baru yang khusus menangani produk pertanian, misalnya, pertanian dan perikanan serta garam,” tutupnya.

    Dikutip dari detikJatim, anjloknya harga garam saat produksi melimpah dan minimnya serapan menjadi persoalan selalu dihadapi petani. Masalah klasik itupun diungkapkan petani garam di Kecamatan Pengarengan Sampang kepada salah satu anggota DPR RI meninjau stok garam di gudang perani.

    Tajus Sakki, petani yang juga pelaku industri kecil menengah (IKM) garam konsumsi mengatakan stok garam masih menumpuk lantaran serapan garam industri dan konsumsi tidak maksimal.

    Hal itu disebabkan masih ada impor garam masuk sehingga mempengaruhi serapan minim. Selain itu harga garam masih rendah sehingga petani enggan melepas garamnya.

    “Kami berharap rencana pemerintah menyetop impor garam khusus garam konsumsi bisa segera direalisasikan. Sebab dengan upaya itu harga garam petani bisa stabil dan terserap maksimal,” kata Tajus Sakki, Rabu (18/12/2024).

    (kil/kil)

  • Pemerintah Bakal Revitalisasi 3 Ribu Hektar Tambak Garam di Indramayu

    Pemerintah Bakal Revitalisasi 3 Ribu Hektar Tambak Garam di Indramayu

    Jakarta

    Pemerintah berupaya menutup keran impor garam konsumsi pada 2025 mendatang. Selain itu, pemerintah juga menargetkan menghentikan impor garam industri pada tahun 2027 mendatang.

    Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) akan memperluas lahan tambak garam hingga 500 hektare (ha) pada 2027 untuk mempercepat pencapaian swasembada garam. Begitu juga dengan upaya pemerintah mengoptimalkan produksi garam di Indramayu, Jawa Barat.

    Berdasarkan pantauan detikcom di Gudang Garam Nasional (GGN) Indramayu, Desa Krangkeng, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terdapat ribuan tumpuk karung garam.

    Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menuturkan, total stok garam yang berada di kawasan Krangkeng, Indramayu, sebanyak 63.000 ton. Untuk mendorong produksi tahun depan, ia mengaku akan melakukan revitalisasi tambak garam seluas 3.000 hektar di kawasan Krangkeng.

    “Total stok di wilayah sini ada 63.000. Ya, dan produksi di sini. Kita bisa tingkatkan nanti tahun depan. Saya sudah punya data kira-kira sekitar 3.000 hektare. 3.000 hektare ini bisa menghasilkan kira-kira sekitar 3.000 ton satu tahun karena masanya kira-kira sekitar 4 bulan,” kata Trenggono kepada wartawan di GGN Krangkeng, Indramayu, Jawa Barat, Kamis (26/12/2024).

    Dalam revitalisasi yang dilakukan, kata Trenggono, wilayah produksi garam di Krangkeng akan difasilitasi alat pompa air laut yang bagus. Pasalnya, selama ini para petani garam mengandalkan pasang surut air laut.

    “Jadi kalau pasang surut, tahu sendiri kualitasnya pasti tidak bagus. Jadi harus dicuci dan sebagainya. Nanti kalau dengan pompa, jadi ada tandonnya, lalu ada tempat pengaliran ke wilayah pon-pon budidaya. Nah hasilnya pasti akan jauh lebih bagus,” jelasnya.

    Adapun dana yang diperlukan untuk merevitalisasi tambak seluas 3.000 hektar, Trenggono membutuhkan dana tambahan sekitar Rp 5 miliar. Ia pun mengaku akan mengajukan penambahan anggaran khusus revitalisasi tambak garam di Krangkeng.

    “Kita akan revitalisasi tahun depan, kita akan minta anggaran tambahan untuk tahun depan, untuk di sini seluas 3.000 itu akan kita revitalisasi dengan pompa air laut yang bagus,” tegasnya.

    Lebih jauh, Ia berharap tambak garam di Krangkeng, Indramayu, dapat menyuplai kebutuhan garam industri. Adapun GGN sendiri menyuplai garam untuk Jawa Barat dan DKI Jakarta.

    “Jadi harapan saya nanti ke depan garam konsumsi, garam industri dari seluruh sentra di Indonesia yang paling dekat dengan Jakarta di sini akan bisa dipenuhi,” tutupnya.

    Adapun kapasitas penyimpanan di GGN Krangkeng diketahui sebesar 2.000 ton dan saat ini terisi sebanyak 1.400 ton. Kapasitas produksi pabrik garam olahan di Indramayu sebesar 6.000 ton per tahun.

    Garam olahan tersebut biasanya didistribusikan ke industri pakan ternak dan juga ke Bekasi dalam bentuk garam konsumsi. Sementara luas lahan garam produktif Kabupaten Indramayu tahun 2024 sebesar 1.445,65 Ha dengan total produksi sebesar 135.891,10 ton (produktivitas 94 ton/hektar).

    Adapun estimasi stok garam di Kabupaten Indramayu saat ini sebesar 25.000 ton. Harga garam krosok (bahan baku) saat ini sebesar Rp975,-/kg (K1), Rp850,0/kg (K2), dan Rp750,-/kg (K3).

    Pergaraman di Kabupaten Indamayu tersebar juga di empat kecamatan, yaitu: Krangkeng, Losarang, Kandanghaur, dan Patrol. Untuk kecamatan Krangkeng sendiri, lokasi produksi garam terdapat di desa Singakerta, Srengseng, Luwunggesik, Kalianyar, Krangkeng, dan Tanjakan.

    (kil/kil)

  • Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

    Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru

    Menteri Trenggono Pastikan Produktivitas PP Karangsong Siap Hadapi Nataru
    Tim Redaksi
    KOMPAS.com
    – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono memastikan bahwa stok dan harga produk perikanan di Pelabuhan Perikanan (PP) Karangsong, Indramayu, Jawa Barat, aman untuk menyambut Natal dan Tahun Baru (
    Nataru
    ) 2024/2025.
    “Kalau mau Nataru atau Lebaran, itu selalu menjadi hal yang baik buat para nelayan. Ini pasokan dipastikan cukup,” ujarnya saat meninjau aktivitas perikanan di
    PP Karangsong
    , Kamis (26/12/2924) siang.
    Peninjauan itu dilakukan untuk memastikan stok ikan di libur Nataru dapat memenuhi kebutuhan.
    “Sesuai perintah Bapak Presiden, saya keliling ke tempat pusat-pusat produksi perikanan. Salah satunya di Jawa Barat (Jabar), bagian utara itu di Karangsong,” katanya dalam siaran pers.
    Pada kesempatan itu, Trenggono menyaksikan kegiatan bongkar muat ikan dari kapal, distribusi hasil perikanan menggunakan truk pengangkut, serta mengecek langsung kondisi gedung beku tempat penyimpanan ikan. 
    Komoditas perikanan didominasi ikan tongkol abu-abu, manyung, tongkol banyar, cucut mako, tenggiri, dan kuwe.
    Dari tiga gudang beku yang ada PP Karangsong, terdapat 221 ton ikan yang siap memenuhi kebutuhan masyarakat. 
    Hasil tangkapan ikan dari PP Karangsong biasanya didistribusikan ke restoran, perseroan terbatas, dan industri rumahan yang berada di Indramayu, Jakarta, Pangandaran, Juwana, Pati, dan Semarang. 
    Sementara itu, perputaran ikan masuk dan atau keluar di
    cold storage
    PP Karangsong dalam satu bulan mencapai 47-160 ton per bulan.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.