kab/kota: Indramayu

  • Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

    Polisi Tangkap Pelaku Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu

    Diberitakan sebelumnya, kasus penemuan lima jenazah ini membuat warga sekitar resah dan menduga peristiwa itu terkait dengan tindak pidana perampokan. 

    Identitas korban adalah H Sahroni (75), Budi (45), anak Sahroni, Euis (40), istri Budi, dan kedua anak Budi dan Euis yang diperkirakan berusia 6 tahun serta bayi 8 bulan.

     

    Seorang warga bernama Ami (35) mengaku kaget, saat mengetahui tetangganya ditemukan tewas dalam kondisi terkubur.

    Dia menceritakan, sebelum kejadian sempat terlihat dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari. Hal itu menimbulkan dugaan peristiwa ini telah terjadi tiga hingga empat hari sebelum jenazah ditemukan.

    Menurutnya, jasad para korban ditemukan dalam satu liang di dekat pohon nangka yang berada di bagian dalam rumah.

    “Katanya perampokan. Korbannya ada lima orang, terdiri dari bapak, ibu, bapak mertua, anak kecil, dan bayi umur delapan bulan,” kata Ami.

    Hasil pemeriksaan awal Polisi di lokasi kejadian pada pekan lalu, para korban sudah meninggal lebih dari dua hari. Kemudian satu unit mobil pikap milik korban tidak ditemukan, begitu pula dengan telepon genggam.

    Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan menuturkan lima jenazah sekeluarga yang ditemukan terkubur dalam satu liang itu diduga kuat merupakan korban pembunuhan.

    “Dugaan kuat, para korban adalah hasil tindak pidana pembunuhan,” kata Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol. Hendra Rochmawan dalam keterangan yang diterima di Indramayu.

  • Heboh Penemuan Mayat Pria di Kalimalang Jaktim, Polisi: Belum Ditemukan Tanda Kekerasan – Page 3

    Heboh Penemuan Mayat Pria di Kalimalang Jaktim, Polisi: Belum Ditemukan Tanda Kekerasan – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Pihak kepolisian mengidentifikasi mayat pria yang ditemukan mengambang di aliran Kalimalang, Jakarta Timur (Jaktim), pada Sabtu (6/9) sore.

    “Mayat di Kalimalang tersebut berjenis kelamin pria, inisial AR, kelahiran 1994 (usia 31 tahun),” kata Kapolsek Jatinegara Kompol Samsono di Jakarta, Senin (8/9/2025)

    Dia memastikan jasad tersebut bukan korban tindak kekerasan, melainkan hanyut terbawa arus.

    “Tidak ditemukan ada tanda-tanda kekerasan pada mayat pria tersebut, karena hanyut,” tegas Samsono.

    Jasad AR (31) diserahkan kepada pihak keluarga yang berdomisili di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, Jakarta Timur.

    “Sudah dikembalikan ke keluarganya, karena ada keluarganya asal Pondok Bambu, Duren Sawit,” ucap Samsono.

    Warga Indramayu, Jawa Barat, digemparkan dengan temuan lima jenazah satu keluarga yang terkubur di halaman belakang rumah, Selasa (2/9) dinihari. Korban terdiri dari pasangan suami istri, seorang anak perempuan, bayi berusia delapan bulan, serta oran…

  • Kecelakaan di Tol Cipali KM 134, Mobil Avanza Ringsek Seruduk Bus yang Berhenti di Bahu Jalan
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 September 2025

    Kecelakaan di Tol Cipali KM 134, Mobil Avanza Ringsek Seruduk Bus yang Berhenti di Bahu Jalan Bandung 7 September 2025

    Kecelakaan di Tol Cipali KM 134, Mobil Avanza Ringsek Seruduk Bus yang Berhenti di Bahu Jalan
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Kecelakaan lalu lintas terjadi di Tol Cipali pada KM 134+600 arah menuju Jakarta, di wilayah Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, Minggu (7/9/2025).
    Sebuah video yang beredar menunjukkan kondisi mobil Toyota Avanza berwarna hitam mengalami kerusakan parah pada bagian depan dan belakang.
    Kaca mobil tersebut juga pecah, mencerminkan kerasnya benturan yang terjadi.
    Mobil tersebut terperosok ke dalam parit di sisi jalan tol.
    Di sekitar lokasi, petugas derek dari pengelola jalan tol terlihat sedang melakukan evakuasi.
    Corporate Communications & Sustainability Management Dept Head Astra Tol Cipali, Ardam Rafif Trisilo, menyatakan bahwa insiden kecelakaan tersebut terjadi pada pukul 15.29 WIB.
    “Kendaraan yang terlibat kecelakaan adalah mobil pribadi dan bus,” ujar Ardam saat dikonfirmasi.
    Ardam mengungkapkan bahwa kecelakaan ini diduga disebabkan oleh pengemudi mobil Toyota Avanza yang kurang mengantisipasi kendaraan di depannya yang mengurangi kecepatan.
    Kendaraan tersebut kemudian berpindah lajur untuk menghindar dan menabrak bagian belakang bus yang sedang berhenti di bahu jalan.
    “Petugas patroli, derek, ambulans Astra Tol Cipali bekerja sama dengan PJR berkoordinasi untuk melakukan penanganan di lokasi kejadian,” tambahnya.
    Menurut Ardam, terdapat dua korban luka dalam peristiwa tersebut.
    Hingga menjelang malam, proses evakuasi masih berlangsung secara bertahap.
    Pihaknya juga mengimbau pengguna jalan untuk mengutamakan keselamatan dan memastikan kondisi fisik dalam keadaan prima sebelum berkendara.
    “Apabila mulai lelah, pengguna jalan dapat memanfaatkan 7 rest area yang tersebar di ruas Tol Cipali,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        7 September 2025

    Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka Regional 7 September 2025

    Kecelakaan Beruntun di Jalur Pantura Indramayu, 2 Tewas dan 19 Luka-Luka
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com –
    Kecelakaan beruntun yang melibatkan empat kendaraan terjadi di Jalur Pantura, Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, pada Minggu (7/9/2025).
    Dua orang dilaporkan meninggal dunia, empat orang mengalami luka berat, dan lima belas orang lainnya mengalami luka ringan dalam insiden tersebut.
    Kapolsek Sukra, Ipda Nanang Dasuki, menjelaskan bahwa kecelakaan terjadi sekitar pukul 08.50 WIB. “Korban meninggal dunia adalah pejalan kaki dan penumpang kendaraan Mitsubishi Kuda,” ujar dia saat dikonfirmasi.
    Kecelakaan beruntun ini diketahui melibatkan Truk Tronton Nopol B 9730 TYY yang dikemudikan oleh Ata (40), warga Kabupaten Sumedang, dan Mitsubishi Kuda Nopol T 1727 GH yang dikemudikan oleh Wafi Hindun (34), warga Cikampek, Kabupaten Karawang.
    Dua kendaraan lain yang terlibat adalah mobil Toyota Rush Nopol T 1509 UJ yang dikemudikan oleh Asep Saepudin (40), warga Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, serta sepeda motor Honda Beat Nopol E 3067 QAA yang dikemudikan oleh Tamisya (25), warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu.
    Menurut Nanang, kecelakaan bermula saat truk tronton melaju dari arah Jakarta menuju Cirebon dan menabrak mobil Mitsubishi Kuda yang hendak berputar arah di u-turn.
    Mobil Mitsubishi Kuda itu kemudian terdorong dan menabrak pejalan kaki serta sepeda motor Honda Beat yang hendak menyeberang di Jalur Pantura.
    “Selanjutnya, mobil Mitsubishi Kuda pindah jalur ke arah berlawanan,” ujar dia.
    Masih disampaikan oleh Nanang, tabrakan lainnya kembali terjadi ketika mobil Toyota Rush Nopol T 1509 UJ yang datang dari arah Cirebon menuju Jakarta tidak sempat menghindar saat Mitsubishi Kuda berpindah jalur.
    Akibat kecelakaan itu, pejalan kaki Cicih (50), warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu, dan penumpang mobil Mitsubishi Kuda, Ara Sutara (67), warga Cikampek, Kabupaten Karawang, meninggal dunia karena mengalami luka parah di bagian kepala.
    Selain itu, empat orang mengalami luka berat dan lima belas orang lainnya mengalami luka ringan. “Semua korban dievakuasi ke RSUD MA Sentot Patrol,” ujar dia.
    Mobil Toyota Rush
    1. Asep Saepudin, 39 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    2. Kasim, 65 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    3. Tarmi, 60 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    4. Siti Aminah, 55 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    5. Tia Amalia, 23 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LB)
    6. Mia Linasari, 38 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LB)
    7. Rasya Noval, 13 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    8. Ragil, 13 tahun, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    9. Khanza, bayi 4 bulan, warga Ciasem Baru, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang (LR)
    Mobil Mitsubishi Kuda
    1. Wafi Hindun, 34 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    2. Ara Sutara, 67 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (MD)
    3. Wulan Agustian, 34 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    4. Eva Sari, 36 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    5. Ana Mariana, 54 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LB)
    6. Sukma Prabiansyah, 25 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LB)
    7. Bilqis Khairunisya, 13 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    8. Alfarizky, 7 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    9. Adzka Dina Aura, 7 tahun, warga Cikampek, Kabupaten Karawang (LR)
    Motor Honda Beat
    1. Tamisya, 25 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (LR)
    2. Yuda, 4 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (LR)
    Pejalan kaki
    1. Cicih, 50 tahun, warga Desa Sumuradem, Kecamatan Sukra, Indramayu (MD).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Rumah Warga di Indramayu Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya Bantu Masak di Hajatan Tetangga
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        6 September 2025

    Rumah Warga di Indramayu Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya Bantu Masak di Hajatan Tetangga Bandung 6 September 2025

    Rumah Warga di Indramayu Terbakar Saat Ditinggal Pemiliknya Bantu Masak di Hajatan Tetangga
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Rumah warga di Desa Kedokan Agung, Kecamatan Kedokan Bunder, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, terbakar pada Jumat (5/9/2025) pukul 21.07 WIB.
    Kebakaran di rumah milik Usman ini membuat warga kaget.
    Kobaran api pun membumbung tinggi di langit hingga terlihat dari jalan raya.
    Warga lantas berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya sembari menunggu petugas Damkar Indramayu datang.
    Danru 2 Mako Indramayu, Retno Hendriyanto mengatakan, penyebab kebakaran ini diduga karena korsleting listrik.
    “Sumber api dari kamar. Jadi memang untuk penyebab ini ada dua versi, ada yang bilang terjadi saat pemilik rumah mengecas raket nyamuk, ada juga yang bilang sedang mengecas obat nyamuk elektrik,” ujar dia.
    Retno menyampaikan, saat mengecas itu, kondisi rumah ditinggal oleh pemiliknya membantu masak untuk hajatan di rumah tetangga.
    Kebakaran pun baru diketahui oleh tetangga korban, saat itu api sudah terlanjur membesar sehingga perabotan yang ada di dalamnya tidak sempat diselamatkan.
    “Titik apinya di kamar yang dipakai untuk ngecas itu,” ujar dia.
    Retno menambahkan, nyaris seluruh barang di rumah itu hangus terbakar.
    Bagian yang selamat hanya peralatan di bagian dapur saja seperti piring, gelas, kompor dan lain sebagainya.
    Mesin cuci pun yang ada di dapur sebenarnya juga nyaris ikut terbakar tapi berhasil diselamatkan.
    Sedangkan perabotan lain, seperti lemari, kasur, barang elektronik semua sudah berubah menjadi arang.
    Meski tidak sampai menimbulkan korban jiwa, tapi imbas kebakaran ini kerugian yang dialami korban ditaksir mencapai kurang lebih Rp 300 juta.
    “Yang bersisa hanya barang di dapur saja, itu pun sebagian, seperti piring, kompor. Bagian dapur ini paling belakang jauh juga dari titik api, tapi ada juga mesin cuci di dapur ikut terbakar sekitar 30 persen. sisanya semua barang habis,” ujar dia.
    Dalam upaya pemadaman tersebut, Damkar mengerahkan dua unit armada kebakaran ke lokasi kejadian, petugas juga turut dibantu anggota TNI-Polri dan warga setempat.
    Api pun berhasil dipadamkan pada pukul 22.35 WIB dan tidak sampai merambat ke rumah warga yang lain.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Babak Baru Kasus Penemuan 5 Jasad Terkubur di Satu Lubang di Indramayu, Siapa Pelakunya?

    Babak Baru Kasus Penemuan 5 Jasad Terkubur di Satu Lubang di Indramayu, Siapa Pelakunya?

     

    Terkait penemuan lima jasad dalam satu liang lahat di rumah itu, Emma (55), seorang warga yang tinggal dekat rumah korban memberikan kesaksian. Dirinya mengaku mencium bau busuk yang menyengat dari arah samping rumah korban. Emma, orang yang pertama kali mencium bau busuk itu juga mengaku heran dengan rumah korban yang tampak sepi dan terkunci.

    “Awalnya kami curiga karena keluarga Sachroni (salah satu korban) tidak bisa dihubungi sejak beberapa hari. Rumah juga sepi tanpa aktivitas,” kata Ema di Indramayu, Rabu (4/9/2025).

    Dia bersama seorang tetangga kemudian berinisiatif mendobrak pintu rumah sekitar pukul 17.30 WIB. Namun, langkahnya terhenti ketika menuju halaman belakang karena bau menyengat tercium semakin kuat dari gundukan tanah di bawah pohon nangka.

    “Pas dilihat lebih dekat, terlihat kaki manusia muncul dari tanah. Itu jasad Haji Sachroni. Saya langsung minta tolong,” ujarnya.

    Ema mengaku sangat terpukul dan tidak bisa melupakan peristiwa tersebut, karena melihat kerabat dekatnya ditemukan terkubur bersamaan dengan empat korban lainnya.

    Ia menuturkan warga segera melaporkan temuan itu ke pihak kepolisian. Kemudian petugas datang ke lokasi dan melakukan penggalian di sekitar rumah tersebut pada 19.30 WIB.

    Dari hasil penggalian, kata dia, ditemukan lima jenazah sekaligus yakni Sachroni (76), anaknya Budi Awaludin (40), menantunya Euis Juwita Sari (37), serta satu anak berusia tujuh tahun dan balita.

    “Yang mengangkat jenazah lain adalah polisi. Saya hanya lihat pertama kali jasad Haji Sachroni,” kata Ema.

    Sementara itu, tetangga korban, Sohib (42), mengatakan komunikasi keluarga Sachroni dengan warga sekitar terputus sejak Kamis (28/8) pekan lalu.

    Ia mengatakan beberapa warga sempat menghubungi melalui pesan singkat maupun aplikasi pesan instan, tetapi tidak mendapat balasan.

    Ia juga mengungkapkan ada dua mobil pikap berhenti di depan rumah korban pada Sabtu (30/8) dini hari. Namun, warga saat itu tidak mencurigai hal apa pun.

    “Baru setelah jenazah ditemukan, warga sadar ada kaitannya dengan kejadian itu,” katanya.

    Warga sekitar berharap pihak kepolisian segera mengungkap kasus ini, untuk mengetahui motif dan terduga pelaku yang tega menghabisi nyawa korban yang salah satunya adalah bayi berusia 10 bulan.

     

  • 11 Saksi Diperiksa, Polisi Ungkap Alasan Belum Ada Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        4 September 2025

    11 Saksi Diperiksa, Polisi Ungkap Alasan Belum Ada Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu Bandung 4 September 2025

    11 Saksi Diperiksa, Polisi Ungkap Alasan Belum Ada Tersangka Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu
    Tim Redaksi

    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Polres Indramayu terus mengusut kasus tewasnya satu keluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat. Hingga saat ini, total sudah ada 11 saksi yang diperiksa.
    Kasi Humas Polres Indramayu, AKP Tarno menyebut, para saksi terdiri dari warga yang mengetahui kejadian hingga pihak keluarga.
    “Saksi yang kami periksa awalnya 5 orang kemudian berkembang menjadi 11 orang sampai dengan saat ini,” ujar dia di Mapolres Indramayu, Kamis (4/9/2025).
    Tarno menambahkan, jumlah saksi itu kemungkinan masih akan bertambah seiring kebutuhan penyidik. Ia menegaskan, informasi sekecil apapun sangat dibutuhkan polisi.
    “Informasi dan petunjuk sekecil apapun akan kami terima, akan kami dalami, dan kami tindak lanjuti,” kata dia.
    Meski sudah memeriksa 11 saksi, polisi belum menentukan terduga tersangka.
    “Kami belum bisa memastikan siapa pelaku maupun motif di balik kasus ini,” ujar dia.
    Di tengah penyidikan, beredar kabar di masyarakat bahwa polisi telah menangkap pelaku pembunuhan sadis tersebut.
    “Katanya tuh tiga orang diamankan, sementara dua lainnya masih pengejaran, info dari grup alumni sekolah begitu,” ujar salah seorang warga Jatibarang, Tarkim (37).
    Namun, AKP Tarno membantah kabar tersebut. Ia menegaskan, hingga kini penyidikan masih berlangsung dan polisi belum mengamankan siapapun.
    “Sampai saat ini belum ada pelaku yang diamankan,” kata dia.
    Sebelumnya, lima mayat ditemukan terkubur dalam satu liang dan dilaporkan pada Senin (1/9/2025) sore. Identitas para korban adalah H Sahroni (75), Budi (45) anak Sahroni, Euis (40) istri Budi, serta dua anak mereka yang diperkirakan berusia enam tahun dan bayi delapan bulan.
    Kelimanya telah dimakamkan di pemakaman keluarga di Blok Nyi Resik, Desa Sindang, Indramayu, Rabu (3/9/2025).
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Fakta-Fakta Penemuan Lima Jenazah Terkubur Dalam Satu Liang Lahat di Indramayu

    Fakta-Fakta Penemuan Lima Jenazah Terkubur Dalam Satu Liang Lahat di Indramayu

    Lima jenazah sekeluarga ditemukan terkubur dalam satu liang lahat di Kelurahan Paoman, Indramayu, Jawa Barat, Senin (1/9) malam. Kepala Seksi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan, kasus ini terungkap setelah warga sekitar melaporkan adanya bau menyengat dari rumah korban yang sudah beberapa hari tertutup.

    “Setelah diperiksa, di bagian belakang rumah ditemukan gundukan tanah. Saat digali, petugas mendapati lima jenazah yang terkubur (dalam satu liang) terdiri atas tiga orang dewasa dan dua anak-anak,” kata Tarno. Dikutip dari Antara.

    Polisi sudah meminta keterangan dari lima saksi, sedangkan jenazah korban dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Losarang Indramayu guna proses identifikasi dan autopsi.

    “Diperkirakan korban sudah meninggal beberapa hari sebelum ditemukan. Hasil pasti penyebab kematian menunggu hasil autopsi,” ujarnya.

    Ia menjelaskan dari olah tempat kejadian perkara (TKP), sejumlah barang bukti sudah diamankan berupa cangkul, ember kecil, seprai serta terpal berwarna biru yang terdapat bercak darah.

    “Untuk dugaan hilangnya barang-barang milik korban, masih dilakukan pendalaman oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Indramayu,” katanya.

  • Sosok Anak Angkat Sahroni Dicurigai, Pelaku Pembunuhan di Indramayu Tinggalkan Jejak di Seprai

    Sosok Anak Angkat Sahroni Dicurigai, Pelaku Pembunuhan di Indramayu Tinggalkan Jejak di Seprai

    GELORA.CO – Sosok saudara yang masih keluarga dengan Haji Sahroni dicurigai dalam kasus pembunuhan satu keluarga di Indramayu, Jawa Barat.

    Berdasarkan kesaksian kerabat dan tetangga yang tinggal di dekat rumah Sahroni, ada sosok mencurigakan sebelum warga menemukan 7 orang keluarga Sahroni meninggal dengan kondisi terkubur di rumahnya di Jalan Siliwangi, Kelurahan Paoman, Kecamatan Indramayu, Jawa Barat.

    Korban ditemukan terkubur di antara rumah walet pada Senin (1/9/2025). Mereka adalah Sahroni (75), Budi (45), lalu Euis (40), dan dua anaknya yang masih berusia 8 tahun serta bayi 8 bulan. Budi adalah anak Sahroni. Sedangkan Euis, istri Budi.

    Anak angkat Sahroni dicurigai dalam kasus pembunuhan satu keluarga tewas di Indramayu. Sebelum Sahroni dan keluarganya ditemukan tewas terkubur, korban sempat bercerita akan kedatangan tamu dari Tangerang.

    Sahroni bersama keluarga Budi memang tinggal di rumah tersebut, tak ada sosok lain.

    Kerabat Sahroni, Ema bercerita bahwa Sahroni memiliki kerabat lain di Jakarta.

    Warga sempat menghubunginya ketika hendak mendobrak pintu rumah Sahroni.

    “Dobrak pintu depan, jadinya saya izin sama uwanya yang ada di Jakarta,” katanya.

    Semasa hidupnya kata Ema, Sahroni merupakan pribadi yang tertutup.

    Ia tak pernah bercerita tentang sesuatu hal, termasuk pada kerabatnya sendiri.

    “Tertutup kalau ada apa-apa tuh, masalah pinjam-pinjam gitu gak tahu,” kata Ema.

    Menurutnya pada hari Jumat Sahroni masih terlihat keluar.

    Dia membeli makanan dengan porsi melebih jumlah anggota keluarga di rumah.

    “Jumatan masih ada, sore Sabtu gak ada katanya sih. Ada tamu dari Tangerang gak tau nginep apa gak tau. Tapi dia beli ayam bakar di depan, lima. Ditanyain sama itunya (pedagang) tuh, ‘buat apa banyak-banyak ?’. ‘Ada teman, ada saudara datang’,” kata Ema.

    Kejanggalan lain datang dari orang tua Euis, menantu Sahroni.

    “Ibunya Euis ngebel (menelepon) nangis, katanya mau ke Indramayu, Euis dibel gak diangkat-angkat. Tapi yang dari yang dari Tangerang udah sampai, tapi sekarang belum juga datang,” katanya.

    Kini muncul kecurigaan satu keluarga di Indramayu itu dibunuh oleh anak angkatnya sendiri.

    “Informasi sekecil apapun atau petujuk akan kami terima kami dalami kami tindak lanjut. Namun demikian kami harap masyarakat tetap sabar tetap tenang, mudah-mudahan hasilnya cepat terungkap supaya kasus ini bisa terang-benderang bisa dapat dipertanggungjawabkan,” kata Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno.

    Ia membocorkan soal jejak pelaku dalam kasus kematian satu keluarga di Indramayu ini.

    Menurut Tarno, ada tiga barang bukti yang mengarah pada pelaku.

    “Ada barang bukti yang kami amankan, satu buah cangkul, ember kecil, satu buah seprai warna biru dimana terdapat bercak darah, dan satu buah terpal juga warna biru terdapat bercak darah juga,” katanya.

    Namun begitu hingga kini polisi belum juga menetapkan tersangka.

    “Belum ada penetapan tersangka,” katanya.

    Penyidik baru memeriksa lima orang saksi untuk menangkap pelaku pembunuhan satu keluarga di Paoman Indramayu.

    “Kami telah meminta keterangan beberapa orang yang kemarin dari awal sudah 5 orang yang kami mintai keterangan. Bisa bertambah sesuai dengan kepentingan untuk penyelidikan,” katanya.

    Menurut AKP Tarno motif pembunuhan keluarga Sahroni akan terungkap setelah hasil otopsi keluar.

    “Untuk motif dan kemungkinan lainnya mudah-mudahan setelah selesai otopsi,” katanya.

    Sebanyak lima saksi diperiksa terkait pembunuhan sekeluarga di Kelurahan Paoman, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

    Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengungkapkan bahwa polisi telah memeriksa lima saksi terkait peristiwa yang sangat mengejutkan publik itu. 

    “Untuk sampai saat ini, tim telah memeriksa lima orang atau minta keterangan dari warga sebanyak lima orang, mungkin akan selalu bertambah sesuai dengan perkembangan penyelidikan yang dilakukan,” kata Tarno dalam program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Rabu (3/9/2025). 

    Tarno menambahkan, dalam penyelidikan kasus ini, pihak Polres Indramayu mendapat bantuan dari Ditreskrimum Polda Jawa Barat, juga Puslabfor Mabes Polri.

    Dia juga membenarkan adanya temuan mobil korban di lokasi berbeda. Terkait temuan mobil itu saat ini sedang didalami pihak kepolisian.  

    Diungkap Tarno, dugaan kasus pembunuhan sekeluarga diketahui setelah pihaknya mendapat laporan dari warga pada Senin (1/9/2025).

    Berawal dari kecurigaan tetangga korban karena salah seorang anggota keluarga yang ditemukan meninggal tidak terlihat warga beberapa hari sehingga ada laporan kepada polisi. 

    “Karena hampir setiap hari almarhum Haji Sahroni salat di Masjid Agung, karena beberapa hari tidak kelihatan, itu yang membuat pelapor agak curiga kemudian dilaporkan ke Polsek,” tuturnya. 

    Lantas terungkaplah bahwa Haji Sahroni sudah meninggal secara tidak wajar, terkubur di bawah pohon nangka halaman rumah.

    Selanjutnya dilakukanlah penggalian yang kemudian menemukan adanya lima jenazah korban. Menurut, Tarno kondisi kelima jenazah pada saat itu sudah rusak. Diperkirakan sudah beberapa hari terkubur.

    “Langsung kami bawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Indramayu Losarang untuk dilakukan identifikasi dan autopsi,” ujarnya. 

  • Sosok Sachroni, Pensiunan Pegawai Bank yang Terkubur Bersama 4 Anggota Keluarga

    Sosok Sachroni, Pensiunan Pegawai Bank yang Terkubur Bersama 4 Anggota Keluarga

    Liputan6.com, Jakarta Sachroni (76), pria yang ditemukan terkubur bersama empat anggota keluarga dalam satu liang lahat, dikenal oleh kerabat sebagai pekerja keras dan dermawan.

    Agus Suhendi (51), kerabat dekat korban menuturkan almarhum merupakan pensiunan pegawai bank yang tetap aktif berwirausaha dengan membuka toko beras, dan mengelola usaha sarang burung walet di Indramayu.

    “Beliau pekerja keras. Setelah pensiun pun masih terus berusaha,” kata Agus di Indramayu. Dikutip dari Antara, Kamis (04/09/2025).

    Keluarga Sachroni juga dikenal sebagai keluarga baik dan tidak pernah bermasalah dengan warga sekitar.

    Dia mengakui terpukul kehilangan lima anggota keluarga sekaligus dalam satu peristiwa.

    “Keluarga Haji Sachroni tidak ada masalah dengan warga sekitar. Semua berjalan baik-baik saja. Semua merasa berat. Ini kehilangan besar karena satu keluarga sekaligus,” bebernya.

    Kelima jenazah telah disalatkan di Masjid Madania Desa Sindang, kemudian dikebumikan di pemakaman keluarga besar Muchasin sesuai dengan permintaan almarhum Sachroni.

    “Alasan dimakamkan di sini karena memang keinginan almarhum, agar disatukan dengan keluarga besar Muchasin,” ujarnya.

    Dia menyebutkan prosesi pemakaman berlangsung haru dan diwarnai tangis keluarga. Ratusan pelayat turut mengiringi pemakaman kelima korban hingga ke liang lahat.

    Terkait perkembangan kasus, Agus menyebut polisi masih melakukan penyelidikan dan pihak keluarga menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada aparat.

    “Masalah tuntutan itu masih berlanjut, sekarang urusan hukum di kepolisian,” ucap dia.

    Sementara itu, Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan memastikan saat ini kepolisian masih melakukan tahap penyidikan untuk menangani peristiwa tersebut.

    Ia menuturkan Polres Indramayu sedang melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, serta mengumpulkan bukti-bukti pada kasus ini.

    “Sementara dalam tahap penyidikan kepada saksi-saksi, belum menentukan siapa tersangka karena masih diselidiki,” katanya.