kab/kota: Indramayu

  • 5 Mayat Dikubur di Indramayu Sudah Tewas Berhari-hari, Sempat Dicari Keluarga

    5 Mayat Dikubur di Indramayu Sudah Tewas Berhari-hari, Sempat Dicari Keluarga

    Jakarta

    Polisi mengungkap sekeluarga yang terdiri dari kakek, nenek, anak dan dua cucu ditemukan terkubur di rumahnya di Kelurahan Paoman, Indramayu, sudah tewas berhari-hari. Para korban sudah dalam kondisi membusuk saat ditemukan.

    “Ternyata jenazah itu sudah beberapa hari (meninggal) dengan kondisi sudah tidak jelas itu karena sudah membusuk. Kemudian sudah beberapa hari, sudah mengeluarkan bau busuk,” kata Kasie Humas Polres Indramayu AKP Tarno saat digunakan, Kamis (4/9/2025).

    Tarno mengatakan pihak keluarga sempat menghubungi para korban, namun tak kunjung ada kabar. Pihak keluarga kemudian mengecek rumah dan mendapati adanya bau busuk yang berasal dari gundukan tanah di pekarangan belakang rumah.

    “Dia ya diperkirakan dari keluarganya 3 atau 4 harian, karena lost contact itu dari keluarganya kok dihubungin nggak bisa. Kemudian ditengok ke rumah itu, kok ada bau busuk juga,” imbuhnya.

    Kelima korban ditemukan dalam satu lobang yang sama. Polisi juga mendapati adanya cangkul hingga sprei dan terpal dengan bercak darah di lokasi.

    Tarno menyebut rumah tersebut hanya ditempati kelima korban. Polisi masih mendalami kasus tersebut termasuk menyisir CCTV dan menunggu hasil autopsi tim kedokteran.

    “Masih disisir semua, mau informasi, semua petunjuk-petunjuk di lapangan, sedang dilakukan pendalaman semua,” imbuhnya.

    Diduga Korban Pembunuhan

    Polda Jabar menduga lima jenazah sekeluarga yang ditemukan terkubur dalam satu liang di Kelurahan Paoman, Indramayu, merupakan korban tindak pidana pembunuhan. Polisi masih terus menyelidiki kasus ini.

    “Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan dalam keterangan yang diterima di Indramayu, dilansir Antara, Rabu (3/9).

    Ia mengatakan temuan tersebut dibenarkan setelah mendapat laporan resmi dari Polres Indramayu, yang sudah menangani peristiwa tersebut sejak Senin (1/9).

    Dari laporan tersebut, menurut dia, telah ditemukan lima orang korban terkubur dalam satu lubang di Kelurahan Paoman yang seluruhnya merupakan satu keluarga.

    Ia mengatakan, hingga sekarang, penyidik masih bekerja untuk mendalami kasus tersebut serta mengungkap fakta sebenarnya pada perkara ini.

    Pihaknya menyampaikan, identitas para korban adalah Sachroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni Ratu Khairunnisa (7) dan Bela (10 bulan).

    “Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” katanya.

    Halaman 2 dari 2

    (wnv/rfs)

  • Misteri Satu Keluarga Dibunuh lalu Dikubur di Indramayu, Polisi Gandeng Puslabfor Polri
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        3 September 2025

    Misteri Satu Keluarga Dibunuh lalu Dikubur di Indramayu, Polisi Gandeng Puslabfor Polri Bandung 3 September 2025

    Misteri Satu Keluarga Dibunuh lalu Dikubur di Indramayu, Polisi Gandeng Puslabfor Polri
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Lima mayat yang merupakan satu keluarga ditemukan tewas terkubur dalam satu liang di rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, mengatakan Polres Indramayu dibantu Polda Jabar dan Puslabfor Mabes Polri dalam upaya pengungkapan kasus tersebut.
    “Perlu kami sampaikan juga dari Polres Indramayu dalam hal ini Satreskrim dibantu dari Polda Jabar dan Puslabfor Mabes Polri telah turun langsung ke lapangan untuk mengungkap kasus ini secepat-cepatnya,” ujar Tarno, Rabu (3/9/2025).
    Ia menambahkan, tim terus bergerak untuk mencari informasi dan petunjuk yang dibutuhkan. Informasi sekecil apapun dari masyarakat akan ditindaklanjuti oleh polisi.
    “Informasi dan petunjuk sekecil apapun akan kami terima, akan kami dalami, dan kami tindak lanjuti,” ujarnya.
    Sejauh ini, polisi sudah memeriksa sekitar lima orang saksi. Namun jumlahnya bisa bertambah sesuai kebutuhan penyidikan.
    “Keterangan saksi ini pun masih terus didalami oleh teman-teman di lapangan, sedangkan untuk penetapan tersangka sampai saat ini belum,” kata Tarno.
    Di sisi lain, jenazah kelima korban sudah selesai diotopsi dan dimakamkan hari ini. Namun hasil otopsi belum diterima pihak kepolisian.
    “Kami juga mohon doanya agar kasus ini cepat terungkap,” ujarnya.
    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, kasus ini masih dalam tahap penyidikan terhadap saksi-saksi. Hingga kini, polisi belum menetapkan tersangka.
    “Saat ini tim mabes yaitu Puslabfor dan Inafis membantu olah Tindakan Pertama Tempat Kejadian Perkara (TPTKP) di Indramayu,” kata Hendra melalui pesan singkat.
    Saat ditanya apakah ada indikasi pembunuhan, Hendra mengatakan pihaknya masih melakukan pendalaman.
    “Kami dalami dulu ya (dugaan pembunuhan),” ujarnya.
    Penemuan lima mayat dalam satu liang ini terjadi di rumah dua lantai di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Indramayu, Senin (1/9/2025).
    Identitas korban yakni H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, serta dua anak Budi dan Euis yang berusia enam tahun dan delapan bulan.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Identitas 5 Jenazah yang Terkubur dalam Satu Liang Lahat di Indramayu, Diduga Korban Pembunuhan

    Identitas 5 Jenazah yang Terkubur dalam Satu Liang Lahat di Indramayu, Diduga Korban Pembunuhan

    Pihaknya menyampaikan identitas para korban adalah Sachroni (76), anak kandungnya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta dua cucu korban yakni Ratu Khairunnisa (7) serta Bela (10 bulan).

    “Saat ini, kami terus mengembangkan penyidikan (terkait kasus temuan lima jenazah),” katanya.

    Sebelumnya, Polres Indramayu mengamankan sejumlah barang bukti berupa satu cangkul, satu ember serta sprei dengan bercak darah.

    Hasil pemeriksaan awal menyebutkan para korban sudah meninggal lebih dari dua hari. Kemudian satu unit mobil pikap milik korban tidak ditemukan, begitu pula dengan telepon genggam.

     

  • Identitas 5 Jenazah yang Terkubur dalam Satu Liang Lahat di Indramayu, Diduga Korban Pembunuhan

    Bau Menyengat dari Belakang Rumah di Indramayu, Lima Jenazah Terkubur Dalam Satu Liang Lahat

    Liputan6.com, Jakarta Lima jenazah sekeluarga ditemukan terkubur dalam satu liang lahat di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9) malam. Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, kasus ini terungkap setelah warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat dari rumah korban yang sudah beberapa hari tertutup.

    “Setelah diperiksa, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Saat digali, petugas mendapati lima jenazah yang terkubur (dalam satu liang) terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” kata Tarno. Dikutip dari Antara.

    Polisi sudah meminta keterangan dari lima saksi, sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu guna proses identifikasi dan autopsi.

    “Diperkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Hasil pasti penyebab kematian menunggu hasil autopsi,” ujarnya.

    Ia menjelaskan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti sudah diamankan berupa cangkul, ember kecil, seprai serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.

    “Untuk dugaan hilangnya barang-barang milik korban, masih dilakukan pendalaman oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu,” katanya.

    Seorang warga bernama Ami (35) mengaku kaget, saat mengetahui tetangganya ditemukan tewas dalam kondisi terkubur.

    Dia menuturkan sebelum kejadian, sempat terlihat dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban, Sabtu (30/08/2025) dini hari. Hal itu menimbulkan dugaan peristiwa ini telah terjadi tiga hingga empat hari sebelum jenazah ditemukan.

    Menurutnya, jasad para korban ditemukan dalam satu liang di dekat pohon nangka yang berada di bagian dalam rumah.

    “Katanya perampokan. Korbannya ada lima orang, terdiri dari bapak, ibu, bapak mertua, anak kecil, dan bayi umur delapan bulan,” kata Ami.

    Pihak keluarga meminta polisi mengusut tuntas kasus ini. Nikko Hadimulya, kerabat korban, mengatakan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya penanganan perkara ini kepada kepolisian dan percaya penyidik mampu mengungkap kasus tersebut.

    “Saya ponakan korban. Semoga kasus ini bisa segera terungkap dan pelaku bisa ditangkap serta dihukum seberat-beratnya,” ucap Nikko.

    Pihak keluarga menduga kasus ini merupakan peristiwa pembunuhan, karena kelima korban ditemukan terkubur dalam satu lubang.

  • Misteri Kematian Satu Keluarga di Indramayu, Korban Diketahui Sempat Beli Ayam Bakar untuk Tamu

    Misteri Kematian Satu Keluarga di Indramayu, Korban Diketahui Sempat Beli Ayam Bakar untuk Tamu

    GELORA.CO – Jajaran Polres Indramayu masih menyelidiki kasus kematian satu keluarga yang terdiri dari lima orang di Kabupaten Indramayu. Para korban ditemukan terkubur di dalam satu lubang di rumah mereka di Jalan Siliwangi Nomor 52, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, pada Senin (1/9/2025) petang.

    Kelima korban adalah Sahroni (75), Budi (45) yang merupakan anak dari Sahroni, Euis (40) istri Budi, serta dua anak dari pasangan Budi – Euis, yang diperkirakan berumur sekitar tujuh tahun dan bayi delapan bulan. 

    Salah seorang keluarga korban, Ema, menjelaskan, korban diketahui masih hidup pada Jumat (29/8/2025) siang. Bahkan, pada sore harinya, salah seorang korban diketahui membeli ayam bakar lima porsi.

    “Katanya ada tamu dari Tangerang, gak tau nginep atau gak. Dia (korban) beli ayam bakar di depan, lima (porsi). Sama itunya ditanyain buat apa beli banyak-banyak? Katanya ada teman, ada saudara datang,” tutur Ema, Selasa (2/9/2025).

    Ketika ditanyakan adanya indikasi pembunuhan terhadap para korban, Ema mengatakan, saat di kantor polisi usai penemuan jenazah korban, ia mendengar bahwa korban Budi ditemukan dalam kondisi terikat kaki dan tangannya.

    Diduga korban Budi dihabisi di salah satu kamar karena ditemukan ada bercak darah di kamar tersebut. Selain di kamar, bercak darah juga dikabarkan ditemukan di dalam kamar mandi.

    Ema mengaku sangat sedih karena satu keluarga itu meninggal semuanya dalam kondiis yang tak wajar. Termasuk dua Budi – Euis, yang disebutnya masih berumur tujuh tahun dan delapan bulan.

    “Sadis banget itu tuh, sekeluarga lima dibunuh semua. Saya tuh nggak rela yang kecil-kecil (juga turut menjadi korban), (umurnya) masih delapan bulan dan tujuh tahun,” tukas Ema. 

    Ema mengaku tidak mengetahui apakah korban memiliki masalah dengan orang lain atau tidak. Pasalnya, korban terutama Budi, memiliki sifat tertutup.

    Ketika ditanyakan apakah ada barang berharga milik korban yang hilang, Ema menyatakan, sepengetahuannya tidak ada. Bahkan, tidak ada barang yang rusak. Namun, ia mengaku tidak sempat melihat kondisi kamar tidur milik korban Budi.

    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menjelaskan, pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. Kelima korban telah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu untuk proses identifikasi dan otopsi. 

    Tarno mengungkapkan, pihak kepolisian telah meminta keterangan dari lima orang saksi. Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya satu buah cangkul, satu buah ember kecil, serta satu sprei warna biru dan terpal yang terdapat bercak darah.

    “(Terkait adanya barang milik korban yang hilang?) Masih didalami Satreskrim Polres Indramayu,” jelasnya.

  • 9
                    
                        Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
                        Bandung

    9 Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu Bandung

    Penampakan Rumah 2 Lantai Tempat Penemuan Mayat Satu Keluarga Tewas Terkubur di Indramayu
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Suami istri, ayah mertua, serta kedua anak mereka tewas dan ditemukan terkubur di bagian belakang rumah mereka di Kelurahan Paoman, Kecamatan/Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Senin (1/9/2025).
    Mereka adalah H Sahroni (75), Budi (45), Euis (40), R (6), dan B (3).
    Pantauan Kompas.com, Selasa (2/9/2025), rumah itu kini diberi garis polisi.
    Kondisi rumah dua lantai tersebut juga tampak tidak terawat dan berdebu.
    Lantai satu rumah itu memiliki warna cat pink, sedangkan lantai duanya bercat cream.
    Di depan rumah tersebut juga dipenuhi semak belukar yang tidak beraturan hingga membuat rumah nomor 52 itu terlihat seperti rumah kosong.
    Di samping rumah juga terdapat bangunan yang diduga gudang dengan plester semen.
    Di lokasi itu diduga menjadi saksi bisu tempat penguburan kelima jenazah.
    Lima jenazah ini dikubur dalam lubang yang sama hingga membentuk gundukan tanah.
    Sejak Senin (1/9/2025) malam hingga Selasa (2/9/2025), lokasi rumah korban ini tampak terus didatangi oleh warga yang penasaran.
    “Soalnya viral beritanya, pengen tahu saja di mana lokasinya, penasaran,” ujar Tardiarto (25), warga Desa Pilangsari, Kecamatan Jatibarang, Indramayu.
    Salah seorang tetangga, Sukarta (50), menuturkan bahwa di rumah itu kelima korban tinggal selama ini.
    Terdiri dari H Sahroni, Budi yang merupakan anak Sahroni, kemudian istrinya Euis, serta kedua anak mereka, R dan B.
    Adapun istri Sahroni sudah lama meninggal dunia.
    Selain Budi, Sahroni juga punya anak lain, tetapi juga sudah meninggal dunia karena kecelakaan tertabrak motor di depan rumah tersebut.
    Disampaikan Sukarta, korban merupakan warga asli Kelurahan Paoman.
    Meski demikian, keluarga ini memang jarang bergaul dengan warga setempat.
    Sukarta, yang membuka lapak persis di depan rumah korban, juga sudah lama tidak bertemu dengan anggota keluarga tersebut.
    Padahal, biasanya H Sahroni selalu menyapa dirinya setiap kali ia hendak pergi ke masjid.
    “Kalau zuhur atau ashar kan saya masih di bengkel, Pak Haji-nya itu sering ketemu, suka nyapa. Anak mantunya juga sudah lama tidak terlihat,” ujarnya.
    Sukarta mengaku mulai curiga saat mencium adanya bau busuk pada Minggu (31/8/2025).
    Namun, kala itu, ia berusaha berpikir positif bahwa bau itu merupakan bangkai tikus.
    Namun, pada Senin (1/9/2025), bau busuk tersebut makin menyengat dan tercium sampai ke lapak bengkel motor miliknya yang ada di seberang rumah korban.
    Tetangga lainnya, Okta (38), menambahkan bahwa masih di hari Senin sore, juga terlihat ada sejumlah orang yang datang ke rumah tersebut.
    Rupanya mereka adalah keluarga dari korban.
    Dari keterangan keluarga, mereka khawatir karena tidak ada satu pun dari keluarga tersebut yang bisa dihubungi.
    Tanpa ada kabar, keluarga ini diketahui sudah tidak terlihat sejak Kamis (28/8/2025) lalu.
    Bahkan, anak korban sejak hari itu juga dilaporkan tidak lagi masuk sekolah.
    “Makanya pas hari Senin (1/9/2025) kemarin, keluarganya datang, tetapi kondisi rumah saat itu sepi juga terkunci,” ujar dia.
    Bau menyengat dari dalam rumah menambah kekhawatiran keluarga. Mereka pun memutuskan untuk mendobrak pintu rumah.
    Okta sendiri tidak melihat langsung ke dalam rumah, tetapi dari informasi yang ia terima, di dalam rumah tidak ada siapa pun.
    Kondisi dalam rumah juga berantakan dan terdapat bercak darah. Keluarga yang makin khawatir kemudian mengecek bagian belakang rumah dan menemukan gundukan tanah.
    Saat diperiksa, di dalam gundukan tanah itu ada kaki manusia. Saat digali lagi, ditemukan ada jenazah H Sahroni.
    “Awalnya bapaknya saja (Sahroni), warga curiga pelakunya itu anak mantunya karena hilang tidak ada di rumah,” ujarnya.
    Hanya saja, kata Okta, setelah gundukan itu digali lagi, ditemukan jenazah lain. Totalnya ada lima orang.
    “Kemungkinan pembunuhan, kalau motifnya apa, tidak tahu,” ujarnya.
    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno, menuturkan bahwa pihak kepolisian masih mendalami soal penemuan lima mayat yang masih merupakan satu keluarga tersebut.
    Polisi menyebut telah memeriksa lima orang saksi terkait temuan tersebut, meski belum bisa memastikan penyebab kematian korban.
    Lima saksi ini terdiri dari tetangga di sekitar lokasi kejadian dan perwakilan pihak keluarga.
    “Kelima jenazah ini juga sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Losarang untuk dilakukan otopsi,” ujarnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pertamina Bawa Budaya Tari Topeng Indramayu, Viral di Osaka Expo 2025

    Pertamina Bawa Budaya Tari Topeng Indramayu, Viral di Osaka Expo 2025

    Jakarta

    Tari Topeng Juntinyuat dari Indramayu tampil mengesankan di Cultural Performance stage Osaka World Expo. Ratusan pengunjung World Osaka terhibur dan antusias mengikuti gerakan-gerakan penari tari topeng.

    Mereka terpesona dengan liak-liuk gerakannya, kecantikan penarinya, hingga desain kostum dan warna para penari ditambah dengan gamelan yang unik, menarik hingga mengeluarkan suara yang indah.

    “Saya sangat terhibur menyaksikan performance tari topeng dari Indonesia. Mereka begitu gemulai, cantik, dan sangat berbeda ketika menggunakan topengnya. Indonesia memang banyak budaya yang menarik dan indah” tutur pengunjung dari Osaka, Keiko, dalam keterangan tertulis, Senin (1/9/2025).

    Keiko sendiri ternyata rela menunggu 30 menit untuk menonton cultural performance Pavilion Indonesia.

    Tari Topeng Juntinyuat Indramayu merupakah warisan budaya Indonesia yang telah diakui UNESCO. Pertamina Gas mengembangkan program jaga budaya bekerjasama dengan sanggar seni cipta budi dan masyarakat Desa Juntinyuat serta berkomitmen penuh terhadap pelestarian budaya Dermayon.

    “Fokus utamanya adalah menjaga warisan Tari Topeng dan kuliner khas Indramaya. Program Jaga Budaya ini kemudian dikembangkan menjadi program kewirausahaan sosial yang memberdayakan kelompok rentan melalui nilai-nilai budaya” ungkap Manager Communication dan Relations CSR Pertamina Gas (Pertagas) Imam Rismanto.

    Melalui program ini, Pertamina Gas mengintegrasikan kearifan lokal Indramayu sebagai media edukasi iklim.

    “Kami bersama masyarakat Juntinyuat telah mengedukasi dan telah menanam mangrove sepanjang 240 meter, disertai pemasangan geotube babat remat sebagai penahan abras. Upaya ini penting mengingat gelombang laut di pesisir Desa Juntinyuat tergolong semakin lama semakin tinggi” tambahnya.

    Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menambahkan pihaknya berkomitmen dalam keberlanjutan budaya dan lingkungan seluruh wilayah operasional ring 1.

    “Melalui program Jaga Budaya, kami berharap dapat terus menghidupkan kearifan lokal, menjaga adat istiadat, serta memberikan dampak ekonomi yang sirkular bagi masyarakat” pungkasnya.

    (hnu/ega)

  • Teknik Complongan, Warisan Batik Indramayu yang Unik dan Bernilai Tinggi

    Teknik Complongan, Warisan Batik Indramayu yang Unik dan Bernilai Tinggi

    Foto Bisnis

    Tripa Ramadhan – detikFinance

    Sabtu, 30 Agu 2025 14:30 WIB

    Indramayu – Pengrajin Indramayu menjaga tradisi batik Complongan, teknik melubangi kain sebelum pewarnaan. Setiap lembar batik bernilai seni sekaligus identitas budaya.

  • Polisi Amankan 256 Pelajar Hendak Ikut Demo, Satu Orang Bawa Busur Panah – Page 3

    Polisi Amankan 256 Pelajar Hendak Ikut Demo, Satu Orang Bawa Busur Panah – Page 3

    Hasil interogasi awal menunjukkan, para pelajar ini datang karena ajakan di media sosial. Polisi sudah berhasil mengidentifikasi tiga kanal medsos yang memicu para pelajar ini ingin ikut demo.

    “Tentunya ini dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab, yang ingin memanfaatkan situasi, yang ingin memanfaatkan anak-anak ini, pelajar ini, untuk ikut lakukan kegiatan,” katanya.

    Sejak pagi, kepolisian melakukan berbagai upaya humanis, termasuk imbauan, pencegahan, dan edukasi langsung di lapangan. Dia mengatakan, tindakan dilakukan agar pelajar tetap aman, mengingat sebagian berasal dari Indramayu, Cirebon, Purwakarta, Bekasi, Depok, hingga Serang.

    “Tadinya kalau tidak tercegah itu bisa berangkat ke sini, ikut demo pakaiannya mereka bagaimana, makannya mereka bagaimana, karena berangkatnya dari rumah tentunya pamitnya sekolah dan asal daerahnya cukup jauh, ada yang dari Indramayu, ada yang dari Cirebon, ada yang dari Purwakarta, dari Kabupaten Bekasi, dari Depok dari Serang bayangin ya, ini memprihatinkan ya, ini butuh kepedulian kita bersama upaya-upaya humanis yang sudah dilakukan oleh Poda Metro Jaya,” ujar dia.

  • Pemprov DKI imbau siswa Jakarta tak ikut aksi demo di DPR

    Pemprov DKI imbau siswa Jakarta tak ikut aksi demo di DPR

    Jakarta (ANTARA) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengimbau agar seluruh siswa Jakarta tidak ikut serta dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh kelompok buruh di depan Gedung DPR, Jakarta, Kamis.

    Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung Wibowo mengaku telah meminta Kepala Dinas Pendidikan Jakarta Nahdiana agar mengirimkan surat imbauan kepada seluruh kepala sekolah.

    “Secara khusus, saya sudah meminta kepada Bu Nadiana untuk berkomunikasi dengan seluruh sekolah yang ada di Jakarta, dengan kepala-kepala sekolah. Tentunya diminta untuk sekolah memberikan pengawasan yang ketat, untuk tidak ikut demo-demo yang terjadi beberapa hari ini,” kata Pramono saat dijumpai di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Kamis.

    Menurut dia, terdapat beberapa sekolah yang melonggarkan pengawasan sehingga tidak mengira bahwa murid-murid mereka terlibat dalam aksi unjuk rasa.

    Meskipun Pemprov DKI memberikan ruang ekspresi bagi seluruh kalangan di Jakarta, namun dia berharap siswa-siswi Jakarta tidak terlibat dalam aksi tersebut.

    “Dan tadi waktu acara ini belum mulai, beliau (Nahdiana) juga sudah melaporkan kepada saya mengenai perkembangan yang ada, dan mudah-mudahan nanti kita lihat sampai dengan sore, malam hari ini mudah-mudahan tidak terjadi seperti yang kemarin,” harap Pramono.

    Sebelumnya pada Senin (25/8), kepolisian menangkap 351 orang buntut aksi massa di depan gedung DPR/MPR.

    Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary menyebutkan 351 orang itu terdiri dari 155 dewasa dan 196 anak, atau berusia di bawah 18 tahun.

    Sementara hari ini, diketahui polisi mencegat sebanyak 120 pelajar yang hendak mengikuti aksi demonstrasi buruh di depan Gedung DPR. Mereka diduga terprovokasi oleh ajakan yang tersebar melalui media sosial.

    Sebanyak 120 pelajar tersebut diamankan di sejumlah titik oleh polres di wilayah Jakarta, Bekasi, Tangerang, Depok, dan sekitarnya.

    Ade menajabarkan Polres Kabupaten Bekasi mengamankan 48 pelajar asal Bekasi, Indramayu, dan Cirebon.

    Lalu, Polres Metro Kota Bekasi mencegah 29 pelajar yang berasal dari Cirebon dan Purwakarta, sementara Polres Metro Tangerang Kota mengamankan 11 pelajar dari Serang, Banten.

    Kemudian, Polres Metro Jakarta Pusat juga mencegah 25 pelajar asal Indramayu dan Cianjur di tengah perjalanan mereka menuju Gedung DPR.

    Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.