kab/kota: Gunung

  • RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 September 2025

    RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo Regional 23 September 2025

    RSBS Jember Apresiasi Polisi Tersangkakan Sopir Bus Kecelakaan Bromo
    Tim Redaksi
    JEMBER, KOMPAS.com
    – CEO Rumah Sakit Bina Sehat (RSBS) Jember dr Faida menyampaikan apresiasi kepada tim kepolisian dengan menjadikan sopir bus Hino milik PO Inds’88 sebagai tersangka kecelakaan di jalur Gunung Bromo, Jawa Timur.
    Kecelakaan itu menewaskan 9 orang dari rombongan RSBS Jember.
    “Setiap pekerjaan ada risiko termasuk risiko hukumnya. Keadilan hukum memang harus ditegakkan, meski tidak akan menjadikan yang telah pergi bisa kembali,” kata Faida, Selasa (23/9/2025).
    Untuk korban yang masih dirawat di RSBS Jember menunjukkan kondisi kesehatan mulai membaik.
    Faida menyampaikan, ada dua korban yang dirawat, satu di antaranya masih di ruang ICU.
    “Riyanti masih di ICU. Riyanti sudah diberitahu bahwa anaknya meninggal dunia,” ujarnya.
    Riyanti, kata dia, terus menanyakan anaknya dan memaksa suaminya untuk video call ingin melihat kondisi putrinya yang sebenarnya tewas dalam kecelakaan maut pada Minggu (14/9/2025) lalu.
    “Akhirnya suaminya memberitahukan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal di tempat,” tuturnya.
    Sebelumnya, kabar tewasnya anak Riyanti ditutup oleh keluarga dan pihak RSBS karena mempertimbangkan kondisi kesehatan Riyanti yang saat itu sangat buruk.
    Meski berat bagi korban yang juga merupakan perawat RSBS itu, namun Faida melaporkan bahwa Riyanti sudah meluai legawa dan bisa kembali tersenyum.
    Menurutnya, Riyanti yang mengalami patah tulang di kedua tangan dan rusuknya kini sudah mulai berlatih bergerak, selang-selang bantuan pun mulai dilepas.
    “Sudah mulai berkurang rasa sakit sekujur tubuh yang dikeluhkannya,” ungkap pemilik .RSBS itu.
    Sementara korban lainnya bernama Trikokoh sudah pindah dari ICU ke ruang rawat inap biasa.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Keracunan Makanan MBG Ada 5.626 Orang, Cisdi Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Serius

    Keracunan Makanan MBG Ada 5.626 Orang, Cisdi Minta Pemerintah Lakukan Evaluasi Serius

    Bisnis.com, JAKARTA – Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) meminta kepada pemerintah untuk mengevaluasi program makan bergizi gratis (MBG) karena muncul kasus keracunan makanan hingga 5.626 kasus, setelah delapan bulan diluncurkan.

    Founder dan CEO CISDI, Diah Saminarsih, mengatakan kasus keracunan akibat MBG ibarat fenomena puncak gunung es. Angka jumlah kasus bisa jadi lebih banyak karena pemerintah belum menyediakan sistem pelaporan publik.

    “MBG dilaksanakan secara terburu-buru sehingga kualitas tata kelola penyediaan makanan hingga distribusinya tidak tertata dengan baik,” ujarnya, seperti yang dikutip dari laman resmi CISDI, Selasa (23/9/2025).

    Adapun data 5.626 kasus keracunan makanan MBG terjadi di puluhan kota dan kabupaten di 17 provinsi hingga 19 September 2025. Data ini dihimpun dari pemantauan pemberitaan dan pernyataan resmi Dinas Kesehatan di berbagai daerah.

    “Data ini menjadi alarm penting untuk mengevaluasi total program ini,” ungkap Diah.

    Beberapa peristiwa keracunan bahkan ditetapkan sebagai kejadian luar biasa (KLB) oleh pemerintah daerah karena menimpa ratusan siswa. Selain itu, pemerintah daerah menjadi terbebani dengan biaya penanganan keracunan massal.

    Sebagai informasi, alokasi anggaran transfer ke daerah juga berkurang 24,7% dari Rp864,1 triliun (APBN 2025) menjadi Rp650 triliun (RAPBN 2026).

    CISDI menyampaikan bahwa program yang dijalankan oleh Badan Gizi Nasional (BGN) ini belum dipersiapkan secara matang dari awal. Selain itu, sampai sekarang belum tersedia peraturan presiden sebagai payung hukum dan termasuk regulasi teknis lainnya. 

    BGN Lakukan Investigasi

    Badan Gizi Nasional (BGN) mencatatkan setidaknya ada 4.711 orang yang mengalami keracunan MBG. Kini pihaknya membentuk tim khusus untuk menginvestigasi kasus dugaan keracunan siswa yang mengonsumsi program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah.

    Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menyatakan bahwa pembentukan tim investigasi ini merupakan bagian dari tugasnya usai ditunjuk Presiden Prabowo Subianto untuk bertugas di BGN.

    “Investigasi ini berkait dengan yang ramai sekarang adalah kasus dugaan, saya sebut dugaan karena belum tentu semua yang bermasalah atau keracunan. Jadi saya akan membentuk tim investigasi untuk masalah yang diduga keracunan dan juga tim investigasi di bidang menu makanan atau dapur,” katanya dalam konferensi pers di Kantor BGN, Jakarta Pusat, Senin (22/9/2025).

    Nanik melanjutkan, keberadaan tim investigasi ini diharapkan bisa menjadi second opinion dalam mengusut dugaan keracunan MBG, seiring pemeriksaan yang juga dilakukan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

    Dia menjelaskan, proses investigasi akan mencakup penelusuran mulai dari bahan baku, proses memasak, hingga pemeriksaan sampel makanan yang disimpan oleh dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

    Menurut Nanik, tim investigasi kejadian luar biasa dari proyek mercusuar pemerintah ini akan dibentuk pada pekan ini dan segera turun langsung mengecek kondisi di lapangan.

    “Tim investigasi akan kami bentuk terdiri dari ahli kimia, farmasi, dan juga dari teman-teman yang mempunyai profesi di bidang kesehatan. Jadi ini untuk mempercepat temuan sambil menunggu BPOM, supaya masyarakat segera mendapatkan jawabannya,” ucapnya.

  • Badan Geologi Sebut Erupsi Gunung Lewotobi Ancam Pemukiman Penduduk.
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        23 September 2025

    Badan Geologi Sebut Erupsi Gunung Lewotobi Ancam Pemukiman Penduduk. Bandung 23 September 2025

    Badan Geologi Sebut Erupsi Gunung Lewotobi Ancam Pemukiman Penduduk.
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Gunung Lewotobi Laki-laki di Nusa Tenggara Timur (NTT) saat ini berada pada status aktivitas awas atau level IV, yang menunjukkan potensi ancaman erupsi yang dapat mengganggu pemukiman penduduk di sekitarnya.
    Hal ini disampaikan Kepala Badan Geologi, M Wafid, dalam konferensi pers yang digelar di Badan Geologi pada Selasa (23/7/2025).
    Wafid menjelaskan, pada tingkat aktivitas awas, hasil pengamatan visual dan instrumental menunjukkan adanya peningkatan signifikan kegiatan vulkanik, yang dapat berujung pada erupsi.
    “Ancaman bahaya erupsi dapat meluas dan mengancam pemukiman penduduk,” tegasnya.
    Karakteristik erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki, terdiri dari erupsi eksplosif yang menghasilkan lontaran material pijar dan endapan abu, serta erupsi magmatis yang dapat menghasilkan kubah lava, aliran lava, dan awan panas.
    Berdasarkan catatan sejarah, gunung ini memiliki periode erupsi antara 1 hingga 29 tahun, dengan periode terpendek antara 1-7 tahun dan periode terpanjang antara 18-29 tahun.
    “Indeks kekuatan letusan atau Volcano Explosivity Index berkisar antara 1-3,” ujarnya.
    Aktivitas erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki dimulai sejak Desember 2023, dan hingga kini telah mengalami beberapa perubahan tingkat aktivitas, baik kenaikan maupun penurunan.
    “Tingkat aktivitas Gunung Lewotobi ditetapkan di tingkat awas pada tanggal 19 September 2025 dan masih bertahan hingga saat ini,” kata Wafid.
    Hasil pengamatan Badan Geologi menunjukkan, gunung tersebut terlihat jelas meskipun tertutup kabut.
    Teramati asap kawah utama berwarna putih dan kelabu dengan intensitas yang bervariasi, tinggi sekitar 20 hingga 3.000 meter dari puncak.
    Angin bertiup lemah hingga kencang ke arah utara, timur laut, barat daya, dan barat laut, dengan suhu udara berkisar antara 17-40 derajat Celsius.
    “Terjadi letusan dengan tinggi 800-6.000 meter dari puncak, kolom abu letusan berwarna kelabu. Terjadi guguran, namun secara visual jarak dan arah luncuran tidak teramati,” tambahnya.
    Berdasarkan pengamatan kegempaan pada periode 15-21 September 2025 hingga pukul 18.00 WIT, terdeteksi 30 kali gempa letusan, 5 kali gempa guguran, 46 kali gempa hembusan, dan beberapa jenis gempa lainnya.
    “Kondisi ini menegaskan bahwa suplai magma masih berlangsung, meskipun intensitas letusan tampak lebih variatif. Pola energi kumulatif kegempaan juga menunjukkan peningkatan, yang mengindikasikan akumulasi tekanan di dalam sistem magmatik,” jelasnya.
    Badan Geologi mengimbau masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana agar mewaspadai potensi banjir lahar jika terjadi hujan lebat.
    Terutama di daerah aliran sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-laki, seperti di Nawakote, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, hingga Nurabelen.
    Wafid juga menyarankan warga untuk menggunakan masker guna melindungi saluran pernapasan ketika terjadi hujan abu.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Gunung Lewotobi Alami Penggembungan akibat Suplai Magma Baru
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 September 2025

    Gunung Lewotobi Alami Penggembungan akibat Suplai Magma Baru Regional 23 September 2025

    Gunung Lewotobi Alami Penggembungan akibat Suplai Magma Baru
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menyatakan bahwa Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, NTT, mengalami penggembungan.
    Kepala Badan Geologi, Muhmmad Wafid menjelaskan bahwa dalam tiga hingga tujuh hari terakhir, grafik tiltmeter masih menunjukkan tren inflasi yang semakin jelas.
    “Ini berarti tubuh gunung mengalami penggembungan akibat suplai magma baru,” ujar Wafid dalam keterangannya, Selasa (23/9/2025).
    Ia menyampaikan bahwa Data Global Navigation Satellite System (GNSS) juga menguatkan hal ini dengan adanya kenaikan komponen vertikal secara konsisten.
    “Pola ini mengindikasikan migrasi magma ke kedalaman lebih dangkal, sehingga potensi erupsi masih mungkin terjadi,” kata dia.
    Wafid mencatat, pada periode pengamatan 21 September hingga 22 September 2025 pukul 12.00 Wita, terdeteksi adanya beberapa jenis gempa, yaitu 55 kali gempa letusan, 8 kali guguran, 53 kali embusan, 2 kali tremor harmonik.
    Kemudian, enam kali gempa tremor non-harmonik, 14 kali low frequency, 5 kali vulkanik dalam, 1 kali tektonik lokal, dan 7 kali tektonik jauh.
    Selama periode ini, beber Wafid, aktivitas kegempaan didominasi oleh gempa letusan, low frekuensi, serta tremor menerus dengan amplitudo cukup signifikan.
    Data RSAM (Real-time Seismic Amplitude Measurement) dalam sepekan terakhir masih menunjukkan peningkatan fluktuatif dengan kecenderungan tetap tinggi.
    Kondisi ini menegaskan bahwa suplai magma masih aktif, meskipun intensitas letusan tampak lebih variatif.
    “Pola energi kumulatif kegempaan juga masih memperlihatkan peningkatan, mengindikasikan akumulasi tekanan di dalam sistem magmatik,” jelasnya.
    Ia menegaskan tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki masih tinggi, dengan tingkat aktivitas berada pada level IV awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Imbas Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Aktivitas Penerbangan di Bandara Lewoleba Lumpuh Lebih dari 2 Pekan
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        23 September 2025

    Imbas Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Aktivitas Penerbangan di Bandara Lewoleba Lumpuh Lebih dari 2 Pekan Regional 23 September 2025

    Imbas Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Aktivitas Penerbangan di Bandara Lewoleba Lumpuh Lebih dari 2 Pekan
    Tim Redaksi
    LEMBATA, KOMPAS.com
    – Aktivitas penerbangan di Bandara Wunopito Lewoleba, Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT), lumpuh total selama lebih dari dua pekan terakhir.
    Kondisi ini terjadi akibat dampak erupsi Gunung Ile Lewotolok yang berada di kabupaten tersebut.
    “Untuk penerbangan di Bandara Lewoleba masih terkendala dengan abu vulkanik Ile Lewotolok,” kata Kepala Bandara Wunopito, Sudarmana saat dihubungi, Selasa (23/9/2025).
    Sudarmana menyampaikan bahwa penerbangan terakhir dari dan ke Bandara Wonopito pada September 2025.
    Ia menambahkan aktivitas di bandara tersebut dihentikan sementara, dan kembali dibuka sampai aktivitas erupsi berakhir.
    “Mudah-mudahan segera selesai erupsi, sehingga kondisi membaik,” ucapnya.
    Sementara itu, Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok menyatakan saat ini tingkat aktivitas gunung itu berada pada level III siaga.
    Pada periode Senin pukul 00.00 Wita hingga pukul 06.00 Wita, teramati 69 kali letusan dengan tinggi kolom abu 200-400 meter dan warna asap putih dan kelabu.
    Letusan disertai gemuruh lemah.
    Erupsi tersebut memiliki amplitudo 8.8-36 mm, dengan durasi sekitar 31-94 detik.
    Terdeteksi pula adanya gempa embusan sebanyak 45 kali, dua kali temor non harmonik, dan satu kali tektonik jauh.
    Secara visual gunung jelas hingga kabut 0-I. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas tipis hingga sedang dan tinggi 20-50 meter di atas puncak kawah.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Heboh Badai Petir di Gunung Tangkuban Perahu, Begini Penjelasan Badan Geologi

    Heboh Badai Petir di Gunung Tangkuban Perahu, Begini Penjelasan Badan Geologi

    Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandung menjelaskan soal video trending di media sosial berupa awan berwarna hitam ke jingga berukuran lebih besar dengan bagian atas seperti jamur di antara waktu petang menuju malam.

    Kilatan petir kerap muncul di dalam awan tersebut. Sesekali suara guntur terdengar cukup keras. Sejumlah netizen menduga bahwa itu merupakan aktivitas dari letusan gunung.

    Kepala Stasiun Geofisika BMKG Bandung Teguh Rahayu mengatakan, fenomena tersebut merupakan fenomena petir dalam awan atau Intra-Cloud (IC) yang terjadi pada awan Cumulonimbus (CB). Fenomena ini merupakan kejadian alamiah yang umum terjadi di wilayah tropis, termasuk Indonesia.

    “Awan Cumulonimbus mempunyai beberapa sub-jenis atau varietas yang dibedakan dari bentuk puncaknya dan karakter visualnya. Dari foto yang dikirimkan, awan terlihat menjulang tinggi dengan bagian atas melebar, mirip ‘kepala jamur’ dengan dasar gelap, sehingga termasuk dalam kategori awan Cb Incus,” kata Teguh saat dikonfirmasi via pesan singkat oleh wartawan, Senin (22/9/2025).

    Teguh menyampaikan, fenomena tersebut terlihat di wilayah Kabupaten Garut. Meski begitu, penampakannya dapat terlihat hingga Kabupaten Bandung dan Kota Bandung.

    Merujuk data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Garut, pantauan melalui satelit cuaca, awan CB terdeteksi terbentuk di wilayah Bogor yang bergerak ke arah perbatasan Banten, disusul dengan kemunculan awan CB di Sukabumi.

    “Awan CB incus pasti akan mengeluarkan banyak petir atau kilat karena pada awan CB fase incus fase downdraft dan updraft sudah terjadi dengan maksimal, sehingga pemisahan muatan listrik di dalam awan sudah terjadi dengan signifikan yang pada akhirnya menghasilkan petir atau kilat secara intensif,” ujar Teguh.

    Teguh bilang, meski fenomena ini merupakan hal yang normal namun tetap perlu diwaspadai oleh masyarakat. Sebab menimbulkan hujan deras disertai angin kencang dan sambaran petir.

    “Masyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap dampak dari hujan lebat yang bisa terjadi juga waspada terhadap sambaran petir,” ucap Teguh.

  • Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
                
                    
                        
                            Nasional
                        
                        23 September 2025

    Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN Nasional 23 September 2025

    Wamendagri Bima Arya Dorong Lahirnya Pemimpin Berkarakter dan Visioner di Lingkungan ASN
    Penulis
    KOMPAS.com
    – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mendorong lahirnya pemimpin berkarakter dan visioner di lingkungan aparatur sipil negara (ASN).
    Dorongan tersebut, ia sampaikan saat memberikan
    keynote speech
    pada Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) dan Pelatihan Kepemimpinan Pengawas (PKP) di Aula Gunung Gede, Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia (PPSDM) Regional Bandung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, Senin (22/9/2025).
    Bima menegaskan bahwa kualitas seorang pemimpin ditentukan oleh karakter, kompetensi, dan visi. Untuk itu, ia mengajak para calon pemimpin agar berani menetapkan tujuan besar dan tidak setengah-setengah.
    “Punya cita-cita, punya visi, enggak boleh nanggung. Targetnya ya
    shoot for the moon
    . A
    nd if we miss, you’ll be falling among the stars
    ,” ujar Bima dalam siaran persnya, Senin (22/9/2025).
    Bima mengingatkan, dalam perjalanan birokrasi, setiap pemimpin akan dihadapkan pada pilihan, menjadi aktor transformatif yang membawa perubahan atau sekadar transaksional yang mendasarkan kebijakan pada kepentingan sepihak.
    “Hidup itu adalah pilihan. Pada dasarnya ketika kita menjadi bagian dari birokrasi, tanpa sadar sebetulnya kita di simpang jalan. Di simpang jalan untuk memilih banyak sekali pilihan. Dan pilihan itu ada di tangan Bapak-Ibu,” tutur Bima.
    Lebih jauh, Bima menjelaskan empat matriks model kepemimpinan, yaitu Fighting, Looser, Skilled, dan Unskilled.
    Ia menekankan bahwa ada pemimpin yang memiliki kemampuan (Skilled), tetapi tidak memiliki jiwa petarung (Fighting), dan sebaliknya ada pemimpin yang berjiwa petarung meski keterampilannya belum mumpuni.
    “Karena kalau sudah punya
    passion
    bertarung, maka kompetensi akan mengiring [dan akan] terus di-
    upgrade
    [kemampuannya] itu. Dia akan taklukan apa pun juga,” tekan Bima.
    Selain itu, kata dia, pengambilan keputusan pada momentum juga menjadi faktor penting bagi seorang pemimpin. Untuk menggambarkannya, Bima mengaitkan teori momentum dalam fisika dengan kepemimpinan.
    Ia menjelaskan bahwa momentum tidak tercipta tanpa adanya massa yang merefleksikan kualitas diri, serta kecepatan yang menggambarkan gerak dan keterampilan.
    Dengan demikian, kualitas kepemimpinan dan kegesitan dalam mengeksekusi kebijakan harus berjalan selaras untuk menjemput momentum.
    “Bagi politisi, bagi pemimpin, momentum adalah sahabat terbaru. Momentum enggak hanya ditunggu, tapi momentum diciptakan,” tegasnya.
    Bima juga mengimbau peserta PKA dan PKP untuk berhati-hati dalam menjalankan birokrasi. Menurut pengalamannya, banyak jebakan yang dapat menghambat realisasi kebijakan, seperti jebakan seremonial dan jebakan politik.
    “(Jebakan tersebut membuat) habis waktu kita. Tanpa kita sadar. Ini yang saya ingatkan sekarang kepada (ASN) yang baru dilantik,” ungkapnya.
    Menutup paparannya, Bima berpesan agar setiap ASN menjalankan tugas sebaik-baiknya, karena setiap pengabdian akan mendapatkan balasan yang setimpal dari Tuhan.
    “Ya tunggu aja. Insyaallah segera indah pada waktunya. Kalau tidak di dunia, bisa di akhirat nanti,” tandas Bima.
    Sebagai informasi, kegiatan ini turut dihadiri Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Sugeng Hariyono, Kepala PPSDM Regional Bandung Indra Maulana Syamsul Arief, dan para peserta PKA dan PKP dari berbagai daerah yang mengikuti secara
    hybrid
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Pemilik RS Bina Sehat Jember Puji Penetapan Sopir Bus Wisata Maut Jadi Tersangka

    Pemilik RS Bina Sehat Jember Puji Penetapan Sopir Bus Wisata Maut Jadi Tersangka

    Jember (beritajatim.com) – Faida, pemilik Rumah Sakit Bina Sehat di Kabupaten Jember, Jawa Timur, memuji penetapan AB, sopir bus wisata maut menjadi tersangka oleh polisi.

    “Setiap pekerjaan ada risiko, termasuk risiko hukumnya. Keadilan hukum memang harus ditegakkan, meski tidak akan menjadikan yang telah pergi bisa kembali,” kata Faida, Selasa (23/9/2025).

    Faida memuji ketegasan , keseriusan, dan kecepatan aparat penegak hukum dalam bertindak. “Aparat penegak hukum dalam perkara ini patut diapresiasi,” katanya.

    Sembilan orang meninggal dunia dalam kecelakaan bus yang membawa rombongan karyawan Rumah Sakit Bina Sehat dan keluarga mereka, di Jalan Raya Sukapura, Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur,Minggu (14/9/2025).

    Mereka dalam perjalanan pulang setelah bertamasya di Gunung Bromo. Sekitar pukul 11.45 WIB, mendadak bus yang mengangkut 53 orang penumpang itu hilang kendali dan menghantam pagar rumah warga.

    Saat ini, tinggal dua korban yang dirawat di Bina Sehat. “Trikokoh sudah pindah dari ICU ke ruang rawar inap biasa. Sementara Riyanti masih di ICU,” kata Faida.

    Riyanti dioperasi karena sejumlah tulang rusuknya patah. “Rasa sakit di sekujur tubuhnya sudah mulai berkurang. Kedua tangan yang dioperasi karena patah juga sudah mulai dilatih untuk digerakkan,” katanya.

    Menurut Faida, Riyanti sudah diberitahu tentang meninggalnya sang anak setelah memaksa melakukan panggilan video untuk melihat kondisi anaknya. “Akhirnya suaminya memberitahukan bahwa anaknya termasuk korban yang meninggal di tempat. Kini Riyanti sudah bisa tersenyum, tabah,” katanya. [wir]

  • Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah-Tutup Jalan di Bogor

    Hujan dan Angin Kencang, Pohon Tumbang Timpa Rumah-Tutup Jalan di Bogor

    Bogor

    Hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan bencana pohon tumbang di sejumlah titik di Kota Bogor, Jawa Barat. Pohon tumbang menimpa rumah hingga menutup akses jalan warga.

    Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Dimas Tiko menyebutkan, tiga titik pohon tumbang terjadi di Kecamatan Bogor Barat. Pohon tumbang menimpa atap rumah warga dan kontrakan.

    “Pohon jenis hanjuang dengan tinggi 8 meter tumbang dan menimpa atap rumah milik warga di Kelurahan Gunung Batu, Kecamatan Bogor Barat,” kata Dimas Tiko dalam keterangan tertulis, Senin (22/9/2025).

    Dimas menyebutkan, pohon jenis trambesi setinggi 25 meter juga tumbang di Yonif 315 Gunung Batu, Kota Bogor. Pohon tumbang sudah ditangani dan dievakuasi.

    “(Kemudian) pohon dengan tinggi 15 meter tumbang menimpa atap rumah kontrakan di Kelurahan Menteng, Kecamatan Bogor Barat. Korban luka maupun jiwa, nihil,” imbuhnya.

    Dimas menyebutkan, pohon tumbang juga terjadi di Paledang, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor. Pohon duren setinggi 20 meter tumbang hingga menutup aliran Kali Cipakancilan.

    “Pohon duren dengan tinggi 20 meter, diameter 10 centimeter tumbang menimpa aliran Kali Pakancilan,” kata Dimas.

    “(Kemudian) di Kelurahan Pasir Mulya, dilaporkan pohon jenis jati dengan tinggi 10 meter tumbang dan menutup jalan akses komplek,” kata Dimas.

    (sol/lir)

  • Yunarto Wijaya Sebut Relawan Jokowi Bak Domba yang Patuh Diperintah Junjungan

    Yunarto Wijaya Sebut Relawan Jokowi Bak Domba yang Patuh Diperintah Junjungan

    GELORA.CO – Pengamat politik Yunarto Wijaya mengkritik keras para relawan Presiden ke-7 Jokowi.

    Menurut Direktur Eksekutif Charta Politik, kelompok seperti Projo (Pro Jokowi), Seknas Jokowi hingga Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden) hanya patuh perintah junjungannya saja.

    Kritik itu disampaikan Yunarto mengomentari arahan Jokowi kepada seluruh relawannya untuk mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran) sampai dua periode.

    Menurut Yunarto, tugas relawan adalah mengambil peran fungsi partai politik yang tidak dijalankan.

    Domba-Domba

    Seharusnya, relawan bisa melakukan berbagai advokasi hingga pendidikan politik terhadap masyarakat.

    “Catatan terakhir menurut saya paling penting buat teman-teman relawan mulailah sebuah budaya untuk kemudian memberikan kontribusi sesuai dengan apa yang bisa dipikirkan bersama melalui risetkah, melalui advokasiah.”

    “Jangan terus-menerus menempatkan diri menjadi domba-domba yang mau diperintah apapun oleh junjungannya, kemudian akan dilakukan.”

    “Karena dalam demokrasi yang semakin harusnya terdidik, tugas relawan bukan itu. Mengisi kekosongan fungsi partai politik yang tidak dijalankan,” papar Yunarto di program Kompas Petang, Kompas TV, Jumat (20/9/2025).

    Jokowi Menyedihkan

    Yunarto juga mengkritik Jokowi yang masih saja berbicara kekuasaan pascalengser.

    Jokowi dianggap masih turun gunung urusan politik praktis mengawal putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka.

    Eks Gubernur Jakarta dan Wali Kota Solo itu memerintahkan relawannya untuk mendukung Gibran agar tetap langgeng jadi Wapres mendampingi Prabowo sampai dua periode.

    Padahal, pemerintahan Prabowo-Gibran sendiri belum genap setahun. 

    Menurut Yunarto, Jokowi menyedihkan.

    Direktur Eksekutif Charta Politika itu membandingkan Jokowi dengan dua mantan presiden lainnya, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Megawati Soekarnoputri yang berbicara tentang hal besar di dunia internasional pascalengser dari kekuasaan.

    “Pak Jokowi selain berbicara mengenai dukungan terhadap Presiden Prabowo, tapi juga sedang mendukung anaknya dan ingin kemudian mempertahankan kekuasaan anaknya.”

    “Buat saya menyedihkan, buat seorang mantan presiden yang seharusnya sudah menjadi seorang statesman, negarawan yang bicaranya kalau kita lihat Pak SBY itu diundang ke luar negeri berbicara mengenai climate change, berbicara mengenai disrupsi AI atau yang terjadi juga dengan Ibu Mega misalnya diundang di Vatikan berbicara tentang keberagaman.”

    “Ini yang menurut saya sangat disayangkan dari seorang mantan presiden dua periode yang kita harapkan ada pada tahapan seorang negarawan tapi kemudian masuk kepada wilayah perbincangan mengenai elektoral, transaksi kekuasaan,” kata Yunarto.