kab/kota: Indramayu

  • Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa

    Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa

    Suasana panen padi di Desa Tegalkarang, Kecamatan Palimanan, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Jumat (8/8/2025). ANTARA/Harianto

    Bulir-bulir padi menjaga nafas ekonomi desa
    Dalam Negeri   
    Editor: Novelia Tri Ananda   
    Minggu, 17 Agustus 2025 – 06:15 WIB

    Elshinta.com – Siang itu, beberapa petani di daerah Cirebon, berkumpul di atas terpal, menuang dan mengemas gabah hasil panen ke dalam karung-karung besar. Karung putih berderet seperti benteng kecil di tengah lahan, menandai hasil kerja yang sudah terkumpul. Suara gesekan gabah dan obrolan ringan berpadu dengan tiupan angin sawah.

    Di sisi lain, seorang petani pria mengenakan kaos putih dan topi abu-abu tengah memotong batang padi dengan sabit. Rumpun demi rumpun ia genggam dan tebas, lalu dirapikan. Di belakangnya, petani lain mengikuti ritme yang sama. Tidak ada hiruk-pikuk, hanya gerakan berulang yang penuh ketelitian, memastikan bulir padi tetap utuh.

    Di lahan yang lain, seorang perempuan berkerudung merah dan memakai caping berdiri di antara rumpun padi yang tinggi. Tangannya memegang erat hasil tebasan, matanya menatap bulir yang sudah menguning sempurna. Di belakangnya, seorang perempuan lain dengan kerudung kuning juga sibuk memanen, memperlihatkan bahwa pekerjaan ini dilakukan bersama, tanpa membedakan peran. Gabah lalu  dipisahkan, dibersihkan, kemudian dikemas ke dalam karung.

    Karung yang sudah penuh berisi gabah segar lalu dipanggul buruh tani pria. Meski karung itu tampak berat, langkah mereka mantap meniti pematang sawah yang sempit. Di belakang pembawa karung, buruh lain menyusul dengan beban serupa. Mereka berjalan dalam barisan kecil, membawa hasil panen ke luar lahan. Perjalanan ini mungkin hanya beberapa menit, tetapi bobot karung membuat stamina mereka cukup terkuras.

    “Ritual” memanggul karung itu dilakukan dengan penuh semangat. Mereka tahu bahwa apa yang mereka bawa bukan sekadar gabah, melainkan sumber kehidupan. Dalam karung-karung itu tersimpan beras yang akan menjadi nasi yang tersaji di atas meja makan banyak keluarga.

    Lapangan kerja

    Menggarap sawah bukan hanya tentang petani penggarap, tetapi juga tentang buruh tani yang menggantungkan nafkah dari jasa menggarap sawah, seperti Carnadi (50) dari Desa Cengkuang. Sejak masih duduk di bangku sekolah dasar (SD), Carnadi sudah akrab dengan lumpur sawah, belajar dari almarhum orang tuanya,  hingga akhirnya meneruskan pekerjaan orang tuanya sebagai buruh tani di daerah Cirebon.

    Pekerjaan buruh tani dilakoninya penuh ketekunan, mulai dari membuat galangan, selokan, memupuk, menyemprot padi, hingga panen. Upah yang diterima sebeèsar Rp100 ribu untuk kerja setengah hari dari pukul tujuh pagi hingga siang, ditambah sekadar makan sederhana selepasnya.

    “Ya alhamdulillah, upah segitu kalau dibilang cukup ya… cukup,” ucapnya sambil tertawa tipis.

    Kadang saat musim tanam hanya dua kali setahun, ia mencari tambahan rezeki di proyek pembangunan irigasi pertanian, dengan upah sekitar Rp120 ribu sehari. Meski begitu, Carnadi mengaku masih bersyukur, dua anaknya bisa hidup bersamanya walau istrinya telah tiga tahun meninggal, meninggalkan ruang kosong di rumah sederhana mereka.

    Anak sulungnya berusia 27 tahun ikut bekerja di sawah, sedangkan anak bungsunya menjaga rental PlayStation. Mereka bertahan hidup dengan mencari rezeki masing-masing. Harapannya sederhana, pemerintah menjaga harga gabah tetap tinggi agar buruh tani ikut sejahtera, sebab dari bulir padi itulah Carnadi menggantungkan hidupnya sepenuhnya.

    Ia menyimpan mimpi sederhana untuk menjadi petani penggarap di tanahnya sendiri, tapi keterbatasan biaya membuat ia tak mampu membeli ataupun menyewa sebidang lahan. Akhirnya, dengan tabah ia menjalani hidup sebagai buruh tani, menggantungkan harapan dari keringatnya di sawah demi menghidupi keluarga kecilnya.

    Kepala Desa Cengkuang Zaenal Arifin mengatakan, dari sekitar 5.600 jiwa warga desa, tercatat ada 167 petani penggarap, sedangkan sekitar seribuan lainnya menggantungkan hidup sebagai buruh tani. Stabilnya harga gabah membuat petani semangat bertani, memperluas tanam, menambah musim tanam, sehingga kebutuhan tenaga kerja semakin meningkat.

    Kehadiran Bulog membeli gabah Rp6.500 per kilogram membuat tengkulak tidak bisa lagi menekan harga di bawah Rp5.000. Ini memacu gairah untuk mengolah sawah.

    Mengais bulir yang tercecer

    Dalam suasana panen di Desa Tegalkarang, hadir sosok sederhana bernama Wahidin (35) asal Indramayu, yang tekun mengais sisa bulir padi tercecer dengan kesabaran. Sejak dua tahun lalu, tepat setelah menikah, ia menekuni pekerjaan ini. Meski hanya mengumpulkan bulir tersisa, tapi baginya setiap butir padi adalah rezeki berharga untuk keluarga.

    Meski memiliki sawah kecil di Indramayu yang baru ditanami, Wahidin lebih sering mengisi waktu dengan berkeliling mencari sisa-sisa padi karena hasilnya langsung bisa bernilai ekonomis. Setiap hari ia berangkat pagi sekitar pukul delapan, lalu pulang sore dengan rata-rata 10 kilogram gabah, dijual ke bandar seharga Rp6.000 per kilogram.

    Jika beruntung, sebagian hasil mengumpulkan sisa padi ia bawa pulang untuk dimasak bersama keluarga. Namun tak jarang semua dijual agar bisa menutup kebutuhan harian. Istrinya, Nuroh (33),  juga ikut mengumpulkan sisa-sisa panen milik petani, awalnya hanya menemani suami agar tak bosan di rumah, tapi akhirnya ikut merasakan manfaat ekonomi tambahan.​​​​​​​

    Nuroh bercerita, dalam sehari ia bisa mendapatkan 30 hingga 60 kilogram padi, yang bila dijual menghasilkan Rp200 ribu hingga Rp420 ribu sekali panen. Namun, jika proses panen berlangsung rapi dan bersih, maka pendapatannya hanya bisa sekitar Rp150 ribu. Dengan dua anak kecil berusia tiga setengah tahun dan satu setengah tahun, hasil mengumpulkan sisa-sisa panen padi dapat membantu menambah tabungan kecil mereka

    Bagi pasangan muda ini, bulir padi yang jatuh dari tangkai bukan sekadar sisa, melainkan rezeki yang menyemai harapan dan menjaga dapur tetap mengepul.

    Peningkatan ekonomi

    Rojai (50) seorang petani asal Desa Tegalkarang sangat bersyukur bisa melakukan panen dengan lancar, apalagi gabah dibeli langsung di pinggir sawah oleh Perum Bulog sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) Rp6.500 per kilogram.​​​​​​​ Rojai merasa hidupnya berubah sejak Bulog hadir membeli gabah langsung di sawah sesuai harga pemerintah, sehingga kini panen bukan lagi sumber ketakutan dan was-was.

    Dulu ia merasakan pahitnya harga gabah anjlok hingga Rp3700 per kg, tapi sekarang setiap hektare sawahnya bisa menghasilkan hingga Rp40 juta yang menumbuhkan semangatnya. Keuntungan itu membuat Rojai mampu menggaji lima buruh tani sepanjang tahun dan mengembangkan ternak sapi, bahkan tahun lalu berhasil menjual hingga 53 ekor.

    Yoyon, petani 51 tahun dari Desa Cengkuang, merasa lega dengan hadirnya HPP baru karena terbebas dari tawar-menawar melelahkan dengan tengkulak. Ia masih ingat ketika harga gabah jatuh hingga Rp3.700 per kilogram. “Perih rasanya melihat keringat sendiri tak dihargai, meski tetap menanam demi keluarga,” katanya.

    Kini dari lahan sewaan 0,7 hektare, ia bisa meraih hampir Rp10 juta sekali panen, bahkan berani merencanakan perluasan hingga dua hektare. Kebahagiaan itu bukan hanya miliknya, karena buruh tani di desanya juga tersenyum lega mendapat upah bawon, berbagi hasil panen dalam bentuk padi.

    Dukungan pemerintah

    Pemerintah Kabupaten Cirebon menyalurkan anggaran Rp19 miliar untuk memperkuat infrastruktur pertanian, meningkatkan produktivitas padi, sekaligus menjaga ketahanan pangan, sehingga kesejahteraan petani di wilayah tetap terjaga. Kepala Dinas Pertanian Cirebon Deni Nurcahya menyatakan total anggaran pertanian tahun 2025 sebesar Rp59 miliar, dengan Rp40 miliar untuk belanja pegawai, sementara Rp19 miliar difokuskan mendukung aktivitas pertanian.

    Dana Rp19 miliar dimanfaatkan membangun jalan usaha tani, jaringan irigasi perdesaan, bantuan pupuk bersubsidi, serta program swakelola yang melibatkan kelompok tani di berbagai kecamatan. Selain APBD, sektor pertanian juga diperkuat dukungan Kementerian Pertanian berupa alat mesin pertanian, irigasi perpipaan, jaringan usaha tani, hingga sumur air tanah dalam.

    Dinas Pertanian mencatat, terdapat sekitar 33 ribu kelompok tani dengan 72 ribu petani penggarap yang mengelola lebih dari 51 ribu hektare sawah produktif. Kebijakan harga pembelian pemerintah gabah Rp6.500/kg memberi semangat baru bagi petani, karena adanya kepastian harga, jaminan keuntungan, sekaligus dorongan menanam padi lebih giat.

    Bulir padi yang tumbuh, dipanen, hingga dipungut kembali adalah nadi kehidupan desa, karena sawah adalah ruang kerja, ruang harapan, sekaligus sumber rezeki bersama.

    Sumber : Antara

  • Genjot Sektor Pangan, BP Taskin Mau Bentuk Koperasi di 5 Lokasi

    Genjot Sektor Pangan, BP Taskin Mau Bentuk Koperasi di 5 Lokasi

    Bisnis.com, JAKARTA – Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin) akan menandatangani MoU pembentukan koperasi dengan 4 Kabupaten dan 1 kota untuk meningkatkan sektor pangan dan energi baru terbarukan (EBT), pada 20 Agustus 2025.

    Hal itu disampaikan oleh Kepala BP Raskin Budiman Sudjatmiko di Kantor BP Taskin, Kamis (14/8/2025). Budiman menyebut 4 kabupaten dan 1 kota tersebut, yakni Kabupaten Cirebon, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Brebes dan Kota Cirebon.

    “Insya Allah, tanggal 20 Agustus akan ada MoU dengan 4 Kabupaten 1 kota dengan pembentukan koperasi dan perusahaan-perusahaan swasta. Ada Pemerintah Kabupaten menyediakan 400 hektar lahan bagi industrialisasi pertanian berdasarkan koperasi kerjasama dengan pihak swasta,” kata Budiman.

    Sebab, kata Budiman, pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut belum meningkat secara signifikan. Nantinya pembangunan koperasi akan memanfaatkan potensi yang dapat memajukan ekonomi warga serta daerahnya.

    Tak hanya itu, wilayah itu dimanfaatkan untuk mengelola limbah makanan yang dihasilkan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) sehingga menghasilkan nilai ekonomis, seperti pengelolaan minyak jelantah, pengelolaan limbah plastik, tulang ikan atau ayam, dan limbah bahan makanan lainnya.

    Nantinya pengelolaan akan bekerja sama antara pemerintah dengan pihak swasta.

    Adapun Budiman menyebut Kabupaten Indramayu menjadi kabupaten termiskin di Jawa Barat. Budi mengatakan Padahal Indramayu penyumbang produksi beras maupun garam terbesar di Indonesia. Lalu disusul Kabupaten Brebes.

    “Kabupaten Indramayu adalah kabupaten termiskin di Jawa Barat padahal 70% beras Jawa Barat dari Indramayu, 32% Garam Jawa Barat dari Indramayu tapi penduduknya termiskin nomor 1 termiskin. Satu lagi Brebes di Jawa Tengah, sebelahnya termiskin nomor satu di Jawa Tengah. Lalu kita akan buat aglomerasi,” jelas Budi.

    Dia menjelaskan, pada pengelolaan pertanian akan dilaksanakan di Kabupaten Cirebon, pengelolaan limbah di Kabupaten Kuningan, industri hilirisasi digitalisasi produk pertanian di Kota Cirebon.

    Menurutnya MoU mampu mendorong akselerasi program Makan Bergizi Gratis yang menjadi program prioritas di era pemerintahan Prabowo Subianto.

  • BYD & VinFast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian, Bakal Diminta Ganti 3 Kali Lipat

    BYD & VinFast Bangun Pabrik di Lahan Pertanian, Bakal Diminta Ganti 3 Kali Lipat

    Jakarta

    Produsen mobil listrik asal Vietnam Vinfast, dan BYD yang berasal dari China membangun pabrik di wilayah Subang, Jawa Barat. Namun, pembangunan pabrik itu dilakukan di atas lahan sawah yang masih berstatus Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

    Untuk itu pemerintah meminta kedua perusahaan besar mengganti lahan yang telah digunakan. Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengatakan langkah itu perlu dilakukan tidak hanya investasi yang berjalan saja, tetapi lahan pertanian juga harus mendapatkan perhatian. Pihaknya berjanji akan menyelesaikan hal ini secara cepat.

    “Beliau ingin buka sementara membangun pabrik mobil yang nilai investasinya kurang lebih Rp 33 triliun. Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan. Kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat. Karena ini kita akan dorong investor investasi agar terbuka lapangan kerja,” ujar Amran di Kementerian Pertanian, Rabu (13/8/2025).

    Dalam kesempatan yang sama Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menerangkan status lahan yang dibangunkan pabrik memang masih LP2B dalam Peta Data Tata Ruang. Walaupun saat ini sudah tidak lagi berbentuk sawah.

    Untuk itu pihaknya meminta mendapat ganti atas lahan yang telah dibangunkan pabrik itu. Dedi menyebut telah mendapat rekomendasi bahwa akan mendapatkan penggantian lahan sebesar 3 kali lipat dari yang digunakan oleh kedua pabrik tersebut.

    “Ini kami ingin melakukan penyelarasan agar investasi berjalan dan pertanian tergantikan. Dan tadi saya mendapat rekomendasi strategik adalah mengganti 3 kali lipat. Jadi kalau ada areal LP2B namanya LP2B 200 ha maka nanti disiapkan 600 ha sawah baru,” terang Dedi.

    Ia menyebutkan, rencananya pergantian itu akan menggunakan lahan di Indramayu. Dedi berharap pergantian lahan ini akan cepat selesai, sehingga mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi Jawa Barat.

    “Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang. Ini adalah bagian dari kolaborasi antara pemerintah pusat dengan daerah untuk mendorong pertumbuhan pertanian, hilirisasi dan pertumbuhan ekonomi serta ketersediaan lapangan kerja,” jelas Dedi.

    (ada/hns)

  • Mentan Setuju Lahan Sawah Dipakai Bangun Pabrik BYD & Vinfast, Asalkan…

    Mentan Setuju Lahan Sawah Dipakai Bangun Pabrik BYD & Vinfast, Asalkan…

    Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ihwal penyelarasan lahan untuk pembangunan pabrik kendaraan listrik BYD dan VinFast di Subang, Jawa Barat.

    Amran memaparkan bahwa terdapat area persawahan di lahan pabrik sejumlah perusahaan seperti BYD dan VinFast tersebut, sehingga perlu untuk diselesaikan bersama.

    “Kebetulan di sebagian lahan itu adalah lahan persawahan, kita nanti akan selesaikan bersama dan percepat, karena ini kita akan dorong investor untuk investasi agar terbuka lapangan kerja khususnya Jawa Barat,” kata Amran dalam konferensi pers di Kantor Kementan, Jakarta Selatan, Rabu (13/8/2025).

    Lebih lanjut, Dedi memerinci bahwa peta tata ruang kawasan pabrik tersebut masih memuat kalimat lahan pertanian pangan berkelanjutan (LP2B), meskipun dia mengeklaim bahwa area sawah telah nihil. Itu sebabnya, dia menyebut bahwa penyelarasan ini dilakukan agar investasi berjalan dan lahan pertanian dapat tergantikan.

    Dedi lantas mengaku mendapatkan rekomendasi strategis dari Kementan untuk mengganti lahan pengganti baru sebanyak tiga kali lipat dari peta yang ada.

    “Kami akan melakukan itu dengan cepat dan semuanya berada di wilayah Jawa Barat, dan dimungkinkan di wilayah Indramayu karena lebih dekat dengan Kabupaten Subang,” ujar politikus Partai Gerindra ini.

    Berdasarkan catatan Bisnis, merek kendaraan listrik atau EV asal China, BYD tengah membangun pabrik di Subang, Jawa Barat dengan kapasitas produksi 150.000 unit per tahun. Rencana investasinya sekitar Rp11,7 triliun.

    Selanjutnya, merek EV asal Vietnam, VinFast juga sedang dalam proses pembangunan pabrik senilai US$1,2 miliar dengan kapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

    Jenama asal China lainnya seperti Geely berinvestasi Rp43,86 miliar dengan kapasitas produksi 20.000 unit per tahun.

    Tak ketinggalan, PT National Assemblers memiliki kapasitas pabrik 31.000 unit EV per tahun. Pabrik tersebut digunakan oleh merek Maxus dengan investasi Rp468 miliar dengan kapasitas 6.000 unit per tahun, lalu AION 19.000 unit, dan Citroen 6.000 unit per tahun.

  • Fakta Baru Kasus Wanita Tewas Terbakar di Indramayu, Punya Pacar Polisi

    Fakta Baru Kasus Wanita Tewas Terbakar di Indramayu, Punya Pacar Polisi

    Liputan6.com, Jakarta Polisi terus mendalami penyebab kematian wanita berinisial PA (21) di indekos, Desa Singajaya, Indramayu, Sabtu (9/8). Korban diketahui pernah bercerita memiliki pacar polisi kepada orang tua.

    “Sempat bercerita memiliki pacar anggota polisi sekitar dua bulan sebelum kejadian,” kata ayah korban, Karja (48). Dikutip dari Antara, Rabu (13/8).

    Dalam cerita tersebut, meski korban sudah dua bulan berpacaran namun belum pernah bertemu langsung dengan pria itu.

    Sedangkan pengacara keluarga korban, Toni RM mengatakan berdasarkan keterangan pemilik indekos, kamar tempat korban ditemukan terdaftar atas nama PA. Namun di lapangan diketahui, pria yang diduga polisi justru tinggal di sana.

    Dia mengklaim pria berinisial SN itu merupakan orang terakhir, yang bersama korban sebelum ditemukan meninggal di dalam kamar indekos.

    “Dia (SN) belum ditetapkan sebagai tersangka, namun keberadaannya diperlukan untuk memperjelas kronologi,” ujar Toni.

    Kapolres Indramayu AKBP Mochamad Fajar Gemilang mengatakan penyelidikan saat ini dilakukan secara ilmiah, untuk memastikan apakah peristiwa tersebut murni kecelakaan atau mengandung unsur pidana.

    Menurutnya, penggunaan metode scientific investigation menjadi acuan utama dalam penyelidikan kasus ini, agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan secara hukum dan ilmiah.

    “Saat ini kami melakukan autopsi terhadap jenazah guna memastikan penyebab kematian korban,” ucapnya.

  • Beda dari yang Lain, Cara Lucky Hakim Bantu Petani Lewat Ribuan Ular Dilepas ke Sawah

    Beda dari yang Lain, Cara Lucky Hakim Bantu Petani Lewat Ribuan Ular Dilepas ke Sawah

    Liputan6.com, Jakarta Cara Bupati Indramayu Lucky Hakim dalam menangani persoalan di sektor pertanian beda dari yang lain. Dia menjadikan ular sebagai ‘Sahabat Tani’, dan melepaskan ribuan ular untuk atasi hama tikus.

    Aksi ini sebagai langkah Lucky Hakim memulai perang memberangus hama tikus di sawah. Melibatkan sejumlah influencer, dia melepaskan ribuan ekor ular jenis Coelognathus radiatus atau Ular Lanang Sapi.

    Diharapkan, ular-ular tersebut memangsa hama tikus yang menyerang persawahan Indramayu. Belakangan, hama tikus meresahkan petani. Keresahan ini ditindaklanjuti dengan program Ular Sahabat Tani.

    “Ribuan ular lanang sapi dan ular koros sudah kita lepas di lokasi-lokasi yang terserang hama tikus. Kasihan petani gagal tanam dan rugi besar karena serangan tikus sangat banyak,” kata Lucky Hakim.

    Ular-ular yang dilepasliarkan adalah ular yang habitat aslinya di Indramayu. Mereka sejak lama diburu dan dibunuh karena dianggap menakutkan sebagian orang. Populasi ular ini turun drastis. Akibatnya tikus merajalela.

    Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Jumat (8/8), Lucky Hakim mengakui hama tikus jadi isu besar. Berbagai cara telah ditempuh petani dari gerakan kampung gropyok tikus, penaguran racun hingga pemasangan alat setrum.

    “Ini aslinya jenis ular yang berasal dari Indramayu, dulu tikus bisa dikontrol populasinya saat ada banyak ular, biawak dan burung hantu,” Lucky Hakim memaparkan.

    “Karena dianggap menakutkan, maka banyak ular dibunuh. Bukan hanya ular, biawak dan burung Hantu juga diburu lalu ditangkap. Efek tindakan itu maka populasi tikus jadi banyak dan enggak terkontrol,” lanjutnya.

    Lucky Hakim juga sudah melaksanakan program pusat untuk melepas burung hantu di area persawahan Indramayu beberapa bulan lalu. Namun, dia menganggap masalah hama tikus ini harus ditangani lebih variatif dan komprehensif.

  • Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Sido Muncul Donasi Rp 200 Juta ke Yayasan Sinar Pelangi, Wujud Cinta Kasih untuk Anak Disabilitas – Page 3

    Liputan6.com, Bekasi Masih banyak anak-anak Indonesia yang kurang beruntung, hidup dalam keterbatasan fisik dan ekonomi, serta membutuhkan perhatian dan uluran tangan dari berbagai pihak. Mereka tidak hanya menghadapi tantangan kesehatan, tetapi juga kesempatan untuk berkembang seperti anak-anak lainnya.

    Sebagai bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan, PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali memberikan bantuan kepada Yayasan Sinar Pelangi Jatibening, Bekasi, yang secara konsisten merawat anak-anak dengan disabilitas. Bantuan berupa dana tunai sebesar Rp200 juta diserahkan oleh International Business Development Manager, Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM, pada Jumat (7/8/2025). Sebelumnya, Sido Muncul juga menyalurkan bantuan serupa pada tahun 2022.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menyanyi…. Selengkapnya

    Dalam kesempatan itu, anak-anak Yayasan Sinar Pelangi turut memeriahkan acara dengan menampilkan beragam bakat yang mereka miliki, mulai dari menyanyikan lagu-lagu ceria dan mempersembahkan tarian tradisional. Penampilan mereka tidak hanya menghibur para tamu undangan, tetapi juga menjadi bukti bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk menunjukkan potensi diri. 

    Mewakili keluarga besar Sido Muncul, Marco Jonathan Hidayat menyampaikan terima kasih kepada Yayasan Sinar Pelangi yang telah memberikan kesempatan untuk berbagi kasih kedua kalinya, setelah sebelumnya hadir di tahun 2022. Ia mengaku terkesan dengan semangat anak-anak di yayasan, yang tetap kuat dan optimis meski menghadapi kondisi sulit.

    “Anak-anak di sini luar biasa kuat. Saya sudah lama mengenal mereka dan tahu bagaimana perjuangan mereka sejak awal, yang tentu tidak mudah. Tapi mereka terus bersemangat, bekerja keras, dan akhirnya bisa sampai di titik ini. Saya sangat terharu,” ujarnya.

    Perbesar

    International Business Development Manager Sido Muncul Marco Jonathan Hidayat kepada Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM serta Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Menurut Marco, keterbatasan fisik bukanlah penghalang untuk meraih masa depan yang cerah, selama ada dukungan dan semangat yang terus menyala. Ia berharap bantuan Sido Muncul dapat menjadi dorongan positif agar anak-anak tetap percaya diri dan mampu menunjukkan potensi terbaik mereka.

    “Harapan kami, lewat sedikit bantuan ini, mereka bisa mendapatkan apa yang dibutuhkan untuk berkembang. Walaupun mereka memiliki keterbatasan fisik, saya yakin mereka punya potensi yang besar dan kesempatan yang sama seperti orang lain. Yang mereka butuhkan hanya sedikit dorongan atau sentuhan yang membantu membuka jalan mereka,” tuturnya.

    Irwan Hidayat: Anak-Anak Disabilitas Harus Dicintai dan Dilindungi

    Perbesar

    Marco Jonathan Hidayat menari bersama anak-anak dan penghuni Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Secara terpisah, Direktur Sido Muncul Dr. (H.C.) Irwan Hidayat mengatakan bahwa donasi Sido Muncul sebagai bentuk kepedulian dan cinta kasih kepada anak-anak yang kurang beruntung. 

    “Kami menyerahkan bantuan sebesar Rp200 juta kepada Yayasan Sinar Pelangi yang dipimpin oleh Sr. Andre Lemmers. Yayasan ini mengasuh anak-anak dengan disabilitas, anak-anak korban konflik dari Papua, dan juga anak-anak yang terlantar. Kami ingin berkontribusi untuk membantu operasional mereka karena jumlah anak yang dirawat cukup banyak,” kata Irwan Hidayat.

    Irwan sendiri mengaku prihatin masih banyak anak-anak yang terlahir disabilitas dan kurang beruntung. Di sisi lain, ia bersyukur ada sosok Sr. Andre yang membaktikan hidupnya untuk merawat mereka yang tidak mampu.

    “Anak-anak itu seharusnya dicintai dan dilindungi. Kami bersyukur ada orang seperti Suster Andri yang membaktikan hidupnya untuk itu. Orang-orang seperti beliau pasti akan mendapat dukungan dari banyak pihak,” ujarnya.

    Perbesar

    Anak-anak Yayasan Sinar Pelangi menunjukkan bakat dan kemampuan menari…. Selengkapnya

    Irwan juga menyampaikan pesan penuh empati kepada anak-anak penyandang disabilitas. 

    “Pesan saya untuk anak-anak penyandang disabilitas adalah bahwa kami mencintai mereka. Terutama untuk anak-anak yang tidak beruntung dalam hidupnya, kami ingin mereka tahu bahwa mereka tidak sendiri,” ujarnya.

    “Saya berharap anak-anak ini tidak berputus asa. Di mana ada kesulitan, di situ seharusnya cinta kasih bisa tumbuh dan berkembang dengan baik,” tambahnya.

    Donasi Sido Muncul Jadi Harapan Anak-anak dan Para Pasien 

    Perbesar

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM memberikan sambutan…. Selengkapnya

    Pimpinan Yayasan Sinar Pelangi, Sr Andre Lemmers FJCM menyampaikan rasa terima kasih yang mendalam atas konsistensi dan kepedulian Sido Muncul dan keluarga Irwan Hidayat.

    “Saya tidak bisa berkata apa-apa selain berterima kasih yang sebesar-besarnya. Banyak anak telah ditolong di sini, dan itu berkat donasi Anda semua. Melalui sumbangan itu, mereka bisa mendapatkan bantuan tanpa dipungut biaya apa pun,” kata Sr. Andre.

    Sr. Andre menegaskan bahwa Yayasan Sinar Pelangi tidak pernah memungut biaya dari anak-anak atau keluarga yang membutuhkan bantuan. Segala bentuk pelayanan diberikan dengan penuh kasih dan tanpa syarat.

    “Kami tidak pernah mematok harga. Paling hanya kami tanya, sakitnya apa? Butuh apa? Ketika orang tua atau anak menanyakan biaya, kami jawab: ‘Semampunya saja.’ Kalau tidak bisa, ya tidak apa-apa. Kami tidak menuntut. Yang penting adalah niatnya menolong. Kami percaya Tuhan yang menggerakkan semua ini,” ujarnya.

    Sekali lagi, Sr. Andre menyampaikan rasa terima kasih mendalam kepada Sido Muncul atas bantuan luar biasa yang diberikan.

    “Bantuan dari Sido Muncul sungguh luar biasa. Tidak hanya ratusan, tapi jutaan nilainya. Kami merasa sangat diberkati. Semoga Tuhan memberkati seluruh keluarga besar Sido Muncul, Bapak Irwan Hidayat, Ibu, anak-anak, karyawan dan karyawatinya. Biarlah perusahaan ini menjadi perpanjangan tangan Tuhan dan tetap terbuka untuk menolong sesama,” tuturnya.

    Perbesar

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk…. Selengkapnya

    Pengurus Yayasan Sinar Pelangi, Sr. Atanasia Manihuruk turut menyampaikan rasa syukur dan terima kasih mendalam atas dukungan Sido Muncul.Sr. Dana donasi Sido Muncul akan gunakan Yayasan untuk membantu biaya pengobatan pasien-pasien yang sedang dalam perawatan. Seperti pasien hidrosefalus, bibir sumbing, dan kaki bengkok atau Congenital Talipes Equinovarus (CTP). 

    “Saat ini ada sekitar lima pasien yang tinggal di sini dan beberapa lainnya tinggal di Tangerang, Tambun Bekasi. Pasien yang sedang kami tangani berasal dari Indramayu, Pulau Nias Sumatera, dan Babelan. Mereka kami antar ke rumah sakit sesuai jadwal dokter,” ujarnya.

    Sebagian dari dana ini juga akan dialokasikan untuk mendukung biaya pendidikan anak-anak Panti Asuhan Pius X.

    “Kami merawat dan mendampingi 55 anak dari tingkat SD hingga SMA. Anak-anak ini datang dari berbagai wilayah di Indonesia, ada yang dari Jakarta, Sumatera, Ambon, Maluku, Pulau Kei, Papua, Mentawai, dan Sumatera Barat,” tambahnya.

    Ungkapan Cinta Yayasan Sinar Pelangi untuk Sido Muncul

    Perbesar

    Anak didik Yayasan Sinar Pelangi…. Selengkapnya

    Perhatian dan kepedulian Sido Muncul disambut dengan penuh kehangatan dan rasa syukur oleh para anak didik Yayasan Sinar Pelangi. Salah satunya Felicia (11 tahun). 

    “Kami sangat senang karena Bapak dan Ibu bisa hadir di tempat kami, di Yayasan Sinar Pelangi. Terima kasih telah meluangkan waktu dan memberikan kasih sayang kepada kami.

    Ia juga menyampaikan harapannya agar seluruh tim Sido Muncul selalu dalam keadaan sehat dan diberkati dalam setiap langkahnya.

    “Semoga Bapak dan Ibu selalu diberi kesehatan, kebahagiaan, dan usahanya semakin maju. Kehadiran Bapak dan Ibu membawa sukacita bagi kami. Kami hanya bisa membalas kebaikan ini dengan doa. Semoga Tuhan memberkati.

    Tak hanya anak-anak, para penghuni lansia di yayasan, salah satunya Binsar Nainggolan (80 tahun) mengatakan bahwa bantuan Sido Muncul berperan penting dalam menjaga keberlangsungan operasional yayasan.

    “Bantuan ini sangat berguna untuk kelangsungan hidup kami. Bagaimanapun, semuanya membutuhkan dana. Jadi, adanya bantuan dari Sido Muncul sangat berarti, apalagi bagi tempat seperti Yayasan Sinar Pelangi yang memang membutuhkan dukungan dana untuk operasional,” ungkap Binsar.

    “Kami sangat berharap bantuan ini dapat berlanjut. Karena panti ini harus terus berjalan,” tambahnya.

    Sido Muncul terus menunjukkan kepedulian sosialnya melalui kegiatan CSR. Selain donasi untuk anak-anak penyandang disabilitas, Sido Muncul juga rutin menggelar operasi bibir sumbing gratis, operasi katarak, memberikan bantuan bagi anak-anak yang mengalami stunting, sebagai bagian dari upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat di berbagai wilayah Indonesia.

     

    (*)

  • Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

    Tragis, Karyawati Apotek di Indramayu Tewas dengan Tubuh Gosong, Diduga Dibunuh dan Dibakar Oknum Polisi

    GELORA.CO – Suasana duka menyelimuti rumah orang tua Putri Apriyani (21) di Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (10/8/2025).

    Sejak pagi, keluarga, kerabat, dan tetangga berdatangan untuk memberikan doa dan dukungan moral kepada pihak keluarga.

    Putri ditemukan meninggal dunia di sebuah kamar kos di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Sabtu (9/8/2025).

    Saat ditemukan, korban berada dalam posisi terlentang dengan luka bakar di sekujur tubuh.

    Putri merupakan anak bungsu dari dua bersaudara.

    Misteri Kematian Putri Apriyani

    Kematian tragis Putri Apriyani (24) di kamar kosnya di Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Sabtu (9/8/2025), menyisakan tanda tanya besar.

    Keluarga menilai peristiwa ini janggal dan menduga Putri menjadi korban pembunuhan.

    Putri ditemukan tak bernyawa dengan wajah gosong, seolah bekas terbakar, sementara pakaian yang dikenakannya masih utuh. Kondisi tersebut memicu dugaan bahwa korban dibakar dengan sengaja.

    Polisi hingga kini belum merilis penyebab pasti kematian korban, namun memastikan kasus ini dalam penyelidikan mendalam.

    Sementara, dari informasi beredar, pacar korban seorang oknum anggota polisi berinisial SN. 

    Kronologi Penemuan Mayat

    Sebelumnya seperti diberitakan, warga Desa Singajaya, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, dikejutkan oleh penemuan mayat wanita dengan kondisi terbakar di sebuah kamar kos pada Sabtu (9/8/2025) dini hari.

    Korban diketahui berinisial PA (21), warga Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang. Penemuan ini berawal dari keterangan seorang warga yang mendengar suara tangisan perempuan sekitar pukul 02.30 WIB.

    Tak lama kemudian, dua pria terlihat meninggalkan lokasi dengan sepeda motor. Pagi harinya, warga menemukan korban sudah tak bernyawa dengan luka bakar hampir di seluruh tubuh.

    “Awalnya terdengar suara tangisan keras dari dalam kos, lalu ada dua pria keluar. Paginya baru heboh, ternyata ada mayat terbakar,” ungkap Ilyas (27), Ketua Karangtaruna Desa Singajaya.

    Kesaksian Pemilik Apotek

    Misteri kematian Putri Apriyani, salah seorang karyawan di sebuah Apotek di Desa Rambatan Kulon mulai terkuak. Hj Uus Kusniawati, owner Apotek di Desa Rambatan Kulon membenarkan bahwa Putri Apriyani merupakan salah satu karyawati yang sudah bekerja hampir 3 tahun di tempat usahanya tersebut.

    Uus menjelaskan, Putri mendapatkan job sebagai pekerja yang melayani konsumen melakukan transaksi obat dan menerima barang-barang yang masuk dari supplier obat.

    Putri yang merupakan alumni SMK Farmasi di Jalan Olahraga ini dikenal baik dengan sesama rekan bekerjanya. Bahkan, beberapa rekannya juga mengatakan ada perubahan sejak punya pacar baru, seperti terlihat ceria dan banyak senyum.

    Sebelum peristiwa maut tersebut terjadi, Putri masuk kerja siang dan pulang jam 19.00 WIB. Keesokan harinya, Putri sempat di telpon dan di WA oleh sesama rekan kerjanya namun telepon genggamnya tidak memberi respon, sehingga yang seharusnya Putri masuk shift pagi, maka digantikan oleh rekannya.

    Owner dan sesama rekan kerja di apotek baru tahu informasi tentang Putri, setelah seorang petugas dari Polres Indramayu mendatangi apotek tempatnya bekerja untuk mencari informasi tersebut.

    Kuasa Hukum Keluarga: Dugaan Tindak Pidana

    Peristiwa tewasnya Putri Apriyani menyisakan duka yang mendalam bagi keluarga yang telah ditinggalkan.

    Karja yang merupakan ayah kandung dari Putri merasa sangat kehilangan atas meninggalnya sang anak kandung yang ia cintai. 

    Untuk itu demi mendapatkan keadilan, Karja yang didampingi pengacara Toni RM mendatangi Markas Polisi Resort (Mapolres) Indramayu untuk melaporkan kejadian, Minggu (10/8/2025).

    Saat dimintai keterangan Toni RM menyampaikan bahwa tujuan kedatangannya di Polres Indramayu untuk melaporkan kasus dugaan pembunuhan yang menimpa Putri anak dari Karja, namun sampai di Polres sudah diterbitkan laporan tipe A. “Karena Penyidik sudah yakin ditemukan pidana pada kematian Putri, maka langsung diterbitkan Laporan tipe A,”kata Toni RM.

    Untuk itu kehadiran Karja ke Polres untuk dilakukan Berita Acara Pemeriksaan (BAP) sebagai saksi sekaligus ayah korban.

    Toni RM menyebut, berdasarkan keterangan yang dihimpun, semasa hidup korban memiliki pacar seorang oknum anggota Polisi yang berinisal SN dan bertugas di Polres Indramayu.

    Kemudian, menurut Toni RM, berdasarkan keterangan dari ayah korban, bahwa Putri disuruh ambil uang kiriman dari ibunya yang bekerja di luar negeri sebesar Rp 35 juta.

    “Saat itu Putri menjelaskan tidak bisa ambil uang di Brilink, setelah itu tidak ada kabar lagi namun setelah mendapat kabar tiba-tiba sudah meninggal dunia,”ungkapnya.

    Selain itu, kata Toni RM, menurut keterangan Rina salah satu saksi menyebutkan bahwa anggota Polisi itu dua hari sebelumnya menghubungi Rina agar mau namanya digunakan untuk meminjam uang pada Bank.

    Hal itu menurut Toni RM diduga ada keterkaitan dengan yang terjadi saat ini, sebab jika uang Rp 35 juta yang ditrasfer dari luar negeri yang ada di rekening Putri tidak ada atau sudah diambil, kemudian uang tersebut tidak ada maka patut diduga tindak pidana ini adalah motifnya uang. “Saat ini penyidik masih mendalami apakah uang tersebut sudah diambil atau belum,” tuturnya.

    Toni RM menambahkan bahwa yang menguatkan peristiwa ini terdapat tindak pidana adalah banyaknya barang bukti yang ditemukan di Tempat Kejadian Perkara (TKP) di antaranya tiga HP, dua milik Putri yang satunya lagi milik pacarnya, selain itu ada motor milik pacarnya, serta berbagai keterangan dari saksi. “Sehingga penyidik meyakini bahwa ini adalah peristiwa tindak pidana,”ucapnya.

    Dalam hal ini, Toni RM mengatakan untuk sementara pasal yang diterapkan pada kasus tersebut adalah Pasal 338 tentang pembunuhan dan atau pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian.

    Karena menurut Toni, seorang yang melakukan belum diperiksa sepenuhnya. Namun meski demikian jika sudah diperiksa ternyata ditemukan pembunuhan berencana maka pasalnya akan ditambahkan yakni 340. “Saya apresisai terhadap kinerja Polisi yang dengan gerak cepat mengejar oknum polisi tersebut,”katanya.

    Untuk itu Toni berpesan kepada masyarakat Indramayu dan sekitarnya agar saling memberikan informasi terkait keberadaan oknum polisi tersebut. “Kami tidak langsung menuduh oknum polisi tersebut sebagai pelaku, tetapi kuat diduga karena yang terakhir bersama korban itu adalah dia, makanya ini dinaikkan jadi penyidikan,”pungkasnya.

    Kronologi Kematian Putri Apriyani

    Penemuan Jenazah:

    Tanggal dan Waktu: Sabtu, 9 Agustus 2025, dini hari.Lokasi: Kamar kos nomor 9, Blok Ceblok, Desa Singajaya, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.Kondisi Korban: Ditemukan dalam kondisi mengenaskan dengan luka bakar hampir di seluruh tubuh.Saksi Awal: Warga mendengar suara tangisan perempuan sekitar pukul 02.30 WIB, kemudian melihat dua pria meninggalkan lokasi dengan sepeda motor.Tindakan Warga: Pagi harinya, warga menemukan korban sudah tak bernyawa dan melaporkan kejadian ke polisi.

    Identitas Korban:

    Nama: Putri ApriyaniUsia: 21 tahunAlamat: Desa Rambatan Wetan, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu.Pekerjaan: Karyawan apotek di Desa Rambatan Kulon.Latar Belakang: Alumni SMK Farmasi, dikenal baik oleh rekan kerja.

    Kronologi Sebelum Kejadian:

    Hari Sebelumnya: Putri bekerja shift siang dan pulang pukul 19.00 WIB.Keesokan Harinya: Rekan kerja mencoba menghubungi Putri melalui telepon dan WhatsApp, namun tidak ada respons.Informasi dari Rekan Kerja: Putri tidak masuk shift pagi dan digantikan oleh rekannya.

    Penyelidikan Polisi:

    Barang Bukti: Tiga HP (dua milik Putri, satu milik pacarnya), motor milik pacar korban, rekaman CCTV, dan barang lainnya.Penyelidikan: Polisi masih mendalami kasus ini dengan memeriksa saksi-saksi, mengumpulkan barang bukti, dan menunggu hasil autopsi dari RS Bhayangkara Losarang.Keterangan Saksi: [1] Pacar korban, seorang anggota polisi berinisial SN, diduga terlibat. [2] Saksi Rina menyebut, SN meminta namanya digunakan untuk meminjam uang di bank dua hari sebelum kejadian.Ada uang sebesar Rp 35 juta baru ditransfer ibu korban dari luar negeri.Polisi sedang memburu oknum SN. Hingga saat ini belum ditemukan.Pasal yang Diterapkan: Pasal 338 tentang pembunuhan dan/atau Pasal 351 ayat 3 tentang penganiayaan yang mengakibatkan kematian. Jika ditemukan bukti pembunuhan berencana, akan ditambahkan Pasal 340.

    Tanggapan Keluarga

    Ayah Korban: Karja (48) merasa sangat kehilangan putrinya dan meminta keadilan.Paman Korban: Tamsin (58) mendesak media dan masyarakat untuk mengawal kasus ini agar terang benderang.Kuasa Hukum Keluarga: Toni RM mendampingi keluarga melaporkan kasus ini ke Polres Indramayu.Duka mendalam: Kematian tragis Putri Apriyani menyisakan duka mendalam dan tanda tanya besar. Keluarga dan masyarakat berharap pihak kepolisian segera mengungkap fakta sebenarnya.

    Kondisi Lokasi Kejadian

    Kosan: Berwarna abu-abu, sering menerima tamu dari luar, dan beberapa kali digerebek aparat.Ketua RT: Tidak mengetahui identitas penghuni kos karena pemilik tidak melapor.Warga: Resah dengan aktivitas di kosan tersebut.

  • Tragis! Wanita Muda Tewas dengan Tubuh Terbakar di Kamar Kos Indramayu, Polisi Selidiki Penyebabnya

    Tragis! Wanita Muda Tewas dengan Tubuh Terbakar di Kamar Kos Indramayu, Polisi Selidiki Penyebabnya

    Liputan6.com, Jakarta – Seorang wanita muda berinisial PA (21) ditemukan tewas dengan luka bakar di seluruh tubuhnya dalam posisi terlentang di kamar kos Blok Ceblok, Desa Singajaya, Indramayu, Sabtu, 9 Agustus 2025. Terkait hal ini, Polisi segera melakukan penyelidikan terkait dugaan penyebab kematian tersebut.

    Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, penemuan jasad korban berawal dari laporan warga setempat, yang kemudian ditindaklanjuti oleh Unit Identifikasi (Inafis) Satreskrim Polres Indramayu.

    “Perlu kami sampaikan kami sudah menerima laporan terkait penemuan orang meninggal di Desa Singajaya, Indramayu. Lokasinya di sebuah kamar kos. Korban, jenis kelamin perempuan,” katanya di Indramayu, dikutip dari Antara, Minggu (10/8/2025).

    Ia menjelaskan setibanya di lokasi, Tim Inafis langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta sterilisasi area tersebut dengan memasang garis polisi.

    Dia menyebutkan pemeriksaan awal di lokasi kejadian, menguatkan dugaan adanya tindak kekerasan yang menyebabkan kematian korban.

    Menurutnya, petugas kepolisian telah memeriksa sejumlah saksi, termasuk pemilik kos, dan mengamankan barang bukti dari lokasi kejadian.

     

  • Dedi Mulyadi Kini Usul UMK Dihapus, Ini Alasannya

    Dedi Mulyadi Kini Usul UMK Dihapus, Ini Alasannya

    Liputan6.com, Jakarta Kepemimpinan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi menjadi sorotan masyarakat luas. Sejumlah kebijakannya mengundang kontroversi, seperti soal study tour. Kini dia mengusulkan adanya reformasi sistem pengupahan nasional dengan mengganti skema Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK), menjadi upah sektoral berbasis industri yang ditetapkan secara nasional.

    Dedi menilai dengan upah yang berbeda antarwilayah, kerap menjadi pemicu terjadinya migrasi tenaga kerja dan relokasi industri secara tidak produktif.

    “UMK itu sering kali menimbulkan problem,” kata Dedi di Bandung. Dikutip dari Antara, Rabu (6/8).

    Dia mencontohkan ketimpangan UMK di kawasan industri yang berdekatan seperti Purwakarta dan Karawang, atau Sumedang dan Bandung, yang selisihnya bisa mencapai Rp500 ribu hingga Rp1 juta.

    Perbedaan tersebut, menurutnya, tidak mencerminkan kondisi realistis industri, melainkan hasil dari negosiasi yang kerap dipengaruhi dinamika politik lokal.

    “Ini menyebabkan pabrik-pabrik berpindah lokasi hanya demi mencari daerah dengan UMK lebih rendah. Purwakarta lari ke Karawang, Karawang lari ke Indramayu, nanti ke Jawa Tengah. Ini harus dihentikan,” ujarnya.

    Jika diberlakukan sistem upah nasional berdasarkan sektor, kata Dedi, nantinya akan menciptakan keadilan dan stabilitas, baik bagi pelaku industri maupun tenaga kerja.

    Karena hanya ditentukan berdasarkan sektor industri seperti pertambangan, energi, makanan dan minuman, hingga manufaktur yang berlaku merata di seluruh Indonesia.

    “Jika ditetapkan sektoral dan terpusat, maka industri makanan dan minuman akan punya standar upah yang sama, baik di Sumatera, Jawa, maupun Kalimantan. Ini menciptakan kepastian bagi investor dan tenaga kerja,” ujarnya.

    Lebih jauh, Dedi menilai kebijakan tersebut juga akan mereduksi potensi politisasi dalam penetapan upah minimum daerah.

    “Kadang momentum politik dimanfaatkan untuk menaikkan UMK demi popularitas. Itu tidak tepat. Sistem sektoral nasional akan menutup ruang-ruang seperti itu,” ucapnya yang berharap usulan ini jadi pertimbangan pemerintah pusat.