kab/kota: Gunungkidul

  • Bandit Curanmor Satroni Sukolilo Surabaya, Motor Mahasiswa Raib

    Bandit Curanmor Satroni Sukolilo Surabaya, Motor Mahasiswa Raib

    Surabaya (beritajatim.com) – Aksi curanmor (pencurian kendaraan bermotor) kembali terjadi di Surabaya. Bandit Curanmor kali ini beraksi di Jl.Kedung Tomas Gg III No 3, Sukolilo dan menyebabkan sepeda motor Honda Beat AB-5497-BM milik mahasiswa asal Gunungkidul hilang.

    Supri (34) salah satu warga sekitar mengatakan, pencurian itu sebenarnya terjadi pada awal bulan Mei 2023. Namun, korban bersikeras untuk mencari sepeda motornya sendiri sebelum akhirnya melapor ke Polsek Sukolilo pada 1 Juni 2024.

    “Hilangnya itu sekitar tanggal 7 Mei 2024 kemarin. Sudah disarankan warga untuk lapor tapi katanya mau dicari sendiri,” kata Supri, Senin (3/6/2024).

    Dari rekaman CCTV warga, diketahui jumlah bandit curanmor yang mengeksekusi sepeda motor Wahyu Pratama berjumlah 2 orang. Mereka naik sepeda motor Yamaha Fino warna biru. Dari rekaman CCTV mereka sempat berputar-putar untuk mengamati situasi.

    Mereka sempat berputar di ujung gang Jalan Kedung Tomas karena beberapa warga keluar rumah dan jalan-jalan. Setelah aman, para pelaku menuju lorong kos-kosan dan langsung mengeksekusi sepeda motor milik Wahyu.

    “Dari rekaman CCTV itu cuman berapa detik untuk eksekusi motor mas. Langsung kabur ke arah jalan besar,” tutur Supri.

    Sementara itu, Kanit Reskrim Polsek Sukolilo, Ipda Aan Dwi Satrio Yudho saat dikonfirmasi membenarkan laporan curanmor itu. Saat ini, pihaknya sudah menerima melakukan olah TKP dan mengamankan CCTV dari lokasi.

    “Iya sudah melapor. Kami sudah kantongi identitasnya dan saat ini dalam proses pengejaran,” tegas Aan. [ang/suf]

  • Tak Perlu Lewat Jalur Konvensional, Begini Rute Lewati Tol Jogja-Solo

    Tak Perlu Lewat Jalur Konvensional, Begini Rute Lewati Tol Jogja-Solo

    Yogyakarta (beritajatim.com)– Jalan Tol Jogja-Solo mulai  dibuka dan beroperasi secara fungsional pada arus mudik. Pemudik masih dapat menikmati perjalanan gratis melewati Tol Jogja Solo yang resmi dibuka hari ini 5 April 2024 untuk arus mudik dan 12 April untuk arus balik. Jika Anda pemudik dari berbagai penjuru daerah berikut dihadirkan rute perjalanan mudik lewati Tol Jogja Solo. Ada beberapa ruas yang langsung masuk tanpa perlu keluar Tol melewati jalur konvensional.

    Manajer Humas dan Umum PT Jasamarga Jogja Solo Rachmat Jesiman menjelaskan Tol Jogja Solo ini masih beriperasi secara fungsional sepanjang 22 kilometer. Tol Jogja Solo ini telah tersambung dengan Tol Trans Jawa sehingga diharapkan para pemudik tidak perlu keluar dari jalan tol lewat jalur konvensional.

    Adapun Tol Trans Jawa berencana juga mulai dibuka hari ini 5 hingga 7 April dengan menerapkan sistem one way. Adapun sistem ini dilakukan guna mencegah penumpukan kendaraan di satu tempat tertentu.

    Adapun skema one way arus mudik akan diterapkan di ruas Tol Trans Jawa KM 72 sampai KM 414 mulai 5-7 April 2024. One way juga berlaku pada 8-9 April 2024. Untuk arus balik, one way akan diberlakukan di KM 414 hingga KM 72 mulai 12-15 April 2024 pukul 14.00 hingga 24.00 WIB.

    Pemudik dari arah barat seperti Jakarta dan Sumatra diperkirakan akan banyak dengan tujuan kawasan Jawa Tengah, Jogja dan Solo. Kendaraan pribadi masih akan mendominasi sebagai alat transportasi mudik tahun ini. Selepas melewati tol di area Jawa Barat para pemudik yang menggunakan jalur Tol Trans Jawa akan masuk ke tol di wilayah Jawa Tengah.

    Berikut rute ruas tol yang dilewati antara lain: Tol Kanci-Pejagan, Pejagan-Pemalang, Tol Pejagan-Pemalang, Tol Pejagan-Pemalang dan Pemalang-Batang, Tol Pemalang-Batang, Tol Pemalang-Batang dan Batang-Semarang, Tol Batang-Semarang, Tol Batang-Semarang, Semarang ABC, Semarang-Solo, Tol Semarang-Solo Kota, Tol Semarang-Solo, Tol Semarang-Solo (Tol Boyolali).

    Setibanya di tol Semarang-Solo, pemudik bisa mengambil di exit tol Colomadu. Kemudian melati Simpang Susun Kartasura dan masuk ke tol Jogja-Solo. Di tol Jogja Solo, untuk fungsional disiapkan dua exit tol yaitu exit tol Ngawen dan setibanya di Simpang Susun Karanganom, menuju Jogja ambil jalur lurus menuju ke Exit Tol Ngawen dan Exit Tol Karanganom.

    Adapun para pemudik untuk tujuan Kota Klaten, Kota Jogja, Sleman, Bantul dan Kulonprogo bisa keluar lewat pintu tol Jogja-Solo tepatnya di exit toll Karanganom Klaten. Dari exit toll tersebut kemudian berbelok ke kiri ke arah Jalan Pemuda Kota Klaten an memasuki jalan Jogja-Solo.

    Pemudik untuk tujuan Gunungkidul bisa melewat exit tol Karanganom sehingga bisa terhubung dengan jalan Jogja-Solo di wilayah timur kota Klaten. Selanjutnya bisa mengambil ruas jalan menuju Semin tau perbatasan sisi utara Gunungkidul.

    Pada arus mudik Lebaran 2024 ini, Tol Jogja-Solo telah tersambung dengan tol Trans Jawa, sehingga para pemudik tidak perlu lagi keluar dari tol dengan melewati jalur konvensional.

    Data dari Dinas Perhubungan, diperkirakan jumlah pemudik pada tahun 2024 ini mencapai 197 juta orang. Jumlah ini didominasi lebih banyak ke area Pulau Jawa, sehingga diperkirakan tol Trans Jawa akan pada pada saat puncak arus mudik yang diperkirakan pada tanggal 7 April hingga 9 April 2024 mendatang. [aje]

  • Lihat Film Horor, Kaget Getaran Gempa Gunung Kidul Yogyakarta

    Lihat Film Horor, Kaget Getaran Gempa Gunung Kidul Yogyakarta

    Ponorogo (beritajatim.com) – Getaran gempa bumi di Gunungkidul mengagetkan warga Kabupaten Ponorogo yang sedang melihat film horor berjudul Ronggeng Kematian di salah satu bioskop di Mal Ponorogo City Center (PCC). Getaran yang terasa sekitar 7 detik itu pun cukup menghentakkan Dinar Putra, salah satu warga Ponorogo yang sedang asyik melihat film.

    Berdasarkan informasi dari sosial media X @infoBMKG peristiwa gempa dengan kekuatan magnitudo 5.0 itu terjadi pada pukul 15:01:52 WIB. Gempa berada di lokasi : 9.30 LS, 110.17 BT. Pusat gempa berada di laut 153 kilometer sebelah barat daya Gunung Kidul Yogyakarta. Yakni dikedalaman 10 kilometer.

    “Waktu lihat film sudah berjalan 30 menitan gitu, saya merasakan getaran, ya sekitar 7 detiklah,” ungkap Dinar.

    Waktu itu, Ia pun tidak beranjak keluar dari bioskop, sebab dirinya juga belum tahu apakah getaran yang Ia rasakan itu dari gempa bumi atau dari kaki penonton di belakangnya yang mungkin tidak sengaja menendang kursinya.

    “Penonton yang lain juga tidak terlihat panik sih. Cuma 7 detikan, mungkin malah tidak ada yang merasakan,” katanya.

    Dinar pun segera mengecek di internet. Ia penasaran apa yang dirasakan itu, benar-benar gempa atau bukan. Sebab, saat Ia menoleh ke bangku belakang, tidak mendapati ada orang di kursi belakangnya. Ia pun lega, sebab ternyata memang baru saja ada gempa, dengan lokasi di laut barat daya Gunung Kidul Yogyakarta.

    “Ya sempat gimana gitu, pas lihat film horor dan di belakang ternyata tidak ada orang. Setelah saya cek di twitter BMKG ternyata benar barusan ada gempa bumi di laut Gunung Kidul Yogyakarta,” pungkasnya.  [end/but]

  • Jokowi Apresiasi JKN saat Silaturahmi dengan Peserta di Gunungkidul

    Jokowi Apresiasi JKN saat Silaturahmi dengan Peserta di Gunungkidul

    Jakarta, CNN Indonesia

    Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), mengapresiasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) yang telah menjamin masyarakat Indonesia. Ia menekankan bahwa tugas negara adalah memberikan jaminan kesehatan untuk masyarakat, agar menjadikan Indonesia semakin maju.

    Hal tersebut dia sampaikan dalam kegiatan Silaturahmi Presiden RI dengan peserta JKN di Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (30/1). Acara ini digelar di Taman Budaya Gunungkidul dan dihadiri 1.454 peserta JKN yang terdaftar pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI), serta 25 peserta JKN yang juga merupakan pasien hemodialisa dan thalassemia.

    Menurut Jokowi, pelayanan di fasilitas kesehatan saat ini sudah bagus, tetapi perlu ditingkatkan lagi. Disebutkan bahwa meski ada antrean, tapi tidak lama karena juga ada pasien yang harus dirawat.

    “Kita semua menginginkan negara Indonesia semakin maju. Jika ingin maju, maka rakyat harus sehat,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (30/1).

    Pada kesempatan yang sama, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, membenarkan apa yang diungkapkan Jokowi. Menurutnya peran fasilitas kesehatan adalah salah satu kunci untuk menuju negara yang sehat.

    “Seperti yang dikatakan Bapak Presiden, kita harus terus meningkatkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan. Apabila pelayanan di fasilitas kesehatan memuaskan, maka pasien akan merasa aman dan nyaman,” kata dia.

    Ia pun mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat. Dirinya mengingatkan bahwa sakit bisa terjadi kapan pun, sehingga perlu jaminan kesehatan bagi warga Indonesia, seperti Program JKN ini.

    (Foto: Arsip BPJS Kesehatan)

    Di sisi lain, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti, mengatakan bahwa saat ini peserta JKN telah mencapai 267,3 juta atau 95,75 persen dari penduduk Indonesia.

    Per 1 Januari 2024, untuk capaian peserta JKN di Provinsi DI Yogyakarta telah mencapai 3,69 juta atau 99,58 persen dari total jumlah penduduk, dan telah meraih predikat Universal Health Coverage (UHC).

    “Di Kabupaten Gunungkidul sendiri jumlah peserta JKN sebesar 793,6 ribu. Pencapaian inilah merupakan hasil kerja keras dari seluruh stakeholder terkait, termasuk pemerintah dan masyarakat. Diharapkan kualitas pelayanan di fasilitas kesehatan terus ditingkatkan agar masyarakat merasa nyaman dan puas dengan Program JKN,” ucapnya.

    Ia menambahkan, BPJS Kesehatan juga telah menjalin kerja sama dengan 394 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 74 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL) di DI Yogyakarta. Sedangkan di Kabupaten Gunungkidul sendiri terdapat 59 FKTP dan 8 FKRTL yang telah menjadi mitra BPJS Kesehatan.

    “Dari jumlah tersebut, terdapat 34 FKRTL untuk pelayanan hemodialisa dan di Gunungkidul sendiri terdapat 5 FKRTL yang mendukung layanan tersebut,” papar dia.

    Ghufron mengatakan bahwa pada 2023 total pemanfaatan pelayanan kesehatan di Kabupaten Gunungkidul sejumlah 12,4 juta, atau 39.140 pemanfaatan per hari, untuk kunjungan sehat dan kunjungan sakit di fasilitas kesehatan.

    Jumlah keseluruhan biaya pelayanan kesehatan yang telah dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan pada 2023 di Provinsi DI Yogyakarta sebesar Rp4,04 triliun.

    Dari semua itu, ia melanjutkan, penyakit berbiaya katastropik masih menjadi momok di Indonesia. Penyakit ini membutuhkan biaya perawatan yang sangat besar, sehingga dapat menyebabkan kemiskinan bagi keluarga yang menderita penyakit tersebut.

    “Di tahun 2023 BPJS Kesehatan telah menggolontorkan Rp214,99 miliar untuk menjamin penyakit berbiaya katastroptik di Kabupaten Gunungkidul,” terangnya.

    Ghufron mengaskan bahwa BPJS Kesehatan akan terus berupaya untuk meningkatkan cakupan jaminan bagi penyakit berbiaya katastropik. Ia berharap agar semua masyarakat dapat mengakses pelayanan kesehatan yang dibutuhkan.

    Ia juga menekankan pentingnya kesehatan bagi masyarakat. Menurutnya, dengan masyarakat yang sehat, Indonesia dapat semakin maju dan berdaya saing.

    “Kesehatan adalah hak masyarakat sebagai warga negara Indonesia. BPJS Kesehatan melalui Program JKN senantiasa memberikan pelayanan yang mudah, cepat, dan setara bagi masyarakat Indonesia,” tegasnya.

    Sementara itu, salah satu peserta kegiatan, Susanto, mengungkapkan rasa syukurnya akan kehadiran Program JKN. Dirinya sudah terdaftar sejak 2015 dan langsung memanfaatkan layanan JKN untuk cuci darah.

    “Sejak 2015 tidak mengeluarkan biaya sama sekali untuk mengakses layanan kesehatan dengan Program JKN. Bahkan sekarang sudah semakin mudah dengan kehadiran Aplikasi Mobile JKN, dan saya menggunakan untuk mengambil antrean secara online,” kata dia.

    Sebagai informasi, kegiatan Silaturahmi Presiden RI dengan peserta JKN di Kabupaten Gunungkidul juga dihadiri oleh Gubernur DI Yogyakarta, Sri Sultan Hamengkubuwono X, Bupati Kabupaten Gunungkidul, Sunaryanta, serta stakeholder terkait di Kabupaten Gunungkidul.

    (rir/rir)