kab/kota: Gunung

  • Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Jalur Pendakian Ditutup, Sampah Plastik Menggunung di Gunung Gede Pangarango

    Liputan6.com, Sukabumi – Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (BBTNGGP) berhasil mengangkut 115,5 kilogram sampah, mayoritas anorganik, dari kawasan konservasi dalam kegiatan Operasi Bersih (Opsih) dan Penertiban Pendakian Ilegal pada 11-12 Oktober 2025. Opsih ini dilaksanakan di sepanjang Jalur Pendakian Selabintana hingga Alun-Alun Suryakencana.

    Humas BBTNGGP, Agus Deni menjelaskan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut arahan dari Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Kehutanan.

    “Tujuan utama Opsih ini adalah menjaga kelestarian ekosistem dan kebersihan kawasan. Selain menekan timbulan sampah, kami juga meningkatkan pengawasan untuk mencegah aktivitas pendakian ilegal,” ujar Agus Deni, di Sukabumi, Senin (13/10/2025). 

    Operasi pembersihan dan penertiban ini melibatkan 43 personel dari multipihak, termasuk Petugas Balai Besar TNGGP, TNI/Polri, komunitas pencinta alam, volunteer lingkungan, mahasiswa, hingga masyarakat sekitar.

    Tim Opsih dibagi menjadi empat kelompok dan ditempatkan di titik-titik strategis, di antaranya Pos Cigeuber, Pos Cileutik, Pos Simpang Gemuruh, dan Alun-alun Suryakencana. Di Pos Cigeuber, tim juga fokus pada penghadangan pendakian ilegal.

    “Dari seluruh rangkaian kegiatan, total 15 karung sampah berhasil diturunkan dengan berat mencapai 115,5 kg,” katanya.

    Sampah di Gunung Gede yang ditemukan didominasi oleh sampah anorganik, seperti plastik kemasan makanan, botol minuman, dan perlengkapan pendakian yang ditinggalkan oleh pengunjung.

    Melalui kegiatan ini, BBTNGGP menegaskan komitmennya untuk menjaga kebersihan dan ketertiban. Opsih juga dijadikan sarana edukasi bagi masyarakat dan komunitas pendaki.

    “Kami mengimbau seluruh pengunjung dan komunitas pendaki untuk mematuhi prosedur resmi, tidak meninggalkan sampah, serta bertanggung jawab menjaga kelestarian TNGGP,” katanya.

    Pihaknya berharap kolaborasi lintas sektor ini dapat terus berlanjut demi pengelolaan taman nasional yang bersih, aman, dan berkelanjutan.

     

  • Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

    Gunung Lewotobi Laki-Laki Meletus Dahsyat Senin Siang 13 Oktober 2025, Kolom Abu Capai 3.000 Meter

     

    Liputan6.com, Jakarta – Gunung Lewotobi Laki-Laki di Flores Timur NTT kembali erupsi pada Senin siang (13/10/2025), pukul 13.13 Wita. Laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menyebutkan, tinggi kolom letusan Gunung Lewotobi Laki-Laki kali ini teramati mencapai 3.000 meter di atas puncak, atau sekitar 4.584 meter di atas permukaan laut.

    Kolom abu erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat dan barat laut. Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 18.5 mm dan durasi 91 detik.

    Petugas Pos Pantau Gunung Lewotobi Laki-Laki Fransiskus Xaverius Masan, mengimbau masyarakat dan wisatawan yang berada di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki untuk tidak melakukan aktivitas apapun dalam radius 6 Km dari pusat erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.

    “Masyarakat agar tenang dan mengikuti arahan Pemda serta tidak mempercayai isu-isu yan tidak jelas sumbernya,” katanya.

    Masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki juga diimbau untuk waspada terhadap potensi banjir lahar hujan pada sungai-sungai yang berhulu di puncak Gunung Lewotobi Laki-Laki, jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi terutama daerah Dulipali, Padang Pasir, Nobo, Nurabelen, Klatanlo, Hokeng jaya, Boru, Nawakote.

    “Masyarakat yang terdampak hujan abu Gunung Lewotobi Laki-Laki, memakai masker/penutup hidung-mulut untuk menghindari bahaya abu vulkanik pada sistem pernapasan,” katanya.

    Sepanjang 2025, Gunung Lewotobi Laki-Laki tercatat sudah meletus sebanyak 694 kali. Hingga hari ini, Senin (13/10/2025), pukul 12.51 WIB, Gunung Lewotobi Laki-Laki masih berstatus Siaga (Level III).

  • Fakta Tak Terduga Ungkap Sisi Gelap Bulan, Ini Kata Peneliti China

    Fakta Tak Terduga Ungkap Sisi Gelap Bulan, Ini Kata Peneliti China

    Jakarta, CNBC Indonesia – Temuan dari China berhasil mengungkapkan fakta lain soal sisi terjauh Bulan. Tim penelitian berhasil membuat perbedaan dengan sisi dekatnya.

    Penelitian itu berasal dari Institut Penelitian Geologi Uranium Bejing, Fakultas Ilmu Bumi dan Antariksa Universitas Peking, Universitas College London (UCL), dan Fakultas Sains dan Teknologi Antariksa Universitas Shandong.

    Tim peneliti melakukan analisa pada sampel yang dibawa misi Chang-e 6 tahun lalu. Misi itu berhasil memboyong sampel dari Kawah Apollo di Cekungan Kutub Selatan Bulan, Aitken.

    Total Chang-e 6 membawa pulang 1.935,3 gram sampel tanah dan batuan Bulan. para peneliti menggunakan 300 gram di antaranya.

    Dari hasil analisis diketahui sampel terbentuk dari lava jauh di dalam mantel Bulan. Suhunya mencapai -100 derajat celcius atau lebih dingin dari sampel yang didapatkan di sisi dekat satelit Bumi itu, dikutip dari Universe Today, Jumat (10/10/2025).

    Para peneliti juga mengungkapkan mantel pada sisi terjauh Bulan lebih dingin. Penyebabnya karena lebih sedikit unsur seperti uranium, torium dan kalium, yang melepaskan panas pada proses peluruhan radioaktifnya.

    “Temuan ini membawah kita lebih dekat memahami dua sisi Bulan. Temuan itu menunjukkan adanya perbedaan pada sisi dekat dan sisi jauh, bukan hanya di permukaan namun juga jauh ke dalam,” kata rekan penulis Xuelin Zhu, yang juga mahasiswa PhD Universitas Peking.

    Beberapa penelitian sebelummya memang telah berupaya meneliti soal sisi gelap Bulan. Termasuk perbedaannya dengan sisi terdekatnya.

    Misalnya dalam eksplorasi robotik beberapa dekade terakhir, sisi terjauh Bulan digambarkan memiliki penampakan gunung-gunung dan berkawah. Di sana juga lebih sedikit aktivitas vulkanisme, yang membuatnya terlihgat sedikit bercak gelap bantuan basal.

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Jombang Terbaik Ketiga dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Jombang Terbaik Ketiga dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur

    Jombang (beritajatim.com) – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jombang kembali mencatatkan prestasi gemilang dengan meraih Juara III dalam Penyelenggaraan Nama Rupabumi pada Peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur, yang diselenggarakan di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, pada Sabtu (12/10/2025).

    Penghargaan ini diterima langsung oleh Bupati Jombang, Warsubi, dan menjadi bukti komitmen Jombang dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang lebih tertib dan modern.

    “Penghargaan ini menjadi penegasan atas upaya kami dalam menjaga administrasi pemerintahan yang lebih rapi, efisien, dan transparan,” ujar Bupati Warsubi.

    Penghargaan Penyelenggaraan Nama Rupabumi ini diberikan kepada kabupaten/kota yang dinilai berkontribusi signifikan dalam penertiban dan pendataan nama rupabumi, baik yang bersifat alami seperti gunung dan sungai, maupun buatan seperti sekolah dan rumah sakit.

    Dalam hal ini, Pemkab Jombang telah berhasil melaksanakan pendataan rupabumi di 18 kecamatan dan 262 desa, yang menghasilkan lebih dari 10.028 data.

    Pencapaian Jombang ini tak terlepas dari upaya masif yang dilakukan oleh Tim Pemerintah Kabupaten yang melibatkan berbagai pihak, serta hasil evaluasi yang dilakukan oleh Tim Juri yang terdiri dari Badan Informasi Geospasial, dan Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur.

    Dengan keberhasilan ini, Jombang berhasil bersaing ketat dengan Kabupaten Lamongan dan Kabupaten Mojokerto di kategori Kabupaten. Hingga 2025, Pemkab Jombang tetap berkomitmen melanjutkan pendataan dengan lebih luas dan mendalam, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penataan Rupabumi.

    Tema peringatan Hari Jadi ke-80 Provinsi Jawa Timur yang diusung pada tahun ini, ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’ mencerminkan semangat masyarakat Jawa Timur yang tangguh, kreatif, dan inovatif dalam menjalani tantangan pembangunan. Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Jawa Timur juga memperkenalkan filosofi kerja baru ‘JATIM BISA’ yang berfokus pada prinsip Berdaya, Inklusif, Sinergis, dan Adaptif, sebagai arahan untuk pembangunan ke depan.

    Selain itu, Gubernur juga memaparkan capaian ekonomi Jawa Timur yang menunjukkan pertumbuhan yang signifikan, dengan angka pertumbuhan ekonomi mencapai 5,23% di atas rata-rata nasional dan penurunan angka kemiskinan ekstrem hingga 0,66%.

    Menanggapi semangat tersebut, Bupati Warsubi mengungkapkan apresiasinya dan menyampaikan kesiapan Jombang untuk terus berkontribusi pada kemajuan pembangunan Jawa Timur.

    “Kami mengapresiasi semangat yang diusung Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Tema ‘Jatim Tangguh, Terus Bertumbuh’ sejalan dengan arah pembangunan Jombang yang berfokus pada penguatan ekonomi rakyat, pemberdayaan desa, dan peningkatan kualitas SDM,” ujar Bupati Warsubi.

    “Dari Jombang, kami siap berkontribusi untuk kemajuan Jawa Timur yang lebih sejahtera dan berkelanjutan,” pungkasnya. [suf]

  • Bagaimana Nasib Kelanjutan Jembatan Kaca di Bromo? Ini Penjelasan TNBTS
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        13 Oktober 2025

    Bagaimana Nasib Kelanjutan Jembatan Kaca di Bromo? Ini Penjelasan TNBTS Surabaya 13 Oktober 2025

    Bagaimana Nasib Kelanjutan Jembatan Kaca di Bromo? Ini Penjelasan TNBTS
    Editor
    MALANG, KOMPAS.com
    – Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menyatakan operasional Jembatan Kaca di kawasan wisata Gunung Bromo masih menunggu adanya pihak yang mengajukan proses pengurusan izin sebagai operator.
    Kepala Balai Besar TNBTS Rudijanta Tjahja Nugraha mengatakan secara prinsip operator yang akan mengoperasikan Jembatan Kaca harus mempunyai kemampuan khusus terkait keselamatan dan pemeliharaan terhadap bangunan itu.
    “Masih harus diproses perizinannya. (Operator) bisa swasta atau bisa badan usaha milik daerah (BUMD), prinsipnya entitas bisnis. Karena ini ketentuan aturan pemanfaatan wisatanya seperti itu,” kata Rudijanta, Minggu (13/10/2025).
    Berdasarkan keterangan dari Balai Besar TNBTS, dokumen kepemilikan Jembatan Kaca telah diterima oleh Kementerian Kehutanan (Kemenhut) dari Kementerian Pekerjaan Umum (PU), melalui Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Direktorat Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDEA), di Jakarta, Selasa (7/10).
    Serah terima dokumen kepemilikan Jembatan Kaca diharapkan memperkuat sinergi dalam upaya mendukung pengelolaan kawasan konservasi yang berkelanjutan dan meningkatkan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar.
    Selain itu, kolaborasi ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah dalam menghadirkan infrastruktur yang tidak menggabungkan fungsi dan estetika, tapi juga memberikan nilai tambah bagi pelestarian alam dan kesejahteraan masyarakat.
    Selain itu, pengurusan izin sebagai operator Jembatan Kaca juga dimungkinkan menyesuaikan dengan regulasi dari pemerintah daerah (pemda) pengampu wilayah.
    “Kalau pengelolaan menjadi satu berarti mengikuti aturan pemda, wilayahnya di Probolinggo,” ujarnya.
    Ditanya soal apakah sudah ada pihak yang mengajukan permohonan perizinan sebagai operator Jembatan Kaca, Rudi menyebut pihaknya belum menerima laporan terkait hal itu.
    “Kalau ada, juga secara aturan langsung ke pusat,” ujar dia.
    Dia menambahkan, meski belum beroperasi atau buka untuk umum, proses perawatan pada seluruh komponen Jembatan Kaca tetap berjalan dengan optimal.
    “Masih ada bantuan pengawasan dari PU,” kata Rudi.
    Jembatan Kaca itu memiliki panjang bentang 120 meter dengan lebar 1,8 meter.
    Jembatan yang menghubungkan antara Seruni Point dengan shuttle area pemandangan Gunung Bromo, Gunung Bathok, dan Gunung Semeru ini memiliki ketinggian 80 sampai 100 meter.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    ASDP Pastikan Layanan Penyeberangan Tetap Aman di Tengah Erupsi Gunung Lewotobi

    JAKARTA  – PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) menegaskan bahwa seluruh layanan penyeberangan di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) tetap berjalan normal dan aman meski terjadi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki di Kabupaten Flores Timur.

    Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, menyampaikan bahwa seluruh cabang operasional ASDP di kawasan NTT, termasuk Kupang dan Labuan Bajo, terus beroperasi dengan pengawasan ketat terhadap kondisi cuaca laut dan potensi dampak sebaran abu vulkanik.

    “ASDP siap siaga memastikan layanan penyeberangan tetap berjalan aman dan efisien. Dalam situasi bencana sekalipun, kami tetap berkomitmen menjaga konektivitas dan memberikan layanan terbaik bagi masyarakat,” ujar Heru dalam keterangan tertulis di Jakarta, Sabtu 11 Oktober.

    Gunung Lewotobi Laki-laki mengalami erupsi pada Jumat dini hari 10 Oktober, dengan letusan setinggi 600 meter, amplitudo 10,5 mm, dan durasi 140 detik. Meski demikian, ASDP memastikan bahwa jalur penyeberangan strategis tetap beroperasi, termasuk Lintasan Labuan Bajo–Sape (NTB), yang menjadi simpul vital pergerakan logistik dan mobilitas antarprovinsi di wilayah timur Indonesia.

    Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, mengatakan bahwa lintasan Labuan Bajo–Sape tetap melayani penyeberangan harian dengan jadwal keberangkatan pukul 10.00 WITA, menggunakan armada KMP Cakalang dan KMP Cucut.

    “Kami terus melakukan pemantauan terhadap arah sebaran abu vulkanik dan kondisi cuaca laut, serta berkoordinasi dengan pihak terkait agar seluruh aktivitas penyeberangan berlangsung aman dan tepat waktu,” jelas Shelvy.

    Peran Penting Lintasan Strategis

    Berdasarkan data ASDP periode Januari hingga September 2025, lintasan Labuan Bajo–Sape telah melayani 24.964 penumpang dan 11.555 kendaraan, dengan mayoritas berupa kendaraan roda dua (5.482 unit) dan mobil pribadi (2.968 unit). Angka tersebut menunjukkan peran krusial rute ini dalam mendukung kegiatan ekonomi dan pariwisata di wilayah timur Indonesia.

    Selain lintasan tersebut, ASDP juga mengoperasikan sejumlah rute strategis lainnya dari Pelabuhan Labuan Bajo, yakni Labuan Bajo–Waingapu, Labuan Bajo–Pulau Rinca, dan Labuan Bajo–Jampea.

    “Keberlanjutan layanan ini memperkuat peran kami dalam menjaga stabilitas arus penumpang dan logistik di wilayah Nusa Tenggara dan sekitarnya,” tambah Shelvy.

    ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG, Basarnas, dan otoritas pelabuhan setempat untuk memastikan kesiapan kapal serta keamanan navigasi laut di seluruh lintasan operasional. Perusahaan juga telah menyiapkan skenario pengalihan rute bila diperlukan untuk memastikan distribusi logistik dan mobilitas masyarakat tetap lancar.

    “Kami berharap situasi di Flores Timur segera pulih. ASDP akan terus hadir memberikan pelayanan terbaik dan menjadi bagian dari upaya menjaga konektivitas Indonesia, terutama di saat masyarakat membutuhkan akses transportasi yang andal,” tutup Shelvy.

  • Kisah Mantan Pengemis Penyandang Polio yang Kini Menjadi Dokter

    Kisah Mantan Pengemis Penyandang Polio yang Kini Menjadi Dokter

    Jakarta

    Li Chuangye adalah seorang dokter berusia 37 tahun yang telah menginspirasi jutaan orang di dunia maya. Saat masih kanak-kanak dia hidup dengan polio, dan dipaksa mengemis. Dia baru belajar membaca pada usia 16 tahun.

    Lahir pada 1988 di Provinsi Henan dari keluarga petani miskin, Li Chuangye terjangkit polio saat berusia tujuh bulan. Penyakit itu menyebabkan Li tidak bisa berjalan. Ke mana-mana, dia harus berjongkok.

    Semasa kecil, Li bermimpi pergi ke sekolah membawa tas ransel seperti anak-anak lain, tetapi ia sering diejek. Beberapa anak menyebutnya “sampah”, dan ia “hanya bisa makan dan tidak punya kegunaan lain”.

    “Ini sangat menyakitkan saya,” kata Li.

    Ketika Li berusia sembilan tahun, orang tuanya mendengar bahwa operasi kaki akan membuat Li bisa berjalan. Mereka lalu meminjam banyak uang untuk operasi tersebut.

    Harapan Li untuk bisa berjalan lagi, begitu tinggi.

    Namun operasi itu gagal.

    Harapan Li untuk bisa berjalan hancur seketika. Akibatnya, dia terjerumus ke dalam depresi berat. Dia merasa hidupnya tak berarti. Bahkan, dia pernah mengatakan kepada ibunya bahwa dia lebih baik mati.

    Dr Li ChuangyeLi Chuangye menyiarkan pendakiannya kepada ribuan orang di dunia maya.

    Kata-kata sang ibu sangat menyentuh Li.

    “Saya memikirkan betapa besar pengorbanan orang tua dan keluarga untuk saya. Saya pun menangis tersedu-sedu. Saya menyadari bahwa saya harus hidup, bukan hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk mereka,” kata Li.

    Tak lama kemudian, seorang pria dari luar kota datang ke desa tempat tinggal Li. Pria itu mencari anak-anak difabel untuk berjualan dupa di kuil.

    Dia berjanji kepada Li akan mengirimkan uang sebesar gaji bulanan ayahnya saat itu.

    “Orang tua saya sangat menentangnya, tetapi saya melihatnya sebagai kesempatan untuk mencari nafkah dan meringankan beban keluarga saya,” kata Li.

    Li setuju mengikuti pria itu.

    Mengemis di jalan

    Namun, janji pekerjaan itu bohong belaka.

    Li mengklaim bahwa orang asing itu menjalankan bisnis mengemis dengan memperkerjakan anak-anak difabel.

    Selama tujuh tahun berikutnya, Li mengaku dipaksa mengemis di jalanan bersama anak-anak penyandang disabilitas lainnya.

    Pada malam pertamanya bersama “bos” barunya, salah satu anak memperingatkan Li untuk bekerja keras atau ia akan dipukuli. Ternyata ini benar.

    Keesokan paginya, Li ditinggalkan di trotoar, bertelanjang dada. Kakinya dipelintir di punggungnya dalam pose yang akan mengundang lebih banyak simpati khalayak.

    Baca juga:

    Li tidak mengerti mengapa orang-orang memasukkan uang ke dalam mangkuknya. Pada suatu ketika, ada orang yang bertanya mengapa Li mengemis, padahal seharusnya ia bersekolah.

    “Di kampung halaman saya, mengemis itu memalukan. Saya tidak menyadari itulah yang saya lakukan. Kesadaran itu menghancurkan saya,” kata Li.

    Li bisa mendapatkan beberapa ratus yuan sehari uang yang sangat banyak pada 1990-an tetapi semuanya jatuh ke tangan bosnya.

    “Kalau penghasilan saya lebih rendah dari anak-anak lain, dia akan menuduh saya bermalas-malasan dan terkadang memukul saya,” ujarnya.

    “Jadi, itu sangat menyakitkan selama bertahun-tahun.”

    Selama bertahun-tahun, anak-anak lain melarikan diri atau dipulangkan oleh polisi. Tetapi Li tetap tinggal, bertekad untuk membantu keluarganya. Ketika polisi menawarkan bantuan, ia menolak, berkeras bahwa ia sedang bersama kerabat.

    Dr Li ChuangyeLi mengaku mendapat kebahagiaan dari mendaki gunung. Pada foto ini, dia mendaki Gunung Hua setinggi 2.154 meter.

    Selama tujuh tahun, baik musim dingin maupun musim panas, Li mengemis keliling negeri.

    “Rasanya seperti hidup di neraka. Saya malu, menghindari kontak mata, kaki saya terpelintir ke belakang dengan menyakitkan untuk membangkitkan rasa iba. Saya berdoa agar hujan atau kegelapan turun agar tidak mengemis,” ujarnya kepada program BBC World Service Outlook.

    Setiap malam Tahun Baru, ia menelepon ke rumah, meyakinkan orang tuanya bahwa semuanya baik-baik saja dan mereka tidak perlu khawatir.

    “Tetapi setelah menelepon, saya akan menangis di kamar. Saya tidak bisa memberi tahu mereka bahwa saya mengemis di jalanan,” katanya.

    Bahkan sekarang, 20 tahun kemudian, trauma itu masih membekas.

    “Mengemis meninggalkan luka psikologis yang mendalam. Saya masih memimpikannya, terbangun dengan lega dan menyadari bahwa itu hanyalah mimpi.”

    Membuka jalan melalui pendidikan

    Semuanya berubah ketika Li mengambil koran di jalan dan menyadari bahwa ia hanya bisa membaca huruf-huruf yang ada pada namanya.

    Saat itu, pada usia 16 tahun, ia memutuskan untuk pulang dan akhirnya bersekolah.

    “Saya tidak bisa membaca dan menulis. Hanya melalui pendidikanlah saya dapat mengubah hidup saya,” kenang Li.

    Pada waktu itu, pemerintah China memberlakukan kebijakan baru, yaitu tindakan menggunakan anak-anak penyandang disabilitas untuk mengemis adalah kejahatan.

    Li juga mendengar bahwa situasi keuangan keluarganya telah membaik. Ia memberi tahu ‘bos’ bahwa ia ingin mengunjungi keluarganya, dan dia diizinkan pergi.

    Baca juga:

    Setelah bertemu kembali dengan orang tuanya, Li baru mengetahui bagaimana kehidupan keluarganya yang sebenarnya.

    Li sangat marah ketika mengetahui bahwa pelaku eksploitasinya telah mengirimi uang kepada orang tuanya dengan jumlah jauh lebih sedikit daripada yang dijanjikan.

    Dengan dukungan orang tuanya, Li mendaftar di tahun kedua sekolah dasar, dengan murid-murid yang 10 tahun lebih muda darinya.

    Pada hari pertamanya, anak-anak mengerumuni mejanya, tetapi ia tidak peduli.

    “Saya tidak marahsaya sudah menghadapi begitu banyak ejekan dan kesulitan sebelumnya. Sekarang, sebagai pelajar, saya hanya ingin fokus belajar,” ujarnya.

    Dr Li ChuangyeAgar bisa sampai ke kampus, Li harus mengendarai skuter selama berjam-jam.

    Li menjadi siswa paling rajin, meskipun kondisi fisiknya menyebabkan sejumlah halseperti pergi ke toiletmenjadi tantangan.

    “Pergi ke toilet perlu usaha yang sangat besar. Jadi saya sering memaksakan diri untuk tidak minum air di sekolah,” ujarnya.

    Dengan tekad yang kuat, Li menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah dalam sembilan tahun.

    Dia kerap mengundang anak-anak desa untuk bermain serta mengerjakan PR.

    Ketika tiba saatnya mendaftar ke perguruan tinggi, kondisi fisiknya membatasi pilihannya. Namun, dia dapat mendaftar ke jurusan kedokteran.

    Li berpikir, “Jika saya menjadi dokter, mungkin saya dapat meneliti kondisi saya sendiri dan saya dapat membantu keluarga saya, menyelamatkan nyawa, dan berkontribusi bagi masyarakat.”

    Li diterima di sekolah kedokteran pada usia 25 tahun. Fasilitas di sana lebih mudah diakses, tetapi ia merasa kelas praktik adalah yang paling sulit.

    “Meskipun teman-teman sekelas dapat dengan mudah mengikuti guru untuk mengunjungi pasien atau berlari antarbangsal selama magang, saya mengalami masalah mobilitas.”

    “Apa yang dipelajari orang lain dalam sehari bisa memakan waktu lebih lama bagi saya.”

    Li merasa ia harus menjadi lebih kuat, dan memutuskan untuk mulai mendaki gunung.

    Pada pendakian pertamanya, ia membutuhkan waktu lima hari lima malam untuk mencapai puncak Gunung Tai.

    Ketika tangan dan kakinya retak dan mulai berdarah, ia tidak menyerah tetapi terus menaiki setiap anak tangga batu dengan pantatnya.

    Mendaki gunung tetap menjadi hobinya. Berkat hobi itulah, Li mulai dikenal khalayak ramai.

    Dr Li ChuangyeDr Li telah mendaki Lima Gunung Suci di China, serta Tembok Raksasa.

    Video-video pendakian yang dia bagikan ke media sosial menjadi viral beberapa bulan lalu.

    Sekarang Li mengelola sebuah klinik pedesaan kecil di Xinjiang. Dia sana, dia bertugas siang dan malam. Pasien-pasiennya memanggilnya “dokter ajaib”.

    “Merawat pasien dengan tangan saya sendiri, meningkatkan kesehatan tetangga saya itulah yang paling memuaskan saya,” katanya.

    Li terkejut ketika mengetahui kisah hidupnya menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dia berharap kisahnya akan membantu mengubah sikap dan pandangan masyarakat.

    “Beberapa orang menganggap penyandang disabilitas tidak berguna. Di restoran, saya pernah dikira pengemis saat berjongkok, dan diberi tahu tidak ada makanan. Saya tersenyum dan pergi kebanyakan orang baik,” ujarnya.

    Hidup penuh percaya diri dan tujuan

    Banyak orang bertanya kepada Li mengapa ia tidak melaporkan pria yang mengeksploitasinya saat masih kanak-kanak.

    “Saya memutuskan untuk melupakan masa lalu,” katanya.

    “Tujuh tahun itu memang pengalaman yang menyakitkan, tetapi itu adalah bagian dari hidup saya.”

    Perjalanan Li membentuk kembali perspektifnya.

    “Setelah bisa bersekolah, saya berhenti peduli dengan pendapat atau penilaian orang lain.”

    “Saya menyadari hal-hal itu tidak berarti. Saya ingin memfokuskan waktu dan energi saya untuk belajar dan mencapai tujuan hidup saya,” paparnya.

    Dr Li ChuangyeDr Li mengelola klinik dan siap dipanggil selama 24 jam dalam sehari, tujuh hari dalam sepekan.

    Ia mengatakan banyak penyandang disabilitas “berjuang untuk maju” karena mereka takut dihakimi atau diejek.

    “Tapi bagi saya, bukan itu intinya. Saya berkeliling kampus dan kota dengan berjongkok atau merangkak, entah untuk kelas, lokakarya, atau membantu ratusan teman disabilitas melalui pekerjaan saya.”

    “Saya pikir saya terlihat percaya diri melakukannya. Saya tidak peduli lagi dengan penampilan orang lain.”

    Kepada publik, ia menyampaikan perumpamaan berikut: “Hidup kita ibarat gunung kita mendaki satu gunung, dan masih ada gunung lain di depan. Kita terus berjuang dan maju.

    “Saya pikir seseorang harus selalu bersikap positif, optimis, dan pantang menyerah dalam meraih impian.”

    dr. Li Chuangye berbicara kepada program Outlook dari BBC World Service

    (haf/haf)

  • Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Megathrust Meledak, Selatan Jawa Diguncang Gempa M 9-Digulung Tsunami

    Jakarta, CNBC Indonesia – Sebagai negara yang berada di pertemuan tiga lempeng tektonik aktif dunia, yakni Eurasia, Indo-Australia, dan Pasifik, Indonesia memiliki tingkat kerawanan yang tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami, terutama di wilayah pesisir selatan Jawa.

    Namun, catatan sejarah mengenai peristiwa tsunami di wilayah ini masih sangat terbatas. “Artinya, kita bisa saja melewatkan ancaman besar yang pernah terjadi di masa lalu, sebagaimana kita lihat pada kasus tsunami raksasa Aceh 2004,” kata Periset Bidang Sedimentologi, Pusat Riset Kebencanaan Geologi Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Purna Sulastya Putra, dalam keterangan tertulis, dikutip Minggu (12/10/2025).

    Untuk mengisi kekosongan pengetahuan tersebut, tim BRIN melakukan riset paleotsunami, yaitu studi ilmiah untuk mendeteksi jejak tsunami purba berdasarkan data geologi melalui lapisan sedimen yang tersimpan di tanah dan batuan. Riset ini memungkinkan tim bisa memetakan peristiwa tsunami yang terjadi bahkan ribuan tahun lalu.

    Berdasarkan survei lapangan yang telah dilakukan sejak 2006 hingga 2024, tim mencatat adanya lapisan endapan tsunami purba, salah satunya diperkirakan berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun yang lalu. Endapan tersebut tersebar di wilayah selatan Jawa, seperti Lebak, Pangandaran, Kulon Progo, hingga Pacitan.

    Temuan endapan tsunami dengan umur yang sama di berbagai lokasi sepanjang selatan Jawa mengindikasikan bahwa peristiwa tersebut sangat besar (tsunami raksasa), kemungkinan merupakan akibat dari gempa megathrust bermagnitudo 9 atau lebih, seperti yang terjadi pada tsunami Aceh 2004.

    Untuk melengkapi temuan tersebut, pada Mei 2025, BRIN melanjutkan kegiatan survei di wilayah selatan Kulon Progo, Bantul, dan Gunung Kidul, dengan fokus pencarian jejak tsunami yang lebih muda usianya, karena secara hipotesis perulangan gempa besar dengan magnitudo >9.0 di selatan Jawa adalah sekitar 675 tahun sekali.

    Foto: Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)
    Titik lokasi pusat megathrust. (Dok. Google Maps)

    “Metode yang digunakan adalah pemboran tangan, trenching atau pembuatan kolam paritan, dan pemetaan LiDAR,” jelas Purna.

    “Ekspedisi kami kali ini difokuskan untuk mencari jejak paleotsunami yang usianya lebih muda dari sekitar 1.800 tahun yang lalu, agar kami bisa merekonstruksi berapa kali tsunami raksasa akibat gempa megathrust bermagnitudo lebih dari 9 pernah terjadi di selatan Jawa,” ujar Purna.

    Hasil trenching di kawasan Kulon Progo membuahkan hasil berupa ditemukannya tiga lapisan pasir yang diduga kuat sebagai endapan tsunami purba. Lapisan tersebut mengandung foraminifera laut dan memiliki struktur khas akibat hempasan gelombang besar.

    Purna menerangkan bahwa salah satu lapisan yang ditemukan diduga berasal dari kejadian tsunami sekitar 1.800 tahun lalu. Ia juga menambahkan bahwa terdapat lapisan-lapisan lain yang usianya lebih muda, yang mengindikasikan bahwa tsunami besar kemungkinan telah terjadi berulang kali di wilayah tersebut.

    Saat ini, proses analisis terhadap sampel-sampel sedimen tersebut masih berlangsung. Sampel dengan analisis radiocarbon dating sedang dikirim ke laboratorium luar negeri untuk mengetahui waktu kejadian tsunami purba.

    “Temuan paleotsunami ini bukan sekadar catatan akademik. Data tersebut sangat penting untuk menyusun zonasi wilayah rawan bencana, menjadi pertimbangan tata ruang dan pembangunan wilayah pesisir, serta meningkatkan kesadaran publik termasuk simulasi evakuasi tsunami (tsunami drill), khususnya di kawasan wisata Pantai,” tegas Purna.

    Dirinya berharap, temuan ini menjadi bagian dari pengambilan kebijakan berbasis data ilmiah. Sehingga, mitigasi bencana dapat dilakukan secara lebih tepat, efektif, dan menyeluruh.

    (wur/wur)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Update Daftar Nama 51 Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Update Daftar Nama 51 Korban Jiwa Tragedi Ambruknya Ponpes Al-Khoziny

    Bisnis.com, SURABAYA – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Jatim kembali berhasil mengidentifikasi satu jenazah korban tragedi ambruknya bangunan tiga lantai Pondok Pesantren Al-Khoziny, Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur. Dengan demikian, sudah 51 jenazah yang berhasil diidentifikasi. 

    Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kabiddokkes) Polda Jatim, Kombes Pol Mohammad Khusnan Marzuki menjelaskan, terdapat total 51 jenazah korban yang telah berhasil teridentifikasi. Detailnya, 5 teridentifikasi di rumah sakit Sidoarjo, dan 46 di RS Bhayangkara Polda Jatim, Surabaya.

    “Dari 67 kantong jenazah yang kami terima, saat ini sudah ada 51 korban teridentifikasi. Masih ada 13 kantong jenazah lagi yang masih kami cocokkan datanya,” ungkap Khusnan saat jumpa pers di RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya, Sabtu (11/10/2025) malam.

    Satu kantong jenazah yang berhasil pada Sabtu (11/10), teridentifikasi melalui DNA dan medis gigi adalah Muhammad Ridwan Sahari (14), warga Bendul Merisi, Surabaya.

    Adapun, Khusnan menjelaskan total terdapat 67 kantong jenazah yang telah diterima oleh tim DVI Polda Jatim. Namun, data ante mortem atau laporan kehilangan keluarga berjumlah 63.

    “Jadi laporan kehilangan antemortem ada 63. Yang sudah teridentifikasi korban ada 51. Jadi, antemortem yang belum teridentifikasi sampai sekarang ada 12. Sementara untuk kantong jenazah yang belum teridentifikasi ada 13,” jelasnya.

    Sebelumnya, pada Jumat (10/10/2025), tim DVI Polda Jatim juga telah berhasil mengidentifikasi tiga kantong jenazah, yang terdiri dari dua korban dan satu potongan tubuh atau body part korban.

    Dua jenazah korban yang berhasil teridentifikasi pada Jumat (10/10) adalah Moh. Alfin Mutawakkilallah (17) warga Lomaer, Blega, Bangkalan dan Muhammad Iqlil Ibrohim (15) warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Sedangkan body part diidentifikasi milik Mochammad Haikal Ridwan (14) warga Labang, Bangkalan.

    Daftar 51 korban jiwa tragedi ambruknya Ponpes Al-Khoziny Sidoarjo 

    1. Maulana Alfan, 15 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo

    2. Mochammad Mashudul Haq, 14 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    3. Muhammad Soleh, 22 tahun, warga Tanjung Pandan, Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RSUD R.T Notopuro Sidoarjo 

    4. Rafi Catur Okta Mulya Pamungkas, 17 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Rabu (1/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    5. Moch Agus Ubaidillah, 14 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Kamis (2/10/2025), lokasi release RS Siti Hajar Sidoarjo 

    6. Firman Nur, 16 tahun, warga Tembok Lor Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    7. Muhammad Azka Ibadurrahman, 13 tahun, warga Kenjeran, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    8. Daul Milal, 15 tahun, warga Sidokapasan Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (4/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    9. Nurudin, 13 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    10. Ahmad Rijalul Haq, 16 tahun, warga Surabaya. Teridentifikasi Minggu (5/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    11. Moh Royhan Mustofa, 17 tahun, warga Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    12. Abdul Fattah, 18 tahun, warga Asem Manunggal, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    13. Wasiur Rohib, 17 tahun, warga Gayungan, Surabaya. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    14. Mohammad Aziz Pratama Yudistira, 16 tahun, warga Cikarang Utara, Bekasi. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    15. Moh Dafin, 13 tahun, warga Bulu Lor, Semarang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    16. M Ali Rahbini, 19 tahun, warga Tambelang, Sampang. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    17. Sulaiman Hadi, 15 tahun, warga Kolla Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Senin (6/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    18. Muhammad Ahmad Fahmi, 15 tahun, warga Kamal, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025) lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    19. Muhammad Reza Syfai Akbar, 14 tahun, warga Peneleh, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    20. Afifuddin Zarkasi, 13 tahun, warga Tandes, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    21. Moh. Rizki Maulana Saputra, 16 tahun, warga Buduran, Sidoarjo. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    22. Moh. Ubaidillah, 17 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    23. Virgiawan Narendra Sugiarto, 16 tahun, warga Karangbinangun, Lamongan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    24. Moch Ali Sirojuddin, 13 tahun, warga Krembangan, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    25. Muhammad Azam Habibi, 14 tahun, warga Semampir, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    26. M Maulidy Hasany Kamil, 16 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    27. Ach Fathoni Abil Falaf, 17 tahun, warga Tanjung Bumi, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    28. M Azam Alby Alfa Himam, 17 tahun, warga Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    29. Khoirul Mutaqin, 18 tahun, warga Mojoroto, Kota Kediri. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    30. Farhan, 17 tahun, warga Kutisari, Tenggilis Mejoyo, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    31. Syafiuddin, 15 tahun, warga Kedungdung, Sampang. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    32. Achmad Ghiffary Haekal Nur, 17 tahun warga Sidokumpul, Gresik. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    33. Muhammad Ubay Dillah, 15 tahun, warga Kubu Raya, Kalimantan Barat. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    34. Achmad Alby Fahri, 13 tahun, warga Semampir, Surabaya. Teridentifikasi Selasa (7/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya

    35. Abdus Somad, 17 tahun, warga Sampang, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    36. Imam Junaidi, 16 tahun, warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    37. Mohammad Fajri, 14 tahun, warga Pabean Cantian, Surabaya. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    38. Muhammad Nasi Hudin, 15 tahun, warga Belinyu, Kepulauan Bangka Belitung. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    39. Achmad Suwaifi, 15 tahun, warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    40. Mochammad Haikal Ridwan, 14 tahun warga Bangkalan, Jawa Timur. Teridentifikasi Rabu (8/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    41. Moch Adam Fidiansyah, 12 tahun, warga Sukodono, Sidoarjo. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    42. Muhammad Raihan Jamil, 14 tahun, warga Krembangan, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    43. Mohammad Abdul Rohman Nafis, 15 tahun, warga Sedati, Sidoarjo. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    44. M Ghifari Chasbi, 15 tahun, warga Wonorejo, Pasuruan. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    45. Moh Toni Afandi, 14 tahun, warga Semampir, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    46. Ach. Ramzi Fariki, 15 tahun, warga Gunung Sindur, Bogor. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya.

    47. Abdullah As Syadid, 16 tahun, warga Modung, Bangkalan. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    48. Arif Afandi, 15 tahun, warga Tegalsari, Kota Surabaya. Teridentifikasi Kamis (9/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    49. Moh. Alfin Mutawakkilallah, 17 tahun, warga Lomaer, Blega, Bangkalan. Teridentifikasi Jumat (10/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    50. Muhammad Iqlil Ibrohim, 15 tahun, warga Sukorejo, Bangsalsari, Jember. Teridentifikasi Jumat (10/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

    51. Muhammad Ridwan Sahari, 14 tahun, warga Bendul Merisi, Surabaya. Teridentifikasi Sabtu (11/10/2025), lokasi release RS Bhayangkara Polda Jatim Surabaya. 

  • Panas Menyengat Capai 37°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini

    Panas Menyengat Capai 37°C, Ini Cuaca Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik Hari Ini

    Surabaya (beritajatim.com) – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda kembali merilis prakiraan cuaca untuk wilayah Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik, Minggu, 12 Oktober 2025.

    “Cuaca di Surabaya, Gresik, maupun Sidoarjo cenderung cerah dan berawan. Namun, tidak ada tanda akan turun hujan. Untuk suhu antara 24°C hingga 37°C. Sedangkan kelembabannya antara 45%-89%,” ujar Prakiraan BMKG Juanda, Oky Sukma Hakim, Sabtu (11/10/2025).

    Prakiraan Cuaca Surabaya Hari Ini

    BMKG Juanda menyebut cuaca di Surabaya hari ini cenderung berawan pada pagi hingga siang hari. Kemudian sore dan malamnya tampak cerah, termasuk di Kecamatan Krembangan, Lakarsantri, Mulyorejo, Simokerto, Gayungan, Genteng, Gubeng, Gunung Anyar, dan Sukolilo.

    Suhu udara: 24°C – 37°C
    Kelembapan: 50% – 86%
    Kecepatan angin: 34,4 Km/jam dari arah Tenggara.

    Prakiraan Cuaca Sidoarjo Hari Ini

    Sama seperti Kota Pahlawan, Sidoarjo juga tidak ada tanda akan turun hujan, meski pagi dan siangnya tampak berawan. Adapun sore hingga malam cenderung cerah hari ini, termasuk di Kecamatan Wonoayu, Prambon, Krembung, Candi, Sedati, Sidoarjo, Sukodono, Tulangan, Waru, dan Buduran.

    Suhu udara: 24°C – 36°C
    Kelembapan: 45%-87%
    Kecepatan angin: 41,2 km/jam dari arah Barat.

    Prakiraan Cuaca Gresik Hari Ini

    Menurut data dari BMKG Juanda, daerah di Gresik sempat hujan pada dini hari. Namun setelahnya cenderung berawan pada pagi hari dan cerah di siang hingga malamnya. Termasuk di Kecamatan Driyorejo, Duduk Sampeyan, Tambak, Tambak, Sidayu, Sangkapura, dan Sangkapura.

    Suhu udara: 26°C – 31°C
    Kelembapan: 70%-89%
    Kecepatan angin: 34,1 km/jam dari arah Timur.

    Meski beberapa daerah diprakirakan tidak turun hujan, masyarakat disarankan untuk membawa payung atau jas hujan sebagai langkah antisipatif. Mengingat cuaca di wilayah tropis seperti Jawa Timur dapat berubah dalam waktu singkat, penting bagi warga untuk selalu memantau pembaruan informasi cuaca melalui aplikasi resmi BMKG atau layanan cuaca daring lainnya.

    Dengan memahami prakiraan cuaca secara detail, masyarakat di Surabaya, Sidoarjo, dan Gresik dapat menjalani aktivitas hari inidengan lebih aman dan nyaman, termasuk saat memulai aktivitas tempat. [fyi/suf]