kab/kota: Gunung

  • Tiba-tiba Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Beri Penjelasan

    Tiba-tiba Muncul Gunung Baru di Jawa, Ahli Geologi Beri Penjelasan

    Jakarta, CNBC Indonesia – Pada Maret 2024, publik dihebohkan dengan fenomena munculnya “gunung baru” di wilayah Grobogan, Jawa Tengah.

    Tiba-tiba ada gundukan tanah besar yang video dan fotonya tersebar di media sosial. Tak cuma itu, gundukan tanah itu memperlihatkan semburan tanah yang mirip penampakan letusan gunung berapi.

    Kejadian tak biasa ini lantas menimbulkan banyak pertanyaan dan spekulasi di kalangan masyarakat. Sebelum gundukan tanah itu muncul, terjadi insiden gempa berkekuatan M 6,5, tepatnya pada 22 Maret 2024. 

    Menanggapi kehebohan yang ada, Kepala Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Muhammad Wafid A.N buka suara. Ia menegaskan kemunculan gundukan lumpur di Grobogan adalah gunung lumpur atau diistilahkan ‘mud volcano’.

    Gundukan tersebut memiliki ketinggian 25 meter di atas permukaan tanah. Pembentukannya disebabkan natural gas yang naik ke permukaan ketika menemukan sesar mendatar yang tegak (konduit) dan membawa lumpur dengan densitas lebih ringan dari sedimen di sekitarnya, dikutip dari laman resmi EGSA UGM, Senin (20/10/2025).

    “Berbagai material, seperti lumpur, gas, batuan, belerang, garam, dan air akan diletuskan di permukaan membentuk kerucut seperti gunung,” tertulis dalam artikel pada laman EGSA UGM, mengutip Sabdaningsih, 2020.

    Ia mengatakan gempa yang terjadi menyebabkan migrasi hidrokarbon maupun lumpur yang lebih aktif karena rekahan atau patahan sebagai akibat gempa dangkal. Hal ini mendorong lumpur panas keluar dengan kekautan besar menyerupai gunung api.

    EGSA UGM menuliskan bahwa fenomena mud volcano di Grobogan bukan insiden luar biasa. Pasalnya, sering terjadi mud volcano di daerah tersebut.

    Anomali mud volcano di Grobogan dikatakan berasal dari batuan yang mengalami sesar memanjang dari arah Barat Daya menuju timur laut. Sesar yang terjadi kemudian mengakibatkan keluarnya aliran gas ke permukaan Bumi melalui batuan yang mudah dilalui.

    Risiko Kemunculan Gunung Lumpur

    Foto: Fenomena Mud Volcano di Grobogan: Ketika Gundukan Lumpur Diduga Gunung Api. (Dok. Perpustakaan Fakultas Geografi UGM)
    Fenomena Mud Volcano di Grobogan: Ketika Gundukan Lumpur Diduga Gunung Api. (Dok. Perpustakaan Fakultas Geografi UGM)

    Dalam artikel di EGSA UGM, disebutkan bahwa mud volcano tidak terlalu eksplosif seperti letusan gunung api. Namun, semburannya tetap menimbulkan dampak bagi wilayah sekitarnya.

    Salah satunya berupa dampak kerusakan pada lahan pertanian warga di sekitar lokasi. Selain itu, semburan lumpur panas yang keluar berkala dan berpindah-pindah tempat bisa menghancurkan sawah dan ladang warga sekitar.

    Tak cuma itu, gas-gas beracun seperti hidrogen sulfida dan karbondioksida yang dikeluarkan oleh semburan lumpur panas dapat membahayakan keselamatan jika terhirup dalam konsentrasi tinggi.

    “Gas hidrogen sulfida yang berbau menyengat seperti telur busuk dapat menyebabkan iritasi pada mata, hidung, dan tenggorokan jika terhirup dalam jumlah banyak. Sementara gas karbondioksida dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan sesak nafas, pusing, dan bahkan kematian jika terhirup dalam waktu lama,” tertulis dalam laporan EGSA UGM.

    Pemerintah diharapkan dapat memberikan solusi alternatif bagi masyarakat yang kehilangan pekerjaan karena rusaknya lahan pertanian.

    Potensi dari Kemunculan Gunung Lumpur

    Foto: Fenomena Mud Volcano di Grobogan: Ketika Gundukan Lumpur Diduga Gunung Api. (Dok. Perpustakaan Fakultas Geografi UGM)
    Fenomena Mud Volcano di Grobogan: Ketika Gundukan Lumpur Diduga Gunung Api. (Dok. Perpustakaan Fakultas Geografi UGM)

    Meski demikian, fenomena ini juga bisa mendatangkan peluang besar bagi warga sekitar. Misalnya di sektor pariwisata dan industri kreatif, dengan memanfaatkan potensi alam mud volcano.

    “Melalui proses penggabungan kandungan mineral berharga seperti litium, kaolinit, dan kalsit dengan keberadaan mikroorganisme yang unik seperti bakteri halofilik, lumpur pada mud volcano menjadi bahan yang menjanjikan untuk berbagai aplikasi mulai dari industri hingga konservasi lingkungan. Potensi ini dapat dioptimalkan melalui penelitian lebih lanjut dan pengembangan teknologi yang berkelanjutan sehingga dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan lingkungan,” tertulis dalam laporan tersebut.

    Lebih lanjut, mud volcano juga bisa dijadikan objek penelitian yang menarik bagi para ilmuwan geologi, biologi, dan lingkungan. Pasalnya, para ilmuwan bisa mempelajari komposisi kimia dan material yang terkandung dalam semburan lumpur panas.

    Dari situ bisa ditelaah informasi berharga terkait proses-proses kerak bumi, potensi sumber daya alam, serta dampak terhadap lingkungan sekitar. Beberapa komponen yang terkandung dalam lumpur panas juga berpotensi memiliki manfaat dalam industri atau aplikasi lainnya, seperti dalam bidang pertanian, energi, atau bahkan kesehatan.

    Nah, itu dia penjelasan ahli geologi terkait kemunculan mud volcano yang bikin heboh. Semoga informasi ini mencerahkan!

    (fab/fab)

    [Gambas:Video CNBC]

  • Imigrasi Jakut segera periksa wanita mengaku WNA Ukraina di Pademangan

    Imigrasi Jakut segera periksa wanita mengaku WNA Ukraina di Pademangan

    Jakarta (ANTARA) –

    Seorang wanita yang mengaku sebagai warga negara asing (WNA) asal Ukraina diketahui luntang-lantung di sekitar pertokoan di Jalan Gunung Sahari RT 01 RW 01, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara (Jakut).

    Kasi Inteldakim Kantor Imigrasi TPI Jakarta Utara Widya Anusa Brata mengaku belum mengetahui informasi keberadaan WNA tersebut, namun ia segera mengirimkan personel ke lokasi jika orang tersebut benar warga Ukraina.

    “Kami belum menerima laporan dan kami akan tindaklanjuti,” kata Widya di Jakarta, Senin.

    Sementara itu, petugas Lembaga Musayawarah Kelurahan (LMK) RW 01 Pademangan Barat Dedi Permana mengatakan wanita itu sudah seminggu berada di lokasi tersebut.

    “Info dari petugas Linmas RW 01, wanita itu sudah seminggu berada di lokasi tersebut dan sehari-harinya cuma duduk-duduk, tidur-tiduran,” kata Dedi.

    Dia mengatakan wanita itu mengaku sebagai warga Ukraina kepada petugas Linmas dan sedang menunggu teman prianya yang juga merupakan WNA.

    Menurut Dedi, perempuan itu sedang menunggu teman prianya yang merupakan orang Yaman atau Arab yang tinggal di penginapan di daerah Jakarta Pusat.

    “Dia juga jago ngomong bahasa Indonesia dan bahasa Inggris,” ujar Dedi.

    Selain itu, sambung dia, wanita itu juga sering meminta kepada orang-orang agar dibelikan kuota ponsel dan meminta makan kepada pedagang.

    “Dia minta kuota internet ke orang, infonya buat menelepon teman pria. Dia tidak mengetahui tempat tinggal pria tersebut. Dia telpon, dia nunggu di situ. Dulu katanya pernah janjian ketemu di lokasi tersebut. makanya dia nunggu,” tutur Dedi.

    Kendati demikian, Dedi mengaku belum memeriksa barang-barang dibawa oleh wanita itu beserta identitasnya karena khawatir terjadi kesalahpahaman.

    “Dia bawa buntelan yang dibawa di bahunya, dan rencananya saya mau melaporkannya ke pihak terkait,” ungkap Dedi.

    Pewarta: Mario Sofia Nasution
    Editor: Rr. Cornea Khairany
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

  • Pendaki yang Jatuh ke Lembah Gunung Burangrang Ditemukan Setelah 8 Jam Pencarian, Begini Kondisinya

    Pendaki yang Jatuh ke Lembah Gunung Burangrang Ditemukan Setelah 8 Jam Pencarian, Begini Kondisinya

    Operasi SAR ini melibatkan pembagian tiga tim pencarian atau Search and Rescue Unit (SRU) yang menelusuri tiga jalur berbeda menuju titik terakhir keberadaan korban (Last Known Position).

    SRU 1 berangkat dari Basecamp Mentari melalui jalur Tugu Puncak pada pukul 15.00 WIB. SRU 2 menyusul lewat jalur Sapada pada pukul 18.40 WIB.

    SRU 3, yang akhirnya berhasil menemukan survivor, berangkat melalui jalur Cikandang pada pukul 22.10 WIB.

    Setelah korban ditemukan dan dievakuasi dengan selamat, operasi SAR resmi dinyatakan selesai dan ditutup. Seluruh unsur yang terlibat, termasuk Kantor SAR Bandung, Polsek Cisarua, tim relawan, dan warga setempat, telah kembali ke satuannya masing-masing pada Senin dini hari.

  • Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi
                
                    
                        
                            Bandung
                        
                        19 Oktober 2025

    Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi Bandung 19 Oktober 2025

    Pendaki Terjatuh di Jurang Gunung Burangrang, Tim SAR Diterjunkan untuk Evakuasi
    Tim Redaksi
    BANDUNG BARAT, KOMPAS.com
    – Seorang pendaki dilaporkan jatuh di area lembahan Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, Minggu (19/10) siang.
    Korban yang diketahui atas nama Jhomas (30), melakukan pendakian seorang diri melalui jalur Tanjakan Mentari sebelum terjatuh di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut, atau sekitar 531 meter dari puncak.
    Informasi jatuhnya pendaki diterima Kantor SAR Bandung sekitar pukul 15.10 WIB.
    Berdasarkan laporan awal, Jhomas terjatuh sejak pukul 11.00 WIB dan tidak mampu melanjutkan perjalanan akibat kondisi fisik yang melemah.
    Jhomas sempat menghubungi pihak basecamp memberitahu kondisi terkini sekaligus meminta pertolongan atas kecelakaan yang ia alami.
    Menindaklanjuti laporan tersebut, Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana, langsung mengerahkan tim penyelamat ke lokasi.
    “Tim terus melakukan koordinasi dengan pihak basecamp Mentari Burangrang serta korban yang masih dapat dihubungi,” ujar Ade dalam keterangan resmi yang diterima, Minggu (19/10/2025).
    Dalam operasi evakuasi ini, tim rescue dilengkapi satu unit rescue car, satu unit motor trail, seperangkat alat SAR gunung hutan, satu unit UAV thermal, serta perlengkapan medis, dan alat pelindung diri.
    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim SAR tiba di basecamp Mentari Burangrang untuk menentukan jalur penyelamatan menuju area lembahan tempat korban dilaporkan terjatuh.
    Hingga berita ini ditulis, proses evakuasi masih berlangsung dengan kondisi medan yang curam dan vegetasi lebat yang menyulitkan tim mencapai titik korban.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Terpeleset Saat Turun Gunung Burangrang, Seorang Pendaki Terjatuh ke Jurang

    Liputan6.com, Bandung Seorang pendaki dilaporkan terjatuh ke jurang di kawasan Lembah Gunung Burangrang, Kecamatan Pasirlangu, Kabupaten Bandung Barat, pada Minggu (19/10/2025) siang. Korban bernama Jhomas (30) mengalami cedera dan tidak mampu melanjutkan perjalanan setelah terpeleset saat menuruni jalur Tanjakan Mentari.

    Informasi awal diterima oleh Tim Siaga Kantor SAR Bandung pada sekitar pukul 15.10 WIB, setelah Jhomas sendiri berhasil menghubungi pihak basecamp dan SAR Bandung untuk meminta bantuan evakuasi.

    Menurut keterangan, insiden terjadi sekitar pukul 11.00 WIB di ketinggian sekitar 1.710 meter di atas permukaan laut (mdpl), atau sekitar 531 meter dari puncak Gunung Burangrang.

    “Korban melakukan pendakian seorang diri atau solo hiking. Dalam perjalanan turun menuju basecamp, ia terpeleset dan jatuh ke jurang di area Lembah Burangrang. Saat ini korban masih bisa dihubungi dan memberikan informasi lokasi,” jelas Kepala Kantor SAR Bandung, Ade Dian Permana.

    Menindaklanjuti laporan tersebut, Ade Dian segera memerintahkan tim rescue menuju lokasi untuk melakukan operasi evakuasi.

    Tim SAR bergerak cepat dengan membawa sejumlah alat utama (alut), di antaranya 1 unit mobil rescue, 1 unit motor trail, 1 set peralatan SAR gunung hutan, 1 unit UAV thermal, serta 1 set peralatan medis dan alat pelindung diri (APD) personal.

    Sekitar pukul 17.17 WIB, tim rescue Kantor SAR Bandung telah tiba di Basecamp Mentari Burangrang. Mereka langsung melakukan koordinasi lapangan, menentukan jalur tercepat menuju lokasi korban, serta membagi tim berdasarkan medan dan kebutuhan evakuasi.

     

  • Kisah Inspiratif dari Petani Desa Terpencil: Sekali Panen Dapat Setengah Miliar

    Kisah Inspiratif dari Petani Desa Terpencil: Sekali Panen Dapat Setengah Miliar

    Pamin, salah satu pembina petani Alpukat Siger di Desa Gunung Mas, menuturkan bahwa budidaya ini kini menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat.

    “Dulu niatnya cuma buat konsumsi dan penghijauan, sekarang malah bisa bikin warga sejahtera,” ujarnya, ditemui di Desa Gunung Mas, Minggu (19/10/2025).

    Dari hasil penjualan bibit saja, para petani bisa mengantongi pendapatan hingga Rp 25 juta per bulan. Sementara saat musim panen tiba yang bisa terjadi dua kali dalam setahun, hasil dari satu hektare lahan dapat mencapai Rp 500 juta.

    Penamaan Alpukat Siger sendiri diambil dari simbol mahkota adat wanita Lampung, sebagai bentuk penghormatan terhadap identitas daerah.

    “Supaya orang tahu, ini khas Lampung,” kata Pamin.

    Wawan, salah satu petani pembibit, menjelaskan proses pengembangbiakan Alpukat Siger yang sepenuhnya dilakukan secara mandiri oleh warga.

    “Kita mulai dari biji alpukat berbagai jenis, lalu disambung pucuk. Setelah tunas tumbuh sekitar 15 hari, baru dipindah ke media yang lebih besar,” jelas Wawan.

    Dari tahap penyemaian, pembentukan bibit, hingga pemasaran, seluruh proses dilakukan oleh masyarakat desa. Bahkan, sebagian keluarga menjadikan halaman rumah mereka sebagai tempat pembibitan. 

     

  • Gunung Api Iran ‘Bangkit’ Lagi Setelah Tidur 700 Ribu Tahun

    Gunung Api Iran ‘Bangkit’ Lagi Setelah Tidur 700 Ribu Tahun

    Jakarta

    Sebuah gunung berapi di Iran selatan yang diperkirakan telah punah sekitar 710 ribu tahun telah muncul kembali.

    Penelitian baru yang diterbitkan pada 7 Oktober di jurnal Geophysical Research Letters menemukan bahwa area tanah di dekat puncak gunung berapi Taftan naik 9cm selama 10 bulan antara Juli 2023 hingga Mei 2024. Pengangkatan tersebut belum surut, menunjukkan adanya peningkatan tekanan gas di bawah permukaan gunung berapi.

    Temuan ini menunjukkan perlunya pemantauan lebih ketat terhadap gunung berapi tersebut, yang sebelumnya tidak dianggap berisiko bagi manusia, kata penulis senior studi Pablo González, seorang ahli vulkanologi di Institute of Natural Products and Agrobiology, pusat penelitian Spanish National Research Council (IPNA-CSIC).

    Gunung berapi dianggap punah jika belum meletus pada era Holokon, yang dimulai 11.700 tahun yang lalu. Mengingat aktivitasnya baru-baru ini, kata González, Taftan mungkin lebih tepat disebut sebagai gunung berapi dorman.

    “Entah bagaimana ia harus meletus di masa mendatang, entah dengan dahsyat atau lebih pelan. Tidak ada alasan untuk khawatir akan letusan yang akan segera terjadi. Tetapi gunung berapi tersebut perlu dipantau lebih ketat,” ujar González seperti dikutip dari Live Science.

    Gunung berapi Taftan adalah gunung berapi stratovolkano setinggi 3.940 meter di tenggara Iran, terletak di antara pegunungan dan gunung berapi yang terbentuk oleh subduksi kerak samudra Arab di bawah benua Eurasia.

    Saat ini, gunung berapi ini memiliki sistem hidrotermal aktif dan lubang-lubang penghasil sulfur berbau yang disebut fumarol, tetapi belum diketahui apakah gunung berapi ini pernah meletus dalam sejarah manusia.

    Ketika Mohammadhossein Mohammadnia, seorang mahasiswa doktoral yang bekerja di bawah bimbingan González di IPNA-CSIC, pertama kali memeriksa citra satelit gunung berapi tersebut pada 2020, ia tidak melihat bukti adanya aktivitas gunung berapi tersebut.

    Namun kemudian, pada 2023, orang-orang mulai melaporkan emisi gas dari gunung berapi tersebut di media sosial. Emisi tersebut dapat tercium dari kota Khash yang berjarak sekitar 50 kilometer.

    Mohammadnia kembali mengamati citra satelit dari misi Sentinel-1 milik Badan Antariksa Eropa, ESA. Taftan terpencil dan tidak memiliki sistem pemantauan GPS seperti yang terdapat di gunung berapi seperti Gunung St. Helen. Wilayah ini juga berbahaya karena aktivitas kelompok pemberontak dan konflik perbatasan antara Iran dan Pakistan. Citra satelit menunjukkan sedikit peningkatan permukaan tanah di dekat puncak, yang menunjukkan peningkatan tekanan di bawah.

    Mohammadnia menghitung bahwa pendorong pengangkatan ini berada 490 hingga 630 meter di bawah permukaan. Mustahil untuk mengetahui secara pasti apa yang terjadi, tetapi para peneliti mengesampingkan faktor eksternal seperti gempa bumi atau curah hujan di dekatnya.

    Reservoir magma gunung berapi ini berada lebih dari 3,5 km di bawah permukaan, jauh lebih dalam daripada apa pun yang mendorong pengangkatan tersebut.

    Sebaliknya, pengangkatan tersebut disebabkan oleh perubahan pada jaringan hidrotermal di bawah gunung berapi yang menyebabkan penumpukan gas, atau sejumlah kecil magma mungkin telah bergeser di bawah gunung berapi, yang memungkinkan gas untuk menggelembung ke dalam bebatuan di atas, meningkatkan tekanan dalam pori-pori dan retakan batuan, dan menyebabkan tanah sedikit terangkat.

    Tahap selanjutnya dalam penelitian ini, menurut González, adalah berkolaborasi dengan ilmuwan yang melakukan pemantauan gas di gunung berapi. “Studi ini tidak bertujuan untuk menimbulkan kepanikan di masyarakat. Studi ini merupakan seruan bagi pihak berwenang di kawasan Iran untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya guna meninjau hal ini,” tutupnya.

    (rns/rns)

  • 10
                    
                        Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid
                        Nasional

    10 Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid Nasional

    Kejagung Sita Aset Mewah di Jaksel Milik Anak Riza Chalid
    Tim Redaksi
    JAKARTA, KOMPAS.com
    – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyita satu bidang tanah seluas 557 meter persegi dan bangunan di atasnya milik Kanesa Ilona Riza, anak Mohammad Riza Chalid (MRC).
    Aset yang tercatat dalam Sertifikat Hak Milik (SHM) Nomor 1635 itu diketahui berada di Jalan Hang Lekir XI Blok H/2, Kelurahan Gunung, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Daerah Khusus Jakarta.
    “Telah dilaksanakan penyitaan terhadap satu bidang tanah beserta bangunan yang diduga merupakan hasil dan/atau sarana kejahatan atas nama tersangka MRC,” kata Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejagung Anang Supriatna dalam keterangan tertulis, Sabtu (18/10/2025).
    Anang mengungkapkan, penyitaan ini terkait dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) dalam perkara dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero) Sub Holding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) tahun 2012–2023.
    Penyitaan dilakukan oleh Tim Penyidik Satuan Tugas Khusus Penanganan dan Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Korupsi (Satgassus P3TPK) pada Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus).
    “Terhadap barang sitaan tersebut nantinya akan dijadikan barang bukti dalam perkara dugaan tindak pidana pencucian uang dalam perkara korupsi,” ujar Anang.
    Adapun penyitaan ini dilakukan untuk menelusuri dugaan aliran dana hasil tindak pidana asal, yakni perkara korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang di lingkungan PT Pertamina (Persero) Sub Holding dan KKKS pada periode 2012 hingga 2023 yang menjerat MRC.
    Dalam perkara ini, penyidik Jampidsus telah memasukkan nama Riza Chalid ke dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) pada 19 Agustus 2025 setelah yang bersangkutan tiga kali mangkir dari panggilan pemeriksaan.
    Kejagung kini memproses penerbitan red notice agar Riza Chalid masuk daftar buronan internasional. Riza Chalid ditetapkan sebagai tersangka sejak 11 Juli 2025 dalam kasus ini.
    Selain rumah, Kejagung juga telah menyita sejumlah aset lain yang diduga terkait Riza. Pada Kamis (14/8/2025), penyidik mengamankan empat mobil mewah, yakni satu BMW 528 putih, satu Toyota Rush, dan dua Mitsubishi Pajero Sport, salah satunya varian 2.4 Dakar.
    Mobil-mobil tersebut ditemukan di sejumlah lokasi, sebagian besar di wilayah Bekasi.
    Sebelumnya, pada Selasa (5/8/2025), penyidik juga menyita lima kendaraan lain: satu Toyota Alphard, satu Mini Cooper, dan tiga sedan Mercedes-Benz.
    Copyright 2008 – 2025 PT. Kompas Cyber Media (Kompas Gramedia Digital Group). All Rights Reserved.

  • Wakapolda Cek Ketahanan Pangan di Bekasi, Lahan 25 Ha Siap Ditanami Jagung

    Wakapolda Cek Ketahanan Pangan di Bekasi, Lahan 25 Ha Siap Ditanami Jagung

    Bekasi

    Wakapolda Metro Jaya Brigjen Pol Dekananto Eko Purwono meninjau lahan untuk ketahanan pangan di Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Lahan seluas 25 hektare tersebut siap ditanami jagung.

    Lahan tersebut berada di Jalan Langkawi, Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Kehadiran Brigjen Dekananto hadir disambut Kapolres Metro Bekasi Kombes Mustofa dan Kapolsek Cikarang Pusat AKP Elia Umboh, serta jajaran pejabat utama Polres Metro Bekasi dan Polsek Cikarang Pusat.

    Turut hadir di lokasi, Danramil 12/Serang Baru Kapten Inf. Newardi, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Abdilah, Sekcam Cikarang Pusat Mamat Raharjo, Danpos 12/Serang Baru Pelda Slamet Riyadi, Direktur PT Pura Delta Lestari Ir Nanang Herdia, dan tokoh masyarakat H Zaini.

    Dalam kunjungan tersebut, Wakapolda menerima paparan singkat dari Kapolres dan Kabid Hortikultura Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi mengenai kondisi lahan, jenis tanaman, serta progres pengelolaan.

    Lahan tersebut rencananya saat ini difokuskan untuk penanaman jagung dengan biaya produksi/pengolahan dan perawatan diperkirakan sebesar Rp 20 juta per hektare.

    Dukungan terhadap program ini turut diperkuat dengan kehadiran Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi, yang melaporkan bahwa Dinas Pertanian telah memberikan bantuan berupa penyediaan pupuk untuk mendukung kesuburan lahan.

    Lahan seluas 25 hektare di Jalan Langkawi, Kampung Tembong Gunung, Desa Sukamahi, Kecamatan Cikarang Pusat itu rencananya akan ditanami jagung. (dok. Istimewa)

    Sementara itu, dalam arahannya, Brigjen Dekananto menekankan pentingnya keberlanjutan dan pengembangan program ketahanan pangan ini. Ia menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk dukungan nyata Polri terhadap stabilitas ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

    “Kegiatan ketahanan pangan ini harus terus dikembangkan, dan dapat memenuhi kebutuhan Bulog. Saya minta kepada anggota Binmas dan Babinsa agar dapat mengkoordinir warga masyarakat untuk mengelola pertanian dan agar dihitung betul biaya produksinya,” ujar Brigjen Pol Dekananto, dalam keterangannya, Sabtu (18/10/2025).

    Lebih lanjut, Wakapolda mengapresiasi kontribusi seluruh pihak, termasuk Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi dan para petugas pengelola, yang telah mendukung penuh program ketahanan pangan Polda Metro Jaya.

    “Semoga hal ini menjadi contoh yang baik untuk terus kita kembangkan,” pungkasnya.

    (mea/dhn)

  • InJourney menghadirkan sunrise di Candi Borobudur bagi wisatawan

    InJourney menghadirkan sunrise di Candi Borobudur bagi wisatawan

    Kami ingin memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk merasakan pengalaman yang lebih bermakna melalui program Borobudur Sunrise serta kunjungan naik struktur candi.

    Magelang (ANTARA) – InJourney Destination Management melalui anak usahanya PT Taman Wisata Borobudur (PT TWB) resmi membuka akses kunjungan Borobudur Sunrise dan naik struktur Candi Borobudur setiap hari bagi wisatawan reguler maupun pelajar.

    Direktur Utama InJourney Destination Management Febrina Intan, di Magelang, Jawa Tengah, Sabtu, menyampaikan kebijakan ini merupakan bagian dari strategi penguatan pengalaman wisata berbasis warisan budaya yang berkelanjutan dan inklusif, sekaligus mendukung peningkatan perekonomian di kawasan melalui aktivasi pariwisata yang berkualitas.

    Reaktivasi Borobudur Sunrise serta kunjungan naik candi tiap hari ini dilakukan dalam koordinasi dengan pihak-pihak terkait seperti Museum dan Cagar Budaya Kementerian Kebudayaan RI, Pemerintah Kabupaten Magelang, serta ASITA dan segenap pelaku wisata lainnya. Pendekatan ini memastikan bahwa setiap langkah pengelolaan dilakukan dalam bingkai regulasi, kaidah pelestarian, dan etika pariwisata berkelanjutan.

    Ia menyampaikan, pembukaan akses Borobudur Sunrise dan kunjungan naik candi harian ini merupakan respons atas tingginya antusiasme wisatawan secara global.

    Program yang masih dalam tahap uji coba akan terus dievaluasi secara berkala dengan melibatkan berbagai pihak. Borobudur Sunrise diharapkan menjadi bagian dari upaya memperluas pengalaman berkunjung yang penuh makna di warisan budaya dunia Candi Borobudur.

    “Kami ingin memberikan kesempatan yang lebih luas kepada masyarakat untuk merasakan pengalaman yang lebih bermakna melalui program Borobudur Sunrise serta kunjungan naik struktur candi. Selain menjadi daya tarik utama, hal ini juga memperkuat misi pelestarian melalui pendekatan yang lebih akrab dan substantif serta diharapkan bisa memberikan multiplier effect bagi pelaku UMKM dan pegiat wisata di kawasan,” ujarnya lagi.

    Reaktivasi akses sunrise ke Candi Borobudur merupakan bentuk konkret menyatukan pelestarian dengan pengembangan pariwisata yang komprehensif. Pengelola akan mengukur dampak fisik, persepsi pengunjung, dan feedback publik sebelum menetapkan jadwal reguler. Semua berbasis data dan konservasi. Termasuk harga, merupakan bagian mekanisme kontrol agar pengalaman tetap berkualitas dan mendukung upaya konservasi.

    Borobudur Sunrise memberikan pengalaman khas menyaksikan matahari terbit dari puncak Candi Borobudur. Pemandangan menunggu matahari terbit dengan rona merah jingga yang memerah di ufuk timur, ditemani siluet Gunung Merapi dan Merbabu ini menjadi pengalaman kontemplatif yang mengagumkan. Borobudur Sunrise pun telah menjadi salah satu daya tarik wisata ikonik yang diminati wisatawan, terutama wisatawan mancanegara, sebelum pandemi.

    “Aktivitas menikmati momen menunggu matahari terbit yang terhenti sejak tahun 2020 ini merupakan langkah strategis perusahaan dalam menghadirkan kembali salah satu ikon wisata unggulan yang dinanti wisatawan dengan pendekatan yang lebih terkurasi, terbatas dan istimewa, berbasis pada prinsip pelestarian warisan budaya yang tetap terjaga,” katanya.

    Sebelumnya, kunjungan naik Candi Borobudur terjadwal di hari Selasa-Minggu untuk wisatawan secara umum dan di hari Senin, khusus untuk kunjungan bagi pelajar sekolah. Saat ini, kunjungan naik Candi Borobudur bagi pelajar dan wisatawan umum bisa dilakukan setiap hari.

    Alur kedatangan pengunjung Borobudur Sunrise ini melalui Kantor Unit Borobudur dengan memasuki akses Pintu 7 Taman Wisata Candi Borobudur pada pukul 04.00 WIB. Pengunjung menerima sejumlah perlengkapan khusus, antara lain senter, upanat, pemandu wisata, souvenir, dan voucher sarapan.

    Pada pukul 05.00 WIB wisatawan menikmati panorama sunrise dari lantai 9 Candi Borobudur. Setelahnya, pengunjung diajak untuk menikmati sarapan pagi di Bukit Dagi. Hidangan otentik lokal nan nikmat sambil menikmati pemandangan Candi Borobudur dan jajaran bukit Menoreh di kejauhan, menjadi sajian pagi yang tak terlupakan.

    Reservasi tiket Borobudur Sunrise bisa dilakukan melalui WhatsApp +62 857 2758 7800 atau melalui link resmi ticket.injourneydestination.id dengan harga tiket sebesar satu juta rupiah bagi wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik dengan kuota maksimal 100 orang per hari.

    Pengunjung tetap diwajibkan menggunakan upanat untuk mengurangi gesekan langsung pada struktur batu candi. Pengelola juga mengatur sirkulasi agar tidak menimbulkan tekanan berlebih pada bagian-bagian yang rentan.

    “Borobudur Sunrise yang telah menjadi daya tarik global dihadirkan melalui serangkaian kajian dan penyusunan rencana kunjungan yang lebih terstruktur, pengalaman ini dihidupkan kembali secara bertahap dengan kuota terbatas dan pengawasan ketat, guna memastikan keberlanjutan dan kelestarian struktur candi,” ujarnya pula.

    Program ini diharapkan bisa menggerakkan ekonomi lokal berbasis budaya. Melalui konektivitas layanan berbasis lokal, yang didukung dengan ekosistem UMKM di sekitar, wisata sunrise ini menjadi motor penggerak ekosistem ekonomi kreatif di kawasan Borobudur.

    “Kami mencoba membangkitkan Borobudur sebagai salah satu destinasi pariwisata yang brandingnya kuat. Kami membuka akses bagi pelajar itu tidak hanya hari Senin, tapi setiap hari. Ini kami harap bisa mendorong peningkatan wisatawan dari kalangan pelajar, supaya bisa seperti dulu lagi. Karena pelajar ini adalah pangsa pasar besar yang berpotensi bagi pelaku UMKM di Kampung Seni Borobudur,” katanya lagi.

    Pewarta: Heru Suyitno
    Editor: Budisantoso Budiman
    Copyright © ANTARA 2025

    Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.