kab/kota: Gunung

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.600 Meter, Waspada Banjir Lahar Hujan

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Erupsi Lagi, Semburkan Abu Vulkanik 1.600 Meter, Waspada Banjir Lahar Hujan

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali erupsi pada Jumat pagi (29/8/2025), pukul 06.55 Wita. menurut laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 1.600 m di atas puncak, atau sekitar 3.184 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya dan barat. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 3.7 mm dan durasi 192 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Cornelis Missa mengimbau, masyarakat dan widatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” ungkap Missa.

    Dirinya juga mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Memakai masker atau penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 496 kali. Hingga hari ini, Jumat, 29 Agustus 2025, pukul 09.12 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

     

  • Hoaks Penculikan Anak untuk Jadi Tumbal Gunung Lewotobi Laki-laki, Polisi Selidiki
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        28 Agustus 2025

    Hoaks Penculikan Anak untuk Jadi Tumbal Gunung Lewotobi Laki-laki, Polisi Selidiki Regional 28 Agustus 2025

    Hoaks Penculikan Anak untuk Jadi Tumbal Gunung Lewotobi Laki-laki, Polisi Selidiki
    Tim Redaksi
    SIKKA, KOMPAS.com
    – Polisi menyelidiki penyebar kabar bohong atau hoaks terkait penculikan anak untuk dijadikan tumbal Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT.
    Kompas.com
    mendapatkan tangkapan layar pada Kamis (28/8/2025), yang isinya mengimbau orangtua agar selalu menjaga anak-anaknya.
    Di situ juga dituliskan bahwa saat ini sedang viral kasus penculikan.
    Bahkan, ada pihak yang sedang mencari 20 anak laki-laki dan perempuan untuk dipersembahkan kepada Gunung Lewotobi Laki-laki agar tidak meletus lagi.
    Posting
    -an tersebut pun viral di media sosial Facebook dan WhatsApp pada Kamis.
    Kepala Sub Seksi Pengelolaan Informasi dan Dokumentasi Multimedia Polres Flores Timur, Iptu Anwar Sanusi menegaskan bahwa informasi tersebut tidak benar.
    “Informasi itu kami pastikan tidak benar,” ujar Sanusi saat dihubungi, Kamis.
    Dia mengimbau warga tetap waspada dan tidak terpancing dengan informasi dari sumber yang tidak jelas.
    Sanusi menduga ada oknum yang sengaja melakukan upaya untuk mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.
    “Anggota sedang menyelidiki pelaku yang membuat dan menyebar
    posting
    -an tersebut,” katanya.
    Dia mengatakan, saat ini tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level III siaga.
    Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau masyarakat tetap tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yang tidak jelas sumbernya.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 8
                    
                        Macan Tutul Lepas, Lembang Park and Zoo Ditutup, Anjing K9 Dikerahkan
                        Bandung

    8 Macan Tutul Lepas, Lembang Park and Zoo Ditutup, Anjing K9 Dikerahkan Bandung

    Macan Tutul Lepas, Lembang Park and Zoo Ditutup, Anjing K9 Dikerahkan
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com – 
    Humas Lembang Park and Zoo, Miftah Setiawan membenarkan macan tutul jawa lepas dari kandang karantina Lembang Park and Zoo, di Bandung Barat, Jawa Barat, Kamis (28/8/2025) dini hari.
    Satwa liar itu bukan koleksi kebun binatang, melainkan titipan dari Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Barat setelah sebelumnya dievakuasi dari Kantor Desa Kutamandarakan, Kecamatan Maleber, Kabupaten Kuningan, Jabar, pada Senin (25/8/2025).
    “Saat ini hewan yang diduga lepas adalah titipan BKSDA, macan tutul berumur tiga tahun. Kami terima dari
    rescue
    di Kuningan,” kata Miftah saat jumpa pers, Kamis (28/8/2025).
    Miftah mengatakan, macan tutul yang sempat viral masuk ke balai desa di Kabupaten Kuningan itu diterima Lembang Park and Zoo pada Selasa (26/8/2025) malam.
    Rencananya, hewan yang termasuk satwa dilindungi itu dititipkan sementara untuk menjalani observasi kesehatan sebelum dilepasliarkan ke habitat aslinya di Taman Nasional Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan.
    “Tujuannya dititip untuk dicek kesehatannya, diobservasi apakah siap dilepasliarkan di Ciremai. Namun dalam prosesnya, namanya hewan liar, ternyata hewan tersebut berhasil kabur karena stres, karena adaptasi dengan lingkungan baru,” ujar Miftah.
    Perkiraan petugas, macan tersebut lepas antara pukul 05.00-06.00 WIB dengan cara menerobos atap kandang.
    Pada pengecekan terakhir sekitar pukul 04.00 WIB, hewan itu dalam kondisi sehat di dalam kandang karantina.
    “Setiap satu jam ada pengecekan dan terakhir pengecekan jam 04.00 masih ada dalam kondisi sehat. Perkiraan lepasnya pukul setengah 05.30 pagi jelang matahari naik. Ada stres mungkin sehingga menjebol pengaman karantina bagian atap. Macan tutul ini karena jago manjat, dia melompat ke atas,” ujar Miftah.
    Petugas gabungan dari Lembang Park and Zoo, Polri, TNI, dan Polisi Kehutanan berupaya mencari di sekitar area wisata.
    Untuk menjamin keamanan pengunjung dan warga sekitar, pihak pengelola memutuskan menutup sementara kawasan Lembang Park and Zoo.
    “Hari ini Lembang Park Zoo menutup dulu operasional untuk sementara sampai situasi dipastikan aman,” tandasnya.
    Polisi menerjunkan anjing pelacak K9 untuk memburu macan tutul yang kabur dari di kawasan Lembang Park Zoo.
    Tim dari Satuan Sabhara dan Unit K9 dikerahkan ke berbagai titik yang disebutkan dalam laporan masyarakat terkait dugaan kemunculan satwa liar tersebut.
    “Kami kirimkan tim datang ke lokasi, kami mengirimkan K9 ke lokasi di Cisarua untuk mengetahui kebenarannya,” ungkap Kapolres Cimahi AKBP Niko N Adi Putra saat ditemui di lokasi.
    Setibanya di kawasan Lembang Park Zoo, petugas memetakan lokasi untuk disisir, termasuk ke permukiman warga.
    Mereka membagi tim menjadi tiga untuk menyisir lokasi-lokasi yang dicurigai sebagai tempat persembunyian macan tutul.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Zulhas Janji Bereskan Sampah Setinggi Gedung 14 Lantai Pakai Teknologi Ini

    Zulhas Janji Bereskan Sampah Setinggi Gedung 14 Lantai Pakai Teknologi Ini

    Jakarta

    Pemerintah akan melibatkan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) menyelesaikan persoalan sampah yang sudah berlangsung puluhan tahun.

    Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan atau Zulhas awalnya bicara soal sampah yang menggunung seperti gedung 14 lantai. Saat ini revisi Perpres Nomor 35 Tahun 2018 tentang Percepatan Pembangunan Instalasi Pengolah Sampah Menjadi Energi Listrik Berbasis Teknologi Lingkungan sedang dibahas.

    “Saya juga dikasih penanggung jawab sampah. Sampah ini sudah puluhan tahun nggak kelar, menggunung. Bukan gedung saja, sampah itu 14 lantai,” kata Zulhas dalam Indonesia Summit 2025 di Jakarta, Kamis (28/8/2025).

    Zulhas berjanji bisa menyelesaikan persoalan tersebut dalam waktu dua tahun. Apalagi saat ini ada teknologi bernama incinerator yang bisa menyulap sampah menjadi listrik.

    “Saya janji dua tahun yang menggunung-gunung sampai itu selesai dalam dua tahun. Jadi, ada teknologi namanya incinerator,” ujar Zulhas.

    Mengubah Sampah Jadi Energi

    Sebelumnya, Zulhas sudah memaparkan perkembangan proyek sulap sampah menjadi listrik ke Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, bakal ada Peraturan Presiden yang dirilis khusus untuk menjadi payung hukum dan petunjuk teknis proyek waste to energy alias sampah jadi energi.

    Zulhas menjanjikan masalah sampah yang membludak di berbagai daerah di Indonesia bisa diatasi dengan baik lewat proyek ini. Proyek ini bisa beroperasi penuh paling lambat dua tahun setelah Perpres dikeluarkan.

    “Saya tadi katakan kami sudah selesai tanda tangan tinggal nunggu Perpres satu dua hari ini turun, proses 6 bulan untuk administrasi, 1 setengah tahun untuk pengerjaan. Mudah-mudahan 2 tahun persoalan sampah bisa diatasi,” sebut Zulhas di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (26/8/2025).

    Lihat juga Video: Pemerintah Segera Uji Coba Sulap Sampah Jadi Energi Listrik

    (ily/ara)

  • Gunung Dekat Bandung Ketahuan Tambah Tinggi, BRIN Ungkap Alasannya

    Gunung Dekat Bandung Ketahuan Tambah Tinggi, BRIN Ungkap Alasannya

    Jakarta, CNBC Indonesia – Aktivitas Sesar Lembang berdampak pada Gunung Batu. Gunung yang berada di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung Barat dilaporkan bertambah tinggi.

    Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Mudrik Rahmawan Daryono menjelaskan Gunung Batu bagian dari Sesar Lembang yang dulunya berada satu level. Namun kemudian mengalami pergeseran setelah terjadi aktivitas tektonik.

    “Kemudian ini (Gunung Batu) terangkat akibat tektonik, bergeser sekitar 120 sampai 460 meter. Dari penelitian, ada pergeseran vertikal sekitar 40 sentimeter, yang kemungkinan akibat gempa magnitudo 6,5-7. Itu bukti pergerakan Sesar Lembang dari waktu ke waktu,” jelasnya dalam kegiatan geotrack ke Gunung Batu, dikutip dari Detik.

    Dia mengingatkan peranan pemerintah dalam menghadapi ancaman dari sesar itu. Salah satunya melakukan mitigasi secara berkala, serta menyiapkan fiskal pada periode pra dan pascabencana.

    “Pemerintah tahu bahwa potensi bahaya Sesar Lembang berdampak ke Cimahi, Bandung Barat, hingga Bandung. Karena itu mitigasi harus serius dan masif dilakukan,” kata Mudrik.

    Mengutip CNN Indonesia, sesar Lembang sendiri satu dari 81 sesar aktif di Indonesia. Sesar ini berlokasi di 8-10 kilometer bagian utara kota Bandung.

    Sesar membentang dari Kecamatan Padalarang Kabupaten Bandung Barat hingga Kecamatan Cilengkrang di bagian timur. Sisi baratnya, sesar Lembang semakin landai dan didominasi oleh sawah dan rumah warga, sementara bagian timurnya dengan struktur mencuat dan curam hingga 40 derajat.

    Terdapat patahan sepanjang 29 km yang masih aktif. Pergerakannya tercatat memiliki kecepatan 6 milimeter per tahun.

    Setidaknya ada enam segmen patahan tidak lurus, yakni Cimeta, Cipogor, Cihideung, Gunung Batu, Cikapundung dan Batu Lonceng.

    (dem/dem)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Fakta-fakta Baru Sosok Dwi Hartono Otak Penculikan Kacab Bank Terkuak

    Fakta-fakta Baru Sosok Dwi Hartono Otak Penculikan Kacab Bank Terkuak

    Jakarta

    Kasus kematian kepala kantor cabang (Kacab) sebuah bank, Mohamad Ilham Pradipta semakin terang. Dwi Hartono sebagai otak penculikan dan pembunuhan pun telah ditangkap. Bagaimana sosoknya?

    Ilham Pradipta ditemukan tewas di semak-semak di Serang Baru, Kabupaten Bekasi, pada Kamis (21/8) pagi. Jasadnya ditemukan dalam kondisi kedua mata, tangan, dan kaki terikat lakban.

    Penemuan mayat Ilham ini menguak sebuah fakta bahwa sebelum jasadnya ditemukan, pria berusia 37 tahun itu ternyata sempat diculik. Ilham diculik di sebuah parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Rabu (20/8) sore.

    Dari serangkaian penyelidikan tersebut, tim gabungan Subdit Jatanras dan Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya berhasil menangkap satu per satu para pelaku yang terlibat. Total hingga saat ini ada 15 orang pelaku yang telah diamankan pihak kepolisian.

    Penangkapan para pelaku ini kian mengerucut hingga sosok aktor intelektual penculikan dan pembunuhan berhasil ditangkap. Yang mengejutkan, penculikan dan pembunuhan Ilham ini ternyata diotaki seorang pengusaha bernama Dwi Hartono.

    “DH merupakan salah satu dari aktor intelektual penculikan,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary, Selasa (26/8/2025).

    Namun, apa motif di balik penculikan dan pembunuhan ini, hingga kini belum terungkap. Polda Metro Jaya saat ini tengah mendalami kasus tersebut, termasuk menyelidiki apa motifnya. Berikut ini fakta-fakta baru yang terungkap, dirangkum detikcom, Rabu (27/8/2025).

    Bagaimana sosok Dwi Hartono?

    Dwi Hartono Pengusaha Bimbel Online

    Kombes Ade Ary mengungkapkan Dwi Hartono adalah seorang pengusaha. Dwi Hartono adalah seorang pengusaha bimbel online.

    “Benar, DH adalah seorang pengusaha bimbel online,” kata Kombes Ade Ary Syam Indradi, Selasa (26/8).

    Melansir detikSumbagsel, Dwi Hartono merupakan seorang pengusaha asal Rimbo Bujang, Kscamatan Tebo, Jambi. Di kampung halamannya tersebut, Dwi Hartono dikenal sebagai orang yang dermawan sekaligus seorang motivator.

    Salah satu warga setempat bernama Jay Saragih menyebut bahwa Dwi sudah lama merantau meninggalkan kampung halamannya. Jay terkejut dan tidak menyangka bahwa Dwi Hartono terlibat dalam kasus penculikan dan pembunuhan.

    Meski sudah lama merantau, namun Dwi sering menggelar reuni dengan teman-teman seangkatannya. Menurut Jay, setiap kali acara reunian itu, Dwi kerap mengundang artis-artis ibu kota dan pernah mengundang pengajian akbar yang dihadiri ustaz terkenal.

    “Yang kami kenal orangnya humble, dia motivator juga, ya kalau gak salah. Dia suka menolong, kalau ada acara di Rimbo Bujang ini dia siap membantu sebagai (pemberi) sumbangan,” ujar Jay.

    UGM Nonaktifkan Dwi Hartono

    Ternyata Dwi Hartono merupakan mahasiswa Universitas Gadjah Mada (UGM). UGM pun resmi menonaktifkan Dwi Hartono dari seluruh kegiatan akademik.

    Dilansir detikJogja, Rabu (27/8), juru bicara UGM Dr I Made Andi Arsana mengatakan, DH telah resmi dinonaktifkan berdasarkan hasil koordinasi intensif internal dan surat resmi Dekan FEB UGM, Didi Achjari. Penonaktifan itu, kata Made Andi, sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum yang berjalan.

    “Yang bersangkutan telah dinonaktifkan dari seluruh kegiatan akademik pada Semester Gasal 2025/2026 sebagai bentuk dukungan UGM terhadap proses hukum dan penyelidikan yang tengah berlangsung. Penonaktifan tersebut ditetapkan melalui surat resmi dari Dekan FEB UGM, Prof Dr Didi Achjari,” kata Made Andi dalam keterangan tertulis yang diterima.

    UGM telah berkoordinasi intensif dengan Dekan Fakultas Ekonomika dan Bisnis (FEB) UGM. UGM mengonfirmasi bahwa DH adalah mahasiswa baru Semester 1 Program Studi Magister Manajemen (Kampus Jakarta) FEB UGM.

    “UGM menghormati sepenuhnya proses hukum yang berjalan, menjunjung asas praduga tak bersalah, dan berkomitmen menjaga integritas serta profesionalisme,” ucapnya.

    UGM, lanjut dia, juga mendukung seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sesuai ketentuan agar kasus ini segera terungkap dan keadilan dapat terwujud bagi semua pihak. Selain itu, UGM juga menyampaikan belasungkawa yang mendalam atas wafatnya Muhammad Ilham Pradipta.

    Rumah Mewah Dwi Hartono

    Dwi Hartono beralamat tinggal di salah satu perumahan di Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

    detikcom menyambangi rumah tersebut, Rabu (27/8/2025). Rumah dua tingkat yang didominasi cat warna putih itu tampak sepi.

    Ada dua rumah milik Dwi Hartono yang berdampingan. Satu rumah nomor Q8 dan satu rumah nomor Q9 dengan aksen warna yang sama. Pada rumah nomor Q9 terdapat plang nomor rumah dengan tulisan ‘Klan Hartono’.

    Potret rumah mewah Dwi Hartono, tersangka otak penculikan Kacab Bank di Jakarta, Ilham Pradipta. Saat didatangi, Rabu (27/8/2025), rumah tersebut tampak sepi. (Devi Puspitasari/detikcom)

    Bagian depan kedua rumah tertutup pagar bercat kuning. Sementara di bagian balkon rumah Q8 terdapat logo ‘GURUKU’, yang diketahui sebagai lembaga bimbel yang dimiliki oleh Dwi Hartono. Sementara itu, terdapat tulisan ‘WD Fashion’ di atas bangunan garasi rumah.

    Rumah berukuran luas ini terdapat persis di pinggir Jalan Fransisco, yang lalu lintasnya cukup ramai. Saat detikcom mencoba menemui pemiliknya, rumah tersebut tampak sepi. Tak ada orang yang keluar dari rumah.

    Cerita Tetangga Dwi Hartono

    Penangkapan Dwi Hartono, aktor penculikan dan pembunuhan Kacab Bank di Jakarta, Mohamad Ilham Pradipta, membuat tetangga kaget. Mereka tak menyangka tetangganya itu terlibat dalam skandal.

    “Kaget makanya pas lihat di Instagram,” ujar salah satu tetangga, Rudi, saat ditemui wartawan di salah satu perumahan di Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (27/8/2025).

    Rudi mengetahui adanya kasus itu dari pemberitaan media. Dia tak menyangka salah satu pelaku adalah tetangganya.

    “Sudah tahu beritanya, tapi nggak nyangka kalau rumahnya ini ya ternyata tetangga di sini, pelakunya di sini. Kaget juga ‘rame ini’,” tuturnya.

    Rudi sendiri tidak kenal dan tidak tahu bahwa Dwi Hartono adalah tetangganya. Selama setahun tinggal di kompleks perumahan tersebut, Rudi tak pernah bertemu dengan sosok Dwi Hartono.

    “Nggak tau, nggak kenal, nggak pernah keluar (Hartono) kita di sini sudah hampir satu tahun belum pernah lihat orangnya. Baru tau pas ada kasus-kasus itu, ternyata rumahnya di situ Q9 ya. Baru tahu kemarin pas liat di Instagram,” ujarnya.

    Rudi jarang melihat aktivitas di rumah tersebut. Sesekali dia hanya melihat asisten rumah tangga (ART) keluar untuk membagikan nasi kotak setiap Jumat.

    “Kalau yang nempatin ada mungkin pembantunya karena kalau Jumat itu rutin Jumat berkah. Minggu kemarin kayanya nggak tuh, karena minggu kemarin kita yang bagi-bagi,” katanya.

    “Jumat yang kemarinnya lagi bagi-bagi deh tapi ya mbaknya (ART) yang bagi-bagi semua cewek yang bagi-bagi. Cuma dia nggak pernah keluar nggak pernah tahu kita orangnya yang mana, cuma ya syok aja denger beritanya ternyata tetangga sendiri,” tutupnya.

    Sempat Terjerat Kasus Ijazah Palsu

    Polisi menyebut Dwi Hartono sempat terjerat kasus pemalsuan ijazah. Kasat Reskrim Polrestabes Semarang, AKBP Andika Darma Sena, membenarkan Dwi Hartono sempat tersandung kasus pemalsuan ijazah. Dwi Hartono memalsukan ijazah tingkat SMA dalam sekolah paket C.

    “Iya benar di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA, paket C kalau nggak salah,” kata Andika saat dihubungi wartawan, Rabu (27/8/2025).

    Andika Dwi Hartono sudah diproses oleh pengadilan. Dia menyebut Dwi dijatuhi vonis selama 2 tahun penjara dalam kasus itu.

    “Informasinya sudah divonis kurang lebih 2 tahun penjara, bisa dipastikan ke PN ya. Data yang ada di kita hanya terkait kasus pemalsuan ijazah. Sebagai pelaku yang mengkondisikan pemalsuan ijazah tersebut,” kata Andika.

    Halaman 2 dari 6

    (rdp/rdp)

  • 6
                    
                        Mengintip Rumah Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                        Megapolitan

    6 Mengintip Rumah Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan

    Mengintip Rumah Dwi Hartono, Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    BOGOR, KOMPAS.com
    – Rumah yang ditempati Dwi Hartono, salah satu otak penculikan dan pembunuhan kepala cabang (Kacab) bank BUMN Mohamad Ilham Pradipta (37), tampak sunyi tanpa aktivitas pada Rabu (27/8/2025).
    Kediaman tersebut berada di Jalan San Fransisco, Blok Q1, Nomor 9, Kompleks Perumahan Kota Wisata, Gunung Putri, Bogor.
    Dari luar, rumah bercat putih itu terlihat berlantai dua dengan desain modern. Pagar besi berwarna emas setinggi sekitar tiga meter membatasi halaman dengan jalan utama.
    Di sisi kanan pagar, tertera nomor rumah Q1/9 dengan plakat berbentuk rumah bertuliskan “Klan Hartono”. Sementara, jendela rumah dihiasi teralis bercorak besi hitam dengan ornamen emas berbentuk mahkota.
    Di bagian garasi, tampak sejumlah barang tersusun, mulai dari ban mobil, sepeda anak-anak, hingga beberapa wadah plastik besar.
    Meski sepi dari aktivitas, sesekali terdengar suara mesin pompa air dari dalam rumah. Lampu depan rumah juga masih menyala di siang hari, memberi kesan tak berpenghuni.
    Suasana lingkungan sekitar pun relatif tenang. Tidak ada aktivitas warga di sekitar rumah, hanya lalu-lalang kendaraan umum dan pekerjaan konstruksi dari satu rumah tetangga yang sedang dibangun.
    Ridwan (44, bukan nama sebenarnya), satpam di kawasan Cluster San Fransisco, mengaku tidak mengenal sosok Dwi Hartono secara pribadi.
    “Saya enggak kenal (secara pribadi) kalau sosok pak Hartono seperti apa. Tapi iya, itu (rumah Dwi Hartono) jalurnya ke sana (Jalan Fransisco Blok Q1 Nomor 9),” kata Ridwan saat ditemui, Rabu (27/8/2025).
    Rudi (35), salah satu tetangga kawasan kompleks tersebut mengaku belum pernah melihat sosok Dwi Hartono.
    Ia mengaku baru mengetahui bahwa rumah Q9 dihuni Dwi Hartono setelah kasus penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ramai diberitakan.
    “Enggak tau, Enggak pernah keluar, kita di sini sudah hampir satu tahun belom pernah lihat orangnya, baru tau pas ada kasus-kasus itu, ternyata rumahnya disitu Q9 ya. baru tau kemarin pas liat di IG,” kata Rudi.
    Menurut Rudi, aktivitas yang lebih menonjol justru berasal dari rumah di sebelah Q9, yakni Q8, yang masih terhubung dengan kediaman Dwi Hartono
    Rumah tersebut dikenal warga sebagai tempat usaha bimbingan belajar (bimbel) bernama “Guruku”. Bimbel tersebut milik Dwi Hartono.
    Meski sosok Dwi Hartono tak pernah terlihat langsung, warga sekitar justru mengenal kediaman itu sebagai lokasi kegiatan sosial.
    Rumah tersebut disebut rutin membagikan nasi kotak dalam agenda Jumat berkah.
    “Yang sebelahnya ini, yang (Q8) ini suka bagi-bagi Jumat berkah. Nasi kotak gitu, tapi enggak pernah keliatan orangnya (Dwi Hartono) selama saya disini,” ucap Rudi.
    Ia menambahkan, pembagian nasi kotak biasanya dilakukan oleh dua hingga tiga orang asisten rumah tangga.
    “Pembantunya, ya mbak-mbaknya itu jam 11.00 WIB atau 11.30 WIB lah ada dua sampai tiga orang suka disitu,” kata Rudi.
    Menurut Rudi, kegiatan Jumat berkah itu berhenti pekan lalu setelah kasus Dwi Hartono mencuat.
    “Minggu kemarin kayanya enggak tuh, karena minggu kemaren kita yg bagi-bagi. Jumat yang kemarinnya lagi (masih) bagi-bagi deh tapi ya mbaknya yang bagi-bagi semua cewek yang bagi-bagi,” ujarnya.
    Sejauh ini polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37)
    Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
    Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
    Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
    Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
    Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
    Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
    Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat kacab bank BUMN ini dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 1
                    
                        Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
                        Megapolitan

    1 Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN Megapolitan

    Jejak Kelam Dwi Hartono: Dari Pemalsuan Ijazah hingga Otak Pembunuhan Kacab Bank BUMN
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Motivator Dwi Hartono menjadi sorotan setelah ditetapkan sebagai salah satu dari 15 tersangka kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN, Mohamad Ilham Pradipta (37).
    Rupanya, kasus tersebut bukan perkara hukum pertama Dwi Hartono. 
    Otak pembunuhan kacab bank BUMN ini juga pernah terjerat kasus pemalsuan ijazah. Bahkan, dalam kasus itu Dwi Hartono pernah mendekam di balik jeruji besi.
    “Iya benar, di tahun 2012 terkait pemalsuan ijazah SMA,” kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Andika Dharma Sena saat dikonfirmasi, Rabu (27/8/2025).
    Pada 2012, Dwi Hartono terjerat kasus pemalsuan ijazah Sekolah Menengah Atas (SMA) dan nilai palsu sejumlah mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula Semarang.
    Kala itu, Dwi masih tercatat sebagai mahasiswa di Fakultas Kedokteran Unissula angkatan 2004.
    Sejak 2006, ia menyebarkan brosur bimbel bernama Smart Solution yang menawarkan jaminan pasti diterima di jurusan kedokteran, kebidanan, keperawatan, farmasi, dan akuntansi.
    Dwi Hartono mengubah nilai dan ijazah para calon mahasiswa dari jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) menjadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
    Atas tindakannya itu, dia menerima uang mulai dari Rp 5 juta-Rp 10 juta dari setiap calon mahasiswa yang mendaftar.
    Kasus ini terungkap setelah seorang Dekan Fakultas Kedokteran Unissula saat itu, Taifuqurrachman melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Semarang.
    Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Semarang menjauhkan vonis enam bulan terhadap Dwi Hartono.
    Putusan itu lebih rendah daripada tuntutan jaksa yang menuntut Dwi Hartono kurungan penjara selama satu tahun.
    Kompas.com menelusuri jejak digital Dwi Hartono dan menemukan latar belakangnya sebagai pengusaha dengan bidang usaha yang cukup beragam.
    Dalam bio akun Instagram @klanhartono, Dwi mencantumkan fokus pada properti, perkebunan, trading, pendidikan, e-commerce, fashion, dan skincare.
    Selain itu Dwi Hartono juga terhubung dengan lembaga sosial melalui @hartono_foundation.
    Selain dikenal sebagai pengusaha, Dwi juga aktif sebagai motivator bisnis.
    Ia memiliki kanal YouTube bernama Klan Hartono dengan lebih dari 169.000 pengikut, tempat ia sering membagikan video motivasi dan inspirasi bisnis di usia muda.
    Dwi Hartono juga tercatat sebagai pendiri Guruku.com, aplikasi pendidikan digital yang dikelola oleh PT Digitalisasi Aplikasi Indonesia (PT DAI).
    Berdasarkan penelusuran Kompas.com. guruku bergerak di bidang pendidikan nonformal dengan fokus pada kualitas tenaga pendidik, materi, dan soal pembelajaran.
    Guruku juga membuka akses pelatihan bisnis, pengembangan UMKM, hingga penguatan soft skill bagi pelajar maupun profesional.
    Selain Guruku, Dwi juga memiliki PT Hartono Mandiri Makmur, sebuah marketplace.
    Dari hasil penelusuran Kompas.com, melalui mesin pencarian, tempat usaha itu beralamat di Perumahan Kota Wisata Cibubur, Cluster San Fransisco, Blok Q1 No 8, Ciangsana, Gunung Putri, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
    Sejauh ini polisi telah menetapkan 15 tersangka dalam kasus penculikan dan pembunuhan Kepala Cabang Pembantu (KCP) sebuah bank BUMN di Cempaka Putih, Mohamad Ilham Pradipta (37)
    Mereka terbagi dalam empat kluster, yakni kluster aktor intelektual, pengintai, penculik dan eksekutor serta pembuang jasad korban.
    Dwi Hartono termasuk klaster aktor intelektual bersama C alias Ken, YJ dan AA.
    Sementara kluster penculik yang sudah ditangkap adalah Eras, RS, AT dan RAH.
    Adapun delapan lainnya identitasnya belum diungkap polisi. Termasuk peran-peran mereka.
    Polisi juga sejauh ini belum menjelaskan motif penculikan dan pembunuhan kacab bank BUMN ini.
    Mohamad Ilham Pradipta diculik saat berada di area parkiran supermarket di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Rabu (20/8/2025.
    Keesokan harinya, jasad kacab bank BUMN itu ditemukan di area persawahan sawah Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi, Kamis (21/8/2025), sekitar pukul 05.30 WIB.
    Saat pertama ditemukan, saksi melihat kacab bank BUMN ini dalam kondisi tangan dan kaki terikat, serta mata terlilit lakban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    dari Benih Lokal hingga Pertanian Organik

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.

    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.

    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025

    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 

    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.

    (Foto: Dok.)

    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 

    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.

    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).

    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.

    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.

    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren

    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.

    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.

    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.

    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.

    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah

    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.

    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.

    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.

    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.

    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.

    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.

    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.

    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.

    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.

    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 

    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.

    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.

    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.

    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.

    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.

     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.

    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.

    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik

    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.

    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.

    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.

    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.

    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.

    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.

    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.

    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.

    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.

    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

    Jakarta: Ajang penghargaan bagi para pahlawan pangan Svarna Bhumi Award 2025 kembali digelar. Pada tahun ini ada lima pejuang pertanian dan pangan yang menjadi sorotan berkat darmabakti mereka melestarikan benih, menjaga ekologi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan desa.
     
    Svarna Bhumi Award 2025 digelar di Grand Studio Metro TV, Jakarta pada Minggu, 24 Agustus 2025. Tokoh pertanian dan pangan menerima penghargaan tersebut atas dedikasi mereka menjaga kedaulatan pangan dan melestarikan kekayaan hayati Indonesia.
     
    Svarna Bhumi Award akan terus menjadi ruang apresiasi sekaligus komunikasi bagi pejuang pangan di seluruh Indonesia. “Kita ingin meningkatkan regenerasi petani, adopsi teknologi, dan kecintaan terhadap pangan lokal,” ujar Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) Rahmad Pribadi.

    Berikut ini 5 tokoh inspiratif pahlawan pertanian dan pangan peraih Svarna Bhumi Award 2025
     
    1.Kurniawan Adi Prasetyo: Sang Penjaga Benih Lokal 
     
    Kurniawan, pendiri komunitas Petani Militan dan Sedesa Farm, menerima penghargaan berkat kiprahnya dalam pelestarian benih lokal dan pengembangan pertanian berkelanjutan. Ia mendirikan bank benih di Lamongan, Probolinggo, dan Jember dengan koleksi lebih dari 500 varietas padi lokal, 75 varietas jagung, serta puluhan jenis kacang-kacangan.
     

    (Foto: Dok.)
     
    Keberhasilannya dalam membangun komunitas serta mengoleksi benih lokal ini berkat ketekunannya melakukan riset ke hutan, desa adat, hingga wilayah terpencil. Dari perjalanan itu, ia menemukan beragam tanaman unik yang belum banyak dikenal, termasuk bambu lokal. 
     
    Sejak saat itu, ia menyadari Indonesia memiliki kekayaan genetik benih yang luar biasa.
     
    Selama perjalanan kariernya, ia telah mengantongi berbagai penghargaan, mulai dari Pemuda Utama Lamongan (2019), Pemuda Pelopor Bidang Pangan Jawa Timur (2020), hingga Petani Milenial Inovatif Jawa Timur (2024).
     
    Setelah menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025, Kurniawan menyampaikan rasa syukur dan harapan agar gerakan pelestarian benih lokal terus berkembang.
     
    “Tentunya kami sangat berbangga, karena Alhamdulillah kita bisa mendapatkan penghargaan ini. Semoga ke depan ini bisa menjadi inspirasi dan motivasi kita untuk berkembang lebih baik-baiknya,” ujar Kurniawan.
     
    2. Nisya Saadah Wargadipura: Merawat Ekologi lewat Pesantren
     
    Nisya dikenal sebagai guru tani yang mengintegrasikan pertanian organik dengan nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia bersama suaminya mendirikan Pesantren Ath Thaariq.
     
    Sejak berdiri pada 2008 Pesantren Ath Thaariq telah melahirkan sekitar 5.000 santri dari berbagai daerah di Indonesia. Santri tidak hanya belajar ilmu agama, tetapi juga praktik bertani organik, menjaga tanah, hingga pola makan sehat. Jumlah santri dibatasi hanya 30 orang per angkatan sesuai kapasitas lahan.
     
    Di pesantren itu, keduanya berbagi peran. Ibang menanamkan nilai agama yang berkaitan dengan ekologi, sementara Nisya menekuni keragaman hayati. Dari lahan seluas satu hektare, mereka menanam lebih dari 400 jenis tanaman pangan dan obat secara organik, tanpa pestisida maupun pupuk kimia. Sistem zonasi mereka meliputi benih, sawah, sayuran, perikanan, hingga tanaman liar.
     
    Penghargaan Svarna Bhumi Award juga diterima Nisya Saadah Wargadipura. Penghargaan ini diterima oleh putrinya, Salwa, yang menekankan semangat pesantren ekologi Ath Thaariq.
     
    “Apresiasi Svarna Bhumi ini menjadi lampu kami untuk terus bergerak dalam menyebarkan pengetahuan diri kita,” kata Salwa.
     

     
    3. Asep Hidayat Hidupkan Kembali Hanjeli yang Hampir Punah
     
    Asep Hidayat yang merupakan mantan buruh migran ini sukses membangun desa wisata berbasis hanjeli di Sukabumi. Di tangan Asep hanjeli yang hampir punah kembali hidup dan membangkitkan ekonomi desa.
     
    “Dulu hanjeli ini banyak yang tidak mengenal, bahkan sudah hampir mau punah. Dari hanjeli, kami olah jadi produk. Ada dodol, ada berbagai produk lainnya. Termasuk kami menjadi lokasi eduwisata pertama di Indonesia,” katanya.
     
    Asep mulai membudidayakannya sejak 2012. Tak hanya membeli dari petani, Asep juga mengembangkan sistem pemberdayaan warga. Ia membeli hasil panen hanjeli dengan harga Rp4.000–5.000 per kilogram, lebih tinggi dari gabah padi.
     
    Upayanya tak hanya berhenti di budidaya. Ia membangun konsep Integrated Tourism Farming (ITF) yang menggabungkan pertanian, edukasi, dan wisata. Dari hanjeli, berbagai produk lahir, mulai dari dodol, rengginang, bubur, hingga sereal cepat saji. Ia bahkan mendirikan Yayasan Rumah Hanjeli Indonesia pada 2021 untuk memasarkan produk hingga ke luar negeri.
     
    Gerakan yang dipelopori Asep mengubah wajah desanya. Sejak 2017, Desa Waluran Mandiri resmi menjadi desa eduwisata hanjeli. Kehadiran wisatawan lokal dan mancanegara membuka lapangan pekerjaan baru, dari homestay hingga UMKM. Mantan buruh migran yang dulu mencari penghidupan ke luar negeri kini ikut menjadi pemandu wisata di kampung halaman sendiri.
     
    Hanjeli juga memberi dampak sosial dan ekonomi. Penjualan yang semula hanya 5 ton per tahun, kini meningkat hingga 20 ton per tahun. Wisata berbasis hanjeli berkembang dengan adanya museum, rumah baca, hingga program edukasi bagi mahasiswa dan pelajar.
     
    Selain hanjeli, ia juga menggagas program ‘Pirus’ (pipir imah diurus) yang mengajak warga memanfaatkan lahan kosong di sekitar rumah untuk menanam sayuran. Program ini berkembang menjadi ‘Budisalamber’ (budidaya ikan dan sayuran dalam ember) sebagai solusi bank pangan keluarga.
     
    Visinya kini adalah menjadikan Sukabumi sebagai pusat agrowisata terintegrasi yang menggabungkan wisata, pangan, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat.
     
    Dedikasi Asep mengundang perhatian publik. Ia pernah meraih Kalpataru Provinsi Jawa Barat, Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf, hingga Responsible Tourism Award in Southeast Asia di Malaysia. Namanya pun tercatat sebagai finalis tingkat dunia di bidang pariwisata berkelanjutan.
     
    4. Agus Wibowo: Cuan dari Kentang dan Cabai 
     
    Menjadi orang pertama di dusunnya yang berhasil lulus kuliah, Agus sukses menjadikan cabe dan kentang sebagai sumber cuan. Lulusan S1 Agroteknologi di Surakarta, merasa punya tanggung jawab moral sebagai anak pertama dari dusunnya yang menempuh kuliah untuk membawa manfaat bagi komunitasnya.
     
    Ia mendirikan badan usaha sendiri dan sempat menorehkan prestasi internasional, termasuk menjadi pemenang Global Student Entrepreneur Award di Singapura pada 2019. Hal ini semakin menguatkan tekadnya meyakinkan petani bahwa pertanian bisa dijalankan secara profesional.
     
    Awalnya ia fokus pada pengembangan bibit kentang unggul. Kini, bersama mitra, ia mampu menghasilkan 20–30 ton kentang per bulan dari lahan 3 hektare pribadi serta lahan tambahan petani mitra. Kentang industri dipasarkan ke perusahaan besar seperti Indofood, sementara kentang konsumsi dipasarkan ke pasar tradisional di Semarang, Solo, dan Yogyakarta.
     
    Tidak hanya itu, Agus juga mendirikan koperasi hortikultura di Magelang pada 2022. Koperasi ini menerapkan sistem lelang agar petani memperoleh harga lebih baik. Saat ini, koperasi memiliki sekitar 2.000 petani mitra dengan volume produksi cabai mencapai 2–10 ton per hari, bahkan menjadi salah satu tempat stok nasional yang bekerja sama dengan Kementerian Pertanian.
     
    Koperasi ini tidak hanya berorientasi pada bisnis, tetapi juga menjalankan fungsi edukasi. Agus rutin memberikan pelatihan dan transfer teknologi bagi petani, mahasiswa, hingga peserta program pertanian.
     
     Usai menerima penghargaan, ia menegaskan pentingnya regenerasi petani.
     
    “Ini menjadi salah satu bukti bahwa kami sebagai pemuda pertanian di Indonesia juga bisa berkarya melalui desa-desa kecil,” ujarnya.
     
    5. Untung Wijanarko: Bertahan di Lereng Merapi dengan Pertanian Organik
     
    Lahir dan besar dari keluarga petani sederhana, Untung Wijanarko terbiasa membantu orang tuanya menanam dan memasarkan selada sejak remaja. Dari hasil pemasaran ke berbagai pasar dan rumah makan di Yogyakarta, ia berhasil membiayai pendidikannya hingga lulus kuliah D3 Bahasa Inggris.
     
    Meski sempat bekerja di berbagai industri, termasuk media, perhotelan, dan penerbangan, hatinya kembali ke dunia pertanian. Tahun 2008, bersama tujuh rekannya, ia mendirikan Tani Organik Merapi (TOM) di lereng Gunung Merapi.
     
    “Kenapa saya tertarik dunia pertanian? Terus terang, saya dari keluarga petani. Kondisi ekonomi memang kurang mampu. Di situ saya melihat petani hanya berpikir bagaimana mencukupi kehidupan sehari-hari, bukan menabung atau menyekolahkan anak. Dari situ saya merasa harus ada perubahan,” katanya.
     
    Untung mengusung filosofi bertani secara bijak, yakni bertani tanpa merusak tanah. Ia mulai fokus pada pertanian organik setelah menyadari dampak penggunaan bahan kimia terhadap lahan dan kesehatan masyarakat.
     
    “Bertani secara bijak adalah bertani dengan tidak merusak kondisi tanah kita, dengan memberikan hasil produksi yang sehat agar masyarakat menjadi sehat dan cerdas untuk anak cucu kita,” tuturnya.
     
    Ketekunannya tidak lepas dari ujian berat. Erupsi Merapi 2010 hampir membuat Tani Organik Merapi (TOM) gulung tikar. Dari delapan orang pendiri, hanya Untung dan rekannya, Sudiarto, yang bertahan. Ia bahkan harus menggadaikan motor dan meminjam uang demi menjaga kelangsungan usaha dan pekerja.
     
    Namun, titik balik hadir pada 2013 ketika TOM menjalin kerja sama dengan Dinas Pertanian dan Bank Indonesia serta mendapatkan sertifikasi organik. Sejak itu, produk TOM mulai masuk ke jaringan pasar modern seperti Superindo, Carrefour, Hypermart, hingga Indogrosir.
     
    Kini, setelah 17 tahun, TOM berkembang pesat dengan lahan seluas 1 hektare sebagai pusat kegiatan, didukung 14 karyawan, dan bermitra dengan puluhan kelompok tani dengan total lahan garapan 25 hektare. Setiap hari, TOM memasok hingga 300 kilogram sayuran organik ke berbagai supermarket dengan omzet miliaran rupiah per tahun.
     
    Berbagai penghargaan telah diraih Untung dan TOM, mulai dari Adhikarya Pangan Nusantara 2016, Prestator Pejuang Perekonomian Rakyat 2015, hingga International Organic Farming Innovation Award 2021 dari IFOAM di Korea Selatan.
     
    “Kami ingin memberikan inspirasi kepada anak-anak muda bahwa dunia pertanian tidak hanya bisa dipandang sebelah mata. Dunia pertanian adalah masa depan,” kata Untung, usai menerima penghargaan Svarna Bhumi Award 2025.

     
    Cek Berita dan Artikel yang lain di

    Google News

    (RUL)

  • Urusan Perut 8 Miliar Lebih Manusia Bumi Dihantui Perubahan Iklim

    Urusan Perut 8 Miliar Lebih Manusia Bumi Dihantui Perubahan Iklim

    Jakarta, CNBC Indonesia – Produksi tanaman pangan, khususnya serealia atau biji-bijian diprediksi melonjak 3% pada periode tahun 2025-2026, menjadi 2,377 miliar ton. Produksi jagung disebut cetak pertumbuhan tertinggi.

    Sementara, produksi gandum dunia pada 2025-2026 diperkirakan naik menjadi 811 juta ton, lebih tinggi dari 800 juta ton tahun sebelumnya.

    Namun, di balik kabar positif itu, para peneliti memberi peringatan, yakni iklim ekstrem kian sering terjadi dan berpotensi memangkas hasil panen di banyak wilayah.

    Disebutkan, pelaku industri biji-bijian global tengah menyoroti adanya variabel negatif iklim yang semakin meningkat, dan memengaruhi setiap hektare. Sementara, ada sekitar 8,2 miliar orang di seluruh bumi yang harus diberi makan. Dan, terus bertambah.

    Demikian melansir World Grain yang membahas tantangan tekanan tanaman pangan di tengah perubahan iklim yang semakin meningkat.

    Tulisan itu mengutip hasil analisis University of Illinois yang menunjukkan, produksi pangan dunia memang menunjukkan peningkatan konstan setiap tahunnya, dalam periode tahun 1981-2022. Hanya saja, di tingkat lokal, perubahan iklim menyebabkan hasil panen, secara konstan, juga mengalami penurunan.

    Disebutkan, meski ada penurunan variabilitas atau keberagaman hasil panen, terutama jagung dan kecelai, namun diduga tak memiliki korelasi antarwilayah akibat perubahan iklim.

    Presiden dan ahli meteorologi pertanian senior di World Weather, Inc Drew Lerner menyatakan, dengan kondisi cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, bumi mungkin saja tidak benar-benar kekurangan biji-bijian atau minyak nabati.

    “Saya pikir dengan cuaca ekstrem dan kerusakan yang ditimbulkannya, dengan semua publisitasnya, mudah untuk meyakinkan diri sendiri bahwa kita mungkin tidak dapat menanam cukup banyak tanaman di masa depan, tetapi saya ragu untuk melakukannya,” katanya, seperti dikutip CNBC Indonesia, Rabu (27/8/2025).

    “Saya pikir ada tempat-tempat di planet ini yang mungkin tidak bisa berproduksi seperti dulu, tetapi akan ada tempat-tempat lain yang akan lebih baik. Saya pikir, secara keseluruhan, kita masih bisa sukses,” sambungnya.

    Di sisi lain, studi yang dilakukan Universitas Stanford yang diterbitkan dalam Proceedings of the National Academy of Sciences pada bulan Mei melaporkan, cuaca panas dan kekeringan yang sering terjadi telah menurunkan hasil panen. Terutama untuk biji-bijian utama seperti gandum, jelai, dan jagung.

    Studi itu memperkirakan, hasil panen jelai, jagung, dan gandum global 4-13% lebih rendah jika dibandingkan dengan kondisi tidak ada tren iklim seperti sekarang.

    “Dalam banyak hal, perubahan yang dialami petani sepenuhnya sejalan dengan prediksi model iklim, sehingga dampak keseluruhannya seharusnya tidak mengejutkan,” ujar Analis Riset di Pusat Keamanan Pangan dan Lingkungan (FSE) Stanford, Stefania Di Tommaso.

    Studi tersebut juga menyoroti paradoks iklim, di mana kadar karbon dioksida yang lebih tinggi memang dapat meningkatkan hasil panen, tetapi justru mengurangi kualitas gizi biji-bijian, termasuk protein dan zat mikro penting pada gandum maupun beras.

    Kekhawatiran lain datang dari aspek produktivitas jangka panjang. Laboratorium Inovasi Sereal Tahan Iklim (CRCIL) di Kansas State University mencatat perlambatan pertumbuhan produktivitas pertanian global.

    “Tahun lalu, Laporan Produktivitas Pertanian Global menemukan bahwa produktivitas pertanian hanya meningkat 0,7% per tahun selama 10 tahun terakhir, dan ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan pangan dunia di masa depan,” tegas Dr. Tim Dalton, direktur sementara CRCIL.

    Secara umum, tanaman bisa memperoleh manfaat dari kadar karbon dioksida (CO2) yang lebih tinggi, proses yang dikenal sebagai “pemupukan karbon”. Kedelai, beras, dan gandum mendapat peningkatan signifikan, sementara jagung hanya sedikit terbantu, terutama saat kekeringan.

    Meski begitu, Lerner menekankan, iklim ditentukan banyak faktor, mulai dari komposisi atmosfer, letusan gunung berapi, hingga siklus alam seperti El Niño, La Niña, Osilasi Arktik, maupun Osilasi Atlantik Utara. “”Yang menentukan cuaca kita pada hari tertentu adalah di mana kita berada dalam setiap siklus tersebut dan siklus mana yang memiliki pengaruh paling besar,” ujarnya.

    Ia menegaskan pemanasan atmosfer sudah pasti terjadi. “Pemanasan atmosfer dan pemanasan lautan memiliki banyak implikasi,” kata Lerner.

    Menurutnya, laut yang lebih hangat memicu penguapan tinggi, menghasilkan badai lebih besar, hujan lebih deras, dan membuat hasil panen kian sulit diprediksi. “Jadi, curah hujannya lebih tinggi, suhunya lebih hangat, dan karbon dioksidanya lebih tinggi, dan semua itu akan benar-benar mengendalikan potensi hasil panen di seluruh dunia,” tambahnya.

    Dampak nyata sudah terlihat. Panen gandum Australia pada 2024 anjlok 22% akibat kekeringan, Rusia mengalami rekor panas yang menurunkan hasil dan protein gandum dua musim terakhir, sementara di India proyeksi menunjukkan peningkatan suhu 2,5°-4,9°C dapat memangkas hasil gandum 41-52% dan beras 32-40%.

    Laporan Bank Dunia 2019 juga memperingatkan Asia Tengah akan menjadi kawasan paling rentan, sedangkan laporan IPCC menyebut pemanasan 1,5°C saja bisa memangkas lahan cocok tanam jagung hingga 40% di Afrika sub-Sahara.

    Namun, Lerner menilai adaptasi membuat sebagian petani tetap bertahan. Ia mencontohkan Amerika Serikat yang tetap mencatat hasil baik meski sering kering.

    “Hibridanya telah berubah dan kami, melalui genetika, mampu membuat tanaman ini lebih efisien dalam memanfaatkan curah hujan dan lebih toleran terhadap periode kekeringan,” ujarnya.

    (dce)

    [Gambas:Video CNBC]