kab/kota: Gunung

  • Viral! iPhone Turis Thailand Dicopet di Indonesia, Damkar Turun Tangan

    Viral! iPhone Turis Thailand Dicopet di Indonesia, Damkar Turun Tangan

    Jakarta

    Kisah seorang turis asal Thailand yang kehilangan iPhone usai menonton konser di Jakarta International Stadium (JIS) mendadak viral di platform X (dulu Twitter). Tak hanya karena kronologinya yang dramatis, tapi juga karena bantuan tak terduga dari petugas pemadam kebakaran (Damkar) dan warga lokal yang ikut turun tangan mencari ponsel tersebut hingga ke Bogor.

    Turis bernama Bev (@jenbiverse) mengisahkan pengalaman pahitnya melalui serangkaian unggahan di X yang langsung menuai ribuan like dan repost. Ia bercerita bahwa iPhone miliknya dirampas pencopet bermotor saat dalam perjalanan pulang dari konser di JIS pada Minggu malam (28/9/2025).

    Setelah kesulitan memesan transportasi online karena antrean panjang, Bev memilih ojek online untuk pulang ke hotel. Dalam perjalanan, saat ia mengangkat ponselnya untuk mengecek Google Maps, seorang pencopet mendekat dan merampas iPhone itu. Bev segera meminta sopir ojek membawanya ke kantor polisi terdekat untuk melapor.

    Keesokan paginya, lokasi iPhone Bev terlacak di kawasan Gunung Putri, Bogor, lewat fitur Find My iPhone. Melihat unggahan itu, dua warganet Indonesia, @withoudts dan @saturnplaneth, menawarkan bantuan. Bahkan, @saturnplaneth menghubungi petugas Damkar setempat untuk ikut menyisir lokasi.

    Sekitar pukul 08.00 WIB, tiga petugas Damkar bersama dua warga perempuan mendatangi titik yang dicurigai. Meski iPhone tersebut belum ditemukan karena lokasi terus berpindah, Bev memuji kesigapan dan keramahtamahan para penolong.

    Banyak netizen memuji aksi cepat petugas Damkar dan solidaritas warga Indonesia. Di sisi lain, muncul kritik terhadap pelayanan polisi yang dianggap kurang responsif saat laporan pertama.

    “No viral no justice. Petugas damkar yang baik, terima kasih sudah menolong. Semoga selalu diberkahi, semoga rejekinya lancar terus. Aamiin,” ujar @LetitFlowBeib.

    “Saya senang mendengarnya. Saya harap mereka segera menemukan ponsel Anda. terima kasih untuk mas farhan & mas yoga petugas damkar semoga rezekinya lancar, sehat selalu, dan berkah selalu. Aamiin🤲🚒,” kata @sayaobito.

    “semoga cepet ketemu yaa hpnya kasian banget kamu jauh jauh kesini malah dapet kejadian yg gak enak😭,” tulis @mklljnjjh.

    “Semoga kakaknya, mas yoga dan mas farhan selalu di kelilingi orang orang baik dan kebahagiaan,” doa @Snowb0wl.

    (afr/afr)

  • Status Gunung Lewotobi Diturunkan ke Level Siaga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 September 2025

    Status Gunung Lewotobi Diturunkan ke Level Siaga Regional 30 September 2025

    Status Gunung Lewotobi Diturunkan ke Level Siaga
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menurunkan status Gunung Lewotobi Laki-laki dari level IV awas ke level III siaga pada Senin (29/9/2025).
    Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid mencatat bahwa pada periode pengamatan 23 September hingga 29 September 2025 pukul 06.00 Wita, tercatat 50 kali gempa letusan, 77 kali embusan, 1 kali harmonik, 79 kali gempa tremor non harmonik, 42 kali
    low frequency,
    6 kali vulkanik dalam, 2 kali tektonik lokal, dan 31 kali gempa tektonik jauh.
    Wafid menyampaikan bahwa kegempaan masih didominasi oleh gempa letusan, embusan
    , low frequency
    , dan gempa tremor non harmonik.
    “Hal ini mencerminkan proses pergerakan fluida magmatik serta pelepasan tekanan yang masih terjadi di dalam tubuh gunung api,” ujarnya.
    Meski demikian, ungkap Wafid, selama periode ini, jumlah kejadian erupsi eksplosif berfluktuasi dengan skala yang tidak terlalu besar.
    Demikian pula dengan kejadian gempa vulkanik dalam yang juga mengalami penurunan.
    Hal ini menunjukkan bahwa suplai magma masih aktif, tetapi dengan laju rendah, diikuti pula oleh pelepasan tekanan yang terus menerus.
    Nilai RSAM (R
    eal-time Seismic Amplitude Measurement
    ) yang berkaitan dengan energi kegempaan menunjukkan kondisi yang fluktuatif.
    Sementara itu, grafik tiltmeter menunjukkan pola meningkat dengan laju yang tidak terlalu besar dan arah vektor terlihat inflasi.
    Hal ini menandakan proses akumulasi tekanan pada kedalaman dangkal masih berlangsung, namun diikuti pula oleh pelepasan tekanan secara berulang.
    “Pergerakan GNSS masih mengindikasi adanya deformasi,” kata dia.
    Wafid menjelaskan bahwa kombinasi semua parameter ini mengindikasikan aktivitas suplai magma ke permukaan masih berlangsung.
    Dengan demikian, potensi erupsi eksplosif maupun efusif masih bisa terjadi.
    “Berdasarkan analisis visual dan instrumental, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki diturunkan dari level IV awas menjadi level III siaga pada 29 September 2025 pukul 15.00 Wita,” katanya. 
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Kasus Pemkab Jember dan Sidoarjo, DPR Minta Kemendagri Turun Tangan

    Kasus Pemkab Jember dan Sidoarjo, DPR Minta Kemendagri Turun Tangan

    Jakarta (beritajatim.com) — Wakil Bupati Jember Djoko Susanto diketahui melaporkan Bupati Muhammad Fawait ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait potensi penyalagunaan kekuasaan. Sementara di Sidoarjo, Wakil Bupati Mimik Idayana mengaku tidak dilibatkan sama sekali dalam pengambilan kebijakan strategis, termasuk penentuan kepala dinas dan pejabat di lingkungan Pemkab oleh Bupati Subandi.

    “Kasus di Jember dan Sidoarjo hanyalah contoh terbaru dari buruknya relasi politik pasca pilkada. Ketidakharmonisan ini sangat merugikan masyarakat karena membuat jalannya pemerintahan tersendat,” kata Anggota Komisi II DPR RI Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Mohammad Toha, Senin (29/9/2025).

    Toha juga berpendapat, ketegangan antara bupati dan wakil bupati di Jember maupun Sidoarjo merupakan “puncak gunung es” dari masalah relasi politik pasca pilkada. Ia menyebut, ketidakselarasan ini kerap memicu tarik-menarik kepentingan, bahkan menimbulkan perpecahan di kalangan pejabat daerah.

    “Banyak pejabat jadi terbelah, ada yang berpihak ke bupati, ada yang ikut kubu wakilnya. Kondisi ini sangat tidak sehat karena memicu kasak-kusuk di birokrasi dan akhirnya pelayanan publik yang paling terganggu,” jelasnya.

    Karenanya, dia mendesak Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) segera turun tangan menyikapi ketidakharmonisan hubungan antara kepala daerah dan wakil kepala daerah yang kembali mencuat ke publik. Toha menilai, konflik terbuka antara bupati dan wakil bupati tidak hanya mencoreng wajah demokrasi, tetapi juga berpotensi mengganggu jalannya pemerintahan dan pelayanan publik di daerah.

    Toha juga menegaskan, Kemendagri memiliki kewenangan melakukan pembinaan, pengawasan, bahkan memberikan sanksi administratif apabila terjadi pelanggaran dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah. Hal ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 20 tentang Penilaian Kinerja PNS dan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2023 tentang Sistem Merit.

    “Jika kepala daerah atau wakilnya melanggar aturan, sanksi teguran atau peringatan bisa diberikan. Lebih jauh, Kemendagri juga bisa meminta keduanya memperbaiki kebijakan dan prosedur yang bermasalah agar tidak merugikan masyarakat,” ungkap Toha.

    Toha menekankan pentingnya komunikasi dan koordinasi yang baik antara bupati dan wakil bupati. Menurutnya, kedua pihak harus memahami serta menghormati peran masing-masing, demi menjaga stabilitas pemerintahan daerah.

    “Bupati dan wakilnya harus duduk bersama, membuka ruang dialog, dan mencari solusi bersama. Kebijakan yang diambil juga harus sejalan agar tidak menimbulkan kebingungan di masyarakat,” katanya. [hen/but]

  • BMKG: Gempa Hari Ini Awal Pekan Senin 29 September 2025, Getarkan Alor NTT – Page 3

    BMKG: Gempa Hari Ini Awal Pekan Senin 29 September 2025, Getarkan Alor NTT – Page 3

    Tanggap Bencana Gempa Bumi

    Meski tak bisa dicegah, gempa bumi adalah bencana yang bisa dihadapi. Salah satu cara menghadapi gempa bumi adalah tanggap akan bencana gempa bumi.

    Contoh tanggap gempa bumi adalah mengetahui prosedur evakuasi dan mematuhi pedoman keselamatan ketika bencana ini datang.

    Menurut BNPB, gempa bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi yang disebabkan oleh tumbukan antar lempeng bumi, patahan aktif, akitivitas gunung api atau runtuhan batuan.

    Menurut BMKG, gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi.

    Menurut WHO, gempa bumi adalah guncangan hebat dan tiba-tiba dari tanah, yang disebabkan oleh pergerakan antara lempeng tektonik di sepanjang garis patahan di kerak bumi.

    Gempa bumi dapat mengakibatkan goncangan tanah, likuifaksi tanah, tanah longsor, retakan, longsoran, kebakaran dan tsunami.

  • Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Suguhkan Harmoni Alam dan Promosi Wisata Ijen

    Festival Musik Tepi Sawah Banyuwangi Suguhkan Harmoni Alam dan Promosi Wisata Ijen

    Banyuwangi (beritajatim.com) – Perhelatan Musik Tepi Sawah yang digelar di halaman penginapan Teras Ijen, Kecamatan Licin, Banyuwangi pada Minggu (29/9/2025) berlangsung meriah dengan panorama persawahan hijau dan latar megah Gunung Ijen. Meski sempat diguyur hujan ringan, antusias penonton dari berbagai kota tetap tinggi untuk menikmati salah satu agenda musik rutin Banyuwangi.

    Ratusan pengunjung menikmati konser di tengah hamparan sawah dengan suasana terasiring khas kaki gunung. Mereka duduk di kursi maupun lesehan di bawah pohon cengkeh dan kelapa, sambil merasakan kesejukan angin pegunungan. Dari sore hari, penonton sudah berdatangan, disambut pemandangan sawah hijau, semilir angin, dan matahari senja yang perlahan tenggelam.

    Alunan musik akustik pembuka hingga kolaborasi musik etnik Banyuwangi berpadu dengan tiupan saxophone menemani sore di kaki Ijen. Banyak pengunjung mengabadikan momen langka itu dengan latar sawah dan gunung. “Vibes-nya keren sekali. Menikmati musik sambil memandang gunung dan banyak areal persawahan. Nafas berlimpah oksigen di sini,” ujar Ayik, pengunjung asal Surabaya.

    Saat malam tiba, suasana kian semarak dengan lampu-lampu kecil di area persawahan. Neo Jibles lebih dulu mengguncang panggung sebelum giliran Letto yang paling ditunggu tampil memukau ribuan penonton.

    Festival Musik Tepi Sawah bukan sekadar konser, melainkan juga sarana untuk mengangkat kearifan lokal dan hidden gem kawasan Ijen. Selain musik, pengunjung dapat menjelajahi wisata alam, kuliner lokal, hingga homestay artistik di pedesaan.

    Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menegaskan festival ini dirancang sebagai pemicu promosi potensi wisata kawasan Ijen. “Musik Tepi Sawah ini sebenarnya hanyalah triger. Sejatinya kita sedang mempromosikan berbagai potensi wisata yang berkembang pesat di sekitar kaki Gunung Ijen, khususnya di Kecamatan Ijen dan sekitarnya,” terangnya, Senin (29/9/2025).

    Dalam kesempatan tersebut, Ipuk juga meluncurkan paket wisata Hot Deals 3D2N dan Ijen Golden Route. Inisiatif ini merupakan kolaborasi pelaku wisata untuk menghadirkan pengalaman lengkap mulai dari penginapan, destinasi, atraksi seni, hingga kuliner.

    “Dalam Golden Route ini wisatawan bisa menikmati pengalaman lengkap, mulai hotelnya, destinasinya, atraksi seninya, hingga kulinernya, semua dalam satu paket perjalanan. Harapannya dapat meningkatkan perekonomian warga setempat,” jelas Ipuk. [alr/beq]

  • Keseruan Berlari Relay Ultra Marathon Jakarta-Bandung

    Keseruan Berlari Relay Ultra Marathon Jakarta-Bandung

    Jakarta

    Sebanyak 8 pelari mewakili komunitas detikcom Runners secara bergantian menuntaskan jarak 180 km di event wondr ITB Ultra Marathon 2025. Banyak keseruan tercipta sejak start dari Grha BNI 46, Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025) malam hingga finish di Kampus ITB, Bandung, Sabtu (27/9) malam.

    Salah satunya dialami Toro, pelari ke-5 yang menempuh salah satu segmen terberat, dari Cisarua, Bogor hingga Cijedil, Cianjur. Baginya, momen paling menantang sekaligus paling dikenang adalah ketika harus bersiap untuk start kapan saja di waktu yang tak terduga.

    Jika dalam race individual semua pelari start bersamaan, dalam format relay, waktu start pelari kedua dan seterusnya bisa berbeda-beda tergantung waktu finish pelari sebelumnya. Karenanya, memprediksi target waktu finish masing-masing pelari menjadi bagian dari race plan yang harus diperhitungkan dengan cermat sebagai bagian dari team work.

    “Jadi ada beberapa pelari termasuk saya yang ekspektasinya akan start di jam 13.00, ternyata harus lebih cepat di jam 11.30,” kata Toro mengisahkan momen transisi yang lebih cepat dari rencana awal.

    “Posisi saya 15 menit sebelumnya masih leyeh-leyeh di kasur alhasil langsung meloncat dan bersiap-siap untuk segera start,” tuturnya, mengenang kepanikan yang terjadi saat itu.

    Diawali dengan start penuh drama, Toro akhirnya sukses menuntaskan segmen full tanjakan dan turunan ekstrem dengan elevation gain 200 meter dan elevation lost 500 meter. Berlari di bawah cuaca terik tengah hari dengan terpaan udara dingin-cenderung kering khas lereng Gunung Gede-Pangrango pada akhirnya bukan hanya soal adu cepat, tapi juga menjadi pengalaman unik yang tidak terlupakan oleh Toro.

    “Berhasil finish di dengan catatan waktu 3 jam 15 menit, (merupakan) sebuah pencapaian yang belum pernah terbayangkan sebelumnya,” tandasnya.

    Tim Relay-8 detikcom Runners di ITB Ultra Marathon 2025: Femi, Ludi, Uyung, Kenyol, Toro, Wawan, Sarwani, Ai. Foto: detikcom Runners

    Tidak hanya para pelari yang merasakan pengalaman seru di event ini. Pani, salah seorang tim support untuk detikcom Runners, mengaku bangga dengan pengalaman pertamanya mengawal event lari ultra marathon, terlebih ketika harus memonitor pergerakan pelari pada malam hingga dini hari.

    “Tantangan paling berkesan menurut saya ketika saya harus mengawal di posisi banyak kendaraan, karena saya takut kesengol dan rawan keserempet,” kata Pani, merujuk segmen Grha BNI 47 hingga Wisma Raharja, Jakarta Selatan yang memang terkenal dengan kemacetannya.

    “Karena ramainya kendaraan, mau tidak mau saya harus turun dari motor dan meninggalkan motor sekitar 1 km lebih, sampai macetnya terkendali,” kenang Pani.

    Situasi sebaliknya dialami Pani saat melintas dinihari di segmen Cibinong-Tajur. Jika sebelumnya ia menghadapi tantangan lalu lintas yang terlalu padat, di segmen ini ia justru mengkhawatirkan kondisi jalanan yang terlalu sepi.

    “Daerah jalan raya Bogor juga menantang. Jalanan yang sepi karena situasi maraton di malam hari butuh pengawalan yang ketat,” katanya.

    Mengusung tema ‘Run for Stronger Unity in Diversity’, wondr ITB Ultra Marathon 2025 yang digelar pada 26-28 September 2025 ini diikuti lebih dari 5.000 peserta. Sebanyak 3.775 pelari terdaftar di kategori ultra marathon 180 km dan 1.550 pelari mengikuti Fun Run 5 km.

    Mewakili detikcom sebagai official media partner, partisipasi Tim Relay-8 detikcom Runners di wondr ITB Ultra 2025 kali ini mendapat dukungan dari iForte, CBN, dan NEX Datacenter yang berperan penting menghadirkan solusi teknologi, konektivitas, serta infrastruktur digital.

    Halaman 2 dari 2

    Simak Video “Titan Run 2025 Catatkan Nama di MURI”
    [Gambas:Video 20detik]
    (up/up)

  • Korban Keracunan MBG Lampaui 8 Ribu Anak, Naik Terus dalam 2 Pekan Terakhir

    Korban Keracunan MBG Lampaui 8 Ribu Anak, Naik Terus dalam 2 Pekan Terakhir

    Jakarta

    Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) melaporkan data pemantauan terbaru jumlah anak yang keracunan makan bergizi gratis. Hingga Sabtu (27/9/2025), tercatat sebanyak 8.649 anak yang dilaporkan mengalami keracunan, 3.289 di antaranya terjadi ‘hanya’ dalam dua pekan terakhir.

    Pada September, jumlah korban keracunan per minggu dilaporkan JPPI selalu meningkat. Penambahan Jumlah korban terbanyak terjadi pada satu pekan lalu yakni periode 22 hingga 27 September 2025, korban mencapai 2.197 anak.

    Ubaid Matraji, Koordinator Nasional Jaringan Pemantau Pendidikan Indonesia (JPPI) menyesalkan tindak lanjut pemerintah yang hanya menutup Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), bila terdapat kasus keracunan.

    Menurut dia, ada persoalan di SPPG lain yang juga dikhawatirkan bisa memicu risiko yang sama. Belum lagi, akar masalah menu makanan bergizi gratis yang dinilai tak sepenuhnya tersentuh dalam nilai gizi.

    “Keracunan hanyalah puncak gunung es. Masalah MBG lebih dalam dari itu. Kami menemukan praktik menu di bawah standar, pengurangan harga per porsi, konflik kepentingan, hingga pembungkaman suara kritis di sekolah. Karena itu, kami menuntut untuk evaluasi dan pembenahan total,” beber Ubaid, dalam keterangan resminya yang diterima detikcom Senin (29/9/2025).

    JPPI lebih jauh meminta pemerintah untuk memperbaiki pemahaman gizi dan pangan yang dinilai masih buruk. Terlihat dari penyajian menu yang tidak mengutamakan kualitas gizi, penyeragaman menu juga kerap kali tidak melibatkan sumber daya lokal.

    “Hal ini justru bertentangan dengan jargon swasembada pangan pemerintah,” sorot dia.

    Struktur kepemimpinan yang belakangan juga ramai disorot tidak didominasi pakar gizi dinilai JPPI ikut menjadi persoalan.

    “Badan Gizi Nasional (BGN) yang seharusnya dikelola oleh pakar gizi, ahli pangan, dan tenaga kesehatan, justru didominasi oleh purnawirawan militer,” kata dia.

    Berdasarkan sederet temuan tersebut, JPPI meminta reformasi besar-besaran BGN dengan memastikan kepemimpinan diisi oleh tenaga profesional dan pakar di bidangnya.

    “Membangun mekanisme akuntabilitas dan partisipasi publik yang transparan dalam setiap tahap perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program MBG,” pungkasnya.

    (naf/kna)

  • Drama COD di Bekasi: Salah Paham Bayar Paket Berujung Kurir Dianiaya dengan Mandau
                
                    
                        
                            Megapolitan
                        
                        29 September 2025

    Drama COD di Bekasi: Salah Paham Bayar Paket Berujung Kurir Dianiaya dengan Mandau Megapolitan 29 September 2025

    Drama COD di Bekasi: Salah Paham Bayar Paket Berujung Kurir Dianiaya dengan Mandau
    Tim Redaksi
    BEKASI, KOMPAS.com –
    Seorang kurir jasa ekspedisi berinisial ID (22) diduga dianiaya pria berinisial KC saat mengantar paket
    cash on delivery
    (COD) ke rumah pelaku di Perumahan Harapan Jaya, Jalan Gunung Lauser, Kecamatan Bekasi Utara, Kota Bekasi, Jumat (26/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB.
    Peristiwa bermula saat ID mengantar paket COD ke rumah KC. Sesampainya di rumah tersebut, KC meminta pembayaran untuk paketnya sebesar Rp 30.000 melalui transfer.
    “Awalnya saya nganter paket ke rumah pelaku, lalu pelaku minta transfer. Lalu saya setujui, tapi pakai QRIS. Nah pelaku ini enggak terima, sedangkan saya kan butuh uang kan ya saat itu buat setoran,” ujar ID kepada
    Kompas.com
    , Sabtu (27/9/2025).
    Akibat kejadian itu, KC tiba-tiba masuk ke dalam rumah dan membawa sebilah senjata tajam berjenis mandau.
    “Jadi dia ngeluarin sajam ketika cekcok kita. Saya bilang ‘Pak saya butuhnya sekarang buat setoran’, terus dia enggak terima (lalu)  keluarin mandau. Enggak tahu alasan dia bayarnya nanti-nanti kenapa,” kata ID.
    Keduanya terlibat percekcokan. Akibatnya, ID terluka di sejumlah bagian tubuhnya karena terkena mandau yang dibawa pelaku.
    “Luka di tangan sebelah kanan, tepatnya bawah jempol itu luka robek dan untuk perut sebelah kanan luka gores. Ada pemukulan juga di bagian rahang kanan,” ucap dia.
    Mendengar percekcokan itu, anak KC keluar dari rumah dan membayar paket tersebut.
    “Dia ngata-ngatain saya dan mengusir saya. Saya enggak mau pergi karena paket belum dibayar. Akhirnya saya pergi pas uang COD itu ditransfer sama anaknya lewat QRIS. Jadi bukan dia yang bayar,” ujar ID.
    Setelah kejadian itu, ID melaporkan kasus ini ke Polres Metro Bekasi Kota.
    “Jumat (hari kejadian) saya melapor ke polres, sudah visum juga, olah TKP tinggal operasi tangkap tangan,” ujar ID.
    ID berharap polisi segera menangkap KC dan menjeratnya dengan hukuman yang setimpal, sesuai tindakan yang dilakukannya.
    “Semoga pelaku bisa dihukum seadil-adilnya,” ucap ID.
    Laporan itu terdaftar dengan nomor LP/B/2.401/IX/2025/SPKT. SAT RESKRIM/POLRES METRO BEKASI KOTA/PMJ.
    Kasat Reskrim Polres Metro Bekasi Kota AKBP Braiel Arnold Rondonuwu mengungkapkan, KC melarikan diri dari kediamannya seusai melakukan penganiayaan terhadap ID.
    “Betul, pelaku melarikan diri, sedang dalam pencarian,” ujar Braiel saat dikonfirmasi, Sabtu.
    Polisi meminta KC segera menyerahkan diri. Sebab, saat ini penyidik tengah mencari keberadaannya.
    “Pelaku dalam pencarian, kami imbau pelaku untuk menyerahkan diri atau kami buru sampai dapat,” kata dia.
    Namun, pada Minggu (28/9/2025) dini hari KC menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota.
    “Tersangka penganiayaan kurir J&T atas nama CK alias Kece (KC) menyerahkan diri ke Polres Metro Bekasi Kota pada tanggal 28 Agustus sekitar pukul 04.00 WIB,” ujar Braiel.
    Braiel menjelaskan bahwa terduga pelaku sempat melarikan diri ke wilayah Tangerang setelah mengetahui dirinya diburu polisi.
    “Karena mengetahui sedang diburu oleh Tim Buser Sat Reskrim Bekasi Kota dan dihimbau untuk menyerahkan diri setelah sempat melarikan diri ke daerah Tangerang Kota,” ungkapnya.
    Saat ini, terduga pelaku sudah ditahan di Polres Metro Bekasi Kota.
    Braiel menjelaskan, alasan KC menganiaya ID dipicu salah paham soal metode pembayaran paket yang dipesan.
    “Motifnya hanya selisih paham untuk teknis pembayaran paket, itu aja. Dari terlapor pinginnya bayar transfer, dari korban karena sudah pernah kejadian sebelumnya terlambat bayar kalau transfer. Jadi yang bersangkutan minta QRIS aja,” jelasnya.
    Braiel menjelaskan, alasan terduga pelaku melakukan pemukulan terhadap ID karena tersinggung serta emosi.
    “Karena selisih paham, tersinggung, emosi. Bukan niatnya enggak mau bayar. Kurir sudah pernah ngantar pake ke rumah yang bersangkutan,” tuturnya.
    “Cuma sebelumnya transaksi transfer tapi agak telat jadi kurir harus menalangi lebih dulu,” jelasnya.
    (Penulis: Ardhi Ridwansyah dan Febryan Kevin Candra Kurniawan)
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Status Gunung Lewotobi Diturunkan ke Level Siaga
                
                    
                        
                            Regional
                        
                        30 September 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1,2 Km Regional 29 September 2025

    Gunung Lewotobi Kembali Meletus Pagi Ini, Tinggi Kolom Abu 1,2 Km
    Tim Redaksi
    FLORES TIMUR, KOMPAS.com
    – Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT) kembali meletus pada Senin (29/9/2025) pukul 06.26 Wita.
    Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 14,8 mm dan durasi sekitar 2 menit 11 detik.
    “Tinggi kolom abu mencapai 1.500 meter di atas puncak sekitar 3.084 meter di atas permukaan laut,” ujar Yohanes Kolli Sorywutun, petugas Pos Pengamat Gunung Api (PGA) Lewotobi Laki-laki.
    Yohanes melaporkan, kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah barat daya dan barat.
    PGA Lewotobi Laki-laki juga mencatat pada periode pengamatan pukul 00.00 Wita-06.00 Wita, gunung tersebut meletus satu kali, dengan tinggi kolom abu 700 meter.
    Kolom abu mengarah ke arah barat dan barat laut.
    Selain itu, terdeteksi adanya gempa embusan sebanyak tiga kali dan empat kali gempa frekuensi lemah.
    Masyarakat di sekitar diimbau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 6 kilometer, dan sektoral barat daya, timur laut sejauh 7 kilometer dari pusat erupsi.
    Kemudian, diimbau agar selalu mengenakan alat pelindung untuk menghindari bahaya abu vulkanik terhadap kesehatan.
    Sampai saat ini, tingkat aktivitas Gunung Lewotobi Laki-laki berada pada level IV awas.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Tersesat Berjam-jam di Gunung Gede, Dua Pendaki Remaja Ditemukan Tertidur di Bawah Pohon Puspa

    Tersesat Berjam-jam di Gunung Gede, Dua Pendaki Remaja Ditemukan Tertidur di Bawah Pohon Puspa

    Liputan6.com, Jakarta – Drama pencarian dua pendaki remaja, Darel dan Amar (15 tahun), berakhir setelah keduanya berhasil ditemukan tim SAR gabungan usai tersesat selama berjam-jam di Gunung Gede, Sukabumi.

    Keduanya mulai mendaki pada Sabtu (27/9/2025) dini hari melalui Jalur Selabintana dan nekat masuk melalui jalur terlarang (ilegal), yang disinyalir menjadi penyebab utama mereka kehilangan arah.

    Kedua pelajar SMK ini memulai pendakian pada pukul 00.00 WIB. Pihak keluarga yang khawatir karena tidak kunjung mendapat kabar, segera melapor ke Kantor Resort Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Selabintana pada sore harinya. 

    Laporan ini didapat setelah kekasih Darel sempat berkomunikasi dengan korban saat sinyal masih ada.

    Menurut Adji, relawan dari Volunteer Panthera, tim gabungan yang terdiri dari relawan, petugas TNGGP, dan keluarga, langsung memulai operasi pencarian sekitar pukul 19.00 WIB.

    Setelah melakukan penyisiran intensif selama beberapa jam, Darel dan Amar akhirnya ditemukan sekitar pukul 22.30 WIB. 

    Keduanya ditemukan dalam kondisi tertidur pulas di bawah satu-satunya pohon puspa terbesar di area sebelum Simpang Gondrong. 

    “Ketemu dalam kondisi tidur dengan kondisi aman,” jelas Adji, dalam keterangannya Minggu (28/9/2025).