kab/kota: Indramayu

  • Menjaga napas batik complongan di tengah senja perajin tua

    Menjaga napas batik complongan di tengah senja perajin tua

    Indramayu (ANTARA) – Keriput di wajah Toharoh seakan menjadi prasasti yang dipahat oleh waktu. Namun, di balik guratan renta itu, ia menolak uzur dan jemarinya pun masih bisa digerakkan dengan sangat lentur.

    Tangannya begitu cekatan kala menorehkan canting, mengikuti pola yang terhampar di atas sehelai kain mori berwarna putih. Meski sepuh dan pandangannya mulai kabur, sorot matanya tetap fokus. Lengan kanannya terus menggoreskan ujung canting tersebut.

    Perempuan berusia delapan dasawarsa itu masih setia berkutat dengan pekerjaannya sebagai pembatik.

    “Saya besar dari keluarga pembatik,” ucapnya dengan suara parau saat ditemui ANTARA di Desa Terusan, Kecamatan Sindang, Indramayu, Jawa Barat, pada akhir Agustus 2025.

    Ia telah menekuni batik sejak umur 12 tahun dengan belajar langsung dari keluarganya. Pada usia senjanya, ilmu yang diwariskan tersebut masih menempel erat dalam kesehariannya.

    Toharoh kini diberdayakan untuk menggarap batik pada salah satu workshop di Desa Terusan.

    Selepas mengikuti pengajian di mushola kampung, biasanya Toharoh bergegas ke lokasi supaya bisa langsung bekerja.

    Ia butuh waktu tiga hingga empat hari untuk menuntaskan sehelai batik tulis khas dari desanya. Tak ada yang tergesa karena semua dilakukan dengan penuh ketekunan.

    Hanya segelintir orang di desanya yang masih menguasai teknik membatik. Toharoh menjadi salah satunya, bersama beberapa perajin lain yang rata-rata telah berusia lanjut.

    Baginya aktivitas ini adalah laku hidup, penawar rindu, sekaligus merawat jejak warisan dari para leluhur.

    Selain Toharoh, ada pula Ratinah. Perempuan paruh baya yang sehari-hari terlibat menggarap batik di workshop tersebut.

    Tiga orang anak Ratinah sudah beranjak dewasa, tetapi tak satu pun melanjutkan tradisi yang ia jalani. Padahal, perempuan ini mewarisi keahlian langsung dari neneknya.

    “Nenek saya dulu membatik, sekarang dilanjutkan lagi oleh saya,” ujarnya.

    Pekerja saat melakukan teknik complongan di kain batik pada salah satu workshop batik di Indramayu, Jawa Barat, Jumat (29/8/2025). ANTARA/Fathnur Rohman.

    Saban hari ia mengerjakan bagian complongan, yakni teknik melubangi kain dengan jarum-jarum mungil hingga membentuk corak berupa titik-titik rumit yang begitu distingtif.

    Pekerjaan itu memang menuntut kesabaran tinggi. Lubang-lubang kecil harus dibuat teratur, rapi dan sesuai pola yang sudah ditutup lilin.

    Sekilas tampak sepele, tapi di situlah letak keistimewaan dari wastra asli Indramayu bernama batik tulis complongan.

    Saking dibutuhkannya konsentrasi yang begitu tinggi, Ratinah hanya dapat menuntaskan proses ini dalam sehari untuk sehelai kain.

    Teknik complongan tetap mengikuti alur membatik pada umumnya. Kain diberi motif, dilapisi lilin, kemudian diwarnai.

    Bedanya, terdapat lubang halus seperti barisan semut yang menjadi bagian integral dari corak wastra tersebut.

    Dilihat dari tingkat kerumitan itu, batik complongan disebut sebagai salah satu kekayaan budaya paling bernilai di Indramayu.

    Editor: Dadan Ramdani
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Heboh Surat Palsu Penjaringan Pendamping Desa, Ahmad Najib: Itu Bukan dari Kami

    Heboh Surat Palsu Penjaringan Pendamping Desa, Ahmad Najib: Itu Bukan dari Kami

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Ahmad Najib Qodratullah, menegaskan, DPW PAN Jawa Barat (Jabar) tidak pernah menerbitkan surat tentang penjaringan bakal calon pendamping desa.

    Hal ini diungkapkan Ketua DPW PAN Jabar ini setelah heboh surat yang mencatut partainya dan beredar luas di Medsos.

    Isi surat tersebut ditujukan kepada Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon serta Ketua DPD PAN Kabupaten Indramayu.

    “Ada surat bantahan secara resmi, DPW PAN Jabar tidak mengeluarkan surat tersebut,” ujar Ahmad kepada fajar.co.id, Sabtu (20/9/2025) malam.

    Mengenai dugaan pihak tertentu ingin merusak citra PAN, Ahmad bilang bahwa pihak sementara masih melakukan investasi.

    “Begini, kami masih menelusuri atau investigasi terlebih dahulu,” sebutnya.

    Anggota Komisi XI DPR RI ini menekankan bahwa yang terpenting saat ini adalah meluruskan informasi yang menyesatkan di tengah masyarakat.

    “Yang jelas kami ingin sampaikan kepada khalayak umum bahwa surat tersebut tidak pernah kami terbitkan,” tandasnya.

    Saat ditanya mengenai tindakan dari Partai seandainya yang menyebar surat itu merupakan oknum anggota, Ahmad menegaskan bahwa segala sesuatu memiliki mekanisme.

    “Semua ada mekanismenya,” kuncinya.

    Untuk diketahui, dalam surat bantahan yang ditandatangani langsung oleh Ahmad, dijelaskan bahwa DPW PAN Jabar tidak pernah menginstruksikan dan menerbitkan surat terkait perihal Penjaringan Bakal Calon Pendamping Desa.

    “Bahwa Ketua dan Sekretaris DPW PAN Jabar tidak pernah melakukan penandatanganan surat yang dimaksud,” tertulis dalam surat tersebut.

  • Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        20 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak Regional 20 September 2025

    Kelangkaan BBM di SPBU Swasta, Herman Khaeron: Bisa Picu Harga Melonjak
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com –
    Anggota Komisi VI DPR RI, Herman Khaeron, mengaku sudah mendengar isu kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi di sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) swasta.
    Herman pun mengingatkan bahwa energi merupakan kebutuhan dasar hidup orang banyak, selain air dan pangan.
    Jika kekosongan ini dibiarkan, dampaknya berbahaya karena akan memicu mahalnya harga BBM.
    “Ini semestinya dibebaskan saja, jangan ada pembatasan. Karena semakin dibatasi, komoditas tersebut akan semakin mahal. ini sudah menjadi hukum ekonomi supply and demand,” ujar dia saat ditemui usai kegiatan di Hotel Swiss-Belinn Indramayu, Sabtu (20/9/2025).
    Sekretaris Jenderal (Sekjen) Demokrat itu menilai, pemerintah seharusnya tidak perlu repot mengurusi BBM komersial atau nonsubsidi.
    Lebih baik pemerintah mengurusi soal subsidi BBM agar penyalurannya tepat sasaran karena pengadaan subsidi ini menggunakan uang negara.
    SPBU swasta seperti Shell maupun Vivo pun, menurutnya, tanpa dibatasi pun tidak akan berdampak signifikan kepada Pertamina yang merupakan SPBU milik pemerintah.
    “Dan mereka juga saya kira akan menjadi kompetitor yang sehat. Oleh karenanya, menurut saya kurang tepat dengan pembatasan ini,” ucap Herman.
    Herman sendiri mempertanyakan soal alasan pemerintah yang katanya melakukan pembatasan BBM dalam rangka menjaga neraca perdagangan.
    Menurut legislator dari Dapil Cirebon-Indramayu itu, seharusnya pemerintah fokus saja menjaga BBM subsidi agar manfaatnya bisa dirasakan oleh masyarakat yang membutuhkan.
    “Biarkan mereka (SPBU swasta) sebagai penopang. Karena kalau sudah langka, untuk mengembalikan ke sirkulasi normal itu agak sulit. Harga akan dipengaruhi oleh situasi ini, nah saya kira ini yang harus dijaga,” ujar dia.
    Lebih lanjut, Herman menyampaikan, Presiden Prabowo Subianto punya program yang sangat bagus untuk menuju swasembada energi.
    Para pembantu presiden pun seharusnya jeli untuk menerjemahkan program Prabowo tersebut dengan menyusun berbagai strategi dan cara.
    “Ya bisa saja kita tidak harus menggenjot terhadap bagaimana lifting dinaikkan karena memang sumber daya alamnya terbatas, tetapi ya kita kurangi penggunaannya. Seperti dengan mobil listrik, rumah tangga dengan peralatan listrik, kemudian energi listriknya menggunakan energi baru terbarukan. Ini kan harus ke sana arahnya,” ujar dia.
    Adapun terkait kekosongan BBM di SPBU swasta ini, kata Herman Khaeron, kondisi ini berbahaya jika dibiarkan dan akan ia bawa pembahasannya di rapat DPR RI.
    “Masalah ini pasti dikritisi. Saya pasti bicara terkait dengan itu dan kami juga akan rapat-rapat dengan BUMN terkait,” ujar dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Surat DPW PAN Jabar Bikin Resah Pendamping Desa, Heru Subagia: Bisa Jadi Hoaks

    Surat DPW PAN Jabar Bikin Resah Pendamping Desa, Heru Subagia: Bisa Jadi Hoaks

    FAJAR.CO.ID, JAKARTA — Beredarnya surat berkop DPW PAN Jawa Barat bernomor PAN/10/A/K-S/070/VIII/2025 tertanggal 29 Agustus 2025 menimbulkan tanda tanya besar di kalangan kader hingga pendamping desa.

    Surat tersebut berisi tentang penjaringan bakal calon pendamping desa dan ditujukan kepada Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon serta Ketua DPD PAN Kabupaten Indramayu.

    Surat yang ditandatangani Ketua DPW PAN Jabar, Ahmad Najib Qodratullah dan Sekretaris Ivan Fadilla itu memuat instruksi agar pengurus daerah melakukan pendataan nama bakal calon.

    Juga meminta agar mengisi kelengkapan berkas ke dalam file MS Excel, melampirkannya ke Google Drive, dan melaporkan hasil penjaringan ke sekretariat DPW PAN Jawa Barat paling lambat 8 September 2025.

    Namun, isi surat ini langsung menimbulkan keresahan. Pasalnya, dokumen tersebut berkaitan langsung dengan posisi para pendamping desa yang masih aktif bertugas, sehingga memunculkan dugaan adanya kemungkinan pergeseran jabatan.

    Pengamat Politik dan Ekonomi, Heru Subagia, yang juga mantan Ketua DPD PAN Kabupaten Cirebon, mengaku turut menerima surat serupa.

    Ia menegaskan bahwa dokumen itu memang sampai ke tangannya, meski justru diterima dari pihak luar partai.

    “Kalau surat yang beredar untuk Kabupaten Cirebon dan Indramayu, berkaitan dengan pendamping desa memang saya terima,” ujar Heru kepada fajar.co.id, Jumat (19/9/2025).

    Ia kemudian menambahkan bahwa penerimaan dokumen tersebut terasa janggal karena tidak bersumber dari internal PAN.

    “Tetapi karena di Cirebon pengganti saya, sudah meninggal, perkembangan lebih rinci mengenai surat ini justru saya terima dari pihak yang bukan kader PAN,” sebutnya.

  • Banyak Petani Tak Punya Sawah Sendiri, Hambat Bisa Sejahtera
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        15 September 2025

    Banyak Petani Tak Punya Sawah Sendiri, Hambat Bisa Sejahtera Bandung 15 September 2025

    Banyak Petani Tak Punya Sawah Sendiri, Hambat Bisa Sejahtera
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Ketua Serikat Petani Indonesia (SPI) Indramayu, Try Utomo Rubiyanto, menyoroti soal ketimpangan kepemilikan lahan sawah di Kabupaten Indramayu.
    Walau tidak mempunyai data pasti terkait kepemilikan sawah tersebut, menurut Try, banyak petani yang tidak punya sawah sendiri.
    Mereka pun terpaksa menggadaikan dan menyewa sawah. Kondisi ini, menurut dia, membuat kesejahteraan petani sulit dicapai.
    Selain harus memikirkan biaya produksi, mereka juga harus memikirkan uang sewa.
    “Misalkan dia warga Kecamatan Jatibarang, tetapi dia beri tanah di Kecamatan Sindang. Selama punya uang banyak, bisa beli lahan sebanyak dan di mana pun,” ujar dia saat ditemui Kompas.com di Kecamatan Indramayu, Senin (15/9/2025).
    “Padahal, undang-undang membatasi pemilikan lahan pertanian itu 20 hektar per keluarga, bukan per nama. Makanya, perlu ada pembatasan atau aturan terkait penguasaan lahan ini perlu ditegaskan,” ujar dia.
    Try menilai, petani pastinya ingin mempunyai lahan sawahnya sendiri.
    Namun, mereka terkendala lahan dan hanya bisa menggadai atau menyewa saja karena ketimpangan tersebut.
    Sebagian lagi memilih menggadai karena modal yang dimiliki juga terbatas.
    Harga Pembelian Pemerintah (HPP) sebesar Rp 6.500 per kilogram yang diterapkan pemerintah juga dinilai belum menjamin kesejahteraan petani secara menyeluruh.
    Faktor utamanya adalah karena petani tidak memiliki lahan sendiri.
    Gabah yang mereka dapat saat panen raya hasilnya tidak bisa dinikmati secara maksimal karena harus dibagi dua dengan tuan tanah.
    Ujungnya, petani kerap meminjam utang ke bank setiap hendak menyewa lahan tersebut untuk bercocok tanam.
    “Yang lebih penting untuk mengatasi utang petani di bank ini memang harus ada pendistribusian lahan. Ketimpangan penguasaan lahan ini membuat petani banyak meminjam utang untuk bayar gadai dan bayar sewa. Tingginya utang petani di bank itu sebenarnya berasal dari sewa ini,” ujar dia.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 200 Pasien di Indramayu

    Sido Muncul Gelar Operasi Katarak Gratis untuk 200 Pasien di Indramayu

    Jakarta

    PT. Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) menggelar operasi katarak gratis untuk 200 pasien di RS MM Indramayu, pada Jumat (12/9/2025). Kegiatan ini merupakan kolaborasi bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (Perdami) Pusat.

    Bantuan senilai Rp 400 juta ini diserahkan secara virtual dalam bentuk simbolis oleh Direktur PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk Dr. (H.C.) Irwan Hidayat kepada Direktur RS MM Indramayu dr. Suwardi Astradipura, MARS.

    Irwan mengatakan pelaksanaan operasi katarak gratis ini merupakan bagian dari komitmen Sido Muncul untuk membantu mengurangi jumlah angka penderita katarak di Indonesia yang terus bertambah setiap tahunnya.

    “Saya senang sekali, hari ini kami bisa melakukan operasi katarak di Rumah Sakit MM Indramayu bersama dengan para kawan-kawan Perdami. Saya berharap operasi ini akan memberikan manfaat bagi para pasien,” ujar Irwan saat menyalurkan bantuan Operasi Katarak Gratis secara virtual di Kantor Sido Muncul, Jakarta, Jumat (12/9/2025).

    Terkait jumlah pasien, Irwan mengatakan pihaknya memberikan bantuan untuk 200 pasien di Indramayu. Adapun total bantuan Sido Muncul untuk para penderita katarak pada tahun 2025, sebanyak 664 pasien.

    “Hari ini yang akan dioperasi ada 200 pasien, tahun ini baru 664 pasien. Kenapa jumlahnya sedikit? Karena sebetulnya kami hanya mengisi celah-celah yang tidak bisa di-cover oleh BPJS Kesehatan. Kalau dulu kan belum ada BPJS Kesehatan, kalau sekarang kan sudah ada, cuma masih ada (pasien) yang terlewat,” paparnya.

    Direktur Sido Muncul Irwan Hidayat menyalurkan bantuan ke 200 pasien katarak di RS MM Indramayu (Foto: detikcom/Inkana Putri)

    Terhitung sejak tahun 2011, Sido Muncul bersama Perdami telah mengoperasi sebanyak lebih dari 57.000 mata di seluruh Indonesia. Melalui kegiatan ini, Irwan berharap dapat meningkatkan taraf hidup sekaligus menekan angka kebutaan karena katarak di Indramayu.

    “Selain operasi katarak, kami juga memberikan bantuan untuk stunting sejak tahun 2023 dan operasi bibir sumbing sejak tahun 2018. Kami berharap operasi ini akan bermanfaat,” jelas Irwan.

    Selain membantu para pasien, Irwan mengungkapkan kegiatan operasi katarak ini juga bertujuan membantu Perdami mencetak dokter-dokter spesialis mata.

    “Operasi ini juga membantu Perdami menghasilkan dokter spesialis mata. Karena program ini bermanfaat bagi dokter mata yang sedang menempuh pendidikan. Mereka bisa ikut membantu dan belajar langsung dari para seniornya. Karena operasi itu kan butuh praktek, butuh dilakukan. Kalau nggak pernah praktek kan, nggak bisa. Jadi, kontribusi ini tidak hanya untuk masyarakat, tapi juga mendukung pendidikan kedokteran,” paparnya.

    Di akhir sambutannya, Irwan berterima kasih kepada Rumah Sakit MM Indramayu dan Perdami dan berharap Sido Muncul dapat terus memberikan bantuan kepada masyarakat di Indonesia.

    “Terima kasih kepada Rumah Sakit MM Indramayu dan juga Perdami yang selama 14 tahun yang menjadi rekan kami dalam melakukan operasi ini. Dan mudah-mudahan kami akan tetap bisa membantu para pasien katarak dan bibir sumbing,” ungkapnya.

    Penyaluran bantuan operasi katarak dari Sido Muncul untuk 200 pasien di RS MM Indramayu (Foto: detikcom/Inkana Putri)

    Sementara itu, ⁠Direktur RS MM Indramayu dr. Suwardi Astradipura, MARS mengatakan kegiatan operasi katarak kali ini juga bertepatan dengan peringatan Satu Dekade RS MM Indramayu.

    “Dan perlu saya sampaikan bahwa operasi katarak ini dalam rangka satu dekade RS MM Indramayu di bulan Agustus,” ungkapnya.

    dr. Suwardi pun berterima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh Sido Muncul. Sebab, berkat bantuan ini, operasi katarak tersebut bisa terlaksana.

    “Saya berterima kasih atas partisipasi dukungan dari Perdami, Sido Muncul dan Dinas Kesehatan pada kegiatan ini,” papar dr. Suwardi.

    “Ternyata pesertanya cukup banyak yang terdaftar lebih dari 300 sekian. Setelah diseleksi, sebanyak 200 pasien akan kita operasi katarak hari ini,” lanjutnya.

    Senada, Kabid. Yanmed Dinkes Indramayu, dr. Titin Ning Prihatin juga mengapresiasi bantuan yang diberikan Sido Muncul. Pasalnya, jumlah masyarakat penderita katarak di Indramayu masih cukup banyak sehingga dibutuhkan kolaborasi dari pihak swasta.

    “Saya ucapkan terima kasih kepada Sido Muncul atas supportnya untuk kegiatan bakti sosial operasi katarak untuk masyarakat Kabupaten Indramayu. Ini kegiatan yang luar biasa karena masyarakat bisa melihat kembali. Bisa membantu orang yang tadinya tidak melihat, menjadi bisa melihat itu kan sesuatu yang luar biasa,” ucapnya.

    Ia berharap kedepan kegiatan ini dapat menginspirasi pihak lainnya. Terlebih saat ini, masih ada beberapa masyarakat penderita katarak yang belum mendapatkan layanan operasi dari BPJS Kesehatan.

    “Masyarakat kita kan memang masih banyak yang membutuhkan operasi katarak gratis. (Diharapkan) bisa berkolaborasi dan bisa berkesinambungan untuk memberikan bantuan kepada saudara-saudara kita. Apalagi kebanyakan yang katarak itu sudah lansia.

    “Jadi memang peran swasta dan rumah sakit swasta rumah juga masih dibutuhkan untuk operasi katarak ini karena BPJS Kesehatan kan ada keterbatasan,” pungkasnya.

    Sebagai informasi, selain operasi katarak gratis, Sido Muncul juga melakukan kegiatan sosial lainnya antara lain, penanganan stunting dan operasi bibir sumbing di berbagai wilayah Indonesia. Adapun untuk stunting, Sido Muncul telah memberikan bantuan kepada 744 anak sejak tahun 2023, sementara operasi bibir sumbing sebanyak 664 pasien sejak tahun 2018 sampai tahun 2025.

    (adv/adv)

  • Kuwu Serentak Indramayu Dikabarkan Ditunda, Apa Alasannya?
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 September 2025

    Kuwu Serentak Indramayu Dikabarkan Ditunda, Apa Alasannya? Bandung 13 September 2025

    Kuwu Serentak Indramayu Dikabarkan Ditunda, Apa Alasannya?
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Kabar mengenai penundaan pelaksanaan Pemilihan Kuwu (Pilwu) serentak di 139 desa di Kabupaten Indramayu, yang dijadwalkan pada Desember 2025, telah beredar setelah pemerintah pusat mengeluarkan permintaan resmi.
    Penundaan tersebut ditegaskan melalui surat dari Kementerian Dalam Negeri RI Direktorat Jenderal Bina Pemerintahan Desa dengan Nomor 100.3.2.5/3053/BPD.
    Plt Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa, Kadmidi, membenarkan adanya surat edaran yang meminta penundaan Pilwu Serentak di Indramayu.
    “Soal surat tersebut kami juga menanyakan alasannya ke Kementerian Dalam Negeri. Dijawablah oleh Kementerian seperti surat yang beredar,” ujarnya saat dikonfirmasi Kompas.com pada Sabtu (13/9/2025).
    Kadmidi menjelaskan, alasan penundaan tersebut karena pemerintah harus menunggu penerbitan Peraturan Pemerintah (PP) dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2024.
    Namun, hingga saat ini, waktu penerbitan PP tersebut belum dapat dipastikan.
    Meskipun pelaksanaan Pilwu masih tiga bulan lagi, Kadmidi mengaku belum bisa memastikan apakah Pilwu Serentak di Indramayu akan ditunda.
    “Kalau peraturan pelaksanaan itu ibaratnya turun besok ya kita bisa laksanakan tidak ditunda, pelaksanaan tetap berjalan. Tapi kapan terbitnya kami juga belum tahu,” tambahnya.
    Kadmidi menyampaikan bahwa pihaknya masih terus melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi dan kementerian, berharap agar Pilwu serentak di Indramayu tidak ditunda.
    Harapan serupa juga disampaikan oleh Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Indramayu, Jajang Sudrajat.
    “Terkait pelaksanaan Pilwu serentak sebanyak 139 desa di Kabupaten Indramayu, memang kita masih menunggu PP sebagai pelaksanaan UU Nomor 3 Tahun 2024. Akan tetapi, kami sudah melakukan koordinasi dengan Gubernur Jabar dan Kemendagri,” ujarnya.
    Jajang menekankan, ada beberapa pertimbangan dari pemerintah untuk tetap melaksanakan Pilwu sesuai jadwal.
    Pertama, masa jabatan kuwu atau kepala desa akan berakhir pada bulan Februari 2026.
    Kedua, Pemkab Indramayu telah menganggarkan anggaran sebesar Rp35 miliar dari APBD tahun anggaran 2025 untuk pelaksanaan Pilwu serentak tersebut.
    “Pertimbangan lainnya demi menjaga kondusifitas di daerah,” tambahnya.
    Jajang meminta masyarakat Indramayu untuk bersabar, menjanjikan bahwa Pemda Indramayu akan berupaya maksimal agar pelaksanaan Pilwu tidak ditunda.
    “Demi menjaga kondusifitas daerah, maka kami mohon kepada seluruh masyarakat Indramayu untuk tetap bersabar, kami masih terus melakukan koordinasi dan mengupayakan agar Pilwu tetap dilaksanakan tahun 2025 ini,” ujarnya.
    Ia juga menegaskan, pihaknya telah menyusun regulasi teknis berupa Raperbup pelaksanaan Pilwu serentak tahun 2025, yang sudah dilakukan harmonisasi bersama Kanwil Kemenkum Provinsi Jawa Barat dan melakukan koordinasi persiapan pelaksanaan bersama Forkopimda.
    “Mudah-mudahan melalui koordinasi dengan Pak Gubernur Jawa Barat, Kemendagri dapat memberikan keleluasaan kepada Pemkab Indramayu untuk tetap bisa menggelar Pilwu serentak pada Desember 2025 mendatang,” tuturnya.
    Terkait dengan surat edaran Kementerian Dalam Negeri yang beredar di masyarakat, Jajang menjelaskan, surat tersebut bukan menjadi dasar hukum untuk menunda atau melanjutkan tahapan Pilwu serentak 2025.
    Ia juga meminta masyarakat untuk membaca secara utuh isi surat edaran tersebut serta memahami sejarah dan kepastian hukum atas penundaan Pilwu.
    “Di mana dalam poin terakhir pada edaran tersebut, dijelaskan bahwa pemerintah pusat mengembalikan kewenangan kepada daerah sebagai implementasi Otonomi Daerah,” pungkasnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Cerita Lucky Hakim soal Remaja 13 Tahun Kabur ke Lamongan: Dia Ketakutan, Trauma
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        13 September 2025

    Cerita Lucky Hakim soal Remaja 13 Tahun Kabur ke Lamongan: Dia Ketakutan, Trauma Bandung 13 September 2025

    Cerita Lucky Hakim soal Remaja 13 Tahun Kabur ke Lamongan: Dia Ketakutan, Trauma
    Tim Redaksi
    INDRAMAYU, KOMPAS.com
    – Bupati Indramayu, Lucky Hakim, mengungkapkan bahwa PA (13), gadis remaja yang kabur dari rumah dan ditemukan di Kabupaten Lamongan, Jawa Timur, mengalami trauma dan ketakutan.
    “Alhamdulillah adik ini sekarang sudah aman, kalau masalah nyaman mungkin agak trauma ya, saya juga sudah ngobrol dengan adiknya dia ketakutan, trauma, mungkin juga bingung,” ujar Lucky Hakim usai berbincang dengan PA, Sabtu (13/9/2025).
    Lucky menjelaskan, PA telah dijemput pulang dari Lamongan oleh pemerintah daerah dengan pendampingan dari tim Polres Indramayu.
    Setelah kepulangan PA, pihaknya segera berkoordinasi lintas sektoral, termasuk dengan Selendang Puan Dharma Ayu, yayasan yang fokus menangani persoalan kekerasan terhadap perempuan dan anak.
    “Pendekatan juga terus dilakukan oleh pemerintah. PA sementara ditempatkan di rumah aman untuk pemulihan psikologisnya,” tambahnya.
    Lucky menegaskan pentingnya transparansi terkait situasi ini, mengingat berita tentang PA telah viral.
    “Dan ini harus kami sampaikan karena beritanya juga viral, perlu kami jelaskan
    alhamdulillah
    semua berjalan lancar, adiknya sudah dijemput oleh Pemda, pihak kepolisian, aktivis, yayasan semuanya sudah peduli semua dan sekarang kita jagain bareng-bareng,” ungkapnya.
    Selain itu, Lucky Hakim menyatakan bahwa pihaknya akan menindaklanjuti dugaan pelecehan seksual yang mungkin dialami PA.
    Pemerintah akan melakukan pendalaman dan pendampingan terkait isu ini.
    “Tapi yang terpenting saat ini adeknya sudah aman,” tegasnya.
    Bupati juga mengajak semua pihak untuk saling peduli terhadap masalah ini. Ia menekankan, tindakan pelecehan seksual yang kerap dialami anak-anak tidak bisa dibiarkan.
    Para korban, menurut Lucky, tidak perlu takut untuk bersuara dan mengadu kepada pemerintah.
    “Datang saja ke kantor desa atau datang ke kantor kecamatan, atau ke Pendopo Indramayu, insya Allah akan kami layani, kami tindak lanjuti,” tutupnya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Jalur Tengkorak Jalan Raya Balongbendo Kembali Memakan Korban

    Jalur Tengkorak Jalan Raya Balongbendo Kembali Memakan Korban

    Sidoarjo (beritajatim.com) – Jalur tengkorak di Jalan Raya Desa Bakungtemenggungan Kecamatan Balongbendo arah Surabaya, kembali memakan korban. Sebuah truk diesel menabrak dump truk yang tengah terparkir di bahu jalan, tepat di depan SDN Bakungtemenggungan, Sabtu (13/9/2025).

    Akibat kecelakaan itu, sopir truk diesel mengalami kritis, sementara seorang penumpang menderita luka di bagian kepala. Kecelakaan yang juga mendapatkan penanganan dari Polsek Balongbendo.

    Kapolsek Balongbendo AKP Sugeng Sulistiyono mengatakan truk diesel dengan nomor polisi G 8277 OG melaju dari arah Mojokerto menuju Surabaya. Saat melintas di lokasi, sopir truk diesel diduga mengantuk sehingga kendaraan oleng ke kiri dan menabrak dump truk bernopol L 9248 UW yang sedang terparkir di bahu jalan.

    Akibatnya, sopir truk diesel Mohammad Faiz Budiarto (26) asal Kecamatan Ciwaringin, Kabupaten Cirebon mengalami luka cukup parah dan saat ini dalam kondisi kritis. Sedangkan, penumpangnya, Arifin (23) asal Indramayu, juga mengalami luka robek di bagian kepala

    “Sopir dan penumpang truk diesel yang mengalami luka serius langsung dievakuasi dilarikan ke Rumah Sakit Citra Medika, Tarik,” ucap AKP Sugeng.

    Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini. Sementara pengemudi dump truk bernama Machin, warga Desa Bakungtemenggungan, Balongbendo, tidak mengalami luka.

    Mantan Kasat Samapta Polres Gresik itu menambahkan, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), mengamankan barang bukti, serta memeriksa sejumlah saksi.

    Perkara laka ini dilimpahkan kepada Unit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo untuk proses penyelidikan lebih lanjut. “Penyebab kecelakaan ini diduga sopir truk diesel kurang hati-hatinya dalam mengemudikan kendaraannya,” ungkapnya.

    AKP Sugeng juga mengimbau agar para sopir lebih memperhatikan kondisi fisik sebelum mengemudi, terutama saat melintas di jalur ramai seperti di Jalan Raya Balongbendo. (isa/ian)

  • Fakta Baru Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Korban Dikubur dengan Cara Ditumpuk dalam Satu Lubang

    Fakta Baru Pembunuhan Satu Keluarga di Indramayu: Korban Dikubur dengan Cara Ditumpuk dalam Satu Lubang

    Setelah menggasak sejumlah barang berharga milik korban, P dan R kemudian berupaya untuk menjualnya serta melarikan diri dari kejaran polisi. Salah satu mobil milik korban digadaikan kepada salah seorang bernama Evan, yang ada di handphone milik Budi Awaludin.

    “R menghubungi Evan menggunakan handphone milik Budi untuk menggadaikan mobil pikap tersebut. R menerima uang gadai sebesar Rp14 juta dari Evan yang ditransfer ke rekening Dana milik Budi,” ucap dia.

    Hendara mengatakan, R dan P juga telah mencoba menjebak Evan untuk menghilangkan kecurigaan masyarakat terhadap mereka dengan cara menyerahkan satu mobil lainnya milik korban. Mobil sedan itu pun sengaja diparkirkan di depan rumah Evan oleh R dan kemudian melarikan diri.

    “R juga menyebarkan kabar ke teman dan istrinya agar meyakinkan bahwa Evan merupakan pembunuh keluarga Sachroni. Kemudian P menarik uang Rp10 juta dari akun Dana Budi di BRILink Jatibarang,” kata dia.

    Hendra mengatakan, tindak pidana pembunuhan berencana itu dijerat dengan Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana dengan ancaman pidana mati, pidana seumur hidup, atau pidana penjara paling lama 20 tahun, serta Pasal 76C jo Pasal 80 ayat (3) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman pidana penjara 15 tahun.