kab/kota: Gunung

  • Kemenbud Rayakan Hari Kebudayaan dengan Karnaval Budaya Nusantara

    Kemenbud Rayakan Hari Kebudayaan dengan Karnaval Budaya Nusantara

    Jakarta

    Kementerian Kebudayaan (Kemenbud) Republik Indonesia menyelenggarakan Karnaval Bhinneka Tunggal Ika sebagai bagian dari perayaan Hari Kebudayaan 2025 yang jatuh setiap tanggal 17 Oktober. Kegiatan yang berlangsung di kawasan Museum Benteng Vredeburg hingga Titik Nol Kilometer Yogyakarta ini bertajuk ‘Beragam Budaya, Bersatu Jiwa untuk Indonesia.’

    Karnaval dibuka secara simbolis oleh Direktur Jenderal Pelindungan Kebudayaan dan Tradisi Restu Gunawan, bersama jajaran pejabat Kemenbud dengan menerbangkan merpati putih. Simbol itu melambangkan kebebasan, kedamaian, serta semangat persatuan dalam keberagaman budaya Indonesia.

    “Karnaval Bhinneka Tunggal Ika menjadi bagian dari rangkaian Hari Kebudayaan 2025, yang diselenggarakan untuk memperkuat semangat kebersamaan, memperkenalkan keberagaman budaya Indonesia kepada masyarakat luas, serta menegaskan kembali makna semboyan ‘Bhinneka Tunggal Ika’ sebagai fondasi kebudayaan nasional,” demikian tertulis dalam keterangan resmi Kemenbud, Sabtu (18/10/2025)

    Sebelum karnaval dimulai, rangkaian kegiatan turut dimeriahkan dengan penampilan musik kolintang yang membawakan lagu Rayuan Pulau Kelapa, O Ina Nikeke, dan Gambang Suling, dilanjutkan dengan kolaborasi musik kolintang dan peragaan busana ‘Selendang Batik Nusantara,’ menampilkan 18 perempuan berkebaya yang diiringi lagu Kebaya Indonesia yang bertempat di Kawasan Titik Nol Kilometer.

    Suasana semakin semarak dengan penampilan Tari Kolosal ‘Wanodya Indonesia’ yang dibawakan oleh 50 penari perempuan berkebaya, disusul dengan flash mob kebaya yang diiringi lagu Gugur Gunung.

    Karnaval Bhinneka Tunggal Ika menampilkan enam formasi tematik yang merepresentasikan kekayaan budaya dan alam Indonesia, yakni: Barisan Garuda Emas; Pelangi di Atas Cakrawala; Gemulai Ombak Seribu Sungai; Harmoni di Bumi Penuh Warna; Untaian Mutiara dari Timur; dan Simfoni Semesta Nusaraya.

    Rangkaian acara karnaval ditutup dengan Pagelaran Kolaborasi Wayang Kulit dan Ketoprak di Monumen Serangan Oemoem 1 Maret, menghadirkan Dalang Milenial dari Universitas Indraprasta PGRI (Unindra) dengan bintang tamu Yati Pesek dan para seniman ketoprak Yogyakarta. Pertunjukan ini menjadi refleksi harmoni antara tradisi dan kreativitas generasi muda dalam melestarikan seni pertunjukan rakyat.

    (akn/ega)

  • 7 Siswa SDN di Bogor Diduga Keracunan Menu MBG, Dinkes Uji Lab

    7 Siswa SDN di Bogor Diduga Keracunan Menu MBG, Dinkes Uji Lab

    Bogor

    Sebanyak tujuh siswa SD Negeri di Gunung Putri, Bogor, Jawa Barat, diduga keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Pihak Dinas Kesehatan mulanya menerima informasi melalui puskesmas.

    “Dugaan kasus tersebut dilaporkan oleh Puskesmas Ciangsana setelah tujuh siswa mengalami gejala mual, muntah, pusing, dan sakit perut usai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG),” kata Kadinkes Kabupaten Bogor, dr Fusia Meidiawaty, Sabtu (18/10/2025).

    Peristiwa itu terjadi pada hari Kamis (16/10) kemarin. Dia menyebut di kawasan tersebut, ada 10 sekolah yang mengonsumsi MBG dari tempat yang sama.

    “Dari data yang dihimpun, sebanyak 3.034 siswa dari 10 sekolah di wilayah tersebut mengonsumsi makanan dari Program SPPG Ciangsana, Yayasan Rumika Peduli Bangsa,” jelasnya.

    Ketujuh siswa tersebut kemudian mendapatkan perawatan medis di Puskesmas. Setelah mendapatkan perawatan, mereka diperbolehkan untuk pulang dan rawat jalan.

    “Menu makanan yang dikonsumsi para siswa pada hari kejadian terdiri dari nasi putih, ayam goreng tepung asam manis, tahu goreng, mix vegetable, dan buah jeruk,” ungkapnya.

    dr Fusia mengatakan masa inkubasi gejala muncul sekitar 15 menit usai menyantapnya. Tidak ada siswa yang sampai menjalani rawat inap.

    “Setelah dilakukan penanganan medis, seluruh siswa yang mengalami gejala sudah membaik dan tidak ada korban yang dirawat inap,” jelasnya.

    “Kemudian, pemantauan kasus baru selama masa inkubasi. Pengambilan sampel makanan untuk diuji di Laboratorium Kesehatan Kelas A Kabupaten Bogor,” bebernya.

    Sementara, Sekretaris Dinkes Kabupaten Bogor, Irman Gapur mengatakan pihaknya masih menunggu hasil laboratorium tersebut. Dia menyebut belum bisa memastikan apakah gejala tersebut muncul dari menu MBG.

    “Baru diduga (keracunan MBG), hasil labnya belum ada,” kata dia.

    (rdh/mea)

  • Pelni Tanjung Priok pastikan kelaikan armada angkutan Natal-Tahun Baru

    Pelni Tanjung Priok pastikan kelaikan armada angkutan Natal-Tahun Baru

    Jakarta (ANTARA) – PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) Cabang Tanjung Priok Jakarta memastikan seluruh armada kapal dalam kondisi laik laut untuk mendukung kelancaran dan keselamatan angkutan penumpang selama periode Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

    Kepala Cabang Pelni Tanjung Priok Dicky Dermawandi di Jakarta, Jumat (17/10), mengatakan mereka telah menyiapkan langkah-langkah operasional sejak awal untuk memastikan kesiapan armada menghadapi lonjakan penumpang pada masa libur panjang akhir tahun tersebut.

    “Kami dari Pelni khususnya Pelni Jakarta sudah menyiapkan terkait rencana pengoperasian nanti Natal dan Tahun Baru. Untuk armada kapal penumpang sendiri rencananya ada sembilan armada yang akan menyinggahi Pelabuhan Tanjung Priok,” kata Dicky.

    Ia mengatakan kesembilan kapal tersebut terdiri atas KM Labobar berkapasitas 3.000 penumpang. Lalu kapal yang berkapasitas 2.000 penumpang yakni KM Gunung Dempo, KM Nggapulu, KM Kelud, KM Gelora, KM Ciremai, KM Dobonsolo, serta dua kapal berkapasitas 1.000 penumpang yakni KM Kelimutu dan KM Bukit Raya.

    Lebih lanjut Dicky mengatakan seluruh kegiatan docking atau pemeliharaan tahunan kapal telah dilakukan dan ditargetkan selesai sebelum Desember sehingga pada saat masa angkutan Natal dan Tahun Baru dimulai, semua kapal sudah siap beroperasi dengan fasilitas dan alat keselamatan yang berfungsi optimal.

    “Sehingga dipastikan pada saat pelayanan angkutan Natal dan Tahun Baru semua armada kapal ini sudah siap beroperasi, termasuk juga alat-alat keselamatannya sudah siap untuk digunakan,” katanya, menjelaskan.

    Pelni memperkirakan layanan angkutan laut akan berada pada masa puncak antara H-15 hingga H+15, dimulai sekitar 10 Desember hingga 1 Januari, dengan pola operasi yang disesuaikan terhadap arus keberangkatan dan kedatangan penumpang.

    Terkait kemungkinan lonjakan jumlah penumpang, Pelni akan tetap berkoordinasi dengan regulator dan Kementerian Perhubungan untuk pengajuan dispensasi kapasitas penumpang, tentunya dengan penambahan peralatan keselamatan sesuai ketentuan yang berlaku.

    Menurut Dicky, pihaknya memprediksi adanya peningkatan jumlah penumpang sekitar dua hingga tiga persen dibandingkan tahun sebelumnya, seiring dengan stabilitas jumlah armada yang tidak mengalami penambahan signifikan di Pelabuhan Tanjung Priok.

    “Karena kalau kita lihat dari jumlah seat, sama saja dibandingkan tahun sebelumnya, kecuali ada penambahan armada,” ujar dia.

    Pelni Tanjung Priok juga terus meningkatkan layanan secara bertahap melalui evaluasi bersama pemangku kepentingan, termasuk menyediakan shuttle bus bagi penumpang di luar dermaga agar mobilitas selama arus Nat dan Tahun Baru tetap lancar dan efisien.

    Selain itu, lanjutnya, Pelni mengusulkan penambahan troli barang bagi penumpang yang tidak menggunakan jasa buruh pelabuhan untuk mempermudah proses embarkasi dan debarkasi, terutama saat lonjakan penumpang menjelang Natal dan Tahun Baru.

    Dicky mengatakan pengelola pelabuhan menambah jumlah kursi di terminal penumpang, memperbaiki sistem pendingin ruangan, serta menambah mesin X-ray guna mempercepat pemeriksaan barang dan memperlancar alur keberangkatan kapal penumpang.

    Pelni juga menyiapkan petugas khusus bagi penumpang prioritas seperti lansia, penyandang disabilitas, dan yang sakit dengan menyediakan kursi roda, tandu, ambulans, serta mengajukan penambahan empat unit garbarata mobile demi kenyamanan.

    Dalam aspek keamanan, Pelni bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut menempatkan sembilan personel tambahan, 13 petugas keamanan internal, serta 25 petugas frontliner agar pelayanan publik semakin aman, cepat, dan profesional selama masa Natal dan Tahun Baru.

    Pewarta: Muhammad Harianto
    Editor: Virna P Setyorini
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pintu Masuk Bongkar Korupsi Bobby Nasution

    Pintu Masuk Bongkar Korupsi Bobby Nasution

    GELORA.CO – Hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi pada Pengadilan Negeri Medan tengah mempelajari mens rea atau niat jahat dari pergeseran anggaran APBD Sumut 2025 terkait dengan dugaan korupsi yang dilakukan mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Sumut Topan Obaja Putra Ginting dan terdakwa Akhirun Piliang alias Kirun selaku Direktur Utama PT Dalihan Natolu Group dan serta Rayhan Dulasmi sebagai Direktur PT Rona Namora.

    Niat jahat tersebut akan menjadi pintu masuk membongkar dugaan korupsi Gubernur Sumut Bobby Nasution. “Majelis Hakim akan mempelajari adanya mens rea atau niat jahat pergeseran anggaran dengan korupsi. Ini akan menjadi pintu masuk membongkar korupsinya,” kata Menurut Hakim Khamozaro Waruwu dalam sidang lanjutan kasus dugaan korupsi pembangunan jalan Sipiongot-Batas Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot, Kabupaten Padang Lawas Utara, Sumatra Utara, Rabu (15/10/2025) lalu.

    Waruwu lantas menyinggung lagi peran Tim Anggaran Pemerintahan Daerah atau TAPD Sumut dan Gubernur Sumut Bobby Nasution dalam pergeseran angggaran APBD Sumut 2025 tersebut.

    Adapun jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadirkan tiga saksi yakni Bendahara PT Dalihan Natolu Grup bernama Mariam; Petugas BRILink bernama Cindy dan Taufik Lubis selaku Komisaris PT Dalihan Natolu Grup. Ketiganya bersaksi untuk terdakwa Akhirun Piliang alias Kirun dan Rayhan Dulasmi sebagai Direktur PT Rona Namora.

    Majelis hakim yang dipimpin Khamozaro Waruwu meminta saksi Mariam membeberkan uang miliaran yang ia kirim ke beberapa pejabat Dinas PUPR sepanjang 2024 dari proyek pembangunan jalan di Kabupaten Padang Lawas Utara, Kabupaten Mandailing Natal dan Kota Padang Sidempuan. Awalnya Mariam enggan berterus terang.

    Setelah jaksa KPK Rudi Dwi Prastiono menunjukkan bukti transfer lewat rekening Bank Rakyat Indonesia dan Bank Sumut, barulah Mariam tak berkutik, dan mengakui.

    “Benar yang mulia saya diperintahkan Pak Kirun kirim uang kepada Kadis Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Sumut Mulyono dan kepada Pelaksanatugas Kepala Dinas PUPR Kabupaten Mandailing Natal Elpi Yanti Sari Harahap dan Kadis PU Sidempuan,” kata Maryam dipersidangan, Rabu 15 Oktober 2025.

    Jaksa KPK pun memperlihatkan bukti kiriman uang dari Kirun Piliang sepanjang 2024 dan catatan pengeluaran uang dalam pembukuan Mariam kepada sejumlah penerima antara lain kepada Mulyono Rp 2,380 miliar; Elpi Yanti Sari Harahap Rp 7,2 miliar, dan Kadis PUPR Kota Padang Sidempuan Ahmad Juni Rp 1,27 miliar. Mulyono adalah kadir PUPR sebelum Topan Ginting.

    Hakim minta KPK hadirkan Bobby Nasution

    Hakim pada Pengadilan Negeri Medan meminta Jaksa KPK agar menghadirkan Gubernur Sumatera Utara (Sumut) dan mantan Pj Sekda Effendy Pohan di sidang lanjutan kasus korupsi proyek jalan di Dinas Pekerjaan Umum Tata Ruang (DPUPR) Sumut.

    Permintaaan itu disampaikan hakim dalam sidang lanjutan kasus korupsi yang menyeret eks Kepala Dinas PUPR Sumut Topan Obaja Putra Ginting ini di Pengadilan Negeri Medan, Rabu  (24/9/2025).

    Adapun agenda sidang ini adalah pembuktian dakwaan jaksa KPK kepada dua terdakwa yakni Direktur Utama PT Dalihan Na Tolu Grup Muhammad Akhirun Piliang alias Kirun dan Direktur PT Rona Mora Muhammad Rayhan Dulasmi. 

    Dalam sidang itu, awalnya Ketua Majelis Hakim Tipikor Khamozaro Waruwu mencecar tiga saksi yang dihadirkan yakni  Andi Junaidi Lubis petugas keamanan Kantor Unit Pelaksana Teknis Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut; Muhammad Haldun Sekretaris Dinas PUPR Sumut dan Edison Pardamean Togatorop selaku Kepala Seksi Perencanaan Dinas PUPR Sumut.

    Hakim Khamozaro Waruwu bersama dua hakim lainnya Mohammad Yusafrihadi Girsang dan Fiktor Panjaitan, secara bergantian menanyakan detail penganggaran proyek pembangunan jalan ruas Sipiongot, Padang Lawas Utara-Batas Labuhan Batu dan ruas Sipiongot-Hutaimbaru, Kabupaten Padang Lawas Utara. 

    Saksi Andi Junaidi Lubis mengaku ia diminta menunjukkan jalan rusak kepada rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution dan Topan Ginting saat meninjau jalan yang akan ditender tersebut.

    “Pada tanggal 22 April 2025 saya memandu rombongan mobil off road dan disambut warga Desa Sipingot membentangkan spanduk dan karton bertuliskan dukungan kepada pejabat yang datang berkujung (Bobby Nasution dan Topan Ginting) agar jalan Sipiongot diperbaiki,” kata Andi Junadi Lubis.

    Namun Khamozaro Waruwu meminta saksi Andi Lubis agar mengakui secara jujur kehadiran rombongan Gubernur Sumut Bobby Nasution ke Sipiongot dalam rangka survei jalan.

    “Saudara saksi, kedatangan gubernur dan rombongan dalam rangka off road atau survei jalan yang akan ditender. Saudara saksi diperintah oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis Gunung Tua Dinas PUPR Provinsi Sumut, menunjukkan jalan rusak yang akan dibangun. Itu bukan off road, melainkan survei jalan yang akan ditender. Saudara saksi jangan bohong,” tanya hakim Waruwu ke Andi Lubis.

    Nah, pada sidang ini, terungkaplah pertemuan antara Muhammad Akhirun Piliang dengan Kapolres Tapanuli Selatan Ajun Komisaris Besar Yasir Ahmadi dan Topan Ginting di Tong’s Coffee Medan pada 22 Maret 2025, atau sebulan setelah Topan Ginting dilantik sebagai Kadis PUPR.

    Pertemuan tersebut membahas proyek pembangunan jalan Sipiongot-Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot. Lalu pada 22 April 2025, Gubernur Sumut Bobby Nasution, Topan Ginting dan rombongan meninjau lokasi jalan yang akan dibangun tersebut. 

    Adapun saksi Muhammad Haldun dan Edison Pardamean Togatorop dihadapan hakim mengakui, anggaran pembangunan jalan yang menyeret Topan Ginting, belum dianggarkan di APBD Sumut 2025.

    Anggaran pembangunan ruas jalan Sipiongot – Batas Labuhan Batu dan Sipiongot – Hutaimbaru, Kabupaten Padang Lawas Utara, masih dalam pengalokasian anggaran dari pergeseraan anggaran,” kata Muhammad Haldun.

    Adapun Edison Togatorop mengakui, ia tidak pernah dilibatkan dalam perencanaan kedua ruas jalan yang akan dibangun itu termasuk menentukan konsultan perencana. “Saya tidak dilibatkan,” kata Edison. 

    Dia menyebut Topan Ginting sebagai kadis menentukan proses pelelangan termasuk perencanaan anggaran yang disusun konsultan perencana.

    Hakim Khamozaro Waruwu juga menggali Peraturan Gubernur atau Pergub Sumut soal pergeseran angggaran dari sejumlah dinas di Pemprov Sumut ke Dinas PUPR Pemprov Sumut yang dijadikan dasar anggaran pembangunan jalan, kepada Sekretaris Dinas PUPR Sumut Muhammad Haldun.

    “Soal pergeseran anggaran ini, setelah kita dengar kesaksian saksi Muhammad Haldun, saya minta jaksa menghadirkan Pj Sekda Sumut saat itu Effendy Pohan dan Gubernur Sumut pada sidang berikutnya. Kita mau tanyakan dasar hukum Pergub Sumut mengenai pergeseran anggaran yang dilakukan hingga enam kali. Semua orang sama didepan hukum. Saudara saksi (Muhammad Haldun), jangan takut kehilangan jabatan, takut lah kepada Tuhan,” kata Waruwu.

    Jaksa penuntut dari Komisi Pemberantasan Korupsi atau Jaksa KPK Eko Wahyu mengatakan, pembangunan jalan yang dikerjakan Dinas PUPR Sumut yang anggarannya dikumpulkan dari pergeseran anggaran sejumlah dinas seperti yang tercantum dalam Pergub Sumut, seharusnya diawali dengan perencanaan.

    Namun faktanya, pembangunan jalan yang bermasalah itu tidak melalui perencanaan. Buktinya, kata jaksa, paket pembangunan jalan diumumkan lewat lelang elektronik pada Kamis, 26 Juni 2025 pukul 17.32 WIB, disetujui penyedia lelang yakni Dinas PUPR Sumut pada pukul 23.34 WIB dengan pemenangnya PT Dalihan Na Tolu Grup. Prosesnya sangat cepat.

    Kejanggalan lainya, konsultan perencana baru mengajukan perencanaan pada akhir Juli 2025. Untuk paket Sipiongot-Batas Labuhan Batu, dikerjakan konsultan perencana dari CV Balakosa Konsultan. Sedangkan paket Hutaimbaru-Sipiongot konsultan perencana dari CV Wira Jaya Konsultan.

    “Kedua konsultan perencana tersebut baru memasukkan detail perencanaan pembangunan kedua ruas jalan dengan nilai total Rp 165 miliar itu pada akhir Juli 2025. Padahal pemenang tender sudah diumumkan 26 Juni 2025,” kata Eko.

    Adapun proyek yang sifatnya mendesak maupun Proyek Strategis Nasional atau PSN, dimungkinkan dikerjakan tanpa proses perencanaan. Namun pembangunan jalan Sipiongot-Batas Labuhan Batu dan Hutaimbaru-Sipiongot tidak mendesak dan bukan PSN.

  • Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 300 Meter

    Gunung Semeru Erupsi, Tinggi Kolom Letusan Capai 300 Meter

    Lumajang

    Gunung Semeru kembali erupsi. Erupsi disertai letusan setinggi 300 meter di atas puncak.

    “Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Jumat, 17 Oktober 2025, pukul 22.14 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 300 meter di atas puncak atau 3.976 mdpl,” kata Petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru Sigit Rian Alfian dilansir Antara, Jumat (18/10/2025).

    Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah barat daya. “Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 136 detik,” katanya.

    Berdasarkan data petugas, gunung tertinggi di Pulau Jawa itu tercatat mengalami erupsi sebanyak delapan kali pada Jumat sejak pukul 07.52 WIB hingga 22.14 WIB. Gunung Semeru masih berstatus Waspada atau Level II sehingga Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apapun di sektor tenggara, sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

    Di luar jarak tersebut, kata dia, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak. “Masyarakat juga diimbau tidak beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar,” ujarnya.

    (isa/isa)

  • Semburan Gas di Rungkut Surabaya Sudah Berhenti, Kebocoran Pipa PGN Jadi Penyebabnya?

    Semburan Gas di Rungkut Surabaya Sudah Berhenti, Kebocoran Pipa PGN Jadi Penyebabnya?

    Surabaya (beritajatim.com) – Semburan gas misterius yang sempat menggegerkan warga di kawasan Sungai Rungkut Madya Utara, Gunung Anyar, Surabaya, akhirnya berhenti pada Jumat (17/10/2025).

    Berdasarkan hasil pemeriksaan di lapangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya menduga kuat bahwa sumber semburan tersebut berasal dari kebocoran pipa gas milik Pertamina Gas Negara (PGN).

    Kepala BPBD Surabaya, Irvan Widyanto, menjelaskan bahwa indikasi kuat itu muncul setelah tim teknis PGN melakukan serangkaian penggalian dan pemeriksaan di sekitar area semburan.

    “Teman-teman PGN sudah melakukan penggalian untuk melihat kondisi pipa-pipa yang ada. Terakhir, penggalian dilakukan pagi tadi di depan McDonald,” ujar Irvan.

    Menurut Irvan, proses penelusuran oleh PGN sempat disertai langkah penutupan sementara pada salah satu jalur pipa yang dicurigai mengalami kebocoran. Hasilnya menjadi petunjuk penting bagi tim BPBD Surabaya.

    “Ternyata, jika ini ditutup dan semburannya itu tidak ada, kemungkinan patut diduga sangat kuat menurut saya, itu adalah berasal dari pipa PGN yang ada di bawah sungai,” jelas Irvan.

    Ia menambahkan, indikasi tersebut semakin menguat sekitar pukul 16.15 WIB, saat petugas PGN melakukan penutupan jalur distribusi gas di sisi utara sungai.

    “Pukul 16.15 tadi, teman-teman PGN melakukan upaya-upaya, seperti kayak ada yang dilakukan penutupan-penutupan. Tepatnya apa saya tidak tahu, tapi yang jelas mereka tadi saya dengar seperti itu,” tutupnya.

    Sebelumnya, pada Kamis (16/10), pihak PGN telah menggali dua titik saluran pipa gas di sisi selatan sungai. Keesokan harinya, Jumat (17/10), dua titik penggalian tambahan dilakukan di sisi utara. Dari pantauan lapangan, gas yang sempat menyembur dengan ketinggian mencapai 70 sentimeter kini sudah tidak tampak lagi.

    Meski semburan telah berhenti, hingga kini pihak PGN belum memberikan keterangan resmi mengenai hal tersebut.

    Insiden semburan yang terjadi sejak Kamis (16/10/2025) ini sebelumnya sempat membuat panik warga sekitar. Terlebih bau gas yang cukup menyengat sempat tercium oleh warga sekitar yang melintas. Petugas dari BPBD hingga tim dari PGN seketika turun langsung melakukan pengamanan dan pemantauan lokasi. [fyi/suf]

  • Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Cak Ji Tinjau Langsung Semburan Misterius di Rungkut, Diduga Akibat Patahan Kendeng

    Surabaya (beritajatim.com) – Wakil Wali Kota Surabaya Armuji, atau yang akrab disapa Cak Ji, turun langsung meninjau lokasi semburan misterius yang muncul di kawasan Rungkut, Gunung Anyar, Surabaya. Semburan setinggi sekitar 70 sentimeter itu menghebohkan warga lantaran muncul tiba-tiba di aliran sungai tanpa sebab yang jelas.

    Awalnya, dugaan mengarah pada kebocoran pipa milik Pertamina Gas Negara (PGN) yang melintas di area tersebut. Namun setelah dilakukan pemeriksaan awal bersama pihak terkait, muncul analisis lain yang tak kalah serius, yakni kemungkinan semburan tersebut dipicu oleh aktivitas Sesar atau Patahan Kendeng yang melewati wilayah Surabaya.

    “Terkait semburan gas yang tiba-tiba muncul di Rungkut, dugaan utama awalnya pipa PGN bocor. Namun ternyata ada kemungkinan bahwa patahan Kendeng menjadi penyebabnya,” ujar Cak Ji dalam unggahan di akun Instagram resminya, Kamis (16/10/2025).

    Sesar Kendeng sendiri merupakan salah satu sesar aktif di Pulau Jawa yang membentang panjang, melintasi sejumlah daerah di Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Jalur sesar ini melewati Kabupaten Bojonegoro, Madiun, Nganjuk, Jombang, Lamongan, Mojokerto, Sidoarjo, hingga Kota Surabaya.

    Menurut sejumlah kajian geologi, patahan ini terbagi dalam tiga segmen besar: Segmen Cepu, Segmen Waru, dan Segmen Surabaya. Para ahli menyebut, aktivitas sesar ini berpotensi menimbulkan guncangan berkekuatan magnitudo 6,5 hingga 7,0, yang bisa berdampak signifikan pada kawasan padat penduduk seperti Surabaya dan sekitarnya.

    Meski hingga kini belum ada catatan aktivitas besar dari patahan tersebut, para pakar tetap memantau pergerakannya mengingat tingginya potensi risiko terhadap infrastruktur perkotaan.

    Pemerintah Minta Warga Tidak Mendekat

    Cak Ji menegaskan, tim gabungan dari Pemkot Surabaya, PGN, dan BPBD masih melakukan pemeriksaan dan pemantauan lanjutan terhadap fenomena tersebut. Ia juga mengimbau warga agar tidak mendekati lokasi semburan demi keselamatan bersama.

    “Saat ini pemeriksaan masih terus dilakukan. Tolong untuk warga jangan ada yang mendekati lokasi, Rek. Kita tidak tahu bahaya apa yang bisa saja terjadi di area tersebut,” imbau Cak Ji.

    Hingga kini, lokasi semburan di kawasan Sungai Kebon Agung, Rungkut telah dipasangi garis pembatas oleh petugas. Penyelidikan lanjutan masih dilakukan untuk memastikan apakah semburan itu benar berasal dari kebocoran gas atau ada kaitan dengan aktivitas pergerakan Sesar Kendeng. (fyi/kun)

  • Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Warga Panik Takut Lapindo, BPBD Surabaya Pastikan Semburan Gas Metana Aman

    Surabaya (beritajatim.com) – Semburan yang mengandung gas metana di aliran Sungai Rungkut Madya Utara, kawasan Gunung Anyar, Surabaya, sejak Kamis (16/10/2025) sore, memicu kepanikan warga yang khawatir akan terulang bencana seperti Lumpur Lapindo di Porong, Sidoarjo.

    Kepanikan ini diungkap Titis, seorang pedagang di lokasi, yang mengaku cemas melihat semburan terus muncul dari dasar sungai, di sisi timur Jembatan Yakaya.

    “Saya takut ini jadi kayak Lumpur Lapindo. Takut tambah meluas,” ujar Titis, Jumat (17/10/2025).

    Menanggapi kekhawatiran tersebut, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Surabaya, Irvan Widyanto memastikan bahwa semburan tersebut berbeda jauh dari Lapindo, dan saat ini dinyatakan aman.

    “Semburan ini sudah diukur oleh teman-teman PGN, ternyata tidak mengeluarkan lumpur, juga tidak mengeluarkan air dan lain sebagainya,” tegas Irvan.

    Ia menjelaskan, semburan hanya berupa udara atau gas yang sudah diukur oleh tim dari PGN, ESDM, dan ITS. “Ini hanya mengeluarkan semacam kayak udara, kayak gas. Dan itu juga sudah diukur oleh teman-teman bahwa untuk gas itu dinyatakan masih dalam taraf aman,” ujarnya.

    “Nanti kita akan menunggu teman-teman dari ITS dan juga teman-teman dari PGN dan yang lain. Kita akan coba cek lagi untuk seperti apa, kita pastikan,” tambah Ivan.

    Division Head Regional Support and Service PGN SOR III, Muhammad Rais Effendi membenarkan hasil pengukuran awal bahwa gelembung tersebut mengandung gas metana.

    “Berdasarkan alat ukur yang kami bawa di lokasi, menunjukkan bahwa itu mengandung metana, gas bumi,” kata Rais.

    Meskipun demikian, PGN menegaskan tidak ditemukan indikasi adanya penurunan tekanan atau kebocoran pada instalasi pipa gas mereka di sekitar lokasi.

    Saat ini, tim gabungan masih terus melakukan penyelidikan dan pemeriksaan. Petugas PGN telah melakukan penggalian pipa di sisi utara dan selatan untuk memastikan sumber pasti keluarnya gas metana tersebut. [ipl/ted]

  • Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, PDAM Pastikan Bukan Disebabkan Kebocoran Pipa
                
                    
                        
                            Surabaya
                        
                        17 Oktober 2025

    Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, PDAM Pastikan Bukan Disebabkan Kebocoran Pipa Surabaya 17 Oktober 2025

    Fenomena Semburan Air di Sungai Rungkut Surabaya, PDAM Pastikan Bukan Disebabkan Kebocoran Pipa
    Editor
    SURABAYA, KOMPAS.com
    – Fenomena semburan air di aliran Sungai Kebon Agung, Rungkut Tengah, Kecamatan Gunung Anyar, Kota Surabaya, Jawa Timur (Jatim) yang muncul sejak Kamis (16/10/2025) siang, kini mulai terkuak.
    PDAM Surya Sembada Kota Surabaya memastikan, semburan tersebut bukan berasal dari kebocoran pipa distribusi air mereka.
    Hasil investigasi awal, menunjukkan pola semburan yang tidak konsisten, berbeda dengan karakter tekanan air dari sistem distribusi PDAM, khususnya jalur BGIM (Bendungan Gunung Anyar Intake Main).
    Shah Reza, Supervisor Pemeliharaan Zona 1 PDAM Surya Sembada, menjelaskan karakteristik semburan di lokasi tidak cocok dengan sistem distribusi air PDAM yang menggunakan pompa.
    “Kalau dari BGIM, di zona satu ini tekanannya tinggi dan harusnya konstan. Kalau air dari pipa bocor, semburannya pasti stabil. Kalau tingginya satu meter, ya satu meter terus. Tapi yang di sini kadang muncul, kadang hilang,” ujar Shah Reza ditemui di lokasi, Jumat (17/10/2025).
    Menurutnya, sistem BGIM yang menggunakan pompa seharusnya menghasilkan tekanan air yang stabil dan konstan, bukan berubah-ubah seperti yang terjadi di Sungai Kebon Agung.
    “Logikanya, kalau dari pipa kita malah gak bisa seperti ini. Karena pompa tekan terus, airnya pasti konstan,” jelasnya.
    Shah Reza menambahkan, pola tekanan air di jalur distribusi PDAM memiliki karakteristik berbanding terbalik dengan waktu penggunaan warga.
    “Kalau malam, karena sedikit yang pakai, tekanannya malah lebih besar. Siang hari tekanannya turun karena pemakaian tinggi,” tuturnya.
    Fakta ini semakin menguatkan dugaan, bahwa semburan bukan berasal dari sistem distribusi PDAM, mengingat fenomena justru lebih terlihat di siang hari.
    Dari peta jaringan pipa yang dimiliki PDAM, posisi pipa besar BGIM berada di atas sungai, bukan di bawah aliran air.
    “Kalau menurut gambar yang kami punya, pipa BGIM ada di bagian atas. Di bawah sungai tidak ada pipa distribusi kita. Kecuali pipa seribu milik proyek APBKON, itu di wilayah lain seperti Barungtari,” terang Shah.
    Dengan temuan tersebut, ia menegaskan kemungkinan kecil semburan di Sungai Kebon Agung berasal dari pipa PDAM.
    “Tekanan dan lokasinya tidak sesuai dengan jalur pipa kami. Jadi besar kemungkinan bukan dari sistem BGIM,” pungkasnya.
    Sebelumnya, Wien Lestari ST MT, dosen Teknik Geofisika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), menyampaikan bahwa semburan tersebut lebih mengarah pada aktivitas gas alami.
    Menurut Wien, gas tersebut kemungkinan keluar melalui rekahan tanah di dasar sungai, bukan dari utilitas buatan manusia seperti pipa air atau gas.
    PT Perusahaan Gas Negara (PGN) sebelumnya juga telah melakukan pemeriksaan dan memastikan tidak ditemukan adanya kebocoran pada jaringan pipa gas bumi di sekitar lokasi.
    Penyaluran gas ke pelanggan dilaporkan berjalan normal tanpa gangguan tekanan, memperkuat dugaan bahwa semburan berasal dari sumber alami, bukan infrastruktur utilitas kota.
    Hingga berita ini diturunkan, investigasi lebih lanjut masih terus dilakukan untuk memastikan sumber pasti semburan air dan gas di Sungai Kebon Agung.
    Artikel ini telah tayang di Surya.co.id dengan judul
    Semburan Air di Sungai Rungkut Tengah Dipastikan Bukan dari Jaringan PDAM, Diduga Gas Alam
    .
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • 2 Pendaki Ayah dan Anak Hilang di Lembah Tengkorak Lembang, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    2 Pendaki Ayah dan Anak Hilang di Lembah Tengkorak Lembang, Tim SAR Lanjutkan Pencarian

    Liputan6.com, Bandung – Tim SAR gabungan terus berupaya mencari dua orang yang dilaporkan hilang saat melakukan kegiatan tracking di kawasan Lembah Tengkorak, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

    Kedua orang tersebut adalah ayah dan anak, masing-masing bernama Deden Yudi (42) dan Zaizafan Dhiya (19).

    Menurut informasi yang diterima, keduanya berangkat pada Rabu 15 Oktober 2025 sekitar pukul 06.30 WIB untuk menelusuri jalur tracking menuju Lembah Tengkorak atau Bukittunggul, dengan rencana pulang pada hari yang sama.

    Namun hingga Kamis malam 16 Oktober 2025, mereka tak kunjung kembali, sehingga pihak Basecamp Lembah Tengkorak melakukan pencarian awal di jalur tersebut.

    Kepala Kantor SAR Bandung Ade Dian Permana mengatakan, tim rescue telah diberangkatkan sejak Kamis malam untuk membantu pencarian.

    “Hari ini operasi SAR dilanjutkan dengan fokus di sekitar titik terakhir keberadaan korban (Last Known Position) dengan radius pencarian tiga kilometer,” ujar Ade Dian.

    Pencarian dilakukan di dua jalur utama, yaitu Bukittunggul dan Lembah Tengkorak, dengan menerapkan pola pencarian hasty search — metode pemeriksaan cepat di area yang dicurigai memiliki tanda-tanda keberadaan korban.

    Tim mencari petunjuk seperti jejak kaki, barang pribadi yang tertinggal, atau tanda-tanda fisik lainnya yang bisa mengarahkan pada posisi survivor.

    Selain pencarian darat, tim SAR juga melakukan observasi visual dari ketinggian menggunakan drone UAV untuk memperluas area pantauan, mengingat medan di kawasan Lembah Tengkorak dikenal cukup terjal dan berhutan lebat.

    Hingga berita ini diturunkan, upaya pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas Bandung, relawan lokal, dan tim dari basecamp pendakian.

    Pihak keluarga dan masyarakat diimbau untuk tidak melakukan pencarian mandiri tanpa koordinasi dengan petugas demi menjaga keselamatan.

     

    Ratusan anggota pramuka tingkat pelajar SMP dan SMA perwakilan dari berbagai kota di Jawa Timur meluangkan waktu liburan Natal dan Tahun Baru untuk menanam pohon di lereng Gunung Bromo