kab/kota: Hongkong

  • Rano Karno Buka Jakarta Drum Corps International, Cerita Pengalaman di Banten

    Rano Karno Buka Jakarta Drum Corps International, Cerita Pengalaman di Banten

    Jakarta

    Wakil Gubernur (Wagub) Jakarta, Rano Karno membuka event Jakarta Drum Corps International 2025. Rano menargetkan indeks city atau peringkat kota global Jakarta bisa meningkat dengan adanya event tersebut.

    Pembukaan Jakarta Drump Corps International 2025 dilakukan di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (18/12/2025) malam. Acara dihadiri Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Bidang Kesejahteraan Rakyat sekaligus Ketua Pelaksana Jakarta Indonesia Drum Corps Association (IDCA) 2025 Beno, Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali, Wali Kota Jakarta Timur Munjirin, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Ardiansyah, Staf Khusus Gubernur Bidang Pemuda dan Olahraga Diki Budi, Ketua Umum IDCA Hari Doyo Sugianto.

    “Jakarta harus mencapai nilai sebagai indeks city, harus mencapai 50 poin. Pada tahun 2023 Jakarta pada posisi 24. Dan Alhamdulillah setelah kami 6 bulan di Jakarta, kita bisa meningkatkan menjadi nomor 71,” kata Rano dalam sambutannya.

    “Ini adalah salah satu usaha saya untuk segera meningkatkan indeks city Jakarta dengan kegiatan internasional seperti ini,” sambungnya.

    Rano mengulas kembali perjuangannya membawa Provinsi Banten sampai ke Eropa lewat marching band. Dia berharap Jakarta nantinya bisa menorehkan prestasi lebih dari yang pernah diraih Banten.

    “Pengalaman saya membawa sebuah provinsi pada tahun 2013 menjuarai sebuah kejuaraan marching band, pada waktu itu mendapat piala presiden dan dengan itu kita diundang bisa bermain di Amsterdam di Belanda, dan mendapat gold medal di sana,” tuturnya.

    “Bayangin sebuah provinsi kecil yang bernama Banten, bisa mengirim anak-anak ya sampai ke Amerika. Ini Jakarta, Jakarta harus lebih dari Banten,” lanjutnya.

    Pembukaan dilakukan dengan pemukulan gong. Setelahnya dilakukan penandatanganan prasasti.

    “Dengan mengucap Bismillahirrahmanirrahim, Jakarta Drum Corps International 2025 secara resmi saya nyatakan dibuka,” kata Rano.

    Sementara, Ketua Umum IDCA Hari Doyo Sugianto menyampaikan, Jakarta Drump Corps International 2025 akan diselenggarakan selama tiga hari mulai 19 hingga 21 Desember 2025. Event internasional ini diikuti oleh peserta dari 12 provinsi dan tiga negara.

    “Untuk peserta diikuti 12 provinsi dan 3 negara. Ada satu delegasi Jepang yang negaranya itu Malaysia Thailand Hongkong,” ujarnya.

    Dia menyebut Jakarta baru pertama kali menjadi tuan rumah penyelenggaraan event ini dan akan menjadi agenda rutin tahunan. Event ini diharapkan dapat memberi warna baru di Jakarta khsusunya bagi Indonesia.

    “Sebenarnya event ini event tahunan dari DCI Indonesia yang sekarang menjadi Jakarta DCI atau Jakarta Drum Corps International. Dan ini pertama di Jakarta dan membawa ini memberikan warna baru buat bangsa ini,” jelasnya.

    Ada 5 kategori yang dilombakan dalam event ini. Berikut kategorinya:

    1. Drum corps
    2. Sound sport
    3. Drumline battle
    4. Street parade
    5. Flag ensemble

    Halaman 2 dari 2

    (dek/isa)

  • PMI Ponorogo Meninggal dalam Kebakaran di Hongkong, Jenazah Segera Dipulangkan

    PMI Ponorogo Meninggal dalam Kebakaran di Hongkong, Jenazah Segera Dipulangkan

    Ponorogo (beritajatim.com) – Sejak kabar duka itu datang dari Hongkong, keluarga Dina Martiana hanya bisa menunggu. Kini, harapan untuk memulangkan jenazah PMI asal Ponorogo tersebut akhirnya terbuka. Sebab, Pemerintah memastikan proses pemulangan jenazah perempuan asal Desa Tajug, Kecamatan Siman itu ditargetkan berlangsung dalam bulan ini. Meski begitu, tanggal pastinya, masih menunggu penjadwalan penerbangan.

    Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Ponorogo menyebut, rencana pemulangan tersebut disampaikan langsung oleh Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) kepada keluarga korban. Kepastian itu disampaikan saat BP2MI mendatangi rumah duka pada Selasa (16/12) lalu.

    Kepala Disnaker Ponorogo Suko Kartono mengatakan, kunjungan BP2MI tidak hanya membawa kabar rencana pemulangan, tetapi juga menyerahkan santunan awal dari pemerintah pusat kepada keluarga korban.

    “Kepulangannya bulan ini, kemungkinan dalam waktu dekat walaupun tanggalnya belum pasti,” ungkap Suko, Rabu (17/12/2025).

    Menurut Suko, jenazah Dina Martiana direncanakan dipulangkan melalui Bandara Juanda, Surabaya, bukan Jakarta. Jalur tersebut dipilih karena dinilai lebih efisien dan lebih dekat dengan Ponorogo. Namun demikian, proses pemulangan masih bergantung pada ketersediaan penerbangan internasional.

    “Setiap hari hanya ada satu penerbangan Hongkong-Surabaya, jadi gantian sementara di Jawa Timur ada 5 korban meninggal di Hongkong, termasuk Ponorogo,” jelasnya.

    Pemkab Ponorogo, lanjut Suko, memastikan akan memberikan pengawalan penuh saat jenazah tiba hingga proses pemakaman. Seluruh biaya pemulangan ditanggung pemerintah melalui kementerian terkait, sehingga keluarga tidak dibebani biaya apa pun.

    “Terkait pemulangan ini semuanya gratis,” katanya.

    Sebagaimana diberitakan beberapa waktu yang lalu, kebakaran hebat melanda sebuah apartemen di Hongkong pada akhir November lalu dan menyebabkan 9 Warga Negara Indonesia (WNI) meninggal dunia. Lima di antaranya berasal dari Jawa Timur, termasuk Dina Martiana.

    PMI berusia 36 tahun tersebut ditemukan meninggal dunia di lantai 26 apartemen Wang Fuk Court. Korban diketahui meninggal saat berupaya melindungi majikannya dari kobaran api, sebuah peristiwa yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan warga Ponorogo. (end/but)

  • Fakta-fakta Penangkapan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Jaringan Internasional Asal Ponorogo

    Fakta-fakta Penangkapan Dewi Astutik, Gembong Narkoba Jaringan Internasional Asal Ponorogo

    Bisnis.com, JAKARTA — Gembong narkoba asal Indonesia, Dewi Astutik telah ditangkap di sebuah Hotel, wilayah Sihanoukville, Kamboja pada Senin (1/12/2025).

    Dewi ditangkap berkat kolaborasi BNN bersama Kepolisian Kamboja, KBRI Phnom Penh, Atase Pertahanan RI, Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI serta Bea Cukai berhasil menangkap Dewi. 

    Penangkapan ini dilakukan setelah intelijen melaporkan lokasi Dewi yang terlacak di wilayah Kamboja ke otoritas RI.

    Dewi ditangkap di dalam kendaraan Toyota Prius di lobi hotel. Setelah melakukan verifikasi dan klarifikasi fisik, Dewi langsung diterbangkan ke ke Indonesia pada Selasa (2/12/2025).

    Lantas, bagaimana fakta-fakta penangkapan Dewi Astutik?

    Awal Mula Terendus 

    Nama Dewi mulai terendus setelah BNN menemukan 67 kardus berisi 2.000 bungkus sabu seberat 2.115.130 gram atau 2 ton. Dari pendalaman itu, petugas menangkap sejumlah pelaku berkebangsaan WNI dan WNA.

    Dari hasil penyelidikan, nama Dewi akhirnya mencuat. Tak hanya sekedar keroco. Dewi pun digadang-gadang sebagai pengendali atas barang haram tersebut untuk masuk ke Indonesia.

    Berdasarkan penyidikan terungkaplah sosok nama Dewi Astutik. yang diduga sebagai pengendali penyelundupan barang haram tersebut. 

    Daerah Operasi Dewi

    Dewi yang merupakan DPO sekaligus buruan Interpol merupakan sindikat narkoba yang beroperasi di kawasan segitiga emas Asean. Wilayah ini terkenal sebagai pusat jaringan narkoba Asia Tenggara, yang meliputi perbatasan Thailand, Myanmar, dan Laos.

    BNN juga menyatakan Dewi Astutik juga aktif beroperasi di wilayah bulan sabit emas (Golden Crescent) atau Asia Selatan. Di wilayah ini Dewi memproduksi sekaligus distribusi opium global yang mencakup pegunungan Afghanistan, Iran, dan Pakistan.

    Tak hanya itu, wilayah Laos, Hong Kong, Korea, Brasil, hingga Ethiopia juga menjadi daerah operasi Dewi Astutik dan kaki tangannya.

    Punya Rekanan Buron Asal Nigeria

    Kepala BNN Komjen Suyudi Ario Seto menyatakan Dewi sempat terlibat terlibat dalam sindikat penipuan daring di Kamboja. Perempuan asal Ponorogo ini sempat bekerja sebagai penerjemah di kelompok penipuan tersebut.

    Namun, Dewi hanya satu bulan bekerja dalam praktik scam love itu. Tak selang lama keluar di tempat scam, Dewi bertemu warga Nigeria berinisial DON. Rekan Dewi ini kerap disebut sebagai “caretaker” sekaligus “Godfather” Dewi selama berada di Kamboja.

    “DON inilah yang menjadi caretaker dan Godfather PAR alias DA selama di Cambodia.

    Karena di Cambodia PAR merasa bs kendalikan semua jaringan dengan uang,” ujar Suyudi kepada wartawan, Rabu (3/12/2025).

    Sementara itu, berdasarkan informasi yang diterima BNN, DON telah ditangkap oleh otoritas Amerika dan saat ini telah berada di USA. 

    Peran Dewi 

    Berdasarkan catatan perjalanannya, Dewi sempat melakukan kejahatan terkait narkoba pada 2024. Dia termonitor dua kali ke Thailand dan Hongkong. Dewi dinyatakan sudah tidak berani berani masuk, karena sudah menjadi buronan.

    Wanita berusia 43 tahun ini memiliki peran sebagai pencari dan mengatur perjalanan kurir. Selain itu, Dewi juga bertanggungjawab dalam penyiapan narkoba untuk nantinya diselundupkan ke beberapa negara.

    “DA yang supply dan atur kurir. DON yang supply barang atau narkoba ke DA. DA siapkan pengemasan barangnya. DON yang membiayai jaringan melalui Dewi,” pungkas Suyudi.

  • PMI Asal Kediri Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Pemkab Pastikan Proses Pemulangan Jenazah

    PMI Asal Kediri Tewas dalam Kebakaran Apartemen di Hong Kong, Pemkab Pastikan Proses Pemulangan Jenazah

    Kediri (beritajatim.com) – Seorang Warga Negara Indonesia asal Kediri, Desy Widyana (40), dipastikan menjadi korban kebakaran Apartemen Wang Fuk Court di Hong Kong Island beberapa waktu lalu, setelah verifikasi dilakukan oleh Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri.

    Perempuan yang berasal dari Dusun Muning, Desa Selodono, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri itu dinyatakan meninggal dunia berdasarkan informasi resmi yang diterima pemerintah daerah.

    Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Kediri, Ibnu Imad, menjelaskan bahwa pihaknya langsung bergerak setelah menerima instruksi dari Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana untuk memastikan kebenaran informasi yang beredar di media sosial terkait korban.

    “Ini dapat perintah dari pimpinan dari Mas Bup (panggilan akrab Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana) untuk memastikan terkait dengan informasi ini, kebenaran informasi tersebut. Kedua, kami juga ternyata dari informasi yang beredar kita bisa menemukan bahwa memang di sosial media ada sedikit alamatnya tidak sesuai, tapi kita masih bisa menemukannya, dan hari ini kami pergi ke rumah duka,” ujarnya pada Selasa (2/12/2025).

    Dalam kunjungan tersebut, Dinas Tenaga Kerja menyampaikan belasungkawa sekaligus memastikan prosedur yang harus dijalani keluarga korban berjalan sesuai aturan.

    Ibnu menambahkan bahwa Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia juga akan melakukan kunjungan ke rumah duka sebagai bagian dari proses pemulangan jenazah.

    “Dan ini saya baru saja menerima perintah dari Mas Bup bahwa besok itu ada tindak lanjut bahwa dari Kemenlu akan ke rumah duka terkait apa untuk proses pemulangan jenazah,” imbuhnya.

    Desy diketahui merupakan pekerja migran asal Kediri yang bekerja sebagai caregiver atau perawat lansia. Berdasarkan keterangan keluarga, saat ini jenazah masih dalam proses otopsi serta penyelidikan oleh kepolisian di Hong Kong Police Force. “Almarhum korban yang meninggal akibat kebakaran di Hongkong ini masih dalam proses terkait dengan otopsi,” kata Ibnu.

    Terkait kemungkinan adanya warga Kabupaten Kediri lain yang terdampak insiden tersebut, Disnaker masih berkoordinasi dengan BP3MI. “BP3MI sudah merilis kontak khusus yang bisa dihubungi apabila ada keluarga PMI asal Kediri yang membutuhkan informasi terkait kebakaran di Hong Kong. Nanti akan kami sampaikan kepada masyarakat,” tandasnya. [ADV PKP/nm]

  • Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pemulangan Erawati, PMI Malang Korban Kebakaran

    Keluarga Minta Pemerintah Bantu Pemulangan Erawati, PMI Malang Korban Kebakaran

    Malang (beritajatim.com)- Keluarga mendiang Erawati (35), Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang menjadi korban kebakaran di Apartemen Hongkong, meminta pemerintah membantu proses pemulangan ke tanah kelahirannya di Jalan Demak RT 04 RW 01, Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

    Suyitno (39), Suami mendiang Erawati mengaku, istrinya berangkat ke Hongkong sejak awal tahun 2011 lalu. Erawati juga sempat pulang ke Dampit, Kabupaten Malang pada tahun 2018 untuk menikah dan dikaruniai seorang putra semata wayang bernama Doni Febriansah.

    Kata Suyitno, dirinya mendapatkan informasi istrinya meninggal dunia dalam kebakaran Apartemen dari KBRI Hongkong melalui sambungan telepon.

    “Keluarga berharap jasad istri saya segera dipulangkan dan sampai sekarang belum ada kepastian, masih menunggu,” tegas Suyitno, Senin (2/12/2025).

    Suyitno sempat bercerita apabila istrinya, bermimpi giginya lepas. Tak lama berselang, sang istri kemudian menghubungi keluarganya dan menanyakan kondisi putranya dan telpon setiap hari.

    “Kondisinya baik baik saja dan tidak ada firasat apapun, saya tahu setelah diberi kabar dari KBRI,” ujarnya. [yog/aje]

  • Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 9 WNI, MPR Minta Pemerintah Jangan Abai Pelindungan PMI

    Kebakaran Apartemen Hong Kong Tewaskan 9 WNI, MPR Minta Pemerintah Jangan Abai Pelindungan PMI

    JAKARTA – Ketua MPR RI Ahmad Muzani menyampaikan belasungkawa atas tewasnya sembilan warga negara Indonesia (WNI) yang sebagian besar Pekerja Migran Indonesia (PMI) korban kebakaran hebat di kawasan Tai Po, Hong Kong.

    Muzani mendesak Pemerintah dalam hal ini Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (Kementerian P2MI) untuk memikirkan tata kelola pelindungan pekerja migran Indonesia secara menyeluruh, termasuk sosialisasi mitigasi darurat dari kebakaran tempat tinggal di negara penempatan.

    “Ya itu juga sebuah musibah lain yang terjadi pada tenaga kerja kita di Hongkong. Ada satu unit apartemen yang mengalami kebakaran besar. Di dalam apartemen tersebut banyak tenaga kerja kita yang bekerja di dalam apartemen tersebut dan ada sekian orang, sejumlah orang yang menjadi korban dari kebakaran tersebut. Tentu saja ini sebuah keadaan yang memprihatinkan,” ujar Muzani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 1 Desember.

    “Kita semua ikut berbelasungkawa atas wafatnya sejumlah tenaga kerja kita di Hongkong. Tetapi ini juga menurut saya harus sudah mulai dipikirkan tentang mitigasi darurat jika ada hal seperti ini terjadi,” sambungnya.

    Muzani menilai, mitigasi darurat perlu dipikirkan karena rata-rata pekerja migran Indonesia di Hongkong bekerja di sebuah apartemen yang cukup tinggi. Di mana selain kebakaran, juga ada potensi gempa bumi.

    “Dalam apartemen yang tingkatannya cukup tinggi itu resikonya ada kemungkinan terjadi kebakaran seperti yang kemarin ini terjadi, tapi ada juga resiko gempa. Jika dua kemungkinan itu terjadi, apa yang harus dilakukan? Mitigasi itu harus mulai dipikirkan sebagai sebuah cara untuk menyelamatkan, untuk meminimalkan korban manusia,” kata Muzani.

    Seperti diketahui, Jumlah WNI yang menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran apartemen Wang Fuk Court di Tai PO, Hong Kong terus bertambah. Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI melaporkan korban jiwa menjadi 9 orang, per Minggu, 30 November, kemarin.

    Insiden ini menjadi salah satu yang paling mematikan di wilayah tersebut. Hingga saat ini total korban tewas dalam insiden kebakaran besar tersebut mencapai 100 orang lebih, dengan ratusan lainnya masih dilaporkan hilang.

    Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hong Kong terus berkoordinasi dengan otoritas setempat untuk menangani korban WNI dan memastikan hak-hak mereka terpenuhi. Data WNI korban tewas juga terus bertambah seiring berjalannya proses identifikasi.

    Adapun total korban WNI tewas telah terkonfirmasi menjadi 9 orang dan 3 korban luka-luka. Sebelumnya, dilaporkan ada 140 WNI, semuanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) di sektor domestik di Wang Fuk Court, dan 61 di antaranya kondisinya telah dikonfirmasi.

  • Tangis di Dampit Malang: PMI Erawati Meninggal Terjebak Kebakaran di Hongkong

    Tangis di Dampit Malang: PMI Erawati Meninggal Terjebak Kebakaran di Hongkong

    Malang (beritajatim.com) – Pahlawan devisa Erawati asal Dampit, Kabupaten Malang, menjadi korban meninggal dunia dalam kebakaran di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hongkong, Rabu (26/11/2025) lalu.

    Di rumah duka yang berada di Jalan Demak, Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, pihak keluarga kini menanti kepulangan almarhumah Erawati.

    Pihak keluarga sejauh ini sudah mendapat konfirmasi dari perwakilan KJRI Hongkong terkait kepulangan jenazah Erawati yang membutuhkan waktu sekitar seminggu hingga dua minggu ke depan untuk bisa dipulangkan ke rumah duka dengan alasan sejumlah pengurusan.

    “Pihak KJRI Hongkong menghubungi keluarga, jika jenazah Erawati sudah diidentifikasi. Jenazah bisa dipulangkan sekitar seminggu hingga dua minggu ke depan dengan seluruh biaya ditanggung KJRI. Tapi keluarga bermohon jenazah istri saya segera cepat dipulangkan agar segera dimakamkan,” ujar Suyitno, suami Erawati, Senin (1/12/2025).

    Menurut Suyitno, almarhumah Erawati adalah sosok pendiam. Namun begitu, almarhumah memiliki tekad besar membantu suami meningkatkan ekonomi keluarga.

    Diketahui, Erawati berangkat ke Hongkong sebagai Pekerja Migran Indonesia (PMI) sejak tahun 2011. Di tahun 2017, Erawati sempat kembali ke tanah air dan menikah dengan Suyitno pada tahun 2018.

    Usai menikah, Erawati kembali menjadi PMI di Hongkong hingga 2021 dan kembali pulang di tahun 2023 lalu. Namun tak lama kemudian, di tahun yang sama, Erawati kembali ke Hongkong sebagai PMI dengan kontrak dua tahun yang berakhir pada Maret tahun 2026.

    Belum sempat kontrak habis, kebakaran di apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hongkong, Rabu (26/11/2025) lalu, mengakhiri segalanya. Jerih payah Erawati sebagai PMI di Hongkong menjadi penopang ekonomi keluarga. Sehingga, bisa membangun sebuah rumah baru meski kini belum rampung.

    “Saya dan hasil kiriman uang istri saya dari Hongkong dikumpulkan untuk membangun rumah. Sudah dibangun tapi belum rampung. Rencana sekalian untuk toko buat jualan untuk menambah penghasilan. Tiap hari istri saya juga menelepon untuk menanyakan kabar keluarga dan pembangunan rumah,” tambah Suyitno.

    Kecintaan terhadap keluarga bahkan ditunjukkan Erawati sebelum kabar duka diterima keluarga. Erawati juga masih sempat video call kepada pihak keluarga saat kondisi kritis, di mana api mengepung apartemen tempat dirinya bekerja.

    Dengan menggendong seorang balita anak majikannya, ia menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh keluarga melalui video call itu. Panggilan video berlangsung sekitar 30 menit sebelum akhirnya sambungan terputus dan Erawati dikonfirmasi meninggal dunia dalam kebakaran itu.

    “Waktu kejadian kebakaran itu, istri saya sempat video call untuk meminta maaf kepada seluruh keluarga. Saya melihat dia menggendong anak balita yang katanya anak majikannya. Ia dan majikannya tinggal di lantai 8 apartemen dan saat itu terkepung asap. Sekitar 30 menit sambungan video call kemudian terputus,” tutup Suyitno.

    Mendiang Erawati kini meninggalkan seorang putra hasil pernikahannya dengan Suyitno yang kini masih berusia 6 tahun. (yog/kun)

  • Dua PMI Asal Malang Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong

    Dua PMI Asal Malang Jadi Korban Kebakaran di Hong Kong

    Malang (beritajatim.com) – Dua pahlawan devisa yang meninggal dunia dalam kebakaran apartemen di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong Rabu, (26/11/2025) lalu, diketahui warga Kabupaten Malang.

    Selain Erawati yang tinggal di Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang, satu korban lagi diketahui bernama Siti Khotimah (40), warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang.

    Menurut Sugiono (43), suami dari Siti Khotimah, dirinya sudah menerima kabar kematian istrinya dari KJRI Hongkong.

    Sugiono pun tak mampu tidak mampu membendung air matanya saat mengingat kebaikan istrinya. Sugiono mengatakan, 5 hari sebelum kejadian, tepatnya Sabtu (22/11/2025) istrinya sempat menelfon. Melalui sambungan telfon itu mereka saling bercanda, bahkan berencana untuk merayakan ulang tahun anak keduanya, yang jatuh pada Kamis (27/11/2025).

    “Rencana ibunya akan memberi hadiah gelang,” ungkap Sugiono saat ditemui di kediamannya di Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, Senin (1/12/2025).

    Namun, rencana itu tampaknya tinggal rencana, takdir berkata lain. Ibu dua anak itu harus pergi selama-lamanya tepat satu hari sebelum anak keduanya berulang tahun.

    “Yang paling membuat kami sekeluarga terpukul, dia meninggal di negeri orang,” tuturnya.

    Sugiono bilang, istrinya pada Maret 2026 nanti rencananya akan pulang kampung, setelah selama kurang lebih 7 tahun pergi merantau ke Hong Kong.

    “Baju-baju sudah dikirim untuk rencana kepulangannya. Bahkan, ia sudah membeli tiket,” ucapnya.

    Siti Khotimah merantau ke Hong Kong pada Maret 2019 silam. Ia nekat berangkat ke sana dengan tujuan mencari nafkah bagi keluarga, khususnya anak-anaknya.

    Namun, meskipun jauh di perantauan, Siti Khotimah tidak pernah lupa terhadap keluarganya. Hampir setiap hari ia menelfon suami dan anak-anaknya. Meski hanya sekedar bercanda.

    “Terakhir pada saat saya mendengar kejadian kebakaran itu, saya telfon berulang-ulang hanya berdering,” ujarnya.

    Selama itu, Sugiono mengaku kalut dan khawatir dengan keadaan istrinya. Sampai akhirnya, kabar kematiannya datang pada Sabtu (29/11/2025) lalu, melalui Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI).

    “Saat ini kami hanya berharap semoga jenazah istri saya cepat pulang,” pungkasnya.

    Diberitakan sebelumnya, dua warga Kabupaten Malang dilaporkan meninggal dunia dalam insiden kebakaran di kompleks apartemen Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu, (26/11/2025).

    Keduanya yakni Siti Khotimah (40) warga Desa Palaan, Kecamatan Ngajum, Kabupaten Malang, dan Erawati (37) warga Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit, Kabupaten Malang.

    Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan membenarkan, bahwa kedua PMI itu meninggal dunia dalam insiden kebakaran tersebut.

    “Berdasarkan informasi yang kami terima, korban Siti Khotimah bekerja sebagai perawat lansia di Hong Kong,” ungkapnya.

    “Kalau korban Erawati asal Dampit itu menjadi perawat anak,” sambungnya.

    Sejauh ini, belum ada informasi pasti bagaimana proses evakuasi, perawatan, hingga pemulangan jenazah.

    “Kita belum tahu kapan proses pemulangan, sebab harus ada otopsi apa segala macam di sana. Biasanya paling cepat 2 pekan dari kejadian. Tergantung nanti dari Hong Kong gimana,” tuturnya.

    “KJRI sampai saat ini juga belum menghubungi kami,” bebernya.

    Sementara itu, Tri menyebut data pekerja migran asal Kabupaten Malang sebanyak sekitar 5000 orang.

    “Itu data dari KP2MI. Namun, sejauh ini korban kebakaran yang terkonfirmasi 2 orang. Semoga tidak ada lagi,” pungkasnya. (yog/but)

  • Paniknya Korban Selamat saat Api Cepat Menyebar di Apartemen Hong Kong

    Paniknya Korban Selamat saat Api Cepat Menyebar di Apartemen Hong Kong

    Jakarta

    Salah satu warga negara Indonesia (WNI), Fita, menceritakan kepanikan saat api menyebar di apartemen Hong Kong. Fita menyebut, orang-orang kebingungan melihat api yang cepat menyebar.

    Diketahui, kebakaran yang terjadi pada Rabu (26/11), itu menewaskan 128 orang. Fita yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) mendengar bunyi sirine meraung di area apartemen tinggi itu.

    Ia pun melihat puing-puing yang beterbangan, dan mencium bau terbakar. Fita semat memberi tahu majikannya bahwa ada kebakaran. Namun, majikannya tidak mempercayainya.

    Setelah keluar dan melihat dua gedung terbakar di kompleks Wang Fuk Court, WNI itu kembali mendesak, “Saya langsung bicara dengan majikan saya – saya bilang Anda harus turun sekarang.”

    “Rasanya menakutkan. Saya hampir menangis karena melihat banyak orang kebingungan,” kata Fita, 49 tahun, dilansir kantor berita Reuters, Sabtu (29/11/2025).

    Keduanya akhirnya berhasil keluar dan tinggal di rumah darurat.

    Fita mengatakan ia kini berdoa bagi mereka yang masih hilang. Perempuan itu berusaha mencari teman-temannya di antara puluhan pekerja migran di kompleks delapan gedung hunian tersebut, yang tujuh di antaranya dilalap api.

    128 Orang meninggal

    Hong Kong hari ini memulai masa berkabung selama tiga hari atas 128 orang, yang diketahui telah meninggal dunia dalam salah satu kebakaran paling mematikan di wilayah itu sejak tahun 1948.

    Jumlah korban jiwa kemungkinan akan bertambah karena 200 orang lainnya hingga saat ini masih belum ditemukan.

    Konsulat Jenderal RI (KJRI) Hong Kong menyampaikan saat ini warga negara Indonesia (WNI) yang tewas akibat kebakaran apartemen di Hong Kong menjadi tujuh orang. Jumlah ini diketahui setelah KJRI Hong Kong berkoordinasi dengan polisi setempat.

    “Berdasarkan hasil koordinasi dengan Hong Kong Police Force, hingga saat ini, WNI yang menjadi korban meninggal dunia total berjumlah 7 orang,” bunyi pernyataan tertulis KJRI Hong Kong dilansir Antara, Sabtu (29/11/2025).

    Sementara Filipina mengatakan salah satu warga negaranya mengalami luka kritis, satu orang hilang, dan 28 orang diduga merupakan penduduk daerah tersebut, tetapi keberadaan mereka tidak diketahui.

    A firefighter works in front of the multiple charred buildings of Wang Fuk Court complex following a deadly fire, in Tai Po, Hong Kong, China, November 28, 2025. REUTERS/Tyrone Siu housing estate, Foto: REUTERS/Tyrone Siu

    WNI Tewas Saat Peluk Anak Majikan

    Seorang pekerja migran asal Dampit, Kabupaten Malang, Erawati (37) menjadi salah satu korban tewas kebakaran apartemen di Hongkong. Erawati meninggal dalam kondisi memeluk anak majikannya.

    Kebakaran terjadi di Wang Fuk Court, Tai Po, Hong Kong pada Rabu (26/11/2025). Beruntungnya, anak majikan yang dipeluk Erawati selamat.

    “Informasinya, bayinya masih selamat,” kata Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang Tri Darmawan saat dikonfirmasi wartawan, dilansir detikJatim.

    Erawati terdaftar dalam data Sistem Komputerisasi Pelayanan, Penempatan, dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI). Tri mengaku belum mendapat informasi dari Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (KP2MI) maupun Konsulat jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hongkong kapan jenazah Erawati dipulangkan ke Indonesia.

    “Data korban di SISKOP2MI ada,” katanya.

    Ia mengaku menerima kabar ada PMI asal Dampit yang menjadi korban kebakaran dari relawan PMI di Hongkong.

    “Saya dapat informasi dari relawan PMI yang ada di Hong Kong. Tapi yang pasti pihak keluarga sudah dikabari,” tuturnya.

    Lihat juga Video: Korban Tewas Akibat Kebakaran Apartemen di Hong Kong Jadi 94 Orang

    Halaman 2 dari 2

    (aik/aik)

  • Puluhan Siswa Mual dan Pusing, Kepala KSPPG Klecorejo Madiun Buka Suara

    Puluhan Siswa Mual dan Pusing, Kepala KSPPG Klecorejo Madiun Buka Suara

    Madiun (beritajatim.com) – Dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa di tiga sekolah wilayah Kecamatan Mejayan, Kabupaten Madiun, memicu keprihatinan sekaligus kemarahan orang tua.

    Program makanan bergizi yang seharusnya menjadi penopang kesehatan, justru diduga membuat sejumlah siswa tumbang pada Kamis (27/11/2025).

    Di tengah sorotan publik, Kepala Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (KSPPG) Cinta Anak Klecorejo, Sendi Wicaksono, akhirnya angkat bicara. Ia mengungkap bahwa seluruh makanan yang dikonsumsi siswa itu diproses pada dini hari, hanya beberapa jam sebelum dikirim.

    “Nasi kami masak jam 12 malam. Nasi gorengnya jam 3 pagi,” beber Sendi. Menu yang didistribusikan berupa nasi goreng Hongkong campur jagung, Keripik Pangsit, Edamame, Telur, Buah Semangka, dan Minuman Susu Cimory.

    Distribusi dimulai pukul 07.00 WIB ke 31 sekolah, dari total 32 sasaran program. “Ada beberapa makanan yang langsung kami tarik setelah ada laporan ini,” ucapnya.

    Fakta yang paling memantik tanda tanya muncul ketika Sendi mengaku bahwa pihaknya menemukan perubahan rasa pada sebagian nasi goreng saat dicek ulang di sekolah lain.
    “Saat pengiriman masih bagus. Tapi setelah kami cek lagi, ada yang rasanya sudah tidak enak,” katanya.

    Begitu laporan siswa mengalami mual dan pusing masuk, pihak KSPPG bergerak cepat menarik seluruh makanan. Siswa yang terdampak langsung dibawa ke puskesmas.
    “Kami langsung tarik semua makanannya. Anak-anak kami bawa ke puskesmas untuk dicek,” ujar Sendi.

    Sekolah yang terdampak di antaranya SD Darmorejo, SD Klecorejo, dan SD Kebonagung. Program pemenuhan gizi ini sendiri menargetkan 2.819 siswa, dan sudah berjalan sejak 10 November.

    Sendi menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin berspekulasi mengenai penyebab dugaan keracunan. Ia menyebut ahli gizi KSPPG telah melakukan pengecekan awal, namun hasil final tetap menunggu pemeriksaan laboratorium.
    “Kita sudah kirim sampel. Makanannya juga sudah dibawa pihak berwajib. Biar lab nanti yang menentukan,” ujarnya.

    Hingga saat ini, orang tua siswa menuntut jawaban tegas atas apa yang sebenarnya terjadi. Dugaan lemahnya kontrol kualitas di dapur produksi KSPPG kini menjadi sorotan utama sementara proses investigasi masih berlangsung. (rbr/ted)