kab/kota: Hangzhou

  • Cek Aturan Baru Bawa Powerbank di Pesawat Oktober 2025, Jangan Salah

    Cek Aturan Baru Bawa Powerbank di Pesawat Oktober 2025, Jangan Salah

    Jakarta, CNBC Indonesia – Penumpang pesawat perlu mengetahui aturan terkait barang bawaan. Salah satu maskapai penerbangan kawakan, Emirates, memberlakukan aturan yang melarang penggunaan power bank.

    Aturan tersebut berlaku efektif mulai 1 Oktober 2025. Dalam pengumumannya di laman resmi, Emirates mengatakan power bank masih bisa dibawa ke dalam kabin.

    Namun ditekankan bahwa powerbank yang dibawa tidak untuk digunakan, baik mengisi daya perangkat lain ataupun mengisi baterai power bank dengan sumber daya pesawat.

    Selain itu, penumpang hanya diperbolehkan membawa satu power bank saja selama penerbangan. Besaran dayanya juga terbatas di bawah 100 watt jam.

    Emirates menjelaskan dalam beberapa tahun terakhir terjadi peningkatan insiden karena baterai litium dalam pesawat di seluruh industri penerbangan.

    Power bank khususnya menggunakan baterai litium-ion atau litium-polimer. Baterainya mengandung ion-litium yang tersuspensi dalam larutan elektrolit dan ion-ion mengalir serya bergerak antara dua elektroda saat mengisi baterai dan dikosongkan.

    Saat baterai terisi daya berlebih atau rusak bisa menyebabkan thermal runaway, yakni proses percepatan otomatis yang menyebabkan panas dalam sel baterai untuk menghilangkannya. Pada akhirnya membuat perangkat panas dan tidak terkendali.

    “Ini bisa mengakibatkan konsekuensi berbahaya seperti kebakaran, ledakan dan pelepasan gas beracun,” jelas Emirates.

    Emirates juga menambahkan banyak power bank tidak memiliki standar perlindungan untuk mencegah baterai mengisi daya berlebihan. Jadi semkain meningkatkan risiko bahaya.

    Salah satu aturan terbaru Emirates juga meminta powerbank diletakkan pada lokasi yang mudah dijangkau. Saat terjadi kejadian tak terduga seperti kebakaran, awak kabin bisa merespon dan memadamkan api dengan cepat.

    Berikut peraturan lengkap terbaru dari maskapai UEA itu, dikutip dari laman resminya, Senin (13/10/2025):

    – Boleh membawa satu power bank dengan daya di bawah 100 watt jam.

    – Powerbank tidak boleh digunakan untuk mengisi daya perangkat pribadi apapun dalam pesawat.

    – Tidak diperbolehkan mengisi daya powerbank dengan catu daya pesawat.

    – Semua powerbank harus memiliki informasi peringkat kapasitas yang tersedia.

    – Powerbank tidak boleh diletakkan di tempat penyimpanan atas kepala dalam pesawat.

    – Powerbank harus diletakkan di saku kursi atau dalam tas di bawah kursi depan penumpang.

    – Power bank tidak diizinkan masuk dalam bagasi terdaftar.

    Perlu dicatat, Emirates bukan satu-satunya maskapai penerbangan yang menetapkan aturan terkait powerbank. Simak beberapa maskapai lain yang memiliki aturan serupa:

    1. AirAsia
    Penumpang AirAsia hanya diizinkan membawa power bank dengan kapasitas maksimal 100 watt-jam (Wh) atau 20.000 miliampere-jam (mAh). Hal ini untuk meningkatkan keamanan penerbangan serta meminimalkan risiko insiden yang berkaitan dengan baterai selama penerbangan.

    2. Thai Airways
    Thai Airways resmi melarang penggunaan dan pengisian daya power bank di dalam pesawat mulai 15 Maret. Langkah ini diambil setelah adanya sejumlah insiden kebakaran di maskapai internasional yang diduga berasal dari power bank.

    3. Maskapai Korea Selatan
    Korea Selatan resmi melarang penumpang menyimpan power bank di kabin pesawat. Aturannya, perangkat ini hanya boleh disimpan di saku kursi atau di bawah kursi penumpang. Pengisian daya power bank melalui colokan USB di kursi juga dilarang.

    4. Singapore Airlines
    Singapore Airlines melarang penumpang mengisi daya perangkat menggunakan power bank saat penerbangan. Pengisian daya melalui port USB pesawat juga tidak diperbolehkan.

    5. EVA Air
    Maskapai asal Jepang tersebut juga telah melarang penggunaan charger portable di udara demi memastikan keselamatan penerbangan. Power bank dan baterai lithium cadangan dilarang dibawa dalam bagasi terdaftar. Baterai tersebut harus dibawa dalam bagasi kabin dan disimpan dengan benar untuk mencegah kompresi atau kerusakan.

    6. Hong Kong Airlines
    Otoritas penerbangan Hong Kong melarang penggunaan power bank selama penerbangan mulai 7 April, setelah insiden kebakaran di pesawat Hong Kong Airlines yang sedang terbang dari Hangzhou.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldia Sutjiadi Cetak Sejarah Juara WTA 125 di Shzou  Open 2025

    Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldia Sutjiadi Cetak Sejarah Juara WTA 125 di Shzou  Open 2025

    JAKARTA – Ganda Putri Indonesia, Janice Tjen/Aldila Sutjiadi berhasil meraih gelar juara di Shozou Open 2025. Kemenangan ini mencatatkan sejarah karena keduanya berhasil menang di WTA 125.

    Janice/Aldila memastikan gelar juara setelah mengalahkan pasangan Polandia/Jepang, Katarzyna Kawa/Makoto Ninomiya. Pada final yang berlangsung Minggu, 5 Oktober di Shozou, China, Janice/Aldila menang dalam dua set dengan skor 6-4, 6-3.

    Menghadapi Kawa/Ninomiya bukan hal mudah bagi Aldila, ia mengatakan bahwa lawan kali ini cukup tangguh. Apalagi mereka juga melangkah ke partai puncak dengan tren positif usai mengalahkan unggulan teratas pada babak semifinal.

    “Mereka cukup bagus ya, dan aku tahu dua-duanya, dan pastinya mereka juga sudah bermain di WTA tour sudah sering,” kata Aldila dikutip dari Antara dikutip, Minggu, 5 OKtober.

    Aldila / Janice yang menjadi unggulan keempat dalam turnamen ini tampil kuat dengan servis mereka. Dalam pertandingan yang berlangsung satu jam 14 menit itu, mereka berhasil mencatatkan poin servis pertama sebesar 72,2 persen.

    Di set pertama, Janice/Aldila unggul 5-4 hingga mengakhiri perlawanan Kawa/Ninomiya dengan skor 6-4 dalam waktu 39 menit. Pada set kedua, Janice/Aldila memimpin jauh 4-1, 5-3, dan menutup set kedua dengan skor 6-3.

    Aldila tiba di Suzhou setelah kandas pada babak pertama WTA 1000 China Open di Beijing, Sabtu, 27 September 2025. Ia bersama Irina Khromacheva tak mampu menghalau unggulan kedua Sara Errani/Jasmine Paolini.

    Ia kemudian bertolak dari Beijing menuju Suzhou Minggu, 28 September. Petenis berusia 30 tahun itu lantas mengambil keputusan untuk berduet dengan Janice di Suzhou setelah mempertimbangkan jadwal tur tenis yang direncanakannya.

    Sementara itu, Janice yang juga berkompetisi di sektor tunggal WTA 125 Suzhou berhasil lolos ke babak utama setelah melalui dua pertandingan pada babak kualifikasi dengan kemenangan straight set. Namun, petenis berusia 23 tahun itu harus terhenti pada babak pertama setelah kalah dari Varvara Lepchenko.

    Pada awal tahun, Aldila dan Janice pernah berpasangan untuk mengikuti ITF W35 Arcadia di California, AS. Ganda putri Indonesia peraih perunggu Asian Games Hangzhou 2023 itu menjadi runner up dalam ajang pemanasan bagi Aldila sebelum menuju Indian Wells dan Miami Open.

    ITF W35 Arcadia merupakan turnamen pertama pada 2025 bagi Aldila setelah sempat menderita gangguan pendengaran sudden deafness atau tuli mendadak pada akhir tahun lalu yang membuatnya absen pada turnamen awal musim, termasuk Grand Slam.

  • Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Wanita Tewas Gagal Organ gegara Nggak Sengaja Injak Botol Asam Fluorida

    Jakarta

    Seorang wanita di China meninggal dunia setelah menginjak asam yang dikenal sebagai ‘bone-dissolving water’ atau ‘air pelarut tulang’. Hal ini memicu kekhawatiran publik atas pengelolaan limbah berbahaya.

    Insiden ini terjadi pada 9 September 2025. Seorang wanita berusia 52 tahun bermarga Tu dari Hangzhou, pingsan setelah tidak sengaja menginjak wadah asam fluorida bekas saat berjalan melintasi lereng bukit.

    Bahan kimia tersebut menyebabkan pembengkakan yang cepat dan dibawa ke rumah sakit. Dokter menemukan bahwa pasien mengalami gagal organ ganda dan ketidakseimbangan elektrolit yang parah.

    “Kemungkinan untuk menyelamatkannya sudah tipis,” kata dokter pada media, dikutip dari South China Morning Post.

    Dalam lima hari, Tu meninggal dunia akibat gagal jantung dan paru-paru. Anaknya, yang mengunggah postingan soal kondisi ibunya dengan nama ‘LIV Yuanbao’ merasa terpukul.

    “Ibu saya meninggalkan kami dengan cara yang tidak dapat kami pahami, dan begitu cepat. Saya harap tidak ada kecelakaan di surga,” tulis sang anak.

    Dalam postingan tersebut, wadah asam tersebut sudah sangat tua sehingga mudah pecah. Ternyata, paparan asam fluorida sekecil apapun dapat berakibat fatal, dan paparan yang terjadi pada Tu jauh lebih besar dari itu.

    Asam fluorida adalah larutan tak berwarna. Zat ini sangat korosif dan dapat melarutkan logam maupun kaca.

    Biasanya, asam ini digunakan dalam industri dan kedokteran gigi untuk tugas-tugas, seperti penghilangan karat, penggoresan kaca, dan perawatan permukaan.

    Para dokter memperingatkan bahwa paparan tersebut memerlukan tindakan segera dengan melepas pakaian yang terkontaminasi, membilasnya dengan air, dan segera mencari pertolongan.

    Diketahui, insiden itu terjadi di lereng bukit di belakang kompleks perumahan yang akan dihancurkan. Polisi menutup dan mendekontaminasi lokasi tersebut dan mengatakan keluarga Tu akan menerima dukungan.

    Penyelidik juga menemukan dua botol asam fluorida lagi, yang kini telah disingkirkan. Polisi mengatakan asam tersebut ditinggalkan oleh seorang petugas kebersihan bermarga Ai, yang pekerjaannya termasuk membersihkan dinding.

    Seorang pengacara mengatakan Ai dapat menghadapi hukuman penjara hingga tujuh tahun, karena secara lalai melepaskan zat berbahaya.

    Sebelumnya, pada bulan Januari 2025 seorang pria mengenakan dua pasang sarung tangan saat membersihkan keramik dengan bahan kimia tersebut. Tetapi, ia masih mengalami korosi pada tiga jarinya.

    Halaman 2 dari 2

    (sao/kna)

  • Fenomena Pengangguran di China Pura-Pura Kerja, Alasannya Bikin Haru

    Fenomena Pengangguran di China Pura-Pura Kerja, Alasannya Bikin Haru

    Daftar Isi

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebuah fenomena tak lazim tapi semakin banyak diperbincangkan muncul di kalangan kaum muda pengangguran di China, mereka berpura-pura kerja. Mereka mempertahankan rutinitas seperti bekerja, diantaranya mengenakan pakaian rapi, pergi ke kafe atau perpustakaan dengan laptop, padahal tak memiliki pekerjaan tetap.

    Salah satunya dialami Xiao Ding, perempuan berusia 30 tahun yang mantan tenaga pemasaran perusahaan teknologi, harus berhenti bekerja pada 2023 dan sudah menganggur selama hampir dua tahun. Demikian mengutip laporan CNA, Sabtu (20/9/2025).

    Disebutkan, Xiao Ding sudah melamar ribuan posisi dan hanya mendapat sedikit panggilan wawancara yang semuanya kandas, menurutnya rutinitas pura-pura kerja bukan sekadar membodohi diri sendiri. Ada dua alasan utama, agar tetap punya aktivitas harian dan memaksa diri agar “terlihat bekerja”.

    Ada juga Yuan, berusia 19 tahun, yang hampir setiap hari tiba pukul 9 pagi untuk mengurus usahanya, yakni menjual anak kucing dan anak anjing lewat aplikasi media sosial seperti Douyin. “Rutinitas di sini jelas lebih baik dibandingkan di rumah,” ujarnya kepada CNA. “Kalau di rumah saya akan jadi malas.”

    Adapun tingkat pengangguran pemuda di kawasan perkotaan China berusia 16-24 tahun (tidak termasuk pelajar) melonjak hingga 17,8 persen per Juli 2025. Sementara itu, jumlah lulusan universitas meningkat drastis tiap tahun, tapi kesempatan kerja tetap terbatas.

    Kantor Tiruan dan Ruang “Pretend to Work”

    Seiring tren ini berkembang, muncullah usaha yang menyediakan ruang kerja tiruan, contohnya Pretend To Work Unlimited Company di Hangzhou.

    Dengan tarif mulai dari 30 yuan (sekitar Rp67.000), orang bisa menyewa meja, absen pukul 9 pagi, bahkan memakai kartu identitas perusahaan. Ruang ini dilengkapi fasilitas seperti ruang rapat, printer, internet serta segala kelengkapan kantor profesional.

    Di kantor tiruan tersebut, ada aturan yang harus dipatuhi, yaitu tidak tidur, tidak main gim, tidak membuat keributan. Tujuannya agar suasana tetap profesional.

    Bagi banyak pengguna, keberadaan ruang semacam ini bukan hanya soal “terlihat produktif”, tapi juga sebagai cara untuk menjaga ritme hidup dan kepercayaan diri di saat sulit.

    Makna Sosial dan Psikologis

    Di balik fenomena ini, para ahli melihat, berpura-pura kerja menjadi strategi adaptasi terhadap tekanan ekonomi dan budaya yang menekankan kerja keras dan produktivitas.

    Identitas seseorang di China sangat berkaitan dengan kemampuan bekerja dan memiliki status sosial yang jelas. Ketika kesempatan kerja susah diperoleh, banyak yang berupaya mempertahankan identitas itu lewat cara-cara simbolis.

    Rutinitas pura-pura kerja juga dianggap membantu menjaga kesehatan mental, mengurangi rasa kehilangan arah, dan memberi struktur harian. Rasa “tidak sendirian” ditonjolkan sebagai manfaat sosial dari ruang-ruang tiruan ini.

    Keseimbangan Antara Harapan dan Kenyataan

    Fenomena ini menampilkan ketegangan antara harapan sosial, termasuk dari keluarga, dan kenyataan di pasar kerja. Banyak orang tua di China yang menilai pekerjaan tetap, terutama di perusahaan milik negara sebagai ukuran kesuksesan. Sebaliknya, profesi baru seperti pekerja lepas, influencer, atau usaha rintisan kadang tidak dianggap serius.

    Bisa dibilang pura-pura kerja bukan sekadar tren viral atau lelucon generasi muda. Ia mencerminkan dampak nyata dari tekanan sosial, ketidakpastian ekonomi, dan panggilan psikologis untuk tetap merasa “berguna” di masyarakat.

    Meski tidak menyelesaikan problem pekerjaan itu sendiri, fenomena ini menunjukkan, kaum muda berusaha menemukan cara alternatif untuk menjaga martabat, harapan, dan rutinitas di tengah kondisi yang penuh tantangan.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Banyak Anak Muda di China Mendadak Pura-pura Kerja, Inikah Pemicunya?

    Banyak Anak Muda di China Mendadak Pura-pura Kerja, Inikah Pemicunya?

    Jakarta

    Banyak anak muda di China belakangan berpura-pura kerja. Seperti yang dijalani Xiao Ding (30), sehari-hari ia memulai hari seperti kebanyakan orang bekerja.

    Berpakaian, mengemasi barang-barangnya, lalu pergi ke perpustakaan umum, menyalakan laptop, dan menghabiskan hari seolah-olah tengah bekerja. Padahal, sebenarnya, ia sedang menganggur.

    “Saya belum memberi tahu keluarga saya bahwa saya berhenti bekerja,” katanya, dikutip dari CNA, Selasa (9/9/2025).

    “Sampai saya menemukan masa depan saya, saya tidak ingin menularkan kecemasan saya kepada mereka.”

    Rutinitas ini, menurutnya, bukan tentang tipu daya, melainkan soal disiplin. Setelah hampir delapan tahun berkecimpung di dunia pemasaran teknologi, ia berhenti bekerja pada 2023 dan kini telah menganggur selama 22 bulan.

    “Saya memilih untuk berpura-pura bekerja karena dua alasan: Pertama, untuk menjaga jadwal harian yang teratur. Kedua, untuk memberi diri saya tekanan untuk ‘pergi bekerja’,” cerita Xiao.

    Namun, pencarian itu sangat melelahkan. Bahkan setelah mengirimkan lebih dari seribu resume, ia hanya mendapatkan empat wawancara, yang semuanya gagal.

    “Saya mengaitkannya dengan iklim perekrutan (saat ini) yang buruk,” kata Xiao.

    Di titik terendah pencarian kerjanya, ia menghabiskan waktu berhari-hari di tempat tidur sambil hanya menghabiskan waktu di depan layar ponselnya.

    “Seluruh tubuh saya sakit karena kebanyakan tidur,” katanya. “Saat itulah saya benar-benar mengerti apa arti ‘hidup dalam keadaan linglung’. Saya merasa tidak berharga sama sekali bagi masyarakat.”

    Faktanya, Xiao tidak sendirian.

    Tren Pengangguran di China

    Di Tiongkok, lulusan baru dan dewasa muda yang kesulitan mendapatkan pekerjaan mengatasinya dengan berpura-pura, pergi ke perpustakaan dan kafe untuk mempertahankan suasana kerja yang nyaman di tengah kenyataan pahit.

    Tingkat pengangguran kaum muda di China naik ke level tertinggi dalam 11 bulan pada Juli. Tingkat pengangguran perkotaan untuk kelompok usia 16-24 tahun, tidak termasuk mahasiswa, naik menjadi 17,8 persen, karena jumlah lulusan yang memasuki pasar kerja mencapai rekor.

    Meskipun tampak main-main, tren ‘berpura-pura bekerja’ ini menutupi kenyataan. Bagi generasi yang diajarkan untuk berjuang tetapi kini menemukan tempatnya, para ahli mengatakan hal itu merupakan mekanisme koping yang dibumbui ironi dan humor.

    “Layaknya ungkapan ‘berbaring telentang’, tindakan berpura-pura bekerja mengandung nada mengejek diri sendiri dan kepasrahan yang jenaka,” kata Zhan Yang, seorang profesor madya antropologi budaya di Universitas Politeknik Hong Kong (PolyU).

    “Hal itu tidak hanya mencerminkan kekecewaan tetapi juga keterlibatan yang kreatif, bahkan ironis, dengan ekspektasi masyarakat.”

    Hal ini khususnya sulit di China, saat harga diri seseorang masih terjerat erat dengan budaya yang menghargai pekerjaan dan produktivitas, tambah Zhan.

    “Berpura-pura bekerja adalah cara bagi kaum muda untuk mempertahankan rutinitas, identitas, dan rasa memiliki sosial tanpa adanya pekerjaan yang bermakna.”

    Beberapa orang mengambil langkah lebih jauh dengan berpura-pura bekerja, menyewa meja di kantor tiruan yang menciptakan kembali ritme kerja, tanpa pemberi kerja.

    Dilengkapi dengan komputer, meja, ruang rapat, dan akses internet, ruang-ruang ini semakin populer di kota-kota besar China seperti Shanghai, Shenzhen, dan Chengdu.

    Di sebuah kantor yang disinari matahari di pinggiran Hangzhou, belasan anak muda duduk dengan tenang di meja mereka.

    Beberapa mengetik dengan intens, yang lain sibuk di depan dasbor di monitor. Beberapa bergumam ke headset sambil menerima panggilan.

    Sebuah printer berdengung di sudut ruangan. Di pintu masuk, sebuah papan nama terpasang di dinding dengan huruf yang ceria bertuliskan.

    “Anda tangani hidup, kami tangani aktingnya ,sebuah permainan peran kantor 24 jam.”

    Inilah premis dari ‘Berpura-pura Bekerja’ di Perusahaan Tanpa Batas, sebuah kantor tiruan yang telah viral di media sosial China.

    Dengan biaya serendah 30 yuan per hari, tempat ini menawarkan ‘karyawan’ cara untuk mensimulasikan pengalaman berkantor dengan menyewa meja, masuk pukul 9 pagi, bahkan mungkin mengenakan lencana perusahaan.

    Bisnis ini dijalankan oleh Chen Yingjian, seorang wirausahawan lokal yang berharap dapat menyediakan ruang aman yang fungsional bagi kaum muda dalam pencarian kerja mereka.

    Ide ini muncul pada bulan Juli, hampir secara tidak sengaja, ketika putra seorang teman yang menganggur bertanya apakah ia bisa melakukan simulasi wawancara kerja di kantornya.

    Dalam waktu kurang dari sebulan, Chen telah menerima ribuan pertanyaan. Ia menyaring pelamar secara langsung, menyambut mereka yang memiliki rencana konkret dan menolak mereka yang ia yakini tidak serius untuk bekerja di sana.

    Di ruang ini, ada beberapa aturan, dilarang tidur, dilarang bermain game, dan dilarang berisik.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Video: Sorotan Menko PMK soal Anak Muda Terindikasi Hepatitis-Kolesterol Tinggi”
    [Gambas:Video 20detik]
    (naf/naf)

  • Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 Resmi Dibuka!

    Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 Resmi Dibuka!

    Muhammad Syahrul Ramadhan • 13 Agustus 2025 17:44

    Jakarta: Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu, 13 Agustus 2025. Ajang internasional yang menghadirkan solusi kebencanaan, tanggap darurat, dan penyelamatan digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.

    EDRR Indonesia 2025 secara resmi dibuka oleh Pratikno selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) didampingi Andy Wismarsyah selaku CEO Seven Event dan juga Fiona Bai selaku Vice President of Shanghai International Exhibition (Group) Co. Ltd (SIEC) – CPIT Shanghai. Pembukaan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan pameran, conference, workshop, dan diskusi strategis yang akan berlangsung hingga 15 Agustus 2025.

    Pratikno mengapresiasi gelaran EDRR Indonesia 2025. Ia pun menyampaikan harapannya agar pameran ini bisa menjadi wadah kolaborasi serta membangun industri yang bermanfaat bagi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa.

    “Saya sangat senang dapat menjadi Co Host dari EDRR 2025. Kita belajar ke Tiongkok untuk melihat teknologi-teknologi terbaru, dan kami tidak hanya ingin membeli produk, tetapi mari kita berinovasi bersama, mari kita produksi bersama,” kata Pratikno.

    “Saya berharap EDRR tidak hanya menjadi ajang pameran semata, tetapi menjadi wadah kolaborasi yang lebih mendalam, untuk belajar, berinovasi, menciptakan teknologi baru, dan membangun industri yang bermanfaat bagi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Pratikno.

    Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan Andy Wismarsyah, CEO Seven Event, yang menyoroti pentingnya menjadikan Indonesia sebagai pusat kolaborasi dan inovasi kebencanaan global. 

    “Pameran dan forum EDRR 2025 diselenggarakan di Indonesia bukan tanpa alasan. Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik, kita menghadapi berbagai ancaman bencana yang kompleks dan terus meningkat. Melalui EDRR, kami ingin memperkuat kesiapsiagaan nasional dengan menghadirkan teknologi terbaru, inovasi, serta kerja sama strategis lintas sektor,” ujar Andy.

    Sementara itu, Fiona Bai, Vice President dari Shanghai International Exhibition (Group) Co. Ltd – CPIT Shanghai, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi yang sangat besar dari sektor industri dan pemerintah Indonesia. 

    “Kami sangat senang dapat kembali bekerja sama dengan mitra Indonesia untuk mendukung agenda tanggap bencana global. EDRR tidak hanya menjadi pameran teknologi, tapi juga jembatan diplomasi dan solidaritas internasional. Kolaborasi yang terjalin di sini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga kawasan Asia Tenggara,” ujar Fiona.

    Sebagai informasi pameran ini diselenggarakan oleh PT Amara Tujuh Perjuangan, bekerja sama dengan Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium. Penyelenggaraan EDRR 2025 mendapat dukungan penuh dari sebelas kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Geologi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD Jakarta). Kehadiran dan dukungan dari berbagai instansi ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam membangun sistem manajemen bencana yang terkoordinasi dengan baik dan berbasis pada teknologi terkini.
     

     

    Hadirkan Forum dan Perusahaan Terkemuka
    EDRR 2025 menghadirkan lebih dari 200 merek peserta dari peserta internasional dan 44 peserta nasional yang akan menampilkan pencapaian terbaru di bidang pencegahan dan mitigasi bencana. Berbagai solusi terkini seperti sistem pengendalian banjir dan drainase kota, peralatan pemadam kebakaran, perlindungan keselamatan, penyelamatan terpadu, teknologi keselamatan industri, layanan medis darurat, hingga pelatihan dan simulasi tanggap darurat dipamerkan dalam ajang ini. 

    Pada penyelenggaraan EDRR Indonesia 2025 tahun ini terdapat area khusus bertajuk Green and Innovation Cooperation, yang secara khusus menampilkan teknologi canggih dari sektor energi baru Tiongkok, kecerdasan buatan (AI), manufaktur mutakhir, serta layanan kesehatan pintar yang dapat memperkuat efektivitas respons bencana secara lebih efisien dan terukur.

    Partisipasi pelaku industri global yang terdiri dari nama-nama besar seperti Changsha Dewater Machinery Technology Co., Ltd., JiuGe Technology, San Group, BGT Technology (Beijing) Co., Ltd., Beijing Terra-Legend Information Technology Co., Ltd., Moonlightia Balloon Light Co., Ltd., Shenzhen Grenergy Technology Co., Ltd., Shanghai Dogood Industry Co., Ltd., Shanghai WaterFun Outdoor Supplies Co., Ltd., Soarscape Technologies Co., Ltd., Creatiphage Biotechnology Co., Ltd. Shanghai, Fenan Safety (Shanghai) Co., Ltd., Safety Plus Industrial Co., Ltd., Shenzhen Safewill Co., Ltd., Shanghai Zhe Xiang Business Management Co., Ltd., Xinle Huabao Medical Products Co., Ltd., Anping Guardian Medical Equipment Co., Ltd., Shanghai Huiying Industry Co., Ltd., Shenzhen HTI Sanjiang Electronics Co., Ltd., Fujian Sundoor Group, Dalian Insulator Group T&D Co., Ltd., Fujian Centerm Information Co., Ltd., Hangzhou Dotek Technology Co., Ltd., T-Max (Hangzhou) Technology Co., Ltd., Hunan Weiping Technology and Development Co., Ltd., Lisheng Communications Co., Ltd., Stanley, Shanghai Baoya Safety Equipment Inc., HR Intelligent Equipment (Huangshan) Co., Ltd., Flysky Technology Co., Ltd., CDPH (Hainan) Company Limited, Jiaxing Sky Patrol Optoelectronics Co., Ltd., Wuhu Shipyard Co., Ltd., Shanghai Fonzie Technology Co., Ltd., Jiangsu Hongyun Police Equipment Manufacturing Co., Ltd., Zhejiang Chengshi Robot Co., Ltd., hingga Hubei Tri-ring Forging Co., Ltd. 

    Kehadiran pelaku industri global ini tidak hanya memperkaya wawasan pengunjung akan berbagai inovasi teknologi kebencanaan terbaru, namun juga membuka peluang kerja sama lintas negara serta memperluas pengembangan pasar di Indonesia. Kehadiran para peserta ini memperkuat posisi EDRR Indonesia sebagai platform kolaborasi utama dalam menghadapi tantangan bencana yang kompleks dan dinamis.

    “Selama tiga hari penyelenggaraan, EDRR juga menghadirkan 13 forum dan workshop strategis, yang menjadi wadah diskusi kebijakan, inovasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan,” ujar Andy. 

    Salah satu kegiatan yang menjadi agenda unggulan adalah workshop bertema “Early Warning for All”. Workshop ini menghadirkan Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si., Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, sebagai Keynote Speaker.

    Selain itu, diskusi strategis ini juga menghadirkan sejumlah narasumber utama yang kompeten di bidangnya, termasuk Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, S.I.P., M.M. CHRMP., Kepala Basarnas, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, Plt. Kepala BMKG, Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., Kepala Badan Geologi, Fifi Aleyda Yahya dari Kemenkominfo, Dr. H. Safrizal ZA dari Kementerian Dalam Negeri, Dra. Prasinta Dewi dari BNPB, serta Prof. Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI).

    Workshop “Early Warning for All” menjadi ruang strategis menguatkan kolaborasi antara kebijakan pemerintah, dukungan ilmiah, inovasi teknologi, dan peran aktif masyarakat dalam memperkuat sistem peringatan dini. Hal ini sangat penting sebagai upaya mitigasi bencana yang efektif dan sebagai fondasi kesiapsiagaan nasional yang berkelanjutan. 

    Melalui acara ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat dan terpadu untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi berbagai risiko bencana secara lebih cepat, tepat, dan efisien.

    EDRR Indonesia 2025 membuka kesempatan bagi umum maupun profesional untuk dapat mengakses berbagai inovasi dan diskusi kebencanaan ini dengan melakukan pra-registrasi melalui situs resmi www.edrri.com. Pameran ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan kebencanaan Indonesia yang lebih siap, kolaboratif, dan berbasis teknologi mutakhir.

    Jakarta: Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 resmi dibuka hari ini, Rabu, 13 Agustus 2025. Ajang internasional yang menghadirkan solusi kebencanaan, tanggap darurat, dan penyelamatan digelar di Jakarta International Expo (JIEXPO) Kemayoran.
     
    EDRR Indonesia 2025 secara resmi dibuka oleh Pratikno selaku Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Menko PMK) didampingi Andy Wismarsyah selaku CEO Seven Event dan juga Fiona Bai selaku Vice President of Shanghai International Exhibition (Group) Co. Ltd (SIEC) – CPIT Shanghai. Pembukaan ini menandai dimulainya rangkaian kegiatan pameran, conference, workshop, dan diskusi strategis yang akan berlangsung hingga 15 Agustus 2025.
     
    Pratikno mengapresiasi gelaran EDRR Indonesia 2025. Ia pun menyampaikan harapannya agar pameran ini bisa menjadi wadah kolaborasi serta membangun industri yang bermanfaat bagi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa.

    “Saya sangat senang dapat menjadi Co Host dari EDRR 2025. Kita belajar ke Tiongkok untuk melihat teknologi-teknologi terbaru, dan kami tidak hanya ingin membeli produk, tetapi mari kita berinovasi bersama, mari kita produksi bersama,” kata Pratikno.
     
    “Saya berharap EDRR tidak hanya menjadi ajang pameran semata, tetapi menjadi wadah kolaborasi yang lebih mendalam, untuk belajar, berinovasi, menciptakan teknologi baru, dan membangun industri yang bermanfaat bagi kemanusiaan untuk menyelamatkan nyawa,” ujar Pratikno.
     
    Pernyataan tersebut sejalan dengan pandangan Andy Wismarsyah, CEO Seven Event, yang menyoroti pentingnya menjadikan Indonesia sebagai pusat kolaborasi dan inovasi kebencanaan global. 
     
    “Pameran dan forum EDRR 2025 diselenggarakan di Indonesia bukan tanpa alasan. Sebagai negara yang berada di Cincin Api Pasifik, kita menghadapi berbagai ancaman bencana yang kompleks dan terus meningkat. Melalui EDRR, kami ingin memperkuat kesiapsiagaan nasional dengan menghadirkan teknologi terbaru, inovasi, serta kerja sama strategis lintas sektor,” ujar Andy.
     
    Sementara itu, Fiona Bai, Vice President dari Shanghai International Exhibition (Group) Co. Ltd – CPIT Shanghai, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi yang sangat besar dari sektor industri dan pemerintah Indonesia. 
     
    “Kami sangat senang dapat kembali bekerja sama dengan mitra Indonesia untuk mendukung agenda tanggap bencana global. EDRR tidak hanya menjadi pameran teknologi, tapi juga jembatan diplomasi dan solidaritas internasional. Kolaborasi yang terjalin di sini akan membawa dampak positif, tidak hanya bagi Indonesia tetapi juga kawasan Asia Tenggara,” ujar Fiona.
     
    Sebagai informasi pameran ini diselenggarakan oleh PT Amara Tujuh Perjuangan, bekerja sama dengan Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd., dan Comexposium. Penyelenggaraan EDRR 2025 mendapat dukungan penuh dari sebelas kementerian dan lembaga pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kementerian Kesehatan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kementerian ESDM) melalui Direktorat Jenderal Mineral dan Geologi, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (BASARNAS), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD), Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL), serta Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi DKI Jakarta (BPBD Jakarta). Kehadiran dan dukungan dari berbagai instansi ini menunjukkan komitmen kuat Pemerintah Indonesia dalam membangun sistem manajemen bencana yang terkoordinasi dengan baik dan berbasis pada teknologi terkini.
     

     

    Hadirkan Forum dan Perusahaan Terkemuka
    EDRR 2025 menghadirkan lebih dari 200 merek peserta dari peserta internasional dan 44 peserta nasional yang akan menampilkan pencapaian terbaru di bidang pencegahan dan mitigasi bencana. Berbagai solusi terkini seperti sistem pengendalian banjir dan drainase kota, peralatan pemadam kebakaran, perlindungan keselamatan, penyelamatan terpadu, teknologi keselamatan industri, layanan medis darurat, hingga pelatihan dan simulasi tanggap darurat dipamerkan dalam ajang ini. 
     
    Pada penyelenggaraan EDRR Indonesia 2025 tahun ini terdapat area khusus bertajuk Green and Innovation Cooperation, yang secara khusus menampilkan teknologi canggih dari sektor energi baru Tiongkok, kecerdasan buatan (AI), manufaktur mutakhir, serta layanan kesehatan pintar yang dapat memperkuat efektivitas respons bencana secara lebih efisien dan terukur.
     
    Partisipasi pelaku industri global yang terdiri dari nama-nama besar seperti Changsha Dewater Machinery Technology Co., Ltd., JiuGe Technology, San Group, BGT Technology (Beijing) Co., Ltd., Beijing Terra-Legend Information Technology Co., Ltd., Moonlightia Balloon Light Co., Ltd., Shenzhen Grenergy Technology Co., Ltd., Shanghai Dogood Industry Co., Ltd., Shanghai WaterFun Outdoor Supplies Co., Ltd., Soarscape Technologies Co., Ltd., Creatiphage Biotechnology Co., Ltd. Shanghai, Fenan Safety (Shanghai) Co., Ltd., Safety Plus Industrial Co., Ltd., Shenzhen Safewill Co., Ltd., Shanghai Zhe Xiang Business Management Co., Ltd., Xinle Huabao Medical Products Co., Ltd., Anping Guardian Medical Equipment Co., Ltd., Shanghai Huiying Industry Co., Ltd., Shenzhen HTI Sanjiang Electronics Co., Ltd., Fujian Sundoor Group, Dalian Insulator Group T&D Co., Ltd., Fujian Centerm Information Co., Ltd., Hangzhou Dotek Technology Co., Ltd., T-Max (Hangzhou) Technology Co., Ltd., Hunan Weiping Technology and Development Co., Ltd., Lisheng Communications Co., Ltd., Stanley, Shanghai Baoya Safety Equipment Inc., HR Intelligent Equipment (Huangshan) Co., Ltd., Flysky Technology Co., Ltd., CDPH (Hainan) Company Limited, Jiaxing Sky Patrol Optoelectronics Co., Ltd., Wuhu Shipyard Co., Ltd., Shanghai Fonzie Technology Co., Ltd., Jiangsu Hongyun Police Equipment Manufacturing Co., Ltd., Zhejiang Chengshi Robot Co., Ltd., hingga Hubei Tri-ring Forging Co., Ltd. 
     
    Kehadiran pelaku industri global ini tidak hanya memperkaya wawasan pengunjung akan berbagai inovasi teknologi kebencanaan terbaru, namun juga membuka peluang kerja sama lintas negara serta memperluas pengembangan pasar di Indonesia. Kehadiran para peserta ini memperkuat posisi EDRR Indonesia sebagai platform kolaborasi utama dalam menghadapi tantangan bencana yang kompleks dan dinamis.
     
    “Selama tiga hari penyelenggaraan, EDRR juga menghadirkan 13 forum dan workshop strategis, yang menjadi wadah diskusi kebijakan, inovasi, serta penguatan kapasitas sumber daya manusia di bidang kebencanaan,” ujar Andy. 
     
    Salah satu kegiatan yang menjadi agenda unggulan adalah workshop bertema “Early Warning for All”. Workshop ini menghadirkan Dr. Lilik Kurniawan, ST., M.Si., Deputi Bidang Koordinasi Penanggulangan Bencana dan Konflik Sosial Kemenko PMK, sebagai Keynote Speaker.
     
    Selain itu, diskusi strategis ini juga menghadirkan sejumlah narasumber utama yang kompeten di bidangnya, termasuk Marsekal Madya TNI Mohammad Syafii, S.I.P., M.M. CHRMP., Kepala Basarnas, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, Plt. Kepala BMKG, Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., Kepala Badan Geologi, Fifi Aleyda Yahya dari Kemenkominfo, Dr. H. Safrizal ZA dari Kementerian Dalam Negeri, Dra. Prasinta Dewi dari BNPB, serta Prof. Dr. Ir. Harkunti P. Rahayu, Ketua Umum Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI).
     
    Workshop “Early Warning for All” menjadi ruang strategis menguatkan kolaborasi antara kebijakan pemerintah, dukungan ilmiah, inovasi teknologi, dan peran aktif masyarakat dalam memperkuat sistem peringatan dini. Hal ini sangat penting sebagai upaya mitigasi bencana yang efektif dan sebagai fondasi kesiapsiagaan nasional yang berkelanjutan. 
     
    Melalui acara ini, diharapkan tercipta kolaborasi yang lebih erat dan terpadu untuk meningkatkan kemampuan Indonesia dalam menghadapi berbagai risiko bencana secara lebih cepat, tepat, dan efisien.
     
    EDRR Indonesia 2025 membuka kesempatan bagi umum maupun profesional untuk dapat mengakses berbagai inovasi dan diskusi kebencanaan ini dengan melakukan pra-registrasi melalui situs resmi www.edrri.com. Pameran ini diharapkan menjadi tonggak penting dalam membangun masa depan kebencanaan Indonesia yang lebih siap, kolaboratif, dan berbasis teknologi mutakhir.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (RUL)

  • Tim Indonesia RRQ Raih Peringkat 3 di Turnamen Garena Delta Force

    Tim Indonesia RRQ Raih Peringkat 3 di Turnamen Garena Delta Force

    Jakarta

    Tim asal Indonesia yang tampil di kompetisi esports Operations Garena Delta Force se-Asia Tenggara, RRQ GTP, harus puas finish di peringkat ketiga. Alhasil mereka terpaksa melepas tiket untuk tampil di kejuaraan dunianya bertajuk Delta Force Invitational.

    RRQ GTP gagal bermain di sana karena gelar juaranya diraih oleh Team GS asal Taiwan. Sementara runner-up di ajang bergengsi Operations Garena Delta Force versi PC tingkat Asia Tenggara ini diperoleh Moogrob Gang dari Thailand, berdasarkan informasi yang diterima detikINET, Senin (11/8/2025).

    Kompetisi internasional tersebut rencananya berlangsung pada 19-21 September 2025, di Hangzhou, China. Seluruh tim yang bertanding tidak hanya memperebutkan gelar juara dunia, tapi juga bagian terbanyak dari total hadiah USD 500 ribu atau sekitar Rp 8,1 miliar.

    Untuk jawaranya akan mendapatkan hadiah uang tunai senilai USD 150 ribu atau sekitar Rp 2,4 miliar. Lalu peringkat dua dapat USD 80 ribu, posisi ketiga USD 50 ribu, Urutan keempat hingga keenam mengantongi USD 30 ribu, dan tempat ketujuh sampai 12 memperoleh USD 20 ribu.

    Delta Force Invitational akan mempertemukan 12 tim terbaik dari seluruh dunia. Saat ini tahap kualifikasi masih berlangsung, yang mana terselenggara di beberapa wilayah mulai dari China, Amerika, Eropa, Korea Selatan, dan Jepang.

    Selain informasi soal kejuaraan dunianya, Garena Delta Force turut mengumumkan kolaborasi epik bersama DJ dan Produser Norwegia, Alan Walker, pada Mid Season Update, Season Break. Kemitraan ini akan berlangsung cukup lama mulai dari 8 Agustus – 20 September 2025.

    Kedatangan Alan Walker tidak hanya membuat permainan menjadi lebih seru, tapi turut menawarkan event eksklusif berhadiah Armament Voucher, skin senjata bertema Alan Walker, dan masih banyak lagi.

    Berikut sederet hadiah lain yang dapat dimiliki pemain dengan menyelesaikan berbagai macam misinya.

    8-10 Agustus 2025: Main dan dapatkan sampai dengan 12 Double Military Merit Card8 Agustus – 22 September 2025: Senjata epic kolaborasi eksklusif Alan Walker QJB201 – Old Habits tersedia di Event Pass, main bersama teman untuk mendapatkan double XP event8-21 Agustus 2025: Dapatkan skin Tank Epic melalui team challenge8-21 Agustus 2025: Double Airdrop di kedua mode game8-21 Agustus 2025: Double Weekly Supply

    (hps/fay)

  • EDRR Indonesia 2025 Tampilkan Teknologi Canggih Penanggulangan Banjir

    EDRR Indonesia 2025 Tampilkan Teknologi Canggih Penanggulangan Banjir

    Jakarta: Indonesia kembali menjadi tuan rumah ajang internasional bergengsi di bidang manajemen bencana. 

    Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 akan digelar pada 13–15 Agustus 2025 di Hall A, Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.

    Pameran ini akan menjadi titik temu bagi pemerintah, sektor swasta, pelaku teknologi, hingga organisasi kemanusiaan dari berbagai negara untuk membangun ekosistem penanggulangan bencana yang lebih kuat, tangguh, dan terintegrasi.
    Ajang kolaborasi lintas sektor
    EDRR Indonesia 2025 digelar oleh PT Amara Tujuh Perjuangan bersama Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd dan Comexposium. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai Co-Host.

    Tujuannya, memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana yang makin kompleks akibat perubahan iklim dan urbanisasi.
     

    Project Director EDRR Indonesia 2025, Vista Limbong menegaskan fokus tahun ini adalah pada bencana yang kerap melanda Indonesia, khususnya banjir.

    “Banjir bukan lagi masalah musiman, tapi sudah menjadi tantangan yang terus berulang di banyak daerah. Karena itu, penting bagi kita untuk mulai menggunakan teknologi yang bisa langsung diterapkan di lapangan. EDRR Indonesia 2025 menjadi tempat berkumpulnya berbagai solusi dan inovasi dari berbagai negara. Harapannya, acara ini bisa membuka peluang kerja sama dan mempercepat penanganan bencana di Indonesia,” ujar Vista dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Juli 2025.
    Teknologi penanggulangan banjir yang mencuri perhatian
    Salah satu daya tarik EDRR Indonesia 2025 adalah hadirnya inovasi penanggulangan banjir mutakhir dari berbagai negara.

    1. Robot Drainase DB Original – Hangzhou Dotek Technology Co., Ltd
    Robot ini dirancang untuk mengatasi banjir di area yang sulit dijangkau. Dilengkapi jalur perayap dan kendali jarak jauh, DB Original mampu bergerak di medan ekstrem, termasuk tangga dan permukaan tergenang.

    Kapasitas rendam: hingga 700 mm
    Kemampuan pompa: air sedalam 10 cm
    Operasi: 7-8 jam nonstop

    Sistem Twice Filter System (TFS) untuk mencegah penyumbatan dan risiko kelistrikan

    Untuk ruang bawah tanah, DB Original bisa dipasangkan dengan DB Mini untuk mencapai head pemompaan lebih dari 20 meter.

    2. Pompa Submersible Super Ringan – Changsha Dewater Machinery Technology Co., Ltd
    Pompa ini menggunakan motor sinkron magnet permanen dengan sistem pengendali frekuensi variabel yang efisien.

    Berat: hanya 22 kg
    Kapasitas aliran: hingga 1.000 m³/jam
    Ketinggian maksimum: 60 meter
    Sistem quick connect untuk kabel dan selang air

    Fitur keamanan: perlindungan otomatis dari kabel rusak, penyumbatan, overload, hingga kondisi pompa kering

    Kedua teknologi ini menjadi bukti bahwa penanganan banjir di perkotaan dan daerah rawan genangan tidak lagi hanya mengandalkan cara konvensional. 

    Pengunjung EDRR Indonesia 2025 akan bisa menyaksikan langsung bagaimana inovasi dari berbagai negara dapat diaplikasikan secara nyata di lapangan.

    Jangan lewatkan ajang kolaborasi kebencanaan terbesar di Indonesia ini. EDRR Indonesia 2025 hanya berlangsung tiga hari, dari 13-15 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.

    Jakarta: Indonesia kembali menjadi tuan rumah ajang internasional bergengsi di bidang manajemen bencana. 
     
    Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) Indonesia 2025 akan digelar pada 13–15 Agustus 2025 di Hall A, Jakarta International Expo (JIExpo) Kemayoran.
     
    Pameran ini akan menjadi titik temu bagi pemerintah, sektor swasta, pelaku teknologi, hingga organisasi kemanusiaan dari berbagai negara untuk membangun ekosistem penanggulangan bencana yang lebih kuat, tangguh, dan terintegrasi.
    Ajang kolaborasi lintas sektor
    EDRR Indonesia 2025 digelar oleh PT Amara Tujuh Perjuangan bersama Council for the Promotion of Shanghai International Trade, Shanghai International Exhibition (Group) Co., Ltd dan Comexposium. Acara ini mendapat dukungan penuh dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) sebagai Co-Host.

    Tujuannya, memperkuat kesiapsiagaan menghadapi bencana yang makin kompleks akibat perubahan iklim dan urbanisasi.
     

    Project Director EDRR Indonesia 2025, Vista Limbong menegaskan fokus tahun ini adalah pada bencana yang kerap melanda Indonesia, khususnya banjir.
     
    “Banjir bukan lagi masalah musiman, tapi sudah menjadi tantangan yang terus berulang di banyak daerah. Karena itu, penting bagi kita untuk mulai menggunakan teknologi yang bisa langsung diterapkan di lapangan. EDRR Indonesia 2025 menjadi tempat berkumpulnya berbagai solusi dan inovasi dari berbagai negara. Harapannya, acara ini bisa membuka peluang kerja sama dan mempercepat penanganan bencana di Indonesia,” ujar Vista dalam keterangan tertulis, Sabtu, 9 Juli 2025.
    Teknologi penanggulangan banjir yang mencuri perhatian
    Salah satu daya tarik EDRR Indonesia 2025 adalah hadirnya inovasi penanggulangan banjir mutakhir dari berbagai negara.
     
    1. Robot Drainase DB Original – Hangzhou Dotek Technology Co., Ltd
    Robot ini dirancang untuk mengatasi banjir di area yang sulit dijangkau. Dilengkapi jalur perayap dan kendali jarak jauh, DB Original mampu bergerak di medan ekstrem, termasuk tangga dan permukaan tergenang.
     
    Kapasitas rendam: hingga 700 mm
    Kemampuan pompa: air sedalam 10 cm
    Operasi: 7-8 jam nonstop
     
    Sistem Twice Filter System (TFS) untuk mencegah penyumbatan dan risiko kelistrikan
     
    Untuk ruang bawah tanah, DB Original bisa dipasangkan dengan DB Mini untuk mencapai head pemompaan lebih dari 20 meter.
     
    2. Pompa Submersible Super Ringan – Changsha Dewater Machinery Technology Co., Ltd
    Pompa ini menggunakan motor sinkron magnet permanen dengan sistem pengendali frekuensi variabel yang efisien.
     
    Berat: hanya 22 kg
    Kapasitas aliran: hingga 1.000 m³/jam
    Ketinggian maksimum: 60 meter
    Sistem quick connect untuk kabel dan selang air
     
    Fitur keamanan: perlindungan otomatis dari kabel rusak, penyumbatan, overload, hingga kondisi pompa kering
     
    Kedua teknologi ini menjadi bukti bahwa penanganan banjir di perkotaan dan daerah rawan genangan tidak lagi hanya mengandalkan cara konvensional. 
     
    Pengunjung EDRR Indonesia 2025 akan bisa menyaksikan langsung bagaimana inovasi dari berbagai negara dapat diaplikasikan secara nyata di lapangan.
     
    Jangan lewatkan ajang kolaborasi kebencanaan terbesar di Indonesia ini. EDRR Indonesia 2025 hanya berlangsung tiga hari, dari 13-15 Agustus 2025 di JIExpo Kemayoran, Jakarta.
     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

    (ANN)

  • Lama Hilang, Jack Ma Tiba-tiba Muncul Naik Sepeda Mirip Rakyat Biasa

    Lama Hilang, Jack Ma Tiba-tiba Muncul Naik Sepeda Mirip Rakyat Biasa

    Jakarta, CNBC Indonesia – Miliarder dan salah satu pendiri Alibaba, Jack Ma, baru-baru ini terlihat bersepeda di jalanan Hangzhou, China. Sebuah video kemunculannya yang langka menjadi viral di media sosial, dengan banyak pengguna yang memuji “kesederhanaannya”.

    Video tersebut pertama kali di unggah di X, pada 17 Juli oleh pengguna bernama Dott Orikron. Selain menulis soal kesederhanaan Jack Ma, Orikron juga menambahkan.

    “Aduh lihat betapa bahagia dan bebasnya dia.”

    Sementara itu, ada juga yang berkomentar bahwa Jack Ma lebih terlihat seperti tukang kebun sederhana. Padahal dia memiliki miliaran dolar di banknya. Namun dia mempertanyakan, apakah China begitu aman sehingga Jack Ma tidak butuh pengawal?

    Menurut laporan Hype Malaysia, video tersebut pertama kali diunggah oleh seorang pengguna XiaoHongShu, yang mengungkapkan bahwa ia bertemu Ma saat sedang bersama teman-temannya di taman. Pengguna tersebut dilaporkan berkata:

    “Saya datang ke Danau Barat (di Hangzhou) bersama teman-teman saya dan bertemu Jack Ma! Dia mengenakan pakaian olahraga!”.

    Pendiri Alibaba tersebut mengonfirmasi identitasnya ketika ditanya oleh para wanita tersebut.

    Jack Ma diketahui jarang muncul dan low profile. Dia jarang terlihat sejak 2020, menyusul kritik publik terhadap regulator keuangan Tiongkok, yang menyebabkan tindakan keras terhadap Alibaba dan Ant Group. Namun, kemunculannya baru-baru ini menunjukkan kemungkinan rekonsiliasi antara pemerintah Tiongkok dan industri teknologi.

    Ma menghadiri pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping dan para pemimpin bisnis lainnya. Kemunculannya kembali dipandang sebagai upaya untuk memulihkan kepercayaan investor terhadap ekonomi Tiongkok yang sedang berjuang. Kekayaan bersihnya mencapai sekitar $26,5 miliar per Juli 2025, menurut Forbes. Ia mengundurkan diri sebagai ketua eksekutif Alibaba pada tahun 2019.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • China Siapkan Kereta Peluru Maglev, Jakarta

    China Siapkan Kereta Peluru Maglev, Jakarta

    Bisnis.com, JAKARTA — China tengah mengembangkan kereta peluru yang melayang di atas lintasan alias Magnetic Levitation atau Maglev. Kereta itu diklaim menjadi yang tercepat di dunia saat ini dengan kecepatan 650 kilometer/jam.

    Sesuai namanya, kereta Maglev bekerja tanpa roda, melainkan melayang di atas rel menggunakan medan magnet. Teknologi ini memungkinkan kecepatan lebih tinggi dan efisiensi lebih baik dibandingkan sistem rel konvensional. 

    Jika negara seperti Jepang dan Korea Selatan sudah mengoperasikan Maglev berkecepatan rendah, insinyur China kini mengembangkan kereta Maglev yang diklaim mampu melaju hingga 650 km per jam. Jarak tersebut setara dengan jarak antara Jakarta ke Ponorogo (Jawa Timur).

    Prototipe kereta Maglev supercepat ini pertama kali diperkenalkan media pemerintah China pada 2019, bersamaan dengan pembangunan laboratorium riset dan pusat produksi uji coba di Qingdao, kota pesisir di timur China.

    Setelah mengumumkan keberhasilan mencapai kecepatan 650 km per jam pada Juni lalu, pengembang memamerkan kereta tersebut dalam ajang World Congress on High Speed Rail ke-12 di Beijing. 

    Menariknya, perjalanan dimulai secara biasa di atas roda karet. Namun, begitu kecepatan mencapai 100–200 km per jam, roda akan ditarik dan kereta pun mulai melayang kurang dari satu inci di atas rel.

    Direktur Laboratorium Uji Maglev, Li Weichao mengatakan, setelah melayang, kecepatan kereta tinggal menyesuaikan kebutuhan. Menurutnya, kereta ini mampu mencapai 650 km per jam hanya dalam lintasan sejauh 1.000 meter. Namun, kecepatan operasional optimal yang ditargetkan adalah 800 km per jam.

    “Seluruh pembangunan dijadwalkan selesai akhir tahun ini. Setelah itu, platform ini akan siap untuk dinyatakan layak operasi. Ini adalah yang tercepat di dunia,” ujar Li mengutip Futurism, Senin (14/7/2025).

    Kendati uji coba menunjukkan potensi besar, implementasi sistem Maglev skala penuh tetap menjadi tantangan besar. Pasalnya, Jepang, sebagai negara pionir kereta peluru, harus menunda proyek Maglev senilai US$64 miliar hampir satu dekade akibat perselisihan politik terkait pembangunan terowongan di Pegunungan Alpen.

    Proyek serupa yang dirancang menghubungkan Washington DC dan Baltimore dalam waktu 15 menit juga mandek karena tarik ulur proses studi lingkungan oleh otoritas negara bagian dan federal.

    Sementara itu, China telah mengoperasikan Shanghai-Hangzhou Maglev yang mencatat rekor sebagai kereta melayang tercepat di dunia dengan kecepatan operasional 431 km per jam. Rekor tersebut menjadikan China sebagai kandidat terkuat untuk merealisasikan kereta berkecepatan 800 km per jam dalam waktu dekat.