kab/kota: Gunung

  • Modus Pejabat Pemkot Binjai Korupsi Dana Bagi Hasil Sawit Rp 14,9 Miliar

    Modus Pejabat Pemkot Binjai Korupsi Dana Bagi Hasil Sawit Rp 14,9 Miliar

    Liputan6.com, Jakarta Kejaksaan Negeri (Kejari) Binjai menahan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Pemerintah Kota Binjai berinisial RIP, dalam kasus korupsi pengelolaan dana bagi hasil (DBH) sawit untuk pemeliharaan berkala jalan tahun anggaran (TA) 2023 dan 2024.

    Penahanan RIP yang berperan sebagai pejabat pembuat komitmen (PPK) dalam proyek tersebut, didasarkan pada Surat Perintah Penyidikan (Sprindik) No: Print-03.a/L.2.11/Fd.2/10/2025 tertanggal 6 Oktober 2025.

    Selain RIP, jaksa penyidik juga telah menetapkan dua tersangka lain, yakni SFPZ selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan TSD dari unsur penyedia atau rekanan.

    Kasus ini bermula dari alokasi DBH Sawit yang diterima Pemko Binjai dari pemerintah pusat pada TA 2023 dan 2024 dengan total senilai Rp 14.903.378.000. Dana tersebut seharusnya dikelola Dinas PUTR Binjai untuk proyek pemeliharaan berkala jalan.

    “Penyidikan menemukan adanya perbuatan melawan hukum dan pekerjaan proyek yang tidak berjalan sebagaimana mestinya,” kata Kasi Intel Kejari Binjai Noprianto Sihombing, Selasa (7/10/2025).

    Pada TA 2023, Pemko Binjai menerima DBH Sawit Rp 7.913.265.000 untuk 7 paket kegiatan, namun seluruhnya tidak dilaksanakan sesuai perencanaan.

    Kemudian pada TA 2024, diterima lagi Rp 6.990.113.000 untuk 5 kegiatan. Seluruh 12 proyek tersebut baru dilaksanakan secara gabungan pada tahun 2024.

    Dalam 2 proyek fiktif dan manipulasi data serah terima, penyidikan menemukan beberapa kejanggalan serius, yaitu ditemukan 2 kegiatan yang tidak pernah dikerjakan sama sekali, namun uang muka (DP) telah ditarik seluruhnya.

    Kedua proyek tersebut adalah pemeliharaan berkala jalan pada Jalan Samanhudi dan Jalan Gunung Sinabung, Binjai Selatan, dengan total nilai kontrak sekitar Rp 4 miliar.

    Lalu, keterlambatan dan manipulasi dokumen. Ada 10 proyek lainnya yang seharusnya selesai pada akhir tahun 2024, faktanya baru rampung sekitar Mei 2025.

    Namun, dalam berita acara serah terima, pekerjaan tersebut dimanipulasi seolah-olah sudah selesai pada 24 Desember 2024, ditandatangani oleh PPK dan rekanan.

    Kemudian kekurangan volume. Tim ahli yang diturunkan untuk mengecek mutu dan volume 10 proyek jalan menemukan adanya kekurangan volume pekerjaan di lapangan.

    “Dari hasil penghitungan tim ahli ditemukan bahwa pekerjaan tersebut tidak sesuai dengan kontrak karena adanya kekurangan volume yang menyebabkan kerugian negara sebesar Rp 2.656.709.053,” jelas Noprianto Sihombing.

    Ketiga tersangka kini ditahan untuk dimintai keterangan dan tanggung jawab atas dugaan tindak pidana korupsi yang merugikan keuangan negara ini.

  • Warga Australia yang Ikut Perahu ke Gaza Diperlakukan Kasar oleh Israel

    Warga Australia yang Ikut Perahu ke Gaza Diperlakukan Kasar oleh Israel

    Anda sedang menyimak rangkuman berita-berita utama dari sejumlah negara yang terjadi dalam 24 jam terakhir.

    Dunia Hari Ini edisi Selasa, 7 Oktober 2025, kita awali dari upaya mengirim bantuan ke Gaza.

    Warga Australia mengaku diperlakukan kasar oleh Israel

    Aktivis Australia, yang bergabung dalam armada perahu ke Gaza dan ditangkap oleh otoritas Israel, mengaku mendapat perlakuan buruk seperti pemukulan fisik di dalam penjara.

    Pengakuan ini muncul setelah Israel menahan awak perahu armada Sumud Global, dengan 171 aktivis lainnya dideportasi keluar Israel, termasuk Greta Thunberg.

    ABC sudah memperoleh ringkasan laporan yang disusun diplomat Australia di Israel, setelah mereka bertemu dengan beberapa warga Australia yang ditahan di penjara Ketziot, dekat perbatasan Israel-Mesir di Gurun Negev.

    Kementerian Luar Negeri Australia mengatakan: “Pemerintah Australia sudah menegaskan kepada Israel harapan kami bahwa para tahanan akan menerima perlakuan manusiawi sesuai dengan norma-norma internasional.”

    PM Prancis harus cari jalan keluar dari krisis

    Presiden Prancis Emmanuel Macron menugaskan PM Prancis Sebastien Lecornu untuk mengadakan perundingan dengan partai-partai politik lain untuk mencari jalan keluar dari krisis, sebelum ia mengundurkan diri.

    Macron mengatakan siap untuk “mengambil alih tanggung jawabnya” jika gagal, seperti dikatakan pejabat kepresidenan, yang mungkin merujuk pada penyelenggaraan pemilihan legislatif baru.

    Lecornu diangkat sebagai perdana menteri pada bulan September, kemudian mengumumkan kabinet barunya pada hari Minggu (05/10), waktu setempat.

    Namun, ia mengumumkan pengunduran dirinya hanya 14 jam kemudian, setelah pertemuan dengan berbagai partai di Majelis Nasional Prancis gagal membuahkan hasil.

    “Syarat-syarat tidak terpenuhi bagi saya untuk menjalankan fungsi saya sebagai perdana menteri,” kata Lecornu, Senin kemarin.

    Badai salju Gunung Everest memakan korban

    Seorang pendaki tewas dan ratusan lainnya diselamatkan setelah hujan salju lebat terjadi di dekat Gunung Everest dan di Dataran Tinggi Tibet, demikian laporan media CCTV.

    Pendaki yang meninggal dunia diketahui akibat hipotermia, sementara lebih dari 130 orang lainnya dievakuasi dari wilayah yang sama setelah ratusan penyelamat dan dua drone dikerahkan, tambahnya.

    Salju dan hujan lebat yang mengguyur Himalaya selama akhir pekan ini juga mendorong penduduk desa setempat dan tim penyelamat untuk mencoba menjangkau para pendaki yang diduga masih terjebak.

    Dalam beberapa hari terakhir para pendaki berbondong-bondong ke kawasan tersebut karena hari libur nasional delapan hari di China, meski berakhir dengan terjebak dalam cuaca ekstrem.

    Di perbatasan Nepal dan India, pejabat setempat menyebut tanah longsor dan banjir sudah menewaskan lebih dari 70 orang, sementara petugas penyelamat terus berupaya menjangkau masyarakat yang terisolasi di daerah pegunungan terpencil.

    Waktu terbaik untuk melihat ‘supermoon’

    Australia akan menyaksikan bulan purnama super, atau ‘supermoon’, yang pertama di tahun 2025.

    Meskipun ‘supermoon’ bukanlah istilah astronomi, fenomena terjadi saat bulan berada dalam jarak 90 persen dari titik terdekatnya dengan Bumi, yang juga dikenal dengan istilah “perigee.”

    Meskipun ‘harvest moon’ di bulan Oktober menjadi ‘supermoon’ yang pertama, tapi bukan menjadi yang terakhir untuk tahun ini, karena ada dua bulan purnama lagi yang digolongkan sebagai “super” yang akan terjadi pada bulan November dan Desember.

    Bulan akan terlihat paling penuh pada malam hari ini, Selasa, 7 Oktober. Namun jika Anda melewatkannya, jangan khawatir. Bulan akan tetap terlihat spektakuler pada hari Rabu malam besok, 8 Oktober.

  • Cerita Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest

    Cerita Pendaki Terjebak Badai Salju di Gunung Everest

    Jakarta

    Tim penyelamat telah dikerahkan ke lereng terpencil Gunung Everest di Tibet, tempat ratusan pendaki terjebak badai salju di sisi timur gunung, lapor media pemerintah China.

    Ratusan warga desa setempat dan tim penyelamat telah dikerahkan untuk membersihkan salju yang menghalangi akses ke daerah yang terletak di ketinggian lebih dari 4.900 meter itu.

    Sekitar 350 orang telah diselamatkan dan dievakuasi ke tempat aman di kota kecil Qudang, lapor kantor berita Reuters pada Minggu (05/10). Pada Senin (06/10), media pemerintah China melaporkan sekitar 200 pendaki masih terjebak.

    Media lokal awalnya melaporkan sekitar 1.000 pendaki terjebak badai salju di lereng Everest.

    Hujan salju lebat dimulai pada Jumat (03/10) malam dan semakin intens di lereng timur Gunung Everest di Tibet, area yang populer bagi para pendaki dan pejalan kaki.

    “Cuacanya sangat basah dan dingin sehingga hipotermia menjadi risiko nyata,” kata Chen Geshuang, salah satu pendaki yang mencapai Qudang, kepada Reuters.

    “Cuaca tahun ini tidak normal. Pemandu wisata berkomentar bahwa ia belum pernah mengalami cuaca seperti ini di bulan Oktober sebelumnya. Dan itu terjadi begitu tiba-tiba,” ujarnya.

    Rencana awalnya adalah meninggalkan pegunungan pada 11 Oktober. Namun semuanya berubah ketika badai salju dahsyat melanda.

    Saat Chen memeriksa prakiraan cuaca, diperkirakan akan turun salju pada 4 Oktober, tetapi cerah pada tanggal 5 Oktober, dan cuaca cerah diperkirakan terjadi pada hari berikutnya.

    Jadi kelompok pendakiannya yang berjumlah lebih dari 10 orang memutuskan untuk tinggal, sebagaimana telah mereka rencanakan.

    Namun, pada malam hari, badai bertambah parah, disertai guntur, angin kencang, dan salju terus-menerus.

    Para penyelamat menyediakan makanan bagi mereka yang mereka selamatkan. (CCTV)

    ‘Saat saya bangun, saljunya sudah setebal satu meter’

    Pemandu kelompok pendakian itu kemudian membantu menyingkirkan salju dari tenda demi mencegah tenda roboh

    “Ketika kami bangun keesokan paginya, salju sudah setinggi sekitar satu meter,” kenang Chen, seraya menambahkan bahwa kelompoknya memutuskan untuk kembali.

    Kelompok itu menghabiskan hampir enam jam mendaki kembali pada 5 Oktober, karena jalan setapak telah terkubur di bawah lapisan salju tebal.

    Saat turun, mereka bertemu dengan penduduk desa Tibet yang sedang mendaki bukit sambil membawa perlengkapan untuk upaya penyelamatan.

    Petugas pemadam kebakaran Tibet menyelamatkan pendaki dari Gunung Everest setelah terjebak badai salju, di Tingri, Daerah Otonomi Tibet, China, dalam tangkapan layar yang diambil dari video yang dirilis pada 6 Oktober 2025. (Reuters)

    Penduduk desa memberi tahu mereka bahwa ratusan warga setempat telah bergabung dalam operasi pencarian dan penyelamatan.

    “Banyak orang datang ke sini untuk mendaki selama Golden Week, tetapi salju tahun ini luar biasa,” ujarnya.

    Pemandunya juga berkomentar bahwa cuaca seperti itu di lereng timur Everest sangat tidak biasa, tambahnya.

    “Kami semua pendaki berpengalaman,” kata Chen.

    “Tapi badai salju ini sangat sulit dihadapi. Saya sangat beruntung bisa lolos.”

    Tim penyelamat Blue Sky di Tibet menerima panggilan darurat yang melaporkan bahwa tenda-tenda pendakian roboh akibat hujan salju lebat dan bahwa beberapa pendaki telah menderita hipotermia, media pemerintah China melaporkan.

    Perusahaan Pariwisata Daerah Tingri telah menangguhkan penjualan tiket dan akses ke Everest mulai Sabtu, Reuters melaporkan.

    Wilayah ini saat ini menghadapi kondisi cuaca ekstrem, karena negara tetangga Nepal dilanda hujan lebat yang memicu tanah longsor dan banjir bandang yang menyapu jembatan dan menewaskan sedikitnya 47 orang dalam dua hari terakhir.

    Chen GeshuangPemandangan Gunung Everest yang diambil oleh Chen

    Pariwisata domestik telah meningkat pesat di China selama sepekan terakhir, karena negara tersebut merayakan libur Hari Nasional selama sepekan, yang dikenal sebagai Golden Week.

    Di Cina, Topan Matmo menerjang daratan, memaksa sekitar 150.000 orang mengungsi dari rumah mereka.

    Di negara tetangga Nepal, sedikitnya 47 orang tewas sejak Jumat setelah hujan lebat memicu tanah longsor dan banjir.

    CCTVMereka yang berhasil selamat diperingatkan untuk pergi ke tempat yang aman.

    Gunung Everest adalah puncak tertinggi di dunia, dengan ketinggian 8.849 meter.

    Pemerintah setempat telah berinvestasi dalam pengembangan pariwisata di Kawasan Pemandangan Gunung Everest, tujuan populer bagi para trekker.

    Ini termasuk Everest Base Camp, sebuah titik pengamatan dan sebuah biara Buddha, serta beberapa lembah dan situs lainnya.

    Upaya ini membuahkan hasil: pada 2024, Kawasan Pemandangan Gunung Everest menerima rekor 540.200 pengunjung, menurut media pemerintah.

    Para pengunjung ini biasanya berambisi mencapai puncak tertinggi di dunia. Pada 2024, hampir 1.000 orang mencapai puncak Everest, sebagian besar dari mereka menaiki Everest dari sisi Nepal.

    Tetapi mencapai puncak Everest dianggap sangat berbahaya.

    Dalam beberapa tahun terakhir, Gunung Everest telah disorot karena kepadatan pendakian, masalah lingkungan, dan serangkaian upaya pendakian yang fatal.

    Mengapa sulit untuk memverifikasi informasi area

    Bahkan dalam situasi terbaik sekalipun, memperoleh informasi akurat dari Daerah Otonomi Tibet (TAR) bisa sangat sulit.

    Tidak ada orang asing yang diizinkan masuk tanpa izin khusus, dan wartawan hanya diizinkan masuk untuk mengikuti tur resmi yang diselenggarakan pemerintah, yang juga jarang terjadi.

    Oleh karena itu, ketika jurnalis mencoba menghubungi orang-orang di dalam ATR, mereka biasanya diblokir.

    Orang-orang langsung menutup telepon atau menolak menjawab pertanyaan-pertanyaan mendasar sekalipun.

    Getty ImagesHujan salju lebat mulai turun pada Jumat malam.

    Selama krisis apa pun, seperti keadaan darurat penyelamatan, kontrol ini semakin diperkuat.

    Pemerintah China lebih suka jika aliran informasi dikendalikan oleh Partai Komunis melalui organ-organnya sendiri.

    Namun, media pemerintah China telah melaporkan cuaca berbahaya di bagian Himalaya ini selama musim liburan Oktober dan upaya penyelamatan berikutnya.

    Menurut laporan tersebut, seluruh pendaki telah dievakuasi ke kota atau lokasinya, dan tampaknya dalam beberapa jam ke depan, rombongan pendaki akan menuruni gunung secara bertahap.

    Laporan tambahan oleh Stephen McDonell di Beijing dan Koh Ewe di Singapura

    Lihat Video: Dihantam Badai Salju, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Everest

    (ita/ita)

  • Dihantam Badai Salju, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Everest

    Dihantam Badai Salju, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Everest

    Video: Dihantam Badai Salju, Ratusan Pendaki Terjebak di Gunung Everest

    Video Menteri PU Tak Berani Bahas soal IMB Ponpes Al Khoziny yang Ambruk

    8 Views | Selasa, 07 Okt 2025 08:38 WIB

    Ratusan pendaki terdampar akibat badai salju di sisi timur Gunung Everest pada Minggu (5/10).
    Tim penyelamat pemerintah Tiongkok mengerahkan pemadam kebakaran untuk mengevakuasi para korban.

    Dilaporkan sebanyak 350 pendaki telah berhasil diselamatkan. Masih ada 200 pendaki lainnya yang telah berkoordinasi dengan tim penyelamat.

    Rahmatia Miralena/Reuters – 20DETIK

  • Fakta Baru Gunung Padang: Batu Raksasa Itu Diduga Dibawa dari Tempat Lain
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Oktober 2025

    Fakta Baru Gunung Padang: Batu Raksasa Itu Diduga Dibawa dari Tempat Lain Bandung 7 Oktober 2025

    Fakta Baru Gunung Padang: Batu Raksasa Itu Diduga Dibawa dari Tempat Lain
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang menemukan fakta baru terkait keberadaan batuan berkolom atau
    columnar joint
    di sejumlah titik yang berada tidak jauh dari area inti situs megalitikum tersebut.
    Ketua tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, menyebutkan bahwa terdapat potensi sumber batuan
    columnar joint
    di dua lokasi, yakni Ciukir di selatan situs dan Pasir Pogor di bagian utara.
    “Khusus temuan yang di Ciukir ternyata memiliki potensi yang lebih besar,” ujar Ali kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025) malam.
    Hasil survei menunjukkan bahwa bentuk dan ukuran batuan di dua lokasi itu memiliki kemiripan dengan
    columnar joint
    yang ada di area inti Situs Gunung Padang.
    “Karenanya, kajian akan dilanjutkan dengan analisis laboratorium untuk memperoleh kepastian,” kata Ali.
    Menurutnya, temuan tersebut semakin memperkuat dugaan bahwa Situs Gunung Padang merupakan hasil karya budaya manusia, bukan bentukan alami.
    Ali menjelaskan, batuan vulkanik berbentuk persegi lima dengan panjang hingga 100 meter itu dibawa dari lokasi lain untuk dijadikan material bangunan situs.
    “Dalam pembuatannya, batuan dari aktivitas gunung api purba ini dipotong-potong sesuai ukuran yang diinginkan. Potongan-potongan itu kemudian disusun rapi. Dijadikan anak tangga, pilar-pilar, pembatas dinding, dan teraresing di setiap sisi,” terang Ali.
    Namun, seiring berjalannya waktu, sebagian susunan batuan itu kini telah runtuh.
    “Karenanya, perlu dilakukan pemugaran yang juga merupakan bagian dari upaya pelindungan,” ujar arkeolog Universitas Indonesia tersebut.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Sempat Tertahan karena Politik, Pemugaran Situs Gunung Padang Kini Digarap Lagi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Oktober 2025

    Sempat Tertahan karena Politik, Pemugaran Situs Gunung Padang Kini Digarap Lagi Bandung 7 Oktober 2025

    Sempat Tertahan karena Politik, Pemugaran Situs Gunung Padang Kini Digarap Lagi
    Tim Redaksi
    CIANJUR, KOMPAS.com
    – Setelah sempat tertunda sekitar satu bulan akibat gejolak sosial dan politik nasional, pemugaran Situs Megalitikum Gunung Padang di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, kembali dilanjutkan.
    Ketua tim kajian dan pemugaran Situs Gunung Padang, Ali Akbar, mengatakan pihaknya bersama Kementerian Kebudayaan telah melakukan konsinyering atau pertemuan khusus di Jakarta untuk membahas keberlanjutan program arkeologis tersebut.
    “Kami juga mempresentasikan hasil kajian dan penelitian terdahulu, mengetengahkan perkembangan kajian terkini, dan menyusun rencana kegiatan ke depan,” ujar Ali kepada
    Kompas.com
    melalui sambungan telepon, Senin (6/10/2025) malam.
    Ali menjelaskan, tahap awal pemugaran akan difokuskan pada penguatan lereng bukit yang menjadi sisi utama situs. Langkah itu dilakukan untuk mencegah potensi longsor yang dapat mengancam struktur batuan kuno di kawasan tersebut.
    Selain itu, tim juga akan merekonstruksi kondisi bangunan berdasarkan sketsa dari hasil penelitian sebelumnya. Upaya ini diharapkan tidak hanya mengungkap misteri peninggalan kebudayaan prasejarah, tetapi juga menjaga kelestarian situs agar bertahan dalam jangka panjang.
    “Karenanya, kajian dan pemugaran ini dirancang secara berkelanjutan agar terjadi transfer ilmu pengetahuan,” kata Ali.
    Menurutnya, luas area Situs Gunung Padang mencapai 30 hektar dengan diameter bangunan sekitar 100 meter, berada di ketinggian 1.000 meter di atas permukaan laut. Luas dan kompleksitas struktur menjadikan penelitian dan pemugaran membutuhkan waktu dan ketelitian tinggi.
    “Hal ini penting dalam upaya penelitian berkelanjutan mengingat lokusnya sangat luas,” ujarnya.
    Ali menegaskan, seluruh proses akan dilakukan secara saksama dengan mengikuti peraturan perundang-undangan yang berlaku.
    “Pak menteri berharap hasil dari program pemugaran ini dapat menjadi kebanggaan bangsa dan negara Indonesia. Dan ini menjadi tantangan dan tanggung jawab besar kami,” ujar Ali.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perburuan Liar Usir Macan Tutul Jawa dari Habitatnya, lalu Tersesat ke Hotel di Bandung
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        7 Oktober 2025

    Perburuan Liar Usir Macan Tutul Jawa dari Habitatnya, lalu Tersesat ke Hotel di Bandung Bandung 7 Oktober 2025

    Perburuan Liar Usir Macan Tutul Jawa dari Habitatnya, lalu Tersesat ke Hotel di Bandung
    Tim Redaksi
    BANDUNG, KOMPAS.com
    – Aktivitas perburuan liar di kawasan hutan Bandung utara diduga kuat menjadi penyebab seekor macan tutul Jawa keluar dari habitatnya hingga masuk ke sebuah bangunan hotel kosong di Kelurahan Isola, Kecamatan Sukasari, Kota Bandung, Jawa Barat.
    Satwa dengan nama latin Panthera pardus melas itu ditemukan pada Senin (6/10/2025) pagi dalam kondisi terjebak di dalam bangunan hotel yang telah lama tidak beroperasi.
    Selama tiga jam proses evakuasi, tim gabungan dari berbagai instansi berupaya menenangkan dan mengamankan satwa tersebut. Ketegangan berakhir setelah macan tutul itu berhasil dimasukkan ke dalam kandang besi tanpa menimbulkan korban jiwa.
    Ahli macan tutul dari Forum Macan Tutul Jawa (Formata), Agung Ganthar, menilai kemunculan satwa liar di kawasan padat penduduk seperti ini bukan kejadian kebetulan.
    “Di (kawasan hutan) kita banyak yang berburu dengan anjing, cuma kan mereka sama sekali enggak bisa kita kontrol. Jadi meskipun sudah di dalam, kemungkinan seperti itu skenario dia bisa keluar dari habitatnya,” kata Agung saat dikonfirmasi, Senin (6/10/2025).
    Macan tutul itu diduga menyusuri aliran sungai yang menghubungkan kawasan hutan lindung Gunung Tangkuban Parahu dengan wilayah Isola. Jalur di sepanjang sungai itu masih dipenuhi vegetasi rapat dan jauh dari aktivitas manusia, sehingga memungkinkan satwa tersebut bergerak tanpa diketahui warga.
    “Jadi kalau lihat rutenya, ini kan hotel sudah tutup ya. Nah di pinggiran ini kita dapat jejak di jalur pinggir sungai dan hutan, dia lewat situ. Untungnya enggak ada laporan satwa warga diserang, tidak ada penyerangan ke warga,” papar Agung.
    Menurut Agung, macan tutul itu tampak berusaha menghindari keramaian dan mencari tempat yang sepi saat tersesat di wilayah permukiman. Naluri bertahan hidupnya membuat macan tutul itu justru masuk ke hotel kosong yang minim aktivitas manusia.
    “Pastinya ada ketakutan, dia tetap menghindari aktivitas manusia di hutan dan di sini. Untungnya dia masuk ke hotel yang minim aktivitas. Informasinya ini kan hotel kosong,” tambahnya.
    Setelah dievakuasi, macan tutul tersebut akan dibawa ke Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga (PPSC) Sukabumi untuk menjalani observasi sebelum dilepasliarkan kembali ke habitatnya.
    “Bagus ketika dibawa ke Sukabumi, karena kan di sana pusat penyelamatan satwa posisinya di dalam kandang juga. Cuma mereka terlatih meng-handle macan liar yang tertangkap karena konflik (dengan manusia),” jelas Agung.
    Menurutnya, PPSC Sukabumi memiliki fasilitas dan petugas yang kompeten dalam mengurus satwa liar yang memiliki riwayat bersentuhan dengan manusia.
    “Prosedur di sana bagus, karena mereka yang paling kompeten. Perkiraan ya sampai kondisi sehat sesuai observasi sambil menunggu kesiapan tempat rilisnya,” tutup Agung.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Perang Saudara Acak-Acak Negara, Penjara Diserbu-Militer Turun Gunung

    Perang Saudara Acak-Acak Negara, Penjara Diserbu-Militer Turun Gunung

    Jakarta, CNBC Indonesia – Kelompok bersenjata Al-Shabab pada hari Minggu (5/10/2025) melancarkan serangan besar yang menargetkan Penjara Pusat di Mogadishu, ibu kota Somalia. Pemerintah federal Somalia mengonfirmasi bahwa serangan tersebut berhasil digagalkan dan seluruh militan yang terlibat tewas.

    Menurut laporan dari pejabat keamanan dan saksi mata, serangan dimulai dengan ledakan bom bunuh diri menggunakan sebuah mobil yang menabrak gerbang utama penjara. Ledakan dahsyat tersebut membuka jalan bagi sejumlah pria bersenjata untuk mencoba menyerbu masuk ke dalam fasilitas penjara.

    Baku tembak sengit segera terjadi antara para penyerang dengan penjaga penjara dan pasukan keamanan Somalia yang dengan cepat merespons insiden tersebut. Menteri Informasi Somalia, Daud Aweis, dalam sebuah pernyataan resmi menegaskan bahwa situasi telah berhasil dikendalikan.

    “Pasukan keamanan pemberani kami telah berhasil menggagalkan serangan teroris di Penjara Pusat Mogadishu,” kata Aweis, dikutip Senin (6/10/2025). “Semua teroris yang terlibat dalam serangan itu telah dinetralkan.”

    Pemerintah belum merilis jumlah pasti penyerang yang tewas atau memberikan rincian mengenai kemungkinan korban dari pihak pasukan keamanan.

    Penjara Pusat Mogadishu dikenal sebagai fasilitas yang menahan banyak anggota tingkat tinggi Al-Shabab dan militan lain yang telah divonis bersalah. Upaya penyerbuan penjara untuk membebaskan anggota mereka merupakan taktik yang telah berulang kali digunakan oleh kelompok yang berafiliasi dengan Al-Qaeda tersebut.

    Insiden ini sekali lagi menyoroti tantangan keamanan yang terus dihadapi pemerintah Somalia dalam perangnya melawan Al-Shabab, yang telah berlangsung selama lebih dari satu dekade.

    (tps/șef)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Tersesat di Bukit Klotok, Tiga Remaja Kediri Dievakuasi Tim BPBD dalam Gelap Malam

    Kediri (beritajatim.com) – Suasana malam di Bukit Klotok, Kelurahan Pojok, Kecamatan Mojoroto, berubah menegangkan pada Minggu malam (5/10/2025). Tiga remaja yang masih berstatus pelajar dilaporkan tersesat saat hendak turun dari puncak bukit yang menjadi salah satu destinasi favorit warga Kediri untuk menikmati panorama sore.

    Ketiga pendaki tersebut masing-masing diketahui bernama Arga (16), pelajar SMA asal Kecamatan Gampengrejo, Lemia (16), warga Jalan Hayam Wuruk, dan Nayra (13), pelajar SMP asal Kelurahan Ngadirejo. Mereka semula mendaki Bukit Klotok dengan tujuan melihat matahari terbenam dari puncak Watu Bengkah yang berada di ketinggian sekitar 500 meter di atas permukaan laut.

    Perjalanan yang awalnya menyenangkan berubah menjadi pengalaman menegangkan. Saat hendak turun melalui jalur Puncak Pedang, ketiganya bertemu dengan pengendara motor trail yang mengarahkan mereka ke rute tertentu. Namun, di tengah perjalanan, mereka kehilangan jejak pengendara dan tersesat di jalur yang menanjak dan berliku.

    “Karena terlalu lama berjalan dan merasa tersesat, pendaki kemudian menghubungi 112. Pukul 18.53 WIB, Pusdalops-PB BPBD Kota Kediri mendapatkan laporan terkait adanya pendaki tersesat,” terang Kepala Pelaksana BPBD Kota Kediri, Joko Arianto, Senin (6/10/2025).

    Mendapat laporan tersebut, Unit Reaksi Cepat (URC) BPBD Kota Kediri segera bergerak melakukan pencarian di area sekitar Bukit Klotok. Tim menyusuri jalur pendakian yang gelap dengan peralatan pencahayaan terbatas. Setelah beberapa jam, ketiganya berhasil ditemukan dalam kondisi lelah namun selamat.

    “Semua pendaki berhasil kita evakuasi dengan selamat. Hanya ada satu yang mengalami luka lecet di kaki,” ujar Joko Arianto.

    Untuk memastikan kondisi kesehatan para pendaki, petugas kemudian membawa mereka ke RSUD Gambiran Kota Kediri. Insiden ini menjadi salah satu dari beberapa kasus pendaki tersesat di Bukit Klotok yang telah ditangani BPBD Kediri dalam beberapa bulan terakhir.

    Bukit Klotok sendiri berada di bawah lereng Gunung Klotok, gunung tidak aktif yang menjadi bagian dari gugusan Pegunungan Wilis. Gunung ini menyimpan nilai historis dengan tiga goa legendaris di lerengnya, yakni Goa Selomangkleng, Goa Selobale, dan Goa Padedean.

    Bentuknya yang menyerupai sosok perempuan tidur membuat masyarakat sekitar mengenalnya dengan kisah turun-temurun. Nama “Klotok” dipercaya berasal dari kata kolo yang berarti bahaya, dan tok yang berarti saja menggambarkan gunung yang berbahaya, namun sarat makna dan cerita. [nm/suf]

  • Tim ekspedisi Natuna bentangkan bendera kabupaten di tiga gunung

    Tim ekspedisi Natuna bentangkan bendera kabupaten di tiga gunung

    Natuna (ANTARA) – Tim ekspedisi asal Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau berhasil membentangkan bendera daerah di tiga gunung tertinggi di Pulau Jawa, yakni Gunung Sindoro, Sumbing, dan Slamet, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-26 Kabupaten Natuna.

    Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Natuna, Raja Darmika, dikonfirmasi dari Tanjungpinang, Senin, mengatakan kegiatan tersebut melibatkan enam orang peserta dari berbagai unsur masyarakat Natuna.

    “Pesertanya terdiri dari BPBD Natuna (Raja Darmika), Palang Merah Indonesia (PMI) Natuna Dede Muhammad Ramli, mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Natuna Rio, Rizky, dan Tegar, serta Korps Sukarela (KSR) Iwan,” ucap dia.

    Ia menjelaskan, ekspedisi tersebut dilakukan selama delapan hari, mulai 27 September hingga 4 Oktober 2025. Pendakian dilakukan bertahap, dengan durasi rata-rata dua hari satu malam untuk mencapai puncak setiap gunung yang memiliki ketinggian di atas 3.000 meter di atas permukaan laut.

    Menurut dia, selama perjalanan tim menghadapi berbagai kendala, terutama cuaca ekstrem dan suhu dingin di puncak gunung, namun seluruh peserta mampu menaklukkan tantangan berkat kerja sama dan semangat kebersamaan.

    Raja berharap keberhasilan ekspedisi ini dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Natuna untuk terus berprestasi dan memperkenalkan potensi daerah melalui kegiatan positif yang menjunjung tinggi semangat nasionalisme dan cinta alam.

    “Meski cuaca sangat dingin dan tenaga terkuras, semua anggota tim tetap bersemangat membawa nama baik Natuna hingga ke puncak tertinggi. Ini menjadi kebanggaan bagi kami,” ucapnya.

    Pewarta: Muhamad Nurman
    Editor: Tasrief Tarmizi
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.