kab/kota: Gunungkidul

  • Tangani Stunting di Gunungkidul, BKKBN Gandeng Semua Pihak

    Tangani Stunting di Gunungkidul, BKKBN Gandeng Semua Pihak

    Liputan6.com, Gunungkidul – Gunungkidul, salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta, menghadapi tantangan besar dalam upaya menurunkan angka stunting. Meski dalam beberapa tahun terakhir angka tersebut berhasil ditekan hingga 14 persen, masih ada ribuan anak yang masuk kategori risiko stunting.

    Stunting, yang disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, tidak hanya berdampak pada pertumbuhan fisik tetapi juga perkembangan kognitif anak. Dalam perjuangan ini, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) memainkan peran kunci sebagai motor penggerak.

    Dengan berbagai program inovatif, BKKBN tidak hanya hadir sebagai fasilitator, tetapi juga sebagai mitra strategis pemerintah daerah dan masyarakat dalam melawan stunting. Salah satu langkah konkret yang dilakukan BKKBN adalah meluncurkan “Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting.”

    Program ini dirancang untuk memberikan dukungan langsung kepada keluarga dengan risiko stunting. Anak-anak dalam kategori ini dipasangkan dengan orang tua asuh yang berkomitmen untuk membantu memenuhi kebutuhan gizi dan kesehatan mereka.

    Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji, yang juga Kepala BKKBN, secara langsung meninjau implementasi program ini di Gunungkidul. Dalam kunjungan ke Kelurahan Karangasem, Kapanewon Paliyan, ia memastikan bahwa data keluarga risiko stunting (KRS) telah diverifikasi dan tepat sasaran.

    “Program ini memastikan anak-anak yang membutuhkan benar-benar mendapatkan bantuan. Kita lebih memilih fokus menyelamatkan satu anak dengan benar daripada banyak tetapi tanpa tindak lanjut,” ujar Wihaji.

    Di Gunungkidul, program ini menargetkan 12.261 anak dari total satu juta anak secara nasional. Pendekatan BKKBN yang berbasis data membuat program ini dapat berjalan efektif dan terukur. Selain program orang tua asuh, BKKBN juga menjadi koordinator dalam menggerakkan kolaborasi lintas sektor, yang dikenal sebagai pendekatan pentaheliks.

    Model ini melibatkan pemerintah pusat dan daerah, dunia usaha, akademisi, media, serta masyarakat umum untuk bersama-sama menangani stunting. “Kami tidak bisa bekerja sendiri. Semua pihak harus terlibat antara masyarakat, pengusaha, dan konglomerat yang ingin membantu, bisa langsung berkontribusi tanpa harus melalui pemerintah,” tegas Wihaji.

    Melalui pendekatan ini, BKKBN juga memaksimalkan peran petugas penyuluh di lapangan untuk mendampingi keluarga risiko stunting. Penyuluh bekerja langsung di tengah masyarakat, memberikan edukasi tentang pentingnya gizi, pola asuh, dan akses layanan kesehatan.

    Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Sunaryanta, mengapresiasi peran besar BKKBN dalam membantu menurunkan angka stunting di wilayahnya. Ia menyebutkan bahwa kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah, yang difasilitasi oleh BKKBN, memberikan dampak nyata.

    “Angka stunting di Gunungkidul sudah menurun hingga 14 persen. Dengan dukungan BKKBN, kami optimistis angka ini akan terus menurun,” ujar Sunaryanta.

    Bupati juga berharap program-program BKKBN dapat mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia di Gunungkidul. “Jika kualitas SDM meningkat, perekonomian keluarga juga akan membaik, sehingga kebutuhan gizi masyarakat dapat terpenuhi,” tambahnya.

    Dengan langkah-langkah strategis yang dilakukan BKKBN, Gunungkidul menjadi salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi yang baik dapat menghasilkan perubahan positif. BKKBN tidak hanya hadir sebagai lembaga yang memberikan solusi, tetapi juga sebagai penggerak yang memberdayakan masyarakat untuk menjadi bagian dari solusi.

    Di tengah tantangan besar, peran BKKBN membawa harapan. Harapan bahwa setiap anak di Gunungkidul, dan di seluruh Indonesia, dapat tumbuh sehat, cerdas, dan berdaya. Stunting bukan lagi sekadar angka, tetapi perjuangan untuk masa depan yang lebih baik.

  • 43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati
                
                    
                        
                            Yogyakarta
                        
                        2 Januari 2025

    43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati Yogyakarta 2 Januari 2025

    43 Sapi Suspek PMK di Gunungkidul Mati
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH)
    Gunungkidul
    , DI Yogyakarta, mencatat ada 43 ternak sapi suspek Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), mati sejak beberapa pekan terakhir.
    “Sampai saat ini data yang masuk ke kita antara 42 sampai 43 yang mati,” kata Kepala DPKH Kabupaten Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, saat dihubungi melalui telepon pada Kamis (2/1/2025).
    Dikatakannya, untuk pencegahan dilakukan disinfektan wilayah yang muncul PMK setiap hari. Selain itu, pihaknya mengimbau pemilik ternak agar mencegah orang lain yang tidak memiliki kepentingan masuk kandang.
    “Ketika kita berkunjung dari pasar atau berkunjung ke kandang orang lain, harapan kita pulang mandi dulu baru masuk kandang,” kata dia.
    Hal ini untuk mencegah virus masuk ke area kandang dan menyebabkan ternak sakit.
    Wibawanti mengaku tidak bisa mencegah ternak dari luar masuk ke Gunungkidul karena setiap daerah memiliki kebijakan berbeda dalam penanganan.
    Pihaknya melakukan pemantauan dengan menjadwalkan pelayanan pengobatan hingga uji kebuntingan.
    Dia mengimbau kepada peternak agar melaporkan jika mendapati sapinya sedang sakit atau mati agar bisa segera dilakukan penanganan lebih jauh.
    “Itu terus kita lakukan di pasar,” kata dia.
    Sebelumnya, Lurah Pampang, Kapanewon Paliyan, Saiful Khohar, mengatakan wilayahnya sejak Minggu (22/12/2024) telah mencatat total ada 15 sapi mati di lima padukuhan.
    Adapun di Padukuhan Polaman terdapat sembilan ekor mati. Kemudian di Kedungdowo Wetan ada dua ekor. 
    Lalu di Jetis ada satu ekor, di Kedungdowo Kulon ada satu ekor, dan di Pampang ada satu ekor.
    “Baru saja (Senin hari ini) sekitar pukul 10.40 WIB ada satu mati di Padukuhan Polaman,” kata Saiful saat ditemui di Balai Padukuhan Polaman, Senin (30/12/2024).
    Dikatakannya, kematian ternak ini memukul petani atau peternak, karena biasanya sapi digunakan untuk tabungan.
    Pihaknya berharap ada ganti rugi atau bantuan dari pemerintah terhadap petani yang kehilangan hewan ternaknya.
    “Ternak ini tabungannya orang tani. Kejadian ini sangat memprihatinkan kami,” ucap dia.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 204.052 Kendaraan Masuk Gunungkidul Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

    204.052 Kendaraan Masuk Gunungkidul Selama Libur Natal dan Tahun Baru 2025

    Liputan6.com, Gunungkidul Dinas Perhubungan Kabupaten Gunungkidul melaporkan adanya lonjakan signifikan jumlah kendaraan yang memasuki wilayah tersebut selama periode libur Natal dan Tahun Baru 2025.

    Berdasarkan data yang dihimpun dari tanggal 22 hingga 30 Desember 2024, total kendaraan yang masuk melalui jalur utama Patuk mencapai 204.052 unit. Sementara itu, kendaraan yang keluar tercatat sebanyak 175.618 unit.

    Kepala Dinas Perhubungan Gunungkidul, Irawan Jatmiko, menjelaskan bahwa peningkatan jumlah kendaraan ini dipicu oleh tingginya minat wisatawan untuk mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul, meskipun kondisi cuaca sedang kurang bersahabat.

    “Arus kendaraan melalui jalur Patuk cukup padat selama liburan, menunjukkan peningkatan aktivitas wisatawan di wilayah Gunungkidul,” kata Irawan Jatmiko.

    Selain jalur utama, peningkatan mobilitas juga terpantau di Terminal Semin dan Dhaksinarga. Data menunjukkan total kedatangan kendaraan di kedua terminal mencapai 761 unit dengan jumlah penumpang sebanyak 5.778 orang. Di sisi lain, keberangkatan dari terminal mencatat 751 kendaraan dengan total penumpang mencapai 9.961 orang.

    Dinas Perhubungan terus melakukan pemantauan dan pengelolaan arus lalu lintas untuk memastikan kelancaran perjalanan wisatawan. Petugas dikerahkan di sejumlah titik rawan kemacetan, khususnya di jalur menuju destinasi wisata, untuk menjaga kelancaran arus lalu lintas.

    “Dengan adanya lonjakan kendaraan ini, masyarakat dan wisatawan diimbau untuk tetap mematuhi peraturan lalu lintas dan menjaga keamanan selama perjalanan,” tambah Irawan Jatmiko.

    Dinas Perhubungan memperkirakan puncak arus kendaraan akan terjadi pada 1 Januari 2025, saat banyak wisatawan mulai meninggalkan Gunungkidul untuk kembali ke kota asal. Diprediksi, jumlah kendaraan keluar melalui jalur utama Patuk akan meningkat tajam hingga mencapai lebih dari 50.000 unit dalam sehari.

    Oleh karena itu, pihak Dinas Perhubungan akan menambah jumlah petugas di lapangan untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas dan memastikan kelancaran arus kendaraan.

  • 2
                    
                        Jual Tanah Kas Desa untuk Urug Tol, Lurah di Gunungkidul Ditahan
                        Yogyakarta

    2 Jual Tanah Kas Desa untuk Urug Tol, Lurah di Gunungkidul Ditahan Yogyakarta

    Jual Tanah Kas Desa untuk Urug Tol, Lurah di Gunungkidul Ditahan
    Tim Redaksi
    YOGYAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Negeri (Kejari) Gunungkidul, DI Yogyakarta, menahan Suharman, lurah non-aktif Kelurahan Sampang, terkait dugaan
    korupsi
    penyalahgunaan
    tanah kas desa
    yang digunakan untuk urugan jalan tol.
    Penahanan ini menambah potensi munculnya tersangka baru dari pihak perusahaan terkait.
    Suharman akan ditahan selama 20 hari ke depan, hingga 18 Januari 2025, di Lapas Wirogunan, Kota Yogyakarta.
    “Tersangka kali ini baru lurahnya dengan inisial SHM,” tambah Sendhy.
    Suharman dijerat dengan beberapa pasal dalam Undang Undang Tindak Pidana
    Korupsi
    (Tipikor), yaitu Pasal 2 ayat 1 junto Pasal 18, Pasal 3 junto Pasal 18 dan 55, serta Pasal 11.
    Ancaman hukuman bagi Suharman bisa mencapai maksimal 15 tahun penjara, dengan minimum 1 tahun untuk Pasal 11, serta maksimal 15 dan 20 tahun untuk Pasal 3 dan 2.
    Kerugian negara akibat kasus ini diperkirakan mencapai Rp 506 juta, dan pihak kejaksaan telah mengamankan 120 dokumen serta tanah kas desa sebagai barang bukti.
    “Peran tersangka sebagai pimpinan tertinggi kalurahan Sampang adalah membuka celah izin pertambangan perusahaan tambang, namun di atas tanah pemerintah atau dikenal dengan istilah tanah kas desa,” jelas Sendhy.
    Sendhy menambahkan, pihaknya masih memeriksa saksi-saksi dan berpotensi menambah tersangka dari perusahaan terkait.
    “Berikutnya dari pihak perusahaan, nanti kita infokan lebih lanjut,” ungkapnya.
    Sebelumnya, Kejaksaan Negeri Gunungkidul telah menetapkan tersangka dalam kasus penambangan tanah kas desa di Kalurahan Sampang pada 14 Oktober 2024.
    Suharman, yang merupakan salah satu perangkat Kalurahan Sampang, diduga mendapatkan keuntungan sekitar Rp 40 juta dari tindakan tersebut.
    Tanah yang diambil digunakan untuk urugan pembangunan jalan tol.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Mau Hemat saat Berlibur ke Gunungkidul, Begini Caranya

    Mau Hemat saat Berlibur ke Gunungkidul, Begini Caranya

    Liputan6.com, Gunungkidul – Gunungkidul terus menarik perhatian wisatawan dengan pesona alamnya yang luar biasa. Dari pantai yang menawan hingga gua-gua eksotis, wilayah ini menawarkan banyak daya tarik yang sulit diabaikan. Namun, tidak sedikit wisatawan yang merasa ragu berkunjung karena khawatir biaya liburan di Gunungkidul akan menguras kantong.

    Menanggapi hal ini, Kasat Bimas Polres Gunungkidul, AKP Riswanto, memberikan tips menarik agar liburan ke Gunungkidul tetap hemat namun berkesan.

    “Gunungkidul memiliki banyak destinasi wisata murah yang bisa dinikmati siapa saja. Dengan perencanaan yang baik, wisatawan tidak perlu khawatir soal anggaran. Yang terpenting adalah menjaga keamanan dan kenyamanan selama berlibur,” jelasnya.

    Berikut adalah tips hemat yang disampaikan oleh AKP Riswanto:

    1. Pilih Penginapan Terjangkau

    Menurut AKP Riswanto, penginapan di Gunungkidul memiliki beragam pilihan, dari homestay hingga guest house. “Cari penginapan yang sesuai dengan kebutuhan. Jika bepergian bersama keluarga atau teman-teman, menyewa satu rumah akan jauh lebih hemat,” ujarnya.

    2. Gunakan Transportasi Alternatif

    Ia juga menyarankan untuk menggunakan transportasi umum atau menyewa motor agar lebih fleksibel menjelajahi lokasi wisata. “Transportasi umum memang terbatas, tetapi menyewa motor bisa menjadi solusi hemat dan praktis,” tambahnya.

    3. Bawa Bekal dan Air Minum Sendiri

    AKP Riswanto mengingatkan wisatawan untuk membawa bekal dari rumah. “Selain menghemat biaya makan, hal ini juga memastikan kebersihan makanan yang dikonsumsi,” jelasnya.

    4. Kunjungi Destinasi Berbiaya Rendah

    Destinasi wisata alam seperti Pantai Drini, Pantai Ngobaran, hingga Gua Pindul adalah pilihan menarik dengan tiket masuk terjangkau. “Banyak pantai hanya memungut biaya parkir saja, jadi sangat ramah di kantong,” katanya.

    5. Hindari Liburan Saat Musim Puncak

    “Wisatawan yang datang di luar musim liburan biasanya akan mendapatkan harga yang lebih murah, baik untuk penginapan maupun tiket masuk,” ungkapnya.

    6. Jaga Keamanan Selama Liburan

    Sebagai bagian dari Polres Gunungkidul, AKP Riswanto juga menekankan pentingnya menjaga keamanan selama liburan. “Hindari membawa barang berharga terlalu mencolok dan pastikan kendaraan diparkir di tempat yang aman. Kami juga selalu siap membantu jika ada hal-hal yang mencurigakan,” tegasnya.

    Dengan langkah-langkah sederhana ini, liburan di Gunungkidul tetap dapat dinikmati tanpa harus khawatir soal anggaran. “Yang penting adalah menghormati aturan di setiap tempat wisata, menjaga kebersihan, dan tetap berhati-hati selama perjalanan,” pungkasnya.

     

    Geger Temuan Candi di Dieng Kulon Banjarnegara

  • Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada

    Wabah PMK Menyerang Hewan Ternak di Gunungkidul, Warga Diminta Waspada

    Liputan6.com, Gunungkidul – Gunungkidul digemparkan oleh kematian mendadak seekor anak sapi jenis simental di Padukuhan Polaman, Kalurahan Pampang, Kapanewon Paliyan, pada Minggu (22/12/2024). Anak sapi berusia 2,5 bulan milik Samiasri (79) itu sempat mengeluarkan jeritan keras sebanyak lima kali sebelum akhirnya mati. Kejadian ini memicu kekhawatiran di kalangan peternak setempat.

    Sebelumnya, sapi tersebut diketahui menerima suntikan pada Jumat (20/12/2024), dua hari sebelum kematian. Pasca kejadian, warga segera mengubur sapi tersebut di sekitar kandangnya untuk mencegah penyebaran penyakit.

    Menurut Kepala Dukuh Polaman, Heru Lawan, kasus ini bukanlah yang pertama. Hingga saat ini, sebanyak 17 ekor sapi di Polaman diduga terinfeksi Penyakit Mulut dan Kuku (PMK), dengan tujuh di antaranya dilaporkan mati. Penyebaran kasus bahkan mulai meluas ke Kalurahan Sodo, di mana dua sapi lainnya menunjukkan gejala serupa.

    PMK merupakan penyakit menular akut yang menyerang hewan berkuku belah seperti sapi, kambing, dan kerbau. Penyakit ini disebabkan oleh virus dari genus Aphthovirus, yang menyebar melalui udara, kontak langsung, atau benda yang terkontaminasi. Gejalanya meliputi demam tinggi, lepuh di mulut dan kaki, air liur berlebihan, hingga kematian mendadak pada pedet.

    Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (DPKH) Gunungkidul, Wibawanti Wulandari, menyatakan bahwa pihaknya akan segera melakukan investigasi di lokasi. Meski belum menerima laporan resmi, ia mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan kandang dan menghindari pembelian sapi dari luar tanpa pemeriksaan kesehatan.

    “Kami meminta warga tetap waspada, tetapi tidak perlu panik. Kebersihan kandang dan penerapan biosecurity menjadi langkah penting dalam mencegah penyebaran penyakit ini,” ujarnya.

    Sebagai langkah awal, pemerintah setempat telah melakukan penyemprotan disinfektan di area terdampak. Upaya ini diharapkan dapat menekan risiko penyebaran lebih lanjut. Namun, dengan kerugian ekonomi yang mencapai Rp15 hingga Rp16 juta per ekor, peternak berharap pemerintah sigap menangani wabah ini agar tidak semakin meluas.

  • Sensor Tsunami Gauge Dipasang di Pantai Baron, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

    Sensor Tsunami Gauge Dipasang di Pantai Baron, Ini Manfaatnya untuk Masyarakat

    Pantai selatan Gunungkidul, termasuk Pantai Baron, merupakan kawasan rawan tsunami karena berhadapan langsung dengan zona subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Potensi gempa bumi berkekuatan besar di zona ini dapat memicu gelombang tsunami yang berbahaya. 

    Oleh karena itu, keberadaan tsunami gauge di Pantai Baron sangat penting untuk meningkatkan Kecepatan Deteksi Tsunami. Dengan sistem real-time, tsunami gauge mampu mendeteksi anomali ketinggian air laut secara cepat dan akurat, memberikan waktu lebih bagi masyarakat untuk bersiap atau melakukan evakuasi.

    Selain itu, pemasangan ini juga untuk meminimalkan risiko korban jiwa, mendukung Mitigasi Bencana yang Lebih Efektif memberikan data yang sangat penting bagi BMKG dan pihak terkait untuk memprediksi dampak tsunami serta merancang strategi mitigasi yang lebih baik. “Ini untuk meningkatkan Kesadaran dan Kesiapsiagaan Masyarakat. Keberadaan alat ini juga diharapkan mendorong masyarakat lebih peduli terhadap ancaman bencana dan memahami pentingnya kesiapsiagaan,” Tuturnya.

    Saat ini, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah memasang beberapa unit tsunami gauge di pantai selatan Jawa, seperti di Pangandaran, Cilacap, Pacitan, Tulungagung, dan Muncar. Pemasangan tsunami gauge di Pantai Baron akan menambah jumlah alat pemantau ini, memperkuat jaringan pemantauan dan peringatan dini tsunami di sepanjang pesisir selatan Jawa.

    Surisdiyanto menegaskan bahwa keberadaan tsunami gauge di Pantai Baron akan memberikan kontribusi besar dalam upaya mitigasi bencana tsunami di kawasan pantai selatan. “Kami berharap alat ini menjadi salah satu solusi untuk melindungi masyarakat pesisir dari ancaman tsunami. Namun, kesiapsiagaan masyarakat juga tetap menjadi kunci utama,” tambahnya.

    Dengan sinergi antara teknologi modern, seperti tsunami gauge, dan kesiapsiagaan masyarakat yang sudah berjalan melalui program Tsunami Ready di Kalurahan Kemadang, diharapkan risiko korban jiwa dan kerugian materi dapat ditekan secara signifikan. Pantai selatan Gunungkidul kini menjadi lebih aman bagi penduduk lokal maupun wisatawan.

  • Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    Gempa Baru Saja Terjadi Siang Tadi, Jumat 27 Desember 2024, Cek Lokasi dan Magnitudo, Info BMKG

    TRIBUNJATENG.COM- Terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah Indonesia pada Jumat siang (27/12/2024).

    Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan terjadi gempa bumi di Gunung Kidul Yogyakarta.

    Berikut informasi titik lokasi gempa bumi yang terjadi di wilayah Indonesia pada Jumat 27 Desember 2024:

    1. Gempa Bumi NTB

    Gempa Mag:2.5, 27-Des-24 12:01:37 WIB, Lok:8.83 LS,110.38 BT (96 km BaratDaya GUNUNGKIDUL-DIY),Kedlmn:70 Km

    Pukul 12.01.37 WIB, sebuah gempa dengan magnitudo 2.5 melanda Indonesia.

    Episenter gempa ini terletak di koordinat geografis 8.83 Lintang Selatan (LS) dan 110.38 Bujur Timur (BT).

    Lokasi itu sekitar 96 km Barat Daya Gunung Kidul DIY. Gempa ini memiliki kedalaman sekitar 70 kilometer.

    Informasi ini disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika.

    Sama seperti gempa sebelumnya, informasi ini disampaikan oleh BMKG dengan peringatan bahwa hasil pengolahan data masih bisa mengalami perubahan seiring dengan kelengkapan data yang lebih lanjut.

    Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai kerusakan atau dampak lebih lanjut akibat gempa ini.

    BMKG juga mengingatkan masyarakat untuk tetap tenang dan waspada terhadap informasi resmi yang akan diumumkan secara lebih detail.

     

  • Banjir di RSUD Gunungkidul, Pasien Dievakuasi

    Banjir di RSUD Gunungkidul, Pasien Dievakuasi

    Gunungkidul, Beritasatu.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, pada Selasa (24/12/2024) malam menyebabkan banjir di sejumlah lokasi. Salah satu area terdampak cukup parah adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Gunungkidul.

    Banjir setinggi lutut orang dewasa melanda RSUD Gunungkidul. Air bercampur lumpur masuk ke ruang perawatan melalui saluran air yang meluap.

    Delapan dari sembilan pasien terpaksa dievakuasi demi keselamatan, sementara satu pasien tetap berada di ruang perawatan karena kondisinya tidak memungkinkan untuk dipindahkan.

    “Kami menduga luapan air ini berasal dari saluran air di utara rumah sakit yang tidak mampu menampung volume air hujan. Saat kejadian, kami segera melakukan langkah evakuasi pasien untuk memastikan keselamatan mereka,” ujar Kepala Seksi Keperawatan RSUD Wonosari Tri Yuli Rahmanto, Rabu (25/12/2024).

    Untuk mengurangi banjir di RSUD Gunungkidul, pintu utama rumah sakit dibuka agar aliran air dapat keluar dengan lebih cepat. Beberapa perlengkapan kamar rawat inap juga dipindahkan untuk dibersihkan dari lumpur.

    Setelah banjir surut, petugas kebersihan bersama para perawat bekerja membersihkan sisa lumpur dan genangan air di seluruh ruangan.

    Pihak rumah sakit menyatakan perlunya perbaikan sistem drainase di sekitar RSUD Gunungkidul agar kejadian banjir ini tidak terulang di masa mendatang. 

  • 8
                    
                        Detik-detik Pelajar Tewas Terseret Arus di Kulon Progo
                        Yogyakarta

    8 Detik-detik Pelajar Tewas Terseret Arus di Kulon Progo Yogyakarta

    Detik-detik Pelajar Tewas Terseret Arus di Kulon Progo
    Tim Redaksi
    KULON PROGO, KOMPAS.com
    – Seorang pelajar berusia 17 tahun, DPP, tewas setelah terjatuh ke dalam parit yang sedang berair deras akibat menabrak
    gerobak bakso
    di Jalan KH Ahmad Dahlan, Kapanewon Wates, Kabupaten
    Kulon Progo
    , Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Selasa (24/12/2024).
    “Korban (DPP) meninggal dunia sesampainya di IGD RSUD Wates,” ungkap Kanit Gakkum Satlantas Polres Kulon Progo, Ipda Tanto Kurniawan, melalui pesan WhatsApp.
    Warga Kelurahan Triharjo ini mengalami kecelakaan saat mengendarai sepeda motor Honda Vario hitam dengan nomor polisi AB 2594 VL.
    Saat itu, DPP melaju dari arah Purworejo menuju Wates. Diduga akibat kurangnya konsentrasi, DPP menabrak bagian belakang gerobak kayu milik pedagang bakso.
    Akibat tabrakan tersebut, gerobak rusak parak dan pedagang bakso, yang diketahui bernama Nantiyo (50) asal Gunungkidul, mengalami luka di kepala dan harus mendapatkan empat jahitan.
    Setelah menabrak gerobak, DPP terjatuh dan terpental ke dalam parit yang dipenuhi air deras.
    Ia terseret arus hingga satu kilometer ke arah barat, dan akhirnya ditemukan tidak jauh dari SMP 5 Wates.
    “(Ditemukan) dekat SMP 5 Wates,” kata Tanto.
    Kejadian ini terjadi di tengah hujan yang mengguyur wilayah Kulon Progo sehingga menambah bahaya di lokasi kejadian.
    Polisi kini tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait insiden tersebut.
    Copyright 2008 – 2024 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.