kab/kota: Gunungkidul

  • Puluhan Remaja Jadi Korban Kejahatan Jalanan di Gunungkidul

    Puluhan Remaja Jadi Korban Kejahatan Jalanan di Gunungkidul

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Puluhan remaja di bawah umur menjadi korban pengeroyokan di Jalur Lintas Selatan, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Sabtu  (16/11/2024) siang.

    Salah satu remaja mengalami kritis akibat mengalami luka parah di kepala setelah menjadi korban penyerangan sejumlah orang. Korban kemudian dievakuasi petugas ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

    “Telah terjadi satu penganiayaan di Jalan Plajan, Saptosari, Gunungkidul. Korban mengalami luka yang cukup parah dan sudah kami bawa ke RSUD Saptosari tetapi kemudian dirujuk ke RS Bethesda Yogyakarta,” kata Kapolres Gunungkidul AKBP Ary Murtini kepada Beritasatu.com, Minggu (17/11/2024).

    Warga yang mengetahui adanya penyerangan, lalu mengejar dan berhasil menangkap beberapa terduga pelaku dan membawa ke Mapolsek Saptosari.  Terduga pelaku sempat menjadi bulan-bulanan warga yang emosi.

    Kejadian bermula saat ada sekelompok remaja dari luar Gunungkidul hendak menuju ke pantai selatan. Namun saat berada di jalan menuju pantai, kedua kelompok bertemu dan tanpa sebab salah satu kelompok langsung menyerang dari arah berlawanan.

    “Kami sedang melaksanakan penyelidikan terkait terduga pelaku dan mencari informasi dari beberapa orang yang telah diamankan di Polsek Saptosari,” jalas Ary Murtini.

    Akibat penyerangan, satu korban berinisial FD (16 tahun) warga Karang Tengah, Wonosari, Gunungkidul luka parah di bagian kepala dan mengalami kondisi kritis. Sementara puluhan remaja lain menderita luka-luka.

    Hingga saat ini polisi masih mendalami kasus tersebut dengan memeriksa para korban dan sejumlah terduga pelaku.

  • Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Ulat Trembesi, Sensasi Kuliner Ekstrem dari Gunungkidul

    Liputan6.com, Yogyakarta – Di tengah beragamnya kuliner Indonesia, Gunungkidul menyimpan hidangan unik yang mungkin membuat sebagian orang bergidik: ulat trembesi. Meski termasuk kuliner ekstrem, makanan ini sudah menjadi bagian dari kekayaan kuliner lokal yang patut dieksplorasi setidaknya sekali seumur hidup.

    Ulat trembesi, seperti namanya, merupakan ulat yang hidup di pohon trembesi. Pohon rindang yang banyak tumbuh di Gunungkidul ini menjadi habitat alami bagi ulat-ulat yang oleh masyarakat setempat diolah menjadi hidangan penuh protein.

    Menariknya, tidak semua ulat trembesi bisa dikonsumsi. Masyarakat lokal memiliki pengetahuan khusus untuk memilih ulat yang aman dan layak dikonsumsi.

    Mengutip dari postingan @wonderfulljogja di Instagram, proses pengolahan ulat trembesi cukup sederhana namun membutuhkan ketelitian. Langkah pertama dan paling penting adalah pencucian.

    Ulat-ulat ini harus dibersihkan dengan sangat teliti untuk memastikan kebersihannya. Setelah pencucian yang menyeluruh, ulat direbus selama kurang lebih 30 menit.

    Proses perebusan ini tidak hanya bertujuan untuk mematangkan ulat, tetapi juga untuk memastikan keamanannya untuk dikonsumsi. Setelah proses perebusan selesai, ulat trembesi bisa diolah dengan berbagai cara.

    Cara yang paling populer adalah ditumis dengan bumbu-bumbu tradisional. Bumbu yang biasa digunakan antara lain bawang merah, bawang putih, cabai, dan rempah-rempah lainnya yang memberikan cita rasa khas.

    Selain ditumis, beberapa variasi pengolahan lain juga bisa dicoba, seperti digoreng crispy atau dicampur dalam masakan berkuah. Dari segi nutrisi, ulat trembesi ternyata menyimpan berbagai manfaat.

    Mencicipi ulat trembesi memang membutuhkan keberanian tersendiri. Teksturnya yang unik – kenyal di luar dan lembut di dalam – mungkin akan terasa asing bagi lidah yang belum terbiasa. Namun, bagi mereka yang berani mencoba, sensasi kuliner ini bisa menjadi pengalaman yang tak terlupakan.

    Meski tergolong kuliner ekstrem, keberadaan ulat trembesi sebagai makanan tradisional menunjukkan kecerdasan lokal masyarakat dalam memanfaatkan sumber daya alam yang tersedia. Ini juga menjadi bukti bahwa kuliner Indonesia tidak pernah berhenti mengejutkan dengan keunikannya.

    Bagi yang ingin mencoba, pastikan untuk mengonsumsi ulat trembesi yang diolah oleh pedagang atau rumah makan yang terpercaya. Pengolahan yang benar dan higienis sangat penting untuk menghindari risiko kesehatan yang tidak diinginkan.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Mantan Sestama Basarnas Didakwa Rugikan Negara Rp20,44 Miliar – Page 3

    Mantan Sestama Basarnas Didakwa Rugikan Negara Rp20,44 Miliar – Page 3

    Liputan6.com, Jakarta – Sekretaris Utama (Sestama) Badan SAR Nasional (Basarnas) periode 2009-2015 Max Ruland Boseke didakwa merugikan keuangan negara senilai Rp20,44 miliar terkait kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel 4WD dan kendaraan pengangkut penyelamat pada tahun 2014.

    Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Richard Marpaung mengatakan kerugian negara disebabkan lantaran dalam kasus tersebut, Max diduga telah melakukan korupsi bersama-sama dengan Direktur CV Delima Mandiri William Widarta serta Kepala Sub Direktorat Pengawakan dan Perbekalan Direktorat Sarana dan Prasarana Basarnas Anjar Sulistiyono.

    “Perbuatan korupsi bertujuan untuk memperkaya Max sebesar Rp2,5 miliar dan William sebesar Rp17,94 miliar,” kata JPU KPK dalam sidang pembacaan surat dakwaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta, Kamis (14/11/2024).

    Dengan demikian, ketiganya didakwa melanggar dan terancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 juncto Pasal 18 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 jo. Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo. Pasal 65 ayat (1) KUHP.

    JPU menjelaskan kasus bermula saat Max menjadi Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) Tahun Anggaran (TA) 2014, Anjar diangkat menjadi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) TA 2014, serta Kepala Basarnas periode 2013-2014 Muhammad Alfan Baharuddin ditetapkan sebagai Pengguna Anggaran TA 2014 berdasarkan Surat Keputusan Nomor: SK.KBSN-167/XI/BSN-2013 tanggal 18 November 2013 yang ditandatangani oleh Alfan.

    Sementara itu sejak tahun 2006, William telah mengikuti berbagai lelang pekerjaan pengadaan, termasuk lelang pekerjaan pengadaan di Basarnas dengan menggunakan CV Delima Mandiri.

    Selain menggunakan CV Delima Mandiri, William juga menggunakan berbagai perusahaan lain dalam beberapa lelang pekerjaan pengadaan dengan maksud sebagai pemenang lelang maupun sebagai perusahaan pendamping pada saat proses lelang, namun CV Delima Mandiri tidak pernah memenangkan lelang paket pekerjaan di Basarnas.

    Untuk itu pada Maret 2013, Max, yang sudah kenal dekat dengan William, menyampaikan kepada Alfan untuk memasukkan pekerjaan pengadaan truk angkut personel 4WD dan kendaraan pengangkut penyelamat atau rescue carier vehicle (RCV) dalam Revisi Usulan Program Kerja TA 2014.

     

    Pada Selasa (24/9/2024) pukul 05.00 WIB, Damkar Gunungkidul lakukan evakuasi. Evakuasi ini untuk korban kecelakaan, bersama Basarnas Rayon Wonosari

  • De Flava Gunungkidul Usung Konsep Chiringuito Bergaya Meksiko

    De Flava Gunungkidul Usung Konsep Chiringuito Bergaya Meksiko

    Gunungkidul: Sejumlah pantai yang berada di Kawasan Gunungkidul masih menjadi primadona wisatawan untuk menghabiskan Waktu berlibur. Kini wisatawan dimanjakan dengan kehadiran resto dan bar di tepi Pantai Slili bernama De Flava: Resto & bar dengan konsep Chiringuito.

    “Hadir dengan nuansa vintage Mexico, De Flava menjadi resto pantai pertama di Jogjakarta yang membawa konsep itu. Lengkap dengan dekorasi bean bag warna-warni, payung cerah, serta ornamen khas Meksiko. Tidak hanya menawarkan suasana pantai yang menenangkan, resto ini juga menjadi daya tarik baru yang berbeda di Jogjakarta,” kata Management De Flava, Priya Utama, dalam keterangan pers, Rabu, 13 November 2024.
     

    Priya menjelaskan De Flava resmi dibuka pada Sabtu, 2 November 2024 dengan dihadiri  berbagai tokoh penting yang berpartisipasi serta memberikan dukungan terhadap upaya meningkatkan sektor pariwisata Gunungkidul.

    Menurut dia De Flava juga ada pertunjukan musik dan atraksi untuk menghibur tamu-tamu undangan dan pengunjung. Keberadaan hiburan ini menambah kesan santai ala Chiringuito, konsep bar dan resto pantai dengan suasana hangat dan menyenangkan.

    De Flava didesain untuk menyasar segmen keluarga dan anak-anak, menjadikannya kids friendly. Untuk anak-anak, tersedia zona bermain pasir yang memungkinkan mereka bermain dengan bebas di area pantai sambil tetap terawasi.

    “Terdapat area private beach yang khusus bagi pengunjung yang menginginkan suasana lebih privat dan tenang. Sehingga, pengunjung bisa menikmati waktu bersantai di pantai tanpa terganggu,” jelas Priya.

    De Flava hadir selaras dengan visi misi memberdayakan masyarakat lokal. Selain melibatkan warga sekitar dalam operasional sehari-hari, resto ini juga bekerja sama dalam beberapa produk.

    Dengan lokasi strategis di pantai Slili, De Flava menawarkan alternatif baru bagi warga Jogja dan wisatawan yang ingin menikmati suasana pantai yang nyaman dan ramah keluarga. Kehadiran De Flava diharapkan mampu menjadi ikon baru yang memperkaya pilihan wisata kuliner dan hiburan pantai di Jogjakarta, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui inisiatif pemberdayaan.

    Gunungkidul: Sejumlah pantai yang berada di Kawasan Gunungkidul masih menjadi primadona wisatawan untuk menghabiskan Waktu berlibur. Kini wisatawan dimanjakan dengan kehadiran resto dan bar di tepi Pantai Slili bernama De Flava: Resto & bar dengan konsep Chiringuito.
     
    “Hadir dengan nuansa vintage Mexico, De Flava menjadi resto pantai pertama di Jogjakarta yang membawa konsep itu. Lengkap dengan dekorasi bean bag warna-warni, payung cerah, serta ornamen khas Meksiko. Tidak hanya menawarkan suasana pantai yang menenangkan, resto ini juga menjadi daya tarik baru yang berbeda di Jogjakarta,” kata Management De Flava, Priya Utama, dalam keterangan pers, Rabu, 13 November 2024.
     

    Priya menjelaskan De Flava resmi dibuka pada Sabtu, 2 November 2024 dengan dihadiri  berbagai tokoh penting yang berpartisipasi serta memberikan dukungan terhadap upaya meningkatkan sektor pariwisata Gunungkidul.
     
    Menurut dia De Flava juga ada pertunjukan musik dan atraksi untuk menghibur tamu-tamu undangan dan pengunjung. Keberadaan hiburan ini menambah kesan santai ala Chiringuito, konsep bar dan resto pantai dengan suasana hangat dan menyenangkan.
    De Flava didesain untuk menyasar segmen keluarga dan anak-anak, menjadikannya kids friendly. Untuk anak-anak, tersedia zona bermain pasir yang memungkinkan mereka bermain dengan bebas di area pantai sambil tetap terawasi.
     
    “Terdapat area private beach yang khusus bagi pengunjung yang menginginkan suasana lebih privat dan tenang. Sehingga, pengunjung bisa menikmati waktu bersantai di pantai tanpa terganggu,” jelas Priya.
     
    De Flava hadir selaras dengan visi misi memberdayakan masyarakat lokal. Selain melibatkan warga sekitar dalam operasional sehari-hari, resto ini juga bekerja sama dalam beberapa produk.
     
    Dengan lokasi strategis di pantai Slili, De Flava menawarkan alternatif baru bagi warga Jogja dan wisatawan yang ingin menikmati suasana pantai yang nyaman dan ramah keluarga. Kehadiran De Flava diharapkan mampu menjadi ikon baru yang memperkaya pilihan wisata kuliner dan hiburan pantai di Jogjakarta, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar melalui inisiatif pemberdayaan.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
    dan follow Channel WhatsApp Medcom.id

    (DEN)

  • Pemkab Gunungkidul catat serapan pupuk bersubsidi urea 7.434,04 ton

    Pemkab Gunungkidul catat serapan pupuk bersubsidi urea 7.434,04 ton

    Kami optimistis penyerapan pupuk bersubsidi optimal hingga akhir tahun iniGunungkidul (ANTARA) – Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, mencatat realisasi penyaluran pupuk bersubsidi sampai dengan Oktober 2024 untuk urea sebanyak 7.434,04 ton dari 21.179 ton atau 35 persen, untuk NPK Phonska sebanyak 6.742,44 ton dari 17.251 ton atau 39 persen.

    Sementara untuk jenis NPK formula khusus belum ada realisasi dari jumlah alokasi 62 ton.

    “Serapan pupuk bersubsidi khusus November, laporannya belum masuk,” kata Sekretaris Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul Raharjo Yuwono di Gunungkidul, Kamis.

    Menurut dia, rendahnya serapan pupuk ini disebabkan banyak faktor, khususnya musim kemarau panjang. Gunungkidul baru diguyur hujan dengan intensitas yang dibutuhkan petani pada awal November ini.

    “Kami optimistis penyerapan pupuk bersubsidi optimal hingga akhir tahun ini,” katanya.

    Ia mengatakan petani dapat membeli pupuk bersubsidi dengan menggunakan Kartu Tanda Penduduk (KTP) dengan catatan sudah masuk kelompok tani dan sudah merencanakan kebutuhan taman-1, sehingga ada kuota dari petani. Di e-RDKK pupuk bersubsidi kelompok tani yang bersangkutan.

    Baca juga: Dispar Gunungkidul berlakukan E-Ticketing untuk masuk objek wisata

    Baca juga: BPPD DIY promosikan Wota-wati Gunungkidul sebagai Bengawan Solo Purba

    “Petani yang bukan bukan anggota kelompok tani dan tidak merencanakan kebutuhan setahun sebelumnya, tentunya yang bersangkutan tidak ada kuota,” katanya.

    Raharjo mengatakan penebusan ada dua cara, yaitu menggunakan kartu tani dan KTP sesuai ketentuan di atas.

    “Keaktifan petani dalam keanggotaan kelompok tani juga menjadi kunci kemudahan dalam pembelian pupuk bersubsidi. Kami memberikan pendampingan dan sosialisasi ke gapoktan,” katanya.

    Lebih lanjut, Raharjo mengatakan luas tanam padi sampai 13 November ada seluas 21.703 hektare.

    Untuk mendukung peningkatan produksi, dinas telah mendistribusikan benih bantuan pemerintah sudah didistribusikan selesai akhir Oktober.

    “Kami juga telah menyalurkan bantuan benih jagung hibrida untuk luas lahan 3.442 hektare,” katanya.

    Baca juga: Dinas Pertanian Gunungkidul imbau petani segera olah lahan pertanian

    Baca juga: Kemen-PUPR selenggarakan Pamsimas Water Adventure 2024 di Gunungkidul

    Pewarta: Sutarmi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Dispar Gunungkidul berlakukan E-Ticketing untuk masuk objek wisata

    Dispar Gunungkidul berlakukan E-Ticketing untuk masuk objek wisata

    kami berharap transaksi non-tunai dapat semakin meningkat dengan dukungan sinergi QRIS dan BPDGunungkidul (ANTARA) – Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, memberlakukan sistem E-Ticketing berbasis aplikasi MPos untuk masuk objek wisata, yang diharapkan memajukan digitalisasi sektor pariwisata dan meningkatkan akuntabilitas dalam pengelolaan tiket di destinasi wisata wilayah itu.

    Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul Oneng Windu Wardana di Gunungkidul, Kamis, menyampaikan bahwa sistem E-Ticketing ini telah melewati fase uji coba sejak Juli 2024, melalui berbagai proses evaluasi dan perbaikan, hingga kini siap diluncurkan secara resmi.

    “Peluncuran E-Ticketing ini menggunakan dukungan dana APBD dan kemitraan bersama Jasa Raharja Putra, proyek ini berhasil menyediakan 28 alat E-Ticketing di Tempat Pemungutan Retribusi (TPR) Pantai Selatan Gunungkidul,” kata Oneng.

    Ia mengatakan pihaknya juga telah mengusulkan penambahan 22 alat untuk mendukung pelayanan lebih optimal.

    Penerapan E-Ticketing ini telah memberikan kontribusi nyata pada pendapatan asli daerah (PAD) dari sektor pariwisata yang telah mencapai Rp29 miliar hingga saat ini. Dari jumlah tersebut, Rp2 miliar diperoleh melalui aplikasi MPos, dengan rincian Rp1,4 miliar transaksi tunai dan Rp600 juta transaksi non-tunai.

    “Ke depan, kami berharap transaksi non-tunai dapat semakin meningkat dengan dukungan sinergi QRIS dan BPD,” katanya.

    Baca juga: Dispar Gunungkidul: Kunjungan wisatawan pada 3 hari libur 57.564 orang

    Baca juga: Dispar Gunungkidul usulkan pembangunan 15 ruas jalan dukung pariwisata

    Dalam sambutannya, Brand Manager PT Jasa Raharja Putra Yogyakarta Wahyu Ari Wigati mengungkapkan bangga atas kolaborasi ini. Menurutnya, kerja sama yang telah terjalin selama 10 tahun ini kini semakin kuat dengan program E-Ticketing. Pihaknya berharap dapat memberikan kenyamanan lebih bagi para pengunjung maupun petugas.

    “Kami bangga dapat berkolaborasi dalam proses digitalisasi objek wisata di Gunungkidul. sekaligus memasyarakatkan penggunaan teknologi digital di sektor pariwisata,” katanya.

    Plt Bupati Gunungkidul Heri Susanto mengatakan digitalisasi pariwisata adalah keniscayaan di era modern. Sistem ini diharapkan dapat berdampak signifikan pada peningkatan kualitas layanan pariwisata di Gunungkidul.

    “Kita harus terus berinovasi dan terbuka terhadap kritik agar pelayanan publik semakin optimal. Bukan hanya fokus pada retribusi, tetapi juga mendorong wisatawan untuk memperpanjang masa tinggal mereka, sehingga berdampak positif pada perekonomian lokal,” kata Heri.

    Ia berharap dengan sistem E-Ticketing yang baru ini, pariwisata Gunungkidul dapat menjadi destinasi yang lebih modern dan kompetitif serta memberikan pengalaman lebih baik bagi wisatawan.

    “Hal ini juga menjadi langkah nyata dalam memajukan sektor pariwisata melalui digitalisasi, yang berpotensi menarik lebih banyak pengunjung dan meningkatkan pendapatan daerah,” katanya.

    Baca juga: Dispar Gunungkidul: Pendapatan retribusi wisata Rp2,08 miliar

    Baca juga: Dispar Gunungkidul dukung pembangunan Kelok 18 tumbuhkan pariwisata
     

    Pewarta: Sutarmi
    Editor: Agus Salim
    Copyright © ANTARA 2024

  • Sensasi Berlari di Alam Gunungkidul: Sasi Kiruna WJNC Fest 2024

    Sensasi Berlari di Alam Gunungkidul: Sasi Kiruna WJNC Fest 2024

    Liputan6.com, Yogyakarta – Bagi para pecinta olahraga lari dan penggemar wisata alam, Sasi Kiruna hadir pada 22 Desember 2024 sebagai ajang yang memadukan kedua passion tersebut dalam satu pengalaman tak terlupakan. Event yang menjadi bagian dari WJNC Fest 2024 ini mengajak peserta menjelajahi keindahan alam Gunungkidul dengan cara yang berbeda.

    Berlokasi di Embung Giwangan, Sasi Kiruna menawarkan rute yang menantang sekaligus memanjakan mata para pelari. Para peserta akan disuguhi panorama alam khas Gunungkidul yang memukau. 

    Melalui postingan yang diunggah akun X @gunungkidultourism, titik start dan finish berada di Embung Giwangan. Pastinya akan memberikan pengalaman berlari yang unik, jauh dari hiruk pikuk perkotaan.

    Tidak hanya sekadar lomba lari biasa, Sasi Kiruna memastikan kenyamanan peserta dengan berbagai fasilitas lengkap. Setiap peserta akan mendapatkan jersey race eksklusif yang dirancang khusus untuk event ini, bib number sebagai identitas pelari, dan medali finisher yang akan menjadi kenang-kenangan berharga. 

    Sepanjang rute, panitia menyediakan water station dan refreshment untuk menjaga stamina para pelari. Yang membuat event ini semakin menarik adalah rangkaian hiburan yang akan meramaikan suasana. 

    Para peserta berkesempatan membawa pulang doorprize menarik, menjadikan Sasi Kiruna bukan sekadar kompetisi lari, tetapi juga ajang berkumpul dan bersenang-senang bersama komunitas pelari dan pencinta alam. Dengan investasi Rp 200.000, peserta bisa mendapatkan pengalaman berlari yang berbeda dari biasanya. 

    Pendaftaran telah dibuka sejak 4 November, memberikan waktu yang cukup bagi calon peserta untuk mempersiapkan diri menghadapi event ini. Sasi Kiruna dalam WJNC Fest 2024 tidak hanya menjadi wadah bagi para pelari untuk menguji kemampuan, tetapi juga kesempatan untuk mengeksplorasi keindahan alam Gunungkidul sambil berolahraga.

     

    Penulis: Ade Yofi Faidzun

  • Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman Regional 12 November 2024

    Pemancing Hilang di Pantai Gunungkidul Saat Ambil Ikan Milik Teman
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com –
    Seorang pemancing bernama Sukirin (25), warga Ngandong, Purwodadi, Tepus, dinyatakan hilang saat memancing di
    tebing Congor
    , sebelah barat Pantai Jogan, Kalurahan Purwodadi, Tepus,
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, pada Selasa (12/11/2024).
    Saat ini, petugas gabungan masih melakukan pencarian.
    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa wilayah Operasi I Pantai Wediombo, Sunu Handoko Bayu Sagara menjelaskan bahwa peristiwa tersebut bermula ketika Sukirin memancing di tebing Congor.
    Temannya, Supri (35), juga warga Ngandong, sedang memancing di lokasi yang sama.
    Saat itu, umpan Supri disambar ikan, namun ikan tersebut tersangkut di daratan bawah tebing sekitar pukul 07.00 WIB.
    “Tiba-tiba korban berinisiatif menuruni tebing untuk mengambil ikan hasil pancingan. Saksi 1 (Supri) tidak mengetahui bahwa korban menuruni tebing, dan seketika itu korban sudah berteriak minta tolong terseret gelombang ke tengah,” kata Sunu saat dihubungi melalui telepon.
    Sunu menambahkan bahwa Supri sempat melemparkan bambu ke arah korban, namun Sukirin tidak dapat menggapainya dan akhirnya hilang tenggelam.
    Seorang warga yang menyaksikan kejadian tersebut segera melaporkan insiden itu ke SAR Linmas Pantai Siung melalui telepon.
    Setelah menerima laporan, tim SAR Satlinmas yang bertugas di Pantai Siung segera meluncur ke lokasi kejadian menggunakan perahu jukung, bersama beberapa perahu nelayan.
    Pencarian dilakukan oleh petugas SAR gabungan dari Satlinmas, Koramil, Polsek, nelayan, dan warga sekitar.
    “Masih dalam pencarian, TIM SAR menggunakan 1 perahu SAR dan 6 perahu nelayan Pantai Siung. Selain itu, juga dilakukan snorkeling oleh SAR dan nelayan di sekitar TKP,” ujar Sunu.
    Sunu mengimbau kepada para pemancing di sekitar kawasan pantai untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas dan memperhatikan kondisi sekitar.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tertua di Indonesia, Apa Itu Wayang Beber?

    Tertua di Indonesia, Apa Itu Wayang Beber?

    Liputan6.com, Yogyakarta – Wayang merupakan warisan budaya Indonesia yang telah diakui dunia. Salah satu wayang tertua di Indonesia adalah wayang beber.

    Keberadaan wayang beber memang tak sepopuler wayang kulit. Namun, ternyata wayang beber merupakan cikal bakal lahirnya wayang kulit.

    Mengutip dari indonesia.go.id, wayang kulit merupakan bentuk modifikasi dari wayang beber. Wayang beber tertua terdapat di Desa Karang Talun, Kelurahan Kedompol, Kecamatan Donorojo, Pacitan, Jawa Timur dan di Desa Gelaran, Kelurahan Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo (Wonosari), Gunungkidul, Yogyakarta.

    Sesuai namanya, pertunjukan wayang beber dilakukan dengan membeberkan atau membentangkan layar maupun kertas yang berupa gambar. Wayang ini dimainkan dengan cara menguraikan cerita lakon melalui gambar yang tertera pada kertas atau layar tersebut.

    Wayang beber di Pacitan disimpan dan dilestarikan oleh Mbah Mardi. Wayang ini adalah hadiah dari Raja Brawijaya yang diwariskan secara turun temurun.

    Sementara itu di Wonosari, wayang beber dimiliki oleh Ki Supar. Ia merupakan keturunan ketujuh Kyai Remeng Mangunjaya.

    Dua wayang beber tersebut memiliki persamaan dalam hal lakon cerita yang mengangkat kisah pada masa kerajaan Kediri dan Majapahit. Namun, keduanya juga memiliki perbedaan berupa tokoh-tokoh pada gambar dan latar belakangnya.

    Selain di Pacitan dan Wonosari, wayang beber juga terdapat di Bali. Kisah wayang beber Bali berfokus saat Raja Brawijaya V berkuasa.

    Seiring berjalannya waktu, muncul wayang beber kontemporer dengan bentuk karakter wayang yang berubah dan semakin bervariasi. Cerita pun mengalami perubahan.

    Wayang klasik biasanya menyajikan cerita Mahabharata dan Ramayana, sedangkan wayang kontemporer lebih menonjolkan cerita tentang kehidupan masyarakat saat ini. Pertunjukan wayang kontemporer berperan penting dalam menanggapi dan mengkritisi kondisi masyarakat saat ini, termasuk dalam bidang politik, pemerintahan, ekonomi, pembangunan, dan sosial budaya.

    Adapun wayang beber kontemporer dilestarikan oleh komunitas Wayang Beber Metropolitan, Jakarta. Lakon yang dibawakan merupakan kisah kehidupan di Jakarta lengkap dengan isu-isu perkotaan dan solusi yang diwacanakan.

    Bentuk Wayang Beber Metropolitan secara fisik banyak berubah bentuk dari tradisi. Meski banyak perubahan, ciri khas wayang beber berupa gambar yang berisi cerita wayang dan berbentuk gulungan masih terlihat jelas.

    Dalam pertunjukannya, gulungan gambar tersebut dipasangkan pada tongkat seligi dan ditancapkan pada kotak ampok. Saat akan diceritakan, gulungan gambar diperlihatkan dan diputar sesuai dengan gambar yang akan diceritakan.

    Teknik pewarnaan wayang beber masih menggunakan teknik sungging. Teknik tersebut merupakan teknik baku dalam pembuatan wayang beber klasik.

     

    Penulis: Resla

  • Terlilit Utang, Pria Asal Semarang Jadi Pelaku Begal di Gunungkidul

    Terlilit Utang, Pria Asal Semarang Jadi Pelaku Begal di Gunungkidul

    Liputan6.com, Gunungkidul – Viral di media sosial, seorang driver online berinisial S warga Nglipar, Gunungkidul, Yogyakarta jadi korban begal di area balai Kalurahan Ngunut Playen pada Minggu (03/11/24) malam sekira pukul 19:30 WIB. Korban pun menyelamatkan diri usai terkena senajata tajam di bagian leher.

    Kapolsek Playen, AKP Sigit Tedja membenarkan kejadian tersebut dan mendatangi lokasi. Tak hanya ke lokasi, Sigit beserta jajaran mendatangi korban untuk dimintai keterangan. “Kami mendapat laporan kita bagi dua, yang satu ke lokasi yang satu ke RS menemui korban,” kata Sigit.

    Usai mendapat keterangan, pihaknya bergegas melaporkan kejadian tersebut ke Polres Gunungkidul. Satreskrim Polres Gunungkidulpun langsung melakukan koordinasi dengan jajaran di perbatasan. Lebih lanjut, Sigit menyebut bahwa polisi sudah mengantongi identitas kendaraan yang dibawa pelaku. Hingga sekira pukul 03:00 WIB pelaku berhasil diamankan di Kartusuro, Jawa Tengah.

    Kapolres Gunungkidul, AKBP Ary Murtini menyampaikan bahwa kurang dari 24 jam pelaku sudah diamankan di Mapolres Gunungkidul. Pemeriksaan masih terus dilakukan untuk pengembangan. “Kami terus lakukan pemeriksaan untuk mendalami kasus tersebut, dan mengarah pada pencurian dengan kekerasan,” kata Ary di Mapolres Gunungkidul, Senin (04/11/24).

    Ary menuturkan bahwa dari keterangan pelaku, pencurian dengan kekerasan dilakuakan karena pelaku memiliki hutang kepada seseorang yang sudah jatuh tempo. Di mana, pelaku menggadaikan sepeda motor milik kekasihnya meski pelaku sidah memiliki istri.

    Lebih lanjut, diketahui pelaku berinisial OSF (30) warga Kota semarang dan sering datang ke Gunungkidul sesekali untuk mengunjungi kekasihnya tersebut. Namun, pada minggu kemaren, pelaku datang karena didesak melunasi utang. “Jadi pelaku ini punya istri dan juga memiliki pacar orang Gunungkidul. Karena kalah judi online, motor pacarnya digadai dan sudah jatuh tempo,” jelas Ary.

    Ditanya soal bagaimana pelaku melakukan aksinya, Ary mengatakan bahwa awalnya pelaku memesan taksi online roda empat untuk diantarkan ke area Balai Kalurahan Ngunut Playen. Usai mendapatkan kendaraan melalui aplikasi, sopir beserta pelaku menuju ke lokasi. Sesampai di lokasi, pelaku kemudian mengeluarkan senjata tajam berupa cutter yang ia beli di area Wonosari dan menyayat leher pengemudi ojol. Namun korban yang melawan keluar dari mobil dan meminta tolong warga. “Pelaku menyayat leher korban, korban melawan dan dapat keluar mobil dan berlari mencari warga di area tersebut. Itu terlihat di CCTV yang sekarang jadi barang bukti,” kata dia.

    Usai melakukan aksinya, pelaku kemudian mengambil kendaraan mobil jenis ToyotaAvanza ke arah timur atau menuju ke kota Yogyakarta. Sementara korban dirawat di rumah sakit di area Playen. Jajaran Sat Reskrim Polres Gunungkidul yang mengumpulkan bukti dan keterangan berkoordinasi dengan jajaran diwilayah hingga mengetahui keberadaan mpbil yang dikendarai pelaku.

    Ary menuturkan bahwa pelaku hendak menggadaikan mobil tersebut kepada seseorang di wilayah Kartosuro, Jawa Tengah. Saat menunggu orang yang menggadai, pelaku diamankan polisi dan dibawa ke Mapolres Gunungkidul. “Saat diamankan, pelaku sempat akan melarikan diri dan dilumpuhkan oleh anggota, serta membawa barang bukti mobil, HP milik pelaku, dan lain0lainnya,” jelas Ary.

    Kini pelaku berikut barang bukti diamanakan di Mapolres dan pelaku akan dikenakan pasal 365 dengan ancaman hukuman 12 tahun penjara. “Kami berterimakasih kepada warga atas peran aktifnya dan juga minta maaf atas kejadian tersebut terjadi di wilayah hukum Polres Gunungkidul,” pungkasnya.