kab/kota: Himalaya

  • Ngegas! India Siap Bangun 2 Kapal Selam Nuklir

    Ngegas! India Siap Bangun 2 Kapal Selam Nuklir

    Jakarta

    Pemerintah India menyetujui rencana untuk membangun dua kapal selam serang bertenaga nuklir, dalam sebuah proyek yang diperkirakan menelan biaya sekitar 450 miliar rupee (US$5,4 miliar).

    Saat India berupaya memodernisasi militernya dalam menghadapi meningkatnya kehadiran China di wilayah Samudra Hindia, India berfokus pada peningkatan kemampuan angkatan laut, dan peningkatan kapasitas pembuatan senjata dalam negeri.

    Dilansir Reuters dan Al Arabiya, Kamis (10/10/2024), kabinet Perdana Menteri Narendra Modi pada Rabu (9/10) waktu setempat memberikan lampu hijau untuk dua kapal selam pertama dari enam kapal selam baru yang direncanakan akan dibuat oleh Angkatan Laut India. Demikian diungkapkan dua pejabat pertahanan India yang berbicara dengan syarat anonim.

    China, kekuatan angkatan laut terbesar di dunia, dengan lebih dari 370 kapal, telah menjadi perhatian keamanan bagi India sejak hubungan memburuk pada tahun 2020, setelah 24 tentara tewas dalam bentrokan di sepanjang perbatasan Himalaya mereka.

    Lebih cepat, lebih senyap, dan mampu bertahan lebih lama di bawah air daripada kapal bertenaga diesel konvensional, yang membuatnya lebih sulit dideteksi, kapal selam serang bertenaga nuklir termasuk di antara senjata angkatan laut paling ampuh di dunia.

    Hanya segelintir negara yang membuatnya sekarang, seperti China, Prancis, Rusia, dan Amerika Serikat.

    India, yang menyewa dua kapal selam serang bertenaga nuklir dari Rusia di masa lalu tetapi kemudian mengembalikannya, telah berunding dengan Rusia untuk menyewa satu lagi.

    (ita/ita)

  • Banjir Renggut 9 Nyawa di India-Bangladesh, 3 Juta Orang Terdampak

    Banjir Renggut 9 Nyawa di India-Bangladesh, 3 Juta Orang Terdampak

    Jakarta

    Hujan deras dan sungai yang meluap di timur laut India dan negara tetangga Bangladesh telah menewaskan sedikitnya sembilan orang. Lebih dari tiga juta orang terkena dampaknya.

    Hujan deras menyebabkan kerusakan yang luas setiap tahunnya. Namun, para ahli mengatakan perubahan iklim mengubah pola cuaca dan meningkatkan jumlah kejadian ekstrem.

    Dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/7/2024), otoritas bencana di negara bagian Assam di timur laut India mengatakan delapan orang tewas dalam sehari terakhir. Ini menjadikan jumlah korban tewas akibat hujan lebat sejak pertengahan Mei menjadi 46 orang.

    Sekitar 2.800 desa di negara bagian tersebut telah terendam dan berdampak pada lebih dari 1,6 juta orang, kata otoritas bencana.

    Ketua Menteri Assam Himanta Biswa Sarma mengatakan situasi saat ini di negara bagian tersebut disebabkan oleh hujan di negara bagian Arunachal Pradesh, India.

    “Tidak ada campur tangan manusia yang bisa menghentikannya,” katanya.

    Di dataran rendah Bangladesh, di hilir India, badan penanggulangan bencana mengatakan banjir telah berdampak pada sekitar 1,8 juta orang.

    Mereka memperingatkan air akan naik selama tiga hari ke depan.

    Seorang pria berusia 21 tahun tewas setelah tersapu gelombang air saat sedang memancing.

    Sebagian besar negara ini terdiri dari delta seperti sungai Gangga dan Brahmaputra di Himalaya, yang perlahan mengalir menuju laut setelah mengalir melalui India.

    Hujan deras di musim panas ini membawa 70-80 persen curah hujan tahunan di Asia Selatan, serta memicu kematian dan kehancuran akibat banjir dan tanah longsor.

    Curah hujan sulit diperkirakan dan sangat bervariasi. Namun, para ilmuwan mengatakan perubahan iklim membuat musim hujan semakin kuat dan tidak menentu.

    Halaman 2 dari 2

    (ita/ita)

  • Fakta Aneh Planet Bumi yang Belum Kalian Ketahui

    Fakta Aneh Planet Bumi yang Belum Kalian Ketahui

    Gravitasi Bumi tidak setara: Jika Bumi bulat sempurna, medan gravitasinya akan sama di semua tempat. Tetapi permukaan planet ini bergelombang. Aliran air, pergeseran es, dan pergerakan lempeng tektonik di bawah kerak Bumi menyebabkan anomali gravitasi. Pegunungan seperti Himalaya menyebabkan anomali gravitasi positif, gravitasi di sana lebih kuat dibanding di permukaan biasa. Sebaliknya, palung samudera, atau cekungan di daratan yang disebabkan gletser ribuan tahun yang lalu, menyebabkan anomali gravitasi negatif. Foto: Getty Images/iStockphoto/Robin_Hoood

  • Banjir-Tanah Longsor Terjang India, 6 Orang Tewas

    Banjir-Tanah Longsor Terjang India, 6 Orang Tewas

    New Delhi

    Sedikitnya enam orang tewas di India setelah hujan lebat terus mengguyur hingga memicu banjir bandang dan tanah longsor di area terpencil di bagian timur negara tersebut. Banjir dan longsor itu memicu kerusakan parah pada jalanan juga jembatan setempat hingga membuat lebih dari 1.000 orang terjebak.

    Seperti dilansir AFP, Jumat (14/6/2024), sekitar lima orang lainnya dilaporkan hilang di area yang terdampak banjir dan longsor di Sikkim, negara bagian di kaki bukit Himalaya yang berbatasan dengan China dan populer di kalangan turis India.

    Pejabat senior pemerintah negara bagian setempat, Gopinath Raha, menyebut banjir akibat meluapnya Sungai Teesta telah menghanyutkan ruas jalanan dan beberapa jembatan setempat, yang menyebabkan lebih dari 1.500 orang terdampar untuk sementara waktu.

    “Ketinggian air sungai Teesta melonjak hingga melewati tanda bahaya pada Kamis (13/6) pagi, menyebabkan kerusakan parah pada ruas jalanan setempat dan memicu gangguan lalu lintas,” ucap Raha dalam pernyataan kepada AFP.

    “Lebih dari 100 kendaraan terjebak di berbagai titik di bagian utara Sikkim,” sebutnya.

    Inspektur Sonam Dichu dari kepolisian distrik Mangan mengatakan kepada AFP bahwa sebagian wilayah utara negara bagian Sikkim “terputus dari wilayah lainnya”.

    “Banyak rumah yang hanyut,” ujarnya.

    Badan penanggulangan bencana pada negara bagian Sikkim, dalam pernyataan terpisah, mengatakan bahwa operasi penyelamatan sedang dilakukan, namun kerusakan pada jaringan telepon seluler lokal menghambat upaya penyaluran bantuan.

    Kepala Menteri Sikkim, Prem Singh Tamang, menyatakan bahwa pemerintahannya berupaya “memberikan segala dukungan yang mungkin kepada para korban dan keluarga yang terkena dampak”.

    Banjir bandang juga terjadi di sepanjang sungai yang sama tahun lalu, yang dipicu oleh meluapnya danau glasial, menyebabkan kerusakan parah pada ruas jalanan dan jembatan di seluruh negara bagian Sikkim.

    Halaman 2 dari 2

    (nvc/ita)

  • Bagaimana Kemenangan Modi Berdampak pada Negara Tetangga Asia Selatan?

    Bagaimana Kemenangan Modi Berdampak pada Negara Tetangga Asia Selatan?

    New Delhi

    Pemilihan umum legislatif di India menjadi peringatan terbesar bagi Perdana Menteri Narenda Modi. Partainya, Bharatiya Janata Party, BJP, gagal merebut mayoritas di parlemen dan kini bergantung pada koalisi untuk terus berkuasa.

    Selama satu dekade terakhir, Modi dan BJP menikmati otoritas dan mendominasi politik nasional. Namun masa jabatannya yang ketiga diyakini akan banyak menyita perhatian pemerintah ke dalam negeri.

    Sebab itu pula, pakar menilai kemenangan Modi belum akan berimbas banyak pada kebijakan luar negeri India, yang sejak 2014 menganut doktrin “tetangga yang utama,” demi memperkuat relasi dengan jiran di Asia Selatan.

    Ketegangan dengan Pakistan

    Pemilu India diawasi secara ketat oleh rival terbesarnya, Pakistan. “Kami cukup senang,” ketika Modi kehilangan mayoritas di parlemen, kata Mushahid Hussain, senator dan pakar luar negeri Pakistan.

    “Modi yang duduk di kantor PM di Delhi saat ini adalah Modi dalam versi yang lebih lemah,” kata dia, sembari menambahkan bahwa Pakistan berharap untuk melihat “Pendekatan yang lebih tenang India terhadap Pakistan dalam nada dan retorika.”

    Pemerintahan Modi selama ini menolak untuk berhubungan dengan Pakistan dan menuduh Islamabad mensponsori terorisme lintas batas. Kedua negara adidaya nuklir juga menggiatkan militerisasi Kashmir, terutama di era Modi.

    Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

    Maleeha Lodhi, mantan duta besar Pakistan untuk PBB, mengatakan kepada DW bahwa situasi saat ini tidak menjamin “iklim yang menguntungkan” untuk normalisasi hubungan India-Pakistan.

    “Pakistan memperkirakan hanya ada sedikit perubahan pada masa jabatan ketiga Modi. Prospek normalisasi hubungan antara India dan Pakistan masih belum pasti,” katanya, seraya menambahkan bahwa Islamabad “akan mengambil kebijakan menunggu dan melihat.”

    China mengintai di belakang

    Ketika Islamabad memperkuat persahabatannya dengan Beijing, India mewaspadai pengaruh China, yang rajin meminjamkan uang ke Pakistan untuk membangun infrastruktur perekonomian.

    Menyambut pengumuman hasil pemilu, China mengucapkan selamat kepada Modi dan menyerukan hubungan bilateral yang “lebih sehat dan stabil”.

    Rasa saling tidak percaya sejak lama telah menjadi ciri hubungan China-India. Kedua negara menggalang sengketa perbatasan yang bereskalasi di pegunungan Himalaya.

    Sana Hashmi, pakar China dan bekas konsultan Kementerian Luar Negeri India, memprediksi tidak akan ada perbaikan besar dalam hubungan India-China di tahun-tahun mendatang.

    Tanpa konsesi apa pun dari Beijing mengenai masalah perbatasan, katanya, New Delhi tidak mungkin “memperlunak kebijakannya terhadap China.”

    Sri Lanka sekutu di selatan

    Pulau di tepi Samudera Hindia ini menjadi arena rivalitas geopolitik dan kemaritiman antara India dan China. Sri Lanka terletak strategis di simpang rute perdagangan dunia, antara Eropa dan Asia.

    India dan Sri Lanka tidak hanya terikat kedekatan geografis di Selat Palk, tetapi juga etnis dan agama.

    Namun upaya China untuk menanamkan pengaruh di Kolombo selama satu dekade terakhir membuat gamang pemerintah di New Delhi.

    “Meskipun warisan kolonial mengikat India dan Sri Lanka secara historis, peristiwa yang terjadi saat ini menyoroti dinamika yang lebih kompleks,” kata Anandhi Sasidharan, mantan menteri Sri Lanka, merujuk pada krisis ekonomi di Sri Lanka, jerat utang dan implikasi geopolitik.

    Namun, di bawah kepemimpinan Presiden Ranil Wickremesinghe, hubungan antara Sri Lanka dan India semakin menguat dalam beberapa tahun terakhir.

    Sebabnya, hasil pemilu India tidak akan berdampak besar pada hubungan dengan Sri Lanka, menurut para ahli.

    “Meskipun partai Modi tidak memiliki mayoritas, yang meramalkan adanya kendala dalam implementasi kebijakan, namun bantuan India yang sudah lama diberikan kepada Sri Lanka akan tetap dilanjutkan,” kata Shihar Aneez, seorang jurnalis yang berbasis di Kolombo.

    India memupuk kedekatan dengan Bangladesh

    Hubungan India dengan jiran di timur, Bangladesh, telah menguat secara substansial selama satu dekade terakhir, kemungkinan akan tetap stabil, kata para pejabat dan pengamat Bangladesh setelah pengumuman hasil pemilu.

    “Hubungan persahabatan erat kami akan terus berlanjut,” kata Menteri Luar Negeri Bangladesh Hasan Mahmud kepada wartawan, sembari menambahkan bahwa hubungan bilateral mencapai tingkat baru di bawah pemerintahan Modi dan Perdana Menteri Bangladesh, Sheikh Hasina.

    Hubungan antara New Delhi dan Dhaka selama ini didominasi oleh agenda keamanan dan ekonomi.

    “Tidak akan ada perubahan kebijakan yang signifikan di India mengenai Bangladesh,” kata Touhid Hossain, mantan menteri luar negeri Bangladesh.

    Ali Riaz, pakar Bangladesh dan profesor di Universitas Negeri Illinois, berpandangan serupa.

    “Tidak ada yang akan menghalangi Modi untuk melanjutkan tujuan kebijakan luar negerinya,” katanya. “Tidak banyak perbedaan pendapat antara BJP dan partai oposisi dalam memproyeksikan India sebagai kekuatan global yang sedang berkembang.”

    rzn/yf

    Laporan ini dibuat dengan kontrobusi Yuchen Li di Taipei, Haroon Janjua di Islamabad, Abul Azad di Dhaka and Ashaly P Joy di Tamil Nadu.

    Lihat juga Video: Pidato Narendra Modi Setelah Jadi PM India untuk Ketiga Kalinya

    (nvc/nvc)

  • Pendaki Gunung Everest Kini Harus Bawa Kembali Kotoran Mereka!

    Pendaki Gunung Everest Kini Harus Bawa Kembali Kotoran Mereka!

    Jakarta

    Orang-orang yang mendaki Gunung Everest di Himalaya sekarang harus membersihkan kotoran mereka sendiri dan membawanya kembali ke base camp untuk dibuang, kata pihak berwenang di wilayah Nepal kepada BBC.

    “Pegunungan kami mulai berbau busuk,” kata Mingma Sherpa, kepala daerah setempat di pedesaan Pasang Lhamu, di lereng pegunungan Himalaya yang berada di wilayah Nepal.

    Baru-baru ini, Mingma Sherpa memperkenalkan peraturan baru, yakni mewajibkan pendaki untuk membawa serta kotoran mereka usai mendaki puncak Everest.

    “Kami mendapat keluhan bahwa kotoran manusia tampak terlihat di bebatuan dan beberapa pendaki jatuh sakit. Ini tak bisa diterima dan memperburuk citra kami,” jelasnya.

    Para pendaki Gunung Everest puncak tertinggi di dunia dan Gunung Lhotse di dekatnya akan diperintahkan untuk membeli tas kotoran di base camp, yang akan “diperiksa saat mereka kembali”.

    Di mana Anda buang air besar di pegunungan?

    Selama musim pendakian, para pendaki gunung menghabiskan sebagian besar waktunya di base camp untuk menyesuaikan diri dengan ketinggian.

    Di base camp, tenda-tenda terpisah didirikan khusus sebagai toilet yang dilengkapi tong-tong di bawahnya untuk menampung kotoran.

    Sebagian besar pendaki dan pemandunya akan menggali lubang untuk buang air besar. Akan tetapi, semakin tinggi Anda mendaki gunung, lapisan salju semakin sedikit sehingga Anda harus buang air besar di tempat terbuka.

    Karena suhu yang ekstrem suhu terendah yang tercatat di Gunung Everest adalah minus 42C kotoran manusia berada di puncak tidak sepenuhnya terurai.

    Hanya segelintir orang yang membawa kembali kotoran mereka dalam tas yang mudah terurai ketika mendaki puncah Everest biasanya memakan waktu beberapa pekan.

    Sampah masih menjadi masalah besar di Everest dan pegunungan lain di wilayah tersebut, meskipun terdapat peningkatan jumlah kampanye pembersihan, termasuk kampanye tahunan yang dipimpin oleh tentara Nepal.

    Sejumlah kampanye bersih-bersih untuk mengumpulkan sampah dilakukan, namun kebanyakan hanya terjadi di wilayah base camp yang lebih rendah. (Babu Sherpa)

    Toilet terbuka

    “Sampah masih jadi masalah besar, terutama di kamp-kamp yang lebih tinggi yang sulit Anda Anda jangkau,” kata Chhiring Sherpa, Chief Executive Officer dari organisasi non-pemerintah Sagarmatha Pollution Control Committee (SPCC).

    Meskipun tidak ada angka resmi, organisasinya memperkirakan ada sekitar tiga ton kotoran manusia antara kamp satu di kaki Everest dan kamp empat, menuju puncak.

    “Setengahnya diyakini berada di South Col, yang juga dikenal sebagai kamp empat,” kata Chhiring Sherpa.

    Stephan Keck, pemandu gunung internasional yang juga mengatur ekspedisi ke Everest, mengatakan South Col kini mendapat reputasi sebagai “toilet terbuka”.

    Pada ketinggian 7.906 meter di atas permukaan laut, South Col menjadi base camp sebelum para pendaki menuju puncak Everest dan Lhotse.

    Di sini, medannya sangat berangin.

    “Hampir tidak ada es dan salju, jadi Anda akan melihat kotoran manusia di mana-mana,” kata Keck.

    Meningkatnya jumlah pendaki di Everest berarti peningkatan signifikan limbah termasuk kotoran manusia (Getty Images)

    Atas persetujuan pemerintah kota Pasang Lhamu, SPCC kini membeli sekitar 8.000 kantong kotoran dari Amerika bagi sekitar 400 pendaki asing dan 800 staf pendukung untuk musim pendakian mendatang yang dimulai pada bulan Maret.

    Kantong kotoran ini mengandung bahan kimia dan bubuk yang dapat mengeraskan kotoran manusia dan membuatnya tidak berbau.

    Rata-rata seorang pendaki diperkirakan menghasilkan 250 gram kotoran per hari. Mereka biasanya menghabiskan sekitar dua pekan di kamp yang lebih tinggi untuk mencapai puncak.

    “Dengan dasar itu, kami berencana memberi mereka dua tas, yang masing-masing dapat mereka gunakan lima hingga enam kali,” jelas Chhiring Sherpa.

    “Ini tentu merupakan hal yang positif, dan kami akan dengan senang hati memainkan peran kami untuk menyukseskan hal ini,” kata Dambar Parajuli, presiden Asosiasi Operator Ekspedisi Nepal.

    Dia mengatakan bahwa organisasinya telah menyarankan bahwa hal ini pertama-tama harus dilakukan sebagai proyek percontohan di Everest dan kemudian direplikasi di gunung-gunung lain juga.

    Mingma Sherpa, orang Nepal pertama yang mendaki 14 gunung dengan ketinggian lebih dari 8.000 meter, mengatakan penggunaan tas semacam itu untuk mengelola kotoran manusia telah dicoba dan diuji di gunung lain.

    “Para pendaki gunung telah menggunakan tas semacam itu di Gunung Denali (puncak tertinggi di Amerika Utara) dan juga di Antartika, itulah sebabnya kami menganjurkan penggunaan tas semacam itu,” kata Sherpa, yang juga merupakan penasihat Asosiasi Pendaki Gunung Nepal.

    Pemandu gunung internasional, Keck, menyampaikan pesan yang sama dengan mengatakan bahwa ide tersebut akan membantu membersihkan gunung.

    Babu SherpaTali dan tangga yang ditinggalkan para pendaki dikumpulkan dan dibawa kembali, namun kotoran manusia tetap ada di pegunungan

    Pemerintah pusat Nepal telah mengumumkan beberapa peraturan pendakian gunung di masa lalu, namun ada sejumlah kritik bahwa banyak dari peraturan tersebut tidak diterapkan dengan benar.

    Salah satu penyebab utamanya adalah tidak adanya petugas penghubung di lapangan.

    Semestinya ada pejabat pemerintah berada bersama tim ekspedisi di base camp tetapi banyak dari mereka tidak hadir.

    “Negara selalu tak hadir di base camp yang menyebabkan segala macam penyimpangan, termasuk orang-orang yang mendaki gunung tanpa izin,” kata Mingma Sherpa.

    “Sekarang semua akan berubah. Kami akan menjalankan kantor penghubung dan memastikan langkah-langkah baru kami, termasuk meminta para pendaki membawa kembali kotoran mereka, diterapkan.”

    (ita/ita)

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Wow! China Bangun Bendungan Super Pertama di Dunia

    Wow! China Bangun Bendungan Super Pertama di Dunia

    Jakarta

    China mungkin juara dunia dalam hal pembangunan bendungan. Mereka tak hanya memiliki lebih banyak bendungan besar yang berfungsi dibandingkan negara lain di dunia, tetapi juga memegang rekor pembangkit listrik tenaga air berkapasitas terbesar yang beroperasi, yakni Bendungan Tiga Ngarai di Sungai Yangtze.

    Kini, negara adidaya di Asia Timur ini sedang dalam proses menciptakan bendungan super pertama di dunia, yang akan memecahkan semua rekor sebelumnya.

    Negeri Tirai Bambu ini pertama kali mengumumkan pembangunan bendungan ini pada 2021 ketika Kongres Rakyat Nasional menyetujui Rencana Lima Tahun ke-14 negara tersebut.

    Bendungan ini akan berada di hilir Sungai Yarlung Zangbo, yang dikenal sebagai Sungai Brahmaputra di India, di antara kaki pegunungan Himalaya di Daerah Otonomi Tibet. Sungai ini membelah Yarlung Zangbo Grand Canyon, ngarai terdalam di dunia yang membentang sepanjang 504,6 kilometer, hanya sedikit lebih panjang dari Grand Canyon di AS.

    Seperti dikutip dari IFL Science, Jumat (2/9/2024) hal ini bertujuan untuk memanfaatkan sejumlah besar potensi energi yang tersimpan di sungai dan tebing di wilayah yang sangat luas ini. Secara total, pembangkit listrik ini dapat memanfaatkan tiga kali lipat jumlah pembangkit listrik tenaga air yang saat ini digunakan oleh pembangkit listrik Tiga Ngarai.

    Pemerintah China membenarkan rencana tersebut dengan mengatakan bahwa hal itu akan membantu China mencapai tujuannya untuk mencapai puncak emisi karbon pada tahun 2030 dan netralitas karbon pada tahun 2060.

    Kontroversial

    Namun, skema tersebut telah terbukti kontroversial di dalam dan luar negeri. Lebih dari 1,25 juta orang diusir dari rumah mereka untuk melanggengkan pembangunan proyek Bendungan Tiga Ngarai, sementara banyak habitat hewan dan ekosistem alam mengalami kerusakan yang tidak dapat diperbaiki lagi.

    Beberapa pihak khawatir bendungan Yarlung Zangbo akan menjadi lebih mengganggu. Rumor mengenai bendungan super juga telah memicu ketegangan di antara negara-negara tetangga China.

    Belakangan ini, China dan India saling berselisih soal sumber daya air di Himalaya dan perkembangan terkini di sepanjang Sungai Yarlung Zangbo alias Sungai Brahmaputra berpotensi memperdalam perselisihan.

    Sebagaimana dicatat oleh para analis politik, India dan Bangladesh berada di hilir sistem sungai dan sangat bergantung pada perairannya. Karena bendungan China berpotensi mengubah aliran dan sistem sungai secara drastis, India khawatir pasokan air di negara mereka akan dibatasi sebagai tebusannya.

    Seorang juru bicara Kementerian Sumber Daya Air India mengatakan kepada Al Jazeera bahwa mereka berencana membangun proyek 10 gigawatt mereka sendiri di anak Sungai Brahmaputra lainnya untuk mengatasi dampak bendungan China.

    Beberapa pengamat di India menyatakan bahwa China merahasiakan sejumlah hal seputar proyeknya sebagai upaya untuk membungkam reaksi internasional terhadap pembangunan bendungan.

    Tanpa transparansi, menurut mereka, dampak penuh dari bendungan super tidak akan diketahui sampai bendungan tersebut selesai dibangun sehingga keberatan apa pun akan terlambat.

    Perselisihan serupa juga terjadi di tempat lain di dunia. Ethiopia berada di tengah-tengah pembangunan sistem bendungan pembangkit listrik tenaga air yang sangat kontroversial di Sungai Nil Biru, yang membuat Mesir sangat kesal karena khawatir hal itu akan memisahkan mereka dari perairan Sungai Nil yang berharga. Demikian pula, penguasaan kompleks Sungai Tigris-Efrat mengancam akan mengguncang persaingan yang sudah berlangsung lama di Timur Tengah.

    (rns/rns)

  • Ketegangan Baru India vs Pakistan Buntut Pembunuhan

    Ketegangan Baru India vs Pakistan Buntut Pembunuhan

    Jakarta

    Pemerintah Pakistan dan India kini terlibat ketegangan terbaru. Islamabad mengklaim ada bukti kredibel yang mengaitkan agen-agen New Delhi dengan pembunuhan dua warganya di negara tersebut.

    Diketahui kasus ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sudah sejak lama menjadi musuh bebuyutan.

    Dilansir Reuters, Jumat (26/1/2024), tuduhan itu disampaikan beberapa hari setelah Pakistan terlibat aksi saling serang dengan Iran, juga negara tetangganya, terhadap target yang mereka anggap sebagai tempat persembunyian militan.

    India secara terpisah juga menuduh Pakistan telah melatih dan menampung militan yang melancarkan serangan di wilayah Kashmir. Dimana diketahui wilayah ini menjadi sengketa di area Himalaya, yang terbagi antara kedua negara.

    Kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu sudah tiga kali berperang sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947 silam.

    Menteri Luar Negeri Pakistan Muhammad Syrus Qazi mengatakan kepada wartawan bahwa pembunuhan di wilayahnya yang diduga terkait agen-agen India itu melibatkan “pengaturan internasional yang canggih” yang tersebar di sejumlah lokasi.

    Tidak hanya itu, ia juga mengaku memiliki bukti dokumenter hingga forensik terkait keterlibatan agen India.

    Lebih lanjut, Qazi menyebut operator lokal, yang disewa dan direkrut oleh agen-agen India yang beroperasi di negara-negara lain, melakukan dua pembunuhan pada akhir tahun lalu. Satu pembunuhan terjadi di distrik Sialkot dan satu pembunuhan lainnya di Rawalakot, bagian wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

    Dua korban pembunuhan itu diidentifikasi oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai Shahid Latif dan Mohammad Riaz. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal siapa orang-orang ini dan mengapa New Delhi meminta agen-agennya untuk membunuh mereka di wilayah musuh bebuyutannya.

    Qazi menambahkan bahwa dua tersangka agen India yang terlibat pembunuhan itu diidentifikasi sebagai Yogesh Kumar dan Ashok Kumar.

    Dia menyebut para penyewa senjata dan orang-orang lainnya yang terlibat dalam dua tindak kejahatan itu telah diadili. Disebutkan juga bahwa negara-negara lainnya, di mana agen-agen India itu diduga beroperasi, telah diberitahu.

    Kementerian Luar Negeri India, dalam tanggapannya, menyebut tuduhan itu sebagai upaya Pakistan menyebarkan “propaganda anti-India yang palsu dan jahat”.

    Namun Qazi menyebut metode pembunuhan itu serupa dengan upaya pembunuhan lainnya di Kanada, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lainnya. Dia menyebut dugaan jaringan “pembunuhan ekstrayudisial dan ekstrateritorial” oleh India telah menjadi fenomena global.

    Diketahui bahwa beberapa bulan lalu, Ottawa dan Washington secara terpisah menuduh agen-agen India terkait upaya pembunuhan di wilayah mereka. New Delhi menolak tuduhan Kanada dan telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • Ketegangan Baru India vs Pakistan Buntut Pembunuhan

    Tegang! Pakistan Tuding Agen India Lakukan Pembunuhan di Wilayahnya

    Islamabad

    Pemerintah Pakistan dan India terlibat ketegangan terbaru. Islamabad mengklaim ada bukti kredibel yang mengaitkan agen-agen New Delhi dengan pembunuhan dua warganya di negara tersebut. Kasus ini meningkatkan ketegangan antara kedua negara yang sudah sejak lama menjadi musuh bebuyutan.

    Seperti dilansir Reuters, Jumat (26/1/2024), tuduhan itu disampaikan beberapa hari setelah Pakistan terlibat aksi saling serang dengan Iran, juga negara tetangganya, terhadap target yang mereka anggap sebagai tempat persembunyian militan.

    India secara terpisah juga menuduh Pakistan telah melatih dan menampung militan yang melancarkan serangan di wilayah Kashmir yang menjadi sengketa di area Himalaya, yang terbagi antara kedua negara.

    Kedua negara yang sama-sama memiliki senjata nuklir itu sudah tiga kali berperang sejak mendapat kemerdekaan dari Inggris tahun 1947 silam.

    Menteri Luar Negeri Pakistan Muhammad Syrus Qazi mengatakan kepada wartawan bahwa pembunuhan di wilayahnya yang diduga terkait agen-agen India itu melibatkan “pengaturan internasional yang canggih” yang tersebar di sejumlah lokasi.

    “Kami memiliki bukti dokumenter, finansial, dan forensik mengenai keterlibatan dua agen India yang mendalangi pembunuhan ini,” sebutnya.

    Lebih lanjut, Qazi menyebut operator lokal, yang disewa dan direkrut oleh agen-agen India yang beroperasi di negara-negara lain, melakukan dua pembunuhan pada akhir tahun lalu. Satu pembunuhan terjadi di distrik Sialkot dan satu pembunuhan lainnya di Rawalakot, bagian wilayah Kashmir yang dikuasai Pakistan.

    Dua korban pembunuhan itu diidentifikasi oleh Kementerian Luar Negeri Pakistan sebagai Shahid Latif dan Mohammad Riaz. Namun tidak dijelaskan lebih lanjut soal siapa orang-orang ini dan mengapa New Delhi meminta agen-agennya untuk membunuh mereka di wilayah musuh bebuyutannya.

    Qazi menambahkan bahwa dua tersangka agen India yang terlibat pembunuhan itu diidentifikasi sebagai Yogesh Kumar dan Ashok Kumar.

    Dia menyebut para penyewa senjata dan orang-orang lainnya yang terlibat dalam dua tindak kejahatan itu telah diadili. Disebutkan juga bahwa negara-negara lainnya, di mana agen-agen India itu diduga beroperasi, telah diberitahu.

    Kementerian Luar Negeri India, dalam tanggapannya, menyebut tuduhan itu sebagai upaya Pakistan menyebarkan “propaganda anti-India yang palsu dan jahat”.

    Namun Qazi menyebut metode pembunuhan itu serupa dengan upaya pembunuhan lainnya di Kanada, Amerika Serikat (AS), dan negara-negara lainnya. Dia menyebut dugaan jaringan “pembunuhan ekstrayudisial dan ekstrateritorial” oleh India telah menjadi fenomena global.

    Diketahui bahwa beberapa bulan lalu, Ottawa dan Washington secara terpisah menuduh agen-agen India terkait upaya pembunuhan di wilayah mereka. New Delhi menolak tuduhan Kanada dan telah meluncurkan penyelidikan atas tuduhan AS.

    Hoegeng Awards 2025

    Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

  • VIDEO: 41 Pekerja India Bebas usai 17 Hari Terjebak di Terowongan

    VIDEO: 41 Pekerja India Bebas usai 17 Hari Terjebak di Terowongan

    Jakarta, CNN Indonesia

    Tim penyelamat berhasil mengevakuasi 41 pekerja konstruksi yang terperangkap selama 17 hari sejak 12 November di dalam terowongan yang runtuh di Himalaya, India.

    Evakuasi dilakukan selama lebih dari 6 jam, setelah tim penyelamat berhasil menerobos puing-puing terowongan.

    Mereka ditarik keluar dengan tandu beroda melalui pipa baja sebesar 90 cm.

    Para pekerja dilaporkan dalam kondisi baik namun tetap wajib dibawa ke rumah sakit berjarak 30 km dari lokasi.

    Selama terjebak, para pekerja itu mendapatkan makanan, air, oksigen, dan obat-obatan melalui pipa.