kab/kota: Incheon

  • Daftar Bandara Tersibuk di Dunia, Ada Indonesia? – Page 3

    Daftar Bandara Tersibuk di Dunia, Ada Indonesia? – Page 3

    Atlanta, AS (ATL) – 108,1 juta penumpang

    Dubai, Uni Emirat Arab (DXB) – 92,3 juta penumpang

    Dallas/Fort Worth, AS (DFW) – 87,8 juta penumpang

    Tokyo, Jepang (HND) – 85,9 juta penumpang

    London, Inggris (LHR) – 83,9 juta penumpang

    Denver, AS (DEN) – 82,4 juta penumpang

    Istanbul, Turki (IST) – 80,1 juta penumpang

    Chicago, AS (ORD) – 80 juta penumpang

     New Delhi, India (DEL) – 77,8 juta penumpang

    Shanghai, Cina (PVG) – 76,8 juta penumpang

    Los Angeles, AS (LAX) – 76,6 juta penumpang

    Guangzhou, Tiongkok (CAN) – 76,4 juta penumpang

    Incheon, Korea (ICN) – 71,2 juta penumpang

     Paris, Prancis (CDG) – 70,3 juta penumpang

     Singapura (SIN) – 67,7 juta penumpang.

     

    Daftar Bandara Tersibuk di Dunia Berdasarkan Jumlah Penumpang Internasional

    1.     Dubai, UEA (DXB) – 92,3 juta penumpang

    2.     London, U.K. (LHR) – 79,2 juta penumpang

    3.     Incheon, Korea (ICN) – 70,7 juta penumpang

    4.     Singapura (SIN) – 67,1 juta penumpang

    5.     Amsterdam, Belanda (AMS) – 66,8 juta penumpang

    6.     Paris, Prancis (CDG) – 64,5 juta penumpang

    7.     Istanbul, Turki (IST) – 63 juta penumpang

    8.     Frankfurt, Jerman (FRA) – 56,2 juta penumpang

    9.     Hong Kong (HKG) – 52,9 juta penumpang

    10.  Doha, Qatar (DOH) – 52,7 juta penumpang

    11.  Bangkok, Thailand (BKK) – 50,3 juta penumpang

    12.  Madrid, Spanyol (MAD) – 48,7 juta penumpang

    13.  Taipei, Taiwan (TPE) – 44,7 juta penumpang

    14.  Kuala Lumpur, Malaysia (KUL) – 41,9 juta penumpang

    15.  Barcelona, Spanyol (BCN) – 40,7 juta penumpang.

  • Warga Korsel Diamuk Wabah Lovebug ‘Kumbang Cinta’, Begini Penampakannya

    Warga Korsel Diamuk Wabah Lovebug ‘Kumbang Cinta’, Begini Penampakannya

    Jakarta

    Warga Korea Selatan, khususnya di Seoul dan Incheon dibuat resah serangan serangga lovebug yang kembali melonjak dalam beberapa minggu terakhir. Wabah ini disebut makin parah akibat suhu panas yang dipicu perubahan iklim.

    Puluhan petugas pemerintah bahkan dikerahkan ke Gunung Gyeyangsan, barat ibu kota, untuk menangani wabah yang disebut sangat parah oleh Kementerian Lingkungan Korea Selatan, Jumat (12/7/2025).

    Video yang viral di media sosial menunjukkan jalur pendakian yang biasanya indah berubah jadi lautan lovebug. Para pendaki tampak berusaha menembus kawanan serangga hitam kecil seukuran kuku jempol yang beterbangan tak terkendali.

    Apa Itu Lovebug?

    Lovebug atau plecia longiforceps dikenal karena kebiasaannya kawin sambil terbang. Serangga ini umum ditemukan di wilayah subtropis seperti China bagian selatan, Taiwan, Kepulauan Ryukyu (Jepang), serta sebagian wilayah Amerika Tengah dan Amerika Serikat.

    Di Korea Selatan, lovebug pertama kali muncul pada 2015 dan diyakini datang dari China selatan. Sejak 2022, lovebug mulai rutin muncul setiap Juni hingga Juli, terutama di wilayah pelabuhan sekitar Seoul.

    Para ahli menyebut perubahan iklim dan peningkatan suhu mendorong penyebaran lovebug ke arah utara, termasuk ke Seoul dan Incheon.

    “Kenaikan suhu di Seoul jauh lebih cepat dibanding wilayah lain di dunia,” ujar Direktur Kementerian Lingkungan Korea Selatan, Kim Tae-o. Ia menambahkan, efek pulau panas akibat bangunan kota membuat suhu makin ekstrem dan memperparah penyebaran.

    INCHEON, SOUTH KOREA – JULY 3: Mating lovebugs cover the side of a rock at the top of Gyeyangsan, a mountain in Incheon, South Korea on Thursday, July 3, 2025.(Photo by Jintak Han/The Washington Post via Getty Images) Foto: The Washington Post via Getty Im/The Washington Post

    Secara medis, lovebug tidak menggigit atau menyebarkan penyakit. Tapi, keberadaannya dianggap sangat mengganggu. Warga mengeluh karena serangga ini sering menempel di kaca mobil, dinding rumah, restoran, hingga gerbong kereta bawah tanah.

    Pemerintah menyarankan warga mengusir kawanan lovebug dengan semprotan air atau perangkap lengket, bukan pestisida kimia.

    Saat ini, populasi lovebug sedang berkembang pesat di barat laut Korea Selatan. Namun, potensi penyebaran ke daerah lain masih belum bisa dipastikan.

    “Jumlah lovebug meningkat tajam akhir pekan kemarin di Gunung Gyeyang,” ujar Wang Hyeon-jeong, pejabat distrik setempat.

    Daerah beriklim hangat dan lembap menjadi tempat ideal bagi serangga ini berkembang biak.

    (naf/naf)

  • Jenazah WNI yang Jatuh di Bandara Incheon Korea Selatan Tiba di Tanah Air – Page 3

    Jenazah WNI yang Jatuh di Bandara Incheon Korea Selatan Tiba di Tanah Air – Page 3

    Sementara berdasarkan hasil penyelidikan sementara kepolisian Korea Selatan yang meminta keterangan dari teman korban bekerja, Bustanul diduga mengalami depresi.

    “Pihak perusahaan mencermati mendiang Bustanul terlihat depresi, menyendiri dan tidak bergaul dengan rekan kerja di perusahaan,” kata Karding.

    Karena melihat almarhum ini memiliki tanda-tanda depresi, pihak perusahaan pun menyarankannya untuk cuti dan kembali terlebih dahulu ke Indonesia. Bustanul pun setuju dan diminta ditemani oleh seorang teman WNI yang bekerja di Korea Selatan, namun di perusahaan berbeda.

    “Tapi sebelum berangkat ke Indonesia, almarhum Bustanul jatuh di Bandara Incheon dan tidak terselamatkan,” ucap Karding.

    Menteri Karding menuturkan, Bustanul sudah cukup lama bekerja di perusahaan manufaktur di Korea Selatan, yakni sejak Maret 2018 hingga April 2022. Lalu, pada Februari 2024, Bustanul kembali bekerja di perusahaan yang sama (re-entry).

    “Sebelum berangkat tidak ada tanda depresi, bahkan yang bersangkutan malah ingin bekerja kembali di Korea Selatan,” katanya.

  • Air India Pangkas 16 Penerbangan Internasional Imbas Kecelakaan Fatal

    Air India Pangkas 16 Penerbangan Internasional Imbas Kecelakaan Fatal

    Bisnis.com, JAKARTA — Maskapai penerbangan milik Tata Group, Air India yang tengah bergulat dengan isu kecelakaan pesawat fatal pada 12 Juni lau, mengambil langkah besar untuk memulihkan perusahaan.

    Dilansir NDTV, Air India pada Kamis (19/6/2025) mengatakan penerbangan akan dikurangi ke 16 rute internasional dan membatalkan tiga tujuan luar negeri antara 21 Juni dan 15 Juli.

    Maskapai yang baru mengalami kecelakaan pesawat fatal pada 12 Juni di Ahmedabad, mengatakan langkah ini dilakukan untuk memulihkan stabilitas jadwal dan meminimalkan ketidaknyamanan bagi penumpang.

    Pengumuman terperinci itu muncul sehari setelah maskapai itu mengatakan akan mengurangi sementara penerbangan yang dioperasikan dengan pesawat berbadan lebar sebesar 15%.

    “Pengurangan ini akan berlaku mulai 21 Juni 2025, dan berlangsung setidaknya hingga 15 Juli 2025,” tulis maskapai itu dalam sebuah pernyataan, dikutip Jumat (20/6/2025).

    Layanan yang akan dibatalkan adalah rute Delhi-Nairobi, Amritsar-London (Gatwick), dan Goa (Mopa)-London (Gatwick) hingga 15 Juli.

    Rute Delhi-Nairobi sendiri memiliki empat penerbangan per minggu, dan rute Amritsar-London (Gatwick) dan Goa (Mopa)-London (Gatwick) masing-masing memiliki tiga penerbangan seminggu.

    Selain itu, penerbangan juga akan dikurangi pada 16 rute internasional yang menghubungkan kota-kota di Amerika Utara, Eropa, Australia, dan Timur Jauh.

    Rute-rute di Amerika Utara yang akan mengalami pengurangan frekuensi adalah Delhi-Toronto, Delhi-Vancouver, Delhi-San Francisco, Delhi-Chicago, dan Delhi-Washington.

    “Pengurangan ini muncul dari keputusan untuk secara sukarela melakukan pemeriksaan keselamatan pra-penerbangan yang ditingkatkan, serta mengakomodasi durasi penerbangan tambahan yang timbul dari penutupan wilayah udara di Timur Tengah,” kata pernyataan itu.

    Sebelumnya, CEO dan Direktur Pelaksana Air India Campbell Wilson dalam sebuah pesan kepada para penumpang mengatakan bahwa sebagai langkah membangun kepercayaan, maskapai telah memilih untuk melanjutkan pemeriksaan keselamatan pra-penerbangan yang ditingkatkan pada armada Boeing 787 dan Boeing 777-nya untuk sementara waktu.

    Mengingat banyaknya waktu yang akan dihabiskan untuk pemeriksaan tambahan ini dan potensi dampaknya pada jadwal, Air India telah memutuskan untuk mengurangi penerbangan berbadan lebar internasionalnya sekitar 15% mulai 20 Juni hingga setidaknya pertengahan Juli.

    Rute-rute di Eropa yang layanan penerbangannya dikurangi meliputi Delhi-London Heathrow, Bengaluru-London Heathrow, Amristsar-Birmingham dan Delhi-Birmingham, Delhi-Paris, Delhi-Milan, Delhi-Kopenhagen, Delhi-Wina dan Delhi-Amsterdam.

    Demikian pula, layanan pada rute Delhi-Melbourne, Delhi-Sydney, Delhi-Tokyo Haneda dan Delhi-Seoul (Incheon) juga telah dikurangi sebagai bagian dari jadwal yang direvisi.

    Maskapai tersebut mengatakan bahwa pihaknya secara proaktif menghubungi penumpang yang terdampak untuk menawarkan akomodasi ulang pada penerbangan alternatif, penjadwalan ulang gratis, atau pengembalian uang penuh sesuai keinginan mereka.

  • Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat

    Kisah Pilu Presiden Baru Korsel: Kerja Sejak Kecil-Lengan Cacat

    Seoul

    Presiden baru Korea Selatan (Korsel) Lee Jae Myung memiliki kehidupan yang bergejolak di masa lalu. Semasa kecil, Lee menjadi pekerja karena kemiskinan keluarganya, dan saat beranjak dewasa, dia mengalami insiden yang membuat salah satu lengannya cacat permanen saat bekerja sebagai buruh pabrik.

    Lee juga sempat melakukan percobaan bunuh diri di masa lalu. Sebelum akhirnya melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi dan berhasil memperbaiki kehidupannya hingga menjadi seorang pengacara dan kemudian menjadi politikus terkemuka di Korsel.

    Saat menjadi politikus pun, Lee sempat menjadi korban serangan penusukan dan menghadapi berbagai tuntutan pidana yang menghalanginya untuk maju sebagai capres.

    Kehidupan Lee yang penuh gejolak, seperti dilansir Associated Press, Rabu (4/6/2025), mencapai klimaks ketika Lee, yang kini berusia 61 tahun, capres utama Partai Demokratik Korea terpilih sebagai Presiden baru Korsel, menggantikan mantan Presiden Yoon Suk Yeol yang dilengserkan karena darurat militer kontroversial.

    Kehidupan Lee menjadi sorotan saat dia menjadi capres Partai Demokratik Korea. Lee yang mantan pengacara hak asasi manusia (HAM) ini memiliki masa kecil yang kelam dan hidup dalam kemiskinan.

    Setelah lulus dari Sekolah Dasar (SD), Lee terpaksa bekerja di berbagai pabrik di Seongnam, kota industri di dekat Seoul, karena keluarganya tidak mampu membiayai pendidikannya untuk sekolah menengah.

    Dia sempat bekerja di beberapa pabrik, dan mengalami insiden ketika bekerja di pabrik sarung tangan bisbol, di mana lengan bawah sebelah kirinya tergencet oleh mesin press. Luka itu tidak mendapatkan perawatan yang layak dan mengakibatkan cacat permanen.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Simak kisah Lee selengkapnya di halaman selanjutnya.

    Merasa putus asa, Lee mencoba bunuh diri sebanyak dua kali, kedua upayanya itu tidak berhasil. Dia kemudian bangkit dan berhasil kuliah di Universitas Chung-Ang Seoul dengan beasiswa penuh, yang membuatnya menjadi pengacara.

    “Harapan dan cobaan selalu datang bersamaan. Peran cobaan bukanlah membuat orang menyerah, tetapi menguji seberapa serius dan putus asa harapan mereka,” ucap Lee dalam memoar yang diterbitkan tahun 2017.

    Lee memutuskan terjun ke dunia politik setelah menyadari tidak dapat mengubah masyarakat melalui gerakan sosial yang dilakukannya sebagai pengacara HAM. Dia berhasil menjadi Wali Kota Seongnam periode tahun 2010-2018 dan Gubernur Provinsi Gyeonggi periode tahun 2018-2021.

    Dia masuk parlemen Korsel pada tahun 2022 setelah memenangkan kursi kosong Distrik B Incheon Gyeyang. Tak lama setelah itu, Lee terpilih menjadi ketua Partai Demokratik Korea pada 28 Agustus tahun yang sama.

    Lihat juga Video: Lee Jae-myung Menangkan Pilpres Korsel Berdasarkan Hitungan Suara

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Adu Sakti Para Dukun Korsel soal Siapa Bakal Jadi Presiden

    Jakarta

    Warga Korea Selatan begitu antusias mengikuti pemilihan presiden (pilpres). Para dukun Korsel pun adu sakti untuk meramalkan sosok presiden terpilih.

    Warga Korsel antusias untuk menggunakan hak suaranya dalam pilpres terlihat di tempat-tempat pemungutan suara (TPS) yang diwarnai antrean pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Setelah berbulan-bulan dilanda kekacauan politik imbas penetapan darurat militer oleh mantan Presiden Yoon Suk Yeol, yang telah dimakzulkan dan diberhentikan, juga diwarnai pergantian pemimpin sementara, banyak warga Korsel yang bersemangat agar negaranya segera bergerak maju.

    Berbagai foto yang dirilis media setempat menunjukkan antrean pemilih terpantau di berbagai TPS pada Selasa (3/6) pagi waktu setempat.

    Laporan Komisi Pemilu Nasional Korsel (NEC), seperti dilansir kantor berita Yonhap dan AFP, Selasa (3/6/2025), menyebutkan bahwa sekitar tiga jam setelah pemungutan suara dimulai pukul 06.00 waktu setempat, tercatat sudah ada 4.09 juta orang atau 9,2 persen pemilih yang telah menggunakan hak suaranya.

    Bagaimana kondisi Pilpres Korsel? Baca halaman selanjutnya.

    44 Juta pemilih

    Foto: Pilpres Korea Selatan (Kim Hong-Ji/Reuters)

    Total ada 44.391.871 orang yang terdaftar sebagai pemilih sah dalam pilpres kali ini. Pemungutan suara akan berlangsung hingga pukul 20.00 waktu setempat, di sebanyak 14.295 TPS yang tersebar di berbagai wilayah Korsel.

    Angka yang dilaporkan NEC itu belum mencakup jumlah pemilih yang telah menggunakan hak suaranya dalam pemungutan suara awal yang berlangsung selama dua hari pekan lalu.

    Menurut NEC, tercatat lebih dari 15,4 juta orang, atau 34,74 persen pemilih terdaftar, yang telah memberikan suara mereka selama pemungutan suara awal pada Kamis (29/5) dan Jumat (30/5) lalu. Angka itu tercatat sebagai angkat tertinggi kedua sejak pemungutan suara awal diperkenalkan pada tahun 2014.

    Di Gwangju, salah satu warga setempat bernama Jung Se Yoon (65) yang seorang pensiunan guru mengatakan bahwa pilpres kali ini merupakan “titik balik”.

    “Akan butuh waktu lama lagi bagi negara ini untuk bangkit kembali jika kita kehilangan kesempatan ini,” ucapnya.

    Para Dukun Adu Sakti

    Foto: Para pemilih Korsel mengantre di salah satu tempat pemungutan suara saat pilpres digelar pada Selasa (3/6) waktu setempat (AFP/PEDRO PARDO)

    Pilpres ini juga diwarnai adu kesaktian para dukun setempat dalam meramalkan pemenangnya. Salah satu dukun Korsel bahkan mengklaim dirinya telah mendapatkan penglihatan soal pemenang pilpres ini bertahun-tahun lalu.

    Penghitungan suara akan digelar setelah pemungutan suara diakhiri, dengan pemenangnya kemungkinan baru bisa diketahui sekitar tengah malam. Meksipun proses penghitungan suara diperkirakan baru akan selesai pada Rabu (4/6) pagi besok.

    Namun bagi Yang Su Bong, salah satu dukun Korsel atau mudang — dukun perempuan — tradisional Korea, seperti dilansir AFP, Selasa (3/6/2025), sudah jelas bahwa capres terdepan dari Partai Demokrat Korsel, Lee Jae Myung, akan muncul sebagai pemenang pilpres.

    Prediksi itu sesuai dengan semua jajak pendapat utama yang menempatkan Lee di peringkat pertama dan jauh mengungguli keempat capres lainnya.

    Survei terbaru Gallup menunjukkan sebanyak 49 persen responden menilai Lee sebagai capres terbaik. Kim Moon Soo, yang merupakan capres Partai Kekuatan Rakyat (PPP) — bekas partai Yoon, menempati posisi kedua dalam survei, dengan 35 persen responden mendukungnya.

    “Sejak awal, saya telah melihat Lee Jae Myung menjadi presiden,” kata Yang saat berbicara kepada AFP di kantornya yang ada di kota pelabuhan Incheon.

    “Saya melihat aura kepresidenan,” ucapnya, sembari mengatakan dirinya menghadapi “kritikan dan bahkan ancaman” atas prediksinya itu. “Namun, saya tidak bisa berbohong tentang apa yang saya lihat,” ujar Yang.

    Meskipun Korsel kini negara maju, tidak bisa dipungkiri bahwa praktik perdukunan telah membentuk budaya dan kepercayaan di Semenanjung Korea selama berabad-abad. Warga Korsel masih sering meminta nasihat para dukun untuk segala hal, mulai dari percintaan hingga keputusan bisnis penting.

    Tonton juga “Korsel Gelar Pilpres, Tempat Pemungutan Suara Diserbu Warga” di sini:

    Halaman 2 dari 3

    (rdp/rdp)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ramai-Ramai Warga China Borong Rumah di Korea Selatan, Amerika Ngekor

    Ramai-Ramai Warga China Borong Rumah di Korea Selatan, Amerika Ngekor

    Jakarta, CNBC Indonesia – Warga negara asing semakin ramai menempati Korea Selatan. Ternyata, Seoul merupakan tujuan populer tidak hanya untuk pariwisata tetapi juga pertumbuhan aset.

    Hal itu terungkap dari cerita seorang makelar properti bermarga Kim yang tinggal di Distrik Seodaemun, Seoul barat laut. Kata dia, rekan kerjanya baru-baru ini menandatangani perjanjian pembelian rumah dengan seorang warga negara China.

    Disebutkan warga China tersebut ingin membeli beberapa rumah di kota itu dan memiliki teman yang tertarik untuk melakukan hal yang sama.

    “Banyak orang China yang ingin membeli apartemen untuk tujuan investasi,” kata Kim, dikutip dari The Korea Times, Sabtu (30/5/2025).

    Adapun data Kementerian Pertanahan Korea Selatan menunjukkan jumlah rumah yang dimiliki oleh warga negara China melampaui 56.000 pada akhir tahun lalu, di antara 100.216 rumah milik asing di Korea.

    Angka pemilik China itu naik 5.158 atau 5,4% dibandingkan dengan enam bulan sebelumnya. Non-warga negara merupakan 0,52% dari total pemilik rumah di negeri ginseng itu.

    Jumlah warga negara asing yang memiliki rumah mencapai 98.581, yang berarti beberapa memiliki beberapa properti. Warga negara China memiliki 56.301 rumah, atau 56,2%, diikuti oleh warga Amerika Serikat (AS) dengan 22.031 rumah, atau 22%. Warga Kanada memiliki 6.315 rumah, atau 6,3%.

    Hampir tiga perempat, atau 72,7% dari rumah milik orang asing, berada di wilayah metropolitan Seoul, dengan 39.144 rumah, atau 39%, di Provinsi Gyeonggi, diikuti oleh 23.741 rumah, atau 23,7 persen, di Seoul. Sekitar 10% atau 9.983 rumah berada di Incheon.

    Lebih dari 93% pemilik rumah asing memiliki satu rumah, diikuti oleh 5.182 orang, atau 5,3%, yang memiliki dua rumah. Sebanyak 640 orang memiliki tiga rumah, sementara 209 orang memiliki empat rumah. Sebanyak 461 orang memiliki lima rumah atau lebih.

    Sementara itu, seruan untuk peraturan yang lebih ketat semakin meningkat untuk mengekang pembelian rumah yang bersifat spekulatif.

    Beberapa pihak juga menyuarakan kekhawatiran atas penggelapan pajak, yang dipicu oleh laporan berita tentang tuan tanah asing yang menarik uang sewa bulanan dari delapan apartemen yang mereka beli saat tinggal di sana dengan visa pelajar.

    Pembeli asing tunduk pada peraturan pinjaman rasio pinjaman terhadap nilai (LTV), pajak keuntungan modal, dan pajak kepemilikan properti, sama seperti warga negara Korea. Namun, otoritas Korea kurang mampu melacak sumber modal bagi warga negara asing yang membeli rumah.

    Pada tahun 2023, otoritas mengidentifikasi 433 kasus pembelian properti ilegal oleh warga negara asing. Lebih dari 44%, atau 192, melibatkan warga negara Tiongkok. Menurut data dari Mahkamah Agung, jumlah properti milik warga negara China dari semua jenis melonjak menjadi 96.955 pada bulan April, naik 78,5% dari 54.320 pada tahun 2020. Angka tersebut mencakup bangunan komersial dan tanah serta properti perumahan.

    Seruan untuk “timbal balik” pun semakin menguat. Di China sendiri, orang asing tidak dapat membeli tanah, meskipun mereka dapat membeli properti perumahan untuk digunakan sendiri dengan beberapa batasan.

    Sebaliknya, warga negara China menghadapi sedikit regulasi saat membeli properti di Korea. Hal ini menyebabkan usulan RUU untuk meningkatkan pembatasan bagi warga nonresiden yang membeli properti di Seoul dan wilayah Provinsi Gyeonggi di sekitarnya, serupa dengan yang diadopsi oleh Australia dan Kanada. Kedua negara telah memberlakukan peraturan yang lebih ketat menyusul kenaikan harga perumahan dan peningkatan properti milik asing.

    (dce)

  • Tegang! Keluar Jalur Saat Mendarat, Ban Pesawat Jeju Air Rusak

    Tegang! Keluar Jalur Saat Mendarat, Ban Pesawat Jeju Air Rusak

    Jakarta

    Pesawat maskapai Korea Selatan, Jeju Air kembali mendapat masalah ketika salah satu pesawatnya mengalami kesulitan kecil saat mendarat di Bandara Internasional Da Nang di Vietnam.

    Dilansir media Singapura, The Straits Times, penerbangan Jeju Air 2217 dari Incheon, Korsel, sempat keluar jalur saat mendarat di bandara Vietnam sekitar pukul 00.50 dini hari waktu setempat pada tanggal 28 Mei. Pesawat yang membawa 183 penumpang itu langsung kembali ke jalur semula dan tidak ada yang terluka, tetapi ban pada roda pendaratan rusak dalam proses tersebut.

    Maskapai penerbangan itu mengganti ban di Da Nang dan mengerahkan pesawat pengganti dengan jenis yang sama – Boeing 737-800 – untuk penerbangan pulang.

    Penerbangan pulang lepas landas pada pukul 16.08 pada hari yang sama dari Bandara Internasional Da Nang, 14 jam dan 38 menit lebih lambat dari jadwal semula.

    Maskapai Jeju Air masih menjadi sorotan setelah kecelakaan pesawat dengan nomor penerbangan 2216 di Bandara Internasional Muan, provinsi Jeolla Selatan, Korea Selatan pada 29 Desember 2024 yang menewaskan 179 orang.

    Armada Jeju Air sebagian besar terdiri dari pesawat Boeing 737-800, yang juga merupakan model dari Penerbangan 2216 yang bernasib buruk.

    Pejabat dari Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi Korea Selatan sedang melakukan penyelidikan untuk menentukan penyebab pasti insiden tersebut.

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Jelang Pemilu Korsel, Pemimpin Oposisi Ungguli Polling

    Jelang Pemilu Korsel, Pemimpin Oposisi Ungguli Polling

    Jakarta

    Pemimpin oposisi Korea Selatan (Korsel) Lee Jae-myung menjadi calon terdepan untuk menjadi presiden Korsel berikutnya, dalam pemilihan umum (pemilu) yang akan berlangsung awal bulan Juni mendatang. Demikian menurut polling terbaru Gallup yang dirilis pada hari Selasa (27/5).

    Warga Korea Selatan akan memberikan suara pada tanggal 3 Juni, yang merupakan puncak dari kekacauan politik selama berbulan-bulan, yang dipicu oleh upaya mantan presiden Yoon Suk Yeol yang gagal untuk menangguhkan pemerintahan sipil pada bulan Desember lalu.

    Dilansir kantor berita AFP, Selasa (27/5/2025), Gallup menempatkan pemimpin Partai Demokrat, Lee sebagai calon terdepan, dengan 49 persen responden menyatakan mereka melihatnya sebagai kandidat presiden terbaik.

    Di posisi berikutnya adalah mantan menteri tenaga kerja Kim Moon-soo dari Partai Kekuatan Rakyat, partai konservatif yang berkuasa, dengan meraih 35 persen suara.

    Di posisi ketiga adalah Lee Jun-seok dari Partai Reformasi — yang menjalankan kampanye dengan menargetkan para pemuda Korea Selatan — dengan 11 persen suara.

    Jajak pendapat yang dilakukan oleh Gallup Korea melalui telepon tersebut, mensurvei 1.004 responden selama akhir pekan, dengan margin kesalahan yang dinyatakan sebesar 3,1 poin persentase.

    Jajak pendapat tersebut menunjukkan pemimpin Partai Demokrat akan menang dengan mudah di hampir seluruh wilayah Korsel, mengamankan wilayah terpadat di ibu kota Seoul, Incheon, dan Gyeonggi.

    Namun, pria berusia 40 tahun itu tetap teguh, menyatakan bahwa namanya akan “terlihat jelas” pada surat suara pada hari pemilu.

    Jajak pendapat hari Selasa (27/5) menunjukkan Lee Jae-myung akan menang, bahkan jika ia menghadapi kandidat konservatif yang bersatu.

    Sekitar lima persen dari mereka yang disurvei mengatakan mereka tidak memiliki preferensi, atau bahwa mereka tidak tahu siapa yang akan menjadi kandidat terbaik.

    Survei tersebut merupakan salah satu yang terakhir dirilis sebelum pemungutan suara minggu depan.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • 2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    2 Alasan Kuat Megawati Hangestri Tak Perpanjang Kontrak dengan Red Sparks

    TRIBUNJATENG.COm – Inilah 2 alasan kuat Megawati Hangestri memutuskan untuk cabut dari Red Sparks.

    Megawati Hangestri Pertiwi resmi tidak memperpanjang kontraknya dengan Daejeon JungKwanJang Red Sparks untuk musim depan.

    Keputusan ini tentu mengundang pertanyaan besar, mengingat performanya bersama Red Sparks begitu gemilang selama dua musim terakhir di Liga Voli Korea.

    Namun, di balik keputusan tersebut, terdapat dua alasan kuat yang mendasari langkah Megatron.

    Inilah 2 alasan kuat Megawati tak perpanjang kontrak dengan Red Sparks:

    1. Cedera Otot

    Selama babak final Liga Voli Korea 2024/2025, Megawati bermain dalam kondisi tidak ideal.

    Cedera otot kaki yang dialaminya sejak final leg pertama tidak membuatnya menyerah.

    Ia tetap turun ke lapangan, membela Red Sparks hingga leg kelima, demi membawa timnya bertarung habis-habisan sampai detik terakhir.

    Puncaknya terjadi di set kelima laga final leg 5.

    Saat skor ketat dan tensi pertandingan menanjak, Megawati yang sudah tak kuat menahan sakit akhirnya harus ditarik keluar.

    Pelatih Koo Hee-jin akhirnya memutuskan mengganti Mega dengan Jeong Su-ji.

    Keputusan yang berat, tapi terpaksa diambil demi keselamatan pemain andalannya.

    Kini, Megawati akan menjalani proses pemulihan dan terapi intensif untuk cedera otot kaki dan bahunya.

    Ia dijadwalkan menjalani perawatan di Surabaya dalam waktu dekat.

    2. Ingin Merawat Sang Ibu di Jember

    Selain alasan medis, keputusan Megawati juga dilatarbelakangi oleh panggilan hati sebagai seorang anak.

    Sang ibu, yang saat ini berada di Jember, tengah membutuhkan pendampingan dan perawatan secara langsung.

    Hal ini disampaikan oleh agen Megawati, yang menegaskan bahwa keputusan pulang ke Indonesia bukan karena Megawati tidak bahagia di Red Sparks.

    “Megawati sangat ingin memperpanjang kontrak karena dua tahun bersama JungKwanJang sangat membahagiakan baginya,” ujar sang agen.

    “Namun karena kondisi kesehatan ibunya, ia memutuskan untuk tinggal bersama dan merawat beliau. Itu alasan utama mengapa ia tidak melanjutkan di V-League,” sambungnya.

    Keputusan Megawati memang bukan akhir dari segalanya.

    Meski tak memperpanjang kontrak, pelatih Ko Hee-jin sendiri berharap masih bisa bekerja sama di masa depan.

    Apalagi jika KOVO akan memberlakukan perubahan besar pada sistem perekrutan pemain asing musim depan.

    Kini, Megawati tengah dalam perjalanan pulang ke Tanah Air, didampingi sang kekasih, Dio Novandra.

    Ia dijadwalkan kembali ke Jember usai transit di Jakarta dan Surabaya

    Megawati dikenang sebagai pevoli yang meninggalkan jejak mendalam di Liga Voli Korea.

    Saat mengantar Megawati ke Bandara Incheon untuk kembali ke Indonesia, pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, tak kuasa menahan air mata.

    Ia menangis haru melepas salah satu pemain terbaik yang pernah dimilikinya.

    “Sepertinya saya tidak akan pernah mendapatkan pemain seperti Mega lagi. Berkat dia juga Red Sparks bisa sampai ke final,” ucap Ko Hee-jin

    Ia bahkan menyampaikan harapan untuk bisa kembali bekerja sama, terutama jika peraturan KOVO berubah ke arah yang lebih fleksibel.

    “Kalau peraturan KOVO berubah, mari kita bekerja sama lagi di Red Sparks,” katanya, tulus. (*)