kab/kota: Gunungkidul

  • Kumpulkan Kepala Sekolah, Pemkot Mojokerto Evaluasi Outing Class

    Kumpulkan Kepala Sekolah, Pemkot Mojokerto Evaluasi Outing Class

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto mengumpulkan semua Kepala SDN dan SMPN di Kota Mojokerto pasca musibah yang menimpa rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto. Outing class yang menjadi agenda rutin akan dievaluasi dan untuk sementara dihentikan.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro mengatakan, pihaknya melalui Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto akan mengumpulkan seluruh Kepala Sekolah baik SD dan SMP di Kota Mojokerto. “Untuk kegiatan outing class akan kita evaluasi dan untuk sementara kita hentikan,” ungkapnya.

    Masih kata orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, pihaknya memastikan kepulangan rombongan siswa SMPN 7 Kota Mojokerto ke Kota Mojokerto. Sementara terkait tiga korban meninggal dunia, jenazah ketiganya akan diberangkatkan dari Yogjakarta sekira pukul 15.00 WIB.

    “Kepulangannya kita pantau dan kita berikan pendampingan berupa patwal sekaligus saya sudah koordinasi dengan Polres Mojokerto Kota agar dikawal masuk di wilayah perbatasan Ngawi. Untuk Proses pemulangan jenazah informasi terakhir yang kami peroleh, insya Allah dipulangkan setelah proses otopsi,” jelasnya.

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • Pemkot Mojokerto Tanggung Biaya Perawatan Siswa SMPN 7 Korban Tragedi Pantai Drini

    Pemkot Mojokerto Tanggung Biaya Perawatan Siswa SMPN 7 Korban Tragedi Pantai Drini

    Mojokerto (beritajatim.com) – Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto memastikan menanggung seluruh biaya perawatan bagi siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang menjadi korban musibah kecelakaan air di Pantai Drini, Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Tragedi yang terjadi pada Selasa (28/1/2025) ini mengakibatkan tiga siswa meninggal dunia, sembilan siswa selamat, dan satu siswa masih dalam pencarian.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menegaskan bahwa pihaknya telah merespons cepat peristiwa ini dengan mengirimkan tim ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan dan memastikan kebutuhan korban terpenuhi.

    “Kami perintahkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan untuk langsung menuju tempat kejadian perkara,” ujarnya, Selasa (28/1/2025).

    Pemkot Mojokerto juga berkoordinasi dengan Tim SAR di Gunungkidul agar mendapatkan informasi terkini terkait perkembangan pencarian satu siswa yang hilang, serta kondisi para korban yang selamat.

    Pendampingan dan Tanggung Jawab Pemkot
    Selain membiayai seluruh pengobatan siswa yang masih dirawat, Pemkot Mojokerto juga memberikan santunan dan pendampingan kepada keluarga korban meninggal dunia.

    “Kami pastikan setiap siswa yang mendapatkan musibah ini akan kami perhatikan. Kami akan menanggung seluruh pembiayaan yang ditimbulkan akibat kejadian ini. Karena bagi kami, ini musibah yang harus kita hadapi bersama,” tegas Moh Ali.

    Duka yang menyelimuti dunia pendidikan Mojokerto akibat tragedi ini juga menjadi perhatian serius bagi pemerintah. Atas nama pribadi, Pemkot Mojokerto, dan seluruh satuan pendidikan, Moh Ali menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban.

    Dari sembilan siswa yang selamat, tujuh siswa sudah kembali ke Mojokerto setelah dinyatakan sehat. Sementara itu, dua siswa, yakni Ariona Reza dan Ahmad Muzaki, masih menjalani perawatan di RSUP Dr Sardjito, Sleman, DIY, akibat iritasi lambung yang diduga disebabkan menelan air laut.

    Musibah ini juga mengakibatkan tiga siswa meninggal dunia, yaitu Alfian Aditya Pratama, Rayhaki Fatqiyasyah, dan Magen Yusuf Adliqo. Satu siswa, Rifky Yoeda Pratama, asal Kecamatan Krian, Sidoarjo, hingga kini masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

    Pemkot Mojokerto berkomitmen untuk terus memantau dan mendukung proses pencarian serta pemulihan bagi para korban. [tin/beq]

  • Daftar Korban Tewas dan Selamat Tragedi Belasan Siswa SMP Terseret Ombak Pantai Drini, 3 Tewas

    Daftar Korban Tewas dan Selamat Tragedi Belasan Siswa SMP Terseret Ombak Pantai Drini, 3 Tewas

    TRIBUNJATENG.COM – Berikut ini daftar korban tewas dan selamat dalam tragedi belasan siswa SMPN 7 Mojokerto terseret ombak di Pantai Drini Jogjakarta.

    Diberitakan sebelumnya sejumlah 13 siswa SMPN 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini pada Selasa (28/1/2025) pagi. 

    Mereka tenggelam akibat terseret ombak di Pantai Drini,di Kalurahan Banjarejo, Kapanewon Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul.

    Rombongan SMPN 7 Mojokerto ini datang pada pagi hari di Pantai Drini yang terdiri dari 261 siswa dan 16 pendamping, dengan tujuan kegiatan outing class. 

    “Sesampai di pantai, para pelajar ini langsung berenang bersama-sama, selang berapa lama mereka sudah berada di area tengah dan terseret ombak,” kata Sekretaris SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron, Surisdiyanto, pada Selasa (28/1/2025), seperti dikutip dari TribunJogja.com.

    Tragedi ini terjadi sekitar pukul 06.30 WIB, dan ditindaklanjuti oleh SAR Satlinmas Wilayah II Pantai Baron.

    Petugas SAR yang mendapat laporan dari anggota rombongan langsung berusaha mengevakuasi para pelajar tersebut.

    “Namun, dari 13 pelajar yang terseret ombak baru 9 pelajar yang berhasil diselamatkan, sedangkan 4 pelajar lain masih dilakukan pencarian,” tutur Surisdiyanto.

    Evakuasi yang dilakukan tim SAR berhasil menyelamatkan sejumlah korban dan membawanya kembali ke daratan.

    Walau begitu, sejumlah korban dievakuasi dalam keadaan henti nafas dan dinyatakan meninggal dunia.

    Dihimpun dari data yang dikumpulkan, berikut daftar nama korban tewas dan selamat dari dalam tragedi siswa SMPN 7 Mojokerto yang terseret ombak di Pantai Drini, Gunungkidul.

    1. Alfian Aditya Pratama (meninggal dunia)

    2. Malfen Yusuf Adhi Dilagan (meninggal dunia)

    3. Baihaki F (meninggal dunia)

    4. Rifki Yudha Pratama (belum ditemukan)

    5. Arizona Reza (kritis, dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta)

    6. Ahmad Muzaki (kritis, dirujuk ke RSUP Dr Sardjito Yogyakarta)

    7. Petra Agustino (dirawat di RSUD Saptosari)

    8. Refana Bagas (dirawat di RSUD Saptosari)

    9. M Zaki (dirawat di RSUD Saptosari)

    10. Raditya Rangga (dirawat di RSUD Saptosari)

    11. Firnanda Rahmadani (dirawat di RSUD Saptosari)

    12. Bintang Kenzi (dirawat di RSUD Saptosari)

    13. Ainoah (dirawat di RSUD Saptosari)

    Pihak SAR Pantai Baron menduga penyebab siswa bisa sampai terseret ombak karena korban masuk ke dalam jalur kapal nelayan.

    Jalur yang berada di sekitar Pantai Drini ini disebut memiliki kedalam lebih bila dibandingkan dengan area sekitarnya.

    “Kemungkinan, pada saat yang bersamaan para pelajar ini tidak bisa berenang sehingga terseret ombak sampai ke tengah,” ucap Surisdiyanto.

    Surisdiyanto juga menjelaskan bahwa saat ini proses pencarian terus dilakukan menggunakan kapal untuk melakukan penyisiran di sekitar lokasi.

    “Proses pencarian korban terus kami lakukan saat ini tim menggunakan kapal Jungkung menyisir lokasi kejadian,” urainya. (*)

  • 2 Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Selamat dari Tragedi Pantai Drini Dirawat di RSUP dr. Sardjito

    2 Siswa SMPN 7 Kota Mojokerto Selamat dari Tragedi Pantai Drini Dirawat di RSUP dr. Sardjito

    Mojokerto (beritajatim.com) – Dua siswa SMPN 7 Kota Mojokerto, Ariona Reza dan Ahmad Muzaki, kini masih menjalani perawatan intensif di RSUP dr. Sardjito, Sleman, DIY, setelah selamat dari tragedi ombak besar di Pantai Drini, Gunungkidul, pada Selasa (28/1/2025). Keduanya mengalami iritasi lambung akibat menelan air laut saat terseret ombak.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh Ali Kuncoro, menjelaskan bahwa insiden tersebut terjadi saat rombongan outing class yang terdiri dari 257 siswa kelas 7 dan 8 serta 16 guru mendampingi kegiatan wisata ke Pantai Drini.

    “Pukul 07.00 WIB, dilaporkan ada 13 siswa terseret ombak gelombang laut pantai selatan. Dari 13 siswa, 9 ditemukan selamat, tiga meninggal dunia, dan satu masih dalam pencarian,” ungkapnya, Selasa (28/1/2025).

    Dari sembilan siswa yang selamat, tujuh di antaranya telah kembali ke Mojokerto setelah dinyatakan sehat. Namun, Ariona Reza dan Ahmad Muzaki membutuhkan penanganan lebih lanjut di RSUP dr. Sardjito akibat dampak fisik yang ditimbulkan oleh kejadian tersebut.

    Rombongan SMPN 7 Kota Mojokerto tiba di Pantai Drini pada pagi hari. Saat siswa menikmati suasana pantai, ombak besar tiba-tiba datang dan menyeret 13 siswa ke laut. Tim SAR Gabungan langsung dikerahkan untuk menyelamatkan para korban.

    “Korban selamat yakni Firmanda Ramadani, Bintang Kenzie, Putra Agustino, Reband Bagas, M Zaky, Ariona Reza, Ahmad Muzaki, Ainoah, dan Raditya Rangga. Tujuh siswa sudah bisa kembali dengan rombongan, sementara dua masih dirawat,” jelas Moh Ali.

    Dalam tragedi ini, tiga siswa dinyatakan meninggal dunia, yaitu Alfian Aditya Pratama, Rayhaki Fatqiyasyah (keduanya dari Kota Mojokerto), dan Magen Yusuf Adliqo (dari Kabupaten Mojokerto). Sementara satu siswa, Rifky Yoeda Pratama asal Kecamatan Krian, Sidoarjo, masih dalam pencarian oleh Tim SAR Gabungan.

    Pemerintah Kota Mojokerto terus memantau perkembangan kesehatan Ariona dan Ahmad di RSUP dr. Sardjito. “Kami berkoordinasi untuk memastikan penanganan terbaik bagi korban yang masih dirawat,” tutur Moh Ali.

    Tragedi ini meninggalkan duka mendalam bagi keluarga korban dan masyarakat Mojokerto, terutama dunia pendidikan, yang kehilangan tiga siswa dalam kejadian ini. [tin/beq]

  • 3 Siswa SMPN 7 Meninggal, Pemkot Mojokerto Sampaikan Duka Cita

    3 Siswa SMPN 7 Meninggal, Pemkot Mojokerto Sampaikan Duka Cita

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tiga orang siswa SMPN 7 Kota Mojokerto dinyatakan meninggal dunia setelah terseret ombah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025). Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menyampaikan duka cita.

    Penjabat (Pj) Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro menyampaikan atas nama Pemkot dan masyarakat Kota Mojokerto menyampaikan turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada seluruh keluarga korban. “Kepada keluarga korban meninggal dunia, kami menyampaikan belasungkawa yang mendalam,” ungkapnya.

    Pihaknya berharap semoga keluarga tabah dan sabar dalam melewati situasi yang tidak mudah tersebut. Sementara kepada korban yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit Yogyakarta, Sekretaris DPRD Provinsi Jawa Timur ini pun mendoakan segera pulih dan bisa kembali ke Kota Mojokerto.

    “Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan serta Dinas Kesehatan P2KB telah menuju Yogyakarta untuk melakukan penanganan lebih lanjut dan berkoordinasi intens dengan tim SAR serta Dinas Kesehatan dan Rumah Sakit terkait di daerah yang menjadi lokasi kecelakaan,” katanya.

    Menurut orang nomor satu di lingkup Pemkot Mojokerto ini, pihaknya akan memberikan pelayanan terbaik kepada seluruh korban dan keluarga yang menuju lokasi kejadian. Pihaknya mempastikan dua korban yang masih mendapatkan perawatan mendapat perawatan maksimal.

    Saat ini, para siswa SMPN 7 Kota Mojokerto yang mengalami luka-luka tengah mendapat perawatan intensif dan dirawat di RSUD Saptosari Kecamatan Saptosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

    Sebelumnya, kabar duka menyelimuti dunia pendidikan di Kota Mojokerto. Sejumlah siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto mengalami musibah di Pantai Drini Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari,Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Dikabarkan sejumlah siswa menjadi korban akibat didukung ombak Pantai Drini. Tiga orang siswa dikabarkan meninggal dunia, sementara sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan. [tin/beq]

  • Belalang Sebagai Sumber Protein dalam Program Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi Ingatkan Cara Memasak

    Belalang Sebagai Sumber Protein dalam Program Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi Ingatkan Cara Memasak

    Belalang Sebagai Sumber Protein dalam Program Makan Bergizi Gratis, Ahli Gizi Ingatkan Cara Memasak
    Tim Redaksi
    Yogyakarta, Kompas.com –
    Serangga, khususnya
    belalang
    , berpotensi menjadi bagian dari menu
    protein
    dalam program
    Makan Bergizi Gratis
    (MBG).
    Namun, pengolahan belalang harus dilakukan dengan baik dan matang agar aman untuk dikonsumsi.
    Ahli Gizi dari Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FKKMK)
    Universitas Gadjah Mada
    (UGM), Toto Sudargo, menekankan pentingnya proses memasak yang benar. “Proses memasak serangga seperti belalang harus baik dan benar-benar matang,” ujarnya saat dihubungi pada Senin (27/01/2025).
    Toto menjelaskan bahwa pengolahan belalang perlu dilakukan dengan hati-hati karena serangga ini dapat mengandung bakteri Salmonella Typhosa serta histamin yang tinggi, yang dapat menyebabkan alergi.
    “Pengolahannya harus matang sekali. Dan itu dikerjakan oleh pemasak yang profesional sehingga aman untuk dikonsumsi,” tambahnya.
    Belalang
    dan ulat sagu, menurut Toto, dapat menjadi alternatif protein dalam program MBG, terutama di daerah yang sudah terbiasa mengonsumsinya, seperti Kabupaten Gunungkidul.
    “Jadi tidak mengada-ada, misalnya Jakarta dikirim belalang. Tidak seperti itu. Tapi wilayah di mana mereka sudah habitnya atau biasanya mengonsumi itu,” jelasnya.
    Toto juga mengungkapkan bahwa memasak belalang dengan cara digoreng hingga kering dapat menghilangkan histamin penyebab alergi.
    “Kalau digoreng kering, itu ada kelebihan dalam kalsium karena tulang belalang bisa langsung dikonsumsi. Dalam belalang saat dimasak dengan digoreng, yang jelas ada kandungan lemak,” ucapnya.
    Belalang, lanjut Toto, termasuk dalam kategori protein hewani yang memiliki fungsi sebagai hormon pertumbuhan. “Kandungan tersebut bagus untuk pertumbuhan dan memperbaiki jaringan yang rusak,” ungkapnya.
    Ia menambahkan bahwa belalang juga berfungsi sebagai “alat angkut” untuk mineral tertentu dalam tubuh, membantu mencegah kekurangan zat gizi, seperti anemia dan kekurangan vitamin A.
    Sebelumnya, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana juga menyatakan bahwa serangga seperti belalang dan ulat sagu bisa menjadi bagian dari menu protein program MBG.
    Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapimnas PIRA Gerindra di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, pada Sabtu (25/1/2025).
    “Mungkin saja ada satu daerah yang suka makan serangga, belalang, ulat sagu, bisa jadi bagian protein,” kata Dadan.
    Meski demikian, Dadan menekankan bahwa penerapan menu protein tersebut harus disesuaikan dengan potensi sumber daya dan kesukaan lokal anak-anak di masing-masing daerah.
     
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 3 Siswa SMPN 7 Mojokerto Meninggal Terseret Ombak Pantai Drini Yogyakarta

    3 Siswa SMPN 7 Mojokerto Meninggal Terseret Ombak Pantai Drini Yogyakarta

    Mojokerto (beritajatim.com) – Tiga orang siswa Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 7 Kota Mojokerto meninggal dunia terseret ombak saat berwisata di Pantai Drini, Desa Banjarejo, Kecamatan Tanjungsari, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, Selasa (28/1/2025).

    Sementara, sembilan orang siswa berhasil selamat. Sementara satu orang siswa masih dalam pencarian Tim SAR Gabungan.

    Hal tersebut dibenarkan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (P&K) Kota Mojokerto, Ruby Hartoyo. “Iya benar, ini saya diperintah langsung Pak Pj untuk berangkat ke Jogja. Info awal, ada 13 orang siswa bermain di pantai dan terseret ombak,” ungkapnya.

    Masih kata Ruby, dari 13 orang siswa tersebut, tiga orang siswa ditemukan dalam kondisi meninggal duniam Sebanyak sembilan orang siswa diantaranya berhasil selamat dan satu orang siswa belum ditemukan. Menurutnya saat ini masih dalam proses pencarian.

    “Sembilan siswa bisa diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, yang tiga ditemukan dalam posisi sudah meninggal dan satu masih dalam pencarian. Pasca kejadian ini, semua siswa akan kembali ke Mojokerto hari ini. Mereka ini berangkat tadi malam ke Jogja,” ungkapnya.

    Ruby menjelaskan, ada sebanyak 257 siswa dan didampingi 16 orang guru dan Kepala Sekolah. Mereka merupakan siswa kelas 7 dan 8 yang mengikuti kegiatan outing class ke Yogjakarta selama dua hari yakni tanggal 27-28 Januari 2025.

    “Sesuai jadwal nanti malam jam 21.00 WIB kembali ke Mojokerto. Tujuannya ke Jogja, ke pusat batik dan sebelumnya ke pantai dulu. Setiap tahun memang ada kegiatan outing class. Rencananya, siang ini Pak Pj akan menggelar rilis. Satu pintu,” ujarnya melalui sambungan telepon. [tin/beq]

  • 3 Siswa SMPN 7 Mojokerto Meninggal Terseret Ombak Pantai Drini Yogyakarta

    Belasan Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak di Pantai Drini Gunungkidul DIY: 3 Orang Tewas, 1 Hilang

    Yogyakarta (beritajatim.com)- Pada libur panjang kali ini Pantai Drini, Gunungkidul, DIY, menjadi saksi tragedi memilukan pada Selasa (28/1/2025) pagi.

    Belasan pelajar SMP N 7 Mojokerto, Jawa Timur, terseret ombak ketika tengah menikmati waktu di pantai. Peristiwa ini menelan tiga korban jiwa, sementara satu siswa masih dinyatakan hilang.

    Sekretaris Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Surisdiyanto dalam laporan, membenarkan insiden ini.

    “Informasi yang kami terima, rombongan berasal dari SMP N 7 Mojokerto,” ujar dalam sebuah laporan.

    Ia juga menyebut bahwa dari 13 pelajar yang terseret ombak, tiga di antaranya ditemukan meninggal dunia, sementara sembilan lainnya berhasil diselamatkan.

    “Satu pelajar yang diduga hilang masih dalam pencarian,” lanjut Surisdiyanto. Hingga saat ini, upaya pencarian masih dilakukan secara intensif, baik di darat maupun di laut.

    Koordinator Satlinmas Rescue Istimewa Wilayah Operasi II Pantai Baron, Marjono melansir suarajogja.id, menuturkan bahwa kesembilan korban yang selamat telah dibawa ke RSUD Saptosari untuk mendapatkan perawatan.

    Menurutnya, insiden ini terjadi di jalur kapal nelayan yang memiliki kedalaman lebih dibandingkan area pantai lainnya. “Kemungkinan para pelajar tidak menyadari risiko di jalur kapal tersebut dan pada saat bersamaan tidak bisa berenang,” jelasnya.

    Rombongan dari SMP N 7 Mojokerto diketahui berjumlah sekitar 261 siswa dengan didampingi 16 guru dan pendamping. Meski demikian, tragedi ini tetap tidak dapat dihindarkan. Hingga berita ini ditulis, upaya pencarian korban hilang terus berlangsung dengan melibatkan berbagai pihak. [aje]

  • Dadan Hindayana Ditertawakan Warga Gunungkidul, Harga 15 Ekor Belalang Rp35.000

    Dadan Hindayana Ditertawakan Warga Gunungkidul, Harga 15 Ekor Belalang Rp35.000

    loading…

    Wacana Kepala BGN Dadan Hindayana untuk menjadikan serangga seperti belalang dan ulat sagu sebagai menu dalam program Makan Bergizi Gratis menuai tanggapan beragam dari masyarakat Gunungkidul. Foto/iStock Photo

    GUNUNGKIDUL – Wacana Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana untuk menjadikan serangga seperti belalang dan ulat sagu sebagai menu dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menuai tanggapan beragam dari masyarakat Gunungkidul. Banyak yang menganggap wacana tersebut tidak realistis.

    Pasalnya, harga kedua serangga itu tergolong mahal. Bahkan ada warga Gunungkidul yang menertawai rencana tersebut

    Hendra Ary, warga Kapanewon Wonosari, menyebut rencana tersebut tidak masuk akal. Harga belalang dan ulat di wilayah Gunungkidul bahkan lebih mahal daripada daging ayam atau sapi.

    “Ngawur itu. Kalau mau ngomong, lihat dulu kondisi di lapangan. Harga belalang di sini kayak emas, masa mau dimasukkan ke MBG dengan anggaran cuma Rp10 ribu?” ujar Hendra, Senin (27/1/2025).

    Ia menambahkan, satu toples belalang goreng yang berisi sekitar 15 ekor bisa mencapai harga Rp35 ribu. Sementara itu, ulat seperti ulat jati juga memiliki harga yang tinggi dan cenderung musiman.

    Hal serupa diungkapkan Hendro Ary, warga Paliyan. Menurutnya, selain mahal, tidak semua belalang dan ulat bisa dikonsumsi. Bahkan, belalang yang biasa dikonsumsi di Gunungkidul kini semakin sulit ditemukan.

    “Kalau ulat itu musiman, sedangkan belalang sering didatangkan dari luar daerah. Jadi, kalau dipakai untuk menu MBG, ya tidak mungkin,” ungkapnya.

  • KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    KPK Nilai BI Lembaga Paling Berintegritas Meski Diterpa Kasus CSR

    Bisnis.com, JAKARTA — Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menempatkan Bank Indonesia (BI) sebagai institusi yang mencetak skor Survei Penilaian Integritas (SPI) 2024 tertinggi. 

    BI meraih skor 86,71 atau yang tertinggi pada kategori lembaga maupun kategori institusi pemerintahan yang lain mulai dari kementerian, pemerintah provinsi, pemerintah kota maupun kabupaten. 

    Adapun SPI dilakukan setiap tahunnya sebagai apresiasi atas bentuk penghargaan bagi upaya kementerian atau lembaga maupun pemerintahan daerah dalam mendorong penerapan integritas dan pencegahan korupsi di lingkungan kerja masing-masing.

    Ketua KPK Setyo Budiyanti dalam sambutannya mengimbau seluruh organisasi mengedepankan peningkatan integritas dalam sasaran kinerjanya.

    “Bahkan, tadi disebutkan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadikan SPI sebagai bagian dari indeks kinerja utama. Jika ini bisa diterapkan di semua kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah, saya yakin semuanya akan lebih tenang. Ini adalah langkah yang sangat luar biasa dan patut diapresiasi,” ujarnya, dikutip dari siaran pers, Minggu (26/1/2025). 

    Menurutnya, SPI ini menjadi penting sebagai tolok ukur integritas dan pendorong perubahan positif di berbagai institusi. 

    KPK juga berharap keberhasilan yang diraih oleh institusi-institusi ini dapat menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk meningkatkan implementasi tata kelola yang baik, integritas, dan pencegahan korupsi.

    Kasus CSR BI

    Adapun, perolehan skor tertinggi SPI oleh BI terjadi di tengah kontroversi kasus dugaan korupsi terkait dengan penyelewengan dana corporate social responsibility (CSR), atau dana Program Sosial Bank Indonesia (PSBI). Bahkan, kasus itu juga ditangani oleh KPK.

    Deputi Bidang Pencegahan dan Monitoring KPK Pahala Nainggolan menjelaskan alasan mengapa angka skor integritas tinggi tapi masih muncul kasus korupsi di lembaga tersebut.

    Menurut Pahala, pihaknya memang melakukan pendataan survei penilaian integritas tersebut berdasarkan jawaban dari pihak internal lembaga.

    “Tapi, kalau ditanya kita tangkap enggak itu fenomena dalam survei kita, kita tangkap dalam bentuk apakah ada perdagangan pengaruh atau intervensi,” kata Pahala dalam media briefing hasil SPI 2024, di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (24/1/2025).

    Namun, Pahala mengakui hasil survei penilaian tersebut bisa saja berbeda dengan yang terdata oleh KPK. Hal itu lantaran indikator penilaian tersebut juga berdasarkan pada jawaban pihak internal lembaga.

    “Tapi, kenyataannya internal bilang enggak ada, jadi kita sulit juga bilang, kayak apa, hubungan BI yang kasusnya lagi diproses diduga ada perdagangan pengaruh,” ucap Pahala.

    Lebih lanjut, Pahala menekankan bahwa setinggi apa pun skor integritas di suatu lembaga, tidak bisa dianggap tidak terjadi korupsi.

    “Jadi, jangan dianggap juga kalau SPI ini bisa 100% kalau nilainya tinggi enggak ada korupsi, enggak lah, enggak banget. [Skor] 80-an pun kalau ada [korupsi], ada,” ungkapnya.

    Secara rinci, berikut daftar 10 institusi dengan skor SPI terbaik berdasarkan kategorinya.

    Kategori Kementerian

    – Kementerian Luar Negeri (85,73)

    – Kementerian Sekretariat Negara (85,35)

    – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (85,35)

    – Kementerian Keuangan  (83,36)

    – Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (83,35)

    – Kementerian Perindustrian (83,03)

    – Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (82,36)

    – Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (81,96)

    – Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (81,81)

    – Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (80,33)

    Kategori Lembaga

    – Bank Indonesia  (86,71)

    – Sekretariat Kabinet (85)

    – Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (84,94)

    – Lembaga Administrasi Negara (84,91)

    – Otoritas Jasa Keuangan (84,87)

    – Badan Tenaga Nuklir Nasional (84,5)

    – Badan Standardisasi Nasional (84,49)

    – Badan Pusat Statistik (84,31)

    – Badan Pengawas Obat dan Makanan (83,98)

    – Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (83,9)

    Kategori Provinsi

    – Provinsi Jawa Tengah (79,4)

    – Provinsi Bali (77,97)

    – Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (74,6)

    – Provinsi Sulawesi Utara (73,98)

    – Provinsi Jawa Barat (73,84)

    – Provinsi Kalimantan Timur  (72,75)

    – Provinsi DKI Jakarta (72,5)

    – Provinsi Kalimantan Barat (72,37)

    – Provinsi Gorontalo (71,79)

    – Provinsi Bengkulu (71,76)

    Kategori Kabupaten

    – Kabupaten Batang (80,49)

    – Kabupaten Gunungkidul (80,08)

    – Kabupaten Kulon Progo (80,05)

    – Kabupaten Natuna (79,96)

    – Kabupaten Gianyar (79,87)

    – Kabupaten Lingga (79,82)

    – Kabupaten Wonosobo (79,36)

    – Kabupaten Sukoharjo (79,34)

    – Kabupaten Buleleng (79,14)

    – Kabupaten Hulu Sungai Selatan (79,06)

    Kategori Kota

    – Kota Pekalongan (82,25) 

    ⁠- Kota Tegal (80,62)

    ⁠- Kota Kotamobagu (79,75) 

    ⁠- Kota Yogyakarta (79,39) 

    ⁠- Kota Denpasar (79,02) 

    ⁠- Kota Salatiga (78,94) 

    ⁠- Kota Solok (78,52)

    ⁠- Kota Tebing Tinggi (78,48) 

    ⁠- Kota Magelang (78,21) 

    ⁠- Kota Padang Panjang (78,03)